Disusun Oleh :
Intelijen
Perusahaan
Pemasaran
Komunikasi Lingkungan
pemasaran
Informasi
pemasaran
internal
E. Model Sistem Informasi Pemasaran
Pada dasarnya sistem informasi pemasaran terbagi menjadi subsistem input dan
subsistem output.
1. Sub Sistem Input Pemasaran
Subsistem penelitian pemasaran dilakukan dengan menghimpun data terkait
berbagai aspek operasi pemasaran penjualan, khususnya berbagai aspek yang
berkaitan dengan konsumen dan calon konsumen. Data tersebut bisa didapat
melalui survei.
2. Sub Sistem Output Pemasaran
Sub sistem ini adalah seluruh perangkat lunak yang mampu memberikan
informasi kepada manajer terkait produk. Produk adalah unsur paling utama yang
harus ada di dalam marketing mix dan perusahaan pun memiliki wewenang dalam
menyediakan produk guna memenuhi keperluan pasar. Dalam hal ini, tugas dari
manajer pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan juga taktik dalam
marketing mix lalu mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang
baik. Product life cycle atau siklus hidup produk adalah suatu penjualan produk
yang bisa dimulai dari perkenalan, perkembangan dan juga penurunan. Tahap
perkenalan produk dalam hal ini adalah suatu tahapan untuk mengenalkan produk.
Sedangkan tahap perkembangan adalah suatu strategi terkait bagaimana suatu
penjualan bisa terus berjalan. Disisi lain, tahap penurunan adalah suatu tahap
penghapusan produk yang sudah tidak lagi dikonsumsi oleh pihak konsumen.
3. Sub Sistem Tempat
Subsistem tempat adalah seluruh perangkat lunak yang menjelaskan terkait
bagaimana produk disalurkan pada konsumen.
4. Sub Sistem Promosi
Subsistem promosi adalah seluruh perangkat lunak yang mampu menjelaskan
informasi secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manajer terkait
penjualan.
5. Sub sistem Harga
Sub sistem harga adalah perangkat lunak yang akan memberikan seluruh
informasi harga produk kepada manajer. Subsistem harga ini hampir sama dengan
subsistem promosi dalam hal mendukung keputusan. Penentuan harga yang
dilakukan akan berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan lalu ditambah dengan
mark-up yang diperlukan. Penentuan harga ini dilakukan berdasarkan permintaan
penetapan harga yang sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen pada
suatu produk.Pihak manajer nantinya bisa menggunakan subsistem ini secara
terpisah atau digabung. Dengan adanya integrated mix subsystem, maka
memungkinkan pihak manajer dalam mengembangkan strategi pemasaran dengan
memanfaatkan berbagai campuran unsur secara gabungan. Untuk setiap output
sistem, maka pihak manajemen akan memutuskan bahwa informasi tertentu
bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah dalam pemasaran. Berbagai
perangkat lunak dalam hal ini akan dikembangkan agar mampu menyediakan
informasi terkait unsur marketing mix dengan menggunakan berbagai cara.
F. Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran dibuat sebagai sarana bagi manajer pemasaran
untuk membuat keputusan efektif demi memberikan kontribusi dalam mencapai
target perusahaan. Lingkungan internal yang dimaksud meliputi :
1. Manajer-manajer yang memanfaatkan sistem tersebut.
2. Jenis-jenis keputusan yang harus dibuat.
3. Sasaran perusahaan yang seharusnya jadi pedoman dalam mengambil
keputusan secara keseluruhan.
4. Faktor sosial-budaya dan politik internal yang berpengaruh terhadap aktivitas
organisasi dalam mengambil keputusan.
Studi Kasus Sistem Informasi Pemasaran Produk Furniture Menggunakan
Konsep E – Business BB pada PT. Trifoli Kayakarya
Pada era perdagangan bebas saat ini merupakan masa persaingan yang hebat dan
kompetitif diantara produsen dalam memasarkan hasil produknya. Seluruh produsen
saling berusaha dan berlomba-lomba supaya produknya dapat diterima bagi
masyarakat luas, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini yang dilakukan salah
satunya suatu perusahaan yang bergerak dibidang furniture yaitu PT. Trifoli
Kayakarya yang beralamatkan di Jl. Arya Santika, Km 3,2, Desa Pasir Nangka,
Tigaraksa, Tangerang, Banten. Metode yang digunakan adalah penerapan teknologi
informasi berbasis web, yang dikembangkan dengan konsep EBusiness dengan fokus
pada model B2B (Business To Business). Konsep bisnis B2B yang dirancang pada PT.
Trifoli Kayakarya bertujuan tidak seperti konsep E-Commerce pada umumnya, tetapi
mempunyai setrategi dan tujuan khusus dalam usaha meningkatkan pemasaran
produknya. Harapan dari penelitian ini PT. Trifoli Kayakarya tetap mampu bersaing
dalam penjualan produknya ditengah era perdagangan bebas termasuk menghadapai
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).