Anda di halaman 1dari 5

Education Management Information System (EMIS).

Pengertian EMIS

EMIS yakni singkatan dari Education Management Information System memiliki


makna berupa strategi manajemen formal dalam penyediaan informasi pendidikan untuk
proses pengambilan keputusan, pengembangan proyek, perencanaan, dan fungsi
manajemen pendidikan lainnya (Indrajit, 2021). Makna lain dari EMIS yakni informasi
dan dokumentasi yang terstruktur dalam mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi yang bertujuan untuk perencanaan pendidikan dan manajemen.
EMIS memiliki fungsi untuk mengatur informasi dalam skala nasional agar data bisa
dibaca, dianalisis, juga disebarluaskan dan diakses secara luas. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa EMIS adalah salah satu sistem informasi manajemen pendidikan
yang didalamnya berisis informasi data-data pendidikan untuk disimpan, dikelola,
dianalisis, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan pendidikan (Aliyan &
Hamid, 2021).

EMIS digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam lembaga


pendidikan. Sistem ini akan mengatur dan mengelola sesuai dengan kebutuhan lembaga
pendidikan. Contoh secara umum penyediaan data tentang jumlah kapasitas sekolah dari
mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Perencanaan
jumlah kelas, siswa, dan SDM untuk tenaga pendidikan. EMIS adalah sekelompok
informasi dan dokumentasi yang terorganisasi dalam melaksanakan pengumpulan,
penyimpanan, pengolahan analisis, dan penyebaran informasi yang digunakan untuk
manajemen dan perencanaan pendidikan. Sistem EMIS digunakan untuk mengatur data
dan informasi pendidikan dalam jumlah besar yang dapat dibaca, diambil kembali,
diproses, dianalisis, dan disajikan serta disebarkan (Ramadina, 2017).

EMIS memungkinkan operator untuk berinteraksi dengan aplikasi sistem informasi


untuk menyimpan akumulasi data lembaga pendidikannya sehingga menghasilkan
informasi yang dapat mendukung keputusan kepala madrasah, yang selanjutnya
menciptakan sistem pakar menuju lembaga di atasnya seperti Kemenag untuk
merencanakan anggaran pendidikan serta mengawasi manajemen lembaga pendidikan di
seluruh daerah.
Implemetasi EMIS

Zaman modern seperti saat ini adalah zaman di mana teknologi dan ilmu
pengetahuan berkembang. Adanya teknologi-teknologi tersebut sangat sulit dipisahkan
terlebih dengan adanya sistem informasi yang kini sudah berkembang luas,
mengharuskan semua orang harus update dengan semua informasi yang ada. Para ilmuan
mencoba mengatasi fenoma tersebut agar proses pembelajaran bisa tetap berjalan efektif
dan efisien dengan perubahan teknologi informasi yang sangat pesat.

Dalam mengelola sistem informasi daerah, teknologi berperan sangat penting dan
diperlukan serta menjadi salah satu bagian dari sistem yang tidak dapat dipisahkan, yang
mana sistem informasi tersebut digunakan untuk mengelola semua data-data dan
informasi yang bersangkutan dengan lembaga, guna menghasilkan informasi yang lebih
akurat (Firmadani, 2017). Sistem informasi dalam pendidikan merupakan bentuk
pendidikan, melalui pengembangan secara terpadu meliputi pengelolaan lembaga, guru
dan siswa. Dalam UU No. 20 tahun 2003 yang membahas mengenai Sistem Pendidikan
Nasional pasal 4 ayat 6 menyebutkan bahwa: Memberdayakan seluruh lapisan
masyarakat dengan cara pasrtisipasi aktif serta ikut mengendalikan mutu layanan
pendidikan merupakan cara diselenggarakannya pendidikan.

Dalam era yang serba digital ini, mengelola lembaga dengan menggunakan
teknologi informasi merupakan suatu keharusan, karena untuk meningkatkan efektifitas
dan efisien dari lembaga tersebut (Syahrul, 2017). Sebagai pusat informasi, EMIS
beberapa kali mengalami perubahan menjadi beberapa bentuk, mulai dari pengumpulan
catatan EMIS menggunakan kertas, kemudian berubah dan berkembang menjadi
aplikasi, sampai sistem EMIS yang berbasis online. Di sisi lain, karena EMIS berbasis
nasional dan banyak yang mengakses, kesalahan perangkat atau error system sering
terjadi padahal madrasah diharuskan untuk segera juga mengupdate data EMIS/input
data.

Mengenai Strategi Nasional dan Kebijakan Pengembangan E-Government, dalam


meningkatkan pelayanan publik yang efektif juga efisien serta melaksanakan tata kelola
pemerintahan yang baik, sebenarnya sudah diterapkan hampir di seluruh bidang
pemerintahan Indonesia, salah satunya yakni kebijakan dari Kementerian Agama yang
sudah menerapkan e-government yakni penggunaan EMIS (Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan) untuk mempermudah input data bagi pesantren, madrasah, dan perguruan
tinggi Islam, berdasarkan; (1) Kebijakan Pendataan Pendidikan Islam Satu Pintu melalui
EMIS dalam Surat Edaran Ditjen Pendis No. SE/DJ-I/PP.00.9/63/2013 Tanggal 24 Juli
2013 dan (2) Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah dalam PMA No. 90 Tahun 2013.

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan atau EMIS, digunakan sebagai penunjang


kegiatan fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan dan tujuan fungsi operasional
dalam organisasi pendidikan. Dengan harapan agar organisasi pendidikan menjadi
transparan dan akuntabel (Alifa&Tri, 2023).

Penggunaan EMIS dalam sistem informasi manajemen pendidikan di lingkungan


kementerian Agama memiliki beberapa tujuan (Aziz, 2014) sebagai berikut :
1. Memperkuat kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan mengawasi alur
informasi antar instansi yang saling berhubungan.
2. Memadukan seluruh informasi yang berhubungan dengan manajemen
kegiatan pendidikan dan menyajikannya secara ringkas dan menyeluruh.
3. Memperbaiki kapasitas pengolahan, penyimpanan, dan analisis data dalam
menyediakan informasi yang terpercaya dan tepat waktu bagi perencana,
pemimpin, dan penanggung jawab dalam bidang pendidikan.
4. Mengkoordinasikan proses pengumpulan, penyimpanan, pengolahan,
analisis dan penyebaran informasi dalam manajemen pendidikan.
5. Memudahkan dan meningkatkan penggunaan informasi yang sesuai
oleh berbagai instansi dan perorangan pada semua jenjang agar perencanaan,
pelaksanaan, dan manajemen pendidikan dapat lebih efektif.
6. Menyederhanakan alur informasi dalam pengambilan keputusan dengan
menghapus proses duplikasi dan perbedaan pengisian informasi.
7. Mengaitkan berbagai sistem informasi yang ada.
8. Memadukan berbagai sumber informasi kuantitatif dan kualitatif dalam
suatu sistem, dan
9. Memperbaiki proses pengumpulan, penyebaran, dan penggunaan informasi
manajemen pendidikan dalam menanggapi perubahan kebutuhan informasi.

EMIS yang ada di madrasah sifatnya selalu dinamis, dimana banyak terjadi
penambahan menu maupun perubahan format di dalam sistem EMIS. Oleh karenanya
admin EIMS harus benar-benar menguasai Teknologi untu pengoperasian EMIS.
Kehadiran EMIS diharapkan datadata yang masuk dapat lebih akurat dan terus menerus
dapat diperbaharui sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Idealnya pengambilan keputusan membutuhkan sumber data yang valid dan mudah
untuk dibaca. Data yang valid dan mudah dibaca dibutuhkan sebagai bahan
pertimbangan yang digunakan dalam setiap pengambilan kebijakan ataupun pengambilan
keputusan yang dibatasai oleh waktu. Karenanya peran data dalam pengambilan
keputusan sangat penting. Jika sebuah keputusan dirumuskan tanpa didasari oleh data
maka dapat dipastikan bahwa keputusan tersebut tidak akan mampu menjadi problem
solver tetapi justru menjadi masalah baru.

REFRENCE

Alifa Rifdatus Sofwani, Tri Siwi Agustina, A. M. (2023). Optimalisasi Emis (Education
Management Information System) Melalui Mentoring Berkelanjutan Pada Seksi Pd
Pontren Kantor Kemenag Kota Pasuruan. Jurnal Kependidikan Islam, 13(1), 98–107.
https://doi.org/0.15642/jkpi.2023.13.1.98-107

Aliyan, D. N. A., & Hamid, A. (2021). Implementasi Pengelolaan Education Management


Information System (EMIS) di Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Hidayah Mojokerto.
Jurnal Ilmiah Iqra’, 15(2), 174. https://doi.org/10.30984/jii.v15i2.1533

Aziz, F. (2014). Pengambilan Kebijakan Berbasis Education Management Information


System (EMIS). Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 135–162. https://doi.org/,
https://doi.org/10.14421/jpi.2014.31.135-162

Firmadani, F. (2017). Pembelajaran Berbasis Riset sebagai Inovasi Pembelajaran. Seminar


Nasional Teknologi Pembelajaran Dan Pendidikan Dasar, 4(14), 262–268.
http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/sntepnpdas/article/view/874

Indrajit, R. eko. (2021). E- Learning dan Sistem Informasi Pendidikan. In Jurnal Ekonomi &
Manajemen Indonesia (Vol. 21, Issue 2). https://doi.org/10.53640/jemi.v21i2.975

Ramadina, E. (2017). Pengelolaan Education Management Information System ( Emis )


Dalam Pengambilan Keputusan. Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII), 2(1), 1–13.

Syahrul. (2017). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan: Dari Dukungan Negara Hingga
Sistem Dukungan Keputusan Pada Pendidikan Tinggi. Shautut Tarbiyah, 22(2), 156–
177. https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/shautut-tarbiyah/article/view/
497/483%0Ahttps://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/shautut-tarbiyah/article/view/
497

Anda mungkin juga menyukai