TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kompresor
Kompresor adalah suatu alat yang berfungsi untuk memampatkan udara atau
gas. Sebagaimana halnya dengan pompa, kompresor memiliki cara kerja yag
identik dengan pompa. Udara atau gas yang dimampatkan oleh kompresor diambil
dari suatu tempat tertentu, dialirkan, dan kemudian dimampatkan dalam suatu
tempat penampungan. Pada saat kompresor memampatkan udara atau gas, ia
bekerja sebagai penguat (meningkatkan tekanan), dan sebaliknya kompresor juga
dapat berfungsi sebagai pompa vakum. Dengan kata lain kompresor dapat
melakukan kerja ganda yaitu sebagai penguat (booster) atau sebagai pompa
vakum, (Sularso, 1985).
1. Klasifikasi berdasarkan jumlah tingkat kompresi: satu tingkat, dua tingkat, dan
seterusnya.
2. Klaisfikasi berdasarkan langkah kerja (pada kompresor torak): kerja tunggal,
kerja ganda.
3. Klasifikasi berdasarkan susunan silinder (untuk kompresor torak): mendatar,
tegak, bentuk V, dan betuk W.
4. Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan: pendinginan udara dan pendinginan
air.
5. Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak: langsung, sabuk V, roda gigi.
6. Klasifikasi berdasarkan penempatannya: permanent, dan dapat dipindah
(portable).
5
6
Berikut ini akan diberikan sedikit penjelasan bagaimana prinsip kerja dari
kompresor. Perhatikan pada gambar dimana fluida ditempatkan di dalam suatu
bejana silinder kokoh dengan luas penampang A dan kedalaman L. Fluida
dimampatkan dengan gaya tekan F melalui sebuah piston. Maka tekanan yang
terjadi pada fluida adalah:
A
𝑃=
F
Dimana:
P = Gaya Tekan
A = Luas Penampang
F = Tekanan Fluida
Tekanan ini kemudian diteruskan ke semua titik dengan harga yang sama.
Kompresor yang bekerja menurut azas ini disebut kompresor jenis perpindahan
(displacement). Disini dipergunakan piston yang bekerja bolak balik di dalam
sebuah bejana silinder, untuk mengisap, menekan, dan mengeluarkan gas secara
terus-menerus. Prinsip kerjanya : “Piston bergerak dari TMA ke TMB. Garis baru
pada titik tersebut katub isap membuka dan berlangsung langkah isap sampai
torak berada di TMB, katub isap tertutup. Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Pada kondisi ini terjadi langkah kompresi,sehingga tekanan udara naik.
Kemudian, pada titik tertentu sebelum TMA, katub tekan terbuka sehingga udara
yang bertekanan tadi didorong atau ditekan untuk disupplay pada suatu tangki.
Piston bergerak dari TMA ke TMB, katub tekan dan isap dalam keadaan tertutup,
akibatnya terjadi pembesaran volume dan tekanan kerjanya(udara) menurun.
Selanjutnya tekanan ini semakin kecil didalam silinder (lebih kecil dari tekanan
udara luar) sehingga kecepatan isap terbuka dan pada titik tertentu (setelah TMA)
proses/langkah isap terulang lagi,dan seterusnya”.
2. Kompresor Rotari
Jenis ini bekerja dengan sebuah screw atau ulir yang berputar dalam silinder
sambil mendorong udara atau gas searah putaran ulir. Kelebihan dari jenis
kompresor ini adalah suaranya yang lebih kecil, serta getaran yang lebih kecil
dibandingkan dengan jenis piston. Jenis ini banyak dipergunakan pada mesin
pompa angin atau media udara.
Jenis ini menggunakan valve dalam yang memanfaatkan perbedaan tekanan
untuk memindahkan gas atau refrigerant yang akan dimampatkan.
3. Kompresor Sentrifugal
Kompresor ini banyak dipergunakan untuk memindahkan uap air. Gas atau
udara yang dipindahkan bergerak searah dengan putaran kompresor. Biasanya
9
jenis ini dipergunakan untuk memindahkan gas dalam jumlah besar dan
kapasitas yang memerlukan kecepatan. Jenis kompresor ini lebih banyak
bekerja pada tekanan rendah.
Kompresor jenis torak bolak balik sebagai salah satu dari pengklasifikasian
kompresor bedasarkan mekanisme kompresor dan jenis perpindahannya (positive
displacement) menggunakan torak yang diletakan pada suatu tabung. Piston bisa
bergerak dengan bebas secara naik dan turun untuk memberikan efek penurunan
volume gas yang berada di bagian atas piston. Pada bagian atas silinder diletakan
katup yang dapat membuka-menutup dengan fungsi untuk menghisap dan
mengeluarkan udara. Jumlah silinder yang umum digunakan pada kompresor
torak adalah silinder tunggal (yang banyak digunakan pada unit domestik) namun
kompresor torak dengan multi silinder juga banyak digunakan. Jumlah silinder
yang digunakan pada unit komersial dan industrial biasanya dapat mencapai 16
buah silinder. Gambar 2.5 memperlihatkan formasi susunan silinder pada
kompresor. Susunan silinder pada sistem multi silinder dapat diatur menjadi 4
formasi, yaitu:
1. Parallel
2. Bentuk V
10
3. Bentuk W
4. Bentuk VW
Kompresor torak dapat berupa stasioner atau portable, satu atau multi tingkat, dan
dapat digerakkan dengan motor bakar.
utama silinder biasanya digunakan untuk tekanan yang besarnya kurang dari 50
kgf/cm2 (4.9 MPa). Superfinis pada permukaan dalam silinder harus dilakukan
superfinis karena cincin torak akan bergerak meluncur pada permukaan dalam.
Untuk membiaskan panas yang dihasilkan pada kompresor dengan pendingin
udara, kompresor dilengkapi selubung air di dinding luar silinder.
Tutup silinder dibagi menjadi dua ruangan, yaitu satu sebagai sisi hisap dan sisi
keluar. Sisi hisap dilengkapi dengan katup hisap sedangkan sisi keluar
dilengkapi katup keluar. Terdapat dua tutup sendiri pada kompresor kerja
ganda yaitu tutup atas dan tutup bawah silinder. Sama dengan silinder, tutup
silinder juga harus kuat untuk menahan tekanan yang diberikan. Umumnya,
tutup silinder ini dibuat dari material dari besi cor dengan dinding luar yang
diberi sirip-sirip pemancar panas seperti diperlihatkan pada Gambar 2.6
Material torak seharusnya cukup tebal dan kuat agar dapat menahan tekanan
yang diberikan. Pemasangan torak juga harus seringan mungkin untuk
mengurangi getaran dan gaya inersia yang ditimbulkan dari gerakan bolak-
balik. Selain itu, bentuk torak perlu disesuaikan agar dapat menangani
pengaruh pemuaian yang disebabkan pemanasan saat proses pemampatan.
Cincin torak ditaruh pada alur yang mengelilingi torak yang berguna untuk
mengantisipasi kebocoran antara silinder dengan permukaan torak. Perbedaan
12
tekanan antara sisi atas dan sisi bawah torak mempengaruhi jumlah cincin
torak yang dipakai. Namun penggunaan 2 hingga 4 buah cincin pada
kompresor dapat dipandang cukup dengan catatan tekanannya kurang dari 10
kgf/cm2 (0.98MPa).
Cincin penyapu minyak dipasang di bagian alur paling bawah diantara alur-alur
yang lainnya pada kompresor tunggal dengan silinder yang tegak. Cincin
penyau minyak ini berfungsi untuk menyeka minyak yang terpecik pada
dinding dalam silinder, bukan untuk mencegah kebocoran udara.
3. Katup
Katup hisap dan keluar yang digunakan pada kompresor dapat membuka dan
juga menutup secara otomatis. Hal ini dikarenakan terjadinya perbedaan
tekanan pada bagian dalam dan luar dari silinder. Kedua katup ini akan
membuka dan menutup jika ada gerakan bolak-balik pada torak. Karena itu,
13
katup memiliki frekuensi kerja tertinggi jika dibandingkan dengan bagian lain
kompresor. Katup keluar bekerja pada kondisi yang berat karena tugasnya
mengeluarkan udara bersuhu panas dan tidak jarang juga terdapat sumbatan
dikarenakan karbid yang terbawa oleh aliran udara. Maka dari itu, katup keluar
memerlukan perhatian khusus dalam hal pengoperasian dan perawatan.
Terdapat banyak kontruksi untuk katup, namun jenis katup yang umum dipakai
saat ini adalah katup cincin, katup pita, katup kanal dan katup kepak. .
Ujung keausan dari batang penggerak dipasang pada pen engkol sedang ujung
kecilnya dihubungkan dengan torak melalui pen torak dalam kompresor kerja
tunggal. Bagian kecil tersebut juga dihubungkan dengan kepala silang melalui
pen silang pada kompresor kerja ganda. Pada kedua ujung tersebut dipasang
metal bantalan.
Sama seperti poros engkol, batang penggerak juga terbuat dari baja tempa,
sedangkan bantalannya dipakaikan logam putih atau bantalan bola. Bantalan
pada ujung yang kecil agak berbeda bebannya dari bantalan biasa karena
bantalan ini menerima beban tumbukan yang besar. Beban yang besar ini
disebabkan karena adanya gerakan bolak-balik dan tekanan gas yang berubah-
ubah setiap putaran. Dengan demikian, cara pelumasan dan bahan metal harus
dipilih secara seksama. Pada bantalan ini umumnya digunakan paduan
tembaga.
5. Kotak engkol
Bantalan utamanya dapat dipilih dari berbagai jenis, tergantung pada ukuran
kompresor itu sendiri. Jenis bantalan luncur yang biasa dipakai ada yang
terbelah dua dan ada juga yang terbelah empat dengan logam pendukung dari
baja cor atau baja tempa yang dilapisi logam putih. Bantalan metal presisi juga
dapat digunakan, namun bantalan yang lebih banyak digunakan adalah
bantalan gelinding, terutama dengan jenis bola dan rol kerucut.
15
Pada saat kompresor bekerja, udara akan mengisi tangki udara dan
menyebabkan tekanan udaranya akan naik secara perlahan. Tekanan udara
yang naik akan dialirkan menuju bagian bawah katup pilot pada pembebas
beban. Untuk mengatasi tekanan yang masih rendah di tangki udara, katup
akan tertutup karena kontribusi dari pegas atas katup pilot. Lain halnya, jika
tekanan pada tangki udara sudah naik dan dapat mengatasi gaya pegas dari
katup pilot, maka katup isap akan didorong sampai terbuka. Udara tekan
akan mengalir melalui pipa pembebas beban dan menekan torak pembebas
beban pada tutup silinder ke bawah. Dan katup isap akan terbuka, kemudian
operasi tanpa beban pun dimulai.
7. Pelumasan
Pelumasan dalam dan luar dilakukan bersamaan dengan pelumasan percik atau
pompa pelumas roda gigi pada kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil.
Tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung besar batang penggerak
digunakan pada pelumasan percik, hal ini ditunjukkan pada Gambar 2.10. Tuas
yang dimaksud akan menyerempet permukaan minyak di dasar kotak engkol
sehingga minyak akan terpercik ke silinder dan bagian lain di dalam kotak
engkol.
Pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol digunakan untuk
metode pelumasan paksa. Putaran poros engkol akan diteruskan ke poros
pompa melalui kopling Oldham. Minyak pelumas mengalir melewati saringan
minyak oleh isapan pompa. Kemudian pompa tekanan minyak akan menaikkan
minyak pelumas sampai mencapai harga tertentu lalu dialirkan ke semua
bagian yang memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol dan batang
penggerak. Pada sisi keluar pompa roda gigi, sebuah katup pembatas tekanan
dipasang untuk membatasi tekanan minyak. Kompresor berukuran sedang dan
besar menggunakan pelumasan dalam yang dilakukan dengan pompa minyak
jenis plunyer secara terpisah, yang seperti diperlihatkan pada Gambar 2.11.
18
Pelumasan luarnya dilakukan dengan pompa roda gigi yang dipasang pada
ujung poros engkol seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 2.11.
8. Peralatan Pembantu
a. Saringan udara
Silinder dan cincin torak akan cepat aus dan terbakar jika udara yang
dihisap mengandung banyak debu. Untuk itu, kompresor harus dilengkapi
saringan udara yang dipasang pada sisi hisapnya.
b. Katup pengaman
Katup pengaman umumnya dipasang di pipa keluar pada setiap tingkat
kompresor. Katup pengaman bekerja untuk membuka dan membuang udara
ke luar jika tekanan melebihi 1 atau 2 kali tekanan normal maksimum
kompresor. Secara akurat, pengeluaran udara harus berhenti jika tekanan
sudah mendekati tekanan normal maksimum. Gambar 2.14 menunjukkan
ilustrasi penampang sebuah katup pengaman.
c. Tangki udara
Tangki udara digunakan sebagai alat penyimpan udara tekan supaya jika
adanya perubahan jumlah pada kebutuhan udara tekan dapat dilayani
dengan lancar. Untuk kompresor torak dimana udaranya keluar dengan
berfluktuasi, tangki udara akan memperhalus aliran. Juga, udara yang
ditaruh di dalam tangki akan terjadi pendinginan secara perlahan dan uap air
yang mengembun bisa terkumpul di dasar tangki jika suatu saat uap air
perlu untuk dibuang. Maka dari itu, udara yang dialirkan ke pemakai sudah
dingin dan tidak terlalu lembab.
Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman yang berfungsi untuk
menghindari kecelakaan, yaitu:
1) Alat penunjuk tekanan, rel tekanan udara dan rel tekanan minyak.
2) Alat penunjuk temperatur dan rel termal (untuk temperatur udara keluar,
temperatur udara masuk, temperatur air pendingin, temperatur minyak,
dan temperatur bantalan).
3) Rel aliran air, untuk mendeteksi aliran yang berkurang atau terhenti.
9. Van Belt
V-BELT adalah Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampung
trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk
membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V
pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar.
a. Keuntungan Memakai V-Belt mempunyai kelebihan dari pada penggunakan
rantai dan sproket.Berikut ini adalah kelebihan yang dimiki oleh V-Belt:
1) V-Belt digunakan untuk mentransmisidaya yang jaraknya relatif jauh.
2) Kecilnya faktor slip.
3) Mampu digunakan untuk putaran tinggi.
Dari segi Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi
yang lain. Sisitem operasi menggunakan V-belt Tidak Berisik (Noise Kecil)
dibandingkan dengan chain.
22
b. Fungsi V-Belt
V-BELT digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke
poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama
atau berbeda.Puli V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang
berfungsi untuk mentransmisikan daya seperti halnya sproket rantai dan
roda gigi.
Tinggi: 5/16 in
Setara dengan: 4L440, 4L-440, A42, 4L 440, A 42, A-42, Dayco AP42, BTQ-
A42, Penggerak Daya A / D D42
2.3 Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat
dimampatkan) jika diberi tekanan. Jadi, yang termasuk ke dalam fluida adalah zat
cair dan gas. Perbedaan antara zat cair dan gas terletak pada kompresibilitasnya
atau ketermampatannya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan zat cair tidak dapat
dimampatkan. Ditinjau dari keadaan fisisnya, fluida terdiri atas fluida statis atau
hidrostatika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida atau zat alir yang diam
(tidak bergerak) dan fluida dinamis atau hidrodinamika, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang zat alir atau fluida yang bergerak. Hidrodinamika yang
khusus membahas mengenai aliran gas dan udara disebut aerodinamika.Jenis Jenis
Zat ada tiga macam jenis zat, yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas.
1. Zat cair
Zat cair merupakan suatu benda yang dapat menempati suatu ruang
berdasarkan dengan bentuk ruang yang ditempatinya. Zat cair ini dapat
dikatakan juga sebagai suatu benda yang bentuknya mengikuti ruang yang
ditempatinya. Zat cair mempunyai ciri-ciri, yaitu:
a. Permukaan dari zat cair selalu datar dan tenang
b. Zat cair bentuknya mengikuti tempat, atau wadahnya
c. Akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah
d. Zat cair mempunyai tekanan dan akan menekan semua arah
e. Zat cair dapat meresap melalui celah-celah yang kecil
2. Zat Padat
Zat padat merupakan suatu benda yang keras, tersusun dari partikel-partikel
yang teratur, saling berdekatan dan mempunyai gaya tarik menarik antar
partikelnya, zat padat ini mempunyai bentuk yang tetap dan volumenya
selalu mengikuti zat. Contoh dari zat padat yang paling umum, yaitu batu.
Batu merupakan zat padat yang mempunyai susunan partikel yang padat dan
keras, tidak mudah berubah bentuk.
24
3. Zat Gas
Zat gas merupakan suatu zat yang tidak dapat dilihat bentuknya akan
tetapi dapat dirasakan. Zat ini tidak mempunyai partikel yang saling
tarik menarik. Misalnya yaitu udara dan gas yang digunakan untuk
memasak. Sifat dasar dari gas, yaitu:
a. Gas selalu menekan kesegala arah.
b. Zat gas mempunyai bentuk yang tidak tetap.
Ujung yang satu mendapat tekanan sebesar p (dari gas yang hendak diukur
tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan tekanan atmosfir (p0).
Besarnya tekanan udara di titik y1 = p0, sedangkan tekanan udara di titik y2 = p.
y1 memiliki selisih ketinggian Δy1 = 0 dan y2 memiliki selisih ketinggian Δy2 =
25
2.5 Inverter
Pengertian Dasar Inverter adalah Rangkaian elektronika daya yang
digunakan untuk mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan
bolak-balik (AC). Ada beberapa topologi inverter yang ada sekarang ini, dari yang
hanya menghasilkan tegangan keluaran kotak bolak-balik (push-pull inverter)
sampai yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinus murni (tanpa harmonisa).
Inverter satu fasa, tiga fasa sampai dengan multifasa dan ada juga yang namanya
inverter multilevel (kapasitor split, diode clamped dan susunan kaskade).
Ada beberapa cara teknik kendali yang digunakan agar inverter mampu
menghasilkan sinyal sinusoidal, yang paling sederhana adalah dengan cara
mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di tiap lengannya.
Cara yang paling umum digunakan adalah dengan modulasi lebar pulsa (PWM).
Sinyal kontrol penyaklaran di dapat dengan cara membandingkan sinyal referensi
26
Dalam industri, Inverter merupakan alat atau komponen yang cukup banyak
digunakan karena fungsinya untuk mengubah listrik DC menjadi AC.
Meskipunsecara umum kita menggunakan tegangan AC untuk tegangan masukan/
input dari Inverter tersebut. Inverter digunakan untuk mengatur kecepatan motor-
motor listrik/servo motor atau bisa disebut converter drive. Cuma kalau untuk
servo lebih dikenal dengan istilah servo drive. Dengan menggunakan inverter,
motor listrik menjadi variable speed. Kecepatannya bisa diubah-ubah atau
disetting sesuai dengan kebutuhan.
Prinsip kerja inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC
dan kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga
motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Fungsi Inverter
adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan cara merubah Frekuensi
Outputnya :
f = frekuensi (Hz)
p = jumlah kutub
Semakin besar daya motor maka makin besar torsi yang dihasilkan dan
makin kuat motor menggerakkan beban, Torsi dapat ditambah dengan
menggunakan gear box (cara mekanis) dan Inverter (cara elektronik).
n = 120 × f/p
Dimana:
n = putaran per menit
a) Kedalaman.
b) Massa jenis zat cair tersebut.
c) Gaya gravitasi pada tempat itu.
2) Tekanan Udara
32
𝑉1 𝑇1
=
𝑉2 𝑇2
Dimana :
T1 = Temperature awal (°C)
T2 = Temperature akhir (°C)
V1 = Volume awal (m3)
33
Pada temperatur t2°C untuk tekanan yang sama gas mempunyai volume
𝑡2
V2 = Vo (1 + )
273