Lingkungan Pemasaran
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran
Oleh :
Kelompok 6
1. Alvina Putri Damayanti (2020210358)
2. Sinta Roikhatul Janah (2020210394)
3. Rizka Swandono (2020210450)
4. Dion Innocent Nur A’rasy (2020210452)
5. Ika Yuniar Budiyanti (2020210463)
6. Rahmad Subandi (2020210464)
7. Fania Rahmadina (2020210467)
8. Ade Herinda Kumala Dewi (2020210496)
KELAS AD
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS
SURABAYA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali
kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang
dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan, serta merancang
produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersbut. Pemasaran
merupakan ujung tombak dari perusahaan yang menciptakan kepuasan
pelanggan sambil mendatangkan laba dengan membangun hubungan dengan
para pelanggan. Departemen pemasaran tidak dapat bekerja sendiri untuk
mencapai sasaran itu, melainkan harus bekerja sama dengan departemen-
departemen lain yang ada dalam perusahaan.
Sistem informasi pemasaran terutama melayani pemasaran perusahaan dan
manajer lainnya. Ini juga dapat memberikan informasi kepada mitra eksternal.
MIS yang baik menyeimbangkan informasi yang ingin dimiliki pengguna
terhadap apa yang benar-benar mereka butuhkan dan apa yang layak untuk
ditawarkan. Terkadang perusahaan tidak dapat memberikan informasi yang
diperlukan, baik karena tidak tersedia atau karena keterbatasan MIS.
Biaya untuk memperoleh, menganalisis, menyimpan, dan mengirimkan
informasi dapat dengan cepat meningkat. Lingkungan pemasaran terdiri dari
lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah kekuatan
yang dekat dengan perusahaan dan lingkungan makro adalah lingkungan
kekuatan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Namun, informasi ini biasanya tersebar luas. Untuk mengatasi masalah tersebut,
banyak perusahaan yang beralih ke manajemen hubungan pelanggan (CRM) untuk
mengelola informasi tentang individu pelanggan dan mengelola titik kontak
pelanggan untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan.
CRM terdiri dari perangkat lunak canggih dan alat analisis dari perusahaan seperti,
Microsoft dan lain sebagainya yang mengintegrasikan informasi pelanggan dan pasar
dari semua sumber, menganalis, dan menerapkan hasilnya untuk membangun
hubungan pelanggan yang lebih kuat. CRM mengintegrasikan segala sesuatu yang tim
penjualan, layanan, dan pemasaran perusahaan ketahui tentang pelanggan individu,
memberikan pandangan 360 derajat tentang hubungan pelanggan.
Analisis pemasaran terdiri dari alat analisis, teknologi, dan proses yang digunakan
pemasar untuk menggali pola yang berarti dalam data besar untuk mendapatkan
wawasan pelanggan dan mengukur kinerja pemasaran. Pemasar menerapkan analitik
pemasaran ke kumpulan data besar dan kompleks yang mereka kumpulkan dari
pelacakan (dari web, seluler, dan media sosial), transaksi dan keterlibatan pelanggan
serta sumber data besar lainnya. Misalnya, Netflix mengelola basis data pelanggan
yang besar menggunakan analitik pemasaran yang canggih untuk mendapatkan
wawasan yang kemudian digunakan untuk mendorong rekomendasi kepada
pelanggan, memutuskan program apa yang akan ditawarkan, dan mengembangkan
konten eksklusifnya sendiri dalam upaya untuk melayani pelanggannya dengan lebih
baik
Manfaat manajemen hubungan pelanggan dan analitik data besar bukan tanpa biaya
atau risiko. Kesalahan paling umum yaitu menganggap CRM dan analitik pemasaran
sebagai proses teknologi saja. Namun teknologi saja tidak dapat membangun
hubungan pelanggan yang menguntungkan. Perusahaan tidak dapat meningkatkan
hubungan pelanggan hanya dengan menginstal beberapa perangkat lunak baru.
Sebaliknya, pemasar harus mulai dengan dasar-dasar mengelola hubungan pelanggan
kemudian menggunakan solusi data dan analitik berteknologi tinggi.
Banyak perusahaan menggunakan perusahaan intranet dan sistem CRM internal untuk
memfasilitasi proses ini. Sistem ini menyediakan akses siap ke informasi penelitian
dan intelijen, informasi transaksi dan pengalaman pelanggan, laporan dan dokumen
bersama, dan banyak lagi.
Berkat teknologi modern, manajer pemasaran saat ini dapat memperoleh akses
langsung ke sistem informasi perusahaan kapan saja dan dari mana saja. Sistem
seperti itu memungkinkan manajer untuk mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan secara langsung dan cepat dan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka
sendiri
Bagian ini membahas riset pemasaran dalam dua konteks khusus: riset
pemasaran oleh bisnis kecil dan organisasi nirlaba dan riset pemasaran internasional
dan pada akhirnya akan meninjau kebijakan publik dan isu-isu etika dalam riset
pemasaran.
Manajer bisnis kecil dan organisasi nirlaba sering kali berpendapat bahwa riset
pemasaran hanya dapat dilakukan oleh ahli dari perusahaan besar dengan anggaran riset
yang besar. Tetapi banyak teknik riset pemasaran yang dibahas juga dapat
dipergunakan oleh organisasi yang lebih kecil dalam cara yang kurang formal dan
sedikit atau tanpa biaya. Manajer bisnis kecil dan organisasi nirlaba dapat memperoleh
informasi pemasaran yang baik hanya dengan mengamati hal-hal yang ada di sekeliling
mereka.
Pasar ini sering kali berbeda dalam tingkat perkembangan ekonomi, budaya dan
adat, serta pola membeli. Namun demikian penelitian tersebut sering menghadapi
masalah yang lebih banyak dan lebih beragam. Di beberapa pasar luar negeri, peneliti
internasional menghadapi berbagai kesulitan untuk memperoleh data sekunder yang
baik. Sebagian jasa riset internasional terbesar beroperasi di beberapa negara. Misalnya,
AC Nielsen Company, perusahaan riset pemasaran terbesar di dunia, memiliki kantor
dari 90 negara di luar amerika. Namun demikian, sebagian besar perusahaan riset
hanya beroperasi di beberapa negara tertentu saja.
PENUTUP
A. Kesimpulan