Anda di halaman 1dari 20

KAJIAN MAKALAH

PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMASARAN


DIGITAL MELALUI E-COMMERCE DI INDONESIA
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
Dosen Pengampu : Dr. Dona Primasari, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Zia Siti Aziziyah (C1C022001)
2. Hafshah Batsnah Izdihar (C1C022038)
3. Devi Nawang Sasi (C1C022055)
4. Naurah Azmi Salsabila (C1C022075)
5. Kevin Farih Sandika (C1C022086)
6. Riris Ayuk Restika (C1C022088)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia
Nya sehingga kelompok tujuh dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMASARAN DIGITAL
MELALUI E-COMMERCE DI INDONESIA” dengan baik. Makalah ini disusun dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang diampu oleh Ibu
Dr. Dona Primasari, S.E., M.Si.

Kami selaku kelompok tujuh menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
memohon maaf apabila terjadi kekeliruan dan kami mengharapkan segala bentuk saran
maupun masukan dari berbagai pihak.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berkembangnya teknologi informasi yang semakin canggih menyebabkan
banyak wirausahawan yang memperdagangkan usahanya melalui situs online yang
dapat dijangkau lebih banyak orang.
Keberadaan teknologi informasi memberikan berbagai solusi untuk
permasalahan yang umumnya ditemui .E-Commerce merupakan salah satu bentuk
nyata dari adanya teknologi informasi. Melalui media E-Commerce berbagai transaksi
mulai dari penjualan, pembelian, maupun pengiriman dapat tersistem dengan struktur
yang jelas.
Berkat berbagai kemudahan itulah, maka E-Commerce menjadi pilihan bagi
masyarakat karena kemudahan dan kepraktisannya. Tentunya keberadaan
E-Commerce sebagai media transaksi barang dan jasa melalui sistem informasi
berbasis web atau media elektronik memberikan pengaruh yang signifikan bagi calon
wirausahawan ( Wong & Jony, 2010).
Salah satu sistem informasi yang berperan penting yaitu Sistem Informasi
Akuntansi (SIA). SIA dapat mengolah data akuntansi dan dan keuangan, seperti
menyimpan, mencatat, dan mengumpulkan data yang selanjutnya diolah menjadi
informasi bagi pengambilan keputusan perusahaan.
Era globalisasi saat ini menuntut pemrosesan data secara manual sudah tidak
relevan dan akurat lagi untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan kesalahan-kesalahan
yang terjadi akibat pemrosesan manual tidak dapat dinetralisir serta membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk memproses data tersebut. Sehingga akibat dari
kelemahan itulah proses manual menjadi tidak akurat lagi untuk dijadikan dasar
pengambilan keputusan.
SIA memiliki dampak yang sangat penting bagi perusahaan yang memberikan
nilai tambah bagi penggunanya karena dapat berdampak pada peningkatan kinerja
perusahaan secara keseluruhan dengan lebih cepat dan akurat.
Itulah sebabnya saat ini keberadaan SIA menjadi semakin penting bagi sebuah
perusahaan.Hal ini sejalan dengan temuan Pramiswari & Dharmadiaksa (2017) yang
menyatakan bahwa SIA berpengaruh positif terhadap keputusan untuk berwirausaha
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Akuntansi dan E-Commerce?
2. Bagaimana perkembangan sistem pemasaran dari zaman sebelum adanya
teknologi hingga saat ini yang telah menjadi pemasaran digital ?
3. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi memiliki keterkaitan dengan dunia
pemasaran digital E-Commerce ?
4. Apa contoh keterkaitan antara dua elemen tersebut ?

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, makalah ini bertujuan
untuk mengetahui hal- hal sebagai berikut :
1. Mengetahui dengan jelas tentang Sistem Informasi Akuntansi dan
E-Commerce
2. Mengetahui perkembangan pemasaran dari zaman dulu hingga
sekarang
3. Mengetahui keterkaitan dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi dalam
dunia pemasaran digital
4. Mengetahui contoh studi kasus antara dua hal tersebut

