Anda di halaman 1dari 9

USULAN PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL, DAN


PENGALAMAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI LEMBAGA PERKREDITAN DESA SE-KECAMATAN BEBANDEM

Usulan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun skripsi pada
Program Sarjana Akuntansi

Diajukan oleh:

NI KOMANG DEVI TRIYANTI

NIM: 2107531289

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2023

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi di era globalisasi saat yang diiringi dengan perkembangan

sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat. Dampak nyata yang dirasakan

adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual digantikan oleh

komputer sebagai alat pemrosesan data. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap penerapan sistem informasi akuntansi di dalam suatu organisasi/perusahaan

(Martini,2018). Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap sistem informasi

akuntansi (SIA) yang digunakan dalam setiap organisasi/perusahaan saat ini. Dalam suatu

organisasi/perusahaan memerlukan sistem yang efektif dan efesien dalam mencapai

tujuannya dengan baik. Sehingga sistem informasi akuntansi dianggap sebagai faktor

penting dalam keberhasilan suatu organisasi/perusahaan karena dari sistem informasi

akuntansi pihak manajemen mendapatkan informasi yang akurat. Menurut Endiana (2016),

dalam menentukan baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi dapat dilihat melalui

kepuasan pemakai dan pengguna akhir sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi berperan dalam bidang akuntansi karena sistem pemrosesan

informasi akuntansi berbasis komputer, banyak ditawarkan dengan tujuan untuk

memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat

dipercaya, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji. Sistem Informasi Akuntansi

dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi

informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Sistem informasi akuntansi dalam

sebuah organisasi bisnis menjadi sarana penting untuk meningkatkan efisiensi organisasi

dan mendukung daya saing perusahaan dengan menyediakan informasi keuangan dan

akuntansi bagi manajemen (Alsarayreh et al.,2011).

1
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi

adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk

mengubah data keuangan dan data lain menjadi informasi yang dikomunikasikan kepada

para pembuat keputusan. Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2016:223) menulis

bahwa ada tiga fungsi Sistem Informasi Akuntansi yang paling utama yaitu mengumpulkan

dan menyimpan data aktivitas organisasi, mengubah data menjadi informasi yang berguna

bagi manajemen untuk membuat keputusan terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan, dan menyediakan sistem pengendalian yang memadai untuk menjaga aset

perusahaan/organisasi. Sistem Informasi Akuntansi akan memastikan bahwa data aset

organisasi tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal. Anjani dan Wirawati (2018), dengan

adanya sistem informasi akuntansi yang baik dan juga karyawan yang dapat menggunakan

sistem informasi akuntansi dengan efektif dapat mengantisipasi penyimpangan yang

mungkin terjadi dalam kegiatan di perusahaan.

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan salah satu contoh organisasi yang

memanfaatkan sistem informasi akuntansi dalam kegiatannya melayani masyarakat.

Menurut Peraturan Gubernur Bali No. 11 Tahun 2013 Pasal 1, menyebutnya Lembaga

Perkreditan Desa (LPD) adalah Lembaga keuangan milik Desa Pakraman yang bertempat

diwilayah Desa Pakraman. Tujuan dari LPD adalah memberi pelayanan kepada nasabah

serta lingkungan yang terkait, dibentuknya LPD adalah untuk kepentingan desa pekraman

khususnya bidang perekonomian dengan tujuan mensejahterakan desa pekraman tersebut.

Menurut Lembaga Pemerdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LPLPD) Provinsi Bali (2014)

Lembaga Perkreditan Desa merupakan salah satu lembaga keuangan yang telah

menggunakan sistem informasi akuntansi dalam pengolahan data dan transaksinya.

Keberhasilan sistem informasi dalam suatu organisasi/perusahaan tergantung

bagiamana sistem yang dijalankan, kemudahan sistem bagi pemakainya, serta pemanfaatan

2
teknologi yang digunakan (Goodhue dan Thompson, 1995). Sistem informasi akuntansi

berperan penting dalam memepertahankan posisi LPD sebagai salah satu sektor lembaga

keuangan dalam bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Keefektifan sistem informasi

akuntansi dapat diketahui dengan melihat pencapaian yang telah didapatkan dari

diterapkannya suatu sistem. (Antasari, 2015) menyatakan bahwa efektivitas merupakan

hasil dari pemilihan solusi yang dapat digunakan dalam mengambil suatu keputusan yang

tepat terhadap permasalahan yang terjadi pada sistem.

Selain LPD, lembaga keuangan lain yang bersaing ketat dalam lingkungan yaitu

seperti Bank Prekreditan Rakyat (BPR), koperasi, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut

menuntut untuk LPD meningkatkan pelayanan, salah satunya melalui peningkatan kinerja

LPD tersebut. Untuk mencapai kinerja LPD yang baik, dibutuhkan sistem informasi atau

teknologi yang terkomputerisasi dengan baik pula. Artinya, jika menginginkan kinerja

suatu LPD meningkat maka harus didukung oleh kinerja sistem informasi yang baik.

Karena pada kenyataannya penggunaan sistem informasi akuntansi pada LPD berperan

dalam memudahkan karyawan untuk pemprosesan data agar lebih praktis. Menurut

(Widianti, 2018) efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dilihat berdasarkan

karakteristik kualitatif informasi akuntansi. Karakteristik karakteristik kualitatif informasi

akuntansi tersebut dapat diketahui melalui keahlian dari pemakainya. Keahlian didapatkan

dari pendidikan dan pengalaman seseorang dalam bidang tertentu.

LPD yang terdaftar di Lembaga Pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa

(LPLPD) Kabupaten Karangasem, Bali khususnya Kecamatan Bebandem terdapat

beberapa LPD yang berjumlah 15 LPD, dimana terdapat 13 LPD yang masih beroperasi

dengan baik yaitu LPD Bebandem, Budakeling, Jungsri, Kastala, Komala, Liligundi,

Macang, Nangka, Poh, Saren, Sibetan, Tanah Aron, dan Umaanyar, sedangkan 2 LPD yang

sudah tidak beroperasi lagi yaitu Bungaya dan Tohpati. Masing-masing LPD tersebut

3
memiliki cara pelayanan, dan penggunaan sistem yang berbeda, hal yersebut disebabkan

karena beberapa pengaruh seperti tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman kerja

masing-masing karyawan LPD tersebut.

Untuk itu dalam penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh tingkat

pendidikan, kemampuan teknik personal mengenai sistem infomasi akuntansi, serta

pengalaman kerja karyawan terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi pada LPD di

Kecamatan Bebandem. LPD di Kecamatan Bebandem ini dipilih karena dari pelayanan

yang diberikan terlihat lebih maksimal terhadap nasabahnya, dibuktikan dengan

mendapatkan predikat terbaik salah satu LPD di Kecamatan Bebandem yaitu LPD Desa

Adat Sibetan dengan memberikan bantuan biaya pengobatan dan dana duka serta 20%

keuntungan LPD diserahkan ke Desa Adat untuk pembangunan pada tahun 2018 lalu.

Keberhasilan LPD memberikan pelayanan kepada para nasabah dan memberikan manfaat

yang besar bagi desa tersebut merupakan kepuasan tersediri bagi LPD tersebut. Untuk

mencapai keberhasilan tersebut maka salah satu faktor yang berpengaruh adalah bagaimana

sistem informasi akuntansi yang dijalankan pada LPD tersebut, pengaplikasian sistem

informasi akuntansi ini juga sangat dipangaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat

pendidikan, kemampuan teknik personal mengenai sistem informasi akuntansi dan

pengalaman kerja karyawan.

Pendidikan merupakan media yang diterapkan pada seseorang untuk mendapatkan

pengetahuan mengenai suatu hal. Pendidikan yang pernah ditempuh oleh seseorang akan

mempengaruhi perjalanan karirnya di masa depan. Pengetahuan tentang akuntansi

merupakan dasar yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis karena dengan pengetahuan

akuntansi pelaku bisnis akan lebih mudah memahami suatu permasalahan yag terjadi pada

sistem informas akuntansi sehingga penggunaannya akan lebih efektif (Purnamawati,

2018). Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas seseorang agar dapat bersaing

4
dan lebih produktif. Menurut Wulandari (2018) staf akuntansi yang berlatar blakang

pendidikan akuntansi akan terlihat dari hasil kinerjanya dalam menjalankan tugas dan

mengoperasikan sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Widyaajani dan Wirawati (2018), menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh

positif terhadap efektivitas pengguna sistem informasi akuntansi. Sedangkan menurut

penelitian Buda Utama1 dan Sadha Suardikha (2014), mengatakan tingkat pendidikan tidak

berpengaruh terhadap pemakaian SIA.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Wira Satria dan Wijana Asmara (2019)

bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh positif pada efektivitas sistem informasi

akuntansi di Pemerintah Kabupaten Badung. Semakin baik kemampuan teknik personal

yang dimiliki oleh pegawai, maka semakin tinggi pula tingkat efektivitas SIA. Begitu pula

dengan penelitian yang dilakukan oleh Putu Ardiwinata dan Ketut Sujana (2019), di mana

hasil penelitiannya bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Keberhasilan suatu pengembangan sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh

kecanggihan sistem tersebut tetapi ditentukan oleh kesesuaiannya dengan para pemaki

sistem tersebut (Kusumastuti dan Irwandi, 2012). Semakin rendah tingkat kemampuan

teknik personal maka tingkat kinerja sistem informasi akuntansi yang dihasilkan akan

semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Didukung oleh penelitian Kansa Dewi Putri dan

Putri Srinadi (2020), yang menyatakan bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi.

Maka dengan adanya kemampuan teknik personal akan membantu pemakai untuk

menciptakan laporan yang akurat, sehingga semakin tinggi tingkat kemampuan teknik

personal maka efektivitas penggunaan sistem semakin meningkat. Serta didukung dari hasil

penelitian Adnyani Putri, Novia Hapsari Ardianti dan Sunarwijaya (2022), yang

5
menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi.

Faktor lain yang berkaitan dengan efektivitas sistem informasi akuntansi adalah

pengalaman kerja karyawan. Dalam penelitian Widyaajani dan Wirawati (2018),

menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas pengguna

sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi pengalaman kerja dapat meningkatkan

efektivitas pengguna sistem informasi akuntansi. Di dukung oleh penelitian yang dilakukan

Dwi Ningtias dan Diatmika (2021), bahwa pengalaman kerja dapat mempengaruhi secara

positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan SIA. Semakin banyak pengalaman

kerja, seseorang akan lebih terampil serta memiliki wawasan yang luas mengenai SIA.

Sehingga SIA yang digunakan menjadi lebih efektif. Di dukung juga oleh hasil penelitian

dari Tania Anggarini, Edy Arizona dan Lisa Ernawatiningsih (2021), yang menyatakan

pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntasi, hal

tersebut disebabkan karena pengalaman kerja menunjukkan sesuatu kemampuan yang

dimiliki seseorang. Sehingga pengalaman seseorang biasanya dapat meningkatkan

kepercayaan diri seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, maka sekalipun

seseorang tersebut adalah seseorang yang berpengalaman ataupun yang tidak

berpengalaman, jika seseorang tersebut memahami akan sistem informasi akuntansi yang

diterapkan di perusahaan, maka kinerja seseorang dalam menggunakan sistem akan

semakin baik dan hasil dari sistem tersebut juga menjadi akurat dan efektif.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang berbeda satu sama lain yang

menimbulkan research gap yang perlu dikaji kembali, serta sesuai faktanya bahwa adanya

perbedaan antara pelayanan LPD satu dengan LPD lainnya di Kecamatan Bebandem

sehingga akan dilakukan penelitian tentang pengaruh tingkat pendidikan, kemampuan

teknik personal mengenai sistem informasi akuntansi dan pengalaman kerja karyawan.

6
Sehingga berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kemampuan Teknik Personal, dan

Pengalaman Kerja Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Lembaga Perkreditan

Desa Se-Kecamatan Bebandem”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi

akuntansi di LPD Se-Kecamatan Bebandem?

2. Apakah kemampuan teknik personal berpengaruh terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi di LPD Se-Kecamatan Bebandem?

3. Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi

akuntansi di LPD Se-Kecamatan Bebandem?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi di LPD Se-Kecamatan Bebandem.

2. Untuk menguji apakah kemampuan teknik personal berpengaruh terhadap efektivitas

sistem informasi akuntansi di LPD Se-Kecamatan Bebandem.

3. Untuk menguji apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi di LPD Se-Kecamatan Bebandem.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mendukung teori yang digunakan pada

penelitian. Adapun teori yang digunakan yaitu teori Technology Acceptance Model

(TAM) dalam menjelaskan pengaruh tingkat pendidikan, kemampuan teknik personal,

dan pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi di LPD Se-

Kecamatan Bebandem.

7
2. Manfaat Praktis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi referensi dan mendorong

penelitian yang lebih lanjut melalui penambahan variabel yang belum termasuk dalam

penelitian ini serta dapat memberikan gambaran yang bermanfaat dalam meningkatan

efektivitas sistem informasi akuntansi di LPD Se-Kecamatan Bebandem melalui

tingkat pendidikan, kemampuan teknik personal, dan pengalaman kerja.

Anda mungkin juga menyukai