Anda di halaman 1dari 17

Modul Praktikum

Manajemen Proses Bisnis

Tim Penyusun

1. Adri Riawan

(ADR)

2. Ahmad Luthfi Kurniawan

(ALK)

3. Arly Surya Silmi

(ARL)

4. Azhar Ismail

(ZAR)

5. Bartolomeus Perwira WP.

(WIL)

6. Devi Nindya Murti

(DEV)

7. Dewi Rahmayanti

(DRA)

8. Gita Desca Purnama

(GTA)

9. Indra Malela

(IDR)

10. Lanusgana Amerta

(LGA)

11. Lawry Muhammad Insani

(LAW)

12. Muhammad Feri Fadli

(FRI)

13. Nabila Mutiara

(NBL)

14. Radita Ratnasari

(RDT)

15. Ramadhanu Aulia

(RDA)

16. Siti Yanda Noibay

(YAY)

17. Tesi Irwani

(TIR)

TATA TERTIB PRAKTIKUM MANAJEMEN PROSES BISNIS


TAHUN AJARAN 2016/2017

PRAKTIKUM
1. Diharapkan untuk selalu bertutur kata sopan, menjaga attitude, serta menjaga
kebersihan selama praktikum.
a. Jika ada yang bertutur kata tidak sopan dan tidak menjaga attitude maka nilai
akhir modul tersebut akan dipotong sebesar 10%.
b. Jika selesai praktikum ditemukan sampah ataupun coretan pada perangkat
praktikum yang ada di CENTRALAB, maka praktikan yang melakukan di jam
tersebut akan dikenakan denda sebesar Rp 50.000/sampah dan/atau coretan.
c. Jika ada praktikan pada jam praktikum tersebut yang tidak mengaku, maka
seluruh praktikan yang ada dikelas akan dikenakan sanksi berupa
pemotongan nilai 10%.

2. Praktikan wajib membawa kartu praktikum pada saat praktikum berlangsung.

3. Keterlambatan maksimal 15 menit dengan ketentuan sebagai berikut:


a. Jika keterlambatan kurang dari 15 menit, diperbolehkan mengikuti tes awal
tanpa ada penambahan waktu.
b. Jika keterlambatan lebih dari 15 menit, maka nilai tes awal= 0, nilai praktikum
dipotong sebesar 50%.

4. Tidak diperkenankan menggunakan celana berbahan jeans saat praktikum. Jika


ditemukan praktikan menggunakan hal-hal terkait, maka diperkenankan untuk
mengganti dengan dresscode yang sesuai dengan peraturan Universitas Telkom
dan tidak ada penambahan waktu.

5. Pada saat praktikum, seluruh praktikan wajib mengumpulkan barang bawaan (tas,
handphone, dan lain-lain) kecuali kartu praktikum ditempat yang ditentukan oleh
asisten.

6. Tidak diperkenankan menyontek, jika ditemukan maka nilai = 0.

7. Jika kartu praktikum hilang, maka praktikan harus mencetak ulang kartu
praktikum dan meminta tanda tangan asisten yang telah mengasistensikan di
modul sebelumnya.

PERIZINAN
1. Jika praktikan mengajukan izin (sakit, berduka, keperluan keluarga, lomba akademik
serta lomba yang membawa nama baik kampus Telkom University) maka surat
perizinan diberikan ke Komisi Disiplin Laboratorium BPAD maksimal 3 hari
setelah jadwal praktikum masing-masing.

TUKAR JADWAL
1. Jika praktikan ingin menukar jadwal praktikum, maka ketentuannya yaitu:
a. Pengajuan pertukaran jadwal hanya diperbolehkan jika ada bentrok dalam
akademik.
b. Praktikan yang bersangkutan mencari kelas yang masih kosong/ tersedia untuk
masuk praktikum di kelas tersebut.
c. Jika semua kelas penuh, maka praktikan yang bersangkutan harus mencari
praktikan lain yang bersedia untuk bertukar jadwal.
d. Diperkenankan untuk mengajukan form pengajuan perizinan tukar jadwal
yang diserahkan ke Komisi Disiplin Laboratorium BPAD maksimal 24 jam
sebelum jadwal praktikum berlangsung.
e. Form pengajuan perizinan tukar jadwal akan di-post di grup Facebook
Praktikum BPAD Laboratory.
f. Setiap form pengajuan pertukaran jadwal harus disertai dengan tanda tangan
Dosen Wali/Dosen Manajemen Proses Bisnis (MPB). Jika dosen default MPB
berhalangan/tidak bisa memberikan tanda tangan, maka boleh mengajukan ke
dosen MPB lainnya.

SUSULAN
1. Terdapat praktikum susulan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Praktikum susulan hanya terjadwal 1 shift.
b. Praktikum susulan hanya boleh diikuti oleh praktikan yang telah memberikan
surat perizinan beserta alasan yang diperbolehkan(sakit, berduka, keperluan
keluarga, lomba akademik dan/atau lomba yang membawa nama baik kampus
Telkom University).
c. Dalam 1 shift praktikum susulan, praktikan diperbolehkan untuk mengikuti
modul - modul yang tidak diikuti sebelumnya.(contoh: Jika praktikan tidak
mengikuti 2 modul, maka diperbolehkan untuk 2 modul tersebut dalam 1 shift).

Note : Peraturan-peraturan lain yang belum tercantum akan ditambahakan sesuai dengan
kondisi dan situasi.

MODUL 1
ANALISIS PROSES BISNIS

Tujuan Praktikum

Praktikan mampu memahami konsep proses bisnis

Praktikan mampu menganalisis proses bisnis

Praktikan mampu memahami alur proses bisnis

Landasan Teori
A. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan dari proses yang berisi sekumpulan aktivitas (tasks)
yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Fungsi dari kegiatan proses
bisnis dilakukan untuk tujuan tujuan yang dibuat.
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis
adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran
yang jelas
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri atas aktivitas yang berurut sesuai waktu
dan ruang
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai
tambah pada penerima
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam
suatu struktur organisasi
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa
fungsi

B. Managemen Proses Bisnis


Manajemen proses bisnis adalah suatu metode untuk mengidentifikasi, mendesain,
melaksanakan, mendokumentasikan, mengukur, memantau, dan mengontrol proses
bisnis untuk mencapai hasil yang konsisten, sesuai dengan target, dan juga selaras
dengan tujuan strategi organisasi.

C. Siklus Hidup Manajemen Proses Bisnis (BPM Lifecycle)


Rangkaian kegiatan BPM dapat dicirikan sebagai siklus hidup yang berjalan terus menerus (berulang). Beberapa tahapan dari serangkaian kegiatan BPM adalah :
1. Perencanaan dan Strategi
Perencanaan dimulai dengan pemahaman tentang strategi organisasi dan tujuan
yang dirancang untuk memastikan nilai yang menarik bagi pelanggan
2. Analisis
Analisis proses bisnis menggabungkan beberapa metodologi dengan tujuan
memahami proses organisasi saat ini dalam konteks tujuan dan sasaran yang
diinginkan. Analisis proses menciptakan pemahaman tentang kegiatan proses dan
mengukur keberhasilan kegiatan tersebut dalam memenuhi tujuan
3. Desain
Pada kegiatan desain proses terdapat urutan kegiatan, desain mengenai
pekerjaan apa saja yang dilakukan, kapan, dimana, dan metodologi apa yang
digunakan actor
4. Pemodelan
Pemodelan proses merupakan kombinasi dari rangkaian proses dengan
pemahaman tentang proses bisnis, analisis, desain dan perormansi. Pemodelan
proses dapat berisi satu atau lebih diagram mengenai suatu informasi.
5. Mengukur dan Pemantauan
Pengukuran dan pemantauan proses bisnis yang berkesinambungan memberikan
informasi yang diperlukan manajer proses untuk menyesuaikan sumber daya untuk
memenuhi tujuan proses.
6. Transformasi
Transformasi proses menerapkan output dari analisis berulang dan siklus desain.
Membahas mengenai tantangan organizational change management dan ditujukan
untuk perbaikan yang secara terus menerus dan optimisasi proses.

D. Analisis Proses
Sebuah analisis menghasilkan informasi yang diperlukan bagi organisasi untuk
membuat keputusan mengenai kegiatan bisnis. Tanpa analisis proses, keputusan yang
dibuat hanya berdasarkan pendapat atau intuisi, bukan berdasarkan fakta yang valid.
Informasi yang dihasilkan dari analisis proses dapat meliputi :
1. Strategi, budaya dan lingkungan (alasan mengenai mengapa proses itu ada)
2. Input dan Output dari proses
3. Stakeholder, baik internal maupun eksternal
4. Skalabilitas proses untuk memenuhi permintaan pelanggan
5. Aturan bisnis yang mengontrol proses
6. Aktivitas apa yang ada pada departemen
7. Ketidakefisienan dalam proses saat ini
8. Peningkatan pemanfaatan sumber daya yang telah dilakukan
9. Kesempatan untuk mengurangi hambatan dan meningkatan kapasitas

E. Value Chain Diagram


Value chain

diagram

adalah sebuah metode untuk

mengklasifikasikan,

menganalisis, dan memahami aktivitas aktivitas yang membentuk nilai suatu produk
atau jasa dan digunakan untuk menciptakan nilai bagi pelanggannya dalam mencapai
suatu tujuan yang kompetitif. Menurut Porter, value chain terdiri dari dua aktivitas
bisnis, yaitu :

1. Aktivitas Utama (Primary Activities)


Aktivitas utama memiliki lima kategori generic. Setiap kategori memiliki
aktivitas yang berbeda sesuai dengan strategi perusahaan.
a. Inbound Logistic adalah aktivitas yang terkait dengan perusahaan,
penyimpanan, dan pendistribusian produk
b. Operations adalah aktivitas yang terkait dengan pengubahan input menjadi
produk akhir, seperti produksi, pembuatan, pemaketan, perawatan
peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas, dan proteksi terhadap
lingkungan
c. Outbound Logistic adalah aktivitas yang terkait dengan pengumpulan,
penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan
d. Marketing and Sales adalah aktivitas yang terkait dengan usaha perusahaan
kepada konsumen untuk dapat membeli produk dan layanan yang
dihasilkan
e. Service adalah aktivitas yang terkait dengan penyedia layanan untuk
meningkatan atau memelihara nilai produk seperti instalasi, perbaikan,
pelatihan, penyedia bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan teknis

2. Aktivitas Pendukung (Secondary Activities)


Aktivitas pendukung memiliki empat kategori generic. Setiap kategori
memiliki aktivitas yang berbeda sesuai dengan strategi perusahaan.
a. Infrastructure merupakan aktivitas, biaya, keamanan dan keselamatan
sistem informasi, serta fungsi lainnya
b. Human Resources Management adalah aktivitas yang terkait dengan
penerimaan, dengar pendapat, pelatihan, pengebangan, kompensasi, dan
mengembangkan tingkat keahlian sumber daya manusia yang dimiliki.
c. Research, Technology and system development adalah aktivitas yang
terkait dengan biaya produk, perbaikan proses, perancangan peralatan,
pengembangan software, sistem telekomunikasi, kapabilitas bisnis data
baru, dan dukungan sistem komputer.
d. Procurement adalah aktivitas yang terkait dengan fungsi pembelian.

SKENARIO

PT BPAD Kharisma merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Kantor


Perdagangan dan Jasa (Trading Garment). Perusahaan ini memiliki 15 factory outlet yang
tersebar di Bandung dan sekitarnya untuk penjualan hasil produksi seperti celana, jaket, dan
lain lain. Selain itu PT BPAD Kharisma juga mendistribusikan hasil produksinya ke retail
retail di seluruh Indonesia seperti Matahari, Ramayana, dan Hypermart.
Visi dari perusahaan ini adalah terus tumbuh menjadi perusahaan garmen terbaik di
Indonesia. Dalam mencapai visinya perusahaan ini memiliki misi-misi seperti, memberikan
nilai terbaik bagi pelanggan, memberikan warna yang berbeda dari inovasi dan kreativitas
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, menciptakan lapangan kerja bagi pekerja Indonesia,
dengan tindakan perbaikan, kami tumbuh untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Perusahaan ini dipimpin oleh seorang Direktur Utama, yang membawahi dua direktur,
yaitu Direktur Keuangan dan Direktur Operasional. Direktur Operasional membawahi
beberapa bagian, yaitu Bagian Purchasing, Bagian Finance, dan Bagian Accounting.
Sedangkan Direktur Operasional membawahi lima bagian yaitu Bagian Produksi, Bagian
Personalia, Bagian Gudang RM, Bagian Gudang FG dan Bagian Marketing.
Untuk menunjang proses bisnisnya PT BPAD Kharisma telah menggunakan aplikasi
openerp modul warehouse management, aplikasi ini digunakan untuk melakukan pendataan
barang dari bagian produksi maupun barang supplier, selain itu dapat digunakan untuk
mengetahui stok barang digudang, melakukan permintaan barang dan lain sebagainya.
Setiap factory outlet PT BPAD Kharisma akan diberikan pelatihan bagaimana cara
melayani pelanggan dengan baik dan benar, termasuk pelatihan bagaimana cara
mempertahankan pelanggan agar dapat berlangganan atau tertarik pada produk yang
dihasilkan. PT BPAD Kharisma menerapkan budaya kerja yang santai namun tetap sesuai
pada target yang ditentukan. Sehingga karyawan dapat bekerja dengan senang dan merasa
nyaman dengan pekerjaannya.
Pada PT BPAD Kharisma terdapat dua proses utama, yaitu :
1. Proses Bisnis Pengadaan Bahan Baku Gudang, aktivitas aktivitasnya adalah :

a. Pada proses ini Bagian Produksi meminta pengecekan bahan baku ke Bagian
Gudang Raw Material (RM)
b. Kemudian Bagian Produksi meminta permintaan bahan baku ke Bagian Gudang
Raw Material (RM)
c. Setelah itu Bagian Gudang RM akan memeriksa stok bahan baku apakah
mencukupi atau tidak
d. Jika tersedia maka Bagian Gudang RM akan memberikan bahan baku yang
dibutuhkan oleh Bagian Produksi, dan Bagian Produksi akan melakukan produksi.
e. Apabila barang tidak mencukupi makan Bagian Gudang RM akan meminta
pembelian barang ke Bagian Purchasing.
f. Kemudian Bagian Purchasing akan membuat PO (Purchase Order).
g. Kemudian setelah membuat PO maka akan jadi PO list incoming shipment yang
diberikan dari Bagian Purchasing ke Bagian Gudang RM juga ke Supplier yang
bersangkutan.
h. Setelah itu Supplier akan mengirimkan barang pesanan, list permintaan, serta surat
jalan ke Bagian Gudang RM.
i. Kemudian Bagian Gudang RM akan memeriksa terlebih dahulu barang yang
datang dengan PO list incoming shipment.
j. Jika barang tidak sesuai maka barang dikembalikan ke pihak Supplier untuk
meminta barang yang sesuai kembali.
k. Jika barang sesuai, maka Bagian Gudang RM akan menyimpan stok yang ada dan
meng-update stok
l. Bagian Gudang RM akan meminta pembuatan faktur ke Bagian Purchasing
m. Bagian Purchasing kemudian membuat faktur untuk diserahkan ke Supplier
n. Supplier akan mengirimkan invoice ke Bagian Finance
o. Bagian Finance akan membayar ke Supplier dan proses selesai hingga Bagian
Finance merekap data pengeluaran.
2. Proses Bisnis Penjualan Barang, aktivitas aktivitasnya adalah :
a. ketika barang sudah diproduksi pada Bagian Produksi, kemudian mengirimkan
barang jadi ke Bagian Gudang Finish Goods (FG).
b. Bagian Gudang Finish Goods (FG) akan melakukan update stok barang jadi,
kemudian akan jadi laporan stok barang, setelah itu memberikannya kepada
Bagian Sales.

c. Bagian Sales akan membuat sales order yang datanya berasal dari permintaan
Customer, setelah itu sales order akan diberikan kepada Bagian Gudang Finish
Goods (FG)
d. Bagian Gudang Finish Goods (FG) akan mempersiapkan laporan pengiriman
barang, kemudian diserahkan kepada Bagian Accounting untuk membuat surat
jalan dan faktur.
e. Bagian Accounting akan memberikan surat jalan dan faktur ke Bagian Gudang
Finish Goods (FG), Selanjutnya barang dikirim kepada pihak Customer, apabila
barang tidak sesuai permintaan maka barang dikembalikan kepada Bagian Gudang
Finish Goods (FG) dan mencatat barang yang sesuai dengan Customer
f. Bagian Gudang Finish Goods (FG) akan menyimpan barang return dan
mempersiapkan kembali pengiriman barang untuk dikirim ke Customer. Apabila
sesuai maka proses selesai.
Informasi yang didapatkan dari analisis studi kasus tersebut adalah sebagai berikut :
1. Strategi, budaya dan lingkungan
a. Strategi :
-

Menunjang kebutuhan pokok masyarakat dalam kehidupan sehari hari


(Memproduksi pakaian seperti baju, celana, jaket dan lain lain)

Membantu para masyarakat dalam menemukan pakaian sebagai kebutuhan


pokoknya

Menyediakan fasilitas dan sistem yang memadai

Memiliki banyak retail - retail di Indonesia

b. Budaya :
-

Kota Bandung yang dikenal dengan banyaknya factory outlet.

c. Lingkungan :
-

Banyaknya Masyarakat yang tertarik dengan fashion, terutama di kota


Bandung.

2. Input dan output proses


a. Input :
-

Raw Material / Bahan baku.

b. Output :
-

Barang setelah di produksi (Barang jadi)

3. Stakeholders :
-

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Direktur Operasional

Bagian Purchasing

Bagian Finance

Bagian Accounting

Bagian Produksi

Bagian Personalia

Bagian Gudang RM

Bagian Gudang FG

Bagian Marketing

Customer

Supplier

Sales

4. Skalabilitas :
-

Setiap Karyawan FO diberi pelatihan bagaimana cara melayani pelanggan dengan


baik dan benar

Terdapat aplikasi openerp modul warehouse management, untuk melakukan


pendataan barang dari bagian produksi maupun barang supplier

Menerapkan budaya kerja yang santai namun tetap sesuai pada target yang
ditentukan

5. Aturan bisnis :
-

Bahan baku harus tersedia agar proses produksi dapat berjalan

Saat penjualan, barang yang dikirim harus sesuai dengan permintaan Customer,
jika tidak barang dikembalikan

6. Aktivitas :
a. Proses Bisnis Pengadaan Bahan Baku Gudang :

Bagian Produksi
-

Meminta pengecekan bahan baku

Meminta permintaan bahan baku

Melakukan produksi

Bagian Gudang RM
-

Memeriksa stok bahan baku

Memberikan bahan baku

Meminta pembelian bahan baku

Memeriksa bahan baku yang datang

Menyimpan stok dan meng-update stok bahan baku

Meminta pembuatan faktur ke Bagian Purchasing

Bagian Purchasing
-

Membuat PO (Purchase Order)

Memberikan PO list incoming shipment ke gudang dan Supplier

Membuat faktur

Menyerahkan faktur ke Supplier.

Supplier
-

Mengirimkan barang pesanan, list permintaan, serta surat jalan ke


bagian Gudang RM

Mengirimkan invoice ke Bagian Finance

Bagian Finance
-

Membayar ke Supplier

Merekap data pengeluaran

b. Proses Bisnis Penjualan Barang :

Bagian Produksi
- Mengirimkan barang jadi ke gudang FG

Bagian Gudang FG
- Melakukan update stok barang jadi
- Memberikan laporan stok barang kepada Sales

- Mempersiapkan laporan pengiriman barang


- Memberikan laporan pengiriman barang ke Bagian Accounting
- Mengirim barang ke Customer
- Mencatat barang yang sesuai dengan Customer
- Menyimpan barang return dan mempersiapkan kembali pengiriman
barang

Sales
- Membuat sales order
- Mengirimkan sales order ke gudang FG

Accounting
- Membuat surat jalan dan faktur
- Memberikan surat jalan dan faktur ke bagian gudang FG

Customer
- Mengirimkan data order ke Sales

7. Ketidakefisienan :
Tidak ada
8. Peningkatan sumber daya :
- Pelatihan para karyawan di setiap FO
- Menerima masukan karyawan dalam model produksi pakaian
- Terdapat aplikasi openerp modul warehouse management, untuk melakukan
pendataan

9. Kesempatan :
- Dapat menjangkau hampir seluruh pelanggan di Indonesia
- Memiliki karyawan yang ramah dan terpercaya karena adanya pelatihan

10. Value Chain :


a.

Primary Activity :
Inbound : Raw Material / bahan baku
Operation : Mengelola proses pengadaan barang mulai dari bahan baku
sampai dengan barang jadi
Outbound : Barang setelah di produksi (Barang jadi)
Sales & Marketing : Melalui factory outlet dan melalui retail retail seperti
Matahari, Ramayana, dan Hypermart
Service : Melayani permintaan customer, jika barang tidak sesuai akan
dikembalikan kepada bagian gudang

b.

Support Activity :
Infrastructure : Pengelolaan keuangan secara keseluruhan oleh bagian finance
Human Resource Management : Pelatihan para karyawan di setiap factory
outlet
Technology Development : Adanya aplikasi openerp modul warehouse
management
Procurement : Pengadaan barang secara keseluruhan

REFERENSI :
- Modul Praktikum Manajemen Proses Bisnis 2015
- Modul Praktikum Enterprise Architecture 2015

Anda mungkin juga menyukai