Sistem informasi manajemen pendidikan di indonesia
Saripatus soleha-Fakultas tarbiyah dan Keguruan
Sistem informasi manajemen merupakan suatu subsistem informasi secara
menyeluruh dan terkoordinasi, sehingga mampu mentransformasikan data menjadi informasi yang dapat meningkatkan efesiensi, efektivitas dan produktivitas (Yakub dan Vico Hisbanarto,2014:61).manajemen yang baik dalam suatu lembaga pendidikan menjadi hal yang mutlak bagi keberlangsungan hidup lembaga tersebut. Salah satu hal penting yang dapat mempertahankan bahkan mengembangkan sebuah lembaga pendidikan adalah pengelolaan sistem informasi secara tepat. Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan kegiatannya, termasuk dalam dunia pendidikan(La Ode Ismail Ahmad dan Ristati Sinen,2017:290-291).
elemen yang relevan kedalam situasi lembaga pendidikan secara keseluruhan.
Dalam menjalankan tugasnya pihak manajemen akan dihadapkan pada terbatasnya waktu, resiko yang mungkin mengancam stabilitas lembaga pendidikan dan keputusan yang diambil harus dikomunikasikan pada pihak pelaksana (petugas operasional), seperti pendidik dan tenaga pendidik. Untuk menghadapi hambatan maupun tantangan lingkungan dan kemampuan dalam membuat keputusan, pihak manajemen pendidikan Lingkungan internal maupun eksternal selalu berkembang dan bersifat dinamis sehingga menimbulkan kesempatan atau hambatan pertumbuhan bagi lembaga pendidikan. Penyebabnya adalah keputusan yang dibuat oleh pihak manajemen. Manajemen pendidikan mempunyai tugas membuat keputusan,tetapi tugas ini merupakan aspek krisis yang menuntut kemampuan manajerial untuk mengintegrasikan dan mengembangkan sebagai memerlukan strategi yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal(Yakub dan Vico Hisbanarto :65)
Kualitas informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan apabila informasi tersebut memenuhi enam hal yaitu(Dodi Irawan Syarif dan Rosidin,2003:3-4):
1)Relevan (relevance). Informasi yang dihasilkan harus dapat
memberikan manfaat bagi penggunanya. Relevansi informasi untuk setiap orang tentu berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. 2)Akurasi (accuracy). Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut 3) Tepat waktu (timeliness). Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru. 4) Ekonomis (Economy). Informasi yang dihasilkan harus mempertimbangkan aspek ekonomisnya, yakni seberapa besar sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi tersebut. 5) Efisiensi (Efficiency). Informasi yang dihasilkan harus mempertimbangkan faktor efisiensinya, yakni seberapa besar tingkat sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh tiap satuan informasi. 6) Dapat diandalkan (Reliability). Informasi yang dihasilkan harus dapat diandalkan untuk memberikan kepuasan kepada para pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi.
Di indonesia penggunaan pelayanan pendidikan melalui sistem infomasi
manajemen sudah berkembang sangat pesat,dan banyak sekolah yang berusaha mengembangkan nya terutama sekolah yang berada di desa-desa kecil. Sistem informasi manajemen dalam bidang pendidikan tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lembaga madrasah/ sekolah, dimana sekolah mengehendaki pegelolaan kegiatan akademik yang terkomputerisasi sebagai kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan madrasah/ sekolah serta dalam rangka mempermudah dan memperlancar proses belajar mengajar sekolah dan pelayanan sekolah. Salah satu bentuk aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dapat diterapkan pada lembaga pendidikan di indonesia adalah sistem informasi manajemen yang terintegrasi yang disebut Integrated School Information System (I-SIS). SIM ini memiliki fasilitas yang terintegrasi yang didalamnya meliputi database peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, bimbingan dan konseling, kartu pelajar barcode, absensi (peserta pendidik, pendidik, pegawai), nilai (ulangan, UTS, UAS, try out), rapor otomatis, pembayaran, SMS Gateway. Selain itu I-SIS juga bisa terhubung dengan scanner yang akan secara otomatis mengirim nilai ke database sistem. Sehingga hal ini akan memudahkan para pendidik mata pelajaran untuk mengelola, menganalisis, mengimput, dan menyimpan data yang berkaitan dengan tugasnya. Untuk absensi pesertadidik, pendidik dan pegawai dapat menggunakan sidik jari yang otomatis terlapor ke wali peserta didik bila peserta didik bolos atau tidak hadir. Aplikasi SMS Gateway sering disebut SMS Smart School memungkinkan wali peserta didik dapat menerima laporan otomatis dari sekolah yang terkait dengan nilai, absensi peserta didik, pelanggaran disiplin pembayaran, data pendidik dan informasi sekolah lainnya. Selain terkirim otomatis wali peserta didik juga dapat mengirim permintaan info sekolah melalui SMS. Dengan SMS ini pendidik juga bisa mengirim tugas rumah atau soal melalui SMS, Kepala sekolah bisa memantau aktivitas di sekolah melalui handphone. Dalam sistem I-SIS ini juga dilengkapi aplikasi perpustakaan, piket, bel sekolah dan lain-lainnya. Gambaran tentang aplikasi I-SIS di atas menunjukkan betapa SIM memainkan peran penting dalam mempermudah dan mempercepat tersedianya informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih jauh lagi, segala bentuk informasi yang disediakan atau dihasilkan oleh SIM dapat menjadi rujukan utama dalam pengambilan keputusan dari pimpinan lembaga. Oleh karena itu, sistem informasi manajemen pendidikan sangat penting bagi upaya peningkatan mutu pendidikan. Sistem informasi manajemen pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak sehingga harus segera diaplikasikan dalam setiap lembaga pendidikan Islam. Apa yang dipaparkan di atas merupakan contoh sebuah aplikasi SIM yang diterapkan pada sebuah lembaga Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam pengoperasiannya menyediakan datadata yang berhubungan dengan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam, baik data individu maupun data lembaga pendidikan formal maupun non formal. Melalui Sistem Informasi Manajemen Pendidikan kita dapat melihat data pendidik dan lembaga pendidikan Islam dari berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam sistem informasimanajemen pendidikan di lingkungan kementerian Agama memiliki tujuan sebagai berikut: (1) Memperkuat kemampuan untuk mengatur, merencanakan, dan mengawasi alur informasi antar instansi yang saling berhubungan. (2) Memadukan seluruh informasi yangberhubungan dengan manajemen kegiatan pendidikan dan menyajikannya secara ringkas dan menyeluruh (3) Memperbaiki kapasitas pengolahan, penyimpanan, dan analisis data dalam menyediakan informasi yang terpercaya dan tepat waktu bagi perencana,pemimpin, dan penanggungjawab bidang pendidikan. (4) Mengkoordinasikan proses pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, analisis dan penyebaran informasi dalammanajemen pendidikan. (5) Memudahkan dan meningkatkan penggunaan informasi yangseseuai oleh berbagai instansi dan perorangan pada semua jenjang agar perencanaan,pelaksanaan, dan manajemen pendidikan dapat lebih efektif. (6) Menyederhanakan alur informasi dalam pengambilan keputusan dengan menghapus proses duplikasi danperbedaan pengisian informasi. (7) Mengaitkan berbagai sistem informasi yang ada. (8)Memadukan berbagai sumber informasi kuantitatif dan kualitatif dalam suatu sistem, dan (9) Memperbaiki proses pengumpulan, penyebaran, dan penggunaan informasi manajemen pendidikan dalam menanggapi perubahan kebutuhan informasi. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan telah digunakan kurang lebih satudekade di lingkungan Kementerian Agama. Selama itu, telah banyak kemajuan yang dicapai diantaranya: 1) Data Sistem Informasi Manajemen Pendidikan menjadi satusatunya data yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan perencanaan pendidikan Islam, 2) adanya peningkatan kapasitas pengelola Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, 3) Terjadinya penguatan kelembagaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, 4) Peningkatan kapasitas infrastruktur Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Namun di lain pihak, keberadaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan juga masih menyimpan beberapa kekurangan, antara lain: data tersedia tidak tepat waktu, masih rendahnya kapasitas pengelola Sistem Informasi Manajemen Pendidikan khususnya di tingkat kabupaten dan sekolah/madrasah, serta rendahnya komitmen dari pengelola Sistem Informasi Manajemen Pendidikan pada tingkat paling bawah. Dengan demikian, pada dasarnya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan sangat dibutuhkan dan telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam perencanaan pendidikan, namun masih terdapat beberapa kekurangan yang membutuhkan perbaikan dari berbagai aspek(Anwar darwis,2017:72-73).
DAFTAR PUSTAKA
Yakub dan Vico Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Graha
Ilmu, Yogyakarta: 2014), 61. La Ode Ismail Ahmad dan Ristati Sinen, “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 21 Makasar”, Jurnal IDAARAH, Vol. 1 No.2, (Desember, 2017), 290-291
Yakub dan Vico Hisbanarto, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, 65
Dodi Irawan Syarif dan Rosidin, Sistem Manajemen Data dan Informasi Pendidikan Ditjen Kelembagaan Agama Islam, (Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Jakarta: 2003), 3-4
Anwar darwis,Sistem Informasi Manajemen Pada Lembaga Pendidikan
Islam ,Jurnal Of Islamic Education Managemen,(April,2017):72-73
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional