Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PENGGANTI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas :

Komunikasi Pemasaran Digital

Oleh:

Findy Meileny (2403221040)

MM-47-DMKT

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PJJ

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM

2022/2023
PERTANYAAN :

SOAL TEORI :

1. Jelaskan Bagaimana Perubahan Komunikasi Bisnis Digital saat ini


2. Jelaskan juga Bagaimana Lingkungan Komunikasi Digital Bisnis di Indonesia
3. Jelaskan perbedaan antara direct marketing dengan Personal selling, dan berikan
contohnya
4. Jelaskan yang dimaksud dengan owned media, paid media, earned media dan share
media, serta berikan contohnya.

SOAL APLIKASI :

Silahkan memilih salah satu Perusahaan/Produk/Brand* existing untuk dibuatkan program


Komunikasi Pemasaran.

Buatlah Program Komunikasi Pemasaran Digital Untuk aktifitas untuk June – Desember
2023:

1. Dalam 6 bulan tersebut, buatlah salah satu program sales promotion


2. Buat perencanaan program aktifitas di social media selama 1 bulan di bulan
Oktober 2023
JAWABAN SOAL TEORI:
1. Perubahan atau Transformasi Komunikasi Bisnis Digital saat ini
Transformasi Bisnis Digital bisa dibilang terobosan paling fenomenal pada
abad ini. Dari yang semula dilakukan secara manual, perlahan beralih secara
otomatis. Mulai dari pembayaran, pencatatan data, hingga marketing sekalipun
semuanya terkena efek dari perkembangan dunia teknologi. Sebagai seorang pelaku
bisnis, mungkin sudah mulai mempertimbangkan untuk melakukan transformasi
digital dan menyamakan irama bisnis dengan perkembangan dunia. Transformasi
Digital adalah proses penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang
membawa perubahan pada aktivitas bermasyarakat, dunia usaha, maupun pemerintah
dalam melakukan proses bisnis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan lebih
cepat, mudah, dan praktis.
Perusahaan Digital dan juga E-business, keduanya berkaitan erat dengan
transformasi digital khususnya dalam dunia bisnis. Perusahaan Digital adalah
perusahaan yang mendigitalisasi semua atau hampir keseluruhan dari aktivitas
bisnisnya mulai dari pelanggan, supplier/distributor, SDA & SDM, dan lain-lain agar
lebih efektif dan juga efisien. Dengan kata lain, mereka inilah yang melakukan
transformasi digital didalam proses bisnisnya masing-masing. Selanjutnya, dalam
buku Information System: Foundation of E-business, Steven Alter menjelaskan:
Electronic Business atau E-business adalah suatu praktik pelaksanaan dan
pengelolaan proses bisnis seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan
baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui
penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang terkomputerisasi dengan
baik. Contoh pengaplikasian e-business di Indonesia yang dijalankan oleh
perusahaan-perusahaan digital ini dapat kita lihat misalnya pada:
a. Transaksi jual beli yang terjadi di dalam situs marketplace milik Tokopedia,
Shopee, Bukalapak, atau yang lainnya.
b. Perusahaan media yang mengalihkan produk atau layanan bisnisnya dalam
bentuk digital sehingga pembaca dapat mengakses langsung berita terkini
melalui perangkat yang dimiliki.
c. Startup digital lainnya yang dikembangkan untuk memberikan berbagai solusi
melalui penggunaan teknologi.
Berikut ini adalah contoh Perubahan Besar karena Transformasi Komunikasi Bisnis
Digital saat ini :
a. Perubahan pada Pola Pikir Masyarakat
Contoh pertama, transformasi digital mengubah bagaimana pola pikir
masyarakat yang dulunya konvensional menjadi lebih modern, khususnya dalam
hal efektivitas. Misalnya dalam hal mencari pekerjaan. Mereka berpikir akan
lebih efektif bagi dirinya sendiri dan juga perusahaan tempat ia melamar apabila
mengirimkan dokumen melalui email ketimbang melalui dokumen berupa kertas.
b. Perubahan pada Pola Perilaku Masyarakat
Contoh kedua, transformasi digital membawa perubahan pada pola perilaku
masyarakat. Misalnya dalam hal mobilitas. Terkadang orang-orang lebih
cenderung untuk memesan kendaraan online dibandingkan kendaraan pribadi
dengan berbagai alasan. Bisa jadi karena dia lelah apabila harus menyetir sendiri,
bisa jadi karena ada yang harus dikerjakan di laptopnya, atau apapun itu sehingga
bisa menghemat energi, bahkan meningkatkan produktivitas mereka walau
diperjalanan.
c. Perubahan pada Pola Berbelanja Masyarakat
Contoh ketiga yang dibawa oleh transformasi digital yaitu perubahan pada pola
berbelanja masyarakat. Misalnya, bagi sebagian orang yang memiliki waktu
terbatas, mereka akan lebih efektif berbelanja secara online melalui smartphone
ketimbang langsung mendatangi tokonya yang mungkin saja berlokasi jauh dari
tempat tinggalnya.
Sedangkan dibawah ini adalah manfaat adanya Transformasi Digital bagi Perusahaan:
a. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Perusahaan
b. Ketersediaan Data dan Informasi yang Luas
c. Meningkatkan Nilai dan Daya Saing
d. Menciptakan Budaya Inovasi dan Kolaborasi
e. Lebih Memahami Kebutuhan Target Market
f. Mencapai Sasaran Bisnis yang Tepat dan Terukur

Seiring berjalannya waktu, bisnis di Indonesia terus berkembang dengan pesat,


diimbangi dengan perkembangan tekhnologi yang dipengaruhi dengan revolusi industri 4.0.
Maka dari itu, komunikasi bisnis memiliki peranan penting dalam berbisnis apalagi dalam
perkembangan industri ini. Di era digital ini cara masyarakat berkomunikasi dengan satu
sama lain memiliki perubahan. Ini pun berlaku dalam komunikasi bisnis, komunikasi bisnis
di era digital ini menjadi lebih berkembang dan variative nya pasti. Karena masyarakat sudah
lebih umum dengan media internet, maka para pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan
era digital ini dengan baik untuk meningkatkan dan memajukan usahanya.Para pelaku bisnis
ini harus mampu menghadapi persaingan global secara kreatif, variatif dan komunikatif yang
dikemas secara rapi dalam sebuah komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis bukan hanya bisa
meningkatkan kualitas internal atau sesama pelaku bisnis saja, tetapi juga bisa meningkatkan
kepuasan serta retensi pelanggan. untuk meningkatkan komunikasi bisnis dalam era digital
ini diperlukan pengadopsian tekhnologi baru, seperti menggunakan sosial media seperti
WhatsApp Bussines, Website, Marketplace, Instagram, dan lain-lain. Yang disajikan dalam
bentuk konten-konten yang menarik, sehingga bisa menarik perhatian para pelanggan. Bisa
kita lihat saat ini sosial media sudah banyak digunakan sebagai tempat memasarkan suatu
produk atau jasa. Dengan menggunakan sosial media ini, para pebisnis mampu menampilkan
beragam website, marketplace dan konten-konten menarik yang menarik perhatian
pelanggan, dengan budgeting yang lebih murah, mudah dan juga dapat menjangkau pasar
yang lebih luas, bahkan bisa sampai luar negeri.
2. Lingkungan Komunikasi Digital Bisnis di Indonesia
Kini, bagi pelaku usaha di Indonesia, adaptasi, dan berkreasi dengan pendekatan digital
sudah merupakan kewajiban yang harus dilakukan di era digitak sekarag ini. Bila pelaku
usaha mampu beradaptasi, bahkan mampu menemukan peluang baru untuk pertumbuhan
bisnisnya, merekalah yang mampu survive di era digital. Sebagai contoh, melalui
platform e-commerce, semuanya bisa dilakukan di rumah sepanjang jaringan
infrastruktur internet lancar dan stabil.
Bank Indonesia dalam laporannya belum lama ini memproyeksikan, bisnis e-
commerce bisa menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp530 triliun pada tahun 2023, naik
dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp403 triliun. “Perkembangan industri e-
commerce saat ini tumbuh lebih cepat dari prediksi banyak pihak. Masyarakat merasakan
manfaat dan efisiensi yang ditawarkan industri e-commerce, sehingga mendorong
pertumbuhan yang luar biasa dari seller, konsumen, dan juga transaksi,” ujar Ketua
Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga dalam siaran persnya, belum lama
ini. Menurutnya, proyeksi pertumbuhan tersebut sejalan dengan pergeseran gaya hidup
masyarakat ke arah digital, serta semakin berkembangnya digitalisasi sistem
pembayaran. “Tahun lalu pertumbuhan e-commerce kita year-on-year menyentuh angka
hampir 50 persen. Pertumbuhan ini bagus sekali,” kata Bima Laga.
Transformasi model bisnis di sektor perdagangan yang kini mulai beralih dengan
medium digital juga disadari oleh pemerintah. Kini semuanya sudah menggunakan
medium tersebut untuk memperlancar bisnisnya. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
pun memprediksi, nilai ekonomi digital nasional Rp5.718 triliun pada 2030. Dari total
nilai ekonomi digital sebesar itu, porsi e-commerce berkontribusi paling besar, yakni 34
persen atau Rp1.908 triliun. Proyeksi dari Muhammad Lutfi itu tak berbeda jauh dengan
data yang pernah diungkapkan Google, Temasek, dan Bain & Company dalam laporan
bertajuk e-Conomy SEA 2021. Mereka memperkirakan, nilai ekonomi digital Indonesia
USD70 miliar atau Rp 997 triliun tahun ini.Nilainya diprediksi melonjak menjadi
USD146 miliar atau sekitar Rp2.080 triliun pada 2025. Lalu naik lagi menjadi USD330
miliar atau setara Rp4.736 triliun pada 2030. Meskipun porsi e-commerce cukup besar
dalam konteks ekonomi digital, yakni mencapai 34 persen, tentu jasa layanan lainnya
juga memberikan sumbangan terhadap tumbuhnya ekonomi digital tersebut. Lutfi pun
menjelaskan, sektor business to business (B2B) juga tak kalah penting memberikan
sumbangan terhadap ekonomi digital. Sumbangannya mencapai 13 persen atau Rp763
triliun. Lalu pariwisata 10 persen (Rp 575 triliun), corporate services 9 persen (Rp529,9
triliun), dan konten digital 9 persen (Rp515,3 triliun). Kemudian kesehatan 8 persen
(Rp471,6 triliun), mobility 7 persen (Rp401 triliun), dan housing 4 persen (Rp204,2
triliun). Sisanya, yakni masing-masing 3 persen public services (Rp175 triliun) dan
pendidikan (Rp160,4 triliun). Meski begitu, sektor kesehatan dan pendidikan dinilai
paling mengubah kondisi masyarakat. “Keduanya menjadi game changer dan
menyelamatkan Indonesia,” kata Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi dalam seminar
bertajuk ‘Empowering SMEs to Recover Stronger’.
Adanya digitalisasi juga mempermudah akses permodalan bagi pelaku usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) melalui teknologi finansial. Pada 2030, Kemendag
memperkirakan, nilai ekonomi digital layanan antar-bisnis dapat mencapai Rp763 triliun.
Namun, di tengah semakin mudahnya proses bisnis melalui platform digital, seperti
disampaikan idEA, mereka tidak memungkiri platform perdagangan berbasis digital juga
dibanjiri jualan produk palsu atau bajakan. Menjadi tanggung jawab IdEA untuk ikut
memeranginya. Wajar saja, asosiasi itu juga mengimbau anggotanya untuk turut
memerangi. Caranya, dengan menghapus produk-produk yang melanggar hak cipta di
semua platform e-commerce. “IdEA rutin untuk mengingatkan para anggotanya untuk
tetap berhati-hati dan mengawasi segala bentuk penjualan yang ada di e-
commerce anggota kami dengan mengikuti peraturan yang ada,” kata Ketua Umum IdEA
Bima Laga dalam keterangannya.
Fenomena digitalisasi sejatinya terjadi di hampir semua sektor kehidupan manusia,
dari mulai sektor bisnis, urusan publik dan pemerintahan, pendidikan, kesehatan, sosial-
politik, hingga dalam kehidupan domestik (keluarga). Meskipun demikian, digitalisasi
yang terjadi di dunia bisnis telah menjadi enabler dan driver yang mempengaruhi
perkembangan digitalisasi di sektor-sektor lainnya. Hal ini wajar, mengingat digitalisasi
“setali tiga uang” dengan komersialisme. Digitalisasi berperan memberikan nilai tambah
(added value) bagi organisasi-organisasi bisnis untuk menghasilkan kinerja yang lebih
efektif, efisien, cepat dan lincah (agile). Dalam pemahaman praktis, digitalisasi
merupakan penggunaan teknologi digital dan data untuk menciptakan pendapatan,
meningkatkan bisnis, mengganti/mengubah proses bisnis (tidak hanya mendigitalkannya)
dan menciptakan ekosistem untuk bisnis digital (Schallmo & Williams, 2018.

3. Perbedaan antara Direct marketing dengan Personal Selling, dan contohnya


Pengertian Personal Selling menurut para ahli :
a. Menurut Swastha (2002:260), Personal Selling adalah interaksi antar individu,
saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai,
atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menentukan dengan pihak
lain.
b. Tjiptono (2000:224) Menurut Tjiptono, Personal Selling adalah komunikasi
langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada calon pelanggan dan membetnuk pemahaman terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.
c. Sutisna (2008:311) Menurut Sutisna, Personal Selling adalah aktivitas komunikasi
antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang
melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung (Face to Face).
d. Alma (2005:185) Menurut Alma, Personal Selling adalah penjualan tatap muka
adalah sebuah pengungkapan secara lisan dalam menghadapi seorang atau beberapa
calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan penjualan.
e. Kotler (2008:664) Menurut Kotler, Personal Selling adalah alat yang paling
efektif-biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun
preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
f. Kotler dan Amstrong (2001:112) Menurut Kotler dan Amstrong, Personal Selling
adalah presentasi pribadi oleh para wiraniaga (tenaga penjual) perusahaan dalam
rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Secara umum, tujuan personal selling yaitu membangkitkan kesadaran
mengenai tersedianya suatu produk, membangun minat pembeli, hingga dengan
membandingkan harga dan syarat jual beli serta penyelesaian transaksi. Menurut
Shimp (2000:281), tujuan utama personal selling yaitu mendidik para pelanggan,
menyediakan produk yang berguna dan bantuan pemasaran, serta memberikan
pelayanan purna jual dan dukungan kepada para pembeli. Menurut Kotler (2008:305),
tujuan personal selling diantaranya yaitu:
a. Mencari calon, maksudnya melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk.
Menetapkan sasaran, maksudnya memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu
mereka diantara calon dan· pelanggan.
b. Berkomunikasi, maksudnya mengkomunikasikan informasi mengenai produk dan
jasa perusahaan tersebut.
c. Menjual, maksudnya mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan-
keberatan dan menutup penjualan.
d. Melayani, maksudnya menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan,
memberikan konsultasi mengenai masalah, memberikan bantuan teknis,
merencanakan pembiayaan, dan melakukan pengiriman.
e. Mengumpulkan informasi, maksudnya melakukan riset pasar dan melaksanakan
tugas intelejen.
f. Mengalokasikan, maksudnyamemutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk
tidak mencukupi selama masa-masa kekurangan produk.
Personal selling adalah salah satu kegiatan dalam teknik pemasaran yang lebih
menekankan komunikasi yang sifatnya persuasif secara personal antara penjual dan calon
pembeli. Teknik ini dilakukan untuk mendorong keputusan konsumen dalam membeli suatu
produk yang ditawarkan. Pada intinya, teknik personal selling ini memudahkan penjual
memperkenalkan produk perusahaan kepada konsumen secara langsung. Hal ini juga
mempermudah ketika terjadi negosiasi harga, sehingga konsumen terdorong untuk membeli
dalam jumlah banyak. Berikut adalah contoh kegiatan personal selling :
a. Toko eceran.
Seperti halnya toko retail, staf akan membantu pelanggan memilih produk yang sesuai
dengan kebutuhan lebih tepat sasaran. Sehingga mampu tingkatkan penjualan dan
kepuasan pelanggan.
b. Penjualan Business to Business (B2B)
Bisnis ini menjangkau pelanggan atau klien dengan cara online maupun offline
melalui komunikasi dua arah. Staf marketing akan menghubungi calon konsumen dan
memberikan penjelasan lebih rinci tentang produk yang ditawarkan.
c. Penjualan door to door
Beberapa bisnis B2C (business to consumer) masih menerapkan teknik penjualan
secara door to door. Sales akan mendatangi rumah atau kantor tempat calon
konsumennya.
Sedangkan dibawah ini adalah pengertian dan contoh dari Direct Selling :
Direct selling atau penjualan langsung adalah cara memasarkan produk maupun jasa
langsung kepada pelanggan. Langsung, yaitu secara temu muka. Temu muka ini umumnya
berlangsung di rumah pelanggan atau di rumah teman. Atau, tempat lain di luar lokasi
pengecer. Ada tiga tipe dasar direct selling, yaitu One on One, Party Plan, dan Multilevel
Marketing (MLM).
a. One on One, dalam sistem ini seorang penjual, yang merupakan
agen/anggota/kontraktor yang mandiri atau lepas, menarik konsumen yang berpotensi
di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang. Mereka menawarkan produk,
serta mendapat komisi atau basis lain. Pendapatan mereka dapat juga diperoleh dari
selisih harga pembelian ke supplier dan penjualan ke konsumen. Cara ini sering
digunakan oleh para member broker/marketing associate suatu agen properti (ERA,
Lj. Hooker, Coldwell Banker, dll), dan para agen asuransi (Prudential, Sequis
Life, Jiwasraya, Winalite Love Moon, Golden Life, dll).
b. Party Plan, pada metode seorang penjual, karyawan lepas atau tetap, bertugas
mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang sekelompok orang di rumahnya
dalam rangka sales party untuk mendemonstrasikan produk. Penghasilan si penjual
juga atas dasar selisih harga eceran. Si tuan rumah biasanya diberikan hadiah sebagai
tanda terima kasih sesuai dengan nilai penjualan tertentu. Model ini sering digunakan
oleh distributor peralatan rumah tangga, kosmetika, minuman kesehatan, dan nutrisi
kesehatan. PT. Imawi Benjaya, yang mengusung merek Tupperware dengan produk
kemasan plastik, merupakan salah satu dari perusahaan yang sukses dan cukup
terkenal di kalangan ibu-ibu rumah tangga, di dalam menerapkan metode penjualan
ini.
c. Multilevel Marketing (MLM) atau System Networking, adalah penjualan secara
bertingkat dari distributor mandiri yang memiliki peluang untuk mendapatkan
penghasilan dalam dua cara. Pertama, penjualan produk langsung ke konsumen.
Kedua, distributor bisa menerima potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang
dibeli oleh anggota kelompok bisnis untuk penjualan atau pemakaian, termasuk
jumlah penjualan pribadi. Atau dalam arti lain, MLM atau Network Marketing adalah
kegiatan mendistribusikan, menjual atau menyuplai produk/jasa melalui individu
yang ditunjuk sebagai agen atau distributor. Agen ini dibayar dalam bentuk komisi,
diskon, bonus dan reward lainnya, berdasarkan jumlah penjualan dan kemampuannya
merekrut agen. Perekrut disebut upline, sedangkan yang direkrut disebut downline.
Dalam sistem MLM, upline juga mendapatkan reward dari besarnya penjualan
downline yang berada di bawahnya langsung, dan penjualan downline tidak langsung
(yang levelnya berada dua tingkat atau lebih di bawahnya).
Khusus untuk model pemasaran MLM ini, di Indonesia sendiri mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat dahsyat, serta terbukti menjadi salah
satu industri yang turut menjadi pilar perekonomian yang patut diperhitungkan.
Terbukti banyak pemasar yang sukses di bidang ini memulai dari nol, dan rata-rata
mereka berusia di bawah 40 tahun. Nama-nama MLM seperti Tianshi, CNI, Sophie
Martin, Amway, Forever Young, merupakan beberapa nama yang banyak dikenal
oleh masyarakat.
Perbedaan penjualan personal dan direct marketing dapat dilihat dari cara pendekatan
langsung ke konsumen. Namun, pada dasarnya kedua strategi ini merupakan teknik
pemasaran yang mengandalkan interaksi langsung dengan konsumen. Berikut in perbedaan
menonjol antara personal selling dan direct marketing, yaitu:
1) Proses Promosi Produk
Metode penjualan personal selling mempromosikan produk melalui sistem tatap
muka melalui distributor. Nantinya distributor inilah yang akan mempresentasikan
produk secara langsung kepada konsumen. Sementara direct marketing proses
promosi produk yakni dari produsen ke konsumen akhir secara langsung. Biasanya
direct marketing akan melakukan promosi dengan memanfaatkan berbagai platform
pemasaran, seperti marketplace untuk dapat terhubung langsung dengan konsumen.
2) Jenis Produk yang Dijual
Personal selling banyak dimanfaatkan untuk mempromosikan produk yang tidak
dapat dijual sendiri dengan harga cukup tinggi. Contohnya seperti penjualan produk
MLM (Multi Level Marketing). Sedangkan, metode direct marketing digunakan
untuk penjualan produk-produk non retail yang artinya bisa dijual secara online, baik
di rumah maupun di tempat lainnya tetapi bukan di toko. Contohnya seperti
telemarketing, email marketing, content marketing, dan lain-lainnya.
3) Komunikasi yang Dilakukan
Metode personal selling akan mempertemukan langsung kepada konsumennya dan
memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan. Biasanya penjual akan
mendemonstrasikan kegunaan dari produk tersebut, sehingga konsumen bisa melihat
secara langsung kualitas dari produk yang dijual.Berbeda halnya dengan direct
marketing yang tidak bertemu dengan konsumen secara langsung. Penjual akan
berkomunikasi lewat platform marketing untuk menginformasikan produk yang
ditawarkan tetapi tidak langsung mendemonstrasikan kegunaannya.
4) Direct Marketing Cenderung Lebih Agresif
Cara penjualan yang dilakukan dengan metode personal selling lebih halus karena
penjual akan lebih dulu menjelaskan produk ke dalam beberapa tahapan sebelum
mempromosikannya. Penjualan yang dilakukan dengan direct marketing cenderung
lebih agresif karena gaya bahasa yang digunakan lebih lugas dan to the point. Jadi,
sejak awal konsumen akan langsung disuguhkan informasi penting mengenai produk
tanpa basa-basi, seperti telemarketing.
4. Pengertian Owned Media, Paid Media, Earned Media Dan Share Media, serta
contohnya.

1) Owned Media
Owned media adalah media yang dibuild oleh brand sendiri dan contentnya dikontrol
oleh media tersebut misalnya corporate website, microsite, blog, FB, twitter FB,
fanpage, majalah korporasi. Sederhananya misal merek X atau Y, mereka memiliki
web dan sosial media yang dikelola sendiri oleh team mereka tanpa bantuan pihak
ketiga, maka bisa disebut perusahaan tersebut memiliki owned media. Misalnya
adalah pemasaran melalui website perusahaan, blog, microsite, atau social media
(Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, LinkedIn), aplikasi, newsletter, press
release, hingga majalah korporasi. Dengan kepemilikan sepenuhnya,tidak perlu
mengeluarkan budget agar konten marketing di media tersebut muncul pada audiens,
berbeda dengan paid marketing.
2) Paid Media
Paid media adalah media marketing dimana marketers harus membayar sejumlah
uang untuk mengambil manfaat dari media tersebut. Contoh iklan di koran, majalah,
radio, di web dengan traffic tinggi, di akun sosmed yang banyak followernya dan
lain-lain. Kelebihan dari media ini adalah jangkauannya yang sangat luas dalam
sekali gebrakan promo. Dan jangkauan dari media ini berbanding lurus dengan harga
yang akan Anda bayar untuk melakukan iklan di media tersebut. Media berbayar ini
mencakup digital dan tradisional marketing. Sebagai contoh koran, radio, paid
influencer, pay per click (PPC), atau ads agar iklan mereka muncul di depan audiens.
Paid media adalah cara yang bagus untuk mendapatkan pengembalian investasi
(Return on Investment) langsung. Sebab, jangkauan paid media ini sangat luas dalam
sekali strategi promosi.

3) Earned Media
Earned media adalah ketika para fans atau follower melakukan respon misalnya
melakukan retweet, likes, share dll terhadap iklan atau content yang disampaikan
oleh brand melalui paid media dan owned media. Sehingga earned media adalah para
audience, follower, atau customer yang menyebarkan pesan-pesan tersebut sehingga
mereka inilah yang mejadi media suatu brand. Earned media dimasa sebelumnya
dasarnya adalah Public Relations yaitu respon media yang menulis tentang suatu
brand tetapi saat ini dengan makin maraknya sosial media maka target audience atau
konsumen yang bertindak sebagai media. Sama halnya juga dengan word of mouth
di masa sebelumnya dikenal sebagai suatu earned media tetapi sifatnya offline. Saat
ini tugas suatu paid dan owned media untuk terjadinya earned media yang memberi
dampak positif terhadap brand baik awareness, image, engagement dengan produk
dan loyalitas. Dalam hal ini peran content sangatlah menentukan. Contoh utama
dari earned media yaitu postingan produk di akun media sosial
pelanggan, review pelanggan, liputan media (media coverage), dan rekomendasi dari
mulut ke mulut (word of mouth).
4) Share Media
Shared media atau media bersama mengacu pada segala sesuatu yang berkaitan
dengan media sosial dan tidak membutuhkan budget dalam kegiatan pemasarannya.
Contohnya berbicara mengenai konten perusahaan yang secara sukarela dibagikan
oleh pengguna lain melalui media sosial, dimana konten tersebut dikomentari dan
dibahas. Perusahaan memiliki pengaruh yang sangat kecil dalam hal ini, pengaruh
terbesar ada pada publik.
JAWABAN SOAL APLIKASI :

1. Program Sales Promotion

PERUSAHAAN : PT BFI FINANCE INDONESIA TBK

NAMA PROGRAM : PROGRAM RAYA 2023 (GOLD/PARCEL)

PERIODE : APRIL-MEI 2023

LATAR BELAKANG & TUJUAN :


1) Sehubungan dengan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023, perlu adanya suatu program
khusus untuk menarik minat calon Customer New & Repeat Order Customer.
2) Memanfaatkan momentum menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023 untuk meningkatkan
pencapaian booking dengan cara memberikan benefit khusus kepada target market
tertentu.
3) Memberikan benefit khusus kepada New & Repeat Order Customer dengan program
Gold/Parcel to Customer.
4) Memberikan stimulus kepada Marketing baik CRE/TSE/ARE & AGENT sehingga
akan meningkatkan inisitiaf dan keaktifan dalam melakukan penawaran ke customer
di Periode Hari Raya Idul Fitri 2023.

DEFINISI :
Program Raya Gold/Parcel” untuk customer adalah Program Segment New & Repeat
Order Customer dalam rangka menyambut Perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023, dengan
benefit customer akan mendapatkan Emas atau Parcel dengan syarat & ketentuan tertentu.

DETAILS :
Dalam rangka memperingati Hari Raya Idhul Fitri 2023, terdapat promo khusus
konsumen yang menjaminkan BPKB Mobil di BFI Finance pada Periode April-Mei
2023. Promo khusus untuk konsumen baru maupun konsumen yang sudah pernah
melakukan pembiayaan di BFI Finance sebelumnya.
Benefit yang didapatkan yaitu berupa Program Emas/Parsel untuk konsumen. Berikut
detailnya :

Program Emas/Parsel
Nominal
Product Channel Treshold Gold/Parcel
Internal Database, Total Funding Per Pengajuan ≥
Agent, Digital,Walk 150,000,000*) 1,000,000
All Paket NDF Car
in Customer/Branches Total Funding Per Pengajuan ≥
300,000,000*) 3,000,000

Note : Syarat & ketentuan berlaku.

Berikut Syarat dan Ketentuannya:


1. Periode Promo Emas/Parsel akan dilaksanakan pada April-Mei 2023.
2. Debitur yang berhak mendapatkan Emas/Parsel adalah debitur yang melakukan
pengajuan dan berhasil pencairan selama masa periode program berjalan hingga 31
Mei 2023 dengan jaminan BPKB Mobil yang sesuai dengan syarat & ketentuan.
3. Emas/Parsel yang diberikan akan diserahkan ke Konsumen maksimal H+7 dari
Tanggal pencairan.
4. Periode penyerahan Emas/Parsel paling lambat di Tanggal 09 Jun 2023.
5. Satu Debitur berhak mendapatkan Emas/Parsel sesuai dengan nominal Budget
Emas/Parsel yang memenuhi syarat & ketentuan.
6. Emas/Parsel merupakan privilege Debitur dan Debitur boleh memilih 1 dari 2
privilege tersebut.
BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) DARI PROGRAM RAYA 2023 BFI FINANCE
2. Perencanaan Program Aktifitas Di Social Media Selama 1 Bulan Di Bulan
Oktober 2023

OCTOBER 2023

LEGEND CONTENT : Advertising Branding Promoting Educating/Informating


SUN MON TUE WED THU FRI SAT

1 2 3 4 5 6 7

Content Content Batik Content Content Content Content Content


Promo Days Sejarah BFI Cara Fun fact Quotes Day Promo
Finance
Product Bayar BFI Product
BFI Tagihan Finance BFI
Finance BFI Finance

8 9 10 11 12 13 14

Content Content OTR Content Content Content Content Content


Promo Mobil/Quotes Pembiayaan Layanan Pemenang Testimoni Promo
Product Day/Kerugian BFI BFI Agent Customer Product
BFI melakukan Finance Finance kontribusi BFI Finance BFI
Finance Fraud terdaftar booking Finance
OJK terbesar

15 16 17 18 19 20 21

Content Content Content Content Content Content Content


Promo Quotes Day Channel Fun fact Layanan Promo Promo
Product Pengajuan BFI Pengaduan Product BFI Product
BFI BFI Finance kendala Finance BFI
Finance Finance system Finance
pembayaran

22 23 24 25 26 27 28
Content Content Content Content Content Content Content
Promo periode gadai Quotes Jenis-jenis Promo Promo
Product musim BPKB bisa Day Mobil & Product BFI Product
BFI penghujan untuk mulai OTRnya Finance BFI
Finance usaha Finance

29 30 31 01 02 03 04

Content Content Jaga Info Gajian


Promo Kesehatan di jangan lupa
Product musim bayar
BFI penghujan Tagihan
Finance

Anda mungkin juga menyukai