Anda di halaman 1dari 15

SISTEM INFORMASI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN DAN PELAYANAN PERBANKAN SYARIAH

Putri Rizky Aulia1, Raju Septi Nugroho2, Maudia Szaharanityas3, Suryo Budi
Santoso4

Program Studi Manajemen S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jawa Tengah, Indonesia

E-mail : putririzk2409@gmail.com1

ABSTRAK :

Tulisan ini membahas tentang sistem informasi pemasaran dalam meningkatkan


kepercayaan dan pelayanan perbankan syariah, meskipun banyak mengkaji
karakteristik sistem informasi pemasaran, namun dapat dilihat makna yang sejalan
pada konsep kualitas tingkat kepercayaan dan pelayanan yakni: (1) produk yang
bervariasi dan untuk memberikan suatu susunan aliran informasi yakni relevan. (2)
sistem pemasaran yang dilakukan bersifat fleksibel, sebagaimana kepuasan yang
dapat dibangun dengan terciptanya iklim saling percaya antara penyedia dan
pengguna. Memperbaiki tingkat pembelaan (realitas) informasi pemasaran, untuk
memandu pembuatan keputusan pemasaran dan perlindungan produk perusahaan
yang tentunya untuk meningkatkan kepercayaan dan pelayanan.

Terlepas dari kenyataan bahwa banyak orang mengkritik karakteristik sistem


pengumpulan informasi, fokus esai ini adalah bagaimana meningkatkan kepercayaan
dan mematuhi standar perbankan syariah. _ Secara khusus membahas : ( 1 ) Produk
dengan berbagai kegunaan dan informasi yang relevan dalam beberapa hal. ( 2 )
Sistem pemasaran yang digunakan sangat fleksibel, seperti kepuasan yang dapat
dibangun dengan saling pengertian antara pengguna dan pemasok. Meningkatkan
tingkat akurasi informasi pemasian dalam rangka pengelolaan produksi keputusan
pemasaran dan perlindungan produk bagi usaha yang diperlukan dalam rangka
meningkatkan kepercayaan dan loyalitas.

Lingkup pemasaran bank syariah melibatkan berbagai proses dalam tahapan


pelaksaanaanya bank syariah harus mecari nasabah dan mengidentifikasi apa yang
menjadi kebutuhan mereka, merancang produk dan jasa baik mutunya, menetapkan
harga atas produk atau jasa tersebut, mempromosikan dan kemudian diberikan ke
nasabah.

KEYWORDS: Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Ekse

Pemasaran, Bank Syariah

1. PENDAHULUAN

Tantangan besar dipicu oleh status bank sebagai organisasi pemasaran syariah.
Profesional perbankan syariah dan pengelola uang harus mencari sistem yang akan
menjadi landasan strategi mereka untuk membantu masyarakat lokal. Alhasil, ia dapat
terus beroperasi seperti biasa selama dapat memberikan informasi yang akurat
tentang suatu produk yang bermanfaat, dapat dipercaya, dan relevan bagi
penggunanya dengan tetap beroperasi dalam batas - batas yang sesuai dengan syariah.

Proses dimana organisasi yang memiliki ikatan dengan bank syariah


menganalisis data ekonomi sangat bergantung pada informasi pemasaran yang
disediakan. Lebih dari itu, akan memberikan dampak yang baik bagi distribusi
sumber - sumber ekonomi bagi kepentingan rakyat banyak. Hal ini benar karena
prinsip syariah mempromosikan kesetaraan antara individu dan masyarakat umum.
Dengan cara ini, akan ada lebih banyak kepercayaan publik terhadap organisasi yang
sehat.

Dalam industri perbankan, penyebaran informasi merupakan salah satu bidang


yang dapat meningkatkan tingkat kepercayaan yang dicapai selama berlangsungnya
suatu transaksi. Perbankan harus digunakan untuk memberdayakan masyarakat dan
menunjukkan kepedulian terhadap mereka. Bisa melalui barang yang diproduksi
sendiri oleh bank, cara bank melayani masyarakat, atau sistem manajemen yang stabil
dan andal yang digunakan dalam operasi bank. Kualitas produk bank inilah yang
menentukan kinerjanya.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, perekonomian secara umum akan


tumbuh sejalan dengan perkembangan dan kemajuan perbankan. Baik bank maupun
masyarakat umum sangat membutuhkan lembaga ini. Bank mensyaratkan masyarakat
umum untuk bertindak sebagai nasabah yang akan menerima pembayaran dan
memastikan bahwa pembayaran tersebut ditangani dengan baik oleh bank.
Sebaliknya, masyarakat umum membutuhkan bank untuk mendukung inisiatif usaha
produktifnya.

2. KAJIAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Menurut (Nugroho, 2018), Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan


sebagai bagian dari pengendalian internal suatu organisasi maupun perusahaan bisnis
yang dilakukan terorganisasi yang kemudian membentuk sistem perencanaan antara
manusia dengan teknologi berdasarkan prinsip-prinsip manajemen dan prosedur
akuntansi sebagai salah satu alternatif dalam pemecahan suatu masalah seperti halnya
yang bersifat bisnis misalnya pelayanan, inovasi produk, maupun strategi bisnis
lainnya.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengumpulkan,


mengatur, menyimpan dan menyebarkan data seperti audio,video, teks atau angka
melalui komputer dan telekomunikasi peralatan adalah sumber dari kekuatan dalam
organisasi dan merupakan bagian dari faktor dalam menciptakan dan meningkatkan
organisasi belajar (Onyeiwu, 2015)

Keterpaduan sistem informasi tersebut memiliki peranan utama dalam sistem


informasi (Nugroho, 2018), antara lain adalah sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif

Pada umumnya setiap perusahaan yang ingin berkembang berupaya melakukan


inovasi dalam menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan oleh
pelanggannya. Untuk mencapai hal ini, maka diperlukan berbagai strategi, seperti
menyediakan barang dan jasa dengan harga lebih murah dengan mempertimbangkan
keterjaminan aspek kualitas. Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif Pada
umumnya setiap perusahaan yang ingin berkembang berupaya melakukan inovasi
dalam menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan oleh pelanggannya.
Untuk mencapai hal ini, maka diperlukan berbagai strategi, seperti menyediakan
barang dan jasa dengan harga lebih murah dengan mempertimbangkan keterjaminan
aspek kualitas.

2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Setiap perusahaan mempunyai seorang manajer dalam menjalankan proses


pengambilan keputusan untuk mencari solusi atas permasalahan. Respon atas
pemecahan masalah sangatlah penting untu dicermati oleh setiap perusahaan agar
dapat meminimalisir kerugian perusahaan dalam waktu jangka pendek maupun
jangka panjang. Selama proses pemecahan masalah, setiap manajer pada umumnya
akan dihadapkan dengan beberapa alternatif pengambilan keputusan sebagai solusi
untuk memecahkan masalah yang tengah dihadapi. Secara umum proses alternatif
pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mekanisme seperti solusi alternatif,
penggunaan standar dan batasan dalam pengelolaan informasi.

3. Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Penggunaan e-Commerce

Saat ini penggunaan akses teknologi informasi banyak digunakan oleh para pelaku
e-Commerce sebagai bentuk salah satu bentuk representatif dari sarana dan prasarana
kegiatan operasionalisasi perusahaa, baik yang ditinjau dari aspek internal dan
eksternal. Salah satunya penerapan kecepatan askes informasi pada lingkup kegiatan
transaksi digital untuk jenis business to business (B2B) dan business to customer
(B2C) (Budiarta, Ginting dan Janner Simarmata, 2020).

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Sistem sebagian besar terfokus pada perubahan proses bisnis internal, tetapi
juga mengubah hubungan dengan pihak eksternal, terutama yang memiliki hubungan
bisniske bisnis. Setiap sistem akan lebih dipahami sebagai satu kesatuan yang terdiri
dari semua bagian yang terkait. Dengan sistem seperti itu, diharapkan tugas - tugas
operasional berjalan lambat dan presisi untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Penyusunan deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah


sekelompok unsur yang dikoordinasikan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
adalah penyusunan komponen yang dioordinasikan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu.

Informasi pemasaran merupakan sebuah mekanisme penting yang berupa alat


ukur yang dapat saling berinteraksi di dalam suatu organisasi. Dengan adanya sistem
informasi fungsional guna melengkapi informasi arus data di sebuah perusahaan,
sebagai alat untuk penyelesaian konflik yang di timbulkan dari aktivitas yang
berhubungan dengan kegiatan pemasaran pada perusahaan.

Berdasarkan struktur dasar informasi, informasi ini terdiri dari data yang
telah melalui analisis mendalam, sehingga cocok untuk digunakan sebagai dasar
penerapan pernyataan. Untuk memahami inisiatif bisnis yang telah terjadi dalam
suatu perusahaan tertentu, evaluasi apakah inisiatif tersebut sejalan dengan yang telah
direncanakan, dan pastikan bahwa data tersebut dapat diolah sedemikian rupa untuk
menghasilkan informasi yang akurat, dapat dipercaya, dan tepat waktu, maka
diperlukan suatu alat yang dikenal dengan sistem informasi.

Tujuan dari sistem pemasaran berbasis informasi sama dengan sistem


pemasaran lainnya.

1.Menyediakan informasi pemasaran yang berkaitan dengan situasi internal dan


eksternal perusahaan seperti perilaku konsumen, saluran distribusi, pesaing, kebijakan
publik, dan informasi lain yang diinginkan oleh manajemen pemasaran.

2.Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, penetapan sasaran,


strategi, program, pengendalian, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan dalam
pemasaran.

3.Menyediakan informasi untuk membantu dan menunjang pengambilan keputusan.

4.Untuk menyediakan informasi bagi pengolah kegiatan usaha baru.

5.Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik
mengenai perubahan pemasaran, kebutuhan pembeli dan peralihan harga.

PERBANKAN SYARIAH
Konsep perbankan Syariah

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang menjalankan bisnis berdasarkan


prinsip syariah dan menawarkan kredit dan jenis pinjaman lainnya serta bantuan
keuangan kepada pelanggan. Menurut beberapa sumber, bank yang menganut hukum
syariah adalah bank yang beroperasi tanpa melanggar aturan bunga dan menawarkan
jasa keuangan lainnya seperti pembiayaan dan jasa dengan imbalan pembayaran dan
peredaran uang yang beroperasi sesuai dengan hukum syariah.

Bank Syariah adalah bank yang berlandaskan prinsip kemitraan, keadilan,


keterbukaan, dan universalitas yang diimplementasikan dalam bentuk pembayaran
riba dalam berbagai format. Bank Syariah tidak mengungkapkan jumlah, waktu, dan
lokasi transaksi uang sebaliknya, itu memperlakukan mereka sebagai tukar. Bank
Syariah juga tidak melakukan kegiatan yang bersifat perjudian (maisyri) atau
melibatkan hal - hal yang tidak jelas.

Sistem perbankan Indonesia didirikan berdasarkan Undang-Undang No. 7


Tahun 1992, yang kemudian diubah dengan Undang -Undang No. 10 Tahun 1998
tentang perbankan. Ada dua bank di Indonesia, Bank Umum dan Bank Rakyat,
keduanya menjalankan bisnis konvensional atau syariah. Dalam hal penyelenggaraan
sistem perbankan yang konvensional dan halal, Indonesia belum sepenuhnya
menerapkannya.

Kualitas Perbankan Syariah dan Tingkat Kepercayaan

Perbankan ibarat permintaan, berbeda dengan ibarat sektor penawaran.


Metode pokoknya adalah bagaimana mendistribusikan uang ke sektor produktif yang
memang dibutuhkan. Sulitnya mencari permintaan yang signifikan menyebabkan
bank sangat berhati - hati saat menyetujui pinjaman. Bank, termasuk bank syariah ,
harus memiliki standar kepercayaan yang tinggi di pasar dan di bidang masyarakat
lainnya. Tidak selalu proses yang mudah untuk menerimanya. Saya harus dijunjung
tinggi atas kerja keras dan disiplin saya yang tak tergoyahkan. Namun, setelah
kepercayaan itu terbentuk, strategi untuk mempertahankannya juga cukup sulit. Ada
kemungkinan bahwa satu keadaan kecil dapat mengungkapkan tingkat kepercayaan
yang terlibat dan, seiring waktu, berubah menjadi malapetaka.

Secara umum, ciri-ciri kualitas perbankan syariah, sebagai berikut:

1. Produk yang bervariasi dan memberikan kemudahan bagi nasabah yang disadari
bahwa keadaan perekonomian tidak stabil dan menurunnya tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga keuangan, tidak membuat perbankan syariah goyah
terhadap persaingan dan persaingan yang terjadi.Hal ini harus dijadikan motivasi bagi
bank syariah untuk lebih inovatif, kreatif, dan terorganisir secara profesional. Bank
syariah mungkin dapat membantu mereka untuk meningkatkan kualitas barang
produksi mereka.

2. Sistem pemasaran yang aman dan efektif dapat dikembangkan tanpa harus
mengkhawatirkan iklim salim percaya antara pemasok dan pengguna. Namun, iklim
saling percaya tidak mudah menular. Karena fakta bahwa dalam satu skenario, bank
menerima uang dari deposan meskipun mereka bertindak sebagai konsumen dan
pemasok barang, sedangkan dalam skenario alternatif, pengembalian investasi
meningkat sebagai akibat dari penggunaan penyimpanan. Data proporsional yang
lebih tinggi dari rata-rata.

3. Ketersediaan penyusunan pemasaran itu dikembangkan oleh ketersediaan


informasi yang meyakinkan nasabah terhadap kemampuan bank Islam dalam
mencapai tujuannya. Informasi terpenting diberikan dalam khotbah pemasaran ini
kepada umat beriman ketika mereka ingin mengatur distribusi pemasaran. Juga, jika
seorang Muslim ingin berinvestasi, mereka harus memahami apakah investasi mereka
akan berhasil atau gagal karena keuntungan uang.
4. Pelayanan yang memuaskan pesatnya pertumbuhan secara kuantitatif, tanpa diikuti
dengan peningkatan kualitas, ternyata sudah menimbulkan dampak negatif yang tidak
sedikit. Ada pembahasan tentang pelayanan yang tidak didukung oleh bank syariah di
sini, padahal banyak Bank Pengkreditan Rakyat Syariah yang concer . Kualitas
berasal dari strategi bisnis dan operasi daripada kinerja individu karyawa .Kualitas
terdiri dari 90% sikap dan 10 % pengetahuan .Semua praktik bisnis didefinisikan
sesuai dengan syariah. Tidak hanya dalam strategi bisnis , tetapi juga dalam setiap
aspek kehidupan sehari-hari .

5. Banyaknya jaringan kantor bank syariah yang tersedia untuk penambahan bank
syariah diharapkan dapat menciptakan hubungan yang sehat yang pada akhirnya akan
meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap produk dan layanan yang terkait
dengan perbankan syariah. Selain itu, peningkatan jumlah bank syariah yang
beroperasi diperkirakan akan berdampak pada skala ekonomi industri, yang akan
berdampak negatif terhadap pertumbuhan operasional bank syariah.

6. Menyediakan informasi sumber daya manusia yang profesional. Dibandingkan


dengan bank konvensional, bank syariah umumnya lebih baru dan lebih inovatif.
Muslim secara keseluruhan telah lama bermasalah dengan bank konvensional.
Mayoritas masyarakat yang membuka bank syariah berasal dari bank konvensional
dan ekonomi mainstream. Mereka membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan sistem
saat ini. Masyarakat umum membutuhkan waktu untuk memahami operasional bank
yang sesuai syariah

7. Sosialisasi yang tulus terus dilakukanLembaga keuangan syariah, sebagaimana


diketahui, adalah perusahaan asing yang cara menjalankan bisnisnya tidak
sepenuhnya transparan kepada publik.

Prinsip bagi hasil berdasarkan syariah yang digunakan oleh bank berdasarkan
prinsip bagi hasil dalam:
a.Menetapkan imbalan yang akandiberikan kepada masyarakat sehubungan
dengan penggunaan/pemanfaatan dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya;

b.Pengertian ketidakseimbangan yang akan diterima dalam bentuk pembiayaan baik


untuk keperluan investasi atau modal kerja, berhubungan dengan penyediaan dana
kepada masyarakat

c.Ketidakseimbangan yang berhubungan dengan lazimnya kegiatan usaha yang


ditujukan oleh bank dengan prinsip bagi hasil.

Ciri dari penerimaan yang tumbuh adalah mengomel penilaian dan kritik yang
membangun. Secara umum, keberadaan bank syariah tidak menunjukkan kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap bank - bank tersebut , yang mengindikasikan
bahwa kepercayaan masyarakat terhadap bank -bank tersebut semakin meningkat.

Bank syariah harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa ia dapat


mewujudkan cita-cita yang telah ditetapkannya sendiri agar masyarakat mau
berinvestasi melalui bank syariah. Menanggapi permintaan tersebut, Dirut mencatat
bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah semakin
meningkat, dan potensi pasar perbankan syariah yang besar. Dengan kata lain,
masyarakat secara aktif bekerja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional
dan perbankan syariah pada umumnya.

Sistem Pelayanan

Agar masyarakat menyetor uang di bank, otoritas perbankan harus


memberikan peringatan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada orang yang
melakukan penyetoran. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga , kantong hasil ,
hadis , pelayanan , atau balas jasa lainnya .
Bank harus mengajukan umpan balik positif dari masyarakat umum untuk
meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan . Citra ini dapat dibuat dengan
menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, tenaga kerja berkualitas tinggi, dan
proses manufaktur berkualitas tinggi.

Masyarakat membutuhkan layanan yang membutuhkan waktu yang tepat


dan akurat. Biasanya nasabah cukup tegang dan memiliki kecenderungan yang harus
dilakukan dengan cepat , tenang , dan tepat . Banyak nasabah yang merasa tertekan
menutupi rasa tidak nyamannya karena pelayanan yang buruk , telegraf , dan bank
yang tidak dapat diandalkan .

Dalam proses menangani nasabah , bank senantiasa mengupayakan


merayu calon nasabah dengan berbagai cara guna memberikan dorongan kepada
nasabah yang bersangkutan . Selain itu diharapkan bank dapat memberikan bantuan
kepada nasabah melalui pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasinya .
Kepuasan Nasabah terhadap Pelayanan yang Diberikan adalah Hal-Hal yang Perlu
Dipehatikan Dalam Melayani Nasabah. Nasabah akan mendapatkan semua
kebutuhannya sesuai dengan waktu yang tepat , sesuai dengan maknanya .

Berikut ini ciri-ciri pelayanan yang baik adalah sebagai berikut:

1.Tersedia sarana dan prasarana yang baik


2.Tersedia personil yang baik
3.Bertanggung jawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga selesai
4.Melayani dapat dilakukan dengan aman dan efektif
5.Mampu berkomunikasi 6.Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi
7.Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik
8.Berusaha memahami kebutuhan nasabah 9.Mampu memberikan
kepercayaan kepada nasabah
Dasar-dasar nasabah pelayanan:
1.Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih
2.Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh dengan senyum
3.Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika kenal
4.Tenang, sopan, hormat, dan tekun mendengarkan setiap pembicaraan.

5.Berbicara denga bahasa yang baik dan benar

6.Bergairah dalam melayani nasabah dan tunjukkan kemampuannya

7.Mampu meyakini nasabah serta memberikan kepuasaan

3. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis atau pendekatan penelitian Studi
Kepustakaan (Library Research) yang bersifat deskriptif. Penelitian ini berfokus pada
penjelasan sistematis dan memberi gambaran tentang fakta yang diperoleh. Kajian
pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian. Studi pustaka juga mempelajari berbagai referensi buku serta
menggunakan penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan
landasan teori masalah yang akan diteliti. Penelitian ini menganalisis sistem informasi
pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan dan pelayanan perbankan syariah.
Jenis penelitian yang dilakukan dalam hal ini menggunakan jenis penelitian
kepustakaan yang ditulis secara deskriptif (Studio Research ). Studi saat ini berfokus
pada penjelasan sistematis dan memberikan informasi tentang fakta - fakta yang
dihadapi. Kajian masa lampau, atau kepustakaan, dapat digambarkan sebagai
serangkaian kegiatan yang melibatkan pengumpulan data sejarah, membaca dan
menganalisisnya, serta mengorganisasikan sumber - sumber yang digunakan dalam
penelitian. Selain itu, mahasiswa menggunakan berbagai buku referensi serta
penelitian sebelumnya yang relevan untuk mengidentifikasi masalah teoritis yang
akan dipecahkan. Studi saat ini menganalisis sistem pemrosesan informasi dengan
tujuan meningkatkan kepercayaan dan praktik perbankan yang sesuai syariah.

Sumber Data
Sumber data yang diambil untuk keperluan penelitian ini bersumber dari jurnal
dan situs internet yang terkait dengan topik yang diteliti. Dimana dalam penelitian ini
terdiri dari satu variabel yaitu Sistem Informasi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Perbankan Syariah.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metodologi Studi
Pustaka. Dengan mengumpulkan dan menganalisis jurnal atau bahan-bahan lain yang
berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Memperoleh informasi dan
melakukan analisis terkait Sistem Informasi Pemasaran untuk Meningkatkan
Kepercayaan dan Kredibilitas Terkait Perbankan Syariah.
Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah statistik
deskriptif yang mana digunakan untuk menggambarkan data yang sudah terkumpul.
Kemudian dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memperoleh nilai koefisien
regresi data yang tepat, pengujian asumasi klasik ini terbagi menjadi beberapa uji
diantaranya uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, uji heteroskedastis.
Dengan beberapa pengujian diatas dapat diketahui besar persentase variabel
independen dan penjelasan variabel dependen.

4. KESIMPULAN

Hasil pengujian yang telah dilakukan pada penelitian terdahulu dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1. Informasi pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam proses analisis
ekonomi yang dilakukan oleh organisasi yang terkait dengan bank syariah. Dalam
industri perbankan, penyebaran informasi merupakan salah satu bidang yang dapat
meningkatkan tingkat kepercayaan yang dicapai selama berlangsungnya suatu
transaksi. Sebagai alat untuk menyelesaikan konflik yang timbul dari aktivitas yang
berhubungan dengan strategi pemasaran perusahaan, sistem informasi digunakan
untuk mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan organisasi.

2. Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit
dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi
dengan prinsip-prinsip syariah. Perbankan syariah memiliki kualitas seperti produk
yang serbaguna dan memberikan pelanggan kemudahan , sistem pemasaran yang
sehat dan efisien, ketersediaan penyusunan pemasaran, pelayanan yang memuaskan,
terdapat banyak jaringan kantor bank syariah, SDM yang profesional dan sosialisasi
yang bersifat continue. Bank syariah harus dihormati baik di masyarakat maupun di
dunia usaha. Selain itu, klien mengharapkan bank untuk memenuhi persyaratan dan
keinginan mereka dengan menawarkan layanan yang melakukannya. Kepuasan
pelanggan dengan layanan yang diterima merupakan faktor penting untuk
dipertimbangkan ketika memberikan pelanggan. Pelanggan harus merasa bahwa
semua permintaan dan persyaratan mereka dapat dipenuhi pada waktu yang tepat
untuk dianggap puas.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman al-Baghdad, Emansipasi Adakah Dalam Islam, Jakarta: Raja


Grafindo, 1998

Alsyirah (2013). Abstrak Sistem Informasi Manajemen


iain-manado.ac.id/index.php/JIS/article/view/164/139

SUDIRMAN, A. e. (2020). Sistem Informasi Manajemen. Jurnal Manajemen.

Haryantini & Sadya, A. (2019). Sistem Informasi Pemasaran.

Harmony (2022). Sistem-informasi-pemasaran-pengertian-tujuan-jenis-contoh-dsb/

Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Zed, M. (2008).

Metode penelitian Kepustakaan. Indonesia: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai