PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Air Mineral di Jambi)
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
YOSEPHINE KURNIATY
NIM: C1C019099
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan
berbagai aktifitas yang dibutukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang
dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu
cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya
dalam segala aktivitasnya
Kebutuhan akan sistem informasi manajemen saat ini sangatlah mutlak,
karena kebutuhan akan informasi yang diperoleh dengan cepat dan tepat
sangat dibutuhkan oleh manusia yang saat ini cenderung mobile dengan
kemudahan dalam mengakses data dan informasi yang dibutuhkan dengan
segera (Zulkarnaen W., et al.2021:57)
Teknologi komputer, dengan berbagai macam perangkat lunak,
memungkinkan system informasi untuk menyajikan berbagai format, baik itu
format yang mengacu pada model keputusan formal maupun penggabungan
informasi fungsional dan temporal. Ini dapat dilakukan karena adanya database
yang memungkinkan data lama dan baru selalu tersedia untuk kepentingan
manajemen.
Perkembangan teknologi dari pengaruh globalisasi sekarang ini begitu pesat
yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi.
Hal ini telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat di
berbagai bidang. Teknologi informasi dalam hal ini merupakan salah satu tiang
penopang keberhasilan dalam era globalisasi itu (Mulyadi, 2001)
Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai
sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan –
perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi,
pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah
penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai dari
keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan
pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga
pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan LSM.
Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik
bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan
Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada masa
sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau
pengolahan data elektronis (electronic data processing). Teknologi informasi
didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer,
komunikasi, dan elektronik digital. Teknologi Informasi dan Komunikasi
merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan
teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Kemunculan teknologi mainframe pada dekade 1960an telah membawa
perubahan mendasar pada proses pengolahan data, yaitu dari proses manual ke
proses Bacth (Batch Processing). Dengan dukungan komputer yang semakin baik,
tahun 1970 proses pengolahan data mulai bergerak menjadi sistem on-line data
processing (Widiatmoko, 2004: 24).
Persaingan pasar Air Mineral di Jambi dengan segala konsekuensinya
seringkali menjadi pendorong utama untuk investasi IT. Dari analisis ekonomi, hal
ini sebenarnya untuk mengantisipasi berhentinya laju pendapatan sementara
penambahan biaya dari masa ke masa tidak dapat dielakkan. Jika hal ini dibiarkan
maka perusahaan akan tutup, karena menanggung rugi. Dalam konteks ini, IT
digunakan untuk menopang atau menjamin adanya kestabilan arus pendapatan
sehingga dapat menutup semua biaya perusahaan. Atau dalam bahsa teknisnya,
IT akan menjaga agar dari masa ke masa marginal revenue selalu lebih besar dari
marginal cost. Sayangnya, pemahaman seperti ini belum banyak dimiliki oleh
perusahaan, atau tidak menjadi pertimbangan utama ketika melakukan investasi
IT.
Dalam merancang suatu sistem informasi, terlebih dahulu harus diketahui
ruang lingkup dan jangkauan layanan yang dikehendaki, sebagaimana saya
uraikan dalam jawaban pertanyaan nomor 3 di atas. Permasalahannya, seringkali
manajer sudah mengetahui kebutuhannya, tetapi tidak dapat memastikan alat
(tools) apa yang tepat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tadi. Sehingga
yang sering terjadi, manajemen perusahaan menurut saja apa yang ditawarkan
oleh vendor (vendor driven). Kelemahan dari kondisi semacam ini adalah
ketergantungan yang sangat tinggi kepada vendor. Selain itu, biaya migrasi jika
suatu ketika sistem yang ditawarkan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
menjadi sangat tinggi.
Untuk mengatasi hal ini, manajemen perlu memiliki pemahaman umum
mengenai sistem informasi terutama mengenai bagaimana sistem informasi
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan, serta model – model
sistem informasi yang sesuai dengan karakter bisnisnya. Ketika memutuskan
untuk memilih suatu piranti IT yang akan digunakan dalam mendukung sistem
informasi, beberapa faktor perlu diperhatikan. Pertama, kapasitas pengolahan,
bandingkan dengan laju pertumbuhan perusahaan yang diproyeksikan 2 atau 3
tahun ke depan. Kapasitas pengolahan termasuk aplikasi piranti lunak maupun
perangkat kerasnya. Proyeksi kelayakan pemanfaatan peralatan IT tidak dapat lagi
lebih dari lima tahun karena life cycle peralatan IT cenderung makin pendek,
sementara pada perusahaan–perusahaan yang sudah menggunakan IT terjadi
kencederungan peningkatan produksi dokumen elektronik yang cukup besar.
Kedua, frekuensi pemanfaatan. Seringkali pemberian fasilitas IT kepada karyawan,
khususnya bagian non-operasional tidak mempertimbangkan frekuensi
pemanfaatan.
Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis
kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisi yang
terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya sektor kehidupan yang ada diharapkan
membuka inovasi baru bagi kita untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk
kemajuan peradaban manusia. Namun semua inovasi tersebut hendaknya harus
dibatasi oleh aturan hukum negara dan budaya bangsa Indonesia.
Kemudahan akses informasi ini akan menumbuhkan transparansi dalam
masyarakat pekerja tersebut. Perkembangan selanjutnya menunjukkan dunia
informasi bukan lagi menjadi tuntutan bagi perusahaan atau organisasi,
melainkan sebagai kebutuhan untuk menunjukkan kerja entitas perusahaan atau
organisasi tersebut. Dalam lingkup sistem informasi, kebutuhan pengguna
terhadap sistem informasi harus dapat dideteksi dengan baik oleh perancang
sistem, termasuk dalam departemen Sistem Informasi (SI), agar sistem yang akan
diterapkan di dalam suatu organisasi dapat memenuhi kebutuhan pengguna
yang bersangkutan. Pemenuhan kebutuhan pengguna tersebut nantinya akan
dapat memberikan kepuasan kepada para pengguna jasa sistem informasi dan
memotivasi mereka untuk melakukan pekerjaan mereka secara optimal.
Salah satu cara agar organisasi atau perusahaan dapat bersaing dengan para
kompetitornya adalah dengan menggunakan sistem informasi yang baik. Tidak
sedikit organisasi atau perusahaan yang mengeluarkan dana yang begitu besar
dalam investasi sistem informasi tersebut.
Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada
kesesuaian harapan antara system analyst, pemakai (user), sponsor dan customer
(Szajna dan Scammel, 1993).
Demikian juga Bodnard dan Hopwood (2004:23) berpendapat bahwa
perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut
perubahan teknologi, tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional.
Teknologi Informasi merupakan sumber daya keempat setelah Sumber Daya
Manusia, Sumber Daya Uang, Sumber Daya Mesin yang digunakan Perusahaan
untuk membentuk dan mengoperasikan perusahaan Rockart (1995).
Teknologi informasi sebuah organisasi terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak, perangkat telekomunikasi, manajemen basis data, dan teknologi lain yang
digunakan untuk menyimpan data dan membuat data tersedia dalam bentuk
informasi kepada pembuat keputusan (Daft :2002).
Teknologi informasi modern dilandasi pada pemahaman bahwa sebagian
besar aktivitas organisasi melibatkan kelompok manusia dan karyawan organisasi,
atau pemasok dan pelanggan. Agar kelompok tersebut bekerja sama, sepakat
memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan satu sama lain, mereka harus
bisa berbagi informasi.
Jadi, banyak perusahaan atau organisasi menggunakan teknologi informasi
menawarkan kemampuan kepada orang-orang untuk memanfaatkan komputer
mereka dalam rangka menyebarkan informasi (Daft:2002). Semakin pentingnya
teknologi informasi bagi keberhasilan organisasi secara keseluruhan memperluas
fungsi Sistem Informasi (SI).
Fungsi sistem informasi perlu lebih dilibatkan dalam perencanaan strategis
perusahaan atau organisasi (Mulyadi, 1999). Kepercayaan terhadap teknologi
sistem informasi baru dalam mengevaluasi kinerja individu diperlukan oleh
manajemen untuk memastikan bahwa sistem informasi baru yang berbasis
komputer dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan.
Pemakai atau pengguna merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari
keberhasilan penerapan suatu teknologi. Menyadari bahwa operasionalisasi
teknologi komputer menyangkut aspek manusia dan dampak perubahan yang
disebabkannya, adalah penting untuk memperhatikan keberadaan manusia dalam
pemanfaatan suatu teknologi. Banyak penelitian membuktikan bahwa faktor
individu dan faktor organisasional sangat berpengaruh terhadap kesuksesan
pengadopsian teknologi informasi/komputer (Ives, et. al., 1983; Thompson, et. al.,
1995).
Konstruk pemakai sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan
evaluasi pemakai merupakan suatu evaluasi atau pengukuran tentang sikap dan
kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik barang maupun jasa.
Goodhue (1995) menggunakan hubungan kecocokan tugas teknologi untuk
dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model
ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi
(positif), tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi
lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi tugas atau
kebutuhan mereka.
Organisasi dituntut untuk bersaing, tidak hanya mengenai aspek produktivitas,
tetapi juga dalam hal kemudahan dan kenyamanan serta ketepatan waktu
pelayanan yang diberikan. Organisasi merupakan wadah kegiatan dari orang-
orang yang bekerjasama dalam usaha mencapai tujuan.
Organisasi atau perusahaan yang mempunyai kebijakan dan aturan yang
memberikan keleluasaan bagi kreativitas individu akan mendorong seseorang
untuk lebih memaksimalkan keberhasilan pengembangan sistem informasi (Dian,
2004).
Penelitian utama dari penelitian-penelitian sistem informasi yang selama ini
dilakukan oleh para peneliti adalah menganalisis hubungan antara sistem
informasi dengan kinerja manajerial yang merupakan gambaran keberhasilan
implementasi sebuah sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Jumaili
(2005) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan
kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai maka akan memberikan
dorongan pemakai memanfaatkan teknologi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melaksanakan
penelitian terhadap teknologi informasi dan system informasi akuntansi
manajemen dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan” (Survey pada Pabrik Air Mineral yang Berada di
Kota Jambi).
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diambil beberapa masalah, yakni:
1. Apakah pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja keuangan
perusahaan?
2. Apakah pengaruh sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja
keuangan perusahaan?
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian peneliti yang ingin dicapai adalah antara lain
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi manajemen terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi akademisi, dapat menjadi referensi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang keuangan terkait kinerja keuangan perusahaan.
Diharapkan pula penelitian ini dapat sebagai sarana penerapan ilmu yang
diperoleh selama penelitian.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan sebagai penilaian pengukuran kinerja keuangan perusahaan.
Diharapkan pula penelitian ini sebagai contributor informasi serta masukan
bagi manajerial dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan
penilaian kinerja perusahaan.
3. Bagi masyarakat, dapat dijadikan sebagi informasi untuk mengetahui kinerja
keuangan perusahaan, serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
sikap yang perlu dilakukan masyarakat sebagai konsumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Landasan Teori
2.1.1 Teknologi Informasi
Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi
perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen
sistem informasi berbasis komputer, khususnya perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software). Menurut ITTA (Information Technology
Association of America), Pengertian Teknologi Informasi adalah suatu studi,
perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen
sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat
keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi memanfaatkan
komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah,
menyimpan, memproses, melindungi, mentransmisikan dan memperoleh
informasi secara aman.
Teknologi informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi (baca:
Pengertian Komunikasi) via elektronik saja, melainkan merupakan perangkat
penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai sarana untuk
berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting. Teknologi
Informasi diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini
menjadi salah satu bagian penting karena meningkatnya kompleksitas dari
tugas manajemen, pengaruh ekonomi internasional (globalisasi), perlunya
waktu tanggap (response time) yang lebih cepat, tekanan akibat dari
persaingan bisnis.
2.3Kerangka Pemikiran
Teknologi
Informasi
Kinerja Keuangan
Perusahaan
Sistem Informasi
Akuntansi
Manajemen
2.4Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pusataka dan kerangka teori maka hipotesis penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
1. H1: Terdapat pengaruh signifikan antara Teknologi Informasi terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan secara parsial.
2. H2: Terdapat pengaruh signifikan antara Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan secara parsial.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian dan Sumber Data
Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
inferensial, yakni teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif verifikatif karena
menggambarkan variabel-variabel penelitian dan mengamati hubungan variabel-
variabel tersebut dari hipotesis yang telah dibuat secara sistematis melalui
pengujian statistic.
Sumber data yang digunakan merupakan data dari hasil wawancara maupun
survey yang telah dilakukan.
3.4Varibel Penelitian
Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Secara
spesifik, kinerja keuangan pada penelitian ini difokuskan pada kinerja keuangan
perusahaan yang terkena dampak atas penggunaan teknologi informasi dan
sistem informasi akuntansi manajemen.