Anda di halaman 1dari 19

USULAN PENELITIAN

PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK,


DAN KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL TERHADAP KINERJA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI

Usulan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mandiri Mata
Kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi

OLEH

PUTU INDY SURYA KINANTI 1807531122

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kemajuan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi
akuntansi terjadi begitu pesat di era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem
informasi akuntansi tersebut terjadi pada organisasi bisnis maupun aktivitas
perusahaan dalam memproses dan mengolah informasi yang berguna untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Kemajuan teknologi informasi saat ini telah
membuat sistem informasi akuntansi menjadi suatu alat penting dalam dunia bisnis
yang sangat kompetitif. Menurut Yesa (2016) sistem informasi merupakan dasar
bagi jalannya bisnis saat ini. Organisasi membutuhkan sistem informasi untuk
mempertahankan kemampuan bersaing.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah alat yang dimasukkan ke dalam
bidang Teknologi Informasi (TI), yang dirancang untuk membantu pengelolaan dan
pengendalian topik yang terkait dengan bidang ekonomi dan keuangan perusahaan
(Urquia et al, 2011). Saat ini telah ada beragam sarana teknologi yang mampu
mempercepat dalam mendapatkan input informasi yang mana nantinya akan
menghasilkan output keputusan yang dapat diandalkan. Setiap organisasi memiliki
sumber daya bisnis yaitu informasi, baik itu informasi keuangan maupun informasi
nonkeuangan. Informasi-informasi tersebut digunakan di dalam pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen maupun pihak luar yang memiliki kepentingan
terhadap perusahaan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja SIA adalah ukuran organisasi.
Menurut Jogiyanto (2007:205) ukuran organisasi merupakan factor yang
mempengaruhi kebutuhan informasi, semakin besar organisasi, semakin banyak
informasi yang dibutuhkan. Dalam Elsa Pratiwi (2010:50) ukuran perusahaan atau
skala perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokan perusahaan ke dalam
beberapa kelompok, diantaranya adalah perusahaan besar, sedang dan perusahaan
kecil.
Teknologi informasi yaitu computer sangat membantu kinerja dalam
organisasi. Teknologi informasi dapat berjalan dengan efektif apabila anggota
dalam organisasi dapat menggunakan teknologi dengan baik dan sangat penting
bagi individu (Rahmawati, 2008).

1
Kemampuan Teknik personal Pemakai Sistem Informasi sangat bermanfaat
dan berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat
menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Selain
itu suatu sistem informasi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas apabila
personel yang menggunakan sistem informasi tersebut, memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan sistem informasi tersebut.

Dukungan Manajemen Puncak juga memiliki pengaruh terhadap


penggunaan sistem informasi akuntansi, karena sistem yang dipilih oleh manajemen
puncak pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan. Sistem informasi suatu
orgaisasi memiliki kinerja yang baik apabila para penguna sistem paham, dapat
menggunakan dan mengaplikasikan sebuah teknologi menjadi sebuah informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan sehingga tujuan tersebut tercapai
(Sarastini dan Suardhika, 2017).

Dalam penelitian Ismanto (2010) menjelaskan bahwa teknologi informasi


memiliki peran yang strategis dalam suatu organisasi bisnis, hal tersebut di pertegas
oleh Aleqab dan Adel (2013) yang menyatakan, SIA penting bagi semua organisasi.
SIA penting bagi organisasi ataupun perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
organisasi dan mendukung daya saing perusahaan melalui penyediaan informasi
keuangan dan akuntansi bagi manajemen (Alsarayreh et al. 2011 dalam Fahmiswari
dan Dharmadiaksa 2013).

Peraturan Gubernur Bali No. 11 Tahun 2013 pasal 1, menyebutkan


Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah lembaga keuangan milik Desa Pakraman
yang bertempat di wilayah Desa Pakraman. LPD bertujuan memberi pelayanan
kepada nasabah serta lingkungan yang terkait. Lembaga keuangan seperti LPD
dalam prakteknya bersaing ketat dengan lembaga keuangan lainnya seperti Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), koperasi dan lain sebagainya, sehingga LPD dituntut
untuk terus meningkatkan pelayanannya. Salah satu cara meningkatan pelayanan
suatu LPD adalah melalui peningkatan kinerja LPD tersebut.

Sistem informasi akuntansi sangat penting dalam lembaga guna menunjang


kelancaran kinerja lembaga, termasuk pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD). LPD
di Kabupaten Gianyar yang telah menggunakan SIA berbasis komputer adalah
untuk menghasilkan kinerja LPD yang maksimal. Indikator dalam menentukan baik

2
buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi dapat dilihat melalui kepuasan
pemakai SIA dan pemakaian SIA (Sugiharto, 2001).

Karena adanya banyak perbedaan hasil penelitian dari penelitian-penelitian


sebelumnya maka dilakukan penelitian kembali dengan obyek yang berbeda, yaitu
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Gianyar, karena LPD di Kabupaten
Gianyar masih ada yang belum menggunakan SIA berbasis komputer, sehingga
hasil dari penelitian ini nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk LPD yang belum menggunakan SIA agar dapat mempergunakannya.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Ukuran Organisasi, Dukungan Manajemen Puncak, dan
Kemampuan Teknik Personal Terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah ukuran organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi ?
2. Apakah dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi ?
3. Apakah kemampuan teknik personal mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,
dan kemampuan teknik personal terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Berdasarkan tujuan peneitian, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan maupun
wawasan ilmiah kepada peneliti dan juga pembaca mengenai pengaruh ukuran

3
organisasi, dukungan manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembuat
keputusan mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi sehingga dapat merancang pengembangan sistem yang
lebih baik dan dapat mengarah pada kesuksesan pemakai sistem informasi.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) dikenal sebagai model penerimaan
teknologi yang telah dikembangkan (Davis, 1989). TAM merupakan model
pengembangan dari TRA. Konsep TAM berawal dari kapabilitas dari fitur-fitur
sistem informasi, kemudian mengarah pada motivasi individu untuk menggunakan
sistem informasi, selanjutnya muncul tindakan penggunaan yang disebut sebagai
perilaku. Hal tersebut diperkuat dengan pendekatan TAM yang menjelaskan bahwa
individu menggunakan sistem informasi, sebelum mengarah ke niat, terdapat 2
faktor yang dianggap sebagai prediktor utama TAM yaitu persepsi kemudahan
(perceived case of use) dan persepsi manfaat (perceived usefulness).

Menurut Gefen (2003) sampai saat ini TAM merupakan model yang paling
banyak digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi. Tujuan
model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dariperilaku pemakai teknologi
informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri.

2.1.2 Ukuran Organisasi


Menurut Arifianto (2018) ukuran organisasi merupakan suatu besaran atau
skala dari suatu perusahaan yang nantinya dapat mengelompokkan perusahaan ke
dalam beberapa kelompok dimana pengelompakkan dapat dilakukan berdasarkan
karakteristik tertentu.
2.1.3 Dukungan Manajemen Puncak
Dukungan manajemen puncak diartikan sebagai pemahaman manajemen
puncak tentang sistem komputer dan tingkat minat dukungan dan pengetahuan
tentang SI (Lee & Kim, 1992). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012)
menunjukkan bahwa pentingnya dukungan manajemen puncak berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

5
2.1.4 Kemampuan Teknik Personal

Menurut Yesa (2016) dalam Ives, Olson, dan Baroudi (1983) menyatakan
kemampuan teknik personal sistem informasi sebagai rata-rata pendidikan atau
tingkat pengalaman dari user.

Menurut Robbins, DeCenzo, dan Coulter (2008) menyatakan kemampuan


yaitu bagaimana seseorang dalam melakukan tugas. Kemampuan teknis pemakai
sistem informasi dapat dibagi menjadi tiga hal yaitu pertama adalah pemakai sistem
informasi akuntansi memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai sistem
informasi akuntansi dan tugas dari pekerjaannya SIA yang
ada (ability), keahlian (skill), keahlian dalam pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab, keahlian dalam mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan dalam pekerjaan.

2.1.5 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi


Kinerja mengandung pengertian gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu keinginan dalam periode tertentu. Kinerja dalam organisasi
merupakan jawaban dari berhasil tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Secara umum istilah kinerja juga digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan
atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada
sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau proyeksian, dengan dasar
efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.
Romney dan Steinbart (2014:4) menyatakan bahwa sistem informasi
merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan serta diproses
menjadi sebuah organisasi dapat mencapai sasaran dan tujuannya.
Choe (1996), Soegiharto (2001), dan Tjhai Fung Jen (2002) dalam Luciana
(2007) mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari dua dimensi yaitu :
1. Kepuasan pemakai sistem informasi Menurut Guimaraes, Staples, dan McKeen
(2003) dalam Gusti Bara (2012) kepuasan pemakai terhadap suatu sistem informasi
adalah bagaimana cara pemakai memandang sistem informasi secara nyata, tapi
tidak pada kualitas sistem secara teknik.
2. Pemakai sistem informasi akuntansi Menurut Azhar Susanto (2008:254) dalam
Gusti Bara (2012) : “Pemakai sistem informasi merupakan orang-orang yang akan
menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan.” Para pemakai sistem

6
informasi sebagian besar merupakan orang-orang yang hanya akan menggunakan
sistem informasi yang telah dikembangkan seperti end user.
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2017). Kerangka pemikiran yang
mendasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Ukuran Organisasi
(X1)

Dukungan Manajemen Kinerja Sistem


Puncak (X2) Informasi Akuntansi
(Y)

Kemampuan Teknik
Personal (X3)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.3 Hipotesis Penelitian


2.3.1 Pengaruh ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
Ukuran organisasi berhubungan dengan keberhasilan sistem informasi
karena dana atau dukungan sumber daya lebih memadai dalam organisasi yang
lebih besar. Jika sumber daya tidak memadai akan memungkinkan perancang
sistem tidak dapat mengikuti prosedur pengembangan normal dengan memadai
dengan demikian meningkatkan resiko kegagalan sistem (Evi Septriani, 2010).
Ukuran organisasi perusahaan yang semakin besar dengan didukung oleh
sumber daya manusia yang semakin besar maka akan menghasilkan sistem
informasi yang lebih baik. Sistem informasi yang lebih baik akan diharapkan dapat
menyebabkan para pemakai merasa puas untuk menggunakan sistem informasi
akuntansi yang ada dan akan menggunakan sistem yang diterapkan dalam
perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :

7
H1 : Ukuran organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.

2.3.2 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap kinerja sistem informasi


akuntansi
Menurut Chen dan Paulraj (2004) mendefinisikan dukungan manajemen
puncak yaitu berkomitmen pada waktu, biaya, dan sumber daya untuk mendukung
supplier agar terjadi kemitraan pada jangka panjang dan perusahaan juga dapat
berlangsung berproses secara stabil. Salah satu hal yang penting bagi manajemen
puncak dalam menjalankan bisnis adalah harus dapat selalu mengembangkan dan
menciptakan satu nilai bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Dukungan Manajemen Puncak juga memiliki pengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi akuntansi, karena sistem yang dipilih oleh manajemen puncak
pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) menunjukkan bahwa


pentingnya dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :

H2 : Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif dan signifikan terhadap


kinerja sistem informasi akuntansi

2.3.3 Pengaruh Kemampuan Teknik Personal terhadap kinerja sistem informasi


akuntansi
Pemakai atau pengguna merupakan suatu hal yang tidak terlepas penerapan
teknologi, selain itu keberadaan manusia sangat berperan penting dalam penerapan
teknologi. Kecanggihan teknologi yang ada tidak akan ada artinya jika dalam
perencanaan sistemnya tidak memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya,
maka dapat dipastikan akan terjadi banyak hambatan yang disebabkan adanya
ketidaksesuaian antara teknologi yang digunakan dengan pemakainya. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2012) yang menunjukkan bahwa
kemampuan teknik Personal sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap
kinerja individu. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Liyagustin (2010),
Alannita dan Ngurah
(2014), dan Astuti (2013) juga menunjukkan hasil yang sama.

8
H3 : Kemampuan Teknik Personal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Menurut Sugiyono (2017) penelitian berbentuk
asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variable
atau lebih. Penelitian ini menguji pengaruh variable bebas (independen) yaitu
ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal
terhadap variable terikat (dependen) yaitu kinerja sistem informasi akuntansi.

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi
penelitian ini dilakukan di Gianyar,Bali pada LPD yang menggunakan sistem
informasi akuntansi berbasis komputer yang berada di Kabupaten Gianyar.
Pemilihan lokasi ini didasari oleh kondisi atau aktivitas LPD yang memiliki
Kategori sehat di Kabupaten gianyar.

3.3 Obyek Penelitian


Obyek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variable
tertentu) (Sugiyono, 2017:41). Obyek penelitian yang digunakan adalah Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Gianyar Tahun 2018.

3.4 Identifikasi Variabel


Berdasarkan rumusan masalah, maka variable yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1). Variable Independen (X)
Variable independen (bebas) adalah variable yang mempengaruhi atau yang
menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variable terikat (Sugiyono,

9
2017:39). Variable bebas dalam penelitian ini adalah ukuran organisasi (X 1),
dukungan manajemen puncak (X2), dan kemampuan teknik personal (X3).

2). Variable Dependen (Y)


Variable dependen (terikat) adalah variable yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2017:39). Variable
terikat dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi (Y).

3.5 Definisi Operasional Variabel


3.5.1 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Kinerja sistem informasi akuntansi adalah penilaian dan evaluasi terhadap


pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh suatu perusahaan
dalam pencapaiannya untuk memberikan sebuah informasi akuntansi yang efektif,
efisien, dan akurat. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil
tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Baik buruknya kinerja dari sebuah
Sistem Informasi, dapat dilihat dari kepuasaan pemakai sistem informasi itu sendiri.
Efektivitas kinerja sistem informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain : keterlibatan pemakai pengguna dalam pengembangan sistem,
informasi, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi,
dukungan top manajemen, formalisasi pengembangan SIA, program pelatihan dan
pendidikan pengguna SIA, keberadaan komite pengendali SIA dan lokasi
departement SIA (Acep Komara 2005, Luciana Spica dan Irmaya 2007 ).

3.5.2 Ukuran Organisasi (X1)


Menurut Choe, Jong Min (1996, dalam Luciana Spica, 2007) ukuran
organisasi dapat diukur oleh jumlah penjualan atau pendapatan jumlah pegawai dari
suatu perusahaan. Indicator yang digunakan (Partomo, 2004) :
1. Memiliki total asset lebih dari Rp. 5 Milyar
2. Unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta
3. Memiliki pekerja diatas 2000 orang
4. Rotasi pegawai dilakukan secara rutin sesuai aturan
5. Memiliki beberapa unit kegiatan

10
Tjhai (2002) berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan
meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara
ukuran organisasi dengan kinerja SIA.

3.5.3 Dukungan Manajemen Puncak (X2)

Dukungan manajemen puncak merupakan pihak yang memiliki pemahaman


tentang sistem informasi akuntansi, sistem computer, menyusun strategi dan
merencanakan proyek sistem dan bertanggung jawab memberikan dukungan untuk
menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan dalam proyek sistem. Indikator
dukungan manajemen puncak menurut Lee&Kim (1992) adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan manajemen dalam menggunakan computer


2. Perhatian manajemen terhadap perhatian sistem informasi akuntansi
3. Pengetahuan manajemen dalam tingkat pemakaian sistem tiap departemen

3.5.4 Kemampuan Teknik Personal (X3)

Robbins dan Judge (2014:57) menyatakan bahwa kemampuan teknik


personal merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas
dalam suatu pekerjaan. Kemampuan teknik personal adalah kemampuan,
pengetahuan, serta pengalaman individu yang dimiliki oleh pemakai sistem
informasi akuntansi. Robbins dan Judge (2014:57) menyatakan bahwa kemampuan
pemakai terdiri dari dua faktor yaitu faktor kemampuan intelektual (Intelectual
ability), yang merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental.
Kemudian faktor kemampuan fisik (physical ability), yang merupakan kemampuan
melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik. Indikator
atau elemen dan alat ukur yang
digunakan adalah pengetahuan (knowledge), kemampuan (ablitiy) dan keahlian
(skill) (Robbins dan Judge, 2014:57).

3.6 Jenis dan Sumber Data


3.6.1 Jenis Data
1). Data Kuantitatif

11
Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung dan berupa angka. Dalam
penelitian ini data kuantitatif yaitu jumlah serta jawaban responden terhadap
kuisioner.
2). Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Data
kualitatif dalam penelitian ini adalah identitas responden dan daftar pernyataan
yang terdapat pada kuesioner.
3.6.2 Sumber Data
1). Data Primer
Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban kuesioner dari responden yaitu 50
LPD di Kabupaten Gianyar yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
2). Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini berupa referensi pada buku dan jurnal.

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel


3.7.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh LPD yang ada di
Kabupaten Gianyar. Berdasarkan data yang di peroleh dari Lembaga Pemberdayaan
Lembaga Perkreditan Desa (LP-LPD) jumlah LPD yang berada di Kabupaten
Gianyar adalah 107 unit yang berada di 7 kecamatan.
3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kesesuaian karakteristik dan kriteria
tertentu, yaitu LPD yang berkategori sehat dan mempergunakan SIA berbasis
komputer.

3.8 Metode Pengumpulan Data


Dalam melakukan analisis terhadap penelitian ini diperlukan data yang
relevan dan data tersebut merupakan bukti objekyivitas penelitian. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
wawancara. Berdasarkan data yang diperoleh dari LP-LPD, bahwa LPD yang
berada di Kabupaten Gianyar adalah sebanyak 107 LPD, LPD yang berkategori
tidak sehat yaitu 20 LPD dan 37 LPD yang belum mempergunakan SIA berbasis

12
komputer. Sehingga yang dijadikan sampel sebanyak 50 LPD yang sesuai dengan
kriteria tersebut.

3.9 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable,
mentabulasi data Berdasarkan variable, menyajikan data tiap variable yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2017:206).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda.

3.9.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan


atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2017:29). Statistik deskriptif dalam
penelitian ini disajikan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik
variabel penelitian, yaitu : nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan deviasi
standar dengan N adalah banyaknya responden penelitian.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian analisis agresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari
penelitian ini memenuhi syarat uji dari asusmi klasik. Uji ini diharapkan agar
model regresi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) Uji Normalitas Data


Uji normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, variabel pengganggu
atau residual berdistribusi normal. Apabila nilai residual tidak mengikuti distribusi
normal maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,
2016:154). Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dilakukan
dengan menguji uji Kolmogrov-Smirnov (KS) dengan melihat sig (2-tailed).
Apabila sig (2-tailed) lebih besar dari level of significant (α = 0.05), maka dapat
disimpulkan bahwa residual yang dianalisis berdistribusi normal, dan sebaliknya

13
apabila sig (2-tailed) lebih kecil dari level of significant (α = 0.05), maka dapat
disimpulkan bahwa residual yang dianalisis berdistribusi tidak normal.

2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Menurut Ghozali
(2016:103) model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi diantara
variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model
regresi dapat dilihat dari nilai tolerance value dan lawannya Variance Inflation
Factor (VIF). Jika nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10, maka
terdapat multikolinearitas antara variabel terikat dan variabel bebas dalam suatu
model regresi. Sebaliknya jika nilai tolerance ≥ 0.10 atau nilai VIF < 10, maka
tidak ada multikolinearitas diantara variabel dalam suatu model regresi.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan kepengamatan lain
(Ghozali, 2016:134). Uji statistik yang digunakan adalah Uji Glejser. Uji Glejser
dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas dari model regresi dengan
nilai mutlak residualnya. Jika tingkat signifikansinya lebih dari 0.05 berarti tidak
ada gejala heterokedastisitas. Sebaliknya apabila tingkat signifikansinya kurang
dari 0.05 berarti terdapat gejala heterokedastisitas.

3.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel terikat, bila dua atau lebih variabel terikat sebagai
faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2017:275).
Teknik analisis linier berganda (multiple linier regression) menunjukkan hubungan
antar variabel, digunakan untuk memecahkan rumusan masalah yang ada atau
untuk mengetahui apakan memiliki hubungan positif atau negatif. Teknik analisis
regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini karena teknik ini dapat
mengetahui hubungan yang signifikan lebih dari dua variabel bebas. Dimana
variabel bebas dalam penelitian ini adalah ukuran organisasi, dukungan manajemen
puncak, dan kemampuan teknik personal. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kinerja sistem informasi akuntansi.

14
Perumusan regresi linier berganda dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+e ………… (1)
Keterangan :
Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
α = Konstanta bilamana seluruh nilai responden sama dengan nol
β1-β3 = Merupakan koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas. Arah hubungan
dari koefisien regresi tersebut menambahkan arah hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
X1 = Ukuran Organisasi
X2 = Dukungan Manajemen Puncak
X3 = Kemampuan Teknik Personal
e = Faktor Pengganggu

3.9.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)


Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variansi variabel bebas dalam menerangkan variansi variabel terikat.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variansi variabel terikat. Sedangkan jika nilai R2
lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel
terikat terbatas. Koefisien determinasi dapat dilihat melalui nilai adjusted R2.
Adjusted R2 digunakan ketika variabel bebas dalam penelitian berjumlah lebih dari
satu (Ghozali, 2016:95).

3.9.5 Uji Kelayakan Model ( Uji F )


Uji kelayakan model (uji F) digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas dalam model regresi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
variabel terikat. Uji F dapat diketahui dengan melihat nilai signifikan F yang akan
dibandingkan dengan batas signifikan yang ditetapkan sebesar 0.05.
Kriteria penerimaan dan penolakan adalah sebagi berikut :
1) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 akan diterima.
2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 akan ditolak.

15
3.9.6 Uji Hipotesis ( Uji T )
Uji hipotesis (uji t) digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat
(Ghozali, 2016:97). Uji t dilakukan dengan melihat thitung lalu dibandingkan
dengan ttabel. Hasil uji t dapat dilihat pada table confficients pada kolom sig
(significance). Probabililitas nilai t atau signifikasi < 0.05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, sebaliknya
apabila nilai atau signifikasi > 0.05, maka tidak terdapat pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA

Acep Komara, 2006.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem


Informasi
Akuntansi”. Jurnal Maksi Vol. 6 No. 2, hal. 143-160, Universitas Swadaya
Gunung Jati, Cirebon.

Adiyantari, Nita NMA, Yadnyana IK. 2019. Pengaruh Pelatihan, Kemampuan Pemakai
Teknik Sistem Informasi Akuntansi Dan Dukungan Manajemen Puncak Pada
Kinerja Individual. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana. Vol. 27 (3).

Alannita, Putu dan Suaryana, Gusti. 2014. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi,
Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi
Akuntansi pada Kinerja Individu. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana.
Bali.

Choe, J.M., 1996. “The Relationships Among Performance of Accounting Information


Systems, Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems”.
Journal of Management Information System/Spring. Vol. 12 No. 4, pp.215-
239.

Cudanov, Mladen, Ondrej Jasko and Gheorghe Savoiu. 2010. Interelationships Of


Organization Size and Information and Communication Technology Adoption.
Journal of Applied Quantitative Methods 5 (1).

Dehghanzade, Hamed, Ali M.,Mahamad,R.,Mahvash. 2011. A Survey of Human Factors’


Impacts on the Effectiveness of Accounting Information System. International
Journal of Business Administration. 2(4), pp:166-174.
16
Edison, H.J., Levine. R., Ricci, L., & Sløk, T. (2002). International financial integration
and economic growth, National Bureau of Economic Research Working Paper
Series, No. 9164.
Fahmiswari, Istri Windha dan Dharmadiaksa. 2013. Pengaruh Kinerja Individual
Karyawan terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi.
EJurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.3: 690-706. ISSN: 2302-8556.

Harini, A. S., Kurniawan, A., & Umiyati, I. (2019). THE INFLUENCE OF


ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IMPLEMENTATION AND
INTERNAL CONTROL EFFECTIVENESS ON THE PERFORMANCE OF
EMPLOYEES (CASE STUDY ON MICRO, SMALL, MEDIUM
ENTERPRISES SUBANG REGENCY). JASS (Journal of Accounting for
Sustainable Society), 1(01), 88-88.

Kameswara Suryawarman dan Sari Widhiyani. 2013. Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Restoran Waralaba Asing di Kota
Denpasar. E – Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 2, No. 1.

Kharisma, Mira IA, Juliarsa G. 2017. Pengaruh Keterlibatan Pemakai, Kemampua


Pemakai, Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi.Vol.19 (3).

Marija, Tokic, Mateo Spanja, Iva Tokic, Ivona Blazevic. 2011. Functional Structure of
Entrepreneurial Accounting Information Systems. International Journal Of
Engineering 9 (2).
Rusmiati, Rusi . 2012. Pengaruh keterlibatan pengguna, Kapabilitas Personal Sistem
Informasi, Ukuran Organisasi, dan Formalisasi pengembangan system terhadap
kepuasan pengguna system informasi akuntansi. Skiripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Pasundan.

Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting the Performance of Accounting Information


System. Gajah Mada International Journal of Business (3:2), May, 2001, PP
177:202.

Tjhei Fung Jen. 2002. “Faktor - Faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume IV No. 2

17
Urquia Grande, Elena, Estebanez, Raquel P, and Munoz Colomina, Clara. 2011. The Infact
of accounting Information systems (AIS) on Performance Measures: Empirical
Evidence in Spanish SMEsI. The International Journal Of Digital Accounting
Research, Vol. 11, pp: 25 43.

18

Anda mungkin juga menyukai