Anda di halaman 1dari 10

ISSN 1858-3199

JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN E-COMMERCE DAN KUALITAS


PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

Ahmad Saputra, SE., MM, Corinna Wongsosudono, SE.,MM


Manajemen, STIE IBBI
Saputra_damha@yahoo.com
Akuntansi, STIE IBBI
C0r1nna@gmail.com

Abstract
Dewasa ini perkembangan teknologi di dunia sangat pesat sekali, tidak terkecuali di Indonesia terutama
didalam kebijakanya untuk menggunakan teknologi informasi. Ditambah lagi makin maraknya pengguna
informasi sekarang ini semakin meningkat penggunaanya, seperti halnya peningkatan pengguna teknologi
informasi di Indonesia. Penerapan teknologi informasi menjadi suatu kebijakan perusahaan yang tidak bisa
ditawar lagi. Dalam hal ini penerapan e-commerce sangat menunjang kegiatan usaha perusahaan dalam
meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Jika perusahaan ingin meningkatkan kepuasan kepada konsumennya
maka mereka harus mengambil peluangnya dengan lebih memahami kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat saat
ini yang dinamis, modern, cepat, tepat, mudah dan praktis. Diterapkannya e-commerce diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang lebih dari sekedar sistem konvensional selama ini dilakukan. Jarak antara konsumen
dengan produsen menjadi tidak terbatas sehingga konsumen bisa kapan saja dapat memperoleh informasi.
Kebutuhan konsumen akan barang dan jasa lebih mudah dan praktis didapatkan. Tentu saja hal ini juga tidak
terlepas dari bagaimana perusahaan memberikan kualitas pelayanan terbaiknya kepada konsumen. Semakin baik
kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen maka akan semakin meningkat pula kepuasan konsumen.
Penelitian ini dilakukan di kota Medan khususnya pada lokasi-lokasi tempat waralaba restoran siap saji
berada. Teknik pengumpulan sampel penelitian menggunakan probability sampling dengan ketentuan tertentu.
Sumber data berasal dari wawancara secara langsung kepada responden (konsumen waralaba restoran siap saji),
mengajukan daftar pertanyaan, maupun pengamatan langsung terhadap kegiatan-kegiatan usahanya. Teknik
pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi linear berganda. Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji
validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik.
Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini yakni
penerapan e-commerce dan kualitas pelayanan mampu menerangkan variasi kepuasan konsumen. Sedangkan
hasil uji secara simultan memperlihatkan bahwa penerapan e-commerce dan kualitas pelayanan layak untuk
menguji variabel dependen, yakni kepuasan konsumen

Keyword : E - c o m m e r c e , Kualitas Pelayanan dan Kepuasan

Volume 27 No.1 Januari 2017 53


1. PENDAHULUAN pembelian. Karena kualitas pelayanan yang baik
akan menjadi pemicu dalam mencapai kepuasan
Persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin konsumen. Maka dari itu perusahaan sangat perlu
ketat bersaing, setiap perusahaan akan menawarkan memerhatikan penerapan e-commerce nya dan
keunggulannya kepada konsumen potensialnya kualitas pelayanannya agar dapat menciptakan
dengan berbagai cara. Keunggulan tersebut akan kepuasan konsumen yang diharapkan oleh
direspon oleh konsumennya jika perusahaan tersebut perusahaan.
menampilkan hal-hal yang mernarik perhatian, Saat ini, e-commerce menjadi alternatif
mudah, dan menguntungkan mereka. Semakin bisnis sejalan dengan kondisi pasar yang semakin
menarik, mudah dan menguntungkan yang dinamis dan persaingan yang kompetitf,
ditawarkan maka akan menarik perhatian calon mengakibatkan perubahan pada perilaku konsumen.
konsumennya. Oleh karena itu, sistem penjualan Konsumen dapat memperoleh informasi dengan
yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk berhasil cepat, mengetahui harga melalui media website.
akan semakin besar. Sistem penjualan yang Kondisi ini menyebabkan website harus
diterapkan oleh suatu perusahaanpun harus memperhatikan kualitas informasi, kualitas sistem,
mengikuti perkembangan yang terjadi dewasa ini. kualitas layanan untuk dapat menciptakan kepuasan
Teknologi informasi yang semakin berkembang konsumen dan loyalitas konsumen.
pesat dewasa ini menjadikan peluang bagi kebijakan Menjamurnya ritel online di Indonesia
perusahaan tersebut untuk diterapkan. menjadi bukti bahwa kini semakin banyak
Penerapan sistem teknologi informasi yang konsumen yang telah terbiasa menggunakan internet
biasa digunakan oleh perusahaan untuk menunjang dalam kegiatan sehari-harinya, dimana salah satu
keberhasilan penjualan adalah penerapan e- kegiatannya adalah perdagangan via online (E-
commerce. E-commerce bisa dikatakan sebagai suatu commerce). Dengan E-commerce kedua pihak baik
sistem penerapan dalam teknologi informasi dan produsen maupun konsumen sama-sama
komunikasi yang biasa dilakukan suatu perusahaan diuntungkan, konsumen mendapatkan produk
untuk mempromosikan, mengenalkan, menawarkan, keinginannya dengan praktis dan produsen dapat
berkomunikasi maupun menjual kepada lebih memperluas pasarnya.
konsumennya melalui media elektronik. Surawiguna Penelitian ini mengambil objek pada
(2010) mendeskripsikan e-commerce sebagai suatu perusahaan waralaba restoran siap saji yang berada
jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang di kota Medan dan telah menerapkan e-commerce
fokus pada transaksi bisnis berbasis individu dengan dalam kegiatan usahanya. Sistem penjualan yang
menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan diterapkan dapat kita akses dengan menyebutkan
digital) sebagai media pertukaran barang atau kata kunci nama waralaba, nama produk ataupun
jasabaik antara dua buah institusi (business to merk yang telah dikenal dengan baik bagi
business) ataupun konsumen langsung (business to konsumen. Seperti misalnya KFC dengan produk
consumer) melewati kendala ruang dan waktu yang ayam goreng, Pizza Hutt dengan pizza-nya, Dunkin
selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Donuts dengan produk donat, Mc Donald dengan
Perkembangan teknologi informasi dapat produk spesial burger-nya, Hoka-hoka Bento dengan
memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam segala macam jenis makanan ala Jepang, serta
meningkatkan kegiatan usaha khususnya produk-produk waralaba lainnya yang tidak asing
dalam hal pengolahan data yang memberi bagi konsumen Indonesia khususnya di kota Medan.
dukungan terhadap pengambilan keputusan- Performa penerapan sistem e-commerce nya dewasa
keputusan bisnis serta dapat memberikan ini menjadikan cara untuk meningkatkan pelayanan
kontribusi yang cukup berarti dalam kepada konsumennya. Semakin baik meningkatkan
meningkatkan kegiatan pelayanan kepada kualitas pelayanannya maka akan meningkatkan
konsumen. Hal ini bagi perusahaan diharapkan dapat kepuasan konsumennya.
meningkatkan kualitas pelayanannya kepada
konsumen. Memperhatikan kualitas pelayanan dari
perusahaan itu sendiri sangat berarti bagi konsumen Penelitian Terdahulu
untuk memutuskan pilihannya melakukan proses Penelitian yang secara khusus meneliti tentang

Volume 27 No.1 Januari 2017 54


e-commerce dan kualitas pelayanan terhadap pertukaran produk, pelayanan, dan informasi melalui
kepuasan konsumen yaitu Denni (2011) jaringan computer termasuk internet. Sedangkan
menunjukkan bahwa penerapan e-commerce dan menurut Kotler (2004), pembelian dan proses
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan penjualan yang didukung oleh elektronik, terutama
signifikan terhadap kepuasan konsumen baik secara internet.
simultan maupun parsial. Artinya, peningkatan Jadi dapat disimpulkan E-commerce adalah
kualitas penerpan e-commerce dan kualitas proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan,
pelayanan akan meningkatkan kepuasan konsumen. pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk
Peneliti lainnya meneliti tentang pengaruh berbagai produk dan jasa yang diperjualbelikan
kualitas produk dan kualitas layanan terhadap dalam pasar global berjaringan para pelanggan
kepuasan konsumen yaitu Mulyono dkk. (2012) dengan dukungan dari jaringan para mitra bisnis di
menunjukkan bahwa kualitas produk dan seluruh dunia.
kualitas layanan mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Pengaruh E-commerce
dari kualitas produk terhadap kepuasan konsumen E-Commerce merupakan konsep baru yang
adalah variabel penting dalam mempengaruhi biasanya digambarkan sebagai proses jual beli
kepuasan konsumen daripada kualitas layanan. barang atau jasa pada World Wide Web Internet
Hasil penelitian selanjutnya yaitu Wardani (Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M.
(2010) menunjukkan hasil penelitianya tentang Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau
pengruh kualitas produk, kualitas layanan dan nilai pertukaran produk, jasa dan informasi melalui
pelanggan terhadap kepuasan pelanggan bahwa jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee,
semua variabel independen yang diuji berpengaruh King, Chung, 2000 dalam buku M.
secara positif dan signifikan terhadap kepuasan Suyanto,11,2003).
pelanggan. E-Commerce merupakan bagian dari e-
business, di mana cakupan e-business lebih luas,
2. KAJIAN LITERATUR tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup
juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
Sejarah E-commerce nasabah, lowongan pekerjaan dan lain-lain. Selain
Menurut Yudan 2011, Pada awal penerapan teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan
electronic commerce yang bermula di awal tahun teknologi basis data atau pangkalan data
1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail),
fund Transfer (EFT). Saat itu penerapan sistem ini dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti
masih sangat terbatas pada perusahaan berskala halnya sistem pengiriman barang, dan alat
besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa pembayaran untuk e-dagang ini (Fadli, 2011).
perusahaan menengah kebawah yang nekat, Menurut Danu (2010) dalam Danu‟s blog ,
kemudian berkembang hingga muncullah yang perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri
dinamakan EDI (Electronic Data Interchange). telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya
Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan Dyviacom intrabumi atau D-Net sebagai perintis
transaksi lainnya yang membuat perusahaan- transaksi online. Wahana transaksi berupa mal
perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga- online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net)
lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, ini telah menampung sekitar 33 toko online. Produk
jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan,
aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai
trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. furniture. Selain itu berdiri pula tempat penjualan
Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai online berbasis internet yang memiliki fasilitas
aplikasi telekomunikasi. lengkap seperti adanya bagian depan toko
(storefront) dan shopping cart (keranjang belanja).
Pengertian E-commerce Selain itu ada juga Commerce Net Indonesia.
Menurut Turban (2004), E-commerce adalah Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama
suatu proses membeli, menjual, transfer atau di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan

Volume 27 No.1 Januari 2017 55


kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. normal, kualitas pelayanan membandingkan persepsi
Danu juga menjelaskan bahwa Indonesia pada apa yang konsumen harapkan dari perusahaan
sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang mengantarkan pelayanan berkualitas tinggi.
yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani Menurut Yamit (2005) kualitas adalah
konsumen seperti PT Telkom dan Bank International apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan
Indonesia. Kehadiran e-commerce sebagai media konsumen. Membuat kualitas yang lebih luas
transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak cakupannya, yaitu kualitas merupakan suatu kondisi
pihak, baik pihak konsumen maupun pihak produsen dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
dan penjual (retailer). Dengan menggunakan manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan atau melebihi harapan. Pendekatan ini menegaskan
menghemat biaya dan waktu. bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek
Sebuah perusahaan e-Commerce bisa hasil akhir, yaitu produk dan jasa namun juga
bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan menyangkut kualitas manusia dan kualitas
produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan
yang handal, pengiriman yang tepat waktu, produk dan jasa yang berkualitas tanpa manusia dan
pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis proses yang berkualitas.
yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, Untuk mempermudah penilaian dan
desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang pengukuran kualitas pelayanan dikembangkan
termasuk: suatu alat ukur kualitas layanan yang disebut
1. Menyediakan harga kompetitif SERVQUAL (service Quality). SERVQUAL ini
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, merupakan skala multi item yang dapat digunakan
cepat, dan ramah. untuk mengukur persepsi pelanggan atas
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang kualitas layanan yang meliputi lima dimensi
lengkap dan jelas. (Zeithami, 2004), yaitu:
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, 1. Tangibles (bukti langsung), yaitu kemampuan
penawaran istimewa, dan diskon. suatu perusahaan dalam menunjukkan
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan eksistensinya kepada pihak eksternal.
pembelian. 2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan
masukan dari pelanggan, dan lain-lain. dengan segera, akurat dan memuaskan
7. Mempermudah kegiatan perdagangan. 3. Responsiveness (daya tanggap) yaitu
kemampuan untuk membantu dan memberikan
Kualitas Pelayanan pelayanan yang cepat (responsif) dan
Kualitas pelayanan merupakan merupakan tepat kepada para pelanggan.
hal yang sangat penting dalam bisnis jasa maupun 4. Assurance (jaminan), adanya kepastian yaitu
non jasa dan sangat berhubungan dengan kepuasan pengetahuan, kesopan santunan dan
konsumen. kemampuan para pegawai perusahaan. yang
Dalam penelitian Ali Shaikh (2009), memiliki beberapa komponen anatara lain:
kualitas pelayanan sangatlah abstrak dan sukar untuk a.Communication (komunikasi)
dipahami karena tiga fitur yang unik : tidak dapat b.Credibility (kredibilitas)
dipahami, heterogenitas dan tidak terpisahkan antara c.Security (keamanan)
produksi dan konsumsi (Parasuraman, Zeithaml dan d.Competence (kompetensi)
Berry 1985) e.Courtesy (sopan santun)
Penilaian baik atau buruknya kualitas jasa 5. Empathy (empati), yaitu memberikan
sangat berkaitan dengan rasa puas ataupun tidak perhatian yang tulus dan bersifat individu
puas pengguna jasa tersebut. Antara kualitas jasa dan atau pribadi.
kepuasan sangat berkaitan erat meskipun keduanya
mempunyai pengertian dan konsep yang berbeda. Kepuasan Konsumen
Ketika kepuasan membandingkan persepsi Menurut Rangkuti (2003), kepuasan
konsumen pada apa yang kosumen harapkan secara konsumen diartikan sebagai respon konsumen

Volume 27 No.1 Januari 2017 56


terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan 3. penerapan e-commerce dan kualitas pelayanan
sebelumnya dan kinerja actual yang dirasakan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
setelah pemakaian.
Menurut Umar (2005), kepuasan konsumen
adalah tingkat perasaan konsumen setelah 3. METODE PENELITIAN
membandingkan dengan harapannya. Seorang
konsumen jika merasa puas dengan nilai yang Populasi dan Sampel
diberikan oleh produk atau jasa maka akan sangat Responden yang menjadi sampel
besar kemungkinannya untuk menjadi konsumen berjumlah 100 orang.
dalam waktu yang lama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan Metode Pengumpulan Data
konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan, Teknik pengumpulan data yang digunakan
harapan, dan kebutuhan konsumen terpenuhi. Suatu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan 1. Wawancara (Interview).
tersebut dapat memenuhi harapan konsumen. 2. Daftar Pertanyaan (questionaire).
Dengan adanya penerapan e-commerce yang 3. Pengamatan (observation)
dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan tercipta
kepuasan konsumen. Hubungan antara penerapan e- Definisi Operasional Variabel
commerce dengan kepuasan konsumen dinyatakan Berikut defenisi operasional masing –
oleh Ahmadi (2011) yang menyatakan bahwa masing variable yang disusun ke dalam sebuah
ditinjau dari perspektif pelayanan, e-commerce tabel :
merupakan salah satu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan dalam meningkatkan mutu barang dan Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian
kecepatan pelayanan sehingga dapat meningkatkan Variabel Sub Variabel
kepuasan konsumen.
Pernyataan tersebut didukung pernyataan Almilia et E-commerce 1. Fitur
al.(2007) yang menyatakan salah satu manfaat (X1)
2. Content
terbesar yang diperoleh perusahaan dengan adanya
3. Kenyamanan
penerapan e-commerce adalah kepuasan konsumen
disamping keunggulan bersaing. Khristianto (2011) Kualitas Pelayanan 1. Tangible
(X2)
juga menjelaskan bahwa kualitas informasi dalam
2. Reliability
penerapan e-commerce memiliki pengaruh yang 3. Responsiveness
signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan
loyalitas pelanggan. 4. Assurance
5. Empaty
Gambar Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian Kepuasan Konsumen 1. Faktor-faktor
(Y) yang
berhubungan
Penerapan dengan jasa
E-commerce 2. Faktor-faktor
Kepuasan yang
Konsumen berhubungan
Kualitas dengan
Pelayanan pelayanan
3. Faktor-faktor
Hipotesis yang
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : berhubungan
1. penerapan e-commerce berpengaruh terhadap dengan
kepuasan konsumen. pembelian
2. kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen.

Volume 27 No.1 Januari 2017 57


Metode Analisis Data
Alat uji yang dipergunakan untuk
menganalisis hipotesis dalam penelitian ini adalah Gambar Grafik Normal Probability Plot
Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple
Regression Analysis) untuk menguji variabel bebas
penerapan e-commerce serta Kualitas pelayanan
terhadap variabel terikat kepuasan konsumen,
dengan model persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Kepuasan konsumen
a = konstanta
b1 = Koefisien variabel X1 Grafik normal probability plot menunjukkan
bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan
b2 = Koefisien variabel X2
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
X1 = Penerapan e-commerce memenuhi asumsi normalitas.
X2 = Kualitas pelayanan
e = tingkat kesalahan (error of term) Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas tentang jawaban
Pengujian Hipotesis responden menunjukkan nilai VIF dan angka
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini TOLERANCE seperti yang tampak pada tabel
adalah sebagai berikut : berikut ini:
2
1. Uji determinasi (R ).
Identifikasi koefisien determinan ditujukan Tabel Uji Multikolinearitas
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan Model Collinearity
model dalam menerangkan variable terikat. Statistics
2. Uji t ( Uji secara Parsial) Tolerance VIF
Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh 1 (Constant)
variable bebas yaitu penerapan e-commerce, E-commerce .994 1.006
serta kualitas pelayanan terhadap kepuasan Kualitas_ .994 1.006
konsumen secara parsial. Pelayanan
3. Uji F a. Dependent Variable: Kepuasan_Konsumen (y)
Uji F bertujuan untuk melihat pengaruh variable Sumber: Data primer yang diolah, 2016
bebas yaitu penerapan e-commerce dan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen secara Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20.0
serentak. pada tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance
4. HASIL DAN PEMBAHASAN kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih besar dari
10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Analisis Data multikolinearitas antar variabel independen dalam
model regresi penelitian ini.
Uji Asumsi Klasik
Uji Heteroskedastisitas
Uji Normalitas Uji heteroskedastisitas menghasilkan
Uji normalitas menghasilkan grafik normal grafik pola penyebaran titik
probability plot yang tampak pada Gambar berikut (scatte
ini: rplot) seperti tampak pada Gambar berikut ini:

Volume 27 No.1 Januari 2017 58


Gambar Grafik Scatterplot
Dari Tabel di atas terlihat bahwa angka R
yang dihasilkan sebesar 0,700. Hal ini menunjukkan
bahwa korelasi atau hubungan antara kepuasan
konsumen (variabel dependen) dengan nilai
variabel-variabel independennya (variabel e-
commerce dan kualitas pelayanan) adalah kuat.
Dikatakan kuat karena 0,700 > 0,05
Angka koefisien determinasi atau R2 yang
dihasilkan adalah sebesar 0,490. Namun, untuk
jumlah variabel independen dalam penelitian ini ada
dua variabel, nilai Adjusted R Square yaitu sebesar
0,479. Hal ini berarti 47,90% variasi dari kepuasan
Dari grafik scatterplot dapat dilihat bahwa konsumen bisa dijelaskan oleh kedua variabel
tidak ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar independen yang digunakan dalam persamaan
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka regresi. Sedangkan selebihnya yaitu 52,10% (100% -
tidak terjadi heteroskedastisitas. 47,90%) dijelaskan atau diprediksi oleh variabel lain
di luar ketiga variabel yang digunakan dalam
Analisis Regresi Berganda penelitian ini.
Dari hasil uji regresi berganda diperoleh Semakin kecil Standar Error of Estimate
koefisien regresi, nilai thitung dan tingkat signifikansi (SEE) maka akan membuat persamaan regresi
sebagaimana ditampilkan pada Tabel berikut ini: semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen. Dalam penelitian ini angka SEE adalah
Hasil Uji Regresi Berganda sebesar 2,341.
Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan
bahwa: Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
1. Variabel E-commerce (X1) mempunyai pengaruh Uji F dimaksudkan untuk mengetahui
yang positif terhadap kepuasan konsumen (Y) pengaruh secara bersama-sama
sebesar 0,410. Variabel kualitas pelayanan (simultan) variabel bebas (e-commerce dan kualitas
(0,127) mempunyai pengaruh yang paling pelayanan) terhadap variabel terikat (kepuasan
kecil terhadap kepuasan konsumen bila konsumen ). Kriteria yang digunakan adalah:
dibandingkan dengan variabel bebas yang lain. Jika probabilitas >0,05, maka H0 diterima.
2. Variabel kualitas pelayanan (X2) mempunyai Jika probabilitas <0,05, maka H0 ditolak dan H1
pengaruh yang positif terhadap kepuasan diterima.
konsumen (Y) sebesar 0,127. Variabel e- Dari hasil uji ANOVA atau uji F pada
commerce (0,410) memiliki pengaruh paling didapatkan Fhitung sebesar 46.536 dengan tingkat
besar terhadap kepuasan konsumen bila signifikansi sebesar 0,000. Karena 46,536 >
dibandingkan dengan dengan variabel bebas lain. 3,09 dan 0,000 < 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi kepuasan konsumen
Uji Goodness of Fit (Y) atau dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 secara
Model Summaryb bersama-sama
Mo R Adjusted R Std. Error of berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y.
R
del Square Square the Estimate
1 .700a .490 .479 2.341 Uji Parsial (Uji t)

a.Predictors: (Constant), E- Uji t dimaksudkan untuk mengetahui


commerce, Kualitas_Pelayanan seberapa jauh pengaruh satu variable independen (e-
b.Dependent Variable: commerce dan kualitas pelayanan) secara
Kepuasan_Konsumen individual dalam menerangkan variabel dependen
(kepuasan konsumen). Kriteria pengujian dengan

Volume 27 No.1 Januari 2017 59


tingkat signifikansi (α) = 0,05 ditentukan sebagai secara signifikan terhadap kepuasan konsumen
berikut : waralaba restoran siap saji di kota Medan dengan
1. thitung < ttabel, maka H0 diterima nilai thitung sebesar 2,751 dan tingkat signifikasi
2. thitung > ttabel, maka H0 ditolak sebesar 0,000. Waralaba restoran siap saji di kota
Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut: Medan yang telah dikenal oleh masyarakat luas pada
1. Nilai thitung pada variabel E-commerce (X1) saat ini dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
adalah sebesar 9,486 dengan tingkat sehari-hari khususnya dalam pemenuhan makanan
signifikansi 0,000. Karena 2,751 > 1,9840 dan siap saji dapat terpenuhi dengan mudah seiring
0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. dengan meningkatnya keinginan konsumen
Kesimpulan : Variabel e-commerce mendapatkan informasi dan produk dengan mudah,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap cepat dan tepat. Persepsi kualitas yang tinggi akan
kepuasan konsumen . suatu produk sangat berpengaruh terhadap tingkat
2. Nilai thitung pada variabel Kualitas Pelayanan kepuasan konsumen . Hal ini berkaitan langsung
(X2) adalah sebesar 2,505 dengan tingkat dengan harapan kepuasan konsumen yang dilakukan
signifikansi 0,014. Karena 2,505 > 1,9840 di waralaba restoran siap saji di kota Medan dalam
dan 0,014 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 jangka panjang. Konsumen menilai kualitas dari
diterima. suatu produk berdasarkan berbagai informasi yang
Kesimpulan : Variabel kualitas pelayanan didapatnya baik melalui pengalaman menggunakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk itu sendiri, maupun dari pertukaran informasi
kepuasan konsumen. dengan orang lain (word of mouth). Dari penelitian
yang dilakukan terhadap persepsi konsumen
Pembahasan Hasil Penelitian terhadap kualitas pelayanan, responden mengakui
Dari hasil pengujian Goodness of Fit, dapat bahwa produk-produk waralaba restoran siap saji di
disimpulkan bahwa variabel-variabel independen Kota Medan memiliki variasi produk yang
dalam penelitian ini mampu menerangkan mengenai banyak/beragam. Selain itu, produk yang dijual
47,90% variasi kepuasan konsumen. Sedangkan restoran waralaba siap saji sudah cukup berkualitas
sisanya 52,10% dijelaskan oleh variabel lain yang baik sesuai harapan konsumen. Dalam proses
tidak dimasukkan dalam penelitian ini. penataannya pun menggunakan peralatan-peralatan
Dari kedua variabel independen yang diuji sangat baik, mesin-mesin pendukung produk,
secara individual yang paling dominan dalam suasana restoran yang nyaman dan lain sebagainya.
mempengaruhi kepuasan konsumen waralaba Variabel kualitas pelayanan berpengaruh
restoran siap saji di kota Medan adalah e-commerce secara signifikan terhadap kepuasan konsumen
(dengan koefisien 0,690). Variabel berikutnya dalam waralaba restoran siap saji di kota Medan dengan
mempengaruhi kepuasan konsumen yang juga nilai thitung sebesar 2,505 dan tingkat signifikasi
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen waralaba sebesar 0,014. Persepsi kualitas pelayanan yang baik
restoran siap saji di kota Medan adalah variabel akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan
kualitas pelayanan (dengan koefisien 0,182). Semua konsumen. Pelayanan yang diberikan merupakan
variabel independen dalam penelitian ini faktor yang sangat berperan sebagai dasar pelanggan
berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan. Sarana
waralaba restoran siap saji di kota Medan. yang tersedia dalam penerapan e-commerce di
Hasil dari uji t menunjukkan bahwa restoran waralaba cukup mendukung kenyamanan
semua variabel independen, yakni e-commerce dan konsumen, penjual di restoran waralaba sudah
kualitas pelayanan mempunyai signifikasi kurang memberikan pelayanan yang cukup ramah, serta
dari 0,05. Dari variabel-variabel independen pada cepat tanggap dan kesigapan penjual dalam
penelitian ini, pengaruh yang paling dominan memberikan pelayanan kepada konsumen
terhadap variabel dependen adalah penerapan e- merupakan faktor kunci terhadap kesan yang akan
commerce, berarti variabel ini adalah yang paling dirasakan konsumen selama berada di restoran
penting dalam menentukan kepuasan konsumen waralaba di kota Medan. Informasi tentang produk
waralaba restoran siap saji di kota Medan. yang ditawarkan sudah lengkap sehingga konsumen
Variabel kualitas pelayanan berpengaruh dapat mengetahui tentang produk apa saja yang

Volume 27 No.1 Januari 2017 60


ditawarkan berikut harga, ketentuan pembelian, waralaba restoran siap saji di kota Medan. Secara
sampai produk tersebut diterima konsumen. Selain serempak e-commerce dan kualitas pelayanan
itu melayani konsumen dengan tulus juga seringkali berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen
menjadi hal yang dipertimbangkan pelanggan waralaba restoran siap saji di kota Medan.
mengenai baik buruknya persepsi terhadap kualitas Penerapan e-commerce berpengaruh paling
pelayanan yang dirasakan tersebut. Apabila signifikan terhadap kepuasan konsumen waralaba
konsumen memperoleh produk yang berkualitas restoran siap saji di kota Medan. Hal ini
baik, pelayanan yang menyenangkan, dapat menunjukkan bahwa variabel ini adalah yang paling
dirasakan manfaat produknya, memperoleh penting dalam menentukan kepuasan konsumen
pengalaman unik dan merasa senang setelah waralaba restoran siap saji di kota Medan.
mendapatkan pelayanan ataupun kunjungan waktu
tertentu di restoran waralaba siap saji di kota Medan, 6. REFERENSI
maka konsumen akan merasa bahwa seluruh
pengorbanan yang telah mereka keluarkan sebanding Adi Nugroho. 2006. e-Commerce “Memahami
dengan apa yang didapat. Hal tersebut yang akan Perdagangan Modern di dunia Ma ya.
membuat konsumen akan selalu melakukan Informatika. Bandung
pembelian ulang, dan pada akhirnya akan Almilia., Luciana S. & Robahi, Lidia. 2003.
merekomendasikan produk yang digunakan kepada Penerapan E-Commerce Sebagai Upaya
orang lain karena konsumen merasa puas dengan Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan.
produk maupun pelayanan dari restoran waralaba Surabaya: Jurnal.
siap saji di Kota Medan. Arief. 2007. Pemasaran jasa dan kualitas
Suatu perusahaan yang menerapkan e- pelayanan. PT. Bayumedia Publishing,
commerce sangat memperhatikan kualitas Malang.
pelayanan, karena kualitas pelayanan yang baik akan Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu Penelitian.
sangat menjadi pemicu kepuasan konsumen. Usaha Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima.
tersebut terus menerus dilakukan dalam memberikan Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
kepuasan kepada konsumen, karena kepuasan Aritonang, Lerbian R.. (2005). Kepuasan
konsumen merupakan tolak ukur dari keberhasilan Pelanggan, Pengukuran dan Penganalisaan
segi pemasaran. Saat ini e-commerce menjadi dengan SPSS. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
alternatif bisnis di era modern yang sejalan dengan Utama.
kondisi pasar yang semakin dinamis dan persaingan Awad, Elias M. 2002. Electronic Commerce: From
yang kompetitif. Konsumen dapat memperoleh Vision to Fulfillment. Prentice Hall, New
informasi dengan cepat, mendapatkan produk yang Jersey.
diinginkan dengan mudah, mengetahui harga yang Chaffey, Dave. 2000. Internet Marketing. Pearson
ditawarkan, dapat membanding-bandingkan dengan Education limited. England.
produk kompetitif sebelum memutuskan pembelian, Cooper, D.R. & Emory, C.W. (1995). Metodologi
konsumen dapat mengakses dimana saja sehingga Penelitian Bisnis. Penerbit Erlangga, Jakarta.
memudahkan konsumen bertransaksi. Denni, Galeh Kusuma. (2011). Analisis Pengaruh
Kemudian dari hasil uji F memperlihatkan Penerapan e-commerce dan Kualitas
bahwa variabel independen yang digunakan dalam Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen
penelitian ini, yakni penerapan e-commerce dan pada PT. Arminareka Perdana. Jurnal
kualitas pelayanan layak untuk menguji variabel BINUS. Jakarta
dependen, yakni kepuasan konsumen. Hal tersebut Frank, Fiore 2001. E- marketing Strategies. Que
ditunjukkan dari besarnya nilai F sebesar 46,536 Publishing, Indiana.
dengan tingkat signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05). Ghozali, Iman (2007). Aplikasi Analisis Multivariate
dengan program SPSS. Badan penerbit
5. KESIMPULAN Universitas Diponogoro, Semarang.
Secara parsial variabel e-commerce dan Gronroos, C. (1990). Service Management and
kualitas pelayanan secara individual berpengaruh Marketing: Managing the Moment of Truth in
secara signifikan terhadap kepuasan konsumen Service Competition. Lexington, MA.

Volume 27 No.1 Januari 2017 61


Lexington Books. Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka
Gujarati, Damodar, 1993, Ekonometrika Dasar. Utama, Jakarta.
Edisi Tiga. Penerbit Erlangga, Jakarta. Rayport, Jeffery F. dan Jaworski, Bernard J. (2003).
Huff, Sid L. 2000. Cases in Electronic Commerce. Introduction to E-commerce. Second Edition.
MCcGraw-Hill, USA. Resources, London: Prentice Hall
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. International, Inc.Halaman 24-26.
Metodologi Penelitian Bisnis Richard Lungan. 2006. Aplikasi Statistika dan
Untuk Akuntansi. Hitung Peluang. Graha Ilmu, Yogyakarta 4.
Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Riduwan. 2005. Skala Pengukuran variabel-
Pelanggan. PT. Elex Media Komputindo, variabel Penelitian, cetakan ketiga. Bandung:
Jakarta. Alfabeta
Irawan, Handi. 2003. Indonesian Customer Strauss. Judy. A El – Ansary dan R. Frost. 2003. E-
Satisfaction. PT. Elex Media Komputindo, Marketing. Third Edition. Pearson Education,
Jakarta. Inc.
Jung, D. 2002. Management Audit: Meningkatkan Sugiyono. 2007. Metode penelitian bisnis. Alfabeta,
Efektivitas dan Efisiensi Perusahaan Anda. Bandung.
Penerbit Restu Agung, Jakarta. Surawiguna,Tri Juwari. 2010.„e-commerce in
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2006. Principles information age‟ . Jurusan Sistem Informasi
of Marketing. Tenth Edition. Prentice Hall. STMIK Amikom. Jogjakarta. Halaman 5-15
Halaman 45-74. Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management and
Laudon, K.C., Jane P Laudon. 2002. Management Strategy. ANDI, Yogyakarta.
Information systems. 8th edition. New Jersey : Turban, Effraim. 2004. E-commerce, a Managerial
Prentice- Hall, Inc. halaman 17&273 Perspective. International 4th
Lovelock, Christoper H., 1994. Managing Service: edition. Prentice Hall, Inc., New Jersey. Halaman 69
Marketing, Operations, and Human. Halaman Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku
102. Konsumen. Cetakan ke empat. PT. Gramedia
McLeod., Raymond. & Schell, George P. (2004). Pustaka Utama, Jakarta.
Management information system (9th ed). Wardhani, Ervina. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas
New Jersey:Prentice Hall. Halaman 229. Produk, Kualitas Pelayanan dan Nilai
Mulyono, Hadyanto Bayu. dkk. 2011. Analisis Pelanggan terhadap Kepuasan Pelanggan.
Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UNDIP
Layanan terhadap Kepuasan Konsumen. Whitely, David. 2000. E-commerce: Strategy,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol XII. No. 1, Technologies, and Applications. McGraw-
Maret Hill, UK.
Parasuraman A, Berry L, dan Zeithmal V. 1988. Wijaya, Tony. 2009. Analisis Data Penelitian
SERVQUAL: “a Multiple-Item Scale for Menggunakan SPSS. Yogyakarta.Penerbit
Measuring Consumer Perceptions of Service Universitas Atmajaya.
Quality”. Journal of Retailing. Ubeja, Satnam Kour. 2013. A Study Of Customer
Parasuraman, A., Valarie A. Zeithaml, Leonard L. Satisfaction Of Shopping Malls In Jabalpur
Berry, 1985. A Conceptual Model of Service City: Comparison Between Male And Female.
Quality and It‟s Implication for Future India : Prestige Institute of Management and
Research. Journal of Marketing. Research.
Rangkuti, Freddy. 2003. Analisis SWOT Teknik

Volume 27 No.1 Januari 2017 62

Anda mungkin juga menyukai