Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIDANG MANAJEMEN

Disusun Oleh :
PRAYOGA DHARMA WANGSA
NPM : 2201110014
DOSEN MATA KULIAH
DIAN YULISTIANI,S.TP.MM

MATA KULIAH
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
APLIKASI TIK DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Perkembangan arus teknologi informasi dan komunikasi pada era globalisasi saat ini
tentunya berdampak terhadap berbagai aspek kehidupantermasuk berdampak terhadap tuntutan
akan perubahan dalammanajemen pendidikan. Manajemen pendidikan harus mampu dijalankan
untuk mendapatkan sumber daya yang berkualitas.Dalam manajemen pendidikan khususnya
pendidikan dasar dan menengah manajemen dengan tekhnologi informasi dan komunikasi perlu
diterapkan salah satunya dengan sebuah Sistem Informasi dan Komunikasi dalam Manajemen
yang bermutu. Penerapan teknologi informasi untuk menunjang proses pendidikan telah menjadi
kebutuhan bagi lembaga pendidikan di Indonesia.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini sangat dibutuhkan untuk


meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemenpendidikan. Hal ini menunjukkan
bahwa sistem Informasi Manajemen sekarang tidak lagi berkembang dalam bidang usaha
sajatetapi sudah digunakan dalam berbagai bidang dari mulai kedokteran, industri dan
pendidikan. Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan idealnya adalah bagaimana
para pengambil keputusan bidang pendidikan misalnya berapa jumlah sumber daya manusia
pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum
perkembangan lembaga pendidikan yang dapat memperbaiki proses manajemen pendidikan
masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Dalam dunia pendidikan penggunaan dan pengelolaan sistem informasi manajemen


pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan itu sendiri. Implementasi sistem
informasi manajemen pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti
planningorganizing, actuating, controlling dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan. Dalam rangka untuk menunjang
tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi Pendidikan
2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (Management Information System atau

sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen. SIM (Sistem Manajemen) dapat didefinisikan sebgai suatu sistem yang
menyediakan berbagai bentuk informasi melalui berbagai media (baik hardcopy maupun
softcopy)

(Setyanto & Sulhan, 2017)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERITA BERBASIS WEB Mustika

Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen

adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan sebagai
pendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sedangkan
menyatakan Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen. menyatakan bahwa “Manajemen

Redaksional bisa dibilang adalah sebuah metode dalam mengelola suatu berita dengan
memanfaatkan beragam sumber daya yang dimiliki organisasi redaksi (news department)”.
Redaksi membawahi semua kegiatan yang berhubungan dengan produk yaitu berita, mulai dari
perencanaan program, persiapan liputan, pengolahan data, pencarian berita, sampai berita dapat
dinikmati oleh pembacaDidalam manajemen redaksional permasalahan utamanya adalah
bagaimana menggabungkan sumber daya informasi, sumber daya manusia, sumber daya
teknologi, dan sumber daya lainnya. Jika semuanya dapat disatukan dengan baik maka tujuan
yang ingin dicapai oleh organisasi akan lebih mudah dicapai. Berdasarkan definisi diatas, sistem
informasi
manajemen berita dapat dinyatakan sebagai suatu sistem informasi yang bertanggung jawab
untuk mengumpulkan dan mengelola data dengan memanfaatkan beragam sumber daya yang
dimiliki organisasi redaksi (news department) menjadi suatuberita yang berguna bagi setiap
tingkatan manajerial dan masyarakat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan system informasi manajemen berita berbasis web, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Sistem informasi manajemen berita berbasis web yang dikembangkan dapat mempermudah
reporter, redaktur, penyiar, dan staff dalam pengolahan data berita

2.Hasil pengujian blackbox yang dilakukan kepada responden mendapatkan hasil 100% fungsi
sistem dinyatakan Layak digunakan.

Untuk efektifitas dan efisiensi penggunaan

sistem sebaiknya RRI dapat meningkatkan spesifikasi perangkat keras yang digunakan sebagai
web server, mengingat kebutuhan dan pengiriman berita yang rutin dilakukan, sehingga
dibutuhkan perangkat keras yang layak digunakan untuk webserver. Selain itu, sistem informasi
manajemen berita berbasis web ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan fitur
komunikasi (chatting) untuk berkomunikasi sesama pengguna sistem.

(Suri & Puspaningrum, 2020)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN ASET PADA SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam berbagai bidang.


Teknologi Informasi tidak dapat dipisahkan dengan proses manajemen, hal ini dikarenakan
hampir setiap keputusan manajemen selalu membutuhkan dukungan teknologi informasi
termasuk dalam manajemen aset. Dibidang manajemen, sistem informasi manajemen aset
ditawarkan dengan tujuan mempermudah pengelolaan dari aset sehingga menghasilkan informasi
yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, teruji dan dapat dipahami. Manajemen aset adalah
suatu proses sistematis yang mempertahankan, meng-upgrade, dan mengoperasikan aset dengan
cara yang paling hemat biaya melalui penciptaan, akuisisi, operasi, pemeliharaan, rehabilitasi,
dan penghapusan aset yang terkait dengan mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan aset,
mengidentifikasi kebutuhan dana dan memperoleh aset. Setiap organisasi perusahaan swasta
maupun pemerintah tentunya memiliki aset baik yang berwujud (tangible) maupun tidak
berwujud (intagible).

Besarnya investasi yang tertanam pada aset mengakibatkan perlunya pengelolaan


terhadap aset tersebut. Setiap aset yang dimiliki organisasi haruslahdikelola dengan efektif dan
efisien sehingga aset tersebut dapat memberikan manfaat tertinggi bagi organisasi tersebut.
Manajemen aset di SMK Negeri 4 Jambi dilakukan secara manual dan dengan menggunakan
Microsoft Office Excel. Secara manual yaitu melalui pembukuan sehingga belum optimalnya
pengelolaan aset dan pelaporan aset tersebut.

Sistem manual seperti ini membuat pegawai kesulitan dalam merencanakan kebutuhan
aset, mengetahui jumlah aset barang berdasarkan kategori, asal pendanaan, harga beli, tanggal
pembelian, letak aset, kondisi aset. Manajemen aset dengan menggunakan Microsoft Office
Excel juga mengakibatkan antar data yang terkait tidak saling terintegrasi atau terhubung yang
mengakibatkan sering terjadinya kerangkapan data akibat proses input yang berulang-ulang dan
data yang tidak konsisten akibat kesalahan dalam proses input data.

Perekapan data yang dilakukan yaitu secara manual sehingga dibutuhkan banyak waktu
dalam prosesnya. Dengan demikian penulis ingin merancang sebuah Sistem Informasi
Manajemen Aset yang berbasis database, sehingga untuk catatan aset di tahun-tahun sebelumnya
dapat dilihat dan dicetak laporannya jika dibutuhkan. Apabila ada pihak yang membutuhkan
tidak sulit untuk mencari keberadaan aset tersebut. Berdasarkan pada latar belakang masalah
tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat

(Yunita & Devitra, 2017)


Penguatan Sistem Informasi Manajemen Organisasi

(SIMO) Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Aisyiyah Ranting


Segoroyoso, Pleret, Bantul, Tahun 2018-2019

PENDAHULUAN: Istilah ‘teknologi informasi’ mulai dipergunakan secara luas di pertengahan


tahun 80an.

Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi komputer yang dipadukan


dengan teknologi telekomunikasi. Definisi kata ‘informasi’ sendiri secara internasional telah
disepakati sebagai ‘hasil dari pengolahan data’ yang secara prinsip memiliki nilai yang lebih
dibandingkan dengan data mentah (Eko, 2012). Menurut Maharsi (2000) teknologi informasi
dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan
teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan
peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem
informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangkapengambilan
keputusan. Permasalahan yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi adalah sebagai
berikut: a. Untuk menerapkan teknologi informasi dalam perusahaan memerlukan biaya yang
besar.

b. Pengembangan teknologi informasi tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan kemampuan


teknis di bidang akuntansi saja, tetapi pengetahuan tentang teknologi informasi juga harus
dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan masalah information literacy yang perlu ditingkatkan
agar pemanfaatan teknologi informasi dapat dioptimalkan. Pengetahuan mengenai teknologi
informasi bukan sekedar pengetahuan secara teknis, akan tetapi lebih pada kekuatannya secara
strategis.

c. Teknologi informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat diterima oleh
semua orang yang akan menggunakannya. Jika perkembangan teknologi tidak acceptable, maka
dapat menimbulkan perilaku. Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat
perkembangan teknologi
informasi, maka diusahakan beberapa tindakan. Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan,
Gordon menyarankan agar anggota organisasi atau pekerja dilibatkan dalampelaksanaan tugas
tertentu dan menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas anggota organisasi. Selain itu
perlu memberikan kesadaran pada karyawan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat
memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan kelemahan sistem lama. Agar
dapat memiliki keahlian dan kemampuan tentang teknologi informasi, maka anggota organisasi
perlu mendapatkan tambahan pendidikan dan pelatihan serta pemberian keterampilan-
keterampilan yang relevan. Untuk dapat memiliki keahlian dan kemampuan tentang teknologi
informasi, maka anggota organisasi perlu mendapatkan tambahan pendidikan dan pelatihan serta
pemberian keterampilan (Maharsi, 2000). Untuk mengetahui secara langsung permasalahan
kelompok mitra, maka Tim

Pengusul pada tanggal 21 Desember 2018 melakukan observasi dan wawancara ke lokasi
yang akan dijadikan mitra, yaitu Pimpinan Ranting Aisyiyah Segoroyoso Pleret Bantul
Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh Tim Pengusul,
maka dapat dipetakan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mitra terkait manajemen
organisasi (Rahmawati & Zuhriyati, 2019)

IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) UNTUK MENDUKUNG E-GOVERNMENT PADA BADAN


KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) PROVINSI JAWA TIMUR

Organisasi atau kantor yang ada diIndonesia terdapat berbagai macam bidang usaha yang
dijalankan baik swasta maupun milik pemerintah. Kantor berasal dari bahasa Belanda “kantoor”
dan sering dipadankan dengan perkataan “office”. Dari istilah tersebut maka

dapat dikatakan bahwa kantor lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan dan proses kegiatan
penanganan data atau informasi yang terdapat di dalam maupun di luar kantor. Dari istilah
tersebut maka dapat dikatakan bahwa kantor lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan dan
proseskegiatan penangan data atau informasi (Umam, 2014). Sedangkan organisasi adalah salah
satu dari lima fungsi manajemen yang sangat berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan
secara efektif dan efisien (Umam, 2014). Dengan demikian sebuah kantor atau organisasi yang
baik harus dapat memberikan tempat yang nyaman demi proses kegiatan penanganan data atau
informasi sehingga dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, aktivitas kehidupan


manusia dalam berbagai sektor tengah mengalami perubahan. Begitu juga pada sector pelayanan
publik yang dilakukan oleh pemerintah, perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi telah
melahirkan model pelayanan publik yang dilakukan melalui electronic government (e-
government). E-government menawarkan pelayanan publik bisa diakses 24 jam, kapanpun, dan
dari manapun pengguna berada. Salah satu fasilitas e-government yang telah dipergunakan
hampir di seluruh Indonesia khususnnya di wilayah Jawa Timur adalah SIMPEG.

Program ini memungkinkan kita menghimpun data tiap PNS, merekam perubahanyang
terjadi, serta menyimpannya dalam satu himpunan data (data base). Tujuan sistem data base
meliputi penyediaan sarana akses yang fleksibel, pemeliharaan integritas data, proteksi data dari
kerusakan, dan penggunaan yang tidak legal serta penyediaan sarana untuk penggunaan secara
bersama (share). SIMPEGberdasarkan Keputusan Menteri

Dalam Negeri No. 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Depdagri dan Pemda menyebutkan bahwa SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian) adalahsistem informasi terpadu yang terdiri atas perangkat lunak; perangkat
penyimpanan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling
berkaitan, bergantung, dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang
kepegawaianBentuk kebijakan penerapan e-government pertama kali mengacu pada Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang 43 Ayat (2) menyatakan perlunya penyelenggaraan dan
pemeliharaan Informasi Kepegawaian kemudian digantikan oleh Undang-undang Nomor 23
Tahun 1999, yang kemudian diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun
2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.

(Djawa & Puspasari, 2015)


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Menurut perkembangannya, terdapat dua alasan manusia mengolah

data dan informasi. Pertama, karena dorongan alami manusia untuk

1. Hakikat Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

menyatakan jumlah kepemilikan dan harta kekayaan

2. Kedua, untuk survei Sistem informasi terdiri atas dua kata, yaitu sistem dan informasi.

administratif pada kepemerintahan. Dalam perkembangan dunia modern, Sistem berarti


gabungan dari beberapa subsistem yang bertujuan untuk kebutuhan akan data dan informasi
semakin kompleks sehingga mencapai satu tujuan. Informasi berarti sesuatu yang mudah
dipahami diperlukan adanya sistem formal dalam pengolahan data dan informasi. oleh
penerima.Semakin kompleks kebutuhan suatu organisasi, semakin rumit system Sistem
informasi memiliki makna sistem yang bertujuan me- pengolahan data yang harus dibuat oleh
organisasi untuk menghasilkan nampilkan informasi. Pada zaman dahulu, sebelum sistem
komputer ada, informasi yang dibutuhkan.sistem informasi telah lebih dahulu ada dan berjalan
dengan baik. Sistem informasi manajemen menyediakan informasi untuk seluruh Dalam usaha,
pengembangan sistem informasi manajemen yang manajer perusahaan dalam bentuk laporan
berkala, laporan khusus, dan canggih dengan berbasis komputer memerlukan orang-orang yang

bentuk matematika. Para manajer di semua wilayah dapat menerima mempunyai keterampilan
tinggi dan berpengalaman serta memerlukan informasi tersebut, yang sebagian besar dihasilkan
dari gabungan data partisipasi dari para manajer organisasi. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
yang ada.

(Rusdiana & Irfan, 2014)


Pengembangan Kapasitas Organisasi Melalui Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di RSUD dr.
Mohamad Soewandhie Surabaya

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang, dengan
tingkat kesehatan yang baik maka individu tersebut akan produktif.Sebagaimana menurut United
Nations Development Programme (UNDP), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur
capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup melalui
pendekatan tiga dimensi dasar sebagai ukuran kualitas hidup, yaitu umur panjang dan sehat
(dimensi kesehatan) digunakan angka harapan hidup waktu lahir, pengetahuan (dimensi
pendidikan) digunakan gabungan indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah dan
kehidupan yang layak (dimensi hidup layak) digunakan indikator paritas daya beli (purcashing
power parity).

Di Indonesia, Indeks pendidikan merupakan komponen IPM yang mengalami akselerasi


paling tinggi. Pada tahun 2016 indeks pendidikan mencapai 61.83 atau meningkat 0.83 poin dari
tahun sebelumnya. Demikian halnya dengan indeks standar hidup layak yangmengalami
peningkatan 0.8 poin. Sementara itu indeks kesehatan yang diwakili oleh angka harapan hidup
saat lahir peningkatannya yang tidak terlalu signifikan yaitu mengalami peningkatan hanya 0.19.
Pembangunan manusia di Indonesia dengan metode baru selama periode 2010-2016, nilai IPM
Indonesia telah meningkat 3.65 poin, yaitu dari 66.53 tahun 2010menjadi 70.18 pada tahun 2016.
Pada tahun 2016, APBN mentargetkan IPM sebesar 70.1, sedangkan nilai IPM Indonesia tahun
2016 sebesar 70.18. Ini menunjukkan bahwa IPM kita sudah melampaui target APBN. Pada
tahun 2016, IPM Indonesia tumbuh 0.91% atau bertambah 0.63 poin dibandingkan IPM tahun
2015.

Dunia internasional selalu berlomba-lomba meningkatkan angka harapan hidup


negaranya masing- masing dengan peningkatan berbagai fasilitas dan pelayanan diberbagai
bidang terutama bidang kesehatan. Dari total 172 negara di dunia pada tahun 2015, 5 negara
dengan angka harapan hidup tertinggi antara lain Jepang, Swiss, Singapura, Australia, dan
Spanyol. Sedangkan Indonesia berada pada urutan 120, angka harapan hidup Indonesia
dibanding negara- negara ASEAN lainnya masih dibawah Brunei (39), Vietnam (56), Malaysia
(69), dan Thailand (71).1 Sebelum perkembangan teknologi sepesat ini,terdapat beberapa
masalah di bidang kesehatan yang sering timbul tanpa adanya teknologi yaitu pencatatan secara
manual, ini biasanya menimbulkan kesalahan membaca, akibat tulisan yang tidak jelas. Selain
itu, waktu tunggu yang lama akibat terlambatnya informasi bukan tidak dapat merugikan pasien.
Contohnya, pada pasien dengan penurunan kesadaran yang tiba-tiba, menunggu hasil
laboratorium yang lama dapat

1http://www.worldlifeexpectancy.com/country-health- profile/ (diakses pada tanggal 11 Mei


2017)

(Odelia et al., 2018)

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) DALAM PENGAMBILAN


KEPUTUSAN

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan jaringan informasi yangdibutuhkan


pimpinan dalam menjalankan tugasnya (untuk kepentingan organisasi), terutama dalam
mengambil keputusan dalam mencapai tujuan organisasinya. Teknik SIM untuk memberi
manajer informasi yang memungkinkan mereka merencanakan serta mengendalikan operasi.

Komputer telah menambah satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian dan
volume data yang meningkat, yang memungkinkan pertimbangan alternatif-alternatif yeng lebih
banyak dalam suatu keputusan, yang di dalam suatu organisasi terdiri atas sejumlah unsur, orang
yang mempunyai bermacam- macam peran dalam organisasi, kegiatan atau tugas yang harus
diselesaikan, tempat bekerja, wewenang pekerjaan, serta hubungan komunikasi yang mengikat
bersama organisasi tersebut.

SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung


informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatanmanajemen. Tekanan SIM itu pada
sistemnya, bukan pada manajemennya, tetapi agar SIM itu dapat berlangsung dengan efektif dan
efisien, perlu dikelola sebaik-baiknya. Sistem informasi dalam pentahapannya dapat
digambarkan sebagai strukturpiramida, dengan lapisan paling bawah meliputi informasi bagi
proses transaksi, pemeriksaan mengenai status, dan lain sebagainya. Tahap berikutnya meliputi
sumber informasi untuk mendukung perencanaan taktis dan pengambilan keputusan bagi
pengawasan dan tahap puncak meliputi sumber informasi guna menunjang perencanaan dan
pengambilan kebijakan oleh manajemen yang lebih tinggi

Karakteristik SIM:

a. SIM sangat bergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan, serta tergantung
pada alur informasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut.

b. SIM biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis masalaha. c. SIM membutuhkan
perencanaan yang sangat matang dan panjang, sambil memperhitungkan perkembangan
organisasi di masa mendatang.

d. SIM biasanya berorientasi pada data-data yang sudah terjadi atau data-data yang sedang
terjadi, bukan data-data yang akan terjadi.

e. SIM juga beriorientasi pada data-data di dalam organisasi dibanding data-data dari luar
organisasi.

f. SIM biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan-laporan yang dihasilkan banyak sudah
dipersiapkan sebelumnya.

g. SIM membantu manajer secara terstuktur pada tingkat operasional, tingkat kontrol, dan
perencanaan bagi staf yang sudah senior.

h. SIM didesain untuk memberikan laporan operasional sehari-hari sehingga dapat memberi
informasi untuk mengontrol oeprasi tersebut dengan lebih baik.

(Han & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019)


Sistem Informasi Manajemen- Presensi Sidik Jari (Fingerprint)

Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen atau SIM ( bahasa

Inggris: management information system, MIS ) adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan
prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem
informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan
pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian denganotomasi atau
dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan,
sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Tujuan Penggunaan Presensi Finger Print atau Finger Spot Untuk mengetahui apakah
penggunaan fingerprint dapat dipakai sebagai fungsi pengawasan atau controlling oleh
manajemen bagi guru atau pegawai meningkatkan kegiatan berdisiplin dengan maksud supaya
segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib dengan tepat waktu dan memenuhi target kegiatan
pembelajaran yang telah direncanakan.

Manfaat Penggunaan Presensi Finger Print atau Finger Spot Manfaat Penggunaan Presensi
Finger Print atau Finger Spotadalah untuk Peningkatan kedisiplinan guru dan pegawai di SDN
Keputran 2 Khususnya dan pada institusi lain pada umumnya. Adapun manfaat ilmu
pengetahuan yaitu :

1. Secara Teoritis Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam pembelajaran,
khususnya kepada lembaga pendidikan di SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta dalam
mengembangkan dan meningkatkan kedisiplinan guru dan pegawai terkait kedisiplinan waktu
kegiatan mengajar.

2. Secara PraktisMakalah ini diharapkan dapat berguna khususnya bagi penulis dan bagi
masyarakat yang membaca pada umumnya.

(Suparni, 2018)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dampak penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Dampak Positif

1. Mempercepat arus informasi Arus informasi saat ini menjadi sangat cepat, bahkan cenderung
tidak terkontrol

hingga saat ini. namun demikian, hal ini merupakan salah satu dampak positif, karena dapat
memberikan informasi mengenai suatu kejadian secara cepat, meskipun terkadang tidak akurat
dan tidak tepat. Arus informasi dengan feedback yang merupakan karakteristik sistem

informasimenjadi salah satu faktor perkembangan informasi dan komunikasi yang tampak.
Sehingga memberikan manfaat tersendiri bagi setiap user. Terlebih terhadap internet,
perkembangan jaringan komputer menjadi semakin pesat seiring penggunaan internet yang kian
meningkat

2. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru Merupakan salah satu efek domino dari
bertambah cepatnya arus informasi.

Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat, maka
siapapun akan bisa memperoleh informasi dengan mudah. Akses terhadap informasi ini bisa
dilakukan kapanpun, dimanapun, dan dari siapapun itu. Hal ini akan membantu individu dalam
meningkatkan informasi dan pengetahuan yang dimilikinya, meski terkadang realibilitas dan
validitas dari informasi tersebut dipertanyakan. Hal ini menjadi penanda bahwa penggunaan
internet untuk berkomunikasi menjadi

salah satu pilihan yang sangat diminati. Karena dapat terhubung ke setiap orang dai belahan
dunia manapun. Disinilah peranan manfaat jaringan komputer sebagai salah satu sumber
penggunaan internet menjadi lebih optimal.

3. Media sosial Media sossial juga merupakan dampak positif lainnya dari perkembangan

teknologi informasi dan kommunikasi. Media sosial dapat memberikan banyak sekali manfaat,
salah satunya adalah dapat mempertumakan individu dengan orang baru, dan menambah relasi
antar individu.
4.Membantu individu dalam mencari informasi Dalam mencari informasi yang baru dan masih
hangat, maka teknologi informasi

dan juga komunikasi sangat memegang peranan yang penting. Dengan adanya arus informasi
yang menjadi jauh lebih cepat, maka individu akan menjadi lebih mudah dalam mencari
informasi yang diinginkan.

5. Media hiburan Pemanfaatan dari teknologi informasi dan juga komunikasi berikutnya adalah

dalam hal hiburan. Teknologi informasi dan juga komunikasi saat ini mendukung media hiburan
yang sangat banyak ragamnya bagi setiap orang.

6. Mepermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh Komunikasi merupakan salah
satu hal yang paling utama yang harus dijalin oleh

manusia, sebagai makhluk social

(Sim et al., 2018)


Daftar Pustaka

Djawa, M. K., & Puspasari, D. (2015). Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) Untuk Mendukung E-Goverment Pada Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur. Jurnal Administrasi Perkantoran, 3, 1–15.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/view/12522/11560

Han, E. S., & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). Sistem Akuntansi
Penggajian Karyawan Pada Kantor Kementerian Agama Deli Serdang. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Odelia, E. M., Program, M., Ilmu, S., Negara, A., & Administrasi, D. (2018). Pengembangan
Kapasitas Organisasi Melalui Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Mohamad
Soewandhie Surabaya. Kebijakan Dan Manajemen Publik, 6(1), 1–8.

Rahmawati, D. E., & Zuhriyati, E. (2019). Penguatan Sistem Informasi Manajemen Organisasi
(SIMO) Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Aisyiyah Ranting
Segoroyoso, Pleret, Bantul …. Prosiding Seminar Nasional …, 2000, 1619–1625.
https://prosiding.umy.ac.id/semnasppm/index.php/psppm/article/download/444/457

Rusdiana, H. A., & Irfan, M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi
Manajemen, 5–387.

Setyanto, E., & Sulhan, M. (2017). APLIKASI TIK DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH Designing an Android-based Readutainment Application
View project. Hikmah, 6(2), 298–317. https://www.researchgate.net/publication/322750204
(20 Juli 2020)

Sim, T., Awani, M. F., Putra, Y. M., Daya, S., & Komunikasi, K. D. A. N. (2018). Tugas sim,
melina febi awani, yananto mihadi putra, sumber daya komputasi dan komunikasi, 2018.
October.

Suparni. (2018). Sistem Informasi Manajemen- Presensi Sidik Jari ( Fingerprint ) Universitas
Widya Mataram Yogyakarta Makalah. 12.
Suri, M. I., & Puspaningrum, A. S. (2020). Sistem Informasi Manajemen Berita Berbasis Web.
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI), 1(1), 8–14.
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/sisteminformasi

Yunita, I., & Devitra, J. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset
Pada Smk Negeri 4 Kota Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 2(1), 278–294.

Anda mungkin juga menyukai