model bisnis
Sebuah teori dan penerapannya
Raynaldo 0731501017
Ratno 0731501016
Tommy 0731501020
Vandy 0731501021
Vicitta 0731501022
Yorita 0731501023
Dasar Teori
1 . Pendahuluan
Saat ini dimana saja, sulit untuk menghindari dari informasi atau
tulisan tentang teknologi informasi (TI) dan Internet. Hal ini
tidak saja terjadi di negara Amerika sana, akan tetapi di
Indonesia juga. Surat kabar dan majalah dipenuhi dengan
cerita sukes dan gagal dari individu atau perusahaan yang
merangkul TI dan Internet. Teknologi informasi adalah sama
dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan
komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal
ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi.
Teknologi pengolah informasi ini memang memiliki nilai jual,
seperti contohnya teknologi database, dan security.
Dasar Teori
Hubungan IT dengan bisnis terutama dengan sistem
manajemennya
O’Brien (1999) mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai
sekelompok orang, prosedur, dan sumberdaya yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi.
Sumberdaya tersebut terdiri atas sumberdaya manusia, perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), sumberdaya data, dan jaringan
(network). Salah satu kategori dari sistem informasi yang secara umum
diaplikasikan didalam kegiatan bisnis adalah sistem informasi
manajemen berbasis web, atau yang lazim dikenal dengan istilah internet.
Dasar Teori
Menurut Rosen (2000), internet merupakan suatu
jaringan global yang terbentuk dari jaringan kecil,
berhubungan dengan jutaan komputer di dunia dan
terhubung dengan infrastruktur telekomunikasi. Bertolak
dari definisi tersebut, maka keberadaan internet dalam
dunia bisnis khususnya dalam rangka menyambut era
perdagangan bebas menjadi sangat penting.
Dasar Teori
Semakin pentingnya peran it dalam dunia bisnis
Sistem informasi manajemen dan berbagai bentuk
pengembangannya menjadi semakin penting. Oleh karena itu,
sistem informasi manajemen harus mampu menciptakan
aksesibilitas, akurasi, validasi, dan generalisasi informasi dalam
rangka mendukung peningkatan daya saing bisnis yang
bersangkutan (Mc. Leod, 1995).
Dasar Teori
Namun demikian, pengembangan sistem informasi manajemen yang
optimal tidaklah mudah, karena arah pengembangan tersebut harus
searah dengan kebutuhan bisnis sebuah organisasi secara global,
tanpa mengesampingkan faktor eksternal maupun faktor internal
organisasi, serta kondisi persaingan dengan para kompetitornya. Hal
tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Schiefer dan Fritz
(2003) bahwa fokus dari sistem informasi manajemen dalam kegiatan
bisnis adalah menyediakan informasi manajerial yang berkaitan erat
dengan faktor-faktor keberhasilan kritis (critical success factors)
organisasi, baik ditinjau dari aspek internal, maupun eksternal dalam
rangka pengembangan bisnis di pasar global
Perkembangan Teknologi Informasi dalam Dunia Bisnis
Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomi, mulai dari
pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan
kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana
perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis
berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa,
aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal
tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal,
perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri
jejaring privat.
Perkembangan Teknologi Informasi dalam Dunia Bisnis
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan
bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat
menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis
yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun
dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan,
mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi
bisnis berbasis teknologi informasi.
Teknologi Informasi dalam meningkatkan keunggulan
Kompetitif
Perusahaan di masa era informasi adalah masa transformasi yang revolusioner,
Kinerja perusahaan tidak hanya dinilai dari sisi financial dan aktiva tetapi
membahas segala aspek yang harus menyediakan cost leadership, diffrention,
dan focus. Era informasi perusahaan lebih responsif untuk menjawab tantangan
pasar, persiapan untuk menghadapi tantangan perusahaan saat ini banyak mulai
memutuskan untuk outsourcing untuk memperbaiki kinerja perusahaan terkait
dengan proses bisnis yang bukan merupakan core competence atau core
business-nya. Diharapkan dengan menyerahkan pengelolaan proses tersebut ke
tangan perusahaan lain sebagai mitra bisnis yang memiliki core business di
bidang tersebut, terciptalah sebuah proses dengan kinerja optimal
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara
dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan
efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Persaingan yang keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan
yang dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis
tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat
dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui
Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang
lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam
menghadapi persaingan.
Telepon Sebagai media Komunikasi Bisnis