Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

MANAJEMEN PEMASARAN I

DOSEN PENGAMPU:

Dra. AGUNG YATININGRUM, M.M

Disusun Oleh :

SITI MAIMUNA WAROH (19.641.0193)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO
TAHUN AKADEMIK 2020
A. Definisi Sistem Informasi Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan


mempercepat hubungan pertukaran dalam lingkungan yang dinamis melalui
penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan
gagasan. • Sistem Informasi Pemasaran merupakan subset dari SIM yang
menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan.
Dapat juga dikatakan bahwa Sistem Informasi Pemasaran (Marketing
Information System / MKIS) adalah suatu sistem berbasis komputer yang
bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pemasaran produk perusahaan.

B. Strategi Pemasaran
Tugas dari manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi yang
menerapkan sumber daya yang dimiliki perusahaan bagi pamasaran barang, jasa
dan gagasan perusahaan. • Strategi pemasaran terdiri dari gabungan unsur-unsur
yang dinamakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix), yaitu 4P (Product, Price,
Place, Promotion).

 Product (Produk)
Product (produk) adalah apa yang dibeli oleh konsumen untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhannya. Produk dapat berupa barang fisik, berbagai
jenis jasa, atau suatu gagasan
 Price (Harga)
Price (harga) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang
dibayar oleh konsumen untuk produk yang digunakannya.
 Place (Tempat)
Place (tempat) berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara
fisik kepada konsumen melalui saluran distribusi.
 Promotion (Promosi)
Promotion (promosi) berhubungan dengan semua cara yang mendorong
penjualan produk, termasuk periklanan (advertising) dan penjualan langsung
(direct sales).

C. Evolusi Sistem Informasi Pemasaran

Pada tahun 1966, Prof. Philip Kotler dari Northwestern University,


menggunakan istilah Pusat Saraf Pemasaran (Marketing Nerve Center) untuk
menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mampu
mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Walaupun Kotler tidak
menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, tetapi itulah yang ada dalam
pikirannya. Kotler mengidentifikasikan 3 jenis informasi pemasaran, yaitu :

1. Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligent)


Informasi yang mengalir dari lingkungan ke perusahaan.
2. Informasi Pemasaran Intern (Internal Marketing Information)
Informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3. Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication).
Informasi yang mengalir dari perusahaan ke lingkungan.
4. Gambar Arus Informasi menurut Kotler.

D. Model Sistem Informasi Pemasaran

Struktur model yang digunakan terdiri dari :


 Subsistem input (yang mengumpulkan data dan informasi dari dalam
perusahaan dan lingkungannya). Dalam model Sistem Informasi Pemasaran,
Subsistem Input menyediakan data bagi database. Subsistem Input terdiri
dari :
1. SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
SIA (Sistem Informasi Akuntansi) mengumpulkan data yang menjelaskan
transaksi pemasaran perusahaan. Data tersebut dugunakan untuk
menyiapkan informasi dalam bentuk laporan periodik (laporan penjualan
produk yang laku dan tidak laku) dan laporan khusus (laporan penjualan
produk berdasarkan daerah penjualan).
2. Penelitian PemasaranPenelitian Pemasaran dapat dilakukan melalui
penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari
kebutuhan konsumen dan meningkatkan efisiensi pemasaran. Manajer
pemasaran dapat menggunakan penelitian pemasaran untuk
mengumpulkan segala jenis informasi, tetapi sebagian besar kegiatan
ditujukan pada konsumen dan calon konsumen. Data yang dikumpulkan
dapat berupa :
1. Data Primer, adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perusahaan.
2. Data Sekunder, data yang dikumpulkan oleh orang lain.
3. Intelijen Pemasaran
Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligence) digunakan untuk
mengumpulkan informasi dari lingkungan luar perusahaan (terutama
pesaing) yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Pemasaran tidak
bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing, tetapi
membuat arus masuk dari pesaing. Istilah Intelijen Pemasaran mengacu
pada berbagai kegiatan yang etis guna mendapatkan sebanyak mungkin
informasi yang berkaitan dengan pesaing. Jadi, Intelijen Pemasaran bukan
suatu kegiatan perusahaan yang satu memata-matai perusahaan yang lain
guna mencuri semua data dan informasi mengenai perusahaan yang
dimata-matainya tersebut. Selama tahun 1960-an dan 1970-an
perusahaanperusahaan tidak menaruh perhatian khusus untuk
mendapatkan informasi mengenai pesaing mereka, tetapi persaingan
global yang meningkat telah mengubahnya menjadi dramatis. Kini
pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi persaingan
merupakan aplikasi komputer yang penting di banyak perusahaan. Istilah
Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligent) atau Intelijen Persaingan
(Competitive Intelligent / CI) atau Intelijen Bisnis (Business Intelligent /
BI) banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pengumpulan informasi mengenai pesaing. Informasi yang dikumpulkan
disebut intelijen (intelligent). 5 tugas dasar bagi Intelijen Pemasaran,
antara lain:
1. Mengumpulkan Data, data pesaing dapat berupa data primer
dan data sekunder.
2. Mengevaluasi Data, data yang telah dikumpulkan harus
diperiksa untuk memastikan akurasinya.
3. Menganalisis Data, jarang data menjelaskan secara
menyeluruh sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengubah data
menjadi informasi.
4. Menyimpan Informasi, informasi yang telah diubah perlu
disimpan sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pengambilan
kembali.
5. Menyebarluaskan Informasi, penyebarluasan informasi
diperuntukkan bagi mereka yang berminat.
 Database (tempat penyimpanan data)Database adalah suatu kumpulan
data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut cara tertentu
sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali. Beberapa data dalam
database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tetapi banyak yang berbagi
dengan area fungsional lain. Data yang masuk ke dalam database berasal dari
subsistem input, yaitu:
1. Sumber Internal, terdiri dari SIA, Penelitian Pemasaran.
2. Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Pemasaran.

Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database.

 Subsistem output (yang mengubah data menjadi informasi)Tiap


subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem tersebut sebagai
bagian dari bauran:Subsistem Produk (Product)
Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk guna memenuhi
kebutuhan pasar tertentu. Subsistem Produk (Product) menyediakan
informasi mengenai produk perusahaan. Suatu kerangka kerja yang disebut
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) mampu menelusuri penjualan
suatu produk mulai dari perkenalan, perkembangan, dewasa, dan penurunan.
Siklus Hidup Produk mampu mengarahkan manajer pemasaran dalam
membuat keputusan-keputusan berorientasi produk.
 Subsistem Tempat (Place)
Subsistem Tempat (Place) menyediakan informasi mengenai jaringan
distribusi perusahaan. Berbagai saluran distribusi yang digunakan
perusahaan untuk menyalurkan produk-produknya ke konsumen merupakan
unsur Tempat (Place) dalam bauran pemasaran, baik menjual langsung
maupun melalui jaringan perantara (pedagang besar, pedagang perantara dan
penyalur).

Subsistem Promosi (Promotion)


Subsistem Promosi (Promotion) menyediakan informasi tentang kegiatan
periklanan dan penjualan langsung. Lebih menekankan pada sifat kreatifitas
bagaimana menawarkan produk sehingga konsumen tertarik untuk
membelinya. Hingga saat ini, “promosi bibir” atau promosi dari mulut ke
mulut merupakan promosi yang paling efisien dibandingkan dengan promosi
yang menggunakan media cetak dan media elektronik.

Subsistem Harga (Price)


Subsistem Harga (Price) menyediakan informasi yang dapat membantu
manajer dalam membuat keputusan harga.  Penentuan harga dibuat
berdasarkan:

1. Biaya

Penentuan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing) dilakukan dengan


menghitung terlebih dahulu mengenai biaya / ongkos yang dikeluarkan
perusahaan dalam menghasilkan / memperoleh produk. Setelah menentukan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan kemudian ditambahkan (mark up)
yang diinginkan, maka diperoleh harga mengenai suatu produk.

1. Permintaan

Penentuan harga berdasarkan permintaan (demand-based pricing) dilakukan


dengan menyesuaikan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu
produk. Kunci pendekatan ini adalah memperkirakan permintaan dengan
tepat. Pendekatan ini memerlukan pemahaman yang baik mengenai
konsumen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.

Subsistem Bauran Terintegrasi


Subsistem Bauran Terintegrasi (Integrated Mix Subsystem) memungkinkan
manajer untuk mengembangkan strategi dengan mempertimbangkan dampak
kombinasi dari unsur 4P (Product, Price, Place, Promotion). Hal ini dapat
dicapai dengan memproyeksikan berbagai kemungkinan hasil dari berbagai
kombinai unsur 4P tersebut. Penjelasan mengenai subsistem bauran
terintegrasi dalam literatur jarang didapat, karena sukarnya melakukannya
dan juga adanya keinginan dari pihak perusahaan untuk menjaga
kerahasiaan. Model subsistem bauran terintegrasi yang banyak
dipublikasikan adalah BRANDAID, yang dikembangkan oleh Prof. John
D.C. Little dari MIT. BRANDAID mencakup beberapa submodel untuk
periklanan, promosi, harga, penjualan perorangan, dan distribusi pengecer.
BRANDAID merangsang kegiatan perusahaan manufaktur yang menjual
prosuk ke konsumen melalui para pengecer dalam lungkungan yang
kompetetif. Pendekatan dasar dari pendekatan ini adalah memperkirakan
dampak dari berbagai pengaruh pada penjualan perusahaan manufaktur.
Sama seperti model-model yang lainnya, model BRANDAID masih belum
mampu menangani kejadian yang tidak terduga. Hal ini terjadi jika
perusahaan yan menggunakan model BRANDAID dilanda pemogokan lalu
diikuti dengan tanggapan tak terduga yang baik atas penjualan paket baru.
Tetapi, model subsistem bauran terintegrasi seperti BRANDAID dapat
menjadi alat yang mampu diandalkan bagi manajer pemasaran.

D. Penggunaan Sistem Informasi Pemasaran Oleh Manajer

Penelitian pada perusahaan Fortune 500 memberikan gambaran yang baik


mengenai cara raksasa-raksasa industri menggunakan komputer sebagai alat
pemasaran. Manajer pemasaran menggunakan Sistem Informasi Pemasaran
untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan
bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran
tersebut diterima oleh konsumen. Para manajer lain dalam perusahaan juga
menggunakan Sistem Informasi Pemasaran. Kita telah mengetahui bahwa
intelijen pemasaran menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan bahwa
eksekutif terlibat dalam penentuan harga. Walaupun nama sistem informasi
fungsional mengimplikasikan bahwa sisetm tersebut hanya untuk menejer di
area tersebut, output informasi juga dapat bernilai bagi manajer lain yang ada
dalam perusahaan.

Sumber :
– Modul Sistem Informasi Manajemen Pertemuan 10 STMIK Bina Insani

HTTPS://REHANDWI03.WORDPRESS.COM/2018/11/24/SISTEM-
INFORMASI-PEMASARAN/

Anda mungkin juga menyukai