SKRIPSI
Oleh :
PINGKAN LADY KRISTIANI SAJOW
C 301 19 077
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
persaingan terutama pada sektor jasa dan manufaktur yang menyebabkan setiap
perusahaan dituntut untuk siap menghadapi perkembangan teknologi. Hal ini dapat
lainnya. Penyajian infomasi yang akurat dan relevan diperlukan adanya media
terlebih lagi jika perusahaan yang ditangani tersebut perusahaan besar. Semakin
besar perusahaan maka dapat dipastikan data yang akan diolah itu juga semakin
memiliki kelebihan lain yaitu menghemat penggunaan kertas dan dapat lebih
tebal.
Salah satu kewajiban perusahaan yaitu memberikan suatu informasi dari hasil
1
yang banyak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan
akuntansi yang baik akan menghasilkan informasi yang baik juga, oleh karena itu
yang mereka gunakan agar sistem yang digunakan selama ini dapat sesuai dengan
tersebut.
Kecanggihan teknologi informasi yang ada tidak akan ada artinya jika dalam
pemakainya, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak kesalahan yang disebabkan
Sistem Informasi dibutuhkan setiap perusahaan untuk menunjang visi, misi, dan
tujuan perusahaan. Sistem informasi akuntansi saat ini berkembang menjadi sistem
akses yang didapat dalam mengambil suatu keputusan. Kinerja sistem informasi
merupakan salah satu dari banyaknya faktor utama suatu keberhasilan pelaporan
informasi perusahaan, karena itu pengguna sistem harus menguasai teknologi yang
perusahaan. Dalam akuntansi, hal tersebut merupakan tolak ukur untuk mengetahui
2
seberapa besar kinerja sistem infomasi akuntansi. Wiyoga dan Cokerda (2022)
dan mengawasi praktek kerja. Hal ini nantinya akan membantu pencapaian tujuan
pengguna sistem tersebut. Sukses tidaknya karyawan dalam bekerja akan dapat
Badan Usaha Milik Negara atau yang biasa disebut BUMN ini merupakan
kesejahteraan masyarakat. Badan Usaha Milik Negara merupakan salah satu pelaku
3
kegiatan ekonomi dan perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi.
menghasilkan barang dan atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan
penting sebagai pelaporan dan atau perintis dalam sektor-sektor usaha yang belum
diminati usaha swasta. Disamping itu, BUMN juga mempunyai peran strategis
yang diterapkan perusahaan BUMN dengan mengambil lokasi di kota Palu yang
berikut:
4
1. Apakah Kecanggihan Teknologi Informasi, Dukungan Manajemen dan
5
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh secara parsial Kemampuan
b. Secara praktisi, penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan untuk membantu
informasi akuntansi.
6
BAB II
PENELITIAN TERDAHULU
Sukabumi. Sampel yang diambil dari populasi tersebut adalah pemakai sistem
infomasi akuntansi. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data primer dan
melengkapi data yang telah didapat dalam hal ini digunakan angket, yaitu
membrikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden yang menjadi sampel
informasi akuntansi pada LPD di Kota Denpasar. Populasi penelitian ini adalah
seluruh pegawai LPD yang berada di Kota Denpasar. Teknik pengambilan sampel
7
responden sebanyak 99 orang pegawai. Responden dalam penelitian ini adalah
ketua, tata usaha, kasir/admin dan pegawai di LPD yang sudah mempergunakan
SIA berbasis komputer secara langsung. Teknik analisis yang digunakan adalah
kinerja sistem infomasi akuntansi pada PT. PLN (Persero) area Jember. Penelitian
sampling. Teknik pengambilan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear berganda dan pengujian data yang dilakukan menggunakan program
SPSS (Statistical Product and Service Solution). Hasil penelitian ini menunjukkan
akuntansi.
8
dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada
sebanyak 155 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah Multiple Linear
sampel dalam penelitian ini berjumlah 147 karyawan yang terlibat dalam
Tabel 2.1
Matriks Perbedaan dan Persamaan dengan Penelitian Terdahulu
No. Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
Terdahulu Penelitian
1. Dwinanto, 1. Menggunakan 1. Menggunakan Dukungan
Dadang, dan variabel variabel manajemen
Surtikanti (2016). independen independen puncak,
Dukungan yang sama yang berbeda kemampuan
manajemen yaitu yaitu teknik,
puncak,kemampuan dukungan kecanggihan pelatihan
teknik, pelatihan manajemen, teknologi karyawan
karyawan terhadap infomasi dan berpengaruh
9
No. Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
Terdahulu Penelitian
kinerja sistem kemampuan pelatihan secara
infomasi akuntansi teknik. karyawan simultan dan
Perbankan di Kota 2. Menggunakan 2. Tempat signifikan
Sukabumi variabel penelitian terhadap
dependen terdahulu kinerja
yang sama meneliti di sistem
yaitu kinerja Perbankan di infomasi
sistem Kota akuntansi,
informasi Sukabumi tetapi secara
akuntansi. parsial
pelatihan
karyawan
tidak
berpengaruh
terhadap
kinerja
sistem
infomasi
akuntansi.
2. Ardiwinata dan 1. Menggunakan 1. Menggunakan Kemampuan
Sujana (2019). variabel variabel teknik
Pengaruh independen independen personal,
kemampuan teknik yang sama yang berbeda keterlibatan
personal, yaitu yaitu pemakai,
keterlibatan kemampuan pelatihan dan serta
pemakai, pelatihan pengguna. pendidikan. pelatihan
dan pendidikan 2. Menggunakan 2. Tempat dan
pada kinerja sistem variabel penelitian pendidikan
informasi akuntansi dependen terdahulu berpengaruh
pada LPD di Kota yang sama meneliti di positif dan
Denpasar yaitu kinerja LPD signifikan
sistem Denpasar secara
informasi parsial dan
akuntansi. simultan
terhadap
kinerja
sistem
informasi
akuntansi.
3. Ella, Diyah, dan 1. Menggunakan 1. Menggunakan kecanggihan
Nina (2019). variabel variabel teknologi
Pengaruh independen independen informasi
kecanggihan yang sama yang berbeda dan
teknologi infomasi, yaitu yaitu kemampuan
10
No. Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
Terdahulu Penelitian
partisapisai kecanggihan dukungan pengguna
pengguna, dan teknologi manajemen. berpengaruh
kemampuan infomasi dan 2. Tempat positif secara
pengguna terhadap kemampuan penelitian terhadap
kinerja sistem pengguna. terdahulu kinerja
infomasi akuntansi 2. Menggunakan meneliti di sistem
pada PT. PLN variabel PT. PLN infomasi
(Persero) Area dependen Area Jember akuntansi,
Jember yang sama sedangkan
yaitu kinerja partisipasi
sistem pengguna
informasi berpengaruh
akuntansi. negatif
secara
parsial
terhadap
kinerja
sistem
infomasi
akuntansi.
4. Meisa, Arizona, 1. Menggunakan 1. Menggunakan kecanggihan
dan Lisa (2021). variabel variabel teknologi
Pengaruh independen independen informasi,
kecanggihan yang sama yang berbeda keterlibatan
teknologi yaitu yaitu tingkat pengguna,
informasi, kecanggihan pendidikan, jenjang
keterlibatan teknologi keterlibatan pendidikan,
pengguna, tingkat informasi dan pengguna dan ukuran
pendidikan, ukuran dukungan ukuran organisasi
organisasi, manajemen. organisasi dan top
dukungan 2. Menggunakan 2. Tempat dukungan
manajemen puncak variabel Penelitian manajemen
terhadap kinerja dependen terdahulu berpengaruh
sistem informasi yang sama meneliti di positif dan
akuntansi pada yaitu kinerja BPR signifikan
Bank Perkreditan sistem Kecamatan secara
Rakyat di informasi Kediri. simultan dan
Kecamatan Kediri akuntansi. parsial
terhadap
kinerja
sistem
informasi
akuntansi.
11
No. Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
Terdahulu Penelitian
5. Wiyoga dan 1. Menggunakan 1. Tempat Kecanggihan
Cokerda (2022). variabel penelitian teknologi
Pengaruh independen terdahulu informasi,
Kecanggihan yang sama meneliti di kemampuan
Teknologi yaitu BPR teknis
informasi, kecanggihan Denpasar. pengguna
kemampuan teknik teknologi dan top
pemakai, dan informasi, management
dukungan dukungan support
manajemen puncak manajemen berpengaruh
terhadap kinerja dan positif dan
sistem informasi kemampuan signifikan
akuntansi pada pengguna. secara
BPR di Denpasar. 2. Menggunakan parsial
variabel terhadap
dependen kinerja
yang sama sistem
yaitu kinerja informasi
sistem akuntansi.
informasi
akuntansi.
Sumber : Data diolah, 2023
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Technology Acceptance Model (TAM)
pertama kali dikenalkan oleh Davis (1986) yang dikembangkan dari teori
reasoned action (TRA). TAM menggantikan banyak ukuran sikap TRA dengan
dua ukuran penerimaan teknologi yaitu kemudahan penggunaan (ease of use) dan
kegunaan (usefulness). TRA dan TAM, keduanya memiliki elemen perilaku yang
kuat, berasumsi bahwa ketika seseorang membentuk niat untuk bertindak, bahwa
mereka akan bebas bertindak tanpa batasan. Di dunia nyata akan ada banyak
12
Ini didefiniskan oleh Fred Davis (1989) sebagai “sejauh mana seseorang percaya
“sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas
dari usaha”.
informasi akuntansi disebut juga sebagai sistem informasi akuntansi yang hanya
sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan
bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang
ditetapkan. Secara umum istilah kinerja juga digunakan untuk sebagian atau
seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisai pada suatu periode dengan
referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau proyeksian,
semacamnya, dalam penelitian ini teori yang digunakan sebagai grand theory
13
untuk menjelaskan hubungan kinerja sistem informasi akuntansi dengan variabel
Melihat akuntansi sebagai bahasa bisnis dan sistem informasi, maka SIA
yang baik untuk kebutuhan pihak internal maupun eksternal, sistem informasi
Menurut Susanto (2013:8) terdapat tiga fungsi sistem informasi akuntansi yang
harus dilihat secara bersamaan karena memiliki hubungan yang erat satu sama
lainnya.
Suatu perusahaan agar dapat tetap eksis perusahaan tersebut harus terus
Tujuan yang sama pentingnya dari sistem dari sistem informasi akuntansi
14
3) Membantu Pengelola Perusahaan dalam Memenuhi Tanggung Jawabnya
dikomputer.
15
Sedangkan menurut Susanto (2013:10) terdapat lima peran sistem informasi
b. Melalui terminal
maupun secara on-line agar bisa menjadi informasi yang sesuai dengan
kebutuhan.
Data disimpan dalam berbagai cara penyimpanan data. Data dapat disimpan
squential).
Mereka perlukan
Informasi biasanya disajikan dalam bentuk laporan atau bila format yang
mencari data dan membuat laporan dengan format yang sesuai dengan
16
5) Mengontrol Semua Proses yang Terjadi
disimpan untuk diproses sehingga salah satu fungsi penting dari SIA adalah
utama untuk mengolah data akuntansi yang berasal dari berbagai sumber menjadi
Menurut Mardi (2011:4) terdapat tiga tujuan dari sistem informasi akuntansi,
decision makers).
17
dari sistem yang dimilikinya. Komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari
Ada enam komponen dari SIA menurut Romney dan Paul (2006) antara lain:
menyimpan data.
a. Operating System
18
Operating system berfungsi untuk mengendalikan hubungan antar
misalnya antara keyboard dan CPU, dengan layar monitor dan lain-lain.
b. Interpreter
c. Compiller
atau file.
c) Manusia (Brainware)
komponen SIA dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai Sistem Informasi
Akuntansi.
d) Prosedur (Procedur)
sempit).
19
f) Jaringan Komunikasi (Communication Network)
media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari
Sistem informasi yang pertama kali muncul di dunia adalah sistem informasi
ciptaan Tuhan (sering disebut alamiah). Pada kehidupan manusia sudah ada
sistem informasi yang berpusat di otak manusia yang dikenal sebagai kognisi
(cognitive). Karena itu di dalam menyusun urutan daftar alat pengolah suatu
sistem informasi, susunannya diawali dengan otak sebagai alat pengolah pertama
yang digunakan oleh manusia, seperti yang dikemukakan oleh Susanto (2013:53)
1) Otak. Otak manusia memiliki dua macam memori yaitu memori jangka
3) Mekanik. Ada dua macam alat mekanik yang membantu otak manusia dalam
menghasilkan suatu informasi saat itu yaitu mesin tik dan mesin penjumlah.
Mekanik memberikan hasil pengolahan yang lebih cepat, lebih rapih dan
sama/standar.
20
4) Elektrik. Peralatan elektrik digerakkan oleh listrik. Penggunaan listrik disini
dimaksudkan agar peralatan tersebut bisa bekerja jauh lebih baik misalnya
lebih cepat, lebih seragam dan tidak banyak menimbulkan kebisingan suara.
elektronik data prosesing. Peralatan ini bekerja jauh lebih cepat dan efisien.
dua bagian yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal. Adapun penjelasannya
21
1. Pemakai Internal
dan bagian dengan fokus pada manager operasional. Informasi akuntansi yang
2. Pemakai Eksternal
Salah satu tolak ukur kesuksesan penerapan sebuah sistem informasi adalah
dengan adanya kepuasan dari para pengguna sistem informasi tersebut. Kepuasan
sistem informasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tjhai Fung Jen (2002), ada
1) Keterlibatan pemakai
22
2) Kemampuan teknik personal sistem informasi
3) Ukuran organisasi
pengguna merasa puas dan percaya pada sistem informasi yang telah disediakan
a. Content (Isi)
Yaitu mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi suatu sistem
modul dan informasi sistem maka tingkat kepuasan dari pengguna akan
bagi pengguna.
23
b. Accuracy (Akurasi)
Yaitu mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem
menerima input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering
terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data. Adapun yang
c. Format (Formasi)
Yaitu mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika antar
muka sistem, format laporan dan informasi yang dihasilkan oleh sistem
apakah sistem itu menarik dan apakah tampilan sistem itu memudahkan
serta keefisiennya.
e. Timelines
oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan sebagai sistem
24
real-time dengan kata lain setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh
pengguna akan langsung diproses dan output akan ditampilkan secara cepat
dan tepat tanpa harus menunggu lama. Adapun yang menjadi indikator
sistem informasi lain yang bersangkutan (end user). Para pengguna akhir sistem
informasi biasanya hanya fokus dengan apa yang mereka kerjakan pada sistem
tersebut, sehingga lebih sering ditemukan karyawan yang tidak mengenali sistem
Perhatian utama dari pengguna sistem informasi tersebut adalah bagaimana agar
diganakan kepada user end dengan alasan merupakan bentuk sistem pengendalian
intern perusahaan tersebut. Maka dari itu yang menjadi garis besar penelitian
yakni:
25
4. Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi yang mana
Sehingga dikatakan jika kinerja sistem informasi akuntansi itu baik maka akan
pekerjaannya.
teknologi informasi dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, konsep kecanggihan
26
teknologi informasi mengintegrasikan baik aspek yang berkaitan dengan
yang tepat pada perusahaan. Menurut Al Eqab dan Adel (2013) ada empat
1) Kecanggihan Tekonologi
b) Karakteristik hardware
c) Perangkat pengembangan
e) Cara pengolahan
f) Jenis operasi
2) Kecanggihan informasi
b) Integrasi aplikasi
3) Kecanggiham Fungsional
a) Tingkat keputusan
b) Partisipasi pengguna
4) Kecanggihan Manajerial
27
b) Investasi TI
c) Proses adopsi TI
d) Kontrol TI
e) Evaluasi TI
Maka dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan terdapat empat dimensi
sejauh mana keberhasilan yang dapat dicapai, dan itu memerlukan dukungan
sumber daya untuk mendukung supplier agar terjadi kemitraan pada jangka
panjang dan perusahaan juga dapat berlangsung berproses secara stabil. Salah
satu hal yang penting bagi manajemen puncak dalam menjalankan bisnis adalah
harus dapat selalu mengembangkan dan menciptakan satu nilai bagi perusahaan
diperlukan.
28
Oleh karena itu dukungan manajemen puncak memegang peranan penting
informasi akuntansi yang merupakan salah satu sub essensial dalam suatu
manajemen menurut Fayol (2008) pada awal abad ke-20 ketika, itu ia
mengemukakan dalam Griffin (2004) bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak
b. Peran informasional
29
2.2.5 Kemampuan Pengguna
dilihat dari "Knowledge, Ability, and SkiIls". Berikut penjelasan dengan indikator-
1. Pengetahuan (Knowledge).
Pengetahuan diartikan sebagai dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui
informasi.
2. Kemampuan (Abilities)
30
4) Kemampuan mengerjakan tugas dari pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab
3. Keahlian (Skill)
pekerjaan
31
penerimaan individual terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. Teori ini
penelitian ini menggunakan teori TAM karena memiliki hubungan dengan faktor-
mengolah data yang masih berupa formulir, catatan dan dokumen menjadi suatu
informasi keuangan yang dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak
dari pemakai sistem informasi dan kepuasan kerja. Kinerja sistem informasi
informasi akuntansi (keuangan dan manajemen) yang efisien dan akurat sesuai
dari pengirim ke penerima sehingga penerimaan informasi akan lebih luas, lebih
informasi merupakan sebuah sarana atau alat yang dapat membantu dan
data yang akan diolah juga semakin banyak. Selain menghemat waktu dalam
32
pengerjaannya, media elektronik juga memiliki kelebihan lain yaitu menghemat
penggunaan kertas dalam mengelola keuangan perusahaan dan dapat lebih mudah
tebal.
dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi organisasi
dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi. Semakin besar dukungan
33
sistem informasi akuntansi dapat dilihat dari knowledge (pengetahuan), ability
konseptual yang digambarkan pada gambar 2.1 dibawah ini terkait kecanggihan
dependennya.
34
1. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Dukungan Manajemen dan
dimensi yang mengacu pada sifat, kompleksitas dan indepedensi penggunaan dan
manajemen teknologi informasi dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, konsep
Berkomitmen pada waktu, biaya, dan sumber daya untuk mendukung supplier
agar terjadi kemitraan pada jangka panjang dan perusahaan juga dapat berlangsung
berproses secara stabil. Salah satu hal yang penting bagi manajemen puncak dalam
satu nilai bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja organisasi. Oleh
akuntansi yang merupakan salah satu sub essensial dalam suatu organisasi. Yang
didukung oleh penelitian sebelumnya yakni, (Meisa, Arizona dan Lisa, 2021) yang
35
akuntansi lebih tinggi. Pemakai sistem informasi yang memiliki kemampuan
Akuntansi.
dimensi yang mengacu pada sifat, kompleksitas dan indepedensi penggunaan dan
manajemen teknologi informasi dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, konsep
didukung oleh penelitian sebelumnya yakni (Ella, Diyah dan Nina, 2019), (Wiyoga
dan Cokerda, 2022), dan (Meisa, Arizona dan Lisa, 2021) kecanggihan teknologi
akuntansi.
Akuntansi
36
3. Pengaruh Dukungan Manajemen terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
puncak sebagai berikut: “Berkomitmen pada waktu, biaya, dan sumber daya untuk
mendukung supplier agar terjadi kemitraan pada jangka panjang dan perusahaan
juga dapat berlangsung berproses secara stabil. Salah satu hal yang penting bagi
berhubungan dengan sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu sub
yakni (Dwinanto, Dadang dan Surtikanti, 2016), (Wiyoga dan Cokerda, 2022) dan
(Meisa, Arizona dan Lisa, 2021) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
akuntansi.
Akuntansi
37
informasi akuntansi, sehingga akan terus menggunakannya dalam membantu
(Ardiwinata dan Sujana, 2019), (Ella, Diyah dan Nina, 2019) dan (Dwinanto,
Akuntansi
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kecanggihan teknologi
bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih atau metode yang
pengguna terhadap kinerja sistem informasi akuntansi akan diteliti dalam penelitian
tersebut akan dilaksanakan. Penelitian ini berlokasi di Kota Palu, yaitu pada kinerja
sistem informasi akuntansi yang berada pada karyawan perusahaan BUMN di Kota
Palu yang rencananya akan dilaksanakan Mei 2023 s/d Agustus 2023.
39
Tabel 3.1
Kantor BUMN di Kota Palu
No Kantor Alamat
1 PT. Pertamina Loli Saluran, Kec. Banawa,
Kabupaten Donggala, Sulawesi
Tengah 94351
2 PT. Telekomunikasi Indonesia Jl. Juanda No.25, Lolu Utara, Kec.
Palu Sel., Kota Palu, Sulawesi
Tengah 94111
3 PT. Pelabuhan Indonesia Pantoloan, Palu, Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94352
4 PT. Pos Indonesia Jalan Professor Mohammad
Yamin, Tatura Utara, Palu Selatan,
Tatura Utara, Kec. Palu Sel., Kota
Palu, Sulawesi Tengah 94111
5 PT. Sucofindo Jl. R.A. Kartini No.51, Lolu Sel.,
Kec. Palu Sel., Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94111
6 PT. PELNI Jl. R.A. Kartini No.96, Lolu Sel.,
Kec. Palu Tim., Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94111
7 PT. PLN Lolu Sel., Kec. Palu Sel., Kota
Palu, Sulawesi Tengah 94111
8 PT. ASABRI Jl. Tanjung Dako No.22C, Lolu
Sel., Kec. Palu Sel., Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94111
9 PT. Taspen Jl. Prof. Moh. Yamin No.21,
Tanamodindi, Kec. Mantikulore,
Kota Palu, Sulawesi Tengah
94234
10 Perum BULOG Jl. Prof. Moh. Yamin No.38,
Tanamodindi, Kec. Mantikulore,
Kota Palu, Sulawesi Tengah
94234
11 PT. Kimia Farma Jl. Masjid Raya No.5B, Lolu
Utara, Kec. Palu Sel., Kota Palu,
Sulawesi Tengah 90223
12 PT. Pegadaian Jl. Sam Ratulangi No.36, Besusu
Bar., Kec. Palu Tim., Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94118
13 PT. Bhanda Ghara Reksa JL DR. Suharso, No. 85, Palu,
Central Sulawesi, Besusu Barat,
Palu Timur, Palu City, Central
Sulawesi 94111
40
No Kantor Alamat
14 PT. Jasa Raharja Jl. R.A. Kartini No.108, Lolu Sel.,
Kec. Palu Tim., Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94235
15 PT. Semen Tonasa Desa Labuan, Baiya, Kec.
Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi
Tengah 94352
16 PT. Adhi Karya Jl. Dr. Setiabudi No.67, Besusu
Tengah, Palu Timur., Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94118
17 PT. Garuda Indonesia Jl. DR. Abdurrahman Saleh,
Birobuli Utara, Kec. Palu Sel.,
Kota Palu, Sulawesi Tengah
94111
18 Perum DAMRI Jalan P Diponegoro No.61, Baru,
Kec. Palu Bar., Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94221
19 PT. Jembatan Nusantara Jl. Trans Sulawesi No.100, Talise,
Kec. Mantikulore, Kota Palu,
Sulawesi Tengah 94118
20 PT. Sang Hyang Seri JL. Cik Ditiro, No. 22-23, Besusu,
Palu Timur, Besusu Bar., Kec.
Palu Tim., Kota Palu, Sulawesi
Tengah 94111
Sumber : Data diolah, 2023
3.4 Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan peneliti ada dua yaitu data Primer dan data
Sekunder.
1. Data Primer
Data Primer yakni data yang didapatkan langsung melalui responden yang
berbentuk tulisan yang terkait pada objek yang diteliti melalui penggunaan alat
41
mengumpulkan data berupa angket yang nantinya disebarkan atau diberikan
2. Data Sekunder
serta pengelolaannya dilakukan oleh orang lain dan digunakan sebagai literature
merupakan teknik pengumpulan data yang tepat bila peneliti ingin tahu dengan
pasti variabel yang akan diukur dan tahu yang diharapkan dari responden cukup
3.6.1 Populasi
atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
42
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menggunakan sistem
langsung namun masih saling berkaitan satu sama lain) pada perusahaan BUMN
3.6.2 Sampel
di Kota Palu. Sampel yang dimaksud adalah pengguna sistem informasi dalam
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Jenis dari non-probability sampling yang digunakan
adalah sampling jenuh (sensus). Sampling jenuh adalah teknik penentuan sample
Tabel 3. 2
Populasi dan Sampel
No Populasi Sampel
1 PT. Pertamina 2
2 PT. Telekomunikasi Indonesia 2
3 PT. Pelabuhan Indonesia 2
4 PT. Pos Indonesia 1
5 PT. Sucofindo 2
6 PT. PELNI 1
7 PT. PLN 3
8 PT. ASABRI 2
9 PT. Taspen 3
10 Perum BULOG 3
43
No Populasi Sampel
11 PT. Kimia Farma 1
12 PT. Pegadaian 2
13 PT. Bhanda Ghara Reksa 2
14 PT. Jasa Raharja 2
15 PT. Semen Tonasa 2
16 PT. Adhi Karya 2
17 PT. Garuda Indonesia 2
18 Perum DAMRI 2
19 PT. Jembatan Nusantara 4
20 PT. Sang Hyang Seri 3
TOTAL 43
Sumber: Data diolah, 2023
sebagai berikut:
dan antecenden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
sehingga akan meningkatkan kinerja secara efektif dan efisien. Dengan adanya
akuratan informasi tersebut. Adapun indikator dari variabel ini adalah keragaman
44
pengembangan, media komunikasi antara operator dengan perancangan yang
Proses adopsi TI atau proses perencanaan TI, Pengendalian TI dan Evaluasi TI.
variabel ini adalah perencanaan untuk pengembangan lebih lanjut dan penerapan
sistem.
pekerjaan tertentu pada bidang sistem. Adapun indikator dari variabel ini adalah
informasi akuntansi).
Variabel Dependen sering juga disebut sebagai variabel output, criteria dan
Variabel yang dipengaruhi atau dihasilkan dari variabel bebas disebut variabel
terikat. Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja sistem informasi. Sistem
45
penggunanya. Adapun indikator dari variabel ini adalah kesesuaian program atau
software bagi kebutuhan pengguna, akurat dalam mengolah data, tampilkan sistem
yang menarik dan memudahkan pengguna, mudah digunakan dan lebih efisien,
Tabel 3.3
Matriks Operasionalisasi Variabel
Kinerja Sitem Informasi Akuntansi (Y)
Dimensi Indikator Skala
1. Kinerja Sistem 1) Content (kesesuaian program atau Likert 1 –
Informasi software bagi kebutuhan pengguna) 5
Akuntansi 2) Accurary (akurat dalam mengolah Likert 1 -
data) 5
3) Format (tampilkan sistem yang Likert 1 -
menarik dan memudahkan 5
pengguna)
4) Ease of use (mudah digunakan dan Likert 1 -
lebih efisien) 5
5) Time liner (rekaman catatan waktu Likert 1 -
operasional pengguna) 5
6) Tingginya tingkat pengguna sistem Likert 1 -
informasi akuntansi 5
46
5) Cara pengolahan Likert 1 –
5
6) Jenis operasi Likert 1 –
5
2. Kecanggihan 1) Aplikasi portofolio Likert 1 –
Informasi 5
2) Aplikasi yang terintegrasi Likert 1 –
5
3. Kecanggihan 1) Tingkat Keputusan Likert 1 –
Fungsional 5
2) Partisipasi pengguna Likert 1 –
5
4. Kecanggihan 1) Investasi TI Likert 1 –
Manajerial 5
2) Proses adopsi TI atau proses Likert 1 –
perencanaan TI 5
3) Pengendalian TI Likert 1 –
5
4) Evaluasi TI Likert 1 –
5
Sumber: Al Eqab dan Adel (2013)
Dukungan Manajemen {X2)
Dimensi Indikator Skala
1. Penerapan sistem 1. Penggantian sistem lama ke sistem Likert 1 –
yang baru 5
2. Pemahaman sistem baru Likert 1 –
5
2. Pemeliharaan sistem 1. Membuat perubahan Likert 1 –
dan pemecahan 5
masalah
2. Memperbaiki kesalahan sistem Likert 1 –
5
3. Memelihara sistem Likert 1 –
5
Sumber: Griffin (2004)
Kemampuan Pengguna (X3)
Dimensi Indikator Skala
1. Pengetahuan Mahir dalam mengoperasikan program- Likert 1 – 5
(Knowledge) program komputer (aplikasi sistem
informasi akuntansi)
2. Kemampuan Memiliki kemampuan dengan Likert 1 – 5
(Abilities) mengembangkan sistem informasi
akuntansi
47
3. Keahlian (Skill) Memiliki kemampuan spesialis dengan Likert 1 – 5
menggunakan sistem informasi
akuntansi.
Sumber: Robbins (2007)
Sumber : Data Diolah, 2023
penelitian ini menggunakan skala ordinal dengan teknik pengukuran skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan presepsi seseorang atau
berdasarkan perbedaan derajat ciri ordinal yang mereka miliki secara khas terwujud
Tabel 3.4
Instrumen Skala Likert
No. Jawaban Skor
1. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
2. Tidak Setuju (TS) 2
3. Ragu-Ragu (KS) 3
4. Setuju (S) 4
5. Sangat Setuju (SS) 5
Sumber : Sugiyono, 2019
adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Tanggapan responden yang telah diberi
untuk menyusun urutan data ke dalam kelas interval, agar kemudian dapat
kelasnya.
48
Langkah penentuan kelas interval dimulai dengan menetapkan range, yakni
selisih antara bobot nilai tertinggi dan bobot nilai terendah (5 − 1 = 4). Untuk
mengetahui panjang kelas (P) pada tiap interval kelas, digunakan rumus sebagai
berikut:
R 4
P= = = 0,8
B 5
Keterangan:
P = panjang kelas
R = range
B = banyak kelas
Berdasarkan nilai panjang kelas yang diperoleh sebesar 0,8, maka mean dari
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Dasar Interpretasi Skor Item dalam Variabel Penelitian
Nilai Skor Interpretasi
1,0 – 1,8 Tidak Baik / Sangat Rendah
1,8 – 2,6 Kurang Baik / Rendah
2,6 – 3,4 Cukup Baik / Cukup Rendah
3,4 – 4,2 Baik / Tinggi
4,2 – 5,0 Sangat Baik / Sangat Tinggi
Sumber: Sugiyono, 2019
digunakan untuk mengumpulkan data harus valid dan dapat diandalkan agar
menghasilkan data yang dapat dipercaya. Oleh karena itu perlu dilakukan uji
49
3.8.1 Uji Validitas
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur”. Lebih lanjut Sugiyono (2019:179) menyatakan bahwa bila mana koefisien
korelasi antar skor suatu indikator dengan skor total seluruh indikator adalah
positif dan lebih besar 0,3 ( r ≥ 0,3) maka instrument tersebut di anggap valid”.
Validitas atau kesalahan sangat berkaitan dengan ketepatan hasil pengukuran suatu
alat ukur.
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2020). Pengujian instrumen
reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan atau dianalisis dengan teknik Cronbach
Alfa (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alfa>
regresi yang dibuat telah memenuhi asumsi klasik pengujian sebagai berikut:
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
50
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Test lebih dari 0,05 maka data mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2020:110).
lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
51
2018:105). Adanya korelasi yang tinggi di antara variabel independen
dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai toleran yang lebih
kecil dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF besar dari 0,10, maka terjadi
multikolonieritas.
bebas yaitu kecanggihan teknologi informasi (X1), dukungan manajemen (X2) dan
informasi akuntansi (Y). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai factor
sebagai berikut:
52
X1 = Kecanggihan Teknologi Informasi
X2 = Dukungan Manajemen
X3 = Kemampuan pengguna
α = Konstanta
e = Standar Erorr
Uji F digunakan untuk menilai kelayakan model regresi yang telah terbentuk.
dengan derajat kepercayaan (df) pembilang = k-1, dan df penyebut = n-k, dengan
53
2. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Adapun caranya yaitu, dengan melakukan perbandingan t hitung > t tabel tingkat
1. Jika thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α ≤ 0,05), maka terbukti secara
2. Jika thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α > 0,05) maka terbukti secara
(X2) dan kemampuan pengguna (X3) tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem
Nilai thitung diperoleh dari hasil perhitungan statistik (SPSS) dalam ANOVA.
ttabel diperoleh dengan melihat tabel t (sesuai dengan tingkat kepercayaan yang
menentukan proporsi atau persentase total variasi dalam variabel dependen yang
54
kolom Adjusted R Square yang dapat ditemukan pada output SPSS tabel Model
Summary. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square dari model regresi maka hasil
regresi akan semakin baik. Nilai Adjusted R Square yang kecil memiliki arti bahwa
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir
55
BAB IV
PEMBAHASAN
Badan Usaha Milik Negara yang terdapat di Kota Palu diluar dari Perbankan
metode sensus yang berarti semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian.
Tabel 4. 1
Karakteristik Responden
No. Uraian Frekuensi Presentase
1. Jenis Kelamin :
Laki-Laki 26 60,5%
Perempuan 17 39,5%
TOTAL 43 100%
2. Umur :
≤ 25 3 7%
> 25 – 40 31 72,1%
> 40 – 55 9 20,9%
> 55 0 0%
TOTAL 43 100%
3. Lama Bekerja :
≤ 1 Tahun 1 2,3%
> 1 – 10 Tahun 26 60,5%
> 10 – 20 Tahun 11 25,6%
56
No. Uraian Frekuensi Presentase
> 20 Tahun 5 11,6%
TOTAL 43 100%
4. Pendidikan Terakhir :
SMA/SMK 8 18,6%
Diploma 7 16,3%
Sarjana 22 51,2%
Pascasarjana 6 14%
TOTAL 43 100%
Sumber: Data diolah, 2023
responden dalam penelitian ini melalui empat kategori, yaitu jenis kelamin, umur,
lama bekerja dan pendidikan terakhir. Dari tabel diatas diketahui responden laki-
25 tahun s/d 40 tahun dengan jumlah 31 orang dan persentase 72,1%. Tidak ada
responden di atas atau berumur 55 tahun. Responden berusia di atas 40 tahun s/d
55 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase 20,9% dan reponden berusia di bawah
Pada kategori lama bekerja, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
responden yang lama bekerja selama lebih dari 20 tahun sebanyak 5 orang dengan
jumlah 11 dengan presentase 25,6% dan responden yang lama bekerja selama
57
Pada kategori pendidikan terakhir menunjukkan bahwa sebagian besar
variabel penelitian.
teknologi informasi (X1) dapat dilihat pada tabel 4.2 Dibawah ini:
Tabel 4. 2
Tabulasi Variabel Kecanggihan Teknologi Informasi
KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (X1)
STS(1) TS(2) RR(3) S(4) SS(5)
Item MEAN
F % S F % S F % S F % S F % S N
X1.1 0 0 0 3 7 6 16 37 48 17 40 68 7 16 35 43 3.65
X1.2 0 0 0 0 0 0 3 7 9 15 35 60 25 58 125 43 4.512
X1.3 0 0 0 0 0 0 3 7 9 18 42 72 22 51 110 43 4.442
X1.4 0 0 0 4 9.3 8 5 12 15 16 37 64 18 42 90 43 4.116
X1.5 0 0 0 7 16 14 4 9.3 12 19 44 76 13 30 65 43 3.884
X1.6 0 0 0 7 16 14 3 7 9 19 44 76 14 33 70 43 3.930
X1.7 0 0 0 1 2.3 2 5 12 15 20 47 80 17 40 85 43 4.233
X1.8 0 0 0 1 2.3 2 0 0 0 19 44 76 23 53 115 43 4.488
X1.9 0 0 0 2 4.7 4 4 9.3 12 15 35 60 22 51 110 43 4.326
X1.10 0 0 0 4 9.3 8 1 2.3 3 17 40 68 21 49 105 43 4.279
X1.11 0 0 0 5 12 10 3 7 9 15 35 60 20 47 100 43 4.163
X1.12 0 0 0 5 12 10 0 0 0 17 40 68 21 49 105 43 4.256
X1.13 0 0 0 2 4.7 4 3 7 9 20 47 80 18 42 90 43 4.26
58
KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (X1)
STS(1) TS(2) RR(3) S(4) SS(5)
Item MEAN
F % S F % S F % S F % S F % S N
X1.14 0 0 0 1 2.3 2 3 7 9 18 42 72 21 49 105 43 4.372
X1.15 0 0 0 1 2.3 2 2 4.7 6 22 51 88 18 42 90 43 4.33
X1.16 0 0 0 3 7 6 4 9.3 12 14 33 56 22 51 110 43 4.279
X1.17 0 0 0 4 9.3 8 1 2.3 3 20 47 80 18 42 90 43 4.209
X1.18 0 0 0 3 7 6 2 4.7 6 17 40 68 21 49 105 43 4.302
X1.19 0 0 0 3 7 6 0 0 0 22 51 88 18 42 90 43 4.279
X1.20 0 0 0 2 4.7 4 3 7 9 11 26 44 27 63 135 43 4.465
X1.21 0 0 0 0 0 0 2 4.7 6 14 33 56 27 63 135 43 4.58
X1.22 0 0 0 0 0 0 4 9.3 12 18 42 72 21 49 105 43 4.395
X1.23 0 0 0 4 9.3 8 5 12 15 15 35 60 19 44 95 43 4.140
X1.24 0 0 0 2 4.7 4 5 12 15 17 40 68 19 44 95 43 4.233
X1.25 0 0 0 0 0 0 4 9.3 12 19 44 76 20 47 100 43 4.372
RATA-RATA JAWABAN RESPONDEN UNTUK KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (X1) 4.260
Sumber: Data diolah peneliti, 2023
kecanggihan teknologi informasi pada tabel 4.2 Dapat dilihat bahwa nilai mean
yang paling tinggi yaitu pada item yang menyatakan “pengembangan teknologi
sebesar 4.58. Dilihat pada dasar interpretasi nilai tersebut masuk dalam kategori
sangat tinggi yang artinya responden sudah sangat baik dalam pengembangan TI di
berbasis offline” dengan nilai mean sebesar 3.65. Dilihat dari dasar interpretasi
nilai tersebut masuk dalam kategori tinggi yang berarti penggunaan beragam
teknologi modern berbasis offline sudah mulai dikurangi oleh perusahaan. Lalu
nilai rata-rata untuk variabel kecanggihan teknologi informasi adalah 4.26, nilai ini
59
masuk dalam kategori sangat tinggi. Artinya untuk variabel kecanggihan teknologi
informasi pada karyawan perusahaan BUMN di Kota Palu sudah sangat baik.
dukungan manajemen (X2) dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4. 3
Tabulasi Variabel Dukungan Manajemn
DUKUNGAN MANAJEMEN (X2)
STS(1) TS(2) RR(3) S(4) SS(5)
Item MEAN
F % S F % S F % S F % S F % S N
X2.1 0 0 0 1 2.3 2 5 12 15 21 49 84 16 37 80 43 4.209
X2.2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 53 92 20 47 100 43 4.465
X2.3 0 0 0 1 2.3 2 2 4.7 6 17 40 68 23 53 115 43 4.442
X2.4 0 0 0 0 0 0 1 2.3 3 21 49 84 21 49 105 43 4.465
X2.5 0 0 0 0 0 0 1 2.3 3 18 42 72 24 56 120 43 4.535
X2.6 0 0 0 1 2.3 2 0 0 0 16 37 64 26 60 130 43 4.558
X2.7 0 0 0 0 0 0 2 4.7 6 17 40 68 24 56 120 43 4.512
X2.8 0 0 0 1 2.3 2 3 7 9 17 40 68 22 51 110 43 4.395
X2.9 0 0 0 0 0 0 7 16 21 20 47 80 16 37 80 43 4.21
X2.10 0 0 0 0 0 0 3 7 9 21 49 84 19 44 95 43 4.372
RATA-RATA JAWABAN RESPONDEN UNTUK DUKUNGAN MANAJEMEN 4.416
Sumber:Data diolah peneliti, 2023
dukungan manajemen pada tabel 4.3 Dapat dilihat bahwa nilai mean yang paling
untuk pengembangan lebih lanjut” dengan nilai mean sebesar 4.55. Dilihat pada
dasar Interpretasi nilai tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi yang artinya
pemberian informasi yang dilakukan oleh fiskus sudah dilakukan dengan sangat
lama ke sistem yang baru” dengan nilai mean 4.20. Dilihat pada dasar interpretasi
60
nilai ini masuk dalam kategori sangat tinggi yang artinya sudah cukup banyak
manajemen melakukan pergantian sistem lama ke sistem yang baru. Nilai rata-rata
untuk variabel dukungan manajemen sebesar 4.41, dilihat pada dasar interpretasi
nilai ini masuk dalam kategori sangat tinggi. Yang berarti Dukungan Manajemen
kemampuan pengguna (X3) dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini
Tabel 4. 4
Tabulasi Variabel Kemampuan Pengguna
KEMAMPUAN PENGGUNA (X3)
STS(1) TS(2) RR(3) S(4) SS(5)
Item MEAN
F % S F % S F % S F % S F % S N
X3.1 0 0 0 0 0 0 2 4.7 6 15 35 60 26 60 130 43 4.558
X3.2 0 0 0 0 0 0 3 7 9 23 53 92 17 40 85 43 4.326
X3.3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 42 72 25 58 125 43 4.581
X3.4 0 0 0 0 0 0 1 2.3 3 16 37 64 26 60 130 43 4.58
X3.5 0 0 0 1 2.3 2 0 0 0 18 42 72 27 63 135 43 4.860
X3.6 0 0 0 2 4.7 4 0 0 0 15 35 60 26 60 130 43 4.512
X3.7 0 0 0 0 0 0 3 7 9 14 33 56 26 60 130 43 4.535
RATA-RATA JAWABAN RESPONDEN UNTUK KEMAMPUAN PENGGUNA 4.565
Sumber:Data diolah peneliti, 2023
pada tabel 4.4 Dapat dilihat nilai mean yang paling tinggi yaitu pada item yang
sistem informasi akuntansi sesuai dengan yang dibutuhkan” dengan nilai mean
sebesar 4.86. Dilihat pada dasar interpretasi nilai tersebut masuk dalam kategori
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi sesuai dengan yang
61
dibutuhkan. Sedangkan nilai mean terendah menyatakan “kemampuan pengguna
dapat meningkatkan kepuasan terhadap pengguna” dengan nilai 4.32. Dilihat pada
dasar interprestasi nilai ini masuk dalam kategori sangat tinggi yang artinya sudah
pengguna. Nilai rata-rata untuk variabel kemampuan pengguna sebesar 4.56, dilihat
pada dasar interpretasi nilai ini masuk dalam kategori sangat tinggi. Yang berarti
sangat baik.
sistem informasi akuntansi (Y) dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4. 5
Tabulasi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Y)
STS(1) TS(2) RR(3) S(4) SS(5)
Item MEAN
F % S F % S F % S F % S F % S N
Y.1 0 0 0 0 0 0 3 7 9 22 51 88 18 42 90 43 4.349
Y.2 0 0 0 0 0 0 3 7 9 18 42 72 22 51 110 43 4.442
Y.3 0 0 0 0 0 0 10 23 30 22 51 88 11 26 55 43 4.023
Y.4 0 0 0 0 0 0 3 7 9 16 37 64 24 56 120 43 4.488
Y.5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 49 84 22 51 110 43 4.512
Y.6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 26 44 32 74 160 43 4.744
Y.7 0 0 0 0 0 0 2 4.7 6 18 42 72 23 53 115 43 4.49
Y.8 0 0 0 0 0 0 2 4.7 6 22 51 88 19 44 95 43 4.395
Y.9 0 0 0 0 0 0 1 2.3 3 25 58 100 17 40 85 43 4.372
Y.10 0 0 0 0 0 0 3 7 9 17 40 68 23 53 115 43 4.465
RATA-RATA JAWABAN RESPONDEN UNTUK KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 4.428
Sumber:Data diolah peneliti, 2023
informasi (Y) pada tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi pada
62
item yang menyatakan “dengan sistem yang ada, departemen saya mampu
mengerjakan tugasnya dengan lebih mudah” dengan nilai mean sebesar 4.74.
Dilihat dari dasar interpretasi nilai ini masuk dalam kategori sangat tinggi, artinya
responden sangat setuju dam melaksanakan hal ini dengan sangat baik. Sedangkan
nilai mean terendah pada item yang menyatakan “pegawai senang menggunakan
sistem yang tersedia” dengan nilai 4.02. Dilihat pada dasar interpretasi nilai ini
masuk dalam kategori tinggi yang artinya sudah cukup banyak pegawai senang
informasi sebesar 4.42 dilihat dari interpretasi nilai ini masuk dalam kategori sangat
tinggi. Yang berarti Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada karyawan perusahaan
mana pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesiuoner tersebut. Dalam penelitian ini nilai r-hitung harus lebih besar dari
Tabel 4. 6
Hasil Pengujian Validitas Kecanggihan Teknologi Informasi
Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
63
Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas
untuk variabel kecanggihan teknologi informasi nilai r-hitung lebih besar dari nilai
valid.
2. Dukungan Manajemen
Tabel 4. 7
Hasil Pengujian Validitas Dukungan Manajemen
Item Peryantaan r-hitung r-tabel Keterangan
64
Item Peryantaan r-hitung r-tabel Keterangan
Berdasarkan tabel 4.7 Diatas dapat bahwa hasil pengujian validitas untuk
variabel dukungan manajemen nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel, sehingga
3. Kemampuan Pengguna
Tabel 4. 8
Hasil Pengujian Validitas Kemampuan Pengguna
Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas
untuk variabel kemampuan pengguna nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel,
65
Tabel 4. 9
Hasil Pengujian Validitas Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas
untuk variabel kinerja sistem informasi akuntansi nilai r-hitung lebih besar dari nilai
r-tabel, sehingga uji validitas variabel kinerja sistem informasi akuntansi dikatakan
valid.
Seluruh item pernyataan pada variabel independen (X) dan dependen (Y)
terhadap reliabilitas. Uji realiabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
Cronbach Alpha (a) untuk melihat andal tidaknya suatu variabel, jika memberikan
nilai Cronbach Alpha >0,60 maka semua pernyataan dalam penelitian ini dapat
66
dikatakan reliabel. Uji reliabilitas dalm penelitian ini menggunakan bantuan
program komputer SPSS for windows versi 16.0. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat
Tabel 4. 10
Hasil Uji Reliabilitas
No Cronbach’s Alpha
Variabel Penelitian Alpha Toleransi Keterangan
1 Kecanggihan Teknologi 0,931 0,60 Reliabel
Informasi (X1)
2 Dukungan Manajamen 0,867 0,60 Reliabel
(X2)
3 Kemampuan Pengguna 0,823 0,60 Reliabel
(X3)
4 Kinerja Sistem Informasi 0,718 0,60 Reliabel
Akuntansi (Y)
Sumber:Data diolah peneliti, 2023
Bedasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha masing-
Kemampuan Pengguna dan Kinerja Sistem Informasi Memiliki nilai lebih besar
dari 0,60. Maka seluruh variabel dalam penelitian ini dikatakan reliabel karena
memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 mengacu pada Ghozali (2020).
Model Penelitian akan diuji terlebih dahulu untuk melihat apakah memenuhi
uji asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi klasik dimaksudkan untuk
mengetahui apakah koefisien regresi yang dihasilkan dapat diterima dan untuk
67
mendekati nilai estimasi yang sebenarnya. Adapun uji asumsi klasik dalam
data telah terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
ketika data tersebut terdistribusi secara normal. Dalam penelitian ini menggunakan
dua cara untuk menentukan normalitas data, yaitu dengan Normal P-Plot dan juga
Gambar 4. 1
Grafik Hasil Uji Normalitas
bahwa data atau titik tersebar di sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis
diagonal sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data telah terdistribusi secara
68
normalitas dengan menggunakan one sample kolmogorov smirnov dapat dilihat
Tabel 4. 11
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 43
Positive .096
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .628
dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,826>0,05 sehingga dapat
bebas memiliki hubungan atau tidak. Dalam penelitian ini untuk mengetahui
multikolinieritas dapat dilihat dari Varian Inflation Factor (VIF) dengan nilai
tolerance <0,10 atau sama dengan >10, seperti pada tabel dibawah ini:
69
Tabel 4. 12
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Output SPSS For Windows 16.0
variabel memiliki nilai tolarance >0,10 dan nilai VIF dari seluruh variabel lebih
regresi ini terjadi ketidaksamaan varian dari residu pengamatan ke pengamatan lain.
Penelitian yang baik adalah penelitian yang tidak terjadi heteroskedastisitas, dalam
70
Sumber: Output SPSS For Windows Versi 16.0
Gambar 4. 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang
begitu jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,
peruahaan BUMN di Kota Palu. Adapun fungsi dari regresi linear berganda untuk
menganalisis sejauh mana korelasi antar dua variabel atau lebih, serta menjadi
71
petunjuk arah korelasi antar variabel independen (bebas) variabel dependen
(terikat). Hasil analisis regresi linear berganda ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 13
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah dengan SPSS, 2023
Berdasarkan dari hasil analisis pada tabel 4.13 , kemudian dimasukkan ke dalam
sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (α) bernilai positif sebesar 8,568 maka dapat menjelaskan
8,568.
72
2. Nilai koefisien regresi beta (β1) dari kecanggihan teknologi informasi adalah
0,129 dan bertanda positif. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa setiap
asumsi bahwa variabel lainnya tetap, maka variabel kinerja sistem informasi
3. Nilai koefisien regresi beta (β2) dari dukungan manajemen adalah 0,237 dan
bertanda positif. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa setiap perubahan satu
4. Nilai koefisien regresi beta (β3) dari kemampuan pengguna adalah 0,399 dan
bertanda positif. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa setiap perubahan satu
apakah memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil Uji F dapat dilihat
73
Tabel 4. 14
Hasil Uji F Simultan
ANOVAb
Total 414.651 42
b. Dependent Variable: Y
Sesuai dengan hasil output pada uji Analysis of Varians (ANOVA) atau F-
test, diperoleh Fhitung sebesar 11,799 > Ftabel 2,85, dengan tingkat signifikansi lebih
kecil dari taraf ketidakpercayaan (0,000 < 0,05). Dengan demikian, dari hasil yang
dengan ttabel pada tingkat kepercayaan yang ditentukan. Nilai thitung diperoleh
dari hasil perhitungan statistik (SPSS) dalam tabel ANOVA, dan ttabel diperoleh
dengan melihat tabel t sesuai dengan tingkat kepercayaan yang ditentukan melalui
df (degree of freedom). Hasil uji dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini:
74
Tabel 4. 15
Hasil Uji t Parsial
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.15 diatas untuk setiap variabel adalah
sebagai berikut:
signifikan sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai t yaitu 3,461 > 2,022 yang
merupakan nilai t tabel. Dengan demikian nilai ini memberikan arti bahwa
akuntansi diterima.
0,032 < 0,05 dan nilai t yaitu 2,224 > 2,022 yang merupakan nilai t tabel.
Dengan demikian nilai ini memberikan arti bahwa secara individual atau
75
yang menyatakan bahwa dukungan manajemen berpengaruh terhadap
0,039 < 0,05 dan nilai t tabel yaitu 2,135 > 2,022 . Dengan demikian nilai
dependen. Pada penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R Square karena nilai
tersebut dianjurkan saat evaluasi mana model terbaik. Hasil koefisien determinasi
Tabel 4. 16
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted
R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah peneliti 2023
Berdasarkan tabel 4.16 diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square
sebesar 0,435 yang berarti hanya 43,5 % variabel independen mampu menjelaskan
76
variabel dependennya. Sisanya sebesar 56,5% dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak sertakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang tidak diikutkan dalam
informasi akuntansi.
Akuntansi
telah dilakukan, diketahui bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.
informasi yang di ukur dengan kinerja sistem informasi akuntansi, Davis (1989).
77
4.8.2 Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja
akuntansi.
kinerja sistem informasi akuntansi, atau dengan kata lain bahwa semakin canggih
teknologi yang digunakan maka sistem informasi akuntansi di BUMN juga akan
informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil ini berarti
informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi”. Hal ini juga
didukung oleh hasil kuesioner penelitian ini yang memberikan gambaran bahwa
sebagian besar responden menilai mengenai apa saja teknologi informasi yang
BUMN.
78
Pada indikator tingkat keputusan dan partisipasi pengguna, dapat diketahui
bahwa mayoritas Karyawan BUMN di Kota Palu memiliki pemahaman yang baik
terkait tingkat keputusan dan partisipasi pengguna terhadap sistem yang digunakan.
informasi dapat dilihat melalui beberapa faktor yang memengaruhi, antara lain
Penelitian ini juga sejalan dengan teori yang digunakan yaitu technology
seseorang percaya bahwa kegunaan sistem tertentu. Ketika karyawan yakin bahwa
perusahaan, maka karyawan mempercayai sistem tersebut. Hal ini berkaitan dengan
79
Penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Ella, Diyah dan Nina (2019) serta Meisa, Arizona, dan Lisa (2021) yang
Akuntansi
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi”. Hal ini juga didukung oleh hasil
sistem merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang digunakan yaitu technology
acceptance model, teori ini menggambarkan sejauh mana seseorang percaya bahwa
80
manajemen berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dapat
diterima.
Dwinanto, Dadang, dan Surtikanti (2016) serta Wiyoga dan Cokerda (2022) yang
Informasi Akuntansi
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi”. Hal ini juga didukung oleh hasil
mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari
pekerjaan, meningkatkan kinerja dan menjadi lebih hemat waktu dan tenaga. Maka
81
kemampuan pengguna merupakan hal yang berpengaruh positif bagi kinerja sistem.
Dwinanto, Dadang, dan Surtikanti (2016) serta Ella, Diyah dan Nina (2019) yang
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
berikut:
83
1. Bagi pihak Perusahaan BUMN diharapkan penggunaan beragam teknologi
disetiap perusahaan.
akuntansi.
84
85