Anda di halaman 1dari 14

MODUL PRAKTIKUM TI-3007

PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI III

Modul 05
Pemodelan Proses Bisnis
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI DAN KEPUTUSAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

Tujuan Praktikum
Tujuan Umum

Praktikan mengetahui definisi sistem informasi, klasifikasi sistem informasi, dan pelaku sistem
informasi.
Praktikan memahami berbagai pendekatan dalam analisis dan perancangan sistem informasi.
Praktikan dapat melakukan pemodelan proses bisnis dalam merancang sistem informasi
manajemen sederhana dalam sebuah perusahaan manufaktur.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum modul ini, praktikan diharapkan mampu:

Memahami dan mentransformasikan proses bisnis dari IDEF0 ke Data Flow Diagram.
Melakukan analisis dan perancangan sistem informasi dengan menggunakan pendekatan
model-driven.
Memahami dan mampu merancang context diagram, DFD, decomposition diagram, dan datadictionary.

Prerequisites

Sistem Basis Data


Analisis & Perancangan Sistem Informasi

Output Praktikum

Data Flow Diagram berdasarkan IDEF0.


Context Diagram, Decomposition Diagram, dan Data Dictionary.

Alat & Bahan

Laptop/PC yang sudah terinstall Power Designer


Struktur organisasi dan IDEF0.

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

Pendahuluan
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam satu lingkungan tertentu untuk
menampilkan fungsi-fungsi apapun yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.
Suatu sistem tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut:

Scope
: ruang lingkup operasi/pengaruh
Environment
: di luar sistem (tidak dapat dikontrol)
Boundary
: batas scope dari sistem
Interface
: interaksi dengan lingkungan
Subsystem (komponen) : bagian dari sistem

Sistem Informasi adalah pengaturan sekelompok elemen-elemen yang terdiri atas sekumpulan orang,
proses, data, dan teknologi informasi (hardware/software, network) yang saling berinteraksi untuk
mendukung dan meningkatkan kegiatan operasional bisnis maupun penyelesaian masalah dan
pembuatan keputusan. Perlu diperhatikan perbedaan antara data dan informasi.
Data adalah fakta mentah yang belum diolah, sedangkan informasi adalah fakta yang sudah diolah,
diorganisasikan, sehingga dapat memberi arti dan relevan dengan tujuan pengolahannya. Kumpulan
beberapa informasi yang diinterpretasikan dan diintegrasikan kemudian akan menjadi sebuah
pengetahuan (knowledge). Contoh:
Data
Nilai Akhir PPST III = E
Informasi
Mahasiswa tidak lulus mata kuliah PPST III
Pengetahuan Mahasiswa harus mengulang tahun depan
Pelaku dalam sistem informasi adalah (Whitten, 2007) :
System owners
System owners membiayai pembangunan dan perawatan sistem. Mereka memiliki sistem,
menentukan prioritas, tujuan sistem, dan kebijakan penggunaannya. Fokus utama dari system
owners adalah biaya untuk merancang sistem dan keuntungan apa yang diberikan sistem
kepada perusahaan.
System users
System users merupakan pengguna sebenarnya dari sistem. Ia menggunakan sistem untuk
mendukung atau menyelesaikan suatu pekerjaan. System users mendefinisikan kebutuhan
bisnis dan ekspektasi performansi sistem yang akan dibangun. Fokus utama dari system users
yaitu fungsionalitas sistem yang dirancang untuk mendukung pekerjaan mereka, kemudahan
penggunaan, dan kemudahan untuk dipelajari.
System designers
System designers merupakan spesialis teknis yang merancang sistem sesuai dengan
kebutuhan user. System designers merancang blueprint sistem sebagai pedoman sistem
informasi yang akan dirancang. Dalam beberapa kasus, system designers adalah juga system
builders.

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis


System builders
System builders merupakan spesialis teknis yang membangun sistem informasi dan
komponen-komponennya berdasarkan spesifikasi yang dirancang oleh system designers.
Contoh dari system builders adalah systems programmers, network administrators,
webmasters, dsb.
System analyst
System analyst merupakan spesialis yang mempelajari permasalahan dan kebutuhan dari
perusahaan untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, dan teknologi informasi dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. System analyst memfasilitasi pembangunan sistem
informasi dan aplikasi komputer dengan menjembatani celah komunikasi antara pelaku
nonteknis (owners dan users) dan teknis (designers dan builders) .
IT vendors and consultants
IT vendors and consultants menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelayanan
berkaitan dengan sistem informasi yang dibangun.
Dalam praktikum ini peserta akan berperan sebagai system analyst, kemudian dilanjutkan sebagai
system designer. Peran ini dimulai dengan memodelkan proses bisnis perusahaan yang memiliki
karakteristik berbeda-beda. Sistem informasi hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Maka untuk
memudahkan, sistem informasi diklasifikasikan berdasarkan fungsi yang disediakan sistem tersebut.
Sistem informasi secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Transaction processing system (TPS)
Sebuah sistem informasi yang meng-capture dan memproses data transaksi bisnis.
Penggunaannya pada level operasional dan berfokus pada data.
Management information system (MIS)
Sebuah sistem informasi yang bertujuan menyediakan informasi dan laporan di bidang
manajemen (management-oriented reporting) berdasarkan proses transaksi dan operasi
dalam sebuah organisasi tersebut.
Decision support system (DSS)
Sebuah sistem informasi yang membantu mengidentifikasi alternatif keputusan dan
menyediakan informasi pada situasi pengambilan keputusan (decision-oriented information)
Executive Information System (EIS)
Sebuah sistem informasi untuk mendukung perencanaan dan asesmen kebutuhan dari level
eksekutif (executive manager).
Expert system
Sebuah sistem informasi yang diprogram untuk menghasilkan keputusan dengan
memindahkan dan mereproduksi pengetahuan serta keahlian dari seorang pakar (expertise)
dan problem solver kemudian mensimulasikannya

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi


Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang mendekomposisi sistem menjadi komponenkomponen yang lebih kecil dengan tujuan mempelajari kinerja dan interaksi yang terjadi antar
komponen-komponen tersebut untuk mencapai tujuan sistem. Perancangan sistem (disebut juga
sintesis sistem) adalah teknik pemecahan masalah yang melengkapi analisis sistem, merakit ulang
komponen-komponen sistem yang telah didekomposisi menjadi satu sistem yang lengkap, yang
diharapkan telah lebih baik. Analisis sistem informasi memiliki fokus pada business problem dan
independen dari teknologi apapun yang dapat atau akan digunakan dalam implementasi solusi.
Adapun perancangan sistem informasi memiliki fokus pada spesifikasi solusi yang bersifat computer
based dan merupakan desain fisik solusi.

1.1 Pendekatan Dalam Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi


Terdapat berbagai pendekatan dalam analisis dan perancangan sistem informasi. Pada kesempatan
ini praktikan akan diperkenalkan kepada beberapa pendekatan yang bersifat model-driven. Praktikan
akan mempelajari dan menerapkan pendekatan ini pada analisis dan perancangan sistem informasi
manajemen dalam praktikum ini.
Model merupakan representasi sederhana dari sebuah realita yang kompleks, di mana hanya hal-hal
yang relevan saja yang perlu untuk dimodelkan. Model hanya merepresentasikan aspek-aspek
tertentu yang menjadi tujuan dalam memodelkan suatu sistem. Pendekatan yang bersifat modeldriven terbagi tiga, yaitu :
Structured analysis (process centered)
Metode ini lebih menitikberatkan pada analisis proses baru kemudian analisis data. Dengan
kata lain metode ini membuat model proses terlebih dahulu daripada model data. Salah satu
metode dalam pendekatan ini adalah structured spesification. Dalam metode ini, system
analyst menggambar model proses bisnis dalam serangkaian Data Flow Diagram (DFD).
Metode inilah yang akan digunakan dalam praktikum ini. Penjelasan lebih lanjut dari metode
ini terdapat dalam subbab selanjutnya. Contoh lain dari structured analysis adalah Bussiness
System Planning (BSP) yang dikembangkan IBM. BSP memetakan hubungan proses bisnis
dengan kelas data dalam bentuk matriks untuk memudahkan analyst melakukan analisis
terhadap sistem.
Information engineering (data centered)
Metode ini lebih menitikberatkan pada analisis data baru kemudian analisis proses. Dengan
kata lain metode ini membuat model data terlebih dahulu daripada model proses.
Object oriented method
Pendekatan ini baru berkembang beberapa tahun terakhir. Menurut Whitten (2004), Object
Oriented Method (OOM) merupakan teknik model-driven yang mengintegrasikan data dan
proses dalam sebuah object. OOM mengilustrasikan objek-objek dari sistem melalui berbagai
perspektif, seperti struktur, perilaku, dan interaksi antar objek.

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

Metode Structured Specification


1.2 System Description (Business Process Decomposition)
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sistem adalah
dengan memetakan (memodelkan) proses bisnis yang terjadi dalam sistem tersebut. Sebuah proses
bisnis menjelaskan bagaimana sebuah organisasi mencapai tujuannya. Perusahaan (sebagai
organisasi) memiliki berbagai cara untuk mencapai tujuannya. Hal tersebut bergantung pada tipe
perusahaan seperti Job shop, Mass Production, dll. Perbedaan tipe perusahaan tersebut dapat
mempengaruhi cara perusahaan dalam mencapai tujuannya, sehingga proses bisnis yang dimiliki akan
berbeda pula.
Pemodelan proses adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur
data, aliran data, logika, kebijakan, dan prosedur yang diimplementasikan oleh proses dalam sistem.
Sistem kompleks biasanya terlalu sulit untuk dipahami secara menyeluruh pada saat ditampilkan
sebagai suatu keseluruhan. Oleh karena itu dalam analisis sistem, sistem dipisahkan menjadi
subsistem komponennya, yang diuraikan menjadi subsistem yang lebih kecil, sampai didapatkan
subset yang mampu dikelola dari keseluruhan sistem. Hal ini disebut dekomposisi.
Dalam analisis sistem, dekomposisi memungkinkan analis mempartisi sistem menjadi subsistem dari
proses untuk peningkatan komunikasi, analisis dan desain. Pada perancangan kali ini digunakan
Decomposition Diagram untuk mempartisi sistem, yang menunjukkan dekomposisi sistem secara topdown. Decomposition Diagram pada dasarnya adalah alat perencanaan untuk model proses yang lebih
detail, yang disebut data flow diagram. Aturan pembuatan Decomposition Diagram yaitu :

Tiap proses dalam diagram dekomposisi merupakan proses induk, proses anak atau
keduanya.
Induk harus memiliki dua anak atau lebih. Satu anak tunggal tidak masuk akal karena tidak
akan menunjukan detail tambahan mengenai sistem tersebut.
Satu anak hanya bisa memiliki satu induk. Anak dari satu induk dapat menjadi induk dari
anak-anaknya sendiri.
Setiap penulisan fungsi dalam induk maupun anak, haruslah diawali dengan menggunakan
kata kerja.

Berikut ini adalah contoh dari decomposition diagram Sistem Informasi Penjadwalan Kelas:

Mengelola Sistem Informasi


Penjadwalan Kelas

1.1
Mengelola Pendaftaran
Kelas

1.2
Mengelola Input
Penjadwalan Kelas

1.3
Mengelola Hasil
Penjadwalan

Gambar 1 Contoh Decomposition Diagram SI Penjadwalan Kelas

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

1.3 Data Flow Diagram


Data Flow Diagram (DFD) merupakan jenis dari sebuah pemodelan proses yang digunakan untuk
menggambarkan aliran dari data pada suatu sistem dan proses atau kerja yang dikerjakan pada sistem
tersebut. Dengan kata lain, DFD adalah metode yang menggambarkan aliran data melalui sistem
informasi dan aktivitas atau proses yang dilakukan oleh sistem tersebut. DFD dapat memvisualisasikan
bagaimana sebuah sistem bekerja, apa yang akan dibangun oleh sistem, dan bagaimana sistem akan
diimplementasikan. DFD tidak menggambarkan waktu proses maupun urutan proses. Terdapat empat
simbol yang digunakan untuk membuat DFD:

Lingkaran menggambarkan proses, yang mengambil data sebagai


input, melakukan sesuatu, dan kemudian mengeluarkannya.
Persegi panjang dengan garis kanan dan kiri yang terbuka
menggambarkan penyimpanan data, meliputi penyimpanan
elektronik seperti database.
Persegi merepresentasikan external entity yang berhubungan
dengan sistem (memberi/mengambil data). Entitas eksternal
adalah sumber dan tujuan dari sistem input dan output. Jika ada
bagian dari sistem yang perlu menerima data hasil olahan dari
sistem SI itu sendiri, maka dia akan menjadi entitas luar. Misalnya
direktur PT KKM yang perlu menerima data laporan dari sistem,
maka direktur PT KKM dijadikan entitas eksternal.
Tanda panah menggambarkan aliran data. Perlu ditekankan bahwa aliran data pada DFD
bukan berupa benda fisik.

Beberapa aturan permodelan yang harus diperhatikan untuk merancang DFD, yaitu :

Gambar 2 Ilegal Data Flow

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis


1. Setiap proses dan data store harus mempunyai paling tidak satu data yang masuk dan satu
data yang keluar.
2. Penamaan proses harus diawali dengan kata kerja dan diakhiri dengan kata benda.
3. Setiap external entity harus dilibatkan dengan paling tidak satu aliran data.
4. Satu aliran data harus meliputi paling tidak satu proses.
5. Tidak mungkin terdapat aliran data antar data store.
6. Tidak boleh terdapat aliran data antar entitas.
7. Tidak boleh terdapat aliran data dari entitas ke data store.
8. Aliran data keluar masuk suatu proses = aliran data keluar masuk hasil dekomposisi proses
tersebut.
9. Pada setiap level diagram harus terdapat data store, kecuali pada context diagram.
10. Boleh terdapat aliran data dari suatu proses ke proses lainnya, namun hanya jika data pada
aliran tersebut tidak disimpan (kasus khusus).

Context
Diagram

Decomposition
Diagram

DFD level 1

DFD level dst

Gambar 3 Tahapan Pemodelan Proses

Untuk merancang sebuah DFD dapat digunakan pendekatan Top-Down. Langkahlangkah pembuatan
DFD dengan menggunakan pendekatan ini adalah sebagai berikut :

System designer membuat context diagram yang menunjukkan interaksi (flow data)
antara sistem (yang direpresentasikan dengan satu proses) dan lingkungan
(direpresentasikan dengan entitas).
Sistem didekomposisikan pada level DFD yang lebih rendah menjadi satu set proses,
dimana terdapat external entities, data storage dan aliran data antara ketiganya.
Setiap proses kemudian didekomposisikan menjadi diagram dengan level lebih rendah
yang terdiri dari subprosesnya.
Pendekatan ini kemudian berlanjut pada subproses berikutnya, sampai detail kebutuhan
dirasa sudah merepresentasikan sistem.

Context Diagram adalah level tertinggi dari DFD yang menunjukan relasi aliran data antara sistem dan
entitas eksternalnya. Disebut juga DFD level 0 (nol). Tujuan dari diagram ini adalah untuk
menggambarkan aliran data dari dan ke sistem terhadap entitas-entitas eksternal yang
berkepentingan terhadap sistem tersebut. Context Diagram berisi :

Orang/organisasi yang berkomunikasi dengan sistem


Data yang diterima sistem untuk diproses
Data yang dihasilkan sistem dan diekspor
Batas antara sistem dan lingkungannya
Hanya berisi satu buah proses
Proses-proses di dalamnya tidak tampak karena yang digambarkan hanya batasan
sistemnya
8

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis


Berikut ini adalah contoh dari Context Diagram Sistem Informasi Penjadwalan Kelas:

Guru

Laporan Jadwal Mengajar


ID Guru

Data Guru
Jadwal Ketersediaan Guru

1 Mengelola
Sistem Informasi
Penjadwalan Kelas

Data Siswa
Pilihan Program

Laporan Jadwal Kelas

Siswa

ID Siswa

Gambar 4 Contoh Context Diagram SI Penjadwalan Kelas

Dekomposisi dari Context Diagram menghasilkan Data Flow Diagram Level 1. Dalam DFD Level 1 ini,
sistem dalam Context Diagram di break-down hingga menjadi komponen-komponen sistem yang lebih
detail. Dekomposisi ini bersifat partisi top-down, dimulai dari yang umum hingga menjadi lebih
spesifik. Berikut ini adalah contoh DFD level 1 dari Sistem Informasi Penjadwalan Kelas:

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis


Laporan Jadwal Kelas
Laporan Jadwal Mengajar

Jadwal Ketersediaan
Guru
Data Siswa
Siswa

1.3
Mengelola Hasil
Penjadwalan

Data Guru

Guru

Pilihan Program

Jadwal Guru
1.1
Mengelola
Pendaftaran
Kelas

Update Data Siswa

Data Siswa

Database
Siswa

Jadwal Kelas

Data Siswa

Database
Jadwal Kelas

Pilihan Program
Data Program Tersedia

Update Ketersediaan Program

1.2
Mengelola Input
Penjadwalan
Kelas

Database
Program
Kelas

Update Jadwal Kelas

Update Data Guru


Update Ruang Kelas

Database
Ruang Kelas

Database
Guru

Data Guru
Data Ruang Kelas

Gambar 5 Contoh DFD Level 1 SI Penjadwalan Kelas

1.4 Data Dictionary


Data Dictionary merupakan pendeskripsian makna tiap aliran data yang meliputi nama dan deskripsi.
Data dictionary adalah sebuah referensi yang digunakan untuk menjelaskan struktur dari elemenelemen data (untuk user, desainer dan programmer). Berikut ini adalah aturan untuk membuat Data
Dictionary :

Nama aliran diusahakan berurutan sesuai urutan alfabet


Dictionaries kecil (Kolom Nama) dapat mengkategorikan entries (masukan)

Berikut adalah contoh data dictionary dari Sistem Informasi Penjadwalan Kelas:
No
1

Nama Aliran
Data Siswa

Nama
Nama Siswa
Alamat
Nomor Telepon
Tanggal Lahir
Tempat Lahir

Deskripsi
Nama siswa
Alamat tempat tinggal siswa
Nomor telepon siswa
Tanggal lahir siswa
Tempat lahir siswa

10

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

Referensi
Whitten, L Jeffery and Bently D Lonnnie, System Analist and Design Methode 7th Edition, McGraw-Hill
Education, 2007.

MOHON DIPERHATIKAN!
SEGALA BENTUK PLAGIARISME MAUPUN KECURANGAN AKADEMIS LAINNYA
AKAN MENERIMA SANKSI SESUAI PERATURAN YANG BERLAKU DI ITB DAN
TIDAK AKAN KAMI TOLERANSI.
ATURAN DASAR: HARAP BERKEMEJA DAN BERSEPATU SAAT MENGIKUTI
RESPONSI DAN PRAKTIKUM! KETERLAMBATAN DALAM MENGHADIRI
RESPONSI DAN PRAKTIKUM SERTA PENGUMPULAN LAPORAN AKAN
MENGAKIBATKAN PENGURANGAN NILAI SECARA LINEAR 1 MENIT = 1 POIN
JIKA BERHALANGAN HADIR, HARAP MENGHUBUNGI DOSEN KOODINATOR
MATA KULIAH PPST 3 YAKNI BAPAK ANAS MARUF.
JIKA TELAH DISETUJUI MAKA HARAP MENYERAHKAN BUKTI TERTULIS DAN
SURAT IZIN YANG TELAH DISETUJUI OLEH DOSEN KOORDINATOR KE PJ
MODUL 5 NAUFAL MUHAMMAD (085695930731). DEADLINE PENYERAHAN
SURAT IZIN DAN SURAT SAKIT KEPADA PJ MODUL 5 ADALAH PADA HARI-H
PELAKSANAAN KEGIATAN.

11

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

Struktur Laporan
Lembar Pengesahan
Lembar Asistensi
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Flowchart Praktikum
Bab 2 Pengolahan Data
2.1 Proses Bisnis
2.1.1 Transformasi IDEF0 Menjadi DFD
2.1.2 Decomposition Diagram
2.2 Entitas
2.3 Database
2.4 Data Dictionary
Bab 3 Analisis
3.1 Analisis Aplikasi Penggunaan DFD pada Industri
3.1.1 Penggunaan DFD pada PT PTI
3.1.2 Kegunaan DFD pada Industri-industri Lain
3.2 Analisis Kelebihan dan Kekurangan DFD
3.3 Analisis Error dan Warning pada Pembuatan DFD di Power Designer
3.4 Analisis Penamaan dan Penghilangan Proses pada DFD dari IDEF0
3.5 Analisis Keterkaitan Antarmodul
Bab 4 Kesimpulan & Saran
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.2.1. Saran untuk Praktikum
4.2.2. Saran untuk Asisten
Daftar Pustaka
Lampiran

12

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

Format Laporan
Kertas A4, Bolak-balik, Ukuran Margin KIRI-ATAS-KANAN-BAWAH: 3-2-2-2
Font:
Isi laporan Calibri 10
Judul dan sub judul Cambria 11
Spasi multiple 1.3
Cover laporan sama dengan PPST 2
Header kiri: Modul 5 PPST 3: Pemodelan Proses Bisnis
Header kanan: Nama Asisten/NIM
Footer kiri: Nim Anggota kelompok (nimnya saja)
Footer kanan: Nomor halaman

13

TI3007 - Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III

Modul 05 || Pemodelan Proses Bisnis

Format Lembar Pengesahan


Asisten Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan ITB (LSIK ITB) yang bertandatangan di bawah
ini mengesahkan Laporan Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi (PPST) III Modul .., yang
beranggotakan:
1. Nama Anggota 1

(NIM Anggota 1)

2. Nama Anggota 2

(NIM Anggota 2)

3. Nama Anggota 3

(NIM Anggota 3)

4. Nama Anggota 4

(NIM Anggota 4)

5. Nama Anggota 5

(NIM Anggota 5)

dan menyetujui untuk dikumpulkan pada:


Hari

: ..

Tanggal

: ..

Waktu

: ..

Bandung, dd/mm/yyyy

Nama Asisten
(NIM Asisten)

14

Anda mungkin juga menyukai