Anda di halaman 1dari 9

RESUME MANAJEMEN PEMASARAN

ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

Dosen Pengampu : Nirwan S.E., M.Si

Di Susun Oleh :

Kelompok 1

1. Antonius Mario Dewa Sally (C20122005)

2. Novia Indriyani Tandawuya (C20122007)

3. Ayu Diah Anggraeni (C20122018)

4. Dewa Ayu Diah R esty (C20122019)

5. Musdalifa (C20122035)

6. Misra (C20122036)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2023
A. Sistem Informasi Pemasaran
Setiap perusahaan harus mengatur arus informasi pemasaran kepada manajer
pemasarannya. Perusahaan mempelajari kebutuhan informasi para manajernya dan
merancang sistem informasi pemasaran (SIP) untuk memenuhi kebutuhan ini. Kita
mendefinisikan sistem informasi pemasaran sebagai berikut: Suatu sistem informasi
pemasaran (SIP) terdiri dari orangorang, peralatan, dan prosedur-prosedur untuk
mengumpulkan, menyortir menganalisis, mengevaluasi, mendistribusikan informasi yang
tepat waktu, akurat, dan dibutuhkan kepada pembuat keputusan pemasaran.
Konsep sistem informasi pemasaran digambarkan dalam gambar 3.1. Manajer
perusahaan dalam rangka menjalankan tanggung jawab analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendaliannya (ditunjukkan pada bagian kiri), memerlukan informasi
mengenai perkembangan dalam lingkungan pemasaran. (ditunjukkan pada bagian paling
kanan). Peranan SIP adalah untuk memperkirakan kebutuhan informasi manajer,
menghasilkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusikan informasi tersebut dengan
cara yang tepat kepada para manajer pemasaran. Informasi yang dibutuhkan dihasilkan
melalui catatan internal perusahaan, kegiatan intelijen perusahaan, riset pemasaran, dan
analisis pendukung keputusan pemasaran.

Gambar. Sistem informasi pemasaran


1. sistem pencatatan internal
Sistem informasi paling dasar yang digunakan oleh para manajer perusahaan adalah
sistem pencatatan internal termasuk di dalamnya adalah adalah laporan mengenai
pesanan, penjualan, harga, tingkat persedian, piutang, hutang dan sebagainya. Dengan
menganalisa informasi ini, para manajer pemasaran dapat menemukan kesempatan
dan masalah yang penting.
Inti dari sistem pencatatan internal adalah siklus pesanan sampai pembayaran.
Tenaga penjualan, pedagang perantara, dan konsumen Manajer Pemasaran: 1.
Analisis 2. Perencanaan 3. Implementasi 4. Organisasi 5. Pengendalian Lingkungan
Pemasaran Pasar Sasaran Saluran Pemasaran Kompetensi Kekuatan Lingkungan
makro Perkiraan kebutuhan Informasi Catatan Internal Intelijen Pemasaran
Pembagian Informasi Analisis Informasi Riset Pemasaran Sistem Informasi
Pemasaran 38 Manajemen Pemasaran (Kajian Pengantar di Era Bisnis Modern)
mengirim pesanan ke perusahaan. Departemen pesanan penjualan mempersiapkan
faktur penjualan dan mengirim tembusan-tembusan ke berbagai departemen. Jenis
barang yang kehabisan persediaan dipesan kembali. Jenis barang dikirim disertai
dengan dokumen pengiriman yang juga dibuat rangkap dan dikirimkan kembali ke
berbagai departemen.
2. Decision Support Sistem (DSS)
Decision Support Sistem (DSS) merupakan suatu sistem informasi berbasis
komputer yang mempunyai fungsi utama untuk menyediakan informasi bagi
manajemen tingkat eksekutif maupun lini dalam pembuatan keputusan. DSS dirancang
untuk memberikan informasi yang dapat membantu proses pengambilan keputusan
dan kemampuan komunikasi untuk menjawab problema semi-terstruktur. Kemampuan
komunikasi ini diperlukan dalam situasi di mana permasalahan dihadapi oleh
sekelompok manajer, bukan individual.
Sebuah permasalahan dikatakan terstruktur jika ketiga elemen yaitu inteligensia,
rancangan, dan pilihan secara jelas dapat teridentifikasi. Artinya, masih mungkin
untuk menjelaskan algoritma atau pola pengambilan keputusan yang memungkinkan
sebuah problema dapat dikenali dan dipahami, alternatif solusi dapat dicari dan di
evaluasi, serta solusi dapat dipilih. Problema tidak terstruktur, sebaliknya, adalah suatu
permasalahan di mana ketiga aspek di atas tidak dapat teridentifikasi sama sekali.
Problema semi-terstruktur adalah bilamana salah satu atau dua dari ketiga aspek di atas
jelas
B. Sistem Intelejensi Pemasaran
Kegagalan suatu produk seringkali ditimbulkan karena kurang dalamnya informasi
pemasaran yang dibutuhkan. Informasi mengenai pasar, konsumen, pesaing dan
stakeholders merupakan informasi-informasi yang gagal dipahami oleh sebuah
perusahaan. beberapa contoh kasus cara mengumpulkan informasi dalam Marketing
intelligence (intelijen pemasaran) seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar
mereka mempekerjakan seseorang yang khusus atau intelijen untuk mengetahui
informasi-informasi dari perusahaan-perusahaan pesaing dengan cara mengambil dari
sampah-sampah yang dibuang oleh perusahaan pesaing seperti memo, catatan, laporan
dan sampah-sampah kertas yang dibuang.
Sedangkan pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) : Pemasaran
adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan
sebagai imbalannya. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:29) mengartikan pemasaran
merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan
sebagai imbalannya.
MarketIntelligence atau intelijen pasar (MI) adalah informasi sehari-hari yang
berkaitan dengan pasar. Perusahaan, dikumpulkan dan dianalisis secara khusus untuk
keakuratan dan keandalannya pengambilan keputusan untuk mengidentifikasi peluang
pasar, strategi memasuki pasar, pengembangan pasar dan sistem metrik. Pengetahuan
pasar diperlukan untuk memasuki pasar luar negeri. Jadi kita bisa menafsirkannya.
Pengetahuan pasar merupakan langkah penting dalam membangun strategi ekspor
(finansialbisnis.com, 2013).Sementara itu, dikutip dalam Syukron (2013), Sarwono
mengatakan (2011:7) inilah yang kami maksud informasi pemasaran adalah bagian dari
informasi bisnis. Intelijen pemasaran dilakukan secara terbuka dan berdasarkan sains
tetapi tidak seketat riset pemasaran dan standar etika ketat; Namun, pengumpulan
intelijen memerlukan langkah-langkah sistematis. Domba dan McDaniel (2001:378)
yang dikutip oleh Syukron (2013) mendefinisikan informasi pemasaran
Sebagai informasi tersebut akan dianalisis oleh perusahaan untuk menjadi keputusan
yang cerdas jika masuk akal untuk organisasi.
Menurut Lamb dan McDaniel (2001: 378) di kutip dari Syukron (2013)
mendefinisikan sistem intelijen adalah penciptaan suatu sistem yang membantu para
manajer menilai para pesaingnya dan para pemasoknya supaya bisa menjadi pesaing
yang lebih efisien dan efektif. Dalam perancangan sistem intelijen pemasaran,
perusahaan berperan sebagai pihak pemroses perhitungan intelijen terhadap pesaing
sehingga perusahaan dapat menetapkan tujuan dan target perusahaan, strategi
perusahaan secara luas dan kebijakan. Selanjutnya adalah perantara pemasaran yang
bertugas membantu perusahaan untuk melaksanakan kegiatan intelijen atas dasar
kebijakan manajer.
Ditinjau dari faktor informasi pemasaran menurut Kotler dkk (2000:162) dikutip
dari Syukron (2013) diproduksi melalui membaca buku, surat kabar dan publikasi
khusus; percakapan dengan pelanggan, pemasok, distributor dan pihak eksternal
lainnya serta percakapan dengan manajer dan personel perusahaan lainnya. Unsur-
unsur ini mempunyai kelemahan, namun sistemnya sederhana dan relatif karena
informasi berharga dapat hilang atau terlambat datang. Mungkin para manajer
terlambat untuk memahami tahapan persaingan, kebutuhan konsumen baru, atau
masalah pemasok, sehingga sudah terlambat juga memberikan jawaban terbaik.

C. Identifikasi Peluang Dalam Lingkungan Makro


1. Analisis lingkungan makro
Lingkungan bisnis ada dua yaitu lingkungan eksternal dan internal. Pada makalah
ini akan dibahas mengenai lingkungan eksternal. Menurut Yogi, dkk (2003:29)
lingkungan eksternal adalah lingkungan yang tidak dapt dikendalikan oleh
perusahaan. Menurut Rangkuti (2006:23) menganalisis lingkungan eksternal untuk
mengetahui berbagai peluang dan ancaman. Faktor- faktor yang termasuk dalam
lingkungan eksternal secara makro menurut Yogi, dkk (2003:29) terdiri dari ekonomi,
sosial, politik, teknologi, ekologi. Berikut akan disampaikan analisa lingkungan
makro.
a. Lingkungan Ekonomi
Pasar potensial pada dasarnya adalah pasar yang didukung dengan daya
beli.Daya beli pada suatu perekonomian bergantung pada penghasilan
masyarakat, tabungan, utang, dan ketersediaan kredit.
Negara-negara mempunyai tingkat penghasilan dan distribusi pendapatan yang
berbeda.Tingkat penghasilan ini banyak dipakai sebagai ukuran daya beli
masyarakat. Peluang pemasaran tentu berkaitan erat dengan seberapa besar
tingkat penghasilan masyarakat. Pada masyarakat yang memiliki penghasilan
tinggi, kebutuhan akan barang dan jasa juga tinggi, ini berarti bahwa banyak
peluang yang dapat ditangkap oleh perusahaan atau pemasar.
b. Lingkungan teknologi.
Salah satu kekuatan yang paling mencengangkan dalam membentuk kehidupan
manusia adalah teknologi.
Teknologi telah menghasilkan keajaiban seperti bedah jantung, alat
komunikasi, alat transportasi dan sebagainya.
Kemajuan teknologi akan membawa tingkat pertumbuhan ekonomi.Kemajuan
teknologi membawa inovasi pada berbagai produk misal perpaduan shampo
dan kondisioner, anti keringat dan deodoran, alat kontraseosi dan sebagainya.
Dengan kemajuan teknologi ini menciptakan peluang diberbagai sektor,banyak
masyarakat yang memperoleh pendapatan dari sektor ini, yang pada gilirannya
akan meningkatkan daya beli mereka, yang pada akhirnya akan menciptakan
peluang-peluang yang baru.
Bagi pemasar tentunya harus mengamati tren teknologi ini yaitu percepatan
perubahan, peluang inovasi, anggaran R&D yang beragam dan peraturan
perundang-undangan.

c. Lingkungan politik-hukum.
Tak dapat dipungkiri bahwa sejumlah keputusan pemasaran sangat dipengaruhi
oleh perkembangan lingkungan politik dan hukum. Seringkali politik dan
hukum ini membatasi beragam kegiatan organisasi dan individu,namun
demikian peraturan-peraturan hukum yang dibuat kadang menciptakan peluang
baru bagi dunia bisnis. Misalnya peraturan mengenai wajib daur ulang, hal ini
akan menumbuhkan perusahaan- perusahaan baru yang membuat produk baru
dari bahan- bahan yang bisa didaur ulang.

d. Lingkungan sosial budaya.


Dalam masyarakat kita ada kelompok- kelompok. yang membentuk keyakinan,
norma. Mereka merumuskan bagaimana hubungan dengan dirinya sendiri,
dengan sesama, dengan organisasi, dengan alam sekitar.Masing-masing dari
mereka mempunyai pandangan yang berbeda.Dunia bisnis melihat bahwa
dalam lingkungan sosial budaya ini terdapat peluang bisnis yang begitu besar,
seperti bagaimana hubungan kita dengan sesama dan dengan alam semesta
menciptakan bisnis restoran pemancingan dengan alam terbuka.

2. PERILAKU KONSUMEN
Menurut Solomon (2011:33) perilaku konsumen adalah suatu proses ketika
individu atau group memilih, membeli, menggunakan, atau membuang produk, jasa,
ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Menurut Peter &
Olson (2010:20-22) Ada tiga elemen dalam menganalisa konsumen, yaitu :
a. Consumer affect and cognition Affect mengacu pada perasaan yang
menstimuli terhadap perasaan suka dan tidak suka terhadap suatu produk.
Cognition mengacu pada pemikiran tentang keyakinan terhadap suatu produk.
b. Consumer Behaviour Behaviour mengacu pada tindakan fisik konsumen yang
bisa secara langsung diamati dan diukur oleh orang lain.
c. Consumer Environment Consumer environment mengacu pada segala sesuatu
di luar diri konsumen (eksternal) yang dapat mempengaruhi apa yang mereka
pikirkan, rasakan, dan lakukan.

Menurut Levy & Weitz (2012:94) ada tiga faktor sosial yang mempengaruhi
konsumen dalam memutuskan membeli, yaitu :

i. Keluarga Kebutuhan anggota keluarga akan menjadi pertimbangan dalam


memutuskan pembelian suatu produk atau jasa.
ii. Referensi Kelompok Referensi Kelompok adalah kelompok yang berfungsi
sebagai poin rujukan bagi individu dalam membentuk kepercayaan, sikap, dan
perilaku.
iii. Budaya Nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, aturan-aturan, dan norma-norma
yang melingkupi suatu kelompok masyarakat akan mempengaruhi sikap dan
tindakan individu dalam masyarakat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Erina Alimin,Diana Afriani,Nendy Pratama,Agusfianto ,Yusi Faizathul Octavia,Titiek


Mulyaningsih,Satriawan, Siti Yulianah, M. Yusuf Rudy Irwansyah ,Agustinus, Moonti
Adiek, Astika Clara, Sudarni Budiani, Fitria Endrawati Suhadarliyah ,Armiani Sri
Umiatun ,Andayani,Melkianus ,Albin Tabun.manajemen pemasaran.,Lombok
barat.,serval literindo kreasi.,2022., 36-39
Moh.Hifdil Furqon,Willem J.F.A Tumbuan,Michael Ch.Raintung, INTELIJENSI
PEMASARAN DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN KEUNGGULAN
KOMPETITIF PADA PT. PEGADAIAN SYARIAH UPS MANTOS, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
Universitas Sam Ratulangi.,2019.,561-57
Michael Levy & Barton A. Weitz. (2012), “Retailing Management”, McGraw-Hill
Companies, Inc.
TH. Susetyarsi, “MENCARI PELUANG DI LINGKUNGAN PEMASARAN”,
JURNAL STIE SEMARANG, Vol.2, No.1, Edisi Februari 2010

Anda mungkin juga menyukai