Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN KOPERASI

KOPERASI DALAM ANALISIS KOMPARATIF

Disusun Oleh :
1. Achmad Laodry M. 19641 0173
2. Muhammad Aminullah 19641 0188
3. Alex Fajar M 19641 0091

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI


MANAJEMEN
UNIVERSITAS PANCA MARGA

KOTA PROBOLINGGO

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sejarah koperasi bermula pada abad ke-20 yang
pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-
orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam
lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalime semakin memuncak.
Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas,
terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri
untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Koperasi baru terlihat pergerakannya pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya setelah Bapak
Koperasi, Bung Hatta mengadakan Kongres Koperasi I.

1.2        Rumusan Masalah
1.      Apa saja Konsep Koperasi?
2.      Bagaimana Hubungan dalam Koperasi?
3.      Bagaimana Masalah Bisnis dengan Non Anggota?
4.      Apa saja Alasan Menjadi Anggota Koperasi?
5.      Bagaimana Prasyarat Keunggulan Koperasi?
6.      Bagaimana Koperasi dalam Segitiga Strategis?

1.3        Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui Konsep Koperasi.
2.      Untuk mengetahui Berbagai Hubungan dalam Koperasi.
3.      Untuk mengetahui Masalah Bisnis dengan Non Anggota.
4.      Untuk mengetahui Alasan Menjadi Anggota Koperasi.
5.      Untuk mengetahui Prasyarat Keunggulan Koperasi.
6.      Untuk mengetahui Koperasi dalam Segitiga Strategis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Konsep Koperasi
Dua contoh pengertian koperasi yang mcncantumkan prinsip-prinsip koperasi
adalah yang dikemukakan oleh International Cooperative Alliance
(ICA) adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk
perbaikan  social ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya
dengan jalan berusaha bersama dengan saling membantu antara satu dengan lainnya
dengan cara membatasi keuntungan,  usaha tersebut harus di dasarkan prinsip-prinsip
koperasi  (Ima Suandi, 1989). Prinsip-prisip yang dimaksud adalah prinsip-prinsip
koperasi yang dikemukakan ICA.
Pada UU No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai “badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar
atas asas kekeluargaan”. Jika koperasi dipandang dari sudut organisasi ekonomi, pengertian
koperasi dapat dinyatakan dalam kriteria identitas yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelanggan. Pendapat Muenkner (1989, h.40) memberikan definisi koperasi sebagai
organisasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut :
a)         Adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antara sesamanya atas dasar sekurang-
kurangnya satu kepentingan yang sama (kelompok koperasi),
b)         Adanya dorongan (motivasi) untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok guna memenuhi
kebutuhan ekonomi melalui usaha bersama atas dasar swadaya dan saling tolong menolong
(motivasi swadaya),
c)         Adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara bersama-sama (perusahaan koperasi),
dan
d)        Tugas perusahaan tersebut adalah untuk memberikan pelayanan kepada para anggotanya
(promosi anggota).

2.2  Berbagai Hubungan dalam Koperasi


Berdasarkan konsep koperasi yang dijelaskan di atas, perlu digaris bawahi 3 hubungan yang
penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan kepemilikan, hubungan pelayanan dan
hubungan pasar.
         Hubungan Kepemilikan
Hubungan kepemilikan menunjukkan besarnya peranan dalam koperasi, artinya anggota
adalah pemilik perusahaan koperasi. Sebagai pemilik anggota mempunyai kewajiban-kewajiban
dan hak-hak tertentu terhadap koperasinya, baik kewajiban dan hak individual maupun
kewajiban dan hak keuangan (finansial).
Kewajiban dan hak pribadi adalah kewajiban dan hak dalam kehidupan kegiatan koperasi.
Kewajiban dan hak ini sama bagi semua anggota dan tidak dapat dihilangkan dari seorang
anggota selama menjadi anggota koperasi.
Kewajiban dan hak keuangan adalah kewajiban dan hak yang berhubungan dengan
keikutsertaan keuangan para anggota dalam harta kekayaan dan dana koperasi. Kewajiban dan
hak keuangan hanya timbul antara anggota dan koperasi, tidak antara sesama anggota, atau
antara anggota dengan para kreditor koperasi.
Kewajiban secara individu yang utama adalah :
         Ikut serta secara individual dalam usaha bersama guna mencapai tujuan bersama
         Kewajiban untuk setia kepada koperasi, yakni meliputi :
1.         Turut serta secara aktif dalam kehidupan koperasi, misalnya melakukan pemilihan pengurus.
2.         Memanfaatkan fasilitas koperasi
3.         Mengambil tindakan yang diperlukan agar kerugian koperasi dapat dihindarkan.
4.         Tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan koperasi.
5.         Tidak melakukan persaingan dengan badan usaha koperasi
6.         Kewajiban untuk memenuhi keputusan yang diambil dengan suara terbanyak
7.         Kewajiban untuk mematuhi anggaran dasar
8.         Kewajiban untuk memberikan semua keterangan yang perlu kepada koperasi.
9.         Kewajiban untuk memanfaatkan fasilitas badan usaha koperasi.
Umumnya setiap anggota mempunyai kepentingan untuk memanfaatkan fasilitas yang diadakan
koperasi, sebab fasilitas ini dibentuk terutama untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Tapi
dalam hal di mana pemanfaatan fasilitas koperasi secara reguler tidak memberikan hasil dalam
memajukan kepentingan ekonomis para anggotanya, maka keikutsertaan para anggota dalam
koperasi menjadi alasan yang dipersoalkan.
Oleh karena itu tindakan anggota seharusnya adalah :
            Menimbulkan suatu perubahan dalam hal pengelolaan badan usaha koperasi
            Mengubah tujuan koperasi sampai dengan koperasi mampu memenuhi kebutuhan ekonomis riil
anggotanya.
            Mengundurkan diri dari koperasi karena tidak menguntungkan
            Membubarkan koperasi mereka
            Mempersatukan koperasi dengan koperasi lain supaya membentuk unit ekonomi yang dapat
hidup terus guna kemajuan anggotanya.
Berdasarkan kewajiban individual tersebut maka setiap anggota mempunyai hak individual
sebagai berikut :
            Hak untuk menghadiri rapat dan mengajukan usul
            Hak untuk memberi suara
            Hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus
            Hak untuk memanfaatkan fasilitas koperasi
            Hak untuk diberi tahu mengenai suatu hal yang berhubungan dengan koperasi
            Hak untuk mengundurkan diri dari keanggotaan.
            Hak untuk melindungi kelompok minoritas.
Kewajiban keuangan yang utama dari anggota meliputi tiga hal pokok, yaitu :
1.         Kewajiban untuk membayar konstribusi kuangan yang ditentukan dalam anggaran dasar,
misalnya simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan dana-dana pribadi yang
diinvestasikan dalam koperasi. Bagi anggota sendiri, konstribusi ini merupakan keputusan
investasi di mana mereka mengharapkan tingkat pengembalian investasi (return on investment)
tertentu yang dapat menunjang tingkat kehidupannya. Keuntungan itu bisa meluas tidak hanya
pada besarnya proporsi dari SHU, tetapi besarnya manfaat langsung yang diterima, yakni berupa
harga pelayanan. Manfaat langsung inilah yang sebenarnya sangat diharapkan anggota.
2.         Kewajiban bertanggung jawab atas utang koperasi. Tanggung jawab koperasi terhadap kreditor
hanya sebatas harta kekayaan koperasi itu sendiri dan kreditor tidak dapat menuntut pembayaran
langsung dari para anggotanya. Tanggung jawab anggota terhadap utang tertentu dibatasi hingga
jumlah tertentu sesuai dengan anggaran dasar.
3.         Kewajiban untuk memanfaatkan fasilitas badan usaha tertentu, misalnya fasilitas simpan pinjam.
Berdasarkan kewajiban tersebut maka hak keuangan anggota adalah sebagai berikut :
a)         Hak untuk menggunakan dan menarik keuntungan dari fasilitas badan usaha koperasi
b)         Hak untuk menerima kembali uang keanggotaan, keuntungan, bonus dan bunga atas modal
saham yang disetor.
c)         Hak untuk menuntut pembayaran kembali konstribusi dana koperasi yang disetorkan karena
mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi.
d)        Hak untuk menerima kembali dana yang disetorkan karena koperasi dilikuidasi.
         Hubungan Pelayanan
Hubungan pelayanan muncul karena fakta bahwa anggota di samping sebagai pemilik juga
sebagai pelanggan utama koperasi. Bentuk hubungan pelayanan koperasi terhadap anggota dapat
dilakukan melalui bisnis antara usaha anggota dengan badan usaha koperasi. Hubungan bisnsis
ini dapat dikaji secara mikro, dimana anggota dapat berfungsi sebagai produsen (penjual) tetapi
juga berfungsi sebagai konsumen (pemakai). Demikian juga koperasi, ia dapat berfungsi sebagai
produsen (penjual) tetapi juga dapat berfungsi sebagai konsumen atau pedagang.
Berbeda dengan perusahaan individu yang berorientasi pada maksimal profit, perusahaan
koperasi mempunyai dua misi utama yaitu pelayanan terhadap anggotanya dan meningkatkan
pertumbuhan badan usaha koperasi itu sendiri.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggotanya, koperasi dapat mejadikan anggota
sebagai segmen pasar yang potensial bagi peningkatan pelayanan tersebut. Tetapi jika ingin
meningkatkan pertumbuhan badan usaha koperasi, manajemen harus berorientasi ke luar
anggota. Tentu saja proporsi transaksi dengan anggota harus lebih banyak dibandingkan dengan
proporsi transaksi dengan nonanggota, sebab bagaimanapun, misi pelayanan terhadap anggota
harus lebih diutamakan daripada misi pertumbuhan badan usaha koperasi.
         Hubungan Pasar
Pada prinsipnya, pasar adalah pertemuan antara penjual dan pembeli. Tetapi konsep pasar
sebenarnya bukanlah sesuatu yang konkret, melainkan sesuatu yang abstrak. Ahli ekonomi
bahkan lebih menekankan pada pertemuan antara permintaan dan penawaran. Permintaan
menggambarkan rencana jumlah produk yang diminta pada periode waktu tertentu, sedangkan
penawaran menggambarkan rencana produk yang akan dijual (ditawarkan) pada periode tertentu.
Jika permintaan bertemu dengan penawaran, maka akan muncul konsep baru berupa harga dan
jumlah produk yang ditransaksikan.
Dalam teori ekonomi, pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu pasar barang, pasar tenaga
kerja, pasar uang, pasar modal dan pasar luar negeri. Kelima jenis pasar ini dapat dimanfaatkan
koperasi sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi pertumbuhan koperasi.
1.      Pasar Barang
Pasar barang menggambarkan pertemua antara permintaan dan penawaran akan barang.
Koperasi dapat bergerak di pasar dengan menawarkan barang hasil produksi koperasi atau
anggota dan dapat pula melakukan permintaan akan produk yang dibutuhkan oleh koperasi atau
anggota. Koperasi yang bertugas menghimpun hasil-hasil usaha anggotanya tentu saja harus
melakukan penjualan ke pasar eksternal (dalam hal ini pasar barang). Koperasi yang terdiri atas
para pekerja dan menghasilkan produk masa, ia juga harus bergerak di pasar barang. Sebaliknya,
koperasi-koperasi produksi yang memproses bahan baku menjadi barang jadi, mereka juga akan
melakukan pembelian di pasar barang (dalam hal ini pasar barang dianggap sama dengan pasar
komoditas).
Demikian juga untuk koperasi-koperasi yang tugasnya sebagai perantara pemenuhan
kebutuhan anggotanya, ia harus bergerak di pasar barang dalam pengadaan barang atau bahan
kebutuhan anggotanya.
Di pasar barang, produk-produk yang dijual koperasi akan bersaing dengan produk-produk lain
dari pesaingnya. Tugas manajemen koperasi dalam hal ini adalah memenangkan persaingan itu.
Paling tidak ada dua hal yang diperlukan guna memenangkan persaingan itu, yaitu :
            Koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh pesaingnya.
            Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat berpartisipasi aktif dalam
koperasi.
2.      Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan tenaga
kerja. Pertemuan ini akan menghasilkan konsep upah dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Biasanya yang melakukan permintaan adalah badan usaha (perusahaan), lembaga-lembaga,
instansi-instansi atau dapat juga perseorangan, sedang yang melakukan penawaran tenaga kerja
adalah jumlah angkatan kerja yang tersedia di pasar kerja. Koperasi sebagai badan usaha juga
membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan operasionalnya, artinya tenaga kerja yang terlepas
dari keanggotaan koperasi. Untuk itu tugas utama pengurus di pasar tenaga kerja ini adalah
merekrut tenaga kerja dan menempatkannya sesuai dengan keahliannya, serta memberikan
insentif yang layak bagi tenaga kerja tersebut.
Di samping itu, pengurus koperasi harus mempertahankan tenaga kerja yang ada denga jalan
memberikan kesempatan untuk berkembang. Koperasi harus sedapat mungkin menurunkan
tingkat perputaran tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi kerja. Di pasar tenaga kerja
koperasi juga akan bersaing dengan pesaingnya dalam rangka merekrut tenaga kerja yang
berkualitas. Untuk itu paling tidak koperasi harus :
         Memberikan insentif yang relatif lebih baik dibanding dengan pesaingnya
         Memberikan kesempatan pengembangan karier yang relatif lebih baik dibanding dengan
pesaingnya.
3.      Pasar Uang
Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan uang. Dalam pasar uang
yang ditransaksikan adalah hak untuk menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi di
pasar uang akan terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbilkan hubungan utang
piutang.
4.      Pasar Modal
Dalam arti sempit, pasar modal identik dengan bursa efek. Tetapi dalam arti yang luas pasar
modal adalah pertemuan antara mereka yang mempunyai dana dengan mereka yang
membutuhkan dana untuk modal. Jika pasar uang lebih menfokuskan pada penggunaan dana
jangka pendek, maka pasar modal lebih menfokuskan pada penggunaan dana jangka panjang.
Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal adalah suatu fenomena yang jarang dilakukan,
sebab koperasi bukan kumpulan modal tetapi kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi.
Dalam konteks ini bukan berarti koperasi bukan tidak boleh memasuki pasar modal, bisa saja
koperasi membeli surat-surat berharga di pasar modal jika memang ada dana menganggur dan
untuk sementara tidak dapat diinvestasikan ke dalam proses produksi di unit usaha koperasi atau
unit usaha anggota dan keputusan pembelian saham itu disetujui oleh anggota. Surat-surat
berharga semacam ini dimasukkan ke dalam aset lancar dan sewaktu-waktu dapat dijual kembali
jika koperasi membutuhkan. Keuntungan yang diperoleh atas kepemilikan surat-surat berharga
semacam ini dimasukkan ke dalam aset lancar yang sewaktu-waktu dapat dijual kembali jika
koperasi membutuhkan. Keutungan yang diperoleh atas kepemilikan surat berharga baik berupa
dividen atau capital gain dapat dimasukkan ke dalam koperasi sebagai konstribusi modal dari
nonanggota yang berguna bagi pembentukan dana cadangan.
5.      Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk
impor dan penawaran dalam negeri akan produk ekspor. Dalam rangka pengembangan koperasi,
pemerintah sangat menganjurkan koperasi untuk bergerak di pasar luar negeri, artinya
melaksanakan kegiatan ekspor impor. Beberapa koperasi telah mengadakan kegiatan ekspor,
terutama koperasi-koperasi yang bergerak dalam industri kerajinan.

2.3  Masalah Bisnis dengan Non Anggota


Dalam suatu korporasi murni, pemilik perusahaan tak lain adalah kapasitas murni (para
pemegang saham). Mereka menginvestasikan modal ke dalam perusahaan untuk memperoleh
keuntungan berupa dividen dan jenis keuntungan lainnya, tetapi mereka tidak memanfaatkan
servis yang diberikan oleh organisasi itu. Logika yang sama berlaku terhadap koperasi, semakin
banyak ia terlibat dalam melakukan bisnis dengan nonanggota, semakin besar kehilangan
karakteristik koperasi dan secara berangsur-angsur berubah menjadi suatu organisasi dari para
pemegang saham (para investor yang dominan).
Suatu korporasi dari para pemegang saham (menurut UUD) secara ekonomi bisa sebagai
koperasi bila para pemegang saham adalah pemakai satu-satunya atau pemakai utama dari servis-
servis atau para pemegang saham terdiri atas bukan saja para pekerja perusahaan semua pekerja
adalah juga pemegang saham (koperasi produsen). Melalui kriteria identitas, sesungguhnya dapat
memberikan/mengidentifikasi apakah koperasi dalam kenyataanya telah bekerja sesuai dengan
kriteria identitas atau belum, dan dapat juga diketahui apakah korporasi justru telah bekerja
sesuai dengan kriteria identitas yang sebenarnya merupakan cara kerja koperasi. Beberapa
perusahaan yang berskala besar mendirikan perusahaan cabang yang bergerak di bidang
perbankan. Tugas perusahaan cabang tersebut adalah menghimpun dana dari masyarakat untuk
kemudian dana tersebut dianamakan dalam perusahaan induk atau perusahaan lain yang ada
dalam grupnya. Hubungan transaksi antarperusahaan dalam satu grup tersebut, pada hakikatnya
merupakan kegiatan yang dilandasi dengan kriteria identitas.

2.4  Alasan Menjadi Anggota Koperasi


Jawaban yang paling umum yang dapat diberikan terhadap pertanyaan tersebut adalah bahwa
individu-individu akan menjadi atau meneruskan tetap tinggal menjadi anggota dalam sebuah
koperasi bila mereka mengharapkan ”manfaat” atau faedah yang dapat mereka peroleh dari suatu
koperasi lebih besar daripada faedah yang mereka dapat memperoleh kalau tidak menjadi
anggota karena bisnis dengan organisasi nonkoperasi atau koperasi saingannya.
Manfaat di sini diartikan sebagai nilai subyektif dari suatu alternatif yang terbuka bagi
seorang. Bila seseorang lebih menyukai satu jeruk daripada tiga apel, maka satu jeruk itu
mempunyai nilai manfaat yang lebih besar bagi orang itu daripada tiga apel. Dalam hal ini
”value” atau nilai mempertunjukkan kapasitas potensial dari suatu objek atau aksi untuk
memuaskan kebutuhan manusia. Kebutuhan ini dapat dipandang dari sudut ekonomi dan
nonekonomi.
Gambaran yang nyata dari kebutuhan ini digambarkan oleh Maslow dalam Five Hierarchi of
needs, yaitu :
         Kebutuhan fisiologis
         Kebutuhan akan tanaman
         Kebutuhan sosial / kebutuhan cinta kasih
         Kebutuhan akan penghargaan
         Aktualisasi diri

2.5  Prasyarat Keunggulan Koperasi


Koperasi dapat bersaing dengan organisasi-organisasi lain dalam hal anggota, modal,
pelanggan, dan lain-lain. Bila mereka ingin menarik anggota, mereka harus menawarkan
keunggulan khusus yang tidak dapat diberikan oleh organisasi lainnya. Dengan kata lain
keunggulan khusus tidak akan dijumpai pada organisasi lain dan hanya dapat direalisasikan oleh
individu-individu jika mereka menjadi anggota satu koperasi. Dalam pengertian yang lebih jauh,
keunggulan itu akan diperoleh jika mereka menjadi pemilik dan pada waktu yang bersamaan
juga menjadi pemakai dari servis-servis yang diberikan koperasi tersebut. 
Hubungan Badan Usaha Dengan Pihak Lain
Bila suatu subyek ekonomi memasuki suatu hubungan dengan perusahaan, ia dapat
memanfaatkan atau menawarkan kelebihan sebagai kreditor, pemilik, pembeli, pemasok,
pelanggan, pekerja, dan lain-lain. Itu adalah keunggulan yang secara prinsip dapat dimanfaatkan
oleh berbagai macam perusahaan.
Oleh karena ada hubungan identitas dalam koperasi, maka dibawah kondisi-kondisi tertentu
(internal dan eksternal) manajemen dapat memberikan pelayanan-pelayanan yang lebih baik
kepada para anggota daripada yang diberikan oleh manajemen perusahaan nonkoperasi.
Tetapi dalam kenyataannya sulit diperoleh kondisi seperti tersebut, sebab koperasi hanya
mempunyai keunggulan komparatif yang dapat memberikan kelebihan khusus bagi para
anggotanya hanyalah dalam situasi khusus.
Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan-perusahaan
lain yang nonkoperasi adalah cukup besar mengingat koperasi mempunyai kelebihan dalam hal :
a)      Economies of scale
      Economies berarti penghematan ongkos produksi atau kenaikkan produktivitas (Boediono,
1986). Penambahan input bahan mentah, buruh dan sebagainya akan menaikkan volume
produksi. Semakin meningkat penambahan input (karena semakin banyak anggota) akan
menurunkan biaya rata-rata atau biaya per unit. Dengan kata lain tingkat produktivitasnya akan
semakin tinggi. Semakin banyak anggota semakin besar kemungkinan untuk mengadakan
pembagian kerja (division of labour) dari dalam perusahaan yang berakibat kenaikan
produktivitas atau penurunan ongkos per unit.
b)      Competition
      Kemampuan koperasi dalam kompetisi terutama karena koperasi mempunyai potensi dalam
menciptakan economies of scale sehingga mampu menentapkan harga dan jumlah yang bersaing
di pasar. Di samping itu juga karena koperasi mampu menciptakan bergaining position di pasar
melalui kekuatan dan penawaran barang. Bila seluruh produsen produk tertentu menjadi anggota
koperasi, maka pada daerah tertentu koperasi akan menjadi salah satu kekuatan dalam
mengendalikan pasar. Kemungkinan ini dapat diraih karena koperasi dapat fleksibel berintegrasi
vertikal ke indukstri hulu dan hilir. Dengan kata lain koperasi dapat menjadi perusahaan
monopoli pada luas pasar tertentu dan menjadi kekuatan utama dalam mengendalikan pasar.
c)      Inter- Linkage market
      Inter- Linkage Market adalah keterkaitan pasar yang terjadi karena adanya hubungan antara
pembelian dan penjualan. Koperasi produsen terkait dengan koperasi penjualan, koperasi
pembelian dan koperasi kredit. Koperasi memberikan pinjaman kepada koperasi produksi dan
produsen penjual produknya melalui koperasi penjualan. Dari hasil penjualan koperasi dapat
berhubungan dengan pembeli (koperasi pembelian) dalam hal pengadaan input dan membayar
utan kepada koperasi kredit. Dalam hal inter- linkage market ini, koperasi mempunyai
keunggulan dibanding dengan perusahaan non koperasi karena koperasi akan terhindar dari
sistem ijon dan rentenir. Bila dihubungkan itu terjadi antarpedagang atau koperasi dengan
pedagang, maka profit motive menjadi tujuan utama. Tetapi jika koperasi dengan koperasi, profit
motive bukan merupakan tujuan utama. Hal ini memungkinkan bagi koperasi untuk
melaksanakan transaksi antarkoperasi dengan biaya yang relatif lebih rendah.
d)     Participation
      Keunggulan koperasi dalam hal partisipasi terutama karena prinsip anggota sebagai pemilik
yang sekaligus sebagai pelanggan. Dengan prinsip ini seorang anggota sudah semestinya
membiayai koperasi miliknya dengan memberikan konstribusi keuangan dalam bentuk simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan bila perlu malalui usaha pribadinya.
e)      Transaction cost
      Faktor lain yang dapat menurunkan biaya koperasi adalah rendahnya biaya transaksi
(Transaction cost). Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang ada di luar biaya-biaya produksi atau
biaya yang timbul atas pengenaan penukaran suatu produk. Biaya ini timbul ketika suatu
organisasi perusahaan mengadakan pembelian input dan penjualan output. Pada saat pembelian
input biaya yang perlu dikeluarkan adalah biaya mencari informasi tentang input, biaya
penelitian input. Biaya kontak, baiya monitoring kontrak dan biaya legal jika kontrak dilanggar.
Sedangkan pada saat penjualan output biaya yang perlu dikeluarkan adalah biaya pencarian
informasi pasar, biaya penelitian pasar, biaya kontrak penjualan, biaya monitoring kontrak dan
biaya legal jika kontrak dilanggar.
f)       Reduksi terhadap risiko terhadap ketidakpastian (uncertainly)
      Masalah ketidakpastian (uncertainty) timbul karena faktor eksternal. Koperasi maupun badan
usaha yang lain mempunyai ketidakpastian dalam hal harga barang, permintaan dan penawaran,
modal, tingkat bunga, dan lain-lain. Makin tinggi tingkat ketidakpastian, makin tinggi risiko
yang dihadapi, dan makin besar biaya transaksi yang harus dikeluarkan. Ketidakpastian dapat
dikurangi dengan mengadakan perjanjian (misalnya perjanjian sub-contracting) atau dengan
mangasumsikan. Pada koperasi ketidakpastian itu dapat dikurangi tanpa mengorbankan
kebebasan anggota sebagai produsen atau konsumen barang. Hal ini karena anggota dapat
membeli atau menjual barang kepada koperasi melalui pasar internal (internalize market).
Internalize market akan menurunkan uncertainly sehingga tingkat risiko yang harus ditanggung
menjadi sangat rendah. Jika terjadi resiko uncertainty dalam koperasi sebagai akibat
melaksanakan transaksi di pasar eksternal, maka kerugian yang ditimbulkan tidak akan
ditanggung sendiri-sendiri tetapi ditanggung secara bersama-sama (shock obsorber). Hal ini
berarti biaya risiko per anggota menjadi lebih rendah.

2.6  Koperasi dalam Segitiga Strategis


Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang diperhitungkan. Ketiga
pemain itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative), para anggota atau anggota potensial
(member atau potential members) dan pesaing (competitor). Masing-masing dari komponen
strategis tersebut sering disebut ”The Third’s C Strategic” (customer/members, cooperative dan
competitor).
Segi tiga Strategis  
Untuk beroperasi secara berhasil dalam segi tiga strategis itu, komperasi harus tahu
menggunakan hubungan antara segi tiga C itu dengan baik. Namun seperti yang telah dilansir
oleh Yuyun Wirasasmita (1991), pada kebanyakan koperasi saat ini masih menunjukkan hal-hal
sebagai berikut :
a.       Fungsi dan tujuan koperasi tidak seperti yang diinginkan oleh anggota
b.      Struktur organisasi dan proses pengambilan keputusan sukar dimengerti dan dikontrol, struktur
organisasi dari sudut pandang anggota dianggap terlalu rumit.
c.       Tujuan koperasi dari sudut pandang anggota sering dianggap terlalu luas atau terlalu sempit.
d.      Perusahaan koperasi dengan para manajernya sangat dianggap terhadap arahan pengurus dan
atau pemerintah tetapi tidak tanggap terhadap arahan anggota.
e.       Fasilitas koperasi terbuka juga bagi nonanggota sehingga tidak ada perbedaan manfaat yang
diperoleh anggota dan nonanggota.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sedangkan konsep koperasi terdapat 3 hubungan
yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan kepemilikan, hubungan pelayanan dan
hubungan pasar. Koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan-
perusahaan lain yang nonkoperasi adalah cukup besar mengingat koperasi mempunyai kelebihan
dalam hal :
a)      Economies of scale
b)      Competition
c)      Inter- Linkage market
d)     Participation
e)      Transaction cost
f)       Reduksi terhadap risiko terhadap ketidakpastian (uncertainly)
Dalam hal ini, keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang diperhitungkan. Ketiga
pemain itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative), para anggota atau anggota potensial
(member atau potential members) dan pesaing (competitor). Masing-masing dari komponen
strategis tersebut sering disebut ”The Third’s C Strategic”.

3.2  Saran
Koperasi bisa menjadi wadah untuk rakyat-rakyat Indonesia yang berusaha untuk bertahan
hidup. Diharapkan koperasi bisa menjadi ujung tombak dalam perekonomian Indonesia, tidak
lepas dari hal-hal yang membuat koperasi merupakan badan usaha yang kompleks.
D A F T A R   P U S T A K A

a)      http://www.rancahbetah.info/2009/11/tugas-makalah-ekonomi-koperasi.html
b)      http://gioakram13.blogspot.com/2013/03/koperasi-dalam-analisis-
organisasional.html#ixzz2xDwvJxsQ

Anda mungkin juga menyukai