Dengan berbagai tujuan yang telah dipaparkan diatas, makalah ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan di bidang Sistem Informasi Akuntansi bagi kelompok
tujuh sebagai penyusun dan bagi pihak lain yang membaca.
Makalah ini juga bermanfaat sebagai landasan teori untuk
mengimplementasikan sistem informasi dalam kehidupan sehari- hari bagi pihak
pihak yang terkait.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Akuntansi dan Electronic Commerces (e- commerces)
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi merupakan tiga gabungan kata yaitu sistem, informasi,
dan akuntansi. Sistem didefinisikan sebagai serangkaian unsur - unsur yang saling
berhubungan satu sama lain dan mempunyai tujuan yang sama, unsur - unsur yang terdiri di
setiap sistem merupakan bagian yang terpadu dengan sistem yang bersangkutan dan biasanya
suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem ini dibuat untuk
menangani sesuatu yang rutin terjadi atau berulang kali terjadi.
Informasi merupakan pernyataan, gagasan, dan tanda yang mengandung makna, nilai
yang dapat dibaca dan didengar. Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengklasifikasian,
serta pelaporan atas transaksi - transaksi yang terjadi, dan hasil akhir dari proses akuntansi
merupakan laporan keuangan bagi perusahaan.
Sistem Akuntansi merupakan organisasi, formulir, atau catatan yang dikoordinasikan
untuk menghasilkan sebuah laporan atau informasi keuangan yang dibutuhkan dan dapat
digunakan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi yaitu formulir, laporan, dan catatan yang disusun lalu
dianalisis, diklasifikasikan serta diolah untuk kemudian menghasilkan sebuah informasi.
Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2018:10) Sistem Informasi Akuntansi adalah
sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk
menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan.
Sistem Informasi Akuntansi di dalamnya terdiri dari lima komponen yaitu,
1. Orang - orang atau sumber daya manusia sebagai yang mengoperasikan serta
melaksanakan fungsi dari sistem tersebut.
2. Prosedur - prosedur, orang atau sesuatu yang dilibatkan dalam aktivitas organisasi
seperti mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data baik secara manual ataupun
terotomatisasi.
3. Data, yaitu proses - proses bisnis yang terjadi di dalam organisasi.
4. Software, yang dipakai untuk memproses data - data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, merupakan peralatan seperti komputer dan
peralatan untuk komunikasi jaringan.
Sistem Informasi Akuntansi berkembang sepanjang waktu dan sistem informasi
akuntansi mengikuti perubahan, seperti saat ini pelaporan serta hasil dari pemrosesan
teknologi komputer ke sistem laporan akuntansi telah membuat perubahan cara kerja yaitu
dalam penyimpanan data, pengambilan data, dan pengendalian data dapat hanya melalui
komputer. Peranan teknologi informasi yang semakin berkembang akan berpengaruh banyak
terhadap akuntansi, semakin maju teknologi informasi maka akuntansi semakin
memperhatikan hal - hal seperti dasar perancangan sistem dalam sebuah perusahaan guna
menjaga aset - aset perusahaan, serta laporan dan informasi perusahaan.

Electronic Commerces (e- commerces)


Saat ini electronic commerces atau e - commerces pemanfaatannya semakin
berkembang hal ini dikarenakan infrastruktur saat ini telah memadai sehingga penggunaan e -
commerces meningkat secara signifikan terutama di dunia bisnis.
E - commerces atau dapat disebut juga dengan e - dagang merupakan kegiatan dari
sebuah penjualan, pemasaran, penyebaran, serta pembelian barang dan jasa secara elektronik
bisa melalui website, aplikasi, atau jaringan komputer lainnya.
E - commerces ini selain meliputi penjualan dan pembelian dagang yang dilakukan
secara daring dengan menggunakan internet pendistribusian barang atau jasanya juga
dilakukan secara online yang nanti proses transaksinya menggunakan jaringan komputer.
Electronic commerces menurut David Baum (1999), yaitu satu set teknologi, aplikasi
- aplikasi dan proses yang dinamis untuk menghubungkan perusahaan, konsumen, dan
masyarakat melalui transaksi elektronik dan pertukaran barang, pelayanan, dan informasi
dilakukan secara elektronik.

B. Perkembangan Pemasaran dan Sistem Informasi Akuntansi


Setelah mengetahui tentang pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan
e-commerce, selanjutnya akan dibahas mengenai perkembangan-perkembangan yang
terjadi pada SIA dan pemasaran hingga munculnya e-commerce.
1. Perkembangan Pemasaran
Pemasaran telah menjadi bagian dari aktivitas bisnis dan perdagangan
sejak masa awal peradaban manusia. Seiring perkembangan teknologi
informasi, pemasaran telah mengalami berbagai macam evolusi dengan sangat
cepat.
a. Evolusi Pemasaran
Sejak zaman kuno, pemasaran telah menjadi bagian dari
kehidupan manusia. Pada saat itu, para pedagang akan membawa
barang dagangannya dari satu kota ke kota yang lain dan
menawarkannya ke penduduk lokal kota tersebut. Pada awal abad
ke-20, pemasaran pertama kali dipelajari oleh Walter Dill Scott. Scott
mengembangkan berbagai teknik pemasaran yang memiliki fokus ke
kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, psikologi konsumen
juga dipelajari oleh Scott.
Pemasaran modern mulai berkembang pada tahun 1960-an.
Riset pasar mulai digunakan oleh perusahaan untuk menafsirkan
berbagai macam kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Perusahaan
juga mulai mengembangkan strategi pemasaran dan produk yang
sesuai dengan macam kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pemasaran sudah mulai berkembang ke arah pemasaran
relasional pada tahun 1980-an, dimana hubungan jangka panjang
dengan konsumen dibangun oleh perusahaan. Pada tahun yang sama,
perusahaan juga telah memulai kegiatan yang diarahkan ke pasar
global (internasional). Pengiriman produk atau jasa, arus informasi,
dan pertukaran informasi dapat dipercepat dalam kegiatan pada
lingkup pasar internasional, karena perusahaan akan memangkas waktu
dan jarak. Produk dan jasa yang dimiliki perusahaan dipasarkan dan
dikembangkan ke berbagai negara, tidak hanya pada satu negara saja.
Sejalan dengan semakin kompetitifnya era persaingan global, maka
perusahaan harus bisa membangun strategi dalam bersaing dan
memiliki orientasi dalam jangka panjang.
b. Pemasaran di Masa Saat Ini
Berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat pada
masa ini menyebabkan pemasaran semakin berkembang. Pada masa
sekarang, fokus utama perusahaan bukan lagi pada produk, tetapi lebih
berfokus pada pelanggan. Pemasaran modern akan lebih fokus pada
pengalaman yang didapatkan oleh pelanggan secara terintegrasi, bukan
kepada produk yang ditawarkan kepada pelanggan.
Cara kita dalam memasarkan berbagai macam produk dan jasa
telah banyak berubah dengan adanya perkembangan internet dan
teknologi digital. Pemasaran digital memberikan kesempatan kepada
perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa mereka dengan
berbagai macam platform digital, seperti media sosial, situs web,
marketplace, email, dan lainnya.
Banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan ketika
menggunakan pemasaran digital, salah satunya yaitu memiliki
kemampuan dalam melakukan targeting dan dalam hal personalisasi
juga akan jauh lebih baik. Perusahaan memiliki kesempatan untuk
memilih audiens yang sesuai dan kemudian dapat memberikan pesan
yang tepat dengan keinginan dan kebutuhan yang dimiliki oleh audiens
tersebut.
Dalam dunia bisnis, kemajuan teknologi informasi sangatlah
berdampak untuk memudahkan kita dalam berbisnis melalui sarana
internet yaitu dengan munculnya e-commerce. Munculnya e-commerce
menjadi sebuah angin segar baik bagi produsen dan pebisnis maupun
bagi konsumen. Dahulu, aktivitas bisnis hanya bisa dilakukan secara
tatap muka di suatu tempat. Namun sekarang, aktivitas bisnis dapat
dilakukan secara online dan tidak mengenal batasan waktu serta
tempat, sehingga bisa lebih mudah dan praktis.

2. Perkembangan Sistem Informasi Akuntansi


Perkembangan teknologi informasi yang terjadi tidak hanya
berdampak pada evolusi pemasaran, namun juga pada berkembangnya Sistem
Informasi Akuntansi (SIA). Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sangat berperan
penting bagi sebuah perusahaan atau aktivitas bisnis, karena dengan adanya
SIA berbagai macam informasi akuntansi bisa dikumpulkan dan ditampilkan
sehingga dapat membantu dalam membuat keputusan. Perkembangan SIA
yang terjadi dari masa ke masa dapat membantu peran SIA bisa lebih efektif
dan efisien.
Selama 50 tahun terakhir, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) telah
mengalami berbagai macam perkembangan, berikut adalah perkembangan SIA
dari masa ke masa:
a. The Manual Process Model
Proses manual merupakan sistem akuntansi tertua, mencakup
pencatatan manual serta melibatkan kertas, pulpen, dan kontak fisik
dengan sumber daya manusia.
b. The Flat-File Model
Model ini digunakan di akhir tahun 1960 hingga 1980-an dan
sudah mulai menggunakan komputer. File yang disajikan model ini
bersifat individualistik, sehingga antar file tidak terikat. Oleh karena
itu, terdapat redundansi data yang berujung pada permasalahan
penyimpanan dan pembaruan data.
c. The Database Model
Dalam model ini, perusahaan menyimpan datanya di lokasi
terpusat. Sehingga akses ke data yang dibutuhkan dimiliki oleh semua
pengguna.
d. The REA Model
REA (Resources, Events, dan Agent) merupakan suatu
kerangka kerja akuntansi yang melakukan penetapan model dan
hubungan antara sumber daya perusahaan, peristiwa ekonomi, dan
agen/pelaku.
e. Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP adalah suatu model yang memberikan izin untuk
mengintegrasi dan mengotomatisasikan semua proses bisnis yang
dimiliki perusahaan, termasuk akuntansi dan keuangan, manajemen
persediaan, sumber daya manusia, dan sebagainya.
Walaupun ERP membutuhkan dana yang cukup banyak pada
awal implementasi, namun ERP mampu meningkatkan efektivitas dan
efisiensi serta di kemudian hari bisa menghemat biaya.

C. Sistem Informasi Akuntansi dalam E-Commerce


Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi merupakan sistem yang digunakan
oleh para akuntan untuk menghasilkan informasi yang akurat dengan menggunakan bantuan
teknologi komputer. Layanan audit e-commerce adalah jasa yang diberikan oleh auditor
independen kepada pelaku bisnis e-commerce. Audit ini berfungsi sebagai bentuk asuransi
terhadap laporan keuangan para pelaku bisnis tersebut.

E-commerce bukan hanya sekadar tren sementara, melainkan sudah menjadi


kebutuhan penting dalam kehidupan saat ini. E-commerce telah mengubah seluruh aspek
kehidupan kita, meskipun masih terdapat beberapa tantangan seperti keterbatasan
infrastruktur, perkembangan teknologi, isu keamanan, dan kurangnya pendidikan. Oleh
karena itu, para pelaku bisnis e-commerce memerlukan bantuan dari ahli ekonomi akuntansi,
yaitu auditor yang memiliki keahlian khusus dalam audit e-commerce atau audit forensik.
Layanan mereka berkaitan dengan memastikan tingkat keamanan dan ketaatan transaksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Perkembangan dalam akuntansi berbasis komputer melalui Sistem Informasi


Akuntansi juga akan memiliki dampak pada praktik audit. Perubahan dalam proses akuntansi
juga akan berpengaruh pada proses audit karena audit menggunakan laporan keuangan
sebagai objeknya. Kemajuan dalam teknologi informasi juga memengaruhi perkembangan
bidang audit, terutama dengan adanya perangkat lunak audit yang mendukung pendekatan
berbasis komputer.

Setiap kemajuan dalam bisnis e-commerce dan Sistem Informasi Akuntansi berbasis
teknologi akan mempengaruhi permintaan terhadap layanan audit e-commerce. Transaksi
elektronik, yang menjadi inti dari e-commerce, memberikan keunggulan dalam hal
penghematan biaya perusahaan dan akses informasi secara real-time. Namun, perusahaan
yang menerapkan teknologi e-commerce harus menghadapi risiko seperti kurangnya bukti
fisik transaksi, potensi kegagalan sistem, dan rentan terhadap serangan virus.

Perkembangan teknologi dalam industri e-commerce juga memberikan pengaruh


terhadap kemajuan Sistem Informasi Akuntansi. Perusahaan harus memiliki sistem akuntansi
yang tergantung pada teknologi yang dapat diandalkan. Dalam konteks ini, pertumbuhan
bisnis e-commerce dan perkembangan Sistem Informasi Akuntansi membutuhkan kehadiran
auditor yang memiliki pengetahuan di bidang akuntansi dan teknologi informasi agar dapat
memahami risiko-risiko kompleks dalam e-commerce.

D. Studi Kasus: Shopee dan Elemen SIA didalamnya


Shopee merupakan aplikasi belanja online yang dapat digunakan untuk berbelanja di
mana saja dan kapan saja. Shopee didirikan oleh Chris Feng, mantan pegawai Lazada dan
Zalora. Founder dan CEO shopee ini sangat sukses setelah keluar sebagai pegawai di Lazada
dan Zalora. Bahkan, sekarang perusahaan yang didirikannya justru bisa melampaui mereka.
Saat ini, Shopee dikelola oleh Garena Group yang kini sudah merubah namanya
menjadi SEA Group dan didirikan oleh Forrest Li pada tahun 2009. Shopee menggunakan
konsep sebagai pasar mobile-sentris. Mobile-sentris berarti, user bisa menjelajahi produk,
berbelanja, dan berjualan kapan saja dan di mana saja. Tidak hanya itu, e-commerce ini juga
melengkapi fiturnya dengan pilihan pembayaran yang mudah diakses. Oleh karena itu, tidak
heran apabila Shopee begitu digemari oleh ibu rumah tangga ataupun masyarakat lainnya
yang senang dengan sesuatu yang praktis. Karena dengan adanya Shopee, masyarakat bisa
belanja dan membayarnya langsung di satu tempat.

Pada awal kemunculan Shopee, e-commerce ini menggunakan model bisnis


pelanggan untuk pelanggan (customer to customer - C2C). Namun demikian, seiring
berjalannya waktu, Shopee memunculkan suatu bentuk Shopee Mall. Oleh karena itu, sejak
adanya Shopee Mall, model bisnisnya berubah menjadi bisnis untuk pelanggan (business to
customer - B2C) dan model hibrid C2C. Peralihan model bisnis Shopee, membuat
e-commerce tersebut semakin maju dan disukai oleh penggunanya. Hingga kini, telah tercatat
puluhan ekspedisi yang bekerjasama dengan Shopee. Ekspedisi tersebut, termasuk jasa
pengiriman yang menggunakan transportasi online.

Shopee memiliki tujuan yang ingin dicapai, e-commerce ini ingin menjadikan
kekuatan transformatif teknologi guna mengubah dunia menjadi lebih baik dengan
menyediakan platform yang bisa menghubungkan penjual dan pembeli dalam satu komunitas.
Target pasar Shopee yaitu penggunaan internet di seluruh wilayah dengan cara menyediakan
pemenuhan kebutuhan atau produk, komunitas sosial, dan layanan yang baik.

Shopee adalah suatu e-commerce internasional yang didirikan pertama kali di


Singapura pada awal tahun 2015 sebagai mobile marketplace pertama di Asia Tenggara. Dari
waktu ke waktu, Shopee mulai membuka store di Thailand, Vietnam, dan Malaysia guna
memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat di Asia Tenggara. Kemudian, pada awal tahun
2016 Shopee sudah mulai memasuki wilayah Indonesia dengan membuka store di sana untuk
memenuhi gaya hidup pria dan wanita di Indonesia yang beraneka ragam. Shopee juga
digunakan sebagai wadah bagi penjual yang menjual seluruh kebutuhan pria dan wanita, serta
memudahkan customer di Indonesia untuk mengikuti gaya hidup dengan membeli produk
yang dijual di Shopee. Hingga saat ini, Shopee masih menjadi mobile marketplace yang
pertama di Indonesia dengan menawarkan kemudahan transaksi jual beli langsung (cash on
delivery) pada forum jual beli online di Indonesia.
Secara umum, dalam menghadapi suatu persaingan e-commerce di Indonesia, Shopee
berusaha menjadi platform belanja online yang mengusung konsep sosial. Konsep tersebut
tidak hanya berfokus pada jual beli saja, tetapi juga dapat berinteraksi secara langsung antara
sesama konsumen lewat fitur pesan instan. Shopee mengusung platform yang menawarkan
berbagai macam produk, dilengkapi dengan metode pembayaran yang aman dan
menggunakan kode verifikasi, juga merupakan strategi yang digunakan Shopee sebagai
e-commerce. Selain itu, Shopee juga memberikan layanan pengiriman yang terintegrasi
langsung dengan jasa pengiriman seperti JNE dan JNT, serta fitur sosial yang inovatif seperti
fitur messenger yang ada pada aplikasi shopee guna menjadikan transaksi jual beli lebih
menyenangkan, aman, dan praktis.

Shopee menawarkan berbagai macam kebutuhan pria dan wanita dengan


menyesuaikan gaya hidup masyarakat di Indonesia. Suatu hal yang menjadi daya tarik
Shopee yaitu barang yang ditawarkan merupakan barang yang sedang trendy pada masanya
sehingga produk yang ditawarkan di Shopee terus mengikuti kebutuhan gaya hidup pria dan
wanita di Indonesia yang semakin modern. Selain itu, terdapat berbagai macam barang yang
ditawarkan oleh Shopee, seperti pakaian wanita, pakaian pria, barang elektronik, peralatan
rumah tangga, kebutuhan olahraga, alat-alat tulis, hingga makanan dan minuman.

Shopee memberikan layanan, baik terhadap penjual maupun pembeli. Para penjual di
Shopee dimudahkan untuk menawarkan barang dagangannya untuk dipasarkan kepada
konsumen dengan klasifikasi barang yang sederhana, seperti pakaian wanita dan pakaian pria.
Shopee juga memudahkan pelanggannya dengan fitur pengiriman barang yang melibatkan
berbagai jasa pengiriman barang sehingga pelanggan tersebut dapat memantau proses barang
yang dibelinya dari proses pembelian, pembayaran, hingga pengiriman. Selain itu, pelanggan
diberikan fasilitas untuk berinteraksi langsung dengan penjual melalui jendela obrolan yang
ada di dalam website shopee tersebut.

Layanan shopee diperuntukkan untuk semua orang dan dapat diakses secara gratis.
Berbagai fitur ditawarkan oleh shopee, antara lain ShopeePay dan Koin Shopee. ShopeePay
berguna untuk memudahkan penyimpanan pendapatan dan dana pengembalian di Shopee.
Serta, digunakan sebagai salah satu metode pembayaran di Shopee. Di sisi lain, Koin Shopee
yang juga merupakan salah satu fitur yang ada di Shopee digunakan sebagai mata uang
virtual resmi di Shopee yang akan dikreditkan ke akun pengguna setiap kali pengguna
tersebut berhasil berbelanja di toko setelah mencantumkan voucher cashback. Voucher
cashback tersebut tersedia dengan berbagai ketentuan yang berbeda-beda, pengguna dapat
memilih voucher cashback yang sesuai dengan ketentuan toko ataupun produk yang dipilih
dan metode transaksi yang mereka gunakan.

Transaction Processing Systems (TPS)

Dalam Sistem Informasi Akuntansi terdapat suatu istilah Transaction Processing


System (TPS). TPS adalah suatu sistem informasi yang terkomputerisasi dan dikembangkan
guna memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut
dapat berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Sistem ini bekerja pada level operasional.
Input pada level operasional adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem tersebut
meliputi pengurutan data, melihat data, dan memperbarui data. Sedangkan, outputnya yaitu
laporan yang detail, daftar lengkap, dan ringkasan.

Pada studi kasus Shopee, yang merupakan TPS adalah sebagai berikut.

1. Customer Service
● Sebagai resepsionis
● Sebagai customer relation officer
2. Penjual
● Penjual ikut terlibat dalam proses transaksi yang ada
● Penjual dapat memperbarui data dari produk-produk yang dijualnya
3. Pembeli
● Pembeli ikut terlibat dalam proses transaksi yang ada
● Pembeli dapat menanyakan hal-hal terkait dengan kejadian
4. Finance
● Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan
● Melakukan penginputan semua transaksi keuangan
5. Quality Control
● Memantau produk-produk yang dijual oleh seller
● Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas terbaik dalam produk dan jasa
perusahaannya

Management Information Systems (MIS)


Selain TPS, terdapat pula Management Information Systems (MIS). MIS mendukung
spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. MIS menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan
dan dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).

Pada studi kasus Shopee, yang merupakan MIS adalah sebagai berikut.

Marketing Officer

● Melakukan optimasi Shopee di mesin pencarian


● Melakukan optimasi di sosial media
● Bertugas membawa kemajuan dalam hal marketing untuk perusahaan

Decision Support System (DSS)

Sama halnya dengan MIS, DSS juga menggunakan basis data sebagai sumber
datanya. DSS bermula dari MIS karena menekankan pada fungsi pendukung pembuat
keputusan di seluruh tahapannya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif
membuat keputusan.

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan


masalahnya adalah sebagai berikut.

● Mengambil elemen-elemen informasi


● Menganalisis seluruh file
● Menyiapkan laporan dari berbagai file
● Memperkirakan akibat dari keputusan
● Mengusulkan keputusan
● Membuat keputusan

Pada studi kasus Shopee, yang merupakan DSS adalah sebagai berikut.

Chief Marketing Officer

● Pemimpin dari marketing officer


● Bertugas membuat keputusan atau kebijakan untuk kemajuan di bidang marketing
perusahaan
Alur pembelian Shopee

Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah alur kerja yang menampilkan
gambaran apa yang terjadi dan juga menggambarkan penyelesaian suatu masalah secara
beruntun. Flowchart berupa gambaran dari awal dimulainya sesuatu yang akan dikerjakan
hingga berakhir. Artinya, antara mulai dan berakhir terdapat beberapa proses, decision atau
percabangan, serta apa yang menjadi input atau masukan dalam alur kerja tersebut. Flowchart
sangat berguna agar proses yang dilalui dapat dilaksanakan secara beruntun dan mengikuti
alurnya berdasarkan rencana yang sudah dibuat hingga dapat berhasil mencapai tujuan yang
direncanakan.

Dalam pembuatan flowchart, hal yang perlu dilakukan yaitu mengetahui terlebih
dahulu goal yang ingin dicapai. Kemudian, membuat rencana rencana untuk mencapai goal
tersebut. Seperti apa saja yang dibutuhkan dan dengan cara apa mencapainya. Karena semua
butuh aturan dan tidak ada yang instan dalam mencapainya. Selain itu, diperlukan
perencanaan apabila pada suatu proses kita tidak dapat melaluinya maka kemungkinan apa
yang akan dilakukan (percabangan yang akan dibuat). Dengan seluruh rencana yang dibuat
maka akan dilakukan berbagai proses yang mengikuti alur dan aturan yang ada hingga pada
akhirnya dapat mencapai goal tersebut dalam flowchart disebut dengan selesai.

Berikut ini merupakan contoh flowchart pada menu registrasi aplikasi shopee. Di
menu registrasi shopee terdapat berbagai cara untuk melakukan pendaftaran, yaitu melalui
email, Facebook, nomor telepon, Line, dan cara-cara lainnya. Adapun alur untuk registrasi
dapat dilihat pada flowchart di bawah ini.
Diasumsikan bahwa calon pembeli mendownload terlebih dahulu akun Shopee.
Setelah akun siapa terdownload maka calon pembeli akan diarahkan untuk mendaftar pada
akun Shopee. Selanjutnya, calon pembeli dapat memilih barang yang dibutuhkan terlebih
dahulu pada beranda Shopee. Pembeli bisa mengklik tombol detail barang yang menjelaskan
mengenai detail barang dan gambar pada produk yang dijual. Setelah itu, pilih tombol beli
atau simbol keranjang yang berada di sisi paling bawah. Untuk membeli barang di akun
Shopee, dilanjutkan dengan memilih checkout. Pada pilihan checkout, pembeli akan
diberikan pilihan untuk melanjutkan transaksi atau membeli barang kembali. Jika sudah yakin
maka pembeli akan diminta untuk mengisi nama dan alamat yang dituju. Kemudian, pilih
metode pembayaran yang bisa dilakukan oleh pembeli. Setelah melakukan pembayaran,
pembeli diharuskan untuk mengkonfirmasi kembali pembayaran ke Shopee agar penjual bisa
mengemas barang yang dibeli dan barang dapat dikirim ke alamat tujuan hingga barang
tersebut sampai pada tujuan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai