ABSTRAK
ABSTRACT
The development of information technology in the digital era in facing the global
economy is growing rapidly. This can be seen from the use of communication
tools such as; use of computers, the internet, cell phones, e-commerce,
videoconferencing, geographic information systems, remote-sensing, and others.
Every individual or organization uses this communication tool as a tool in making
business decisions at various functions and managerial levels, which is very
important for business managers, especially in improving the financial
performance of a company. Information technology also has the potential to
change economic and social systems by reducing the amount of raw materials and
energy used by industry, changing corporate data processing systems, increasing
the volume of electronic commerce, and other changes in society and the
economy.
sering terjadi, manajemen perusahaan menurut saja apa yang ditawarkan oleh
vendor (vendor driven). Kelemahan dari kondisi semacam ini adalah
ketergantungan yang sangat tinggi kepada vendor. Selain itu, biaya migrasi jika
suatu ketika sistem yang ditawarkan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
menjadi sangat tinggi.
Untuk mengatasi hal ini, manajemen perlu memiliki pemahaman umum
mengenai sistem informasi terutama mengenai bagaimana sistem informasi
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan, serta model – model sistem
informasi yang sesuai dengan karakter bisnisnya. Ketika memutuskan untuk
memilih suatu piranti IT yang akan digunakan dalam mendukung sistem
informasi, beberapa faktor perlu diperhatikan. Pertama, kapasitas pengolahan,
bandingkan dengan laju pertumbuhan perusahaan yang diproyeksikan 2 atau 3
tahun ke depan. Kapasitas pengolahan termasuk aplikasi piranti lunak maupun
perangkat kerasnya. Proyeksi kelayakan pemanfaatan peralatan IT tidak dapat lagi
lebih dari lima tahun karena life cycle peralatan IT cenderung makin pendek,
sementara pada perusahaan–perusahaan yang sudah menggunakan IT terjadi
kencederungan peningkatan produksi dokumen elektronik yang cukup besar.
Kedua, frekuensi pemanfaatan. Seringkali pemberian fasilitas IT kepada
karyawan, khususnya bagian non-operasional tidak mempertimbangkan frekuensi
pemanfaatan.
Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis
kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisi yang
terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya sektor kehidupan yang ada diharapkan
membuka inovasi baru bagi kita untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk
kemajuan peradaban manusia. Namun semua inovasi tersebut hendaknya harus
dibatasi oleh aturan hukum negara dan budaya bangsa Indonesia.
Kemudahan akses informasi ini akan menumbuhkan transparansi dalam
masyarakat pekerja tersebut. Perkembangan selanjutnya menunjukkan dunia
informasi bukan lagi menjadi tuntutan bagi perusahaan atau organisasi, melainkan
sebagai kebutuhan untuk menunjukkan kerja entitas perusahaan atau organisasi
tersebut. Dalam lingkup sistem informasi, kebutuhan pengguna terhadap sistem
informasi harus dapat dideteksi dengan baik oleh perancang sistem, termasuk
dalam departemen Sistem Informasi (SI), agar sistem yang akan diterapkan di
dalam suatu organisasi dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan.
Pemenuhan kebutuhan pengguna tersebut nantinya akan dapat memberikan
kepuasan kepada para pengguna jasa sistem informasi dan memotivasi mereka
untuk melakukan pekerjaan mereka secara optimal.
Salah satu cara agar organisasi atau perusahaan dapat bersaing dengan para
kompetitornya adalah dengan menggunakan sistem informasi yang baik.Tidak
sedikit organisasi atau perusahaan yang mengeluarkan dana yang begitu besar
dalam investasi sistem informasi tersebut.
Teknologi informasi modern dilandasi pada pemahaman bahwa sebagian
besar aktivitas organisasi melibatkan kelompok manusia dan karyawan organisasi,
atau pemasok dan pelanggan. Agar kelompok tersebut bekerja sama, sepakat
memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan satu sama lain, mereka harus bisa
berbagi informasi.
Konstruk pemakai sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan
evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi atau pengukuran tentang sikap dan
kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik barang maupun jasa.
Penelitian utama dari penelitian-penelitian sistem informasi yang selama ini
dilakukan oleh para peneliti adalah menganalisis hubungan antara sistem
informasi dengan kinerja manajerial yang merupakan gambaran keberhasilan
implementasi sebuah sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Jumaili
(2005) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan
kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai maka akan memberikan dorongan
pemakai memanfaatkan teknologi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian
terhadap teknologi informasi dan system informasi akuntansi manajemen dan
menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh Teknologi Informasi
dan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan” (Survey pada Pabrik Tekstil yang Berada di Kota Bandung).
Teknologi
Informasi (Sri
maharsi 2000)
Kinerja
Keuangan
Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat
Perusahaan (Y) (LP3M)
Pabundu Tika
(2008: 121)
5
Jurnal Al Amar Vol.2 No.1, Januari
Panjang Rentang = 20
Keterangan :
PI = panjang interval
Bmaks = bobot jawaban maksimum
(3) Bmin = bobot jawaban minimum
(1)
Setelah itu pembobotan dibagi ke dalam tiga (3) tingkatan berdasarkan
pengklasifikasian di atas yang dimulai dari 30. Adapun klasifikasi nilai bobot
standar yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Nilai Bobot Standar
Nilai Bobot Kategori
30 – 50 Tidak Pernah
51 – 71 Kadang-kadang
72 – 92 Selalu
Sumber: hasil perhitungan
2. Pengujian Data
Data penelitian yang terkumpul melalui kuesioner adalah data yang
berskala ordinal, untuk menganalisis diperlukan data interval sebagai persyaratan
menggunakan analisis regresi. Oleh karena itu seluruh variabel dengan data
ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data interval melalui Method of
Successive Interval (MSI) atau metode interval berurutan. Sebelum melakukan
pengolahan data, terlebih dahulu data yang diperoleh melalui kuisioner perlu diuji
kesahihan dan keandalannya. Untuk itu dilakukan analisis dari keseluruhan
pernyataan pada kuisioner dengan uji validitas dan reliabilitas
Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen semua
variabel mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik karena memiliki r hitung
yang lebih besar dari r Tabel dengan demikian, setiap pernyataan pada kuisioner
tersebut dapat dianalisa lebih lanjut. Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang
dapat disimpulkan bahwa distribusi data mendekati normal karena tidak ada
penyimpangan yang cukup mencolok dari kurva maupun garis normal. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki
sebaran data yang mendekati normal.
V. Pembahasan
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur
(path analysis). Adapun dalam proses analisisnya menggunakan bantuan software
Lisrel 8.30 for Windows. Persamaan yang diperoleh dari proses analisis adalah
sebagai berikut :
1.00
0,63
1.00
Model Persamaan I
Y = X1 - 0.52 X2 + Errorvar.= 0.37, R² = 0.63
Tabel 4
Kesimpulan Pengujian Secara Keseluruhan Model Persamaan I
Nilai Fhitung Nilai Ftabel Kesimpulan
22,99 3,35 Signifikan
Sumber : hasil perhitungan
Dari Tabel 4.28 di atas terlihat bahwa nilai Fhitung lebih besar dari nilai
Ftabel sehingga hasil pengujian yang diperoleh adalah signifikan. Atau dengan kata
lain pengaruh yang terjadi dapat digeneralisir terhadap seluruh populasi yakni
Pabrik Tekstil besar yang ada di Kota Bandung.
Gambar 3
Nilai thitung X1, X2 dan X3 terhadap Y
Dari Tabel 4.45 di atas terlihat bahwa X 1 dan X2 memiliki pengaruh yang
signifikan. Artinya apabila terjadi perubahan sedikit saja pada variabel X1
(Teknologi Informasi, X2 (Sistem Informasi Akuntansi Manajemen), maka akan
langsung terjadi perubahan yang berarti pada variabel Y (Kinerja Keuangan
Perusahaan). Selain itu pengaruhnya dapat digeneralisir terhadap seluruh populasi
Pabrik Tekstil Kota Bandung.
Dengan menggunakan analisis jalur (Path Anlisys) kita dapat mengetahui
pangaruh secara langsung dan tidak langsung tiap variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y).
1.00
0,63
1.00
Gambar 4
Pengaruh X1, X2 dan X3 terhadap Y
Dari gambar di atas, maka dapat dihitung besarnya pengaruh dari masing-
masing variabel X1 (Teknologi Informasi, X2 (Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen) maka akan langsung terjadi perubahan yang berarti pada variabel Y
(Kinerja Keuangan Perusahaan) Adapun besarnya pengaruh yang terjadi dapat
dijelaskan seperti di bawah ini :
Pengaruh X1
Pengaruh langsung = ρYX X ρYX
1 1
= (1) X (1)
= 1
Pengaruh melalui X2 = ρYX1 X rX1X2 X ρYX2
= (1) X (0,63) X (-0,52)
= -0,33
Pengaruh total = 1-0,33
= 0,67
Pengaruh X2
Pengaruh langsung = ρYX X ρYX
2 2
= (-0,52) X (-0,52)
= 0,27
Pengaruh melalui X1 = ρYX2 X rX2X1 X ρYX1
= (-0,52) X (0,63) X (1)
= -0,33
Pengaruh total = 0,27-0,33
= 0,06
Pengaruh Total X1 dan X2
Pengaruh total = 0,67-0,06
= 0,61
Dari Tabel 4.27 di atas terlihat bahwa pengaruh total variabel Teknologi
Informasi (X1) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan adalah sebesar 0,61
Sementara itu, besarnya pengaruh total variabel Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen (X2) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Y) adalah sebesar -0,06
Atas dasar perhitungan di atas hasil penelitian yang dapat dikemukakan
adalah sebagai berikut :
1.
Teknologi Informasi (X1) yang secara langsung menentukan perubahan-
perubahan Kinerja Keuangan Perusahaan (Y) adalah sebesar 61%
kemudian yang melalui hubungannya Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen (X2) sebesar 33% secara total Teknologi Informasi (X1)
menentukan perubahan-perubahan Kinerja Keuangan Perusahaan (Y)
sebesar 61%.
2.
Secara total, 61% dari perubahan-perubahan Kinerja Keuangan
Perusahaan (Y) merupakan pengaruh Teknologi Informasi (X 1), dengan
perincian 100% adalah pengaruh langsung, kemudian -33% melalui
hubungannya dengan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (X2)
3.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (X2) yang secara langsung
menentukan perubahan-perubahan Kinerja Keuangan Perusahaan (Y)
adalah sebesar 27% kemudian yang melalui hubungannya dengan
Teknologi Informasi (X1) sebesar -33% Dengan demikian, secara total
VI. Kesimpulan.
Penelitian mengenai pengaruh Teknologi Informasi (X1) dan Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen (X2) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Y)
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada umumnya penerapan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen yang dimiliki oleh Pabrik Tekstil di Kota Bandung
sudah baik.
2. Terdapat pengaruh signifikan antara Teknologi Informasi (X 1) dan Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen (X2) terhadap kinerja keuangan perusahaan
(Y) secara simultan.
3. Terdapat pengaruh signifikan antara variabel Teknologi Informasi (X1)
terhadap variabel Kinerja Keuangan Perusahaan (Y) secara parsial.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen (X2) terhadap terhadap kinerja keuangan perusahaan (Y) secara
parsial
VII. Saran.
Mengacu kepada kesimpulan hasil penelitian ini, disampaikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Untuk perusahaan
Setelah dilihat dari bobot total item pernyataan, ternyata indikator yang
paling dominan yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan adalah variabel
Teknologi Informasi dengan indikator output dengan pernyataan kepada
responden yaitu “Teknologi komputer membantu laporan akuntansi perusahaan”
oleh sebab itu perusahaan harus mempertahankan item ini dan terus meningkatkan
teknologi komputer karena memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
Dari bobot total item pertanyaan penulis ternyata indikator Penganalisaan
data dan pelaporan data” mempunyai bobot yang terkecil untuk itu manajer
perusahaan harus menganalisa data dan melaporkan data Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen kepada Direktur perusahaan dengan seakurat mungkin
supaya data tersebut betul-betul dapat dipergunakan untuk pengelolaan informasi
selanjutnya
Untuk dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, perusahaan
harus senantiasa memperhatikan teknologi informasi dan sistem informasi
akuntansi manajemen dalam menjalankan tugasnya.
3. Untuk Lembaga
Selain menjadikan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian
selanjutnya bagi rekan-rekan yang lain yang ingin menelaah lebih jauh mengenai
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen serta
pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan secara tidak langsung
penulis menyarankan bahwa pada intinya teknologi informasi dan sistem
informasi akuntansi manajemen ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan
variabel-variabel diatas dapat dilakukan pada berbagai instansi atau perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir dan Terra ch. Triwahyuni, 2003:2, Pengenalan Teknologi Informasi
Andi : Yogyakarta
Imam Ghozali, 2001. Aplikasi Anlisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Yogyakarta
Wilkinson, J.W. Cerullo, Raval and Wong. 2000. Accounting Information System.
4 th
Edition. Jhon Willey and Sons, New York.
www.iai.co.id