Anda di halaman 1dari 11

Kalbiscentia,Volume 2 No.

1 Februari 2015

ISSN 2356 - 4393

Penerapan Model Importance Performance Analysis


dalam Studi Kasus: Analisis Kepuasan Konsumen
bhinneka.com
Harya Bima Dirgantara 1), Aryo Tri Sambodo2)
Informatika, Institute Teknologi dan Bisnis Kalbis, Jakarta
1)

Jalan Pulomas Selatan kav.22, Jakarta Timur 13210


Email: harya.dirgantara@kalbis.ac.id
2)
Magister Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara
Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530
Email: aryotri@yahoo.com

Abstract: At the present time the technology has penetrated into all aspects, especially in the field of
online business. Each company has a social media or website that can be accessed throughout the
internet users and transactions as a means of promotion. PT Bhinneka Mentari Dimensi is one of
the online business transaction and promotion through social media and the web. This research will
be discussed on customer satisfaction of PT Bhinneka Mentari Dimensi to the role of social media.
Consumer’s satisfaction seen from the analysis of the performance of the company. Social media used
include facebook, twitter, websites bhinneka.com, and other social media. From the analysis of the
model IPA (Importance Performance Analysis) to calculate the perceived value and the consumer
expectation value of the product or service, will be able to determine the level of customer satisfaction
in bhinneka.com
Keywords: technology, social media, model IPA, consumer’s satisfaction

Abstrak: Pada masa sekarang ini teknologi sudah merambah ke segala aspek, terutama pada bidang
usaha bisnis online. Setiap perusahaan memiliki media sosial ataupun website yang dapat diakses
seluruh pengguna internet sebagai sarana promosi dan transaksi. PT Bhinneka Mentari Dimensi
merupakan salah satu perusahaan bisnis online yang melakukan promosi dan transaksi melalui media
sosial dan web. Pada penelitian ini akan dibahas tentang kepuasan konsumen PT Bhinneka Mentari
Dimensi dengan peranan media sosial. Kepuasan konsumen dilihat dari analisis performa perusahaan.
Media sosial yang digunakan antara lain adalah facebook, twitter, website bhinneka.com, dan media
sosial lainnya. Dari analisis model IPA (Importance Performance Analysis) dengan menghitung nilai
kenyataan yang diterima dengan nilai harapan konsumen terhadap produk atau jasa, akan dapat
diketahui tingkat kepuasan konsumen pada bhinneka.com.
Kata kunci: teknologi, media sosial, model IPA, kepuasan konsumen

I. PENDAHULUAN baru dan implementasi bentuk-bentuk pemasaran


interaktif untuk menemukan target pasar [1].
Teknologi informasi merupakan penyebab Konsep mempertemukan orang secara
perubahan trend yang cepat dan dapat bersamaan telah ditemukan dan di implementasikan
mempengaruhi banyak hal. Internet atau dunia pada suatu media sosial. Sebuah situs berbasis
maya merupakan suatu teknologi komputerisasi web 2.0 memungkinkan seorang pengguna untuk
yang dapat mempertemukan orang secara dapat berinteraksi satu dengan lainya. Media sosial
bersama yang tidak mengenal waktu dan merupakan media pada dunia maya dimana para
tempat. Pertumbuhan teknologi baru telah penggunanya dapat mudah berpartisipasi, berbagi
mendorong beberapa jalur pemasaran online dan menciptakan isi atau konten bagi media sosial
termasuk komunitas online, e-commerce, media itu sendiri. Media sosial adalah sebuah fenomena
sosial, dan lainnya. Sangat penting bagi suatu yang telah mengubah interaksi dan komunikasi
perusahaan untuk bersaing dengan teknologi individu di seluruh dunia. Namun, media sosial

52
Penerapan Model IPA (Importance Performance Analysis) dalam ...

bukan merupakan konsep baru, hal tersebut telah hal tersebut dapat dikaitkan dengan pengaruh media
berkembang dari awal mula interaksi manusia. sosial dengan kepuasan pelayanan bhinneka.com.
Pada abad 21 ini, media sosial telah berdampak Berikut ini adalah inti permasalahan yang dibahas
pada komunikasi manusia, dan begitu pula dengan pada penelitian ini:
bisnis [2]. • Bagaimana tingkat kepuasan konsumen
Pada tahun 2011, pengaruh media sosial terhadap bhinneka.com dengan peranan media sosial?
bisnis penjualan bahwa dari 104 responden yang • Bagaimana prioritas atribut pelayanan melalui
menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran, IPA (Importance Performance Analysis)?
terdapat 69% orang berpendapat bahwa media
sosial memberikan dampak positif bagi bisnis [3]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur
Media sosial dalam bentuk bisnis dapat berupa dan mengetahui tingkat kepuasan konsumen PT
alat pemasaran bagi perusahaan, dimana ukuran Bhinneka Mentari Dimensi mengenai pelayanan dan
dan jenis perusahaan tidak perlu di perhatikan, promosi melalui media sosial (web Bhineka.com,
melainkan perusahaan perlu berhati hati bagaimana facebook, twitter, dan lain-lain). Tingkat kepuasan
penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran dilihat dari hasil kuesioner yang diberikan kepada
tersebut digunakan secara benar dan efektif [4]. konsumen PT Bhinneka Mentari Dimensi.
Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah
Untuk dapat mengembangkan strategi dalam
untuk memberikan gambaran kepuasan konsumen
penggunaan media sosial, perlu adanya pemahaman
terhadap promosi dan pelayanan melalui media sosial
dalam penggunaan, yang melibatkan karyawan
secara aktif dalam penggunaan media sosial
A. E-Commerce
perusahaan, bagaimana membimbing dan membatasi
penggunaan media sosial dalam perusahaan, dan E-commerce atau electronic commerce adalah
yang paling penting adalah bagaimana merespon suatu konsep proses pembelian, penjualan, dan
dan membentuk referensi pihak ketiga untuk pertukaran produk, jasa, dan informas melalui
perusahaan [5]. Di sisi lain, kepuasan konsumen jaringan komputer yaitu internet. E-commerce dapat
merupakan salah satu indikator yang paling dilihat dari empat sudut pandang [9]:
penting dalam semua kegiatan usaha, konsep tersebut • Sudut pandang komunikasi, e-commerce
tentunya ada kaitannnya dengan media sosial [6]. merupakan pengiriman barang, jasa, informasi
PT Bhinneka Mentari Dimensi adalah salah atau pembayaran melalui media jaringan
satu pemain besar di bidang online store yang komputer.
menjual banyak perangkat IT atau teknologi. • Sudut pandang proses bisnis, e-commerce adalah
PT Bhinneka Mentari Dimensi memiliki toko aplikasi teknologi yang mampu melakukan
online yang bernama bhinneka.com. Usaha yang transaksi bisnis dan arus kerja yang otomatis.
dilakukan bhinneka.com sampai saat ini meliputi
pemasaran online , diantaranya selain menggunakan • Sudut pandang pelayanan, e-commerce
situs toko online-nya, terdapat juga beberapa merupakan peralatan yang dapat memenuhi
media sosial sebagai alat pemasaran. Penelitian keinginan konsumen maupun perushaan serta
ini akan membahas tentang keterkaitan antara managemen agar dapat memotong biaya
kepuasan konsumen terhadap media sosial sebagai pelayanan selama pengembangan kualitas
alat pemasaran di industri online [7]. barang, dan peningkatan kecepatan layanan
pengiriman.
Sebagai salah satu pemain besar di bidang
E-commerce, tidak dapat dipungkiri bahwa bhinneka. • Sudut pandang online, e-commerce merupakan
com memiliki banyak pelanggan. Karena semakin suatu media yang menyediakan kemampuan
banyak pelanggan dalam suatu perusahaan, maka untuk menjual dan membeli produk dan
semakin banyak keuntungan yang di dapat. Di sisi lain, informasi melalui internet dan layanan online
banyak pelanggan juga dapat mengakibatkan masalah lainnya.
lain, hal itu disebabkan karena sulitnya memenuhi Definisi e-commerce menurut Laudon &
tinggkat kepuasan setiap pelanggan. Dalam strategi Laudon adalah suatu proses membeli dan menjual
pemasaran pada media sosial, banyak pengguna produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan
media sosial dapat mengemukakan hal-hal yang baik dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer
positif dan negatif, dalam pembahasan penelitian ini, sebagai perantara transaksi bisnis. E-commerce atau

53
Kalbiscentia,Volume 2 No.1 Februari 2015

yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau E-commerce bisnis ke konsumen memiliki
Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk
rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data mendekati konsumen pada saat ini menggunakan
Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, bermacam-macam pendekatan seperti misalnya
mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau
berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di menggunakan konsep “portal”. Electronic shopping
Internet shopping. mall menggunakan web sites untuk menjajakan
E-commerce memiliki berbagai jenis transaksi produk dan servis. Para penjual produk dan layanan
[11]: membuat sebuah storefront yang menyediakan
katalog produk dan pelayanan yang diberikannya.
• Bisnis ke bisnis. Transaksi jenis ini memiliki
Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan layanan
karakteristik seperti, Trading partners yang
yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-
sudah diketahui dan umumnya memiliki
hari dengan melakukan window shopping. Bedanya,
hubungan (relationship) yang cukup lama.
(calon) pembeli dapat melakukan aktivitas ini kapan
Informasi hanya dipertukarkan dengan partner
saja dan darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh
tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan
jam buka toko.
komunikasi, maka jenis informasi yang
dikirimkan dapat disusun sesuai dengan • Konsumen ke konsumen (Consumer to
kebutuhan dan kepercayaan (trust). Pertukaran consumer/C2C). Dalam C2C seseorang menjual
data (data exchange) berlangsung berulang- produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut
ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang
dengan format data yang sudah disepakati yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan Lelang C2C. Dalam lusinan negara, penjualan
sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat
data untuk dua entiti yang menggunakan banyak. Kebanyakan lelang dilakukan oleh
standar yang sama. Salah satu pelaku dapat perantara, seperti eBay.com, auctionanything.
melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, com. Para pelanggan juga dapat menggunakan
tidak harus menunggu parternya. Model yang situs khusus seperti buyit.com atau bid2bid.com.
umum digunakan adalah peer-to-peer, sehingga Selain itu banyak pelanggan yang melakukan
processing intelligence dapat didistribusikan di lelangnya sendiri seperti greatshop.com
kedua pelaku bisnis.  menyediakan piranti lunak untuk menciptakan
komunitas lelang terbalik C2C online. 
• Perdagangan kolaboratif. Para mitra bisnis
berkolaborasi (alih-alih membeli atau menjual) • Konsumen ke bisnis (Consumer to business/
secara elektronik. Kolaborasi semacam ini C2B). Dalam C2B konsumen memeritahukan
sering kali terjadi antara dan dalam mitra bisnis kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu,
di sepanjang rantai pasokan (supply chain). dan para pemasok bersaing untuk menyediakan
produk atau jasa tersebut ke konsumen.
• Bisnis ke konsumen. Transaksi jenis ini memiliki
Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan
karakteristik seperti, Terbuka untuk umum,
menyebutkan produk dan harga yang diinginkan,
informasi disebarkan ke umum. Pelayanan
dan priceline mencoba menemukan pemasok
yang diberikan bersifat umum (generic)
yang memenuhi kebutuhan tersebut.
dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh
khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem • Perdagangan intrabisnis. Dalam situasi ini,
web sudah umum digunakan maka pelayanan perusahaan menggunakan e-commerce secara
diberikan dengan menggunakan basis web. internal untuk memperbaiki operasinya.
Pelayanan diberikan berdasarkan permohonan Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai
(on demand). Konsumen melakukan inisiatif e-commerce bisnis kepada karyawannya.
dan produser harus siap memberikan respon • Pemerintah ke warga dan ke pihak lain. Dalam
sesuai dengan permohonan. Pendekatan client/ kondisi ini, sebuah entitas (unit) pemerintah
server sering digunakan dimana diambil menyediakan layanan ke para warganya melalui
asumsi client (konsumen) menggunakan sistem teknologi e-commerce. Pemerintah melakukan
yang minimal (berbasis web) dan processing bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya
(business procedure) diletakkan di sisi server. serta dengan berbagai perusahaan.

54
Penerapan Model IPA (Importance Performance Analysis) dalam ...

• Perdagangan mobile. Ketika e-commerce • Authorization Violation. Pelanggaran atau


dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki
dengan menggunakan telepon selular atau seseorang yang berhak mengakses sebuah
handphone untuk mengakses internet dan sistem.
berbelanja. • Planting. Memasukan sesuatu ke dalam sebuah
Manfaat menggunakan e-commerce [12]: system yang dianggap legal tetapi belum tentu
• Dapat meningkatkan market exposure (pangsa legal di masa yang akan datang.
pasar). Transaksi online yang membuat semua • Communications Monitoring. Seseorang dapat
orang di seluruh dunia dapat memesan dan memantau semua infonnasi rahasia dengan
membeli  produk yang dijual hanya dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana
melalui media komputer dan tidak terbatas jarak di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
dan waktu.
• Menurunkan biaya operasional (operating cost). • Communications Tampering. Segala hal
Transaksi e-commerce adalah transaksi yang yang membahayakan kerahasiaan informasi
sebagian besar operasionalnya diprogram di seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti
dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan
showroom, beban gaji  yang berlebihan, dan atau membuat sistim server palsu yang dapat
lain-lain tidak perlu terjadi. menipu banyak orang untuk memberikan
infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Melebarkan jangkauan (global reach). Transaksi
online yang dapat diakses oleh semua orang di • Denial of service. Menghalangi seseorang dalam
dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-
semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan fasilitas lainnya.
menggunakan media perantara komputer. • Repudiation. Penolakan terhadap sebuah
• Meningkatkan customer loyalty. Ini disebabkan aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik
karena sistem transaksi e-commerce secara sengaja maupun tidak disengaja.
menyediakan informasi secara lengkap dan
informasi tersebut dapat diakses setiap waktu
selain itu dalam hal pembelian juga dapat B. Media Sosial
dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat
memilih sendiri produk yang dia inginkan. Media merupakan sarana penyampaian
• Meningkatkan supply management. Transaksi informasi, termasuk media elektronik, cetak,
e-commerce menyebabkan pengefisienan biaya surat langsung dan media pendukunga lainnya.
operasional pada perusahaan terutama pada Media banyak digunakan oleh perusahaan untuk
jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang melakukan strategi pemasaran dengan menawarkan
tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan produk dan jasanya kepada konsumen [10].
pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply Media sosial adalah sekumpulan aplikasi
management yang baik harus ditingkatkan. internet yang membangun ideologi yang beragam dan
• Memperpendek waktu produksi. Pada suatu multi faceted, yang dasarnya dibuat menggunakan
perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau teknologi web 2.0, dan memungkinkan penciptaan
sebuah distributor di mana dalam pemesanan dan pertukaran user-generated content [11].
bahan baku atau produk yang akan dijual Media sosial memiliki ciri-ciri berikut ini [15]:
apabila kehabisan barang dapat memesannya
• Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu
setiap waktu karena online serta akan lebih cepat
orang saja namun bisa keberbagai banyak orang
dan teratur karena semuanya secara langsung
contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.
terprogram dalam komputer.
• Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus
Selain memiliki manfaat, terdapat juga ancaman
melalui suatu Gatekeeper.
dalam menggunakan e-commerce [12]:
• System Penetration. Orang-orang yang tidak • Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat
berhak melakukan akses ke sistem komputer di banding media lainnya.
dapat dan diperbolehkan melakukan segala • Penerima pesan yang menentukan waktu pada
sesuatu sesuai dengan keinginannya. saat interaksi.
55
Kalbiscentia,Volume 2 No.1 Februari 2015

Terdapat beberapa klasifikasi dalam media memungkinkan individu untuk bertemu


sosial, yaitu [14]: orang asing, melainkan memungkinkan para
• Proyek kolaborasi. Website mengijinkan pengguna untuk mengartikulasi dan membuat
usernya untuk dapat mengubah, menambah, jaringan sosial mereka sendiri. Hal tersebut
ataupun menghapus konten yang ada di website dapat mengakibatkan hubungan antar individu
ini. Contohnya Wikipedia. menjadi terbentuk dengan sendirinya.
• Blog & microblog. Pengguna lebih bebas • Virtual game world. Dunia virtual, di mana
dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini mereplikasikan lingkungan 3D, dimana user
seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang
pemerintah. Contohnya Twitter. Micro blog diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain
merupakan suatu bentuk lain dari blog, selayaknya di dunia nyata. Contohnya game
yang memungkinkan para penggunanya online.
dapat menuliskan pesan singkat yang dapat • Virtual social world. Dunia virtual yang dimana
diisikan dengan karakter yang terbatas dan penggunanya merasa hidup di dunia virtual,
mempublikasinya, baik dapat dilihat dalam sama seperti virtual game world, berinteraksi
publik atau bahkan dalam kelompok kelompok dengan yang lain. Namun, virtual social world
tertentu yang dapat di pilih oleh pengguna. lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan,
Dibanding dengan blog, micro blog dapat contohnya Second Life.
memenuhi kebutuhan komunikasi dengan lebih
cepat, yaitu dengan memperpendek tulisan, C. Social Commerce
dan menurunkan kebutuhan pengguna dalam
sisi waktu dan investasi untuk generasi konten. Social commerce merupakan fenomena baru
Hal ini juga merupakan salah satu faktor utama dalam dunia e-commerce. Penggabungan antara
yang membedakan dari blog pada umumnya. media sosial dengan e-commerce disebut sebagai
Perbedaan yang kedua adalah pada frekuensi social commerce. social commerce lebih mengacu
pembaruannya, dimana para blogger atau orang kepada kegiatan e-commerce yang menggunakan
yang memiliki blog dapat memperbaharui peran media sosial, sebagai media online yang
blognya sekali setiap beberapa hari, disamping mendukung interaksi sosial dan kontribusi pengguna
itu micro blogger dapat memposting beberapa untuk meningkatkan pengalaman berbelanja
update dalam satu hari [16]. online [12]. Secara singkat social commerce ini
mengadaptasi dari konsep word of mouth yang telah
• Konten. Para penguna dari pengguna website
diaplikasikan ke dalam e-commerce. Pelanggan butuh
ini saling berbagi konten-konten media, baik
keterbukaan dari para penjual, dengan memberikan
seperti video, ebook, gambar, dan lain-lain.
kesempatan untuk berbagi pengalaman, wawasan,
Contohnya Y.
pikiran serta opini untuk memastikan bahwa penjual
• Situs jejaring sosial. Aplikasi yang mengizinkan menampilkan lebih pada pengalaman sosial dan dapat
user untuk dapat terhubung dengan cara menambahkan kredibilitas yang signifikan untuk
membuat informasi pribadi sehingga dapat website e-commerce penjual.
terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi
Terdapat enam dimensi dalam social commerce
itu bisa seperti foto – foto. Contoh Facebook.
[18]:
social network sites atau jejaring sosial, sebagai
layanan berbasis web yang memungkinkan • Social shopping. Social shopping adalah sebuah
suatu individu untuk [17]: membangun alat yang memberikan kemudahan bagi orang
profil publik atau semi-publik dalam sistem, orang untuk membagi atau menyebarkan
mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan tindakan mereka untuk berbelanja online.
siapa mereka berbagi hubungan atau relasi, • Ratings & review. Merupakan alat social
melihat daftar dan koneksi mereka dan yang commerce yang sesungguhnya, rating dan review
dibuat oleh orang lain dalam sistem. Sifat dan bagi orang lain dapat member kemudahan untuk
nomenklatur koneksi ini dapat bervariasi dari bertukar informasi, pandangan, dan pengalaman
situs satu ke situs lainnya. terhadap produk yang ditawarkan.
Terdapat hal yang unik pada jejaring • Recommendation & Referrals. Sedikit berbeda
sosial, dimana pada situs tersebut tidak dengan ratings & review, recommendation
56
Penerapan Model IPA (Importance Performance Analysis) dalam ...

& referrals lebih mengarahkan orang lain sebagai kesesuaian atau kecocokannya dengan
dengan nilai positf, baik di bidang pengalaman persyaratan tertentu.
maupun pandangan pada suatu produk yang • Value-based approach, kualitas dipandang dari
dijual, sehingga orang dapat menilai ukurang segi aspek nilai dan harga. sehingga produk
keuntungan dari berbelanja online. yang memiliki kualitas paling tinggi juga
• Forum & Communities. Merupakan salah satu bukan berarti produk yang paling bernilai.
pendahulu dari social networking, forum sangat
dikenal dalam berbagai kalangan, berguna E. Model Importance Performance Analysis
dan efektif. Forum terkait dengan e-commerce
Model IPA (Importance Performance Analysis)
platform yang membantu menelusuri produk,
diperkenalkan pertama kali oleh Martilla dan James.
pemilihan dan rujukan dengan menyediakan
Model ini bertujuan untuk mengukur hubungan
lingkungan yang moderat pada berbagai
antara persepsi konsumen dan prioritas peningkatan
kategori yang ada.
kualitas produk/jasa yang dikenal pula sebagai
• Social Media Optimization. Social commerce “quadrant analysis” [8]. Berdasarkan hasil penilaian
sebagai toolset yang dirancang untuk menarik tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja,
pengunjung ke tempat e-commerce dengan maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai
mempromosikan dan mempublikasikan tujuan tingkat kesesuaian antara kepentingan dan tingkat
dan kontennnya melalui social media. pelaksanaannya. Tingkat kesesuaian tersebut yang
• Social Advertisement & Applications. Social akan menentukan urutan prioritas peningkatan
commerce sebagai alat untuk promosi dengan faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
menggunakan layanan atau widget yang Tingkat kesesuaian tersebut dihitung dengan rumus
diberikan kepada pihak media sosial dengan persamaan (1) berikut ini [8]:
membayar ke pihak social media (paid-for ads).
Xi
Tk = x100% (1)
D. Kualitas Pelayanan Yi

Kualitas pelayanan adalah seberapa baik Keterangan:


tingkat layanan yang diberikan kepada konsumen Tk = tingkat kesesuaian
sesuai dengan tingkat ekspektasi konsumen. Xi = Nilai perceived konsumen
Kualitas sebagai kondisi yang dapat berubah yang
Yi = Nilai harapan konsumen
berhubungan dengan produk, jasa, proses, sumber
daya manusia, serta lingkungan yang memenuhi [13].
Model IPA (Importance Performance Analysis)
Kualitas pelayanan diklasifikaskan menjadi
dibagi menjadi empat kuadran seperti terlihat pada
lima perspektif [14]:
Gambar 1.
• Transcendental approach, kualitas adalah
sesuatu yang dapat dirasakan atau diketahui,
tetapi sukar didefinisikan, dirumuskan atau
dioperasionalisasikan.
• Product-based approach, kualitas memiliki
karakteristik yang dapat dijumlah dan
dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas
dapat mencerminkan perbedaan dalam jumlah
beberapa unsur atau atribut yang dimiliki
produk.
• User-based approach, kualitas tergantung pada
orang yang menilainya, sehingga terdapat
suatu produk yang paling memuaskan
konsumen adalah produk yang kualitasnya
tinggi.
Gambar 1 Model IPA (Importance
• Manufacturing-based approach, kualitas Performance Analysis)

57
Kalbiscentia,Volume 2 No.1 Februari 2015

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing 4. Membahas hasil kuesioner dan dianalisis.
kuadran Model IPA (Importance Performance 5. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil
Analysis) [15]: analisis kuesioner menggunakan model IPA
• Prioritas utama (Concentrate Here). (Importance Performance Analysis).
Faktor yang terletak pada kuadran ini
dianggap sebagai faktor yang sangat penting B. Tinjauan Pustaka Penting
dibandingkan faktor lainnya, pihak manajemen
Tinjauan pustaka yang penting dari penelitian
berkewajiban memberikan sumberdaya yang
ini antara lain bersumber dari: jurnal Importance
lebih dan memberikan perhatian yang lebih
Performance Analysis oleh John A. Martilla dan
pada faktor yang berada pada kuadran ini.
John C. James [8] dan penelitian yang dilakukan
• Pertahankan kinerja (Keep up the good work). oleh Behyar dan Heidari yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengklarifikasi faktor yang
Faktor yang terletak pada kuadran ini dapat
menjadi efek positif terhadap kepuasan pelanggan
dianggap penting dan diharapkan sebagai
dan jejaring sosial mereka melalui web [6].
faktor penunjang untuk kepuasan pelanggan,
sehingga pihak atas atau pihak manajemen
berkewajiban memastikan bahwa proses C. Studi Kasus
kinerja yang dikelolanya dapat terus
mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Karakteristik studi kasus adalah: (1)
mengidentifikasi “kasus” untuk suatu studi; (2) Kasus
• Prioritas rendah (Low Priority). tersebut merupakan sebuah “sistem yang terikat”
Faktor yang berada pada kuadran ini oleh waktu dan tempat; (3) Studi kasus menggunakan
mempunyai tingkat prioritas yang rendah berbagai sumber informasi dalam pengumpulan
daripada faktor lainnya, sehingga pihak datanya untuk memberikan gambaran secara terinci
manajemen tidak perlu lebih memprioritaskan dan mendalam tentang respons dari suatu peristiwa
pada faktor ini. dan (4) Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti
akan “menghabiskan waktu” dalam menggambarkan
• Berlebihan (Possible Overkill).
konteks atau setting untuk suatu kasus [9].
Faktor yang berada pada kuadran ini dianggap
Studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari “suatu
tidak terlalu penting, sehingga pihak
sistem yang terikat” atau “suatu kasus/beragam kasus”
manajemen perlu mengalokasikan faktor yang
yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data
terkait pada kuadran ini kepada faktor lain
yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber
yang membutuhkan prioritas penanganan lebih
informasi yang “kaya” dalamsuatu konteks. Terdapat
tinggi.
tantangan dalam perkembangan studi kasus [9]:
dalam performance IPA. • Peneliti hendaknya dapat mengidentifikasi
kasusnya dengan baik.
II. METODE PENELITIAN • Peneliti hendaknya mempertimbangkan apakah
akan mempelajari sebuah kasus tunggal atau
A. Sistematika Penelitian multikasus.
• Dalam memilih suatu kasus diperlukan dasar
Penelitian ini dilakukan dengan sistematika
pemikiran dari peneliti untuk melakukan
sebagai berikut:
strategi sampling yang baik sehingga dapat pula
1. Menjelaskan latar belakang penelitian, mengumpulkan informasi tentang kasus dengan
identifikasi masalah, tujuan, dan manfaat baik pula.
penelitian.
• Memiliki banyak informasi untuk
2. Melakukan peninjauan pustaka yang bersumber menggambarkan secara mendalam suatu kasus
dari jurnal, buku, ataupun penelitian sebelumnya tertentu. Dalam merancang sebuah studi kasus,
yang relevan. peneliti dapat mengembangkan sebuah matriks
3. Menganalisis populasi dan sampel untuk pengumpulan data dengan berbagai informasi
pengumpulan data. yang dikumpulkan mengenai suatu kasus.

58
Penerapan Model IPA (Importance Performance Analysis) dalam ...

• Memutuskan “batasan” sebuah kasus. Batasan- metode survei. Data primer yang terdapat
batasan tersebut dapat dilihat dari aspek waktu, pada penelitian ini merupakan data kuesioner
peristiwa dan proses. dari konsumen websitebhinneka.com.
Terdapat empat aplikasi model studi kasus [10]: • Data sekunder.
• Menjelaskan tautan sebab akibat yang rumit. Data sekunder merupakan data penelitian
• Menggambarkan konteks kehidupan nyata yang diperiksa secara tidak langsung, yaitu
intervensi yang terjadi. melalui media peranara atau diperoleh oleh
• Menggambarkan intervensi tersebut. pihak lain. Media sosial yang dibahas dalam
penelitian ini adalah facebook, Terdapat
• Mengeksplorasi situasi intervensi yang sedang beberapa bukti bahwa pada tahun 2009,
dievaluasi. bhinneka.com baru menggunakan media sosial
D. Populasi dan Sampel sebagai alat pemasaran.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.


F. Latar Belakang Bhinneka.Com
Keberhasilan penelitian kuantitatif didasarkan pada
kevaliditasan data yang didapat dan di proses. Maka Bhinneka.com merupakan situs e-commerce
dari itu, data yang sesuai seharusnya dikumpulkan angkatan pelopor online store yang sampai saat ini
dan diproses. Pemilihan sampel dan metode terus berkembang dan bertumbuh menjadi situs
sampling yang benar merupakan faktor kunci yang E-commerce terbesar di Indonesia. Bhinneka.com
berperan dalam pengumpulan data yang benar, dan didirikan oleh Hendrik Tio. Bhinneka.com (Indonesia
terukur dalam penelitian. Agar dapat menentukan #1 Webstore), dari tagline memang bervisi untuk
jumlah sampel minimum, dapat dilakukan dengan menjadi pemain di “kandang sendiri”, bagaimana bisa
perhitungan slovin dengan persamaan (2) [16]. menjadi pilihan Online Shopping bagi masyarakat
Indonesia. Seperti dituliskan oleh pendiri Bhinneka.
n= N
1+ N d 2
(2)
com, Hendrik Tio pada profil di web-nya, bahwa
pelayanan antusias dari hati yang membangun
kepercayaan dan gempuran-gempuran persaingan
Keterangan: yang dihadapi kemudian hari [7].
n = Jumlah minimum responden
Pemilihan nama Bhinneka, selain memang
N = Ukuran populasi nama pertama dari nama perusahaan, dirasakan
d = Error yang digunakan perlu adanya sebuah nama yang sangat Indonesia.
Jumlah populasi diambil dari jumlah like pada Apalagi kata Bhinneka mengandung filosofi yang
media sosial yang dimiliki oleh Bhinneka saat pas, yaitu keanekaragaman. Sebab  positioning  yang
penelitian ini dilakukan (tahun 2012), yaitu 207.682. ingin dibangun adalah: apapun kebutuhan produk
Bila dimasukan kedalam rumus akan menjadi: IT Anda, klik saja Bhinneka.com, yang menyediakan
produk IT yang lengkap, up to date dan kompetitif.
207682 Maka slogan yang menempel adalah Indonesia #1
n= = 9 ,951
1 + 207682.( 0,1) 2 Computer Webstore [7].

Dalam penelitian ini, acceptable error yang Setelah kurang lebih 9 tahun, Bhinneka.com
digunakan adalah 10%. Dari hasil yang dapat diam-diam mempersiapkan diri untuk melebarkan
dilihat pada perhitungan diatas, didapati sampel sayap diluar lini produk selain produk IT &
minimum yaitu sebanyak 99,95 dan diambil Elektronik. Maka pada tahun 2008, tagline Indonesia
sampel sebanyak 100 responden. #1 Computer Webstore diubah menjadi Indonesia #1
Online Store [7].
E. Jenis dan Sumber Data Produk yang dijual makin beragam, selain
Jenis data yang digunakan meliputi: produk IT & office use (hardware, software &
solution) yang menjadi citra kuat Bhinneka.com,
• Data primer. ada produk home appliance & kitchen (peralatan &
Data ini merupakan data yang diperoleh secara perlengkapan rumah & dapur), toys & baby stuff,
langsung dari sumber dengan menggunakan health care, beauty & fashion, fools, dan music.

59
Kalbiscentia,Volume 2 No.1 Februari 2015

Tampaknya Bhinneka.com terus meningkatkan Tabel 2 Kesesuaian atribut pelayanan


Tabel 1 Kesesuaian atribut pelayanan

kategori non IT-nya untuk dapat menyejajarkan diri No Atribut Pelayanan Kesesuaian (%)
sebagai pemain online store [7]. 1 Website dapat dibuka dengan mudah 80,4
2 Waktu load untuk membuka website 78,37
Seperti yang ditulis oleh founder & CEO cepat
3 Website terorganisasi dengan baik 79,81
Bhinneka.com mengenai visi membangun bisnis 4 Tampilan situs menarik dan informasi 80
yang berdaya tahan, dengan membangun budaya lengkap
perusahaan. Karena Bhinneka.com berdiri dari situasi 5 Mudah berbelanja melalui website 80,27
6 Website menyediakan informasi akurat 78,29
berat waktu krisis, jadi budaya juang dengan kalimat 7 Tersedia banyak pilihan untuk barang 82,28
“bermental baja” atau “jangan cengeng” menjadi pada website
8 Informasi yang tersedia pada website 77,75
slogan dalam bekerja, di samping penyeimbang jelas
budaya fun, juga ke segenap awak Bhinnekanerz 9 Tersedia gambar dari produk pada 85,12
website
(panggilan sayang staf dan karyawan Bhinneka.com). 10 Terdapat detil lengkap tentang produk 81,83
11 Fitur masukan dari konsumen lain 81,77
Lima budaya Bhinnekanerz adalah: berguna
• Religius 12 Masukan dari konsumen dilihat untuk 82,06
mengukur pengalaman berbelanja
• Knowledgeable 13 Mudah untuk mencetak langsung dari 80,47
web
• Tough 14 Tersedia customer service 72
15 Komunikasi dengan pihak perusahaan 67,88
• Passionate melalui website
16 Permintaan direspon dalam waktu 24 jam 70,74
• Fun 17 Pertanyaan dan komplain diselesaikan 71,49
dalam waktu 24 jam
Nilai Bersama dalam melakukan pekerjaan 18 Terdapat jaminan keamanan informasi 80,83
pada website
melayani pelanggan dirumuskan dengan “Pelayanan 19 Website memiliki fitur keamanan yang 78,02
Antusias dari Hati”. memadai
20 Tersedia penggunaan teknologi baru yang 79
menjamin keamanan berbelanja melalui
website
III. PEMBAHASAN 21 Tersedia pilihan transaksi yang lengkap 80,45
melalui website
22 Terdapat detail penelusuran status 78,73
A. Identifikasi Atribut Pelayanan pemesanan hingga pengiriman barang
sampai
Identifikasi atribut pelayanan yang diberikan 23 Syarat dan ketentuan pembelian dapat 80,27
oleh bhinneka.com yang digunakan untuk atribut diakses melalui situs
24 Tersedia informasi pemesanan sebelum 85,64
kuesioner. konfirmasi pembelian
25 Terdapat petunjuk pemesanan barang 85,1
Konsumen akan diminta untuk mengisi yang dapat dimengerti
kuesioner harapan dan kenyataan yang diterima 26 Website memiliki fitur yang memudahkan 81,5
proses transaksi pembelian
dengan memberikan penilaian dari skala 1 sampai 27 Barang yang dikirim oleh pihak toko 80,88
dengan 5. Keterangan skala akan ditampilkan pada dikemas dengan baik
28 Pengiriman barang baik 78,53
Tabel 1.

Tabel 1 KeteranganTabel
skala kuesioner
1 Keterangan skala kuesioner Dari Data tabel 1, dapat dibuat diagram
Skala Harapan Kenyataan kartesius IPA (Importance Performance Analysis).
1 Sangat tidak dibutuhkan Sangat tidak memuaskan dengan membuat garis batas dari rata rata nilai
2 Tidak terlalu dibutuhkan Tidak memuaskan
kenyataan dan nilai harapan, nilai kenyataan yang
3 Biasa saja Biasa saja
4 Dibutuhkan Memuaskan diterima merupakan X dan harapan merupakan
5 Sangat dibutuhkan Sangat memuaskan sumbu Y. Berikut adalah pemetaan hasil kuesoner IPA
(Importance Performance Analysis) pada Gambar 2.
B. Pemetaan Importance Performance Dari Gambar 2 didapat hasil sebagai berikut:
Analysis • Concentrate here (prioritas utama) pada atribut
Kuesioner IPA (Importance Performance pelayanan nomor 2, 8, 14, 16, 17, 19, 22.
Analysis) menghasilkan hasil yang akan ditampilkan • Keep up the good work (pertahankan kinerja)
pada Tabel 2. Hasil perhitungan merupakan hasil dari pada atribut pelayanan nomor 1,5, 6, 9, 10, 18,
persamaan (1). 20, 23, 25, 27, 28.

60
Penerapan Model IPA (Importance Performance Analysis) dalam ...

• Low priority (prioritas rendah) pada atribut and its Impact on Business,” The Journal of Applied
pelayanan nomor 3, 13, 15. Management and Enterpreneurship, 2011.

• Possible overkill (berlebihan) pada atribut [3]. J. R. Hall, “Business Owner Speak Out on Impact of
pelayanan nomor 4, 7, 11, 12, 21, 24, 26. Social media” 2011

[4]. M. Schmidt & D. L. Ralph, “Social Media : More


Available Marketing Tools,” The Business Review,
Cambridge, pp. 37-43, 2011

[5]. V. Brennan, “Navigating Social Media in the Business


World,” The Licensing Journal,, pp. 8-12, 2010

[6]. P. Behyar et. al. “The Influence of Social Network


Website on Level of User Satisfaction,” World Academy
of Science, Engineering and Technology, pp. 839-844,
2011

[7]. Bhinneka Corportation, “Bhinneka,” 2010. [Online].


Available: https://spreadsheets.google.com/
viewform?formkey=dEN2QUdvaldvQ0h.

[8]. J. A. Martilla & J. C. James, “Importance Performance


Analysis,” Journal of Marketing, 1977.
[9]. J. W. Creswell “Qualitative Inquiry and Research
Design: Choosing Among Five Approaches”, 3rd
Gambar 2 Pemetaan kuesioner IPA penyunt., SAGE Publications, 2012
(importance performance analysis)
[10]. R. Yin, “Case study research: Design and methods”,
Beverly Hills: Sage Publishing, 1994.
IV. SIMPULAN
[11]. Turban, “Electronic Commerce: A Managerial
Dari hasil kuesioner IPA (Importance Performance Perspective”, 2002.
Analysis), dapat disimpulkan bahwa PT Bhinneka [12]. O. W. Purbo, “Mengenal ecommerce”, Elex Media
Mentari Dimensi harus memprioritaskan pelayanan komputindo, 2001.
pada website terkait kecepatan server sehingga waktu
load lebih cepat dan penambahan detail informasi [13]. G. E. Belch & M. E. Belch, Advertising and Promotion:

barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. An Integrated Marketing Communications Perspective,

Hal ini dapat diatasi dengan penambahan jumlah New York: McGraw-Hill/Irwin, 2007.

server dan admin web untuk memasukkan informasi [14]. A. M. Kaplan & M. Haenleim, “Users of the world,
tambahan yang lebih banyak. unite! The challenges and opportunities of Social
Media,” Business Horizons, pp. 59-68, 2010
PT Bhinneka Mentari Dimensi juga harus cepat
tanggap terhadap pertanyaan dan keluhan konsumen [15]. M. Gamble & T. K. Gambel, Communication Works,
dengan menambah customer service dan beroperasi Boston: McGraw-Hill College, 2002.
selama 24 jam melalui bermacam sarana seperti web, [16]. A. Java et. al. “Why We Twitter: Understanding
facebook, twitter, telepon, ataupun jejaring sosial Microblogging Usage and Communities,” dalam The
lainnya. Joint 9th WEBKDD and 1st SNA-KDD Workshop, 2007
PT Bhinneka Mentari Dimensi juga harus [17]. D. M. Boyd & N. B. Ellison, “Social Network Sites:
memberikan prioritas lebih terhadap history atau detil Definition, History, and Scholarship,” Journal of
status pemesanan konsumen sehingga dapat dengan Computer-Mediated Communication, vol. 13, pp. 210-
230, 2008.
mudah diteliti.
[18]. P. Marsden, Social commerce : Monetizing Social
Media, Syzygy Group, 2010.
V. DAFTAR RUJUKAN [19]. D. L. Goetsch & S. Davis, “Quality Management
for Organizational Excellence: Introduction to Total
[1]. D. Mohammed, “E-Commerce: Ongoing Challenge,”
Quality”, Pearson Education Limited, 2005
Journal of Internet Banking and Commerce, 2011.
[20]. D. A. Garvin “Managing Quality the strategic and
[2]. S. Edosomwan et. al. “The History of Social Media competitive edge”, New York: Free Press, 1988.

61
Kalbiscentia,Volume 2 No.1 Februari 2015

[21]. D. R. Brandt, “An Outside-In Approach to Determining [23]. K. C. Laudon J. P. Laudon “Management Information
Costumer,” White Paper Series, 2000 Systems: Managing the Digital Firm”, 1998.
[22]. H. Maylor & K. Blackmoon “Researching Business
and Management”, Palgrave Macmillan, 2005.

62

Anda mungkin juga menyukai