investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya
kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan
fleksibilitas dan tanggapan.
TI memainkan peran sentral dalam organisasi, sehingga dampak risiko TI terlalu besar untuk dapat
diabaikan. Dampak insiden risiko TI antara lain secara signifikan merugikan pihak-pihak terkait baik
internal maupun eksternal (konsumen, publik, atau rekanan), merusak reputasi organisasi; tidak hanya
manajemen TI tetapi manajemen organisasi secara umum. Mayoritas risiko TI bukan karena masalah teknis
tetapi kegagalan proses pengawasan dan tata kelola TI organisasi: proses-proses pengambilan keputusan
yang mengabaikan (sengaja atau tidak) potensi konsekuensi bisnis dari risiko TI. Kegagalan mengakibatkan
rangkaian keputusan dan struktur aset TI yang bermasalah.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan implementasi
Sistem Informasi di suatu organisasi secara umum. Beberapa faktor tersebut adalah :
1. Infrastruktur
Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pendayagunaan
Sistem Informasi. Berbagai hasil studi empiris menunjukkan bahwa rendahnya kualitas infrastruktur
menjadi masalah utama dalam pelaksanaan sistem informasi di negara berkembang termasuk
Indonesia yang meliputi infrastruktur telekomunikasi, internet dan komputer.
2. Koordinasi
Kurangnya koordinasi dalam pembangunan fasilitas sistem informasi menyebabkan sering
terjadinya tumpang tindih dalam penyediaan sarana dan prasarananya. Melalui koordinasi yang baik
tidak perlu beberapa lembaga pemerintah melakukan pengalihmediaan untuk suatu informasi yang
sama. Selain kurang efisien, hal ini merupakan pemborosan biaya, waktu dan tenaga. Melalui
koordinasi dan sistem jaringan kerja sama hal ini dapat dihindari sehingga informasi yang dapat
diakses akan lebih bervariasi, lengkap dan lebih bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
3. Sumber daya manusia
Di Indonesia, sumber daya manusia (SDM) yang menguasai sistem informasi secara baik masih
terbatas. Keterbatasan SDM ini sudah tentu akan menghambat pengelolaan dan pendayagunaan
sistem informasi.
4. Kesadaran organisasi
Rendahnya kesadaran beberapa organisasi atas manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem
informasi masih merupakan masalah yang cukup serius saat ini.
5. Penyediaan akses informasi melalui teknolog informasi
Kemajuan teknologi memungkinkan penyebaran informasi dapat dilakukan tanpa mengenal batas
(borderless information dissemination). Pendistribusiannya telah menembus dinding pemisah
geografis, sosial, dan budaya sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dinikmati pada waktu dan
secara bersamaan yang menyebabkan hubungan dan komunikasi global dapat dilakukan secara
cepat.
Selain itu secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan penerapan
sistem informasi di suatu organisasi juga dapat bersifat teknis dan nonteknis, yaitu terkait data dan desain
informasi, biaya sistem, dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen, perencanaan memadai,
inkompetensi secara teknologi, kesenjangan komunikasi antara pengguna dengan perancang sistem
informasi, tingkat kompleksitas dan resiko, strategi dan tujuan, komitmen dan keterlibatan, sumber daya,
informasi kebutuhan terhadap sistem dan pengendalian terhadap teknologi informasi. Dalam praktiknya,
faktor-faktor tersebut tergantung pada organisasi atau suatu perusahaan, karena masalah yang dihadapi oleh
suatu organisasi yang satu dan yang lainnya adalah berbeda-beda. Adapun untuk faktor-faktor kesuksesan
tersebut merupakan kunci sukses pengembangan sistem informasi yang perlu terus dimanfaatkan karena
dapat menciptakan keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan.
Keselarasan antara bisnis serta sistem dan teknologi informasi merupakan kunci awal kesuksesan
suatu bisnis. Dengan sistem yang baik perusahaan dapat mengelola setiap sumber daya yang dimiliki
dengan baik pula. Dengan keselarasan tersebut dapat juga mendukung pelayanan operasional dan
SUMMARY NOTES - SKB - ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
pengambilan keputusan manajemen yang tepat dan akurat. Bisnis yang berjalan dengan sukses tentu juga
dibarengi dengan keberhasilan penerapan sistem informasi. Manajemen risiko TI adalah tanggung jawab
bersama. Pimpinan TI harus dapat menjelaskan kepada eksekutif bisnis tentang konsekuensi risiko TI.
Pimpinan TI harus menciptakan mekanisme pengambilan keputusan yang memungkinkan pembahasan
risiko TI dari perspektif bisnis. Risiko TI bukan hanya masalah TI yang dipecahkan dengan teknologi dan
keahlian pengelolaannya saja. Inisiatif mitigasi risiko membutuhkan komitmen dari pimpinan organisasi,
termasuk untuk berinvestasi dalam mengimplementasikan kontrol yang dibutuhkan.
________________________
Content Creator: Heru Wijayanto, M.M., M.B.A., M.M.T.
Content Editor: Aisyah Tiar Arsyad, S.E., M.B.A.
Sumber Referensi: