Anda di halaman 1dari 19

Sistem Informasi Manajemen Marketing Berbasis Website

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menjadi
ciri terciptanya keterbukaan atau transparansi di berbagai bidang, khususnya
bidang teknologi informasi (TI). Informasi dapat bergerak dengan cepat dan
akurat melalui teknologi yang dibutuhkan masyarakat informasi. Oleh karena
itu, dengan berkembangnya teknologi informasi, perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi telah menyebabkan perubahan budaya sehari-hari
masyarakat, sehingga terjadi integrasi antara komputer dan telepon atau media
online. Dengan meningkatnya penggunaan internet, teknologi saat ini
berkembang dengan sangat cepat. Setiap kali perangkat baru dikembangkan
untuk membuat hidup orang lebih mudah. Infrastruktur teknologi yang terus
berkembang bukan lagi sekedar add-on, melainkan sudah menjadi kebutuhan,
salah satunya dalam dunia penjualan. Teknologi yang berkembang pesat
menawarkan perusahaan alat pendukung penjualan yang lebih menarik. Salah
satu layanan pendukungnya adalah e-commerce. Banyak perusahaan
penjualan luar negeri telah mengadopsi sistem e-commerce, dimana e-
commerce adalah cara untuk menjual dan membeli barang melalui Internet,
tetapi tentu saja mencakup aspek yang berbeda. Demikian pula, dalam sistem
perusahaan penjualan di negara kita, setiap orang secara bertahap mulai
menggunakan sistem belanja online dan mendistribusikan informasi dengan
cara yang menarik sebagai alat promosi penjualan. Kegiatan ini berlangsung di
Internet dan umumnya digunakan untuk promosi, penjualan, dan layanan
pelanggan toko online 2 jam.
Dalam bisnis apapun, pemasaran memegang peranan yang sangat penting
dalam kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan yang sukses dengan hasil
produk yang pas-pasan hanya dapat bertahan jika strategi pemasaran
perusahaan cukup handal, sebaliknya perusahaan dengan produk berkualitas
tinggi penjualannya tidak maksimal jika pemasaran ke konsumen tidak
dilakukan dengan baik. Pemasaran adalah memasarkan, menginformasikan
dan menawarkan kepada konsumen suatu produk atau jasa komersial yang
dikelola oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan angka
penjualan produk atau jasa tersebut. Tanpa proses pemasaran, pasar tidak akan
tahu tentang produk atau jasa bisnis yang kita hasilkan. Oleh karena itu,
pemasaran telah menjadi metode yang umum digunakan dalam setiap bisnis di
dunia.
Sama dengan penjualan. Penjualan juga memegang peranan penting bagi
setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun
perusahaan manufaktur. Penjualan adalah hal yang paling penting untuk bisnis
apapun. Hal ini karena penjualan memberikan pendapatan pada bisnis yang
mendukung operasi dan kelangsungan hidup bisnis. Selain itu, sebagian besar
omzet Perusahaan 2 juga berasal dari penjualan. Keberhasilan penjualan dapat
dilihat dari angka penjualan yang diperoleh. Dengan kata lain, dapat atau
tidaknya suatu perusahaan memperoleh laba sangat tergantung pada
keberhasilan penjualan. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti
memilih penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen
Pemasaran Berbasis Web”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa rumusan masalah yang
ditemukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana
membangun system informasi manajemen marketing berbasis website?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu dapat merancang sistem
informasi manajemen marketing yang dapat memberikan informasi bagi
costumer atau konsumen mengenai e-commerece.

1.4. Manfaat Penelitian


Selain maksud dan tujuan diatas, diharapkan juga dari penelitian ini dapat
diambil manfaatnya, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
Mahasiswa dapat merancang Sistem Informasi Manajemen pemasaran
secara komputerisasi untuk mengatasi permasalahan yang dengan cepat
dan akurat.
2. Untuk Perusahaan
Dapat meningkatkan performansi perusahaan yang telah ada, terutama
dalam pemasaran produk.
3. Untuk Universitas
Dapat difungsikan sebagai literatur acuan yang berguna bagi pendidikan
dan penelitian selanjutnya, terhadap permasalahan tentang Sistem
Informasi Manajemen Pemasaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Penelitian yang dilakukan oleh UC. Mariance (2018) dengan judul
Analisa dan Perancangan Media Promosi dan Pemasaran Berbasis Web
Menggunakan Work System Framework (Studi Kasus di Toko Mandiri
Prabot Kota Medan). Pada penelitian yang dilakukan UC Mariance Data
pada penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan interview yang
dilakukan pada bagian pemasaran dan pimpinan toko. Hasil dari penelitian
terbut adalah suatu informasi seperti untuk kebutuhan promosi dan
pemasaran dapat disajikan dalam bentuk online sehingga masyarakat dapat
mendapatkan informasi yang disampaikan secara cepat dan up to date.
Dalam Sistem promosi dan pemasaran berbasis webyang penulis buat
dapat terlihat bahwa kegiatan promosi dan pemasaran produk sebuah
usaha akan lebih cepat dan efisien jika dilaksanakan dengan menggunakan
sebua sistem online berbasis website (Mariance, n.d.).
Penelitian yang dilakukan oleh Johanes, Aminul Fitri, dan Winanti
(Johanes et al., 2020) yang berjudul “ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN PERLENGKAPAN TIDUR
BERBASIS WEB PADA PT.HILON INDONESIA” Pada penelitian ini
penulis mencoba menerapkan konsep sistem aplikasi penjualan secara
online, konsep ini meliputi proses dari input data, pengolahan data,
pemesanan barang serta transaksi penjualan. Sistem ini dilengkapi dengan
suatu menu yang menampilkan spesifikasi produk agar lebih mudah untuk
menyampaikan informasi kepada konsumen. Sehingga sistem ini
mempunyai keunggulan yang jauh berbeda daripada menggunakan sistem
manual karena waktu yang digunakan untuk mencari, pengolahan data
serta penyajian laporan yang dibutuhkan relatif cepat, sehingga sangat
membantu dalam meningkatkan efektifitas kerja.
Penelitian selanjutnya, dilakukan oleh Sugiarto dengan judul
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA
PERUSAHAAN DISTRIBUTOR PT. SBM Permasalahan umum pada PT. SBM adalah
terbatasnya dana serta sumber daya untuk mempromosikan suatu produk.
Karena itu, diperlukan sebuah website yang dapat membantu memperkenalkan
atau mempromosikan produk-produk yang akan dijual kepada khalayak ramai
tanpa memandang jarak dan waktu, serta menghemat biaya promosi. Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan data melalui survei,
wawancara, dan studi kepustakaan. Metode perancangan aplikasi menggunakan
metode OOAD yang dibagi menjadi 2 proses: Analisis dan Perancangan. Hasil
penelitian berupa web yang dapat mempromosikan produk-produk perusahaan
maupun perorangan secara lebih efektif dan efisien. Simpulan dari penelitian ini
ialah dihasilkannya e-marketing berbasis web yang dapat mendukung
perusahaan maupun perorangan dalam mempromosikan produk-produknya.
(Hartono Sugiarto, 2019)

2.2. Pengertian Informasi

Menurut (Sutarman, 2012) “Informasi adalah kumpulan fakta


(data) yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki arti bagi
penerimanya”. Menurut Samiaj (2009:12) dalam(Herry Mulyono,
2016), “Informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga penggunanya dapat menggunakannya untuk mengambil
keputusan. Pengambilan keputusan yang rasional membutuhkan
informasi untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam kondisi
pengambilan keputusan. Menurut (McLeod et al., 2004), informasi
adalah: “Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti,
biasanya dengan memberitahukan kepada pengguna sesuatu yang tidak
diketahuinya.” Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga memiliki nilai manfaat atau makna bagi penggunanya dan
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut
dapat sangat berguna khususnya bagi pihak manajemen, karena
informasi tersebut merupakan dasar pengambilan keputusan sekarang
dan di masa yang akan datang.

2.3. Pengertian Siklus Informasi

Data didefinisikan sebagai representasi dari dunia nyata, yang


terdiri dari objek-objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep,
situasi, dan lain-lain, yang disimpan sebagai angka, huruf, simbol,
teks, gambar, suara, atau kombinasi dari semuanya. . Dengan kata lain,
data adalah fakta yang menggambarkan suatu peristiwa dan entitas
nyata. Data adalah material atau bahan mentah yang tidak memiliki arti
atau tidak berdampak langsung pada penggunanya, sehingga harus
diolah menjadi sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009: 15)
dalam (Hariyadi, 2015).

2.4. Nilai dan Kualitas Informasi


a. Nilai Informasi

Informasi dianggap berharga jika manfaat darinya lebih efektif


daripada biaya untuk mendapatkannya. Dengan bantuan informasi,
mereka ingin mengurangi ketidakpastian saat membuat keputusan
tentang situasi tersebut. Masalahnya adalah berapa banyak
perusahaan harus membayar untuk informasi tersebut. Pada saat
yang sama, harus diakui bahwa informasi yang digunakan dalam
sistem informasi sebagian besar digunakan untuk beberapa tujuan.

b. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh


enam hal sebagai berikut:

1) Akurat (Accuracy)

Informasi dianggap berkualitas tinggi bila semua kebutuhan


informasi dikomunikasikan, semua pesan benar dan relevan,
dan pesan yang disampaikan lengkap atau hanya sistem yang
diinginkan oleh pengguna..
2) Ekonomis (Economy)

Informasi yang dihasilkan memiliki tenaga penjualan yang


tinggi dan biaya operasi yang terkait dengan produksi informasi
ini minimal, informasi ini juga berdampak besar pada
kecepatan pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi..

3) Tepat Waktu (Timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan tepat waktu, laporan yang


dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4) Relavan (Relavancy)

Seberapa penting informasi untuk kejadian masa lalu, kejadian


saat ini dan kejadian yang akan datang..

5) Efisien (Efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaksis atau kalimat


yang sederhana (tidak rumit, tidak terlalu puitis, bahkan
romantis), tetapi mampu memberikan makna dan hasil yang
mendalam, atau bahkan mengguncangkan setiap orang atau
benda apapun yang menerimanya..

6) Dapat Dipercaya (Reliability)

Informasi berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sebagai


contoh, keluaran suatu program komputer dapat
diklasifikasikan dalam keandalan karena program komputer
menghasilkan keluaran sesuai dengan masukan yang diberikan
dan keluaran tidak pernah dipengaruhi oleh janji (posisi) yang
tidak pasti atau tumpukan nilai rupiah..

2.5. Pengertian Sistem


Menurut (Sutarman, 2012) sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi dalam satu
kesatuan untuk melakukan suatu proses yang ditujukan untuk
mencapai suatu tujuan yang penting. Menurut (Tata Sutabri, 2012)
“sistem adalah sekumpulan atau kumpulan elemen, komponen atau
variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung
dan terintegrasi. Teori sistem secara umum pertama kali dijelaskan
oleh Kenneth Boulding, terutama menekankan pada pentingnya
memperhatikan setiap bagian komponen sistem Beberapa menurut
para ahli tersebut di atas, sistem adalah sekumpulan komponen
atau subsistem yang saling berhubungan, membentuk satu
kesatuan, saling mendukung.
Tiga komponen utama dari suatu sistem. adalah sebagai
berikut:
1) input, meningkatkan pengumpulan dan perakitan berbagai
elemen yang masuk ke sistem untuk diproses. Input yang
dimaksudkan untuk penelitian ini adalah input data
transaksi gudang, data dasar penjualan dan barang, data
dasar pelanggan.
2) Proses, melibatkan proses transformasi yang mengubah
input menjadi output. Penelitian ini mengacu pada sebuah
aplikasi dimana data diolah sedemikian rupa sehingga
menjadi informasi atau laporan, dan pengolahan data
tersebut mudah dilakukan dengan sistem yang ada di
aplikasi gudang dan penjualan.
3) Keluaran, meliputi pergerakan elemen-elemen yang
dihasilkan selama proses berlangsung, yang keluarannya
dalam penelitian ini berupa informasi berupa data
pelanggan, data stok dan data penjualan atau laporan stok
dan penjualan.
2.6. Klasifikasi Sistem
Menurut (Tata Sutabri, 2012) “Sistem merupakan suatu bentuk
integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena
sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang
terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu, sistem
dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau


gagasan yang tidak tampak secara fisik, seperti sistem teologis,
yaitu sistem yang terdiri dari gagasan tentang hubungan
manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik adalah sistem
yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem
produksi, sistem penjualan, sistem manajemen personalia, dll.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang timbul melalui proses alam


dan bukan buatan manusia, seperti sistem perputaran bumi,
terjadinya siang dan malam serta pergantian musim. Sementara
itu, sistem buatan manusia adalah sistem di mana manusia
berinteraksi dengan mesin, yang disebut sistem manusia-
mesin. Sistem informasi berbasis komputer adalah contoh
sistem manusia-mesin karena melibatkan penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia..

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem yang berinteraksi dengan perilaku yang dapat


diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer
adalah contoh sistem yang perilakunya dapat ditentukan
berdasarkan program komputer yang dapat dieksekusi. Namun,
sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas..

d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung atau


terpengaruh oleh lingkungan luar. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa gangguan eksternal. Sedangkan sistem terbuka
adalah sistem yang terhubung dan dipengaruhi oleh lingkungan
luar. Sistem ini menerima input dan menghasilkan output ke
subsistem lainnya

2.7. Sistem Informasi


Menurut (Tata Sutabri, 2012) sistem informasi adalah sistem
internal organisasi yang memenuhi kebutuhan pemrosesan
transaksi harian dan mendukung fungsi organisasi yang memandu
kegiatan strategis organisasi untuk menyediakan laporan yang
diperlukan. pihak luar tertentu”. Menurut (Sutarman, 2012)
“Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat didefinisikan
dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisis,
mendistribusikan informasi dengan tujuan tertentu. Seperti semua
sistem lainnya, sistem informasi terdiri dari masukan (informasi
dan instruksi) dan keluaran (laporan dan perhitungan). Menurut
Laudon Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2007:42) dalam (Sudiarti,
2019)“sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi
yang mengkonsolidasikan kebutuhan pemrosesan transaksi harian,
mendukung operasi, merupakan manajemen dan kegiatan strategis
organisasi, dan menyediakan laporan yang diperlukan kepada
pihak luar tertentu ".
Menurut beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi adalah perpaduan antara teknologi informasi dan
aktivitas orang-orang yang menggunakan teknologi tersebut untuk
mendukung operasi dan manajemen.
2.8. Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut (Tata Sutabri, 2012) suatu sistem informasi terdiri dari blok
bangunan yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran,
blok teknologi, blok basis data dan blok kontrol. Sebagai sebuah
sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi untuk membentuk
satu kesatuan guna mencapai suatu tujuan. Berikut penjelasannya:

a. Blok Masukan (Input Block)


Input data yang masuk ke dalam sistem informasi, masukan yang
relevan adalah metode dan sarana untuk menangkap data masukan,
yang juga dapat berupa dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika
yang memanipulasi data input dan data yang disimpan dalam database
dengan cara tertentu untuk menghasilkan output yang diinginkan..

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang


berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem..

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi


digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat
lunak (software), dan perangkat keras (hardware)..

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data adalah kumpulan informasi terkait dan terkait yang


disimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Informasi dalam database
harus diatur sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan
berkualitas tinggi..

f. Blok Kendali (Control Block)

Sistem informasi dapat rusak oleh banyak hal, seperti bencana alam,
kebakaran, suhu, air, debu, penipuan, kegagalan sistem, inefisiensi,
sabotase, dll. Sejumlah kontrol harus dirancang dan diterapkan untuk
memastikan bahwa hal-hal yang merugikan sistem dapat dicegah atau
jika sudah terjadi kesalahan, segera diperbaiki.

2.9. Manajemen Pemasaran

Manajemen adalah ilmu yang terdiri dari proses perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen berasal dari kata
lead yang artinya mengatur. Kepemimpinan berarti mengarahkan atau
mengelola kegiatan kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang
sebenarnya ditetapkan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dari segi
organisasi, berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya
sangat tergantung pada pelaksanaan dan pengelolaan kepemimpinan
organisasi. Kepemimpinan yang baik mempromosikan pencapaian tujuan
organisasi, karyawan dan masyarakat. Manajemen diharapkan dapat
meningkatkan unsur-unsur manajemen. Secara umum kepemimpinan
memiliki beberapa definisi, meskipun nada dari definisi tersebut berbeda,
namun unsur-unsur yang terkandung di dalamnya pada hakikatnya sama.
Menurut Huda (2017:3), “Pemasaran adalah tentang menghasilkan
pendapatan dengan memenuhi keinginan konsumen pada tingkat
keuntungan tertentu, melupakan tanggung jawab sosial”.

Menurut Assauri (2010:5) dalam (Yasmin, n.d.), pemasaran adalah


“penyediaan dan penyerahan barang dan jasa yang tepat kepada orang yang
tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang tepat dengan
promosi dan komunikasi yang tepat”. Pemasaran adalah kegiatan
menciptakan, mengkomunikasikan, menawarkan, dan mempertukarkan
individu atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan dan
menciptakan nilai bagi pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan
yang bermanfaat bagi bisnis.

2.10. Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah untuk memuaskan pelanggan sasaran dan


memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Hal ini terbukti karena
konsumen yang puas membeli atau menggunakan barang atau jasa
yang ditawarkan pemasar. Oleh karena itu, sangat penting untuk lebih
memahami perilaku konsumen terhadap barang atau jasa. Informasi
yang memadai tentang perilaku konsumen kemudian dianggap perlu.
Menurut Yasmin, n.d.), “Pemasaran bertujuan untuk menciptakan,
mengembangkan dan mengkomersialkan hubungan pelanggan
sedemikian rupa sehingga tujuan kedua belah pihak dapat tercapai”.

Pemasaran adalah unit bisnis yang tujuannya merancang, menentukan


harga, memproduksi, dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan
yang dapat memuaskan kebutuhan pasar sasaran guna mencapai tujuan
organisasi. Menurut (Yasmin, n.d.) keberhasilan pemasaran sangat
tergantung pada kemampuan organisasi untuk membedakan lima jenis
kebutuhan, yang terdiri dari:

1. Stated needs atau kebutuhan yang dijelaskan .

2. Real needs atau kebutuhan yang sebenarnya.

3. Unstated needs atau kebutuhan yang tidak dijelaskan.

4. Delight needs atau kebutuhan kesenangan.

5. Secret needs atau kebutuhan rahasia.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran


mempunyai arti yang lebih luas dari pada penjualan, pemasaran
mencakup kegiatan usaha yang ditandai dengan menentukan kepuasan
konsumen, menentukan harga produk yang cocok, menentukan
promosi dan penjualan produk tersebut. . Pemasaran adalah kegiatan
manusia yang berorientasi pada pemenuhan dan pemuasan kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran. Manajemen pemasaran
adalah kegiatan yang didasarkan pada tugas memahami apa yang
benar-benar dibutuhkan konsumen dan bagaimana memuaskan
kebutuhan tersebut dengan melaksanakan proses perencanaan dan
pelaksanaan ide, harga, periklanan dan mengarahkan ide, barang dan
jasa untuk memenuhi konsumen. Kepuasan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Studi pustaka, menurut (Sugiyono, 2019)) teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literaturliteratur, catatan-
catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan pendapat
secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini juga dilakukan untuk
mendapatkan data sekunder yang akan digunakan sebagai landasan
perbandingan antara teori dengan prakteknya di lapangan. Data sekunder
melalui metode ini diperoleh dengan browsing di internet, membaca berbagai
literatur, hasil kajian dari peneliti terdahulu, catatan perkuliahan, serta sumber-
sumber lain yang relevan.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian (Sugiyono, 2019) Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data
yaitu penelitian lapangan, dan studi kepustakaan.
3.2.1. Studi Lapangan
3.2.1.1. Observasi
Menurut Gulo (Sugiyono, 2019) pengamatan (observasi) adalah suatu
metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaburatonya
mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama
penelitian. Dalam penelitian kualitatif observasi merupakan salah satu
teknik utama yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi
yang berhubungan dengan konteks, sehingga peneliti dapat
memperoleh makna dan informasi yang dikumpulkan. Metode
observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan yang digunakan
dengan mengadakan pengamatan fenomena-fenomena yang dijadikan
pengamatan.
3.2.1.2. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Komumkasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam
hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan
pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal (Sugiyono, 2019)
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam
percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam arti lain bahwa
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Secara umum
yang dimaksud wawancara adalah cara menghimpun bahan- bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan dan dengan arahan serta
dengan tujuan yang lebih ditentukan,
3.2.1.3. Dokumentasi
Meskipun dam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber
manusia melalui observasi dan wawancara, untuk melengkapinya perlu
dilakukan studi dokmnmtasi. Dokumen adalah tulisan harian, surat,
dan dukumen resmi. Teknik lni dimaksudkan untuk menggetahui
tentang penerapan akuntabilitas pendidikan yang terdokumentasikan.
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
agenda dan sebagainya. 54 Dokumentasi dalam penelitian ini
diperlukan untuk memperkuat data- data yang diperoleh dari lapangan
yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa catatan tulisan dll.
3.2.2. Studi Kapustakan
Studi pustaka, menurut Nazir (Sugiyono, 2019) teknik pengumpulan data
dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literaturliteratur,
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-
dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari
berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini
juga dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang akan digunakan
sebagai landasan perbandingan antara teori dengan prakteknya di lapangan.
Data sekunder melalui metode ini diperoleh dengan browsing di internet,
membaca berbagai literatur, hasil kajian dari peneliti terdahulu, catatan
perkuliahan, serta sumber-sumber lain yang relevan.
3.3. Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yang penulis gunakan dengan metodologi RAD dan
tools UML, hal ini dikarenakan RAD mempunyai kecepatan adaptasi yang
tinggi, dan dapat dibuat dengan cepat dan juga karena metode RAD ini
memungkinkan 40 untuk mengumpulkan syarat dan kebutuhan informasi
yang tidak didefinisikan secara spesifik melalui tanggapan pengguna.
RAD memiliki tahap-tahap adalah sebagai berikut: (kendal, 2003)

Gambar 3.1 Fase-Fase RAD


(kendal, 2003)

Pada Gambar 3.1 di atas terlihat tahapan-tahapan RAD antara lain :


1. Perencanaan Syarat-syarat

Dalam tahap ini pihak perusahaan dan penulis bertemu untuk


mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi
kebutuhan informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Tahap
ini memerlukan peran aktif dari kedua belah pihak tersebut. Dalam
pertemuan tersebut diperoleh perencanaan yang akan dibuat ke dalam
sistem, yaitu:

a. Mengidentifikasi tujuan perancangan sistem.


b. Mengidentifikasi kebutuhan perancangan sistem.
c. Mengidentifikasi definisi masalah.
2. Workshop Desain
Tahap ini adalah tahap untuk merancang dan memperbaiki yang dapat
digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pihak
perusahaan merespon working prototype yang ada dan penulis
memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak
berdasarkan respon pihak perusahaan. Adapun metode desain yang
digunakan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1) Usecase Diagram, menggambarkan bagaimana sistem yang


digunakan.
2) Usecase Scenario (meskipun secara teknis bukan sebuah diagram).
Pada tahap ini penulis menjelaskan penggambaran pada usecase
diagram
3) Activity Diagram, penulis menggambarkan aliran keseluruhan
kegiatan, dan masing-masing usecase diagram dapat membuat satu
kegiatan.
4) Sequence Diagram, Penulis menjelaskan interaksi objek yang
disusun dalam suatu urutan waktu. Penulis memperlihatkan tahap
demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan
sesuatu didalam usecase.
5) Class Diagram, penulis menggambarkan kelas dan hubungannya,
dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain (dalam
logical view) dari suatu system.
3. Implementasi

Dalam tahap dibawah ini akan dilakukan implementasi sistem informasi


pemasaran diantaranya :

1. Membangun Sistem

Dalam tahap ini sistem dirancangn dengan menggunakan bahasa


pemrograman PHP, dan database MySQL.

2. Menguji Sistem

Pada tahap ini penulis melakukan penggujian atau testing terhadap sistem,
dan melakukan pengenalan terhadap sistem. Dalam hal ini sistem
informasi pemasaran ini diuji dan dikenalkan kepada manajer sebagai
penentu kebijakan dan keputusan perusahaan dan kepada staf lainnya.
Untuk pengujian sistem dilakukan dengan metode blackbox testing,
dimana peneliti melakukan input data pada sistem dan melihat output-nya
apakah sesuai dengan sistem yang diharapkan.
Daftar Pustaka

Hartono Sugiarto. (2019).


PERANCANGAN_SISTEM_INFORMASI_MARKETING_BERBASIS_WE. 5 No. 2.
Herry Mulyono. (2016). Information Systems View project Electronic Medical Record View
project Herry Mulyono. https://www.researchgate.net/publication/318461111
Johanes, Aminul Fitri, & Winanti. (2020). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PENJUALAN  PERLENGKAPAN TIDUR BERBASIS WEB PADA
PT.HILON INDONESIA.
kendal. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem. Prenhallindo.
Mariance, U. C. (n.d.). Analisa dan Perancangan Media Promosi dan Pemasaran Berbasis
Web Menggunakan Work System Framework (Studi Kasus di Toko Mandiri Prabot Kota
Medan).
McLeod, Raymond, Jr Hendra Teguh Schell, & George Agus Widyantoro. (2004).
Management information systems (8th ed.). Indeks.
Hariyadi, N. F. R. E. M. (2015). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MARKETING
BERBASIS WEB STUDI KASUS DI ADiTV YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI.
Oleh, D., & Yasmin, N. (n.d.). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMASARAN
BERBASIS WEB PADA BMT (BAITUL MAAL WATTAMWIL) CITA SEJAHTERA.
Sudiarti Politeknik Triguna Tasikmalaya Jl Ibrahim Adjie No, S. (2019). Sistem Informasi
Pemasaran Berbasis Website dalam Meningkatkan Pembelian Kerajinan Anyaman di Cv
Binangkit Kabupaten Tasikmalaya. 1(3).
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Alfa Beta.
Sutarman. (2012). Pengantar Teknologi Informasi. . PT Bumi Aksara.
Tata Sutabri. (2012). Analisis Sistem Informasi. Andi.
 

Anda mungkin juga menyukai