Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA

BISNIS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Bidang Teknologi Informasi memberi prospek pada bangsa Indonesia yang tengah dilanda

krisis ekonomi. Industri lain saat ini ditandai dengan pemogokan buruh, pemungutan liar, dan

gangguan fisik lainnya. Untuk itu bisnis Teknologi Informasi atau bisnis lain yang didukung

oleh Teknologi Informasi perlu mendapat perhatian yang khusus karena sifatnya yang

strategis bagi bangsa Indonesia.

Dua aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi

Informasi adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut,

tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial.

Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Jika dilihat lebih mendalam, ternyata esensi

dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan

proses penciptaan produk dan atau jasanya secara lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat

dibandingkan dengan pesaing bisnisnya. Saat ini penerapan teknologi informasi dan

komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan

persaingan.
a. Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi

Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah

sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan

sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi

senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi

Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi

Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan

dikategorikan sebagai berikut :

• Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di

dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.

• Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang

dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem

penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.

• Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik

Perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan

Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.

b. Pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi

• Perusahaan sudah pemanfaatkan Teknologi Informasi dalam menunjang

kegiatan operasional dan menunjang bisnis utama yaitu Properti dan Logistik.

• Perusahaan sudah memiliki aplikasi Teknologi Informasi yang terintegrasi, didukung sistem

jaringan komputer transaksi terlaksana secara online dari Kantor Pusat hingga Unit Usaha

sehingga dapat mengefisiensikan kegiatan operasional Perusahaan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi yang sudah dilakukan dalam menunjang kegiatan


operasional Perusahaan meliputi bidang-bidang sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan

2. Sistem Informasi Properti

3. Sistem Informasi Forwarding.

4. Sistem Informasi Pergudangan.

5. Sistem Informasi SDM

6. Sistem Informasi Poliklinik

7. Aplikasi Audit Internal (Pengawasan SPI)

8. Sistem Persediaan ATK/Cetakan

9. Sistem Inventarisasi Peralatan Kantor

10. Sistem Electronic Data Interchange (EDI) untuk pengiriman dokumen

11. Website dan intranet.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai sarana pemenuhan tugas mata kuliah

system informasimanajemen. Dan diharapkan makalah ini juga dapat dipakai sebagai bahan

tambahan pengetahuan tentang “PERANAN TEKHNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA

BISNIS” untuk para pembaca pada umumnya dan untuk penulis sendiri pada khususnya.

1.3. Ruang Lingkup

Agar masalah yang dibahas tidak melebar, disini penulis membatasi penulisan makalah ini

sekitar tekhnologi informasi dalam bisnis, khususnya penerapan teknologi informasi dalam

bisnis.

1.4. Sistematika Penulisan


BAB I. Pendahuluan

Berisi tentang umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup, sistematika penulisan.

BAB II.Pembahasan

Berisi tentang sejarah java, Usulan Peningkatan Peran Teknologi dan komunikasi,

Peran teknologi informasi dibidang jasa logistic, Internetisasi, Penerapan e-Commerce,

Konsep E-Commerce, Kemitraan bisnis Internasional, Efek Pada TI Dunia Usaha,

Teknologi Informasi Dalam Business Devolepment Centre, Mekanisme Sucure

Electronic Transaction Dalam E-Commers.

BAB III. Penutup

Berisi tentang kesimpulan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah

Belakangan ini kita banyak mendengar kemajuan di bidang informasi, telekomumikasi

dan teknologi informasi yang begitu pesat yang berorientasi pada teknologi informasi.

Dengan semakin gencarnya globlalisasi dunia saat ini, maka teknologi informasi juga

semakin marak pada kehidupan masayarakat.

Bagi masyarakat yang masih awam akan teknologi informasi wajib mengenal dan

mempelajarinya agar dapat menyesuaikan dengan tren yang berkembang.Teknologi

informasi dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu transaksi,

menyimpannya dalam bentuk data, mentransformasikannya menjadi informasi dan

menyebarkannya kepada para pemakai informasi. Dalam dunia bisnis teknologi

informasi mempunyai pengaruh yang nyata, transaksi bisnis dicatat secara on-line,

diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau

informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada saat

melakukan transaksi pada ATM (automated teller machine).Pada saat ini informasi

menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, dengan dukungan teknologi

informasi, informasi semakin mudah diperoleh tanpa dibatasi ruang dan waktu. Pada

era tahun 70-an seorang pakar manajemen memprediksi bahwa siapa yang menguasai
sumber daya manusia dan informasi akan menguasai dunia. Hal ini dapat dibuktikan

bahwa menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul

adalah mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat

untuk berkompetisi.

Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahan yang

dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat secara internal maupun eskternal.

Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dan

memecahkan masalah. Membantu Manusia dalam : meningkatkan produktivitas,

meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan

kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah).

Masalah dimengerti sebagai perbedaan antara kondisi yang terjadi dengan kondisi yang

diinginkan. Problem solving adalah mengenali sebuah masalah, mengidentifikasi

alternatif pemecahan masalah dan berhasil menerapkan solusi yang dipilih. Teknologi

infrormasi banyak membantu manusia dalam mengenali dan memecahkan masalah.

Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah

dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam

memanfaakannya. Prinsip “High-tech / high-touch” adalah semakin “high-tech”

teknologi informasi yang kita pertimbangkan, semakin penting untuk

mempertimbangkan aspek “high-touch” dari teknologi informasi tersebut yaitu aspek

manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan teknologi tetapi

sesuaikan teknologi dengan manusia.

Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan peran yang penting
dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi. Peran yang dimainkan pemakai

adalah tahu cara menggunakan teknologi informasi dan keterbatasannya dalam berbagai

situasi, pemakai harus dapat menggunakan teknologi informasi dengan benar dan

beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan keberadaan orang lain, pemakai

harus melindungi data dan informasi yang berada di dalam sistem komputer atau yang

dikirim melalui jaringan, dari kehilangan dan kerusakan.

2.2. Usulan Peningkatan Peran Teknologi dan komunikasi

Kegiatan jasa pelayanan logistik mengintegrasikan usaha pelayanan forwarding dan

pergudangan baik gudang berikat maupun gudang umum serta depo kontainer ke dalam

mata rantai sistem total logistik (Total Logistik System), meliputi :

• Jasa pengurusan dokumen ekspor/impor;

• Jasa angkutan barang;

• Jasa bongkar muat; dan

• Jasa sewa gudang/lapangan dan depo kontainer.

2.3. Peran teknologi informasi dibidang jasa logistik.

Teknologi Informasi sebagai tulang punggung manajemen supply chain, konsep

manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi

(TI). Bahkan, kalau dilihat dari sejarahnya, justru kemajuan teknologi inilah yang

melahirkan prinsipprinsip dasar dari manajemen supply chain. Alasannya cukup

sederhana, yaitu karena esensi dari pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis di

dalam domain manajemen supply chain adalah melakukan share terhadap informasi
yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak .

A. Perspektif Teknis

Dilihat dari sisi teknis, ada dua fungsi dari teknologi informasi yang harus dipenuhi,

yaitu :

1. Fungsi penciptaan

Aspek-aspek yang harus dapat dilakukan oleh teknologi informasi adalah sebagai

berikut :

• Teknologi informasi harus mampu menjadi sarana untuk mengubah fakta-fakta atau

kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format

data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual dan

otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user untuk

melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan didalam aktivitas sehari-hari yang

dipandang perlu direkam. Misalnya catatan pengeluaran keuangan, keluhan pelanggan,

pesanan konsumen, pengeluaran barang dari gudang dan lain-lain. Sedangkan yang

dimaksud dengan cara otomatis disini adalah jika berbagai teknologi dipergunakan

sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data tanpa harus

melibatkan unsur manusia sebagai data entry. Contohnya adalah penggunaan barcode

untuk kode barang, smart card untuk data pelanggan, scanner untuk mencatat kendaraan

dipintu gerbang kawasan.

• Teknologi harus mampu mengubah data mentah yang telah dikumpulkan menjadi

informasi yang relevan bagi setiap penggunanya yaitu manajemen staf, konsumen,

mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

• Tugas teknologi informasi selanjutnya adalah mengolah informasi yang diperoleh


dengan berbagai konteks organisasi yang ada menjadi sebuah knowledge yang dapat

diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.

• Akhirnya, kumpulan dari knowledge yang diperoleh dan dipelajari selama perusahaan

beroperasi akan menjadi suatu bekal “kebijaksanaan” (wisdom) yang tidak ternilai

harganya. Wisdom yang diperoleh merupakan hasil dari pembelajaran sebuah

organisasi yang akan menjadi identitas perusahaan dimasa mendatang.

2. Fungsi penyebaran

Terhadap entitas fakta, data, informasi, knowledge, dan wisdom tersebut, teknologi

informasi memiliki fungsi-fungsi yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai

berikut :

• Gathering. Teknologi informasi harus memiliki fasilitas-fasilitas yang mampu

mengumpulkan entitas-entitas tersebut dan meletakannya di dalam suatu media

penyimpanan digital.

• Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entitasentitas tersebut

dikemudian hari, teknologi informasi harus memiliki mekanisme baku dalam

mengorganisasikan penyimpanan entitas-entitas tersebut di dalam media penyimpanan.

• Selecting. Disaat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entitas entitas

tersebut, teknologi informasi harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian

dan pemilihan. Teknologi portal merupakan salah satu cara yang sedang digemari oleh

perusahaan dalam memecahkan permasalahan ini.

B. Perspektif Manajerial

Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan manajemen
supply chain, ada empat peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari implementasi

efektif sebuah teknologi informasi, yaitu :

1. Minimize risk

Setiap bisnis memiliki risiko , terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada

umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek

eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi

telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti

forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi

informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang

ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko

yang dihadapi.

2. Reduce costs

Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan

biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara

yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan

operasional yaitu :

• Eleminasi proses. Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu

menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call

center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan

pelanggan.

• Simplifikasi proses. Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis)

biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen


teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu

datang ke bagian pelayanan order.

• Integrasi proses. Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian

beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung

akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).

• Otomatisasi proses. Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran

klasik dari teknologi informasi. Contoh scanner untuk menggantikan fungsi mata

manusia dalam meletakan dan mencari barang digudang.

3. Add Value

Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi

pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk

memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga

pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

4. Create new realities

Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi

internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di

dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, eprocurement e-

customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru

dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

C. Konsep sistem informasi terpadu

Konsep menajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara

berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah system bisnis. Semakin banyak
perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut, akan semakin kompleks strategi

pengelolaan yang perlu dibangun. Jika diperharikan dengan seksama, didalam sebuah

perusahaan ada tiga aliran entitas yang harus dikelola dengan baik yaitu :

(1) aliran produk dan jasa (flow of products and services);

(2) aliran uang (flow of money);

(3) aliran dokumen (flow of documents)

Yang dimaksud dengan system informasi terpadu disini adalah sebuah system yang

terdiri dari berbagai komponen data, aplikasi, dan teknologi yang saling berkaitan untuk

mendukung kebutuhan informasi perusahaan

2.4. Internetisasi

Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi telah berhasil menciptakan

infrastruktur informasi baru yang dikenal dengan istilah internet. Infrastruktur ini

meliputi serangkaian jaringan elektronik yang bermanfaat dalam memfasilitasi transfer

informasi dan komunikasi interaktif, diantaranya jaringan telepon, jaringan kabel (cable

networks), jaringan selular, satelit, jaringan intra-komputer korporasi dan bisnis. Dalam

konteks bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang menciptakan

paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet marketing

(cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses

sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik

(ecommerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media,

pasar, maupun infrastruktur penunjang. Definisi ecommerce bisa ditinjau dari 5

perspektif : online purchasing, digital communication, service, business process, dan


market-of-one perspectives.

PERSPEKTIF DEFINISI E-COMMERCE

1. Online purchasing perspective

Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui

internet dan jasa online lainnya.

2. Digital communication perspective

Sistem yang memungkinkan pengiriman informasi digital, produk, dan jasa pembayaran

online.

3. Service perspective

Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya, menyempurnakan kualitas produk

dan informasi instant terkini; dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa.

4. Business process perspective

Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis dan aliran kerja.

5. Market of one perspective

Sistem yang memungkinkan proses customization produk dan jasa untuk diadaptasikan

pada kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan secara efisien.

2.5. Penerapan e-Commerce

Salah satu yang paling menonjol perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis

adalah pengenalan e-commerce.E-commerce menyediakan kesempatan bagi organisasi

menakjubkan untuk memperluas seluruh dunia pada biaya kecil.E-commerce adalah

hanya didefinisikan sebagai pembelian, penjualan, dan bertukar produk, jasa, dan
informasi melalui jaringan komputer, terutama internet. Manfaat dan dampak e-

commerce telah membawa tidak hanya untuk organisasi, tetapi pelanggan dan

masyarakat.Hari ini perusahaan kecil sekarang memiliki kesempatan untuk bersaing

dengan perusahaan besar, konsumen toko dari rumah atau lokasi manapun 24 jam

sehari, dan individu bekerja di rumah, di mana membantu perekonomian dengan sedikit

lalu lintas.Online advertising telah meningkatkan keuntungan banyak organisasi secara

besar-besaran dengan memungkinkan perusahaan untuk mencapai jumlah konsumen

yang luas dengan harga lebih murah.

Teknologi Informasi tidak hanya membawa manfaat dalam organisasi,tetapi kepuasan

pelanggan juga meningkat dengan pelaksanaan Internet.Hari ini, pelanggan lebih

berpengetahuan tentang kualitas dan ketersediaan produk yang ada di pasar yang

bersaing.Melalui penggunaan internet dan perdagangan elektronik,konsumen dapat

menemukan ribuan produk dan mencari kualitas terbaik dan harga.Banyak perusahaan

juga memiliki on-line membantu, misalnya, jika Anda ingin membeli sebuah televisi on

line dan membutuhkan pertanyaan yang diajukan, Anda bisa cukup klik pada "on-line

membantu" icon dan seseorang akan segera membantu Anda.Sebelum IT dilaksanakan,

mengambil persediaan dan penjadwalan untuk bahan-bahan untuk datang mengambil

banyak pengambilan keputusan dan perencanaan.Sebuah perusahaan tidak ingin

memiliki kelebihan dari bahan baku ware-rumah mereka, atau tidak cukup bahan.

waktu pendekatan persediaan membantu masalah itu dengan menjadwalkan bahan-

bahan untuk tiba di gudang kapan tepatnya diperlukan.Dengan demikian manajer puas

karena mengurangi biaya dan alur kerja telah ditingkatkan.Selain itu, konsumen tidak
menunggu untuk sebuah produk yang seharusnya dikirim dua hari yang lalu.

Kita tahu etika didefinisikan sebagai apa yang benar dan yang salah, tetapi karena

teknologi informasi cukup baru dan cepat berubah, sulit untuk menetapkan aturan

standar etika. Telah dipahami bahwa teknologi komputer memiliki dampak yang kuat

pada masyarakat dan percaya untuk melonggarkan nilai-nilai moral. Sebagai contoh,

banyak informasi yang mengalir melalui internet itu dianggap salah dan mengganggu

secara moral masyarakat kita.Dengan demikian,kode etik yang berkaitan dengan

teknologi komputer sangat diperlukan.Ada banyak masalah yang telah menimbulkan

melalui teknologi informasi.

Aplikasi e-Commerce ditopang oleh berbagai infrastruktur sedangkan implementasinya

tidak lepas dari 4 wilayah utama yaitu manusia, kebijakan public, standard dan

protokoler teknis, serta organisasi lain. Manajemen e-Commerce-lah yang akan

mengkoordinasikan aplikasi, infrastruktur dan pilar-pilarnya. Pilar orang terdiri dari

pembeli, penjual, perantara, jasa, orang, system informasi dan manajemen. Pilar

kebijakan publik meliputi pajak, hokum dan isu privasi. Pilar standar teknis mencakup

dokumen, keamanan dan protocol jaringan dan system pembayaran. Sedangkan pilar

organisasi adalah partner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.

2.6. Konsep E-Commerce

Bagi pihak konsumen, menggunakan E-Com dapat membuat waktu berbelanja menjadi

singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari

barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Com

biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari
produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko

konvensional. Online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika

dibandingkan dengan cara belanja yang konvensional. Selain bisa menjadi lebih cepat,

di internet telah tersedia hampir semua macam barang yang biasanya dijual secara

lengkap. Selain itu, biasanya informasi tentang barang jualan tersedia secara lengkap,

sehingga walaupun kita tidak membeli secara on-line, kita bisa mendapatkan banyak

informasi penting yang diperlukan untuk memilih suatu produk yang akan dibeli

Mekanisme E-Commerce Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli

bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang

telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja yang

biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya

berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML.

Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika

pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.Jika pembeli ingin

membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya

form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini

bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-

commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara

aman, dengan menggunakan standar security tertentu. Setelah pembeli mengadakan

transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke

rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk

mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.

2.7. Kemitraan bisnis Internasional


Perkembangan teknologi dan tantangan kompetisi yang mengikuti arus globalisasi pasar

menyebabkan banyak perusahaan terjun ke dalam kemitraan bisnis internasional. Arus

globalisasi yang memberikan tantangan persaingan yang lebih ketat terhadap

perusahaan yang berkecimpung dipasar internasional telah membuat perusahaan

menjadi semakin perlu untuk saling bermitra agar mendapatkan posisi yang lebih kuat

di pasar. Selain itu, perkembangan teknologi dan kemajuan dibidang teknologi

informasi & komunikasi, transportasi membuat kemitraan menjadi lebih mudah

dilakukan.

2.8. Efek Pada TI Dunia Usaha

Cara lain teknologi informasi adalah bisnis mempengaruhi web conferencing.Bisnis

yang menggunakan web conferencing untuk menjauhkan diri dari memakan waktu dan

mahal perjalanan.Web conferencing juga dapat meningkatkan pelatihan staf dan

interaksi dengan klien.Contoh bagaimana web conferencing digunakan ketika seorang

CEO memberikan live video dan audio berbicara kepada karyawan atau pemasok yang

menonton pada komputer mereka.CEO dapat membahas strategi pemasaran,

menampilkan slide Power Point, pergi atas keuangan perusahaan, dan berbicara tentang

kampanye periklanan di masa mendatang. Semua ini dapat dilakukan tanpa harus

memesan tiket pesawat dan kamar hotel, menyewa mobil, dan menggunakan rekening

pengeluaran.Pengecer telah menemukan bahwa rekaman elektronik penjualan dapat

mempersingkat transaksi bisnis. Hukum perusahaan dan lembaga pemerintah telah

menemukan bahwa dokumen-dokumen penting dapat disimpan secara elektronik. Hal

ini akan mengurangi biaya penyimpanan surat-surat tersebut secara fisik. Hal ini juga
menghemat ruang fisik di lingkungan kerja. Bank dan lembaga keuangan telah

menghilangkan dokumen dan mempercepat proses pemindahan dana dengan

mentransfer dana secara elektronik. Perusahaan manufaktur dapat berkomunikasi

dengan pemasok dan pelanggan melalui extranet. Interaksi seperti itu telah mengurangi

kesalahan manusia dan memperkuat hubungan antara pemasok dan pelanggan.

Pengangkutan perusahaan seperti FedEx dan UPS telah menggunakan teknologi untuk

memungkinkan pelanggan mereka untuk melacak paket dengan menggunakan Internet.

Aksesibilitas merupakan salah satu karakteristik TI. Pelanggan dapat dengan mudah

menemukan informasi tentang produk atau layanan pada situs web di seluruh

internet.Ini bisa menjadi masalah. Bisnis sekarang mengakui bahwa aksesibilitas

tersebut dapat disalahgunakan. Komputer dapat hacked untuk menemukan dokumen

pribadi di perusahaan milik. Oleh karena itu, keamanan informasi yang tersimpan

secara elektronik adalah berkembangnya kekhawatiran. Juga, perusahaan yang

berpartisipasi dalam transaksi online harus memiliki surveilans untuk setiap

transaksi.Kesempatan untuk perbaikan melalui teknologi informasi telah tumbuh secara

eksponensial. Setelah ledakan teknologi tahun 1990-an, fokus yang belum pernah

terjadi sebelumnya kini telah dilatih pada pemasok TI. Studi empiris di negara-negara

Eropa telah menunjukkan dampak TI dan praktik e-bisnis di anak perusahaan terletak di

sana. Menyadari perusahaan-perusahaan kecil sedikit perbaikan dalam operasi sehari-

hari dari pengenalan teknologi informasi baru. Namun, karena skala ekonomi,

perusahaan besar yang mendapatkan keuntungan dari inovasi TI. Produktivitas dan

efisiensi biaya meningkat. Manajer sekarang menyadari bahwa TI adalah area di mana

bisnis dapat mempercepat proses, menghilangkan kertas kerja, meningkatkan kualitas


output, mengurangi biaya penyimpanan, dan meningkatkan pengetahuan yang dibagi

antara pelanggan, pemasok, dan perantara.

Menurut para ahli teknologi informasi ada perubahan dalam lingkungan TI yang sedang

berlangsung.Dalam tahun-tahun formatif pengembangan IT, komputer dan IT pemasok

adalah driver di balik perubahan dan inovasi. Oleh karena itu, vendor IT TI untuk

mendorong pertumbuhan yang eksplosif dan sukses dalam sepuluh tahun terakhir.

Menurut pakar IT, "IT pelanggan tidak lagi perlu untuk meningkatkan TI untuk

kepentingannya sendiri. Sekarang alasan teknologi yang mereka butuhkan adalah untuk

membuat bisnis mereka lebih baik".Eksekutif dan manajer telah menyadari bahwa TI

adalah cukup fleksibel untuk dapat dibentuk agar sesuai dengan berbagai ukuran dan

jenis bisnis apapun.

Setiap industri harus berbaur IT agar sesuai dengan spesifikasi. Satu industri yang lebih

menekankan pada IT adalah kesehatan. Biaya kesehatan telah terus meningkat selama

beberapa dekade. Beruntung bagi industri kesehatan TI dimaksudkan untuk membantu

memecahkan masalah biaya dan masalah lain Kualitas, biaya, dan isu-isu pelayanan

kesehatan mengancam. Rumah sakit dan klinik mulai berinvestasi di infrastruktur TI

tahun lalu. Untuk sebagian besar, penyedia layanan kesehatan belum melihat kualitas,

produktivitas, dan pengambilan keputusan perbaikan mereka diharapkan dari

implementasi IT. Untuk alasan ini, administrator mulai mempertanyakan nilai

sebenarnya TI untuk industri kesehatan. Nilai TI dalam bisnis dapat diukur dalam tiga

dimensi. Dimensi pertama adalah hubungan antara investasi IT untuk proses bisnis inti.

TI harus dapat membuat perbedaan bagi keunggulan kompetitif suatu organisasi.

Dimensi kedua adalah bahwa dari hubungan investasi TI kepada pelanggan. Jika
teknologi dalam sistem kantor depan (seperti memesan mesin), maka akan terpisahkan

dalam menentukan bagi pelanggan apakah / pengalamannya itu menguntungkan atau

tidak. Dimensi ketiga adalah bahwa tujuan bisnis yang investasi TI dibuat.

Alasan bahwa sebagian besar investasi IT tidak membawa kembali jenis dibayangkan

oleh eksekutif dalam kesehatan adalah bahwa investasi IT belum secara tradisional

dibuat untuk mendukung bisnis inti kompetensi.Selama bertahun-tahun sistem back

office, seperti Sumber Daya Manusia, Penagihan, dan Gaji, telah otomatis untuk

memotong biaya dan meningkatkan produktivitas. Sekarang sistem kantor depan akan

mengurus pendaftaran dan penjadwalan di tingkat peningkatan. Efek awal harus lebih

baik layanan pelanggan. Administrator kesehatan berusaha untuk meningkatkan bisnis

mereka dengan meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan

layanan.Untuk meningkatkan produktivitas sederhana, tugas-tugas yang berulang-ulang

otomatis. Konsolidasi fungsi tertentu adalah mungkin. Sistem komputer juga

mendukung pelaporan informasi. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses

lebih banyak informasi untuk membuat keputusan bersama. Untuk meningkatkan sistem

informasi kualitas merekam dan mendistribusikan laporan.Tanda otomatis sekarang

sedang dipertimbangkan untuk digunakan oleh para dokter dan perawat. Layanan ini

dapat ditingkatkan melalui responsif, kustomisasi, dan ketersediaan. Ide umum adalah

untuk memenuhi harapan pelanggan.Call center sedang dikembangkan di rumah sakit

untuk mengukur kepuasan pelanggan.Telah menyediakan informasi transfer ke negara-

negara lain di mana pun di dunia dalam hitungan menit.Orang-orang mengandalkan

pada e-mail untuk laporan mereka, memo, perdagangan luar negeri, kampanye
pemasaran, dan semua macam surat transfer.Orang dan bisnis dapat beroperasi lebih

cepat dan lebih efisien menggunakan e-mail daripada layanan pos, yang dapat

mengambil minggu untuk menerima.

Komputer telah membawa lingkungan bisnis ke tingkat yang baru operasi. Ada

perubahan berkesinambungan dalam teknologi yang sedang terjadi, dan jika organisasi

tidak mempercepat dengan perubahan ini dan lingkungan yang kompetitif, mereka bisa

mengucapkan selamat tinggal. Agar bisa turut bermain di lapangan, banyak perusahaan

memperoleh dan dioperasikan oleh, teknologi informasi.

Teknologi informasi (TI) didefinisikan sebagai kumpulan teknologi masing-masing

komponen yang biasanya diatur dalam komputer berbasis sistem informasi. Komputer

adalah alat yang ampuh untuk mengumpulkan, memanipulasi, dan mendistribusikan

informasi.. Kita harus memahami teknologi informasi dan potensinya, karena telah

menjadi sebuah kebutuhan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Teknologi

informasi telah mengubah kehidupan kita dan akan terus memainkan bagian yang lebih

besar dari kehidupan kita sehari-hari. Perusahaan harus titik fokus pada strategi mereka

dan di atas tekanan bisnis. Dengan pasar yang kompetitif sangat besar, organisasi terus-

menerus mencari terobosan-terobosan yang akan memberikan mereka sebuah

keuntungan dari pesaing mereka.. IT membantu organisasi dalam banyak hal, seperti

keputusan strategis, ketepatan waktu, dan kehandalan. Sistem TI memungkinkan

manajemen untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, pelaksanaan

strategi cepat, yang mengubah hubungan antara pelanggan dan pemasok yang dapat

secara drastis meningkatkan produksi dan pasar peringkat. Untuk membantu tugas-

tugas yang kompleks peningkatan tersebut, sistem informasi manajemen yang akses,
mengatur, dan menampilkan informasi kepada para manajer, adalah sebuah sistem yang

memainkan peran utama dalam posisi manajer. SIM mempersiapkan laporan dengan

mengolah informasi dari database organisasi. SIM membantu dalam banyak fungsi-

fungsi seperti perkiraan masa depan penjualan, laporan terjadwal, dan ringkasan dari

produksi harian.Banyak tanggung jawab yang terjadi sehari-hari, seperti mengeluarkan

gaji, penataan kembali persediaan bila diperlukan, mencatat catatan pelayaran, dan

membayar utang dagang, adalah semua transaksi bisnis dasar yang diproses oleh sistem

pengolahan transaksi. Dengan ketepatan waktu ini transaksi, organisasi sekarang dapat

berkonsentrasi pada yang lebih besar non-tugas berulang. Banyak mungkin bertanya-

tanya apakah akan sulit untuk membuat informasi ini karena informasi yang berbeda

dalam divisi yang berbeda dari organisasi ', dan bagaimana satu divisi divisi lain

memperoleh informasi? Sebuah organisasi memiliki departemen utama seperti

Akuntansi, Keuangan, Sistem Informasi, dan Manajemen Sumber Daya

Manusia.Masing-masing departemen memiliki sistem informasi di sana sendiri yang

terdiri dari beberapa program aplikasi spesifik dirancang untuk memenuhi kebutuhan

departemen.Tanaman sistem informasi adalah suatu sistem yang menggabungkan

semua aplikasi dan menyediakan departemen komunikasi di antara tanaman.Teknologi

manajemen kemudian diimplementasikan ke dalam perusahaan dan sekarang

menggunakan sebuah sistem manajemen dokumen online. Perangkat lunak ini

menciptakan gambar dari W-4 bentuk dan resume.

2.9. Teknologi Informasi Dalam Business Devolepment Centre

Dalam era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan terhadap Teknologi

Komunikasi dan Informasi (Information Communication Technology) merupakan


keharusan yang tak lagi bisa ditawar. Tidak mengherankan, bila teknologi yang juga

menjadi penopang globalisasi ini mengalami perkembangan yang luar biasa pesat.

Dalam pengembangan usaha, teknologi informasi memberikan dampak yang sangat

besar baik dalam pengembangan produk dan layanan, baik dalam hal jumlah, kualitas,

serta mobilitas. Berkat teknologi informasi, produk bukan hanya berkualitas lebih bagus

tetapi juga lebih efisien dan mudah dijangkau beragam kalangan.

Mempertimbangkan begitu pentingnya teknologi dan informasi, sudah waktunya bagi

koperasi untuk menyiapkan diri dan menggunakan momen perkembangan teknologi ini

bagi kepentingan usaha. Karena bila tidak, koperasi akan kehilangan kesempatan, tidak

berkembang, dan semakin terisisih dalam persaingan dan berhadapan dengan pengusaha

besar yang sangat sigap mengakses dan mengembangkan IT sebagai basis bagi

percepatan dan pengembangan usaha mereka.

Banyak keuntungan yang diperoleh BDC berbasis IT, baik pada level koperasi,

UMKM, bahkan di kalangan NGO (sebagai upaya fund raising). Di tingkat nasional

atau koperasi sekunder, BDC dapat dikembangkan dalam bentuk layanan bisnis

berbasis IT (seperti, data bank, e-commerce, m-commerce), layanan konsultasi, training

kewirausahaan berbasis IT, penanganan program kunjungan (exposure visits) bisnis

dalam rangka memperluas perspektif bisnis dan meningkatkan ketrampilan, negoisasi

untuk meningkatkan posisi tawar dalam kompetisi pasar, pemasaran produk dan

layanan (e-commerce, wholesaling, trade exhibits, showcase), pengembangan dan

sertifikasi produk, pengembangan jaringan dan advokasi, serta riset dan pengembangan.

Di tingkat koperasi primer atau UMKM di tingkat wilayah, BDC dapat dikembangkan
dalam bentuk, antara lain; konseling bisnis, pusat informasi bisnis dan sumberdaya,

memberikan training ketrampilan bisnis atau ICT untuk bisnis pada para pengusaha

laki-laki dan perempuan, layanan pemasaran, pengembangan produk dan control

kualitas, memberikan asistensi/konsultasi untuk mengurus bisnis (mengurus ijin usaha,

perencanaan bisnis, layanan pembukuan), mengembangan “Pusat ICT” dengan

dilengkapi fasilitas untuk kebutuhan transaksi bisnis (seperti, telephone, mesin fax,

mesin photocopy, internet, computers, scanners, layanan printing, dll)

2.10. Mekanisme Sucure Electronic Transaction Dalam E-Commere

Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET (Secure

Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET

juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET,

kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) bisa dijaga. SET

juga bisa menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak

bisa disalahgunakan oleh sembarang orang. SET menggunakan suatu kriptografi khusus

yang dinamakan asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan suatu transaksi.

Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography.

Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk

meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci

tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah

di-enkripsi oleh suatu kunci hanya bisa di-dekripsi dengan menggunakan kunci

pasangannya. Setiap user mempunyai dua kunci, yaitu puclic key dan private key. User

dapat menyebarkan public key secara bebas. Karena adanya hubungan yang khusus

antara kedua kunci, user dan siapa pun yang menerima public key tersebut mendapat
jaminan bahwa data yang telah dienkripsi dengan suatu public key dan dikirimkan ke

user hanya bisa didekripsi oleh private key. Keamanan ini terjamin selama user dapat

menjaga kerahasiaan private key. Pasangan key ini harus dibuat secara khusus oleh

user. Algoritma yang biasanya digunakan untuk pembuatan key adalah algoritma RSA

(dinamakan berdasarkan inisial pembuatnya, yaitu : Rivest, Shamir, dan Adleman).

Artinya, suatu pihak pengelola e-commerce yang menggunakan SET, harus membuat

pasangan key khusus untuk webnya. Public key akan disebarkan, dan hal ini biasanya

dilakukan melalui penyebaran web browser. Public key disertakan secara gratis untuk

setiap web browser, dan telah tersedia jika browser tersebut diinstall. Private key,

pasangan untuk pasangan public key tersebut disimpan oleh pengelola e-com. Jika

pembeli menggunakan browser untuk mengirim form transaksi, pembeli tersebut akan

menggunakan public key yang telah tersedia di web browsernya. Orang lain yang tidak

mempunyai private key pasangannya, tidak akan bisa men-dekripsi data form yang

dikirim dengan public key tersebut. Setelah data sampai ke pengelola e-com, data

tersebut akan di-dekripsi dengan menggunakan private key. Artinya, hanya pengelola e-

com yang bisa mendapatkan data itu dalam bentuk yang sebenarnya, dan data identitas

serta nomor kartu kredit customer tidak akan jatuh ke tangan yang tidak berhak.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi menuntut perusahaan untuk

menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Teknologi Informasi sebagai tulang

punggung manajemen supply chain, konsep manajemen supply chain tidak dapat

dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (TI). Konsep menajemen supply

chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang

terkait di dalam sebuah system bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam

rantai tersebut, akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun.

Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang

menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau nternet

marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada

proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-

commerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media,

pasar, maupun infrastruktur penunjang.

Anda mungkin juga menyukai