Anda di halaman 1dari 34

1

Pengaruh Tekhnologi Informasi Terhadap

Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

Oleh :
Ririn Maryanti

Pembimbing:
Nur Zeina Maya Sari

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti saat ini, perusahaan berada pada lingkungan

kompetisi yang sangat ketat, untuk menghadapi hal tersebut dan agar perusahaan

dapat bertahan hidup maka perusahaan membutuhkan cara baru yang lebih cepat,

lebih dipercaya, lebih efektif dan efisien dalam memperoleh informasi. Informasi

akuntansi dapat membantu manajemen untuk memperjelas tugas-tugas mereka

sebelum mengambil keputusan (Chong dalam Jawabreh 2012).

Sistem informasi yang responsive diperlukan teknologi yang cocok untuk

mendukung kebutuhan perusahaan. Pesatnya perkembangan teknologi diiringi

perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Peningkatan penggunaan

teknologi komputer merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi

(TI). Dampak yang diperoleh adalah teknologi informasi telah memberikan

kemudahan bagi karyawan dalam melakukan pemrosesan data. Teknologi


merupakan alat yang berguna untuk membantu individu dalam penyelesaian

pekerjaannya (Handayani, 2010).

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) berkembang dengan pesatnya

hingga dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan

bisnis. Pada lingkungan bisnis yang memiliki tingkat kompetitif begitu tinggi,

teknologi informasi (TI) menjadi sumber mendasar dalam mendukung

kesempatan kompetitif dan menjadi sebuah senjata strategis pada organisasi (Lam,

Cho dan Qu, 2007).

Menurut Arsono dan Muslichah (2002) komputer yang didukung oleh

berbagai macam perangkat lunak yang mudah pengoperasiannya memungkinkan

bagi manajer dapat mengakses informasi dengan cepat dan dimungkinkan lebih

banyak laporan yang dibutuhkan, karena dengan menggunakan jaringan informasi

yang berhubungan dengan lingkungan eksternal (misal: pemerintah, pesaing) dan

internal (dari berbagai departemen) dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.

Apabila teknologi informasi tersebut berjalan dan terintegrasi dengan baik,

maka informasi finansial yang akan dihasilkanpun akan valid. Begitu pula sistem-

sitem informasi yang berhubungan dengan pembelian bahan baku atau barang

dagang, penerimaan kas, pengeluaran kas gaji karyawan dan lain-lain.

Salah satu teknologi sistem informasi yaitu Point ot Sale. Pengertian

sistem Point of Sale menurut Bodnar dan Hopwood (2012: 254) yaitu suatu

teknologi sebagai perkembangan dan cash register tradisional yang

memungkinkan sistem tersebut berfungsi sebagai perangkat penginput data

transaksi penjualan.

2
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting untuk

meningkatkan efisiensi organisasi dan mendukung daya saing dengan

menyediakan informasi keuangan dan akuntansi bagi manajemen (Alsarayreh et

al., 2011). Sistem dapat dikatakan efektif apabila sistem mampu menghasilkan

informasi yang dapat diterima dan mampu memenuhi harapan informasi secara

tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan dapat dipercaya (reliable)

(Widjajanto, 2001). Selain itu, efektivitas penggunaan sistem informasi dalam

suatu perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor sumber daya manusia.

Sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam perusahaan merupakan

organisasi tergantung pada seberapa baik penggunanya mampu menerapkan

aplikasi tersebut secara baik dan mengetahui dengan baik apa saja yang terdapat

dalam sistem tersebut dan dapat menerapkannya dengan baik. Jadi keberhasilan

dari teknologi maupun sistem informasi pada perusahaan memiliki hubungan erat

terhadap sumber daya manusia pada perusahaan atau organisasi tersebut.

Secara perusahaan dagang dapat didefinisikan sebagai perusahaan atau

organisasi yang melakukan kegiatan usaha dengan membeli barang dari pihak

maupun perusahaan lain kemudian dijualnya kembali kepada pihak yang

memerlukan atau langsung dijual kepada masyarakat umum, biasanya berupa

retail atau grosir (Handayani, 2014)

3
Fenomena pengontrolan barang menjadi salah satu masalah yang dialami

di Toserba Yogya setelah adanya pengembangan. Persediaan barang yang kurang

teratur mangakibatkan penjualan menjadi loss sales. Maka sangat diperlukan

peranan sistem pengendalian intern dalam situasi seperti ini karena sistem

informasi akuntansi dikatakan efektif apabila informasi yang diberikan oleh

mereka melayani banyak kebutuhan dari pengguna sistem. Seperti yang terlihat

dalam grafik di bawah ini :

Salah satu penyebab fenomena di atas adalah sistem pengendalian intern.

Sistem akuntansi sebagai sistem informasi merupakan subjek terjadinya kesalahan

baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu sistem informasi

akuntansi memerlukan pengendalian intern atau dengan kata lain sistem informasi

akuntansi berkaitan erat dengan pengendalian intern organisasi.

Fenomena selanjutnya adalah setiap tahun, pusat perbelanjaan berlomba-

lomba mengadakan program undian. Salah satunya dengan pusat perbelanjaan

yogya yang gencar mengadakan undian dobel bonus. Chief Operasional Yogya,

Bambang Sutejo mengatakan, dalam program dobel bonus yang ditawarkan

4
pihaknya tersebut dengan kategori hadiah, yaitu berupa undian dan hadiah

langsung. Setiap pembelian produk supermarket dan fashion senilai Rp 50.000,-

akan mendapatkan 1 lembar kupon undian dan kumpul kupon. Undian Dobel

Bonus tidak berlaku untuk pembelanjaan susu bayi di bawah 1 tahun. Berbagai

hadiah yang bisa didapatkan dalam undian tesebut. Namun selama sistem ini

berjalan, sering terjadi bentuk penyelewengan karena sistem ini masih

menggunakan sitem manual. Kondisi ini menggambarkan kurangnya sistem

pengendalian intern dalam pengerjaan sistem tersebut yang berpengaruh terhadap

efektivitas sistem informasi akuntansi.

Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Penjualan Rp 20.073.778.443 Rp 19.847.658.358 Rp 21.016.736.497


Kupon 401.571 397.075 420.509

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan topik :

“Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Efektivitas Sistem Informasi

Akuntansi pada PT. AKUR PRATAMA Cabang Yogya Buah Batu.”

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi di Yogya Buah Batu.

5
.

1.2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi informasi (TI) dilihat dari kata penyusunannya adalah teknologi

dan informasi. Kata teknologi bermakna dan berkembang dan penerapan berbagai

peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi

manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata teknologi berdekatan artinya dengan

istilah tata cara. Menurut James A.O’Brien & George M. Marakas (2014: 5)

dalam teknologi adalah suatu jaringan komputer yang terdiri atas berbagai

komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware,

software, manajemen data, dan teknologi.

Menurut Azmi, Yan (2009: 2), definisi informasi adalah :

“Informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti

bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau

untuk masa yang akan datang”.

Banyak istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi karena

banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan.

Beberapa istilah yang sering digunakan (Jogiyanto, 2005: 2) yaitu :

1) Sistem informasi manajemen.


2) Sistem informasi manajemen berbasis komputer.
3) Teknologi Informasi (TI).
4) Teknologi Sistem informasi
5) Teknologi Komputer
6) Manajemen informasi
7) Sistem informasi

6
Menurut Laudon dan Laudon (2009: 10) teknologi informasi dapat

didefinisikan sebagai berikut :

“Teknologi informasi merupakan seluruh perangkat keras dan perangkat

lunak yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk menunjang apa yang akan

dicapai oleh perusahaan”.

Sedangkan menurut Ishak (2008: 87):

“Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses


penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga pengiriman
informasi akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya”.

Dari pernyataan tersebut diatas menjelaskan bahwa teknologi informasi

adalah suatu sistem yang berbentuk hardware dan software yang dapat

menangkap, memproses, mengubah, menyimpan dan menyajikan dengan

menggunakan suatu energi listrik.

Teknologi merupakan alat yang berguna untuk membantu individu dalam

penyelesaian pekerjaannya (Handayani, 2010). Al Eqab dan Adel (2013)

menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kecanggihan teknologi

informasi dengan karakteristik informasi akuntansi. Teknologi informasi

digunakan untuk mengubah data mentah menjadi suatu informasi yang diperlukan

oleh pihak internal dan eksternal. Informasi akuntansi akan membantu manajemen

untuk memperjelas tugas-tugas mereka sebelum mengambil keputusan (Chong

dalam Jawabreh, 2012).

7
Dari definisi diatas maka dapat dikatakan maka teknologi informasi yaitu

suatu kebutuhan dasar dengan tata cara atau sistem yang digunakan untuk

membantu memproses informasi, mendapatkan, menyimpan, menyusun dan

kemudian mengkomunikasikan atau menyampaikan informasi tersebut yang

terbentuk dari perangkat lunak dan perangkat keras yang diakomodir melalui

bantuan komputer dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.(sintesa

penulis,2016)

1.2.2 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

1.2.2.1 Pengertian Efektivitas

Berikut ini adalah pengertian efektivitas menurut Mardiasmo (2009: 4)

yang mengemukakan bahwa :

“Efektivitas merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target


yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan
outcome dan output. Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan
pencapaian tujuan dan sasaran yang ditentukan maka semakin efektif
proses kerja suatu unit organisasi”.

Lalu menurut Yamit (2003: 14) dalam bukunya “Manajemen Produksi dan

Operasi” efektivitas dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Efektivitas adalah suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa

jauh target dapat dicapai baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya

adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan”.

Sedangkan Handoko (2003: 7) mengemukakan definisi efektivitas yaitu

sebagai berikut :

8
“Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau

peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar”.

Sedangkan menurut Kristiani (2012) mendefinisikan bahwa efektivitas

yaitu :

“Efektivitas adalah kesuksesan harapan atas hasil yang diperoleh dari

pekerjaan yang telah dilakukan”.

Berdasarkan beberapa definisi yang penulis kutip dari beberapa ahli, dapat

ditarik kesimpulan bahwa efektivitas adalah suatu kondisi atau ukuran yang

menyatakan tingkat keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telh ditetapkan

dalam pelaksanaan aktivitas atau kegiatan. Dengan kata lain, efektivitas hanya

melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

1.2.2.2 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2009: 34) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi :

“Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan

pendekatan komponen”.

Sedangkan menurut Mulyadi (2010:5) dalam bukunya yang berjudul

Sistem Akuntansi menyatakan bahwa :

"Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan sedangkan
prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk

9
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjasi
secara berulang-ulang.”

Menurut Sutarman (2009: 5), dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Teknologi Informasi :

“Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu

kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah kumpulan komponen atau elemen yang berhubungan satu sama lain dan

bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

1.2.2.3 Pengertian Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya terpenting yang dimiliki oleh

suatu organisasi. Sumber informasi adalah data. Informasi diperoleh dari hasil

pengolahan data-data mentah, yang kemudian dibentuk menjadi sesuatu yang

lebih berguna bagi keperluan manajemen dalam pengambilan keputusan.

Sedangkan data adalah bahan dasar pembuatan informasi. Data merupakan bentuk

mentah yang perlu diolah lebih lanjut.

Adapun pengertian informasi menurut Bodnar dan Hopwood (2012: 1)

adalah :

“Information is a data that is organized so that it can support the accuary

of decision making”.

10
Kutipan di atas dapat diterjemahkan bahwa informasi merupakan suatu

data yang diorganisasikan sehingga dapat mendukung ketepatan pengambilan

keputusan.

Sedangkan pengertian informasi menurut Jogiyanto (2009: 8) dalam

bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi mengemukakan

definisi infomasi adalah sebagai berikut :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Setelah melihat beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa informasi dan data adalah berbeda , akan tetapi memiliki hubungan yang

erat. Apabila di analogikan dengan proses keluar menjadi bahan baru, yaitu

informasi. Informasi merupakan suatu data yang di kumpulkan, diidentifikasi, dan

diproses sehingga menghasilkan data yang berarti dan bermanfaat bagi

penerimanya dalam mempengaruhi tindakan atau keputusannya.

Dari uraian tersebut, ada tiga hal yang harus di perhatikan di sini yaitu :

a) Informasi merupakan hasil pengolahan data.

b) Memberikan makna atau arti.

c) Berguna atau bermanfaat.

1.2.2.4 Pengertian Sistem Informasi

Setelah mengetahui pengertian-pengertian dari sistem dan informasi yang

telah di uraikan di atas, maka dapat di ketahui pengertian dari sistem informasi

11
yaitu suatu media pengolahan data yang bekerja secara struktur,

mengkoordinasikan berbagi sumber daya untuk menghasilkan informasi yang di

perlukan oleh berbagai pemakainya terutama bagi manajemen dalam pengambilan

suatu keputusan dan menunjang keberhasilan operasional operasi.

Bodnar dan Hopwood (2012: 4) menjelaskan bahwa pengertian dari sistem

informasi berbasis komputer adalah :

“A computer based information system is a collection of computer

hardware and software designed to transform data into useful

information”.

Kutipan di atas dapat diterjemahkan bahwa sistem informasi berbasis

komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang

dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut James A.O’Brien & George M. Marakas (2014: 45) pengertian

sistem informasi adalah :

“Sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang,


hardware, software, dan jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi”.
Sedangkan pengertian sistem informasi menurut Sutanto (2008: 52) adalah

sebagai berikut :

“Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling


berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran
aktivitas di dalam perusahaan “.

12
Dengan demikian, sistem informasi menurut Laudon dan Laudon (2009:

15) menyatakan bahwa :

“Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling


berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran
aktivitas dalam perusahaan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah suatu kesatuan dari berbagai komponen sumber daya (orang-orang,

hardware, software, prosedur, data dan jaringan telekomunikasi) yang diproses

untuk menghasilkan informasi yang baik dan tepat yang dapat dijadikan bahan

pengambilan keputusan oleh manajemen di dalam perusahaan.

1.2.2.5 Pengertian Akuntansi

Pada dasarnya, akuntansi sendiri dalam segi bisnis dapat didefinisikan

sebagai suatu alat yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

”.

Pengertian akuntansi menurut American Institute of Certified Public

Accountants dalam bukunya Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009: 2) yang

berjudul Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut :

“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan


transaksi transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang

13
berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasian hasil
proses tersebut”.

Menurut Mursyidi (2010: 17) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

Dasar yaitu :

“Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses

pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi

informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan”.

Sedangkan menurut Soemarso (2009: 14) dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Suatu Pengantar yang menerangkan bahwa :

“Akuntansi (accounting) yaitu suatu disiplin yang menyediakan informasi

penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian

jalannya perusahaan secara efisien”.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan

proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi

ekonomi yang menghasilkan suatu informasi keuangan yang dapat dijadikan

sebagai sarana dalam pengambilan keputusan. Akuntansi dan sistem informasi

pada dasarnya mempunyai hubungan erat. Hubungan erat ini dikenal dengan

istilah sistem informasi akuntansi.

1.2.2.6 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan dasar untuk mendapatkan

informasi-informasi yang tepat dan cepat. Tepat artinya data benar-benar berguna

14
dan dapat dipercaya kebenarannya. Sedangkan cepat berarti informasi ini benar-

benar aktual dan tepat waktunya. Dengan adanya sistem informasi akuntansi dapat

membuat perusahaan mampu beroperasi secara efektif dan efisien karena kegiatan

akuntansi pada perusahaan atau organisasi menjadi lebih cepat dan mudah, serta

menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan

yang tepat dalam berbagai situasi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2012: 1) pengertian sistem informasi

akuntansi adalah :

“An Accounting information system is a collection of resource, such as

people and equipment, design to transform financial and other data into

information.”

Nur Zeina Maya Sari & Effendy (2017) Sistem informasi akuntansi adalah

suatu sistem yang menyediakan data kepada pengelola organisasi. (Sari &

Effendy, 2017)

Kutipan di atas dapat menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi

adalah kumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

Definisi sistem informasi akuntansi menurut Widjajanto (2011: 4)

menjelaskan bahwa :

“Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat

komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.”

15
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber-sumber daya, seperti sumber

daya manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengelola data keuangan dan

data lainnya menjadi suatu informasi yang berguna untuk mengambil keputusan

dalam merencanakan, mengelola, dan mengendalikan organisasi.

1.2.2.6.1 Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Dari penjelasan tentang definisi sistem informasai akuntansi maka dapat

disimpulkan bahwa manajemen memerlukan sistem informasi akuntansi untuk

mencapai tujuan dari perusahaan.

Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2008: 19)

mengemukakan bahwa :

1. Menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

2. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem yang sudah ada,

baik mengenai mutu, ketepatan penggajian maupun struktur informasinya.

3. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal, yaitu untuk

memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan juga

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan

perlindungan terhadap kekayaan perusahaan.

4. Mengurangi biaya klerikal dalam pemeliharaan catatan akuntansi.

Terdapat tiga tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut wilkinson

yang dikutip dari buku Jogiyanto (2005: 227) adalah sebagai berikut :

16
1. Untuk mendukung operasi sehari-hari (to support the day-to-day operationI)
2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making
by internal decision makersI)
3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban
(to fulfill obligations relating to stewardship)

Adapun penjelasan dari tujuan utama sistem informasi akuntansi sebagai

berikut :

1. Untuk mendukung operasi sehari-hari (to support the day-to-day operating).

Sistem informasi akuntansi mempunyai sistem bagian TPS (Transaction

Processing System) yang mengolah data transaksi menjadi informasi yang

berguna untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

2. Medukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by

internal decision makers).

Informasi dari sistem informasi akuntansi diperlukan manajemen sebagai

dasar pengambilan keputusan. Manajemen menengah membutuhkan informasi

akuntansi untuk mellihat penyimpangan-penyimpangan antara anggaran

dengan realisasi yang dilaporkan sistem informasi akuntansi.

3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban

(to fulfill obligations relating to stewardship).

Manajemen perusahaan perlu melaporkan kegiatan berupa laporan keuangan

kepada stakeholder, berupa pemilik, serikat kerja, pemerintah, otoritas,

pemilik modal.

17
Adapun tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut AICPA yang

dikutip dari Romney dan Steinbart yang diterjemahkan oleh Fitrianasari dan

Kwary (2004: 249) yaitu :

1) Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid.


2) Mengklarifikasi transaksi secara tepat.
3) Mencatat tarnsaksi dalam periode akuntansi yang tepat.
4) Menampilkan secara tepat semua transaksi dan pengungkapkan berkaitan
dalam laporan keuangan.

Dari uraian-uraian tujuan sistem informasi akuntansi diatas, dapat

disimpulkan bahwa sistem informasi digunakan sebagai proyeksi dari tujuan

utama sistem informasi akuntansi yang cepat, efisien, serta membantu manajemen

dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian. Sistem informasi

akuntansi juga harus meningkatkan pelayanan bagi pengguna informasi baik dari

segi internal maupun eksternal dan akan berguna bagi manjemen dalam mencapai

tujuan perusahaan.

Manajemen memperoleh informasi yang diperlukan dengan adanya sistem

informasi akuntansi, dimana manajemen mengetahui segala sesuatu yang terjadi

dalam perusahaan. Fungsi dari sistem informasi akuntansi membantu manajemen

untuk

Sedangkan fungsi sistem informasi akuntansi menurut Romney dan

Steinbart (2011: 29), yaitu :

1. Collectand and store data about organizational activities, resources


and personel.
2. Transform data into information that is useful for making decisions so
management can plan, execute, control, and evaluate activities,
resources and personnel.

18
3. Provide adequate controls to safeguard the organization’s assets,
including its data, to ensure that the assets and data are available
when needed and the data are accurate and reliable.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi

memiliki fungsi yang penting bagi manejemen dalam pengambilan keputusan,

untuk itu sistem informasi akuntansi harus disusun atau dirancang sedemikian

rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan efektif dan efisien.

Fungsi sistem informasi akuntansi adalah sebagai alat bantu perusahaan

untuk menjalankan aktivitasnya agar dapat menghasilkan berbagai informasi

akuntansi yang terstruktur dengan tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya.

Informasi akuntansi itu mengandung nilai guna sehingga karyawan pun berperan

penting dalam kelangsungan hidup perusahaan dikarenakan banyaknya

persaingan.

1.2.2.7 Pengukuran Efektifitas Sistem Informasi

Secara umum sistem yang efektif didefinisikan suatu sistem yang dapat

memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Oleh karena itu sistem yang efektif

harus dapat memberikan pengaruh yang positif kepada perilaku pemakainya.

Setelah suatu sistem dioperasikan selama beberapa waktu, perlu dilakukan

penelaahan pasca implementasi, yang antara lain bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana sistem tersebut mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan apakah

sistem tidak dapat dipakai lagi atau dapat dilanjutkan, dan apabila akan

dilanjutkan, apakah perlu dilakukan modifikasi agar dapat mencapai sasaran yang

ditetapkan dengan lebih baik.

19
Adapun indikator variable dari efektivitas Sistem Informasi Akuntasi

menurut William H. DeLone dan Ephraim R. McLean dalam penelitian mereka :

Information System Succes : The Quest for the Dependent Variabel, pada tahun

1992, DeLone dan McLean mencoba untuk membangun suatu taksonomi yang

terdiri atas enam dimensi keberhasilan sistem informasi, yakni :

a) Information Quality, berkaitan dengan output sistem informasi.


b) System Quality, yang mengevaluasi system pengolahan informasi itu sendiri.
c) Service Quality, untuk mengakses harapan konsumen dan persepsi mengenai
kualitas pelayanan dalam organisasi retail dan jasa.
d) System Use, berkaitan dengan penggunaan output dari system informasi oleh
penerima.
e) User Satifaction, berkaitan dengan respon penerima terhadap penggunaan
output system informasi.
f) Net Benefits, suatu rangkaian kesatuan dari entitas individual sampai
nasional yang dapat member dampak (impact) bagi aktivitas sistem
informasi.

Kualitas Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian pengukuran dari

keefektifan sebuah sistem informasi. Adapun indikator kualitas sistem informasi

(Quality System) menurut DeLone dan McLean (2003) diukur sebagai berikut :

a) Adaptability (Penyesuaian)

Mudahnya sebuah sistem untuk dikenal dan dipahami oleh pengguna

menjadi bagian penting bagi kepentingan kualitas sistem. Jika sistem mudah

untuk dipahami dan dipelajari dan pengguna menyesuaikan diri maka pengguna

akan mendapatkan kemudahan dan pengguna cenderung tidak kesulitan dalam

pengoperasian atau pengimplementasian sistem yang digunakan.

b) Usability (Kegunaan)

20
Kemudahan penggunaan merupakan suatu tingkatan dimana seseorang

percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Dengan demikian

penggunan teknologi sistem informasi tidak membutuhkan usaha yang keras.

c) Availability (Ketersediaan)

Dalam ketersediaan dapat dikatakan bahwa bagaiman sistem tersebut

tersedia untuk dioperasikan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan para

pengguna.

d) Reliability (Kehandalan sistem)

Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat

diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi

tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam konteks ini adalah

ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem ini

juga dilihat dari sistem informasi yang melayani kebutuhan pegawai tanpa

adanya masalah yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna dalam

menggunakan sistem informasi yang kaitannya dengan aplikasi SIA.

e) Response Time (Waktu respon)

Waktu respon merupakan kemampuan waktu dari sistem merespon adanya

perintah dari penggunaan sistem.

1.3 Kerangka Pemikiran

1.3.1 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Efektifitas Sistem Informasi

Akuntansi

21
Alaryan et al. (2014) melakukan penelitian mengenai efektivitas sistem

informasi akuntansi. Penelitian ini mengemukakan beberapa faktor yang berperan

meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi di Institusi Pendidikan Privat

Yordania. Hasil dari penelitian ini membuktikan behwa sumber daya manusia,

hardware, software dan efisiensi database memiliki hubungan yang positif

terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.

Nurillah (2014) melakukan penelitian untuk menentukan dan menganalisis

faktor-faktor yan mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerinta daerah.

Faktor-faktor yang diteliti adalah pengaruh kompetensi SDM, penerapan sistem

akuntansi keuangan, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian

intern. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kompetensi SDM, penerapan

sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan teknologi informasi dan

pengendalian intern pemerintah mempunyai pengaruh positif dan sigifikan

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Menurut Hansen dan Mowen (1997: 15) yang diterjemahan oleh Ancella

Hermawan (1999) ada dua kemajuan yang signifikan berhubungan dengan

teknologi informasi. Masih dalam Hansen & Mowen bahwa dengan penggunaan

komputer, sejumlah besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan

dilaporkan kepada manajer dengan segera (tepat waktu), selain itu hasilnya adalah

suatu sistem informasi terpadu yang terintegrasi.

Hansen dan Mowen (1997: 16) yang diterjemahkan oleh Ancella

Hermawan (1999) menjelaskan bahwa PC dan software yang mudah

pengoperasiannya memungkinkan manajer melakukan lebih banyak analisis dan

22
mengurangi ketergantungannya pada departemen sistem informasi yang

tersentralisasi. Hansen dan Mowen menambahkan jika sebuah PC juga bertindak

sebagai suatu terminal dan dihubungkan ke database organisasi, maka manajer

dapat mengakses informasi dengan cepat dan menyiapkan lebih banyak

laporannya.

1.3.2 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi ini dirancang sedemikian rupa oleh suatu

perusahaan sehingga dapat memenuhi fungsinya yaitu menghasilkan informasi

akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya. Dalam suatu sistem

informasi akuntansi terkandung unsur-unsur pengendalian, maka baik buruknya

sisem informasi akuntansi sangat mempengaruhi fungsi manajemen dalam

melakukan pengendalian internal, karena informasi yang dihasilkannya akan

dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

aktivitas perusahaan. (http://ririn-yuli-susanti.mhs.narotama.ac.id/2012/06/12/tm-

9-pengendalian-internal-dan-sia/ dikutip 8 Mei 2016).

Menurut Tan Kwang En dan Francisca Adelyna Suryandi (2011: 2) dalam

suatu sistem informasi akuntansi terkandung unsur-unsur pengendalian, maka

baik buruknya sistem informasi akuntansi sangat mempengaruhi fungsi

manajemen dalam melakukan pengendalian internal.

Menurut Krismiaji, (2002) Sistem pengendalian intern yang baik

dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi yang baik, karena salah satu tujuan

23
sistem informasi akuntansi adalah untuk membantu manajemen dalam

mengendalikan sebuah organisasi bisnis.

Mengingat begitu pentingnya penerapan sistem informasi akuntansi dalam

suatu perusahaan, maka tidak dapat dibayangkan bagaimana jadinya kalau suatu

perusahaan tidak memiliki sistem informasi akuntansi yang memadai. Perusahaan

tersebut mungkin tidak dapat memproses transaksinya secara jelas, terinci dan

terstruktur. Kemudian perusahaan tersebut tidak akan memperoleh informasi yang

relevan dan dapat dipercaya yang diperlakukannya untuk dijadikan dasar dalam

mengambil keputusan yang menyangkut aktivitas dan kelangsungan hidup

perusahaan. Selanjutnya karena sistem informasi akuntansi didalamnya

mengandung unsur-unsur pengendalian, maka perusahaan mungkin tidak dapat

menjalankan pengendalian-pengendalian yang diterapkannya dengan baik. Karena

pengendalian tidak dijalankan dengan baik, tidak menutup kemungkinan

terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan kecurangan-kecurangan yanag

dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja. Jika penyimpangan dan kecurangan

sudah terjadi otomatis aktiva yang dimiliki perusahaan terancam keselamatannya

dan aktinitas yang dilakukan menjadi efektif dan efisien.

(https://dwipw.wordpress.com/2010/10/24/sistem-pengendalian-internal-sia/

dikutip 8 Mei 2016).

Dalam penelitian ini hanya dua faktor yang akan diteliti yaitu: teknologi

informasi dan sistem pengendalian intern . Uraian singkat mengenai kerangka

pemikiran dapat digambarkan pada gambar dibawah ini :

24
(1997: 15) Hansen dan
Mowen
Efektivitas Sistem Informasi
Teknologi Informasi Akuntansi
(X1) (Y)
(2008: 18) Haag dan Cumings (2003) William H. DeLone &
Ephram R. McLean
(2014:
Sistem5)Pengendalian
O’Brien & Marakas
Intern
(2010: 5) Mulyadi
(2009: 2) Azmi,
(XYan
2)
(2011: 2) Tan Kwong En &
(2013: 1) Coso
Francisca Adelyna Suryandi
(2010) Sunarto
(2011) Arens et al.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

25
Variabel X1, X2 berpengaruh positif terhadap variabel Y. Semakin sering

teknologi informasi itu digunakan akan mengetahui dan meningkatkan efektivitas

sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi sistem pengendalian intern akan

meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi. Semakin memadai

pengembangan teknologi informasi dan sistem pengendalian intern maka akan

meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi.

1.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pembahasan teoritik dan kerangka berpikir, maka hipotesis

penelitian yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi.

2. Sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap efektivitas

sistem informasi akuntansi.

3. Teknologi informasi dan sistem pengendalian intern bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.

3.1 Desain Penelitian

Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa “Desain

penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana

prosedur penelitian tersebut dilakukan” (POPS, 2007: 21). Metode penelitian

dapat diartikan sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang

didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi

pernyataan isu yang dihadapi. Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian

26
adalah “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.”

Berdasarkan tujuan dan bentuk permasalahan dari penelitian ini, maka

jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono

(2009: 11) “Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui variabel, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan

atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya.” Metode

verifikatif menurut Nazir (2005: 74) yaitu “Metode verifikatif dilakukan untuk

menguji kebenaran hipotesis yang berarti menguji kebenaran teori.”

Dengan demikian metode penelitian verifikatif adalah metode penelitian

yang bertujuan untuk menguji kebenaran atau teori yang sudah ada, tetapi bukan

untuk menciptakan teori baru. Penelitian deskriptif verifikatif bertujuan untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki,

secara terperinci untuk menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa

mendatang. Metode verifikatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

besar pengaruh teknologi informasi dan sistem pengendalian intern terhadap

efektivitas sistem informasi akuntansi di Yogya Buah Batu.

3.2 Operasionalisasi variabel

Penelitian ini memiliki tiga variabel, yang terdiri dari 2 variabel bebas dan

1 variabel terikat yaitu :

1. Variabel Bebas : Teknologi Informasi (X1)

Sistem Pengendalian Intern (X2)

27
2. Variabel Terikat : Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Variabel-variabel penelitian ini akan diukur oleh instrumen pengukuran

dalam bentuk kuesioner yang bersifat tertutup yang memenuhi persyaratan-

persyaratan skala likert, untuk setiap pilihan jawaban diberi skor dan skor yang

diperoleh mempunyai tingkat pengukuran ordinal. Agar dapat memperlancar

dalam pengumpulan data dan ukurannya, maka masing-masing variabel dan sub

variabel dalam penelitian ini akan didefinisikan secara rinci untuk kemudian

dijabarkan ke dalam masing-masing dimensi dan indikator skala pengukurannya

sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Operasional No
Dimensi Indikator Skala
Variabel Kuesioner

1. Menangkap informasi Teknologi masukan (input)


1-2

Menyampaikan
2. Teknologi keluaran (output)

Teknologi informasi 3-4

informasi (X1) 1.Teknologi Pemroses (process)


Menciptakan 5
3.
( Haag dan Ordinal
informasi 2. Teknologi Perangkat (software)
6
Cummings

4. Menyimpan informasi Teknologi penyimpanan (storage)


2008:18) 7-8

Mengkomunikasikan Teknologi telekomunikasi


5.
informasi (telecommunication)
9-10

28
1. Nilai integritas dan etika 11

Komitmen terhadap
2.
kompetensi 12

Dewan Komesaris dan komite


3.
audit 13
Lingkungan
Filosopi dan gaya operasi
1. pengendalian (Control 4. Ordinal
manajemen 14
Environment)
5. Struktur organisasi 15

Pembagian wewenang dan


6.
pembebanan tanggung jawab 16

Kebijakan dan praktik sumber


7.
daya manusia 17

Sistem Perubahan dalam lingkungan

Pengendalian 1. operasi (Changes in Operating 18

Intern (X2) Environment).

(Sunarto,2010) Karyawan baru (New


2.
Personnel). 19

Sistem informasi baru (New


3.
Penilaian resiko (Risk Revamped Growth). 20
2. Ordinal
Assesment) Pertumbuhan yang pesat
4.
(Rapid Growth) 21

Teknologi yang baru (New


5.
Technology). 22

Lingkup dan kegiatan baru

6. (New Line, Product or 24

Activities)

Informasi dan 1. Informasi 25


3. Ordinal
komunikasi 2. Komunikasi 26

29
(Information and

Communication)

Pengendalian pengelolaan
1.
informasi 27

Aktivitas Pemisahan fungsi yang


2.
pengendalian (Control memadai. Ordinal 28

Activities) Pengendalian fisik atas


3.
4. kekayaan dan catatan. 29

4. Review atas kinerja 30

Pemantauan
5. Pemantauan (Monitoring) Ordinal
(Monitoring) 31

Information Quality Information Quality, berkaitan


1.
(Kualitas Informasi) dengan output sistem informasi. 32-36

1. Adaptability (Penyesuaian) 37-38

Response Time (Waktu


Efektivitas 2.
respon) 39-40
sistem System Quality
2. Reliability (Kehandalan
informasi (Kualitas Sistem) 3.
sistem) 41-41
akuntansi (Y)
4. Availability (Ketersediaan) 43-44
(William H. Ordinal
5. Usability (Kegunaan) 45-46
DeLone dan
Service Quality, untuk mengakses
Ephraim R.
harapan konsumen dan persepsi
McLean, 3. Service Quality
mengenai kualitas pelayanan dalam 47-48
2003)
organisasi retail dan jasa.

System Use, berkaitan dengan

4. System Use penggunaan output dari system

informasi oleh penerima. 49-50

30
User Satifaction, berkaitan dengan

respon penerima terhadap


5. User Satisfaction
penggunaan output system 51-53

informasi.

Net Benefits, suatu rangkaian

kesatuan dari entitas individual

6. Net Benefits sampai nasional yang dapat 54-55

member dampak (impact) bagi

aktivitas sistem informasi.

31
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, Terra Ch. Triwahyuni. 2014. Pengantar Teknologi Informasi (Edisi
Revisi). Yogyakarta: Andi.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan (Edisi
Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19 (edisi kelima). Semarang : Universitas Dipenogoro.
Ishak The, S.E, M. M., CPMA, Arief Sugiono. 2015. Akuntansi - Informasi dalam
Pengambilan Keputusan. Jakarta: Grasindo.
Jogiyanto. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto Hartono. 2013. Sistem Teknologi Informasi Bisnis (Pendekatan
Strategis). Jakarta : Salemba Empat
Mayasari, N. Z. (2017). The Influence of Implementation Intern Control,
Information System Technology, Individual Culture to Quality Internal
Audit with Quality human Resource Interviewing variabel Education
Consultant in Indonesian. The International Journal Of Economic
Research, 4(serialsjournals), 125-131.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mulyadi . 2008. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
__________. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Mursyidi. 2010. Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Moh. Nazir. Ph.D. 2005. Metode Penelitian . Bogor: Ghalia Indonesia.
O’Brien, JA . Marakas, George. 2014. Sistem Informasi Manajemen. (Edisi
Sembilan belas). Jakarta: Salemba Empat.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: Andi Offset.
RN Hadiana, Sari, N. Z. M.2018. The Influence Of Tranformtional Leadhership And
Commitment Organization Implications For Performance Employee State Civil
Apparatus ( Asn Bandung Indonesia) International Journal of Scientific &
Technology Research.

Romey, Marshal B., dan Steinbart, Paul John. 2009. Accounting Information
System. USA: Cengage Learning.

32
Sari, N. Z., & Susanto, A. (2018). The Effect of Auditor Competency and Work
Experience on Information Systems Audit Quality and Supply Chain
(Case Study: Indonesian Bank). International Journal Of Supply Chain
Management (IJSCM), 732-747.

Sari, N. Z. M., & PURWANEGARA, D. 2016. The Effect of Quality Accounting Information
System in Indonesian Government (BUMD at Bandung Area). Research Journal
of Finance and Accounting, 7(2), 188-196.
Sari, N. Z., & Effendy, H. 2017. Sistem Informasi Akuntansi. unla press.

Sari, N. Z. M.2016. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Dan Dampaknya


terhadap informasi
akuntansi. http://www.unla.ac.id/index.php/web/content/ejurnal, 2(1), 1.

Sari, N. Z. M.2015, October. The Influence organizational culture, implementation


internal control on the quality of accounting information system with growth
process business variabel moderating.
In http://iclk.usm.my/index.php/en/information/program-schedule International
seminar (15.45-16.00) (Vol. 1, No. Malaysia, p. 1). ICLK USM.
Sari, N. Z. M.2015. STUDI KELAYAKAN INVESTASI HOTEL BINTANG 3 INVESTMENT
FEASIBILITY STUDY 3 STAR HOTEL. Ekonomus, 3(Universitas Langlangbuana), 1.

Sari, N. Z. M. 2016. Factors Influencing Quality Management Information System:


Indonesian Government. lawarencepress, 1(Editorial Board Editor
Lawarencepress), 1.
Sari, N. Z. M.2016. The Effect Of Eficiency Information Technology And Communications
Before And After Wearing Information Accountant Manajemen System (Siam)
Case Study Pts X In Indonesia. International Journal of Scientific & Technology
Research, 5(03), 45-50.
Sari, N. Z. M.2015. The Influence Implementation Internal Control, Information System
Technology, Individual Culture To Quality Audit Internal With Quality Human
Resource Moderating Variable Education Consultant In Indonesian.
In http://iclk.usm.my/index.php/en/information/program-schedule International
seminar (15.00-15.30) (Vol. 1, No. Conference USM (Malaysia,Brunai, Indo, pp.
Palm-1). Malaysia.
Sari, N. Z. M.2016. Factors Influencing Quality Management Information System:
Indonesian Government. Frontiers of Accounting and Finance, 1(1).
Sari, N. Z. M., & SADELI, D.2016, October. The Information Technology Share In
Management Information System. In International Conference On Global
Optimization (Vol. 51, No. Langlangbuana University, PadjadjaranUSM, p. 51).
http://media.unpad.ac.id/files/publikasi/2017/rpm_20170204091449_3750.pdf.
Sari, N. Z. M.2018. The Business Strategy and development life cycle with quality
accounting information systems.International Journal of Scientific & Technology
Research.

33
Sari, N. Z. M., SE, M., & Purwanegara, H. D. 2016. The Effect of Quality Accounting
Information System in Indonesian Government (BUMD at Bandung Area).
decision-making, 7(2).
Sari, N. Z. M & Effendy ,H. 2017. Sistem Informasi Akuntansi. Unla Press

Soemarso S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi Kelima). Jakarta:


Salemba Empat.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
__________. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta
__________. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA
Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Warren, Carl, S., James M. Reeve, Philip E. Fess. 2006. Pengantar Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat.
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: Ekonosia
Dirgayusa Sukma Putra1, Anatawikrama Tungga Atmadja1, Nyoman Ari Surya
Darmawan. 2014. “E-Jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha”.
Pengaruh Pengetahuan Karyawan Bagian Akuntansi dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Empiris pada Hotel yang terletak di Kawasan Lovina, Kabupaten
Buleleng). 2(1), 1-10.
Monika Turnip. Tahun. “Pengaruh Teknologi Informasi dan Kemampuan
Pengguna Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Studi
Kasus Pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Kota Bandung), 1-16
Kadek Indah Ratnaningsih, Gusti Ngurah Agung Suaryana. 2014. “E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana”. Pengaruh Kecanggihan Teknologi
Informasi. Partisipasi Manajemen, dan Pengetahuan Manajer Akuntansi
pada Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. 6(1), 1-16.
http://ririn-yuli-susanti.mhs.narotama.ac.id/2012/06/12/tm-9-pengendalian-
internal-dan-sia/
https://dwipw.wordpress.com/2010/10/24/sistem-pengendalian-internal-sia/

34

Anda mungkin juga menyukai