Usulan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mandiri Mata
Kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi
OLEH
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kemampuan Teknik personal Pemakai Sistem Informasi sangat bermanfaat
dan berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat
menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Selain
itu suatu sistem informasi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas apabila
personel yang menggunakan sistem informasi tersebut, memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan sistem informasi tersebut.
2
buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi dapat dilihat melalui kepuasan
pemakai SIA dan pemakaian SIA (Sugiharto, 2001).
3
organisasi, dukungan manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembuat
keputusan mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi sehingga dapat merancang pengembangan sistem yang
lebih baik dan dapat mengarah pada kesuksesan pemakai sistem informasi.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
Menurut Gefen (2003) sampai saat ini TAM merupakan model yang paling
banyak digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi. Tujuan
model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dariperilaku pemakai teknologi
informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
5
2.1.4 Kemampuan Teknik Personal
Menurut Yesa (2016) dalam Ives, Olson, dan Baroudi (1983) menyatakan
kemampuan teknik personal sistem informasi sebagai rata-rata pendidikan atau
tingkat pengalaman dari user.
6
informasi sebagian besar merupakan orang-orang yang hanya akan menggunakan
sistem informasi yang telah dikembangkan seperti end user.
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2017). Kerangka pemikiran yang
mendasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Ukuran Organisasi
(X1)
Kemampuan Teknik
Personal (X3)
7
H1 : Ukuran organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
8
H3 : Kemampuan Teknik Personal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
BAB III
METODE PENELITIAN
9
2017:39). Variable bebas dalam penelitian ini adalah ukuran organisasi (X 1),
dukungan manajemen puncak (X2), dan kemampuan teknik personal (X3).
10
Tjhai (2002) berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan
meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara
ukuran organisasi dengan kinerja SIA.
11
Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung dan berupa angka. Dalam
penelitian ini data kuantitatif yaitu jumlah serta jawaban responden terhadap
kuisioner.
2). Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Data
kualitatif dalam penelitian ini adalah identitas responden dan daftar pernyataan
yang terdapat pada kuesioner.
3.6.2 Sumber Data
1). Data Primer
Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban kuesioner dari responden yaitu 50
LPD di Kabupaten Gianyar yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
2). Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini berupa referensi pada buku dan jurnal.
12
komputer. Sehingga yang dijadikan sampel sebanyak 50 LPD yang sesuai dengan
kriteria tersebut.
Pengujian analisis agresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari
penelitian ini memenuhi syarat uji dari asusmi klasik. Uji ini diharapkan agar
model regresi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
13
apabila sig (2-tailed) lebih kecil dari level of significant (α = 0.05), maka dapat
disimpulkan bahwa residual yang dianalisis berdistribusi tidak normal.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Menurut Ghozali
(2016:103) model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi diantara
variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model
regresi dapat dilihat dari nilai tolerance value dan lawannya Variance Inflation
Factor (VIF). Jika nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10, maka
terdapat multikolinearitas antara variabel terikat dan variabel bebas dalam suatu
model regresi. Sebaliknya jika nilai tolerance ≥ 0.10 atau nilai VIF < 10, maka
tidak ada multikolinearitas diantara variabel dalam suatu model regresi.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan kepengamatan lain
(Ghozali, 2016:134). Uji statistik yang digunakan adalah Uji Glejser. Uji Glejser
dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas dari model regresi dengan
nilai mutlak residualnya. Jika tingkat signifikansinya lebih dari 0.05 berarti tidak
ada gejala heterokedastisitas. Sebaliknya apabila tingkat signifikansinya kurang
dari 0.05 berarti terdapat gejala heterokedastisitas.
14
Perumusan regresi linier berganda dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+e ………… (1)
Keterangan :
Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
α = Konstanta bilamana seluruh nilai responden sama dengan nol
β1-β3 = Merupakan koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas. Arah hubungan
dari koefisien regresi tersebut menambahkan arah hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
X1 = Ukuran Organisasi
X2 = Dukungan Manajemen Puncak
X3 = Kemampuan Teknik Personal
e = Faktor Pengganggu
15
3.9.6 Uji Hipotesis ( Uji T )
Uji hipotesis (uji t) digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat
(Ghozali, 2016:97). Uji t dilakukan dengan melihat thitung lalu dibandingkan
dengan ttabel. Hasil uji t dapat dilihat pada table confficients pada kolom sig
(significance). Probabililitas nilai t atau signifikasi < 0.05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, sebaliknya
apabila nilai atau signifikasi > 0.05, maka tidak terdapat pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA
Adiyantari, Nita NMA, Yadnyana IK. 2019. Pengaruh Pelatihan, Kemampuan Pemakai
Teknik Sistem Informasi Akuntansi Dan Dukungan Manajemen Puncak Pada
Kinerja Individual. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana. Vol. 27 (3).
Alannita, Putu dan Suaryana, Gusti. 2014. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi,
Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi
Akuntansi pada Kinerja Individu. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana.
Bali.
Kameswara Suryawarman dan Sari Widhiyani. 2013. Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Restoran Waralaba Asing di Kota
Denpasar. E – Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 2, No. 1.
Marija, Tokic, Mateo Spanja, Iva Tokic, Ivona Blazevic. 2011. Functional Structure of
Entrepreneurial Accounting Information Systems. International Journal Of
Engineering 9 (2).
Rusmiati, Rusi . 2012. Pengaruh keterlibatan pengguna, Kapabilitas Personal Sistem
Informasi, Ukuran Organisasi, dan Formalisasi pengembangan system terhadap
kepuasan pengguna system informasi akuntansi. Skiripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Pasundan.
Tjhei Fung Jen. 2002. “Faktor - Faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume IV No. 2
17
Urquia Grande, Elena, Estebanez, Raquel P, and Munoz Colomina, Clara. 2011. The Infact
of accounting Information systems (AIS) on Performance Measures: Empirical
Evidence in Spanish SMEsI. The International Journal Of Digital Accounting
Research, Vol. 11, pp: 25 43.
18