MANAJEMEN UMB
1. Sub CPMK 5:
Tuliskan tentang pemahaman dan penerapan konsep manusia profesional serta anda berikan
contohnya ?
Orang disebut profesional jika memiliki tolak ukur perilaku di atas rata-rata manusia pada
umumnya. Umumnya, seorang profesional mempunyai tantangan serta tuntutan yang cukup
berat. Akan tetapi, ia memiliki citra atau pola perilaku yang baik karena apa yang dilakukan
adalah dalam rangka kepentingan masyarakat itu sendiri.
2. Pengetahuan
Hal pokok selanjutnya yang harus ada pada seorang profesional adalah pengetahuan atau
knowledge. Artinya, seseorang harus benar-benar menguasai atau setidaknya memiliki
wawasan atas ilmu yang berhubungan dengan bidangnya. Biasanya seorang yang profesional
akan selalu menambah ilmu yang mana tidak mudah puas dengan pengetahuan yang
dimilikinya saat ini.
3. Attitude
Sisi lain yang tidak kalah penting untuk seorang profesional adalah attitude. Artinya,
seseorang tersebut tidak sebatas pintar, namun juga mempunyai etika baik untuk diterapkan
di bidang masing-masing. Mampu bekerja baik mandiri maupun bekerja secara kelompok,
yang berarti dapat mengimbangi rekan kerja yang lainnya. Melakukan sesuatu yang tidak
semata hanya dilakukan karena uang, tetapi lebih mengutamakan manfaat untuk bersama.
Terdapat berbagai contoh profesional yang ada di masyarakat sekitar. Mulai dari yang yang
paling kecil, profesionalitas harus diakui. Berikut adalah contoh profesional sebagai bahan
untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
1. Karyawan yang profesional adalah mereka yang bekerja menerima upah kemudian
menjalankan kewajiban sebagai karyawan dengan baik. Beragam pekerjaan yang
dibebankan kepadanya diselesaikan dengan baik dan tepat waktu tanpa mengeluh.
Di samping itu, juga senantiasa memperbaiki kesalahan agar menjadi lebih baik.
2. Seorang guru yang mengajar anak didiknya dengan sangat baik. Tidak hanya
bekerja untuk mendapatkan bayaran, namun sebagai pengabdian kepada bangsa
untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru yang tidak pernah lelah berbagi kepada
banyak orang kapanpun dan di manapun berada. Senantiasa meningkatkan
kompetensi sebagai seorang guru.
3. Seorang dokter yang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mengobati pasien
dengan baik. Juga senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan pasien
kapanpun di Memiliki sikap hati-hati dalam mendiagnosa penyakit pasien dan
proses pengobatannya. Mengutamakan orang lain dan tidak hanya mementingkan
diri sendiri.
2. Sub CPMK 6:
Tuliskan pemahaman dan jelaskan organisasi yang berhubungan dengan manajemen
profesional serta berikan contohnya ?
Pengertian
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari
sisi operasional dan manajerial yakni:
3. Sub CPMK 7
Tuliskanlah tentang pemahaman dan penerapan nikai-nilai kedisiplinan serta kearifan local,
serta berikan masing-masing contohnya ?
Pengertian Disiplin merupakan rasa taat dan patuh terhadap nilai yang dipercata serta juga
menjadi tanggung jawabnya. Dengan kata lain disiplin ini ialah patuh terhadap peraturan atau
juga tunduk pada pengawasan dan juga pengendalian. Sedangkan pendisiplinan ini
merupakan sebuah usaha yang dilaksanakan untuk menanamkan nilai atau juga pemaksaan
supaya subjek itu mentaati sebuah peraturan.
Macam Jenis Disiplin
Disiplin ini dibagi beberapa macam atau jenis, diantaranya ialah sebagai berikut:
Faktor tuntutan materi lebih banyak. Untuk menutupinya maka berbagai jalan
ditempuh.
Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan serta juga aturan
serta ingin bebas sebebasnya.
Pola dan juga sistem pendidikan yang sering berubah
Motivasi belajar yang menurun dari peserta didik dan juga para pendidik
Peraturan yang ada terlalu longgar
Contoh Disiplin
Contoh dari perilaku disiplin diantaranya sebagai berikut:
2. Disiplin di Jalan Raya
4. Disiplin di Masyarakat
Kearifan berasal dari kata arif. Menurut himpunan makna yang termuat dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, arif memiliki dua makna yang berkesinambungan, yaitu tahu
atau mengetahui. Sedangkan makna yang kedua adalah cerdas , pintar, dan bijaksana.
Secara etimologi, Kata arif yang jika diimbuhi awalan “ke” dan akhiran “an” yang
kemudian membentuk kata kearifan yang bermakna kebijaksanaan, kecerdasan sebagai
sesuatu yang dibutuhkan dalam proses berinteraksi dengan lingkungan.
Kearifan Lokal terdiri dari dua kata yaitu kearifan ( wisdom ) yang bermakna
kebijaksanaan dan lokal (local) yang bermakna daerah atau wilayah setempat. Jadi secara
umum Kearifan Lokal bermakna sebagai pemikiran- pemikiran, fungsi nilai-nilai
sosial atau pandangan dari suatu wilayah atau daerah yang memiliki aspek kebijaksanaan
dan bernilai baik yang diikuti serta diyakini oleh masyarakat di suatu tempat tersebut dan
terkonstruksikan secara turun temurun dalam masyarakat.
Kearifan lokal di berbeda- beda dalam dimensi wilayah dan waktu tertentu. Perbedaan
kearifan local di masing- masing wilayah disebabkan oleh tantangan kondisi alam dan
beragamnya kebutuhan hidup, sehingga pengalaman dalam tujuan pemenuhan
kebutuhan, akan memunculkan berbagai sistem pengetahuan, baik lingkungan alam
maupun sosial.
Kearifan lokal secara mendasar bersifat dinamis, dapat menyesuaiakan dengan perubahan
zaman. Jadi dalam hal ini kearifan lokal dapat mengalami perubahan yang signifikan
tergantung dari tekanan dan ikatan sosial budaya yang berkembang di masyarakat.
Kearifan lokal tercipta sebagai suatu keunggulan pada aspek budaya masyarakat
setempat, yang berkaitan dengan kondisi geografis. Kearifan lokal dalam
perkembangannya secara terus-menerus dijadikan pedoman dalam kehidupan.
Di dalam kehidupan, kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang
tidak dapat dipisahkan. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun
temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal
dapat dijumpai dalam berbagai bentuk kebudayaan yang berkembang, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis, yang meliputi cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan
rakyat.
Kearifan lokal menjadi pengetahuan yang diciptakan oleh masyarakat lokal tertentu,
kemudian dikembangkan melalui sekumpulan pengalaman dan diintegrasikan dengan
pemahaman terhadap arti kebudayaan dan kondisi alam suatu wilayah.
Awig-Awig
Kearifan lokal ini dapat dijumpai di wilayah Lombok Barat dan Bali. Awig- awig merupakan
peraturan adat yang melekat yang menjadi pedoman dalam berperilaku dan bersikap dalam
hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam dan lingkungan sekitar di wilayah Lombok
Barat dan Bali.
Cingcowong
Kearifan local ini dapat dijumpai pada masyarakat Suku Sunda atau sebagian besar wilayah
Jawa Barat . Cingcowong ini merupakan upacara yang bertujuan untuk meminta hujan. Selain
itu, Cingcowong ini berlangsung secara turun temurun oleh masyarakat Luragung sebagai
wujud pelestarian budaya
4. Sub CPMK 8:
Tuliskanlah tetang pemahaman dan penjelasan korupsi serta strategi pencegahannya.
Berikan contohnya ?
Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang artinya busuk, rusak,
menggoyahkan, memutarbalik atau menyogok. Korupsi menurut Huntington (1968) adalah
perilaku pejabat publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat,
dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi.
Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan
wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum.
Selanjutnya, dengan merujuk definisi Huntington diatas, Heddy Shri Ahimsha-Putra (2002)
menyatakan bahwa persoalan korupsi adalah persoalan politik pemaknaan.
Istilah korupsi dapat pula mengacu pada pemakaian dana pemerintah untuk tujuan pribadi.
Definisi ini tidak hanya menyangkut korupsi moneter yang konvensional, akan tetapi
menyangkut pula korupsi politik dan administratif. Seorang administrator yang
memanfaatkan kedudukannya untuk menguras pembayaran tidak resmi dari para investor
(domestik maupun asing), memakai sumber pemerintah, kedudukan, martabat, status, atau
kewenangannnya yang resmi, untuk keuntungan pribadi dapat pula dikategorikan melakukan
tindak korupsi.
Penyebab adanya tindakan korupsi sebenarnya bervariasi dan beraneka ragam. Akan tetapi,
secara umum dapatlah dirumuskan, sesuai dengan pengertian korupsi diatas yaitu bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan pribadi /kelompok /keluarga/ golongannya sendiri. Faktor-
faktor secara umum yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan korupsi antara lain
yaitu :
Dalam teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne atau sering disebut GONE Theory, bahwa
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi meliputi :
Menurut Baharuddin Lopa, mencegah korupsi tidaklah begitu sulit kalau kita secara sadar
untuk menempatkan kepentingan umum (kepentingan rakyat banyak) di atas kepentingan
pribadi atau golongan. Ini perlu ditekankan sebab betapa pun sempurnanya peraturan, kalau
ada niat untuk melakukan korupsi tetap ada di hati para pihak yang ingin korup, korupsi tetap
akan terjadi karena faktor mental itulah yang sangat menentukan. Dalam melakukan analisis
atas perbuatan korupsi dapat didasarkan pada 3 (tiga) pendekatan berdasarkan alur proses
korupsi yaitu :
Dari tiga pendekatan ini dapat diklasifikasikan tiga strategi untuk mencegah dan
memberantas korupsi yang tepat yaitu :
• Strategi Preventif.
Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan dengan diarahkan pada hal-hal yang menjadi
penyebab timbulnya korupsi. Setiap penyebab yang terindikasi harus dibuat upaya
preventifnya, sehingga dapat meminimalkan penyebab korupsi. Disamping itu perlu dibuat
upaya yang dapat meminimalkan peluang untuk melakukan korupsi dan upaya ini melibatkan
banyak pihak dalam pelaksanaanya agar dapat berhasil dan mampu mencegah adanya
korupsi.
• Strategi Deduktif.
Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan terutama dengan diarahkan agar apabila suatu
perbuatan korupsi terlanjur terjadi, maka perbuatan tersebut akan dapat diketahui dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya dan seakurat-akuratnya, sehingga dapat ditindaklanjuti
dengan tepat. Dengan dasar pemikiran ini banyak sistem yang harus dibenahi, sehingga
sistem-sistem tersebut akan dapat berfungsi sebagai aturan yang cukup tepat memberikan
sinyal apabila terjadi suatu perbuatan korupsi. Hal ini sangat membutuhkan adanya berbagai
disiplin ilmu baik itu ilmu hukum, ekonomi maupun ilmu politik dan sosial.