PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
DINIE APRILIA
NIM. C1C019003
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi terus mengalami kemajuan, sehingga para pelaku
usaha dituntut untuk terus melakukan inovasi agar dapat bersaing di pasar. Hal ini
mengakibatkan konsumen menjadi pilih-pilih terhadap produk yang beredar di pasaran. Saat
sebuah produk telah banyak dikonsumsi dan dikenal masyarakat, tetapi produk tersebut tidak
ada inovasi terbaru, maka konsumen akan mencari produk lain yang lebih inovatif.
Semua jenis usaha tidak terlepas dari dorongan dan tekanan konsumen untuk melakukan
inovasi terus menerus di pasar. Pada era digital ini pelaku usaha dituntut untuk merubah
model bisnis usahanya dari transaksi tradisional menjadi transaksi online atau yang dikenal
dengan e-commerce. Ketika bertransaksi di e-commerce tidak dilakukan tatap muka langsung
antara penjual dan pembeli. Selain itu e-commerce adalah kegiatan bisnis yang meliputi
penyebaran, penjualan, pembelian, serta pemasaran barang atau jasa yang mengandalkan
pertama yaitu Indonet pada tahun 1994 atau yang lebih dikenal dengan nama Indosat. Setelah
itu mulai bermunculan situs Kaskus, Toko Bagus. Kemudian pemerintah membuat Undang-
Undang ITE pada tahun 2008 untuk mengatur semua yang berkaitan dengan transaksi,
internet, dan teknologi informasi. E-commerce terus mengalami perkembangaan yang sangat
pesat hal itu didorong dengan maraknya transaksi online pada masyarakat Asia terutama
Indonesia yang begitu antusias untuk berjualan dan berbelanja secara online.
2020 menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia naik menjadi 73,7 persen dari
populasi atau setara 196,7 juta pengguna. Ada kenaikan jumlah pengguna internet sebesar 8,9
persen atau setara 25,5 juta pengguna. Hal ini menjadi faktor pendorong para pelaku usaha
untuk melakukan inovasi dibidang transaksi online atau munculnya perusahaan e-commerce.
Masyarakat cenderung memilih transaksi online karane produk atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan e-commerce lebih praktis, efisien, dan cenderung terjangkau. Dengan
demikian dapat menjadi pemicu pola konsumsi masyarakat berubah menjadi consumer e-
commerce.
Melihat kesempatan ini, banyak perusahaan tradisional yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sejak tahun 2016 mulai meningkatkan penjualan berbasis online. Dengan
pasar dan penjualan. Perusahaan yang menerapkan e-commerce dapat mengembangkan aliran
pendapatan baru yang tidak dapat ditemukan dalam sistem tradisional, meningkatkan pangsa
sebelumnya. Kasmi dan Adi (2017) melakukan penelitian penerapan e-commerce berbasis
pada Toko Jajanan Prisngsewu setelah diterapkannya e-commerce. Dalam uji kelayakan
sistem aplikasi didapatkan hasil bahwa tingkat penjulana makanan khas Pringsewu
jumlah produksi makanan ringan yang dihasilkan oleh Toko Jajanan Pringsewu
peningkatan pendapata usaha mikro kecil dan menengah di Kota Padang. Hasil dari
penelitian itu menunjukkan bahwa terdapat pengaruh e-commerce yang signifikan terhadap
Secara tidak langusng hal tersebut membuktikan ancaman terhadap perusahaan go public
yang belum menerapkan metode penjualan online. Namun, belum dapa dipastikan apakah
perusahaan go public yang menerapkan sistem e-commerce dapat bersaing dengan bisnis e-
commerce lainnya.
Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Nurhadi dan Sella (2021), berjudul “Analisis
Hasilnya terdapat perbedaan signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan net profit
margin antara periode sebelum dan sesudah penerapan e-commerce. Tetap tidak terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan return on assets dan
return on equity antara periode sebelum dan sesudah penerapan e-commerce pada perusahaan
Sejalan dengan penelitian di atas, penelit tertarik untuk menguji pengaruh e-commerce
dari perspektif kinerja keuangan perusahaan sektor barang konsumen primer dan barang
Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Sektor Barang Konsumen Primer dan Barang
Konsumen Non-primer)”
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diambil beberapa masalah, yakni:
commerce pada sektor barang konsumen primer dan barang konsumen non-primer
commerce pada sektor barang konsumen primer dan barang konsumen non-primer
commerce pada sektor barang konsumen primer dan barang konsumen non-primer
commerce pada sektor barang konsumen primer dan barang konsumen non-primer
Adapun tujuan dari penelitian peneliti yang ingin dicapai adalah antara lain sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari profitability ratio
2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari likuiditas ratio
3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari solvabilitas ratio
4. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari activity ratio
penelitian ini dapat sebagai sarana penerapan ilmu yang diperoleh selama
penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 E-Commerce
E-commerce merupakan proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua
belah pihak melalui internet (commerce-net) dan sejenis mekanisme bisnis elektronik dengan
focus pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media
pertukaran barang atau jasa antar institusi atau individu dengan instansi (Kasmi dan Adi,
2017).
process of buying and selling goods electronically by consumers and from company to
company through computerized business transaction”. Dari definisi tesebut, ada tiga poin
utama dalam electronic commerce yaitu pertama, adanya proses baik penjualan maupun
pembelian secara elektronis. Kedua, adanya konsumen atau perusahaan. Terakhir, jaringan
dimana penjualan dan pembelian barang atau jasa dilakukan secara elektronis melalui
penggunaan internet untuk melakukan transaksi bisnis antar penjual dan pembeli seperti
individu antar individu atau individu antar instansi atau instansi antar instansi.
organisasi yang dilakukan di electronic market. Cotoh pada tipe ini adalah
Wal-Mart.
transaksi.
lainnya.
5. Intrabusiness e-commerce
kemampuan perusahaan, baik dari aspek likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas
yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Kinerja keuangan
merefleksikan kinerja fundamendal perusahaan yang akan diukur dengan menggunakan data
yang berasal dari laporan keuangan. Laporan dari kinerja keuangan dibuat unttuk
keuangan. Rasio keuangan adalah indeks yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan
antara dua angka dalam pos pos laporan keuangan dengan membandingkan angka-angka
tersebut dalam satu periode untuk membantu mengevaluasi suatu laporan keuangan.
maka jenis-jenis rasio keuangan perusahaan adalah sebagai berikut (Sudana, 2019):
1. Profitabilitiy Ratio
Profitability ratio adalah rasio yang rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
perusahaa, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan. Rasio yang digunakan
2. Liquidity Ratio
Liquidity ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
tingkat likuiditas perusahaan pada perusahaan ini adalah rasio current ratio. Rumus
Aset Lancar
Current Ratio= x 100 %
Kewajiban Lancar
3. Solvabilitas Ratio
Solvabilitas ratio adalah rasio yang mengukur berapa besar penggungaan utang
solvabilitas suatu perusahaan pada penelitian ini adalah debt to asset ratio. Rumus
Total Debt
Debt ¿ Asset Ratio= x 100 %
Total Asset
4. Activity Ratio
Rasio aktivitas adalah rasio yang menfuku efektivitas dan efisiensi perusahaan
dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan. rasio yang digunakan pada
penelitian ini adalah total assets turnover. Rumus total asset turnover adalah:
Penjualan
Total Assets Turnover= x 100 %
¿ tal Aktiva
yang terjadi pada perusahaan yang telah beroperasi terlebih dahulu sebelum terjadi
mengembangkan produk atau jasa yang dibutuhkan masyarakat dengan kepraktisan dan
alternative harga yang lebih terjangkau. Untuk menggembangkan produk itu perusahaan bisa
menghemat biaya produksi dan menjual produk dengan harga yang lebih terjangkau sehingga
konsumen lebih tertarik dengan produk dari perusahaan tersebut. Jika konsumen yang tertarik
positif terhadap return on asset perusahaan. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nurhadi dan Sella (2021), berjudul “Analisis Perbandingan Profitabilitas Perusahaan
terhadap profitabilitas yang diukur dengan net profit margin antara periode sebelum dan
sesudah penerapan e-commerce. Tetap tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
profitabilitas yang diukur dengan return on assets dan return on equity antara periode
sebelum dan sesudah penerapan e-commerce pada perusahaan sub sektor retail trade.
menerapkan sistem e-commerce perusahaan bisa menjangkau pasar lebih luas dan
Hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur dan Afifudin (2021)
terkait kinerja keuangan dan perusahaan sebelum dan sesudah penerapan e-commerce. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap tingkat
likuiditas yang diukur dengan current ratio pada perusahaan sektor retail trade antara periode
cukup besar untuk merancang sistem e-commerce tetapi berbeda dengan perusahaan yang
telah menerapkan sistem e-commerce terlebih dahulu mereka dapat mengurangi belanja
perusahaan menjadi lebih kecil, karena dengan menerapkan sistem e-commerce ada beberapa
biaya yang bisa dihemat perusahaan seperti biaya sewa toko, biaya pemasaran, dan lain-lain.
Kecilnya belanja perusahaan membuat utang yang dimiliki perusahaan bisa lebih kecil. Dari
uraian ini dapat kita simpulkan bahwa penerapan e-commerce berpengaruh positif terhadap
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur dan Afifudin (2021) terkait
kinerja keuangan dan perusahaan sebelum dan sesudah penerapan e-commerce. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap tingkat solvabilitas
yang diukur dengan debt to assets ratio pada perusahaan sektor retail trade antara periode
Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa penerapan e-commerce berpengaruh positif
Berdasarkan penjelasan di atas didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Atina
(2018) tentang kinerja keuangan perusahaan digital berbasis aplikasi online. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap kinerja keuangan
yang diukur dengan total assets turnover sebelun dan sesudah beroperasinya perusahaan
2.4 Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pusataka dan kerangka teori maka hipotesis penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
1. H1: Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diukur dari profitability ratio
menggunakan return on asset pada perusahaan sektor barang konsumen primer dan
barang konsumen non-primer pada Bursa Efek Indonesia sebelum dan setelah
penerapan e-commerce
2. H2: Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diukur dari liquidity ratio
menggunakan current ratio pada perusahaan sektor barang konsumen primer dan
barang konsumen non-primer pada Bursa Efek Indonesia sebelum dan setelah
penerapan e-commerce
3. H3: Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diukur dari solvability ratio
menggunakan debt to asset ratio pada perusahaan sektor barang konsumen primer
dan barang konsumen non-primer pada Bursa Efek Indonesia sebelum dan setelah
penerapan e-commerce
4. H4: Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diukur dari activity ratio
menggunakan total asset turnover ratio pada perusahaan sektor barang konsumen
primer dan barang konsumen non-primer pada Bursa Efek Indonesia sebelum dan
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif yang menggunakan data sekunder
berupa laporan keuangan pada sektor barang konsumen primer dan barang konsumen non-
primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tiga tahun sebelum muncul dan
perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh melalui website
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pada sektor barang konsumen
primer dan barang konsumen non-primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampel untuk penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sampel bedasarkan
a. Perusahaan pada sektor barang konsumen primer dan barang konsumen non
primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015 (sebelum
konsumen primer dan barang konsumen non-primer yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tiga tahun (2013-2015) sebelum penerapan e-commerce dan tiga tahun (2017-
dengan cata mendokumentasikan, mencatat, dan mempelajari data dan dokumen yang
diperlukan pada penelitian ini. Data serta dokumen tersebut adalah laporan keuangan
perusahaan yang dapat diperoleh melaui website www.idx.co.id ataupun web resmi
Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Secara spesifik,
kinerja keuangan pada penelitian ini difokuskan pada kinerja keuangan perusahaan yang
terkena dampak atas munculnya e-commerce pada sektor barang konsumen primer dan
rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
c. Rasio solvabilitas yang diukur dengan menggunakan debt to asset ratio (DAR).
d. Rasio aktivitas yang diukur dengan menggunakan total asset turnover ratio
(TATO).
penelitian. Variable utama dalam penelitian ini adalah data keuangan yang diungkapkan
perusahaan dalam laporan keuangan dalam kurun waktu yang telah ditentukan yakni tiga
tahun sebelum penerapan e-commerce dan tiga tahun setelah penerapan e-commerce. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata maksimal, minimal dan standar
Uji distribusi normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data yang telah didapatkan
memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik inferensial atau statistik
parametrik. Dalam penggunaan statistik parametrik mensyaratkan bahwa data setiap variabel
yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum dilakuakn
pengujian hipotesis perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas data (Sugiyono,
2008). Untuk melakukan pengujian uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji
5%. Dasar penarikan kesimpulan adalah data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai
Apabila hasil dari pengujian ini menunjukkan sampel berdistribusi normal maka uji yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji parametrik yakni paired sample t-test. Namun
apabila sampel tidak berdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah uji non-parametrik dengan menggunakan wilcoxon sign rank test.