Anda di halaman 1dari 5

Makalah Sistem Informasi Manajemen

“Sistem Informasi Pemasaran”

Disusun Oleh :

1. Aisyah Wahyu Rachmawati / 2110280078

2. Siti Rofida / 2110280079

3. Nevy Silfani Atikah Putri / 2110280103

4. Ardicha Ayu Wiyanti / 2110280105

Program Studi S1 Manajemen


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
2022-2023
A. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional adalah jenis struktur organisasi yang umum
digunakan perusahaan dengan mengelompokkan karyawan berdasarkan keahliannya.
Jadi, dalam setiap bagian diisi orang-orang yang memiliki keterampilan serta tugas
yang sama. Mereka akan dibagi ke dalam beberapa unit pekerjaan. Berikut adalah
kekurangan dan kelebihan struktur organisasi fungsional antara lain :
1. Memotivasi karyawan untuk memberi performa terbaik, karena dikelompokkan
sesuai keahliannya.
2. Memberi rasa nyaman dan aman bagi karyawan, karena melakukan pekerjaan yang
memang dikuasai bersama orang-orang yang juga berkompeten di bidang ini.
3. Hierarki yang jelas sehingga terhindar dari double command maupun pekerjaan
yang bertumpuk antara satu dan lainnya.
4. Jenjang karir karyawan lebih jelas.
5. Memberikan kestabilan pada operasional usaha sekaligus tanggung jawab
karyawannya. Hal ini lebih meningkatkan loyalitas karyawan sehingga
meminimalkan turn over rate.
B. Sistem Informasi Fungsional
Adalah Sistem Informasi yang memberikan informasi kepada kelompok / orang
pada bagian tertentu dalam sebuah perusahaan. Beberapa sistem informasi fungsional
yang umum adalah sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Pemasaran ( Marketing Information System atau MKIS )
Sistem informasi yang menyediakan informasi untuk dipakai oleh fungsi
pemasaran. Sistem ini mendukung keputusan yang berkaitan dengan bauran
pemasaran ( marketing mix ), yang mencakup : produk ( barang dan jasa ) yang
perlu ditawarkan, tempat yang menjadi sasaran pemasaran, promosi yang
perludilakukan, harga produk
2. Sistem Informasi Akuntansi ( accounting information system )
Sistem informasi yang menyediakan informasi untuk dipakai oleh fungsi
akuntansi (departemen atau bagian akuntasi). Sistem ini mencakup semua
transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam suatu perusahaan.
3. Sistem Informasi Keuangan ( Finance information system )
Sistem informasi yang menyediaklan informasi pada fungsi keuangan (
departemen atau bagian keuangan ) yang menyangkut keuangan perusahaan.
Misalnya berupa ringkasan arus kas ( cash flow dan informasi pembayaran ).
4. Sistem Informasi Manufaktur ( Manufacturing / Production information
system )
Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk
mendukung manajemen perusahaan ( baik dalam hal perencanaan maupun
pengendalian ) dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Misalnya berupa data bahan mentah, profil
vendor baru dan jadwal produksi.
5. Sistem Informasi SDM( Human resource information system atau HRIS )
Sistem informasi yang menyediakan informasi untuk dipakai oleh fungsi
personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak dan tunjangan-
tunjangan hingga kinerja pegawai. Macam-macam Sistem Informasi fungsional
yang tersedia antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya berbeda -
beda. Sebagai contoh, perusahaan distribusi tidak memiliki sistem informasi
produksi.
C. Prinsip – prinsip Pemasaran
Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan
mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis
melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa dan
gagasan. Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur - unsur yang dinamakan
bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari :
1. Produk (product), adalah apa yang dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan
keinginannya atau kebutuhannya.
2. Promosi (promotion), adalah cara untuk mendorong penjualan produk termasuk
periklanan dan penjualan langsung.
3. Tempat (place), adalah hal yang berhubungan dengan cara mendistribusikan
produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi.
4. Harga (price), adalah semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar
pelanggan untuk produk itu.
D. Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran
Profesor Phillip Kotler dari Northwestern University menggunakan istilah pusat
saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di
dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Jenis
informasi pemasaran antara lain :
1. Intelijen pemasaran (marketing intelligence ) meliputi informasi yang mengalir
ke perusahaan dari lingkungan.
2. Informasi pemasaran intern (internal marketing information) meliputi
infomasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3. Komunikasi pemasaran (marketing communication ) meliputi informasi yang
mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.

Intelijen
Perusahaan
Pemasaran
Komunikasi Lingkungan
pemasaran
Informasi
pemasaran
internal
E. Model Sistem Informasi Pemasaran
Pada dasarnya sistem informasi pemasaran terbagi menjadi subsistem input dan
subsistem output.
1. Sub Sistem Input Pemasaran
Subsistem penelitian pemasaran dilakukan dengan menghimpun data terkait
berbagai aspek operasi pemasaran penjualan, khususnya berbagai aspek yang
berkaitan dengan konsumen dan calon konsumen. Data tersebut bisa didapat
melalui survei.
2. Sub Sistem Output Pemasaran
Sub sistem ini adalah seluruh perangkat lunak yang mampu memberikan
informasi kepada manajer terkait produk. Produk adalah unsur paling utama yang
harus ada di dalam marketing mix dan perusahaan pun memiliki wewenang dalam
menyediakan produk guna memenuhi keperluan pasar. Dalam hal ini, tugas dari
manajer pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan juga taktik dalam
marketing mix lalu mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang
baik. Product life cycle atau siklus hidup produk adalah suatu penjualan produk
yang bisa dimulai dari perkenalan, perkembangan dan juga penurunan. Tahap
perkenalan produk dalam hal ini adalah suatu tahapan untuk mengenalkan produk.
Sedangkan tahap perkembangan adalah suatu strategi terkait bagaimana suatu
penjualan bisa terus berjalan. Disisi lain, tahap penurunan adalah suatu tahap
penghapusan produk yang sudah tidak lagi dikonsumsi oleh pihak konsumen.
3. Sub Sistem Tempat
Subsistem tempat adalah seluruh perangkat lunak yang menjelaskan terkait
bagaimana produk disalurkan pada konsumen.
4. Sub Sistem Promosi
Subsistem promosi adalah seluruh perangkat lunak yang mampu menjelaskan
informasi secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manajer terkait
penjualan.
5. Sub sistem Harga
Sub sistem harga adalah perangkat lunak yang akan memberikan seluruh
informasi harga produk kepada manajer. Subsistem harga ini hampir sama dengan
subsistem promosi dalam hal mendukung keputusan. Penentuan harga yang
dilakukan akan berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan lalu ditambah dengan
mark-up yang diperlukan. Penentuan harga ini dilakukan berdasarkan permintaan
penetapan harga yang sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen pada
suatu produk.Pihak manajer nantinya bisa menggunakan subsistem ini secara
terpisah atau digabung. Dengan adanya integrated mix subsystem, maka
memungkinkan pihak manajer dalam mengembangkan strategi pemasaran dengan
memanfaatkan berbagai campuran unsur secara gabungan. Untuk setiap output
sistem, maka pihak manajemen akan memutuskan bahwa informasi tertentu
bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah dalam pemasaran. Berbagai
perangkat lunak dalam hal ini akan dikembangkan agar mampu menyediakan
informasi terkait unsur marketing mix dengan menggunakan berbagai cara.
F. Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran dibuat sebagai sarana bagi manajer pemasaran
untuk membuat keputusan efektif demi memberikan kontribusi dalam mencapai
target perusahaan. Lingkungan internal yang dimaksud meliputi :
1. Manajer-manajer yang memanfaatkan sistem tersebut.
2. Jenis-jenis keputusan yang harus dibuat.
3. Sasaran perusahaan yang seharusnya jadi pedoman dalam mengambil
keputusan secara keseluruhan.
4. Faktor sosial-budaya dan politik internal yang berpengaruh terhadap aktivitas
organisasi dalam mengambil keputusan.
Studi Kasus Sistem Informasi Pemasaran Produk Furniture Menggunakan
Konsep E – Business BB pada PT. Trifoli Kayakarya
Pada era perdagangan bebas saat ini merupakan masa persaingan yang hebat dan
kompetitif diantara produsen dalam memasarkan hasil produknya. Seluruh produsen
saling berusaha dan berlomba-lomba supaya produknya dapat diterima bagi
masyarakat luas, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini yang dilakukan salah
satunya suatu perusahaan yang bergerak dibidang furniture yaitu PT. Trifoli
Kayakarya yang beralamatkan di Jl. Arya Santika, Km 3,2, Desa Pasir Nangka,
Tigaraksa, Tangerang, Banten. Metode yang digunakan adalah penerapan teknologi
informasi berbasis web, yang dikembangkan dengan konsep EBusiness dengan fokus
pada model B2B (Business To Business). Konsep bisnis B2B yang dirancang pada PT.
Trifoli Kayakarya bertujuan tidak seperti konsep E-Commerce pada umumnya, tetapi
mempunyai setrategi dan tujuan khusus dalam usaha meningkatkan pemasaran
produknya. Harapan dari penelitian ini PT. Trifoli Kayakarya tetap mampu bersaing
dalam penjualan produknya ditengah era perdagangan bebas termasuk menghadapai
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Anda mungkin juga menyukai