Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA


PERUSAHAAN PADA PERBANKAN SYARIAH

Concept Note

Dosen Pembimbing :
Dr. Sigid Eko Pramono, S.E., Ak., MIBA

Disusun Oleh : Amalia Gusriani


NIM : 2120407003
Konsentrasi : Akuntansi Syariah

PROGRAM PASCA SARJANA


MAGISTER AKUNTANSI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAMTAZKIA
2023 M / 1444 H
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi nasional dan perubahan lingkungan global yang dihadapi
oleh dunia usaha saat ini sangat cepat dan dinamis, sehingga lembaga keuangan syariah
perlu untuk ikut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta
mengatasi ketimpangan ekonomi dan sosial. Berdirinya lembaga keuangan syariah
merupakan implementasi dari pemahaman umat islam terhadap prinsip-prinsip dalam
hukum islam. Oleh karena itu, lembaga keuangan syariah merupakan suatu lembaga yang
menjalankan kegiatannya dengan berlandaskan pada prinsip syariah (Sudarsono, 2005).
Salah satu lembaga syariah yang saat ini masih menunjukkan eksistensinya adalah
Perbankan Syariah.
Perkembangan bank syariah saat ini terus mengalami pertumbuhan terutama pada
masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. Pada tahun 2022, perbankan syariah mampu
membuktikan resiliensinya dan tumbuh positif. Hal ini tercermin dari perkembangan total
aset yang mencapai Rp 802,26 triliun, atau tumbuh sebesar 15,63% (yoy) (OJK, 2022).
Selain itu, penyaluran pembiayaan perbankan syariah berdasarkan jenis penggunaan pada
tahun 2022 juga tumbuh sebesar 19,93% (yoy), yang menjelaskan bahwa perbankan
syariah dapat berekspansi sangat baik dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh
sebesar 6,90% (yoy).

(Otoritas Jasa Keuangan, 2022)


Adanya perkembangan syariah tersebut juga di dorong dengan resminya terobosan
baru oleh Pemerintah pada tanggal 1 Februari 2021 dalam bidang perbankan, yaitu
dengan melakukan merger tiga perbankan syariah milik negara yang terdiri dari BRI
Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah yang kemudian melebur menjadi Bank
Syariah Indonesia (BSI). Bank Syariah Indonesia diharapkan dapat menjadi leader dan
sumber kekuatan bagi perbankan syariah lainnya. Selain itu, adanya Merger Bank

1
Syariah Indonesia dalam jangka panjang dapat menyediakan beragam produk yang
semakin kompleks, menarik banyak nasabah, dan dapat menguatkan berbagai sistem
keuangan yang lain (Ahmadi., et al, 2021).
Perkembangan bank syariah di era informasi saat ini mengakibatkan perbankan
harus dapat mengikuti semua bentuk transformasi yang ada. Hal ini bertujuan untuk
menjadikan perbankan syariah lebih unggul dan mampu bersaing dalam situasi serta
kondisi yang semakin ketat dimasa kini maupun dimasa mendatang. Salah satu cara untuk
dapat meningkatkan daya saing pada perbankan yaitu dengan meningkatkan kualitas dan
efektivitas sistem informasi akuntansi manajerial (Fitriani & Nurleli, 2023). Peran
mendasar adanya sistem informasi akuntansi dalam suatu perbankan yaitu sebagai
penampung dan pengolah data akuntansi, sehingga dapat menghasilkan infromasi
akuntansi yang berkualitas dalam mendukung aktivitas internal perbankan, serta aktivitas
perbankan dengan pihak eksternal. Sistem informasi akuntansi yang efektif akan dapat
memenuhi kebutuhan suatu organisasi, sehingga tujuan perusahaan yang akan dicapai
dapat terpenuhi. Semakin baik kualitas informasi akuntansi yang dimiliki oleh suatu
perusahaan, maka akan semakin baik komunikasi yang terjadi (Fauzan & Suratman,
2022).
Fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini menunjukkan bahwa perlu adanya
penataan kembali terkait kualitas sistem informasi pada perbankan syariah. Sistem
informasi yang tidak terintegrasi dengan baik akan berdampak pada hal yang tidak sesuai
dengan visi dan misi suatu organisasi. Beberapa fenomena terkait rendahnya kualitas
sistem informasi pada perbankan syariah yang pernah terjadi diantaranya, pada tahun
2013 terjadi penggelapan dana senilai Rp. 102 milyar pada kantor cabang pembantu Bank
Syariah Mandiri Bogor yang dilakukan oleh karyawan perbankan. Selain itu, pada tahun
2015 juga terjadi raibnya dana nasabah sebesar Rp. 20 milyar pada Bank Mega Syariah
yang dilakukan oleh karyawan perbankan. Fenomena lain yang menghebohkan
masyarakat pada bulan Mei tahun 2023 lalu yaitu terjadi serangan siber pada Bank
Syariah Indonesia sehingga mengakibatkan layanan mbanking dan ATM terganggu.
Maraknya berbagai kasus yang telah terjadi tersebut menunjukkan bahwa sistem
informasi akuntansi yang ada di Indonesia saat ini belum memenuhi kualitas sistem
informasi akuntansi manajemen yang seharusnya, dan akan berdampak juga terhadap
kinerja perusahaan. Kualitas sistem informasi akuntansi manajemen yang rendah belum
dapat memenuhi karakteristik integrasi, fleksibilitas, kemudahan dalam mengakses
(accessible) dan kehandalan, sehingga perlu adanya transformasi.

2
Untuk mencapai kualitas sistem informasi akutansi manajemen yang optimal, perlu
adanya dukungan dari budaya organisasi yang efektif. Menurut Ayoub, et al (202),
budaya merupakan suatu sistem nilai, adat istiadat, pedoman, tindakan dan keyakinan
bersama yang mengarahkan dan memandu perilaku seluruh anggota organisasi. Oleh
karena itu, budaya organisasi merupakan parameter penting dalam kelangsungan hidup
dan pertumbuhan bisnis (Kwarteg, 2018). Manajemen yang efektif harus
memperhitungkan tidak hanya pada data keuangan saja seperti yang disajikan dalam
laporan keuangan tahunan, namun juga memperhitungkan bagaimana suatu budaya dapat
mempengaruhi semua elemen dalam perusahaan.
Budaya organisasi melekat dalam pengembangan sistem informasi perusahaan, oleh
karena itu pada saat perancang sistem informasi merancang suatu sistem dalam
perusahaan, mereka tidak dapat mengubah norma – norma yang telah menjadi budaya
dalam organisasi tersebut (Laudon & Laudon, 2012). Stair & Reynold (2010),
menjelaskan bahwa dalam pengembangan sistem, suatu budaya organisasi memberikan
pengaruh positif terhadap keberhasilan sistem informasi. Adanya identifikasi dan
pemahaman makna, norma serta kekuatan dalam perusahaan merupakan pertimbangan
penting ketika mengembangkan dan menerapkan sistem informasi akuntansi yang pada
akhirnya akan mengarah pada kinerja perusahaan (Indeje & Zheng, 2010).
Kinerja perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan
mencerminkan suatu keberhasilan manajer. Menurut Richard & Devinney (2008), kinerja
perusahaan mencakup tiga bidang spesifik, diantaranya profitabilitas, pertumbuhan, nilai
pasar. Ketiga aspek tersebut saling melengkapi. Adanya profitabilitas dapat mengukur
kemampuan masa lalu perusahaan untk menghasilkan pengembalian. Pertumbuhan
menunjukkan kemampuan masa lalu perusahaan untuk meningkatkan ukurannya. Dan
nilai pasar mewakili penilaian eksternal dan ekspektasi kinerja masa depan perusahaan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam tiga aspek tersebut, perlu adanya dukungan dari
budaya yang optimal. Kinerja perusahaan yang sukses memiliki ciri-ciri budaya
keunggulan tertentu (Peters & Waterman, 1982). Salah satu budaya yang biasanya di
terapkan adalah budaya pengendalian keuangan. Budaya pengendalian keuangan
didasarkan pada keyakinan bahwa kesuksesan bergantung pada pencapaian efisiensi
dengan memiliki organisasi yang dikelola dengan baik, dimana adanya sistem informasi
akuntansi manajemen yang baik mendukung sistem perencanaan dan pengendalian biaya.
Penelitian Marshall & Steinbart (2017), serta Kwarteg (2018) mengemukakan bahwa
sistem informasi akuntansi dipengaruhi oleh faktor budaya perusahaan yang pada

3
akhirnya bermuara pada kinerja perusahaan.
Budaya organisasi merupakan salah satu objek penelitian yang telah dipelajari oleh
banyak peneliti selama bertahun-tahun, sehingga setiap perusahaan memiliki budaya
yang beragam. Salah satu alasan peneliti tertarik pada budaya organisasi dikarenakan
budaya organisasi tertentu mengarah pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan.
Akan tetapi, bukti empiris tentang budaya organisasi dan hubungan kinerja sejauh ini
tidak meyakinkan (Liviu & Carolina, 2008). Selain itu, penelitian yang membahas terkait
hubungan antara budaya organisasi, sistem informasi akuntansi dan kinerja perusahaan
dalam satu kerangka kerja terutama dalam perbankan syariah masih terbatas. Oleh karena
itu, penelitian ini akan mengeksplorasi “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Syariah”

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan di perbankan
syariah?
2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap sistem informasi akuntansi di
perbankan syariah?
3. Bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja perusahaan di
perbankan syariah?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja perbankan syariah
2. Menganalisis budaya organisasi dalam meningkatkan sistem informasi akuntansi
perbankan syariah
3. Menganalisis sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan kinerja perbankan
syariah

2. Penelitian Sebelumnya
Terdapat beberapa peneliti terdahulu, baik penelitian international ataupun lokal
yang meneliti terkait budaya organisasi, sistem informasi akuntansi dan kinerja
Perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kwarteg & Aveh (2018) tentang Empirical
Examination of Organizational Culture on Accounting Information System and
4
Corporate Perforemance, menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
budaya organisasi yang diproksikan pada misