Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH PANCASILA

TUGAS BESAR 2 BAGIAN 1

URGENSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


BANGSA DAN NEGARA

Disusun Oleh :

SITI AISYAH MAUDINA – 43217120099

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA - MENTENG

1|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Oni
Tarsani, M.Ikom pada matakuliah Pancasila di Universitas Mercu Buana. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang arti penting
pendidikan Pancasila bagi mahasiswa dan bangsa Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Oni Tarsani,


M.Ikom selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 27 Oktober 2020

Penulis

2|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
BAB II........................................................................................................................................ 7
2.1 Pembahasan ................................................................................................................. 7
Contoh yang berkaitan dengan kondisi saat ini .................................................................. 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

3|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan konsep
bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan
hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi
dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008: 517). Dalam pengertian tersebut, kita dapat menangkap
beberapa komponen penting dalam sebuah ideologi, yaitu sistem, arah, tujuan, cara berpikir,
program, sosial, dan politik.

Ideologi merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan negara yang bersumber dari nilai dasar
yang berkembang dalam suatu bangsa. Secara etimologi ideologi adalah ilmu tentang ide atau
ajaran tentang pengertian dasar (Kaelan, 2013:60-61).

Ada 3 aspek dalam konsep ideologi yang dibahas Machiavelli yaitu agama, kekuasaan dan
dominasi. Menurut Sastrapratedja (2001:43) ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran
yang berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.

Ada beberapa pendapat para tokoh mengenai ideologi antara lain:

 Martin Seliger, ideologi sebagai sistem kepecayaan


 Alvin Goudner, ideologi sebagai proyek nasional
 Paul Hirst, ideologi sebagai relasi social

Selanjutnya, Anda perlu mengenal beberapa tokoh atau pemikir Indonesia yang
mendefinisikan ideologi sebagai berikut:

a. Sastrapratedja (2001: 43): ”Ideologi adalah seperangkat gagasan/ pemikiran yang


berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur”.
b. Soerjanto (1991: 47): “Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya
menjaga jarak dengan dunia kehidupannya”.

4|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


c. Mubyarto (1991: 239): ”Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-
simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan
pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu”.

Beberapa fungsi ideologi sebagai berikut:

a) Struktur kognitif; keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan untuk


memahami dan menafsirkan dunia, serta kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya.
b) Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
c) Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah
dan bertindak.
d) Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
e) Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan
kegiatan dan mencapai tujuan.
f) Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta
memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya (Soerjanto, 1991: 48).

Untuk mengetahui posisi ideologi Pancasila di antara ideologi besar dunia, maka Anda perlu
mengenal beberapa jenis ideologi dunia sebagai berikut.

1. Marxisme-Leninisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif evolusi


sejarah yang didasarkan pada dua prinsip; pertama, penentu akhir dari perubahan sosial
adalah perubahan dari cara produksi; kedua, proses perubahan sosial bersifat dialektis.
2. Liberalisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kebebasan
individual, artinya lebih mengutamakan hak-hak individu.
3. Sosialisme; suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kepentingan
masyarakat, artinya negara wajib menyejahterakan seluruh masyarakat atau yang
dikenal dengan kosep welfare state.
4. Kapitalisme; suatu paham yang memberi kebebasan kepada setiap individu untuk
menguasai sistem pereknomian dengan kemampuan modal yang ia miliki
(Sastrapratedja, 2001: 50 – 69).

5|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


Hakikat Pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi sebagai berikut:

a. Dimensi realitas; mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung


dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakatnya.
Hal ini mengandung arti bahwa nilai-nilai Pancasila bersumber dari nilai-nilai
kehidupan bangsa Indonesia sekaligus juga berarti bahwa nilai-nilai Pancasila
harus dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kaitannya
dengan kehidupan bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan
negara.
b. Dimensi idealitas; mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini berarti
bahwa nilai-nilai dasar Pancasila mengandung adanya tujuan yang dicapai
sehingga menimbulkan harapan dan optimisme serta mampu menggugah
motivasi untuk mewujudkan cita-cita.
c. Dimensi fleksibilitas; mengandung relevansi atau kekuatan yang merangsang
masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-
nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, Pancasila sebagai
ideologi bersifat terbuka karena bersifat demokratis dan mengandung dinamika
internal yang mengundang dan merangsang warga negara yang meyakininya
untuk mengembangkan pemikiran baru, tanpa khawatir kehilangan hakikat
dirinya (Alfian, 1991: 192 – 195).

6|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


BAB II

ISI

2.1 Pembahasan

Arti kata urgensi dalam KBBI adalah keharusan yang mendesak atau hal sangat
penting. Contoh penggunaannya yaitu ‘meningkatkan disiplin dalam menggunakan bahasa
Indonesia jelas sekali urgensinya'. Jadi maksud dari urgensi pancasila sebagai ideologi negara
yaitu hal yang penting dari pancasila dengan perannya sebagai ideologi negara. Pada hal ini,
kita sebagai mahasiswa perlu menyadari bahwa peran ideologi negara itu bukan hanya terletak
pada aspek legal formal, melainkan juga harus hadir dalam kehidupan konkret masyarakat itu
sendiri. Beberapa peran konkretPancasila sebagai ideologi meliputi hal-hal sebagai berikut:

 Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga negara
harus didasarkan pada petunjuk moral. Contohnya, kasus narkoba yang merebak di
kalangan generasi muda menunjukkan bahwa petunjuk atau pelarutan moral ideologis
belum disadari kehadirannya. Oleh karena itu, diperlukan norma-norma penuntun yang
lebih jelas, baik dalam bentuk persuasif, imbauan maupun penjabaran nilai-nilai
Pancasila ke dalam produk hukum yang memberikan rambu yang jelas dan hukuman
yang setimpal bagi pelanggarnya.
 Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-
sila Pancasila. Contohnya, kasus terorisme yang terjadi dalam bentuk pemaksaan
kehendak melalui kekerasan. Dengan menerapkan ideologi negara kita dapat
menghindari kasus tersebut dan menolakknya karena ini bertentangan dengan nilai
toleransi berkeyakinan, hak-hak asasi manusia, dan semangat persatuan.

Untuk dapat memahami urgensi pancasila sebagai ideologi negara, bisa menggunakan
dua pendekatan yaitu, Pendekatan institusional dan pendekatan sumber daya manusia.

a) Pendekatan institusional
Pendekatan institusional adalah membentuk dan menyelenggarakan negara yang
berdasarkan pada nilai-nilai pancasila sehingga negara Indonesia dapat mewujudkan
tujuan negara atau terpenuhinya kepentingan nasional.

7|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


b) Pendekatan sumber daya manusia
Pada pendekatan ini terdapat pada dua aspek, yaitu orang-orang yang menjalankan
pemerintahan dengan cara melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan
konsekuen di dalam mengemban tugas dan bertanggung jawab. Sehingga kebijakan
negara akan menghasilkan kebijakan yang mengedepankan kepentingan rakyat.

Urgensi pancasila sebagai ideologi negara, keterbukaan hubungan negara telah


mempengaruhi perubahan budaya yang cukup berpengaruh terhadap identitas bangsa
indonesia, pancasila hadir sebagai filter yang akan menyaring dan mengkristalisai pengaruh
globalisasi.

Beberapa ideologi yang bertentangan dengan pancasila:

 Ateisme dalam marxsisme dan komunisme bertentangan dengan pancasila sila


ketuhanana Yang Maha Esa
 Individualisme dalam liberalisme tidak sesuai dengan nilai gotong-royong dalam sila
keadilan sosiala bagi seluruh rakyat Indonesia
 Kapitalisme yan memberikan kebebasan individu untuk menguasai sistem
perekonomian negara tidak sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyataan
 Magnis Suseno menegaskan bahwa pelaksanaan ideologi pancasila bagi penyelenggara
negara merupan suatu orientasi kehidupan konstitusional, artinya bahawa ideologi
Pancasila dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan.
 Unsur pancasila dalam konstisusional :
 Ketersediaan untuk saling menghargai
 Aktualisasi lima sila Pancasila

Sumber sosiologis Pancasila sebagai ideologi negara,

 Ketuhanan YME, dalam masyarakat sebagai kepercayaan dengan hal gaib


 Kemanusiaan yang adil dan beradab, saling menghargai dan menghormati hak dan tidak
sewenang-wenang
 Persatua Indonesia, bentuk solidaritas, setia kawan, cinta tanah air dll
 Kerakyatan yang dipmpin dalam musyawarah mufakat,menhargai pendapat orang lain
 Keadilan sosial bagi selutuh rakyat Indonesia, tercermin dalam sikap suka menolong,
sederhana, tidak berlebihan

8|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


Sumber politis sebagai ideologi Negara

 Semangat toleransi beragama


 Penghargaan HAM
 Kepentingan kelompok
 Musyawarah dalam mencapai keputusan
 Tidak menyalahgunkan kekuasaan

Hakikat pancasila memiliki 3 dimensi yaitu Dimensi realitas, Dimensi idealitas, dan Dimensi
fleksibilitas. Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme, dan
korupsi dapat dicegah. Disamping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada hakikatnya
mengandung dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-nilai dasar, cita-
cita, dan keterbukaan sehingga mahasiswa mampu menerima kedudukan Pancasila secara
akademis.

Contoh yang berkaitan dengan kondisi saat ini

Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ahmad Doli Kurnia
Tandjung menilai, tantangan yang dihadapi Pancasila di masa mendatang semakin besar. Di
tengah perubahan zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat,
khususnya generasi muda, tidak lagi memandang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
"Pertama yang harus diwaspadai ketika Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa,
tidak lagi menjadi perbincangan atau wacana di tengah publik. Itu saya kira tantangan yang
terberat," kata Doli dalam program Titik Pandang di KompasTV, Jakarta Barat, Senin
(27/7/2020).
Menurutnya, ketika satu negara tidak lagi menempatkan ideologi negaranya sebagai pedoman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka akan timbul celah bagi ideologi lain untuk
masuk. Idealnya, Pancasila harus menjadi the living ideology atau ideologi yang hidup di
tengah-tengah masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan cara-cara baru yang relevan
dengan kondisi saat ini.

9|Tugas Besar 2 Bagian 1 Pendidikan Pancasila


"Saya kira itu dua tantangan terbesar yang harus menjadi target. Satu, tetap menjadikan isu ini
(Pancasila –red) menjadi isu yang penting. Kedua pendekatannya harus selalu up to date,"
jelasnya.

Saat melakukan riset dan disertasi terkait Pancasila, Doli menemukan sejumlah murid sekolah
yang tidak hafal lima sila secara utuh. Dari situ, ia menilai, tingkat pengenalan Pancasila
kepada generasi muda semakin menurun. Merespons fakta tersebut, ia pun mengusulkan
Undang-Undang yang mengatur tentang pengarusutamaan, membumikan, atau pembinaan
nilai-nilai Pancasila.

Apalagi, kata Doli, terjadi kekosongan pembinaan Pancasila selama 20 tahun sejak masa
reformasi pada 1998. Baru pada 2017, Presiden Joko Widodo membentuk Unit Kerja Presiden
Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Kemudian pada 2018 dikeluarkan Peraturan
Presiden (Perpres) yang menaikkan statusnya menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
(BPIP), yakni badan yang bertanggungjawab terhadap pembinaan ideologi negara. Senada
dengan Doli, pakar hukum tata negara Bayu Dwi Anggono menambahkan, selain sebagai the
living ideology, Pancasila juga harus menjadi the working ideology. Syarat Pancasila menjadi
the working ideology adalah diakui kebenarannya oleh seluruh komponen bangsa, dimengerti,
dipahami, dan dihayati, serta dipraktikkan dalam kehidupan.

Sama dengan Doli, ia pun mengakui bahwa saat ini ada persoalan terkait Pancasila, yaitu
melemahnya ideologi tersebut. Hal itu berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan Center
for Strategic And International Studies (CSIS) 2017. Disebutkan bahwa jumlah masyarakat
yang ingin mengganti ideologi Pancasila terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
“Sebagai contoh, menurut survei Center for Strategic And International Studies (CSIS) 2017,
hampir 10 persen milenial setuju Pancasila diganti dengan ideologi lain,” terangnya. Dengan
demikian, imbuh Bayu, selain pembinaan yang bersifat partisipatif perlu perangkat
ketatanegaraan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi Pancasila.

10 | T u g a s B e s a r 2 B a g i a n 1 P e n d i d i k a n P a n c a s i l a
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk memperlihatkan
peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme, dan korupsi dapat
dicegah. Di samping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada hakikatnya mengandung
dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-nilai dasar, cita-cita, dan
keterbukaan sehingga mahasiswa mampu menerima kedudukan Pancasila secara akademis.

Pancasila sebagai ideologi negara yaitu pancasila sebagai nilai-nilai dasar yang dijadikan
pedoman hidup dalam kehidupan bernegara. Dan pancasila sebagai ideologi negara ini
memiliki esensi urgensinya. Urgensinya yaitu hal penting dari pancasila sebagai
ideologinegara, dimana peran konkret Pancasila sebagai ideologi sudah terlihat nyata dalam
kehidupan bernegara.

11 | T u g a s B e s a r 2 B a g i a n 1 P e n d i d i k a n P a n c a s i l a
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/adnaniskn/5db50ff0d541df026b09fa22/pancasila-sebagai-
ideologi-bangsa

https://www.academia.edu/40996319/ESENSI_DAN_URGENSI_PANCASILA_SEBAGAI_
IDEOLOGI_NEGARA20191120_53158_1hqbbnn

https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf

E-book PENDIDIKAN PANCASILA untuk Perguruan Tinggi

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/27/16572881/tantangan-di-masa-depan-dan-
upaya-merawat-ideologi-pancasila?page=all

12 | T u g a s B e s a r 2 B a g i a n 1 P e n d i d i k a n P a n c a s i l a

Anda mungkin juga menyukai