Anda di halaman 1dari 6

I.

TEKNOLOGI DALAM EKONOMI GLOBAL DAN


PENGELOLAAN DALAM TANTANGAN TEKNOLOGI

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan kondisi lingkungan menjadi salah satu faktor penting dalam berbagai

pertimbangan bisnis. Bagaimanapun, sebuah perusahaan dituntut untuk selalu siap

menghadapi perubahan jika ingin tetap eksis di dunia bisnis. Ini dikarenakan tuntutan

pasar yang juga akan berubah dari waktu ke waktu seiring berubahnya kondisi

lingkungan. Sehingga tak heran bila kemampuan adaptasi terhadap perubahan menjadi

salah satu aspek krusial dalam perkembangan sebuah perusahaan.

Salah satu perubahan kondisi lingkungan yang dinamikanya paling cepat

adalah teknologi. Tak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan teknologi bisa saja terjadi

di setiap menit setiap harinya. Penemuan-penemuan serta inovasi-inovasi baru tak

henti-hentinya mewarnai segala aspek kehidupan tak hanya di negara maju, namun

juga di negara-negara berkembang sekalipun, tak terkecuali Indonesia.

Semua perusahaan kini dituntut untuk memenuhi standar teknologi yang berlaku

secara informal di tengah-tengah masyarakat. Tak ada acuan baku mengenai hal ini, namun

kemajuan teknologi menjadi salah satu pertimbangan masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya. Kemudahan serta kualitas yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi menjadi

nilai plus di mata masyarakat. Salah satu contoh mudah adalah perusahaan transportasi yang

kini beramai-ramai memberlakukan pemesanan tiket on-line. Pelayanan-pelayanan semacam ini

amat mempengaruhi minat pasar yang pada akhirnya mempengaruhi omset perusahaan.

Pengaruh teknologi yang amat besar dan dirasakan amat penting bagi dunia bisnis ini akan

dielaborasi secara lebih spesifik pada bab-bab selanjutnya.


B. Pengertian Teknologi

Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi

secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi

sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia

dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau

membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga
otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.

Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka


kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak
manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan
iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek

dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek

sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek

diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan

iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun

manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka

dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia

terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun

iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim

dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam

menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api

telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah

membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka.


telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia
untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi
digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin
hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara.


Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi
(termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum
senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak
dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan
merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah
memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan
pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang
efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya
menyangkut permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.

C. Hubungan Teknologi dengan Organisasi Bisnis

Infrastruktur teknologi informasi merupakan isu sentral dalam beberapa tahun terakhir

baik dalam bisnis maupun dalam manajemen sistem informasi. Infrastruktur teknologi

informasi telah menjadi alat yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk

mencapai keunggulan bersaing sehingga menjadikan penggunaan infrastruktur teknologi

informasi sebagai kebutuhan strategi yang merupakan kunci yang memungkinkan

implementasi dari sistem inovasi, mengurangi biaya, meningkatkan bargaining power,

mendefinisikan kembali dan meningkatkan pelayanan dan memungkinkan perusahaan untuk

menawarkan produk-produk baru. Selain itu, infrastruktur teknologi informasi dibutuhkan oleh

perusahaan agar dapat mengalami perubahan-perubahan gradual untuk mendapatkan

keuntungan dengan adanya teknologi baru dan efisiensi. Infrastruktur teknologi informasi juga

dibutuhkan untuk mengadakan perubahan-perubahan proses bisnis guna memenuhi

kebutuhan strategi saat ini dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Teknologi Informasi adalah bagian dari sistem informasi dan teknologi


informasi merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan dan
mengolah informasi. Teknologi sudah memberikan perubahan yang sangat
mendasar baik bagi organisasi swasta maupun publik.
Oleh sebab itu teknologi informasi sangat berperan penting dalam menentukan daya

saing dan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis di masa yang akan

datang. Sumber daya teknologi informasi dapat digunakan para pemimpin perusahaan dan

konsultan untuk menentukan keberhasilan dalam suattu perusahaan. Hubungan teknologi

informasi dengan kinerja perusahaan sangat erat kaitannya. Menurut para peneliti sistem

informasi, teknologi informasi dapat meningkatkan Knowledge Management Capability

Organisasi. Knowledge Management Capability dapat memberikan manfaat kompetitif serta

meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Oleh sebab itu teknologi informasi dapat

mempengaruhi kinerja perusahaan melalui Knowledge Management Capability.

Broadbent dan Weill (1996) mengemukakan bahwa infrastruktur teknologi


informasi memberikan pondasi dasar bagi kapabilitas teknologi informasi yang
digunakan untuk membangun aplikasi bisnis dan biasanya dikelola oleh kelompok
sistem informasi, seperti terlihat dalam gambar berikut ini.

Tingkat paling dasar dari komponen teknologi informasi, seperti komputer dan
teknologi komunikasi, yang saat ini merupakan komoditi utama dan dapat dengan
mudah diperoleh di market place. Pada lapisan kedua terdiri dari serangkaian pelayanan
yang tersedia seperti: management of large scale data processing, provision of
electronic data interchange (EDI) capability, atau management of firm-wide database.
Komponen tingkat dasar diubah ke dalam penggunaan pelayanan infrastruktur
teknologi informasi oleh human information technology infrastructure yang merupakan
kombinasi dari knowledge, skill dan experience. Dengan demikian, human information
technology infrastructure mengubah komponen infrastruktur teknologi informasi
menjadi serangkaian pelayanan infrastruktur teknologi informasi yang dapat dipercaya.
Investasi teknologi informasi yang digunakan, dan terletak di atas, merupakan aplikasi
infrastruktur, seperti order entry pembukaan rekening bank, analisis penjualan dan
sistem pembayaran, yang merupakan bentuk proses bisnis sesungguhnya.

Duncan et al (1995) mengemukakan ada empat dimensi infrastruktur teknologi aspek

manusia yaitu: (1) pengetahuan dan keahlian manajemen tentang teknologi informasi, (2)

pengetahuan dan keahlian fungsional tentang bisnis, (3) keahlian interpersonal dan

manajemen, dan (4) pengetahuan dan keahlian teknikal. Pengetahuan dan keahlian manajemen

tentang teknologi berhubungan dengan dimana dan bagaimana menyebarkan


bisnis. Pengetahuan dan keahlian fungsional tentang bisnis meliputi tingkat
pengetahuan dan variasi fungsi di dalam bisnis dan kemampuan untuk mengetahui
semua lingkungan bisnis. Keahlian interpersonal dan manajemen meliputi kemampuan
untuk berkomunikasi secara efektif dengan personal dalam area fungsional dan untuk
bekerja di dalam suatu lingkungan kolaborasi, serta kemampuan untuk memimpin tim
proyek. Pengetahuan dan keahlian teknikal mengukur dalam dan luasnya keistimewaan
teknologi informasi teknik (sistem operasi, bahasa pemrogaman, sistem manajemen
database, network, telekomunikasi, dan lain-lain) di dalam organisasi.

D. Mengelola Sistem Informasi dalam Organisasi Bisnis

Sistem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi


komponen penting dalam organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan
usahanya, karena mampu membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola
keunggulan kompetitif. Sistem dan teknologi informasi juga diandalkan untuk
meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-proses bisnis yang ada di organisasi,
sehingga menjadi proses bisnis unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi
jajaran manajer dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.

Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware,

software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk

mengelola (menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan) informasi

dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan

menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung operasional (misalnya untuk mengefisienkan

transaksi bisnis, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan
kerja dan depresi? Beberapa pertanyaan penting dijawab ketika perusahaan hanya
berfokus pada program yang relatif jangka pendek yang meningkat produksi dan
menurunkan biaya produksi dan untuk kepuasan karyawan sementara saja.

Memastikan manajemen memperhatikan karyawan sebagai faktor kunci keberhasilan di

perusahaan. Jangan biarkan oleh keunggulan kompetitif, perusahaan mendorong

meningkatkan produksi berikut dengan mengurangi biaya tenaga kerja. Sementara di sisi lain

dari unsur manusia karyawan hampir diabaikan. Jika hal ini dibiarkan dapat menjadi titik

masalah kemanusiaan akan meningkat. Hal ini terjadi karena strategi yang diterapkan lebih

pada efisiensi ekonomi daripada efisiensi sosial (motivasi, manfaat psikologis, kebutuhan-

kebutuhan mental yang nyaman, dll). Idealnya kedua belah pihak harus memiliki efisiensi yang

sama. Jika strategi sebelumnya dipertahankan, yang berarti perusahaan tidak akan cukup

bergairah untuk meningkatkan produktivitas dan biaya produksi yang rendah. Selain itu

perusahaan tidak akan cukup pintar atau memiliki sensitivitas yang tinggi dalam mengelola

karyawan yang memiliki karakter beragam dalam menciptakan kepuasan terbaik bagi karyawan

mereka. Pada gilirannya, jika dua hal yang tidak diselesaikan akan menyebabkan karyawan

menurunkesehatan mental.

Dasar – dasar Manajemen sumber daya manusia melindungi posisi karyawan di


anggap sebagai pendekatan yang terbaik adalah melalui penerapan model perilaku
oraganisasi. Di dalam perilaku organisasi, perhatian utama adalah model kepemimpinan
dan perilaku karyawan berikut unsur-unsur yang mempengaruhinya. Untuk itu perhatian
sentral harus difokuskan pada pengelolaan keragaman dan aktifitas optimal karyawan.
Penerapan suasana kemitraan kerja antara manajemen dan karyawan, kepemimpinan
yang nyaman, lingkungan yang bermotivasi tinggi, dan pelatihan dapat diterapkan untuk
meningkatkan sikap karyawan. Selain aspek membangun hubungan kerja (formal dan
nonformal), soft skill manajemen dan karyawan, khususnya mengenai manfaat non-
keuangan perlu ditangani. Semua ini harus tercermin dalam strategi bisnis dan strategi
SDM perusaahaan yang berorientasi jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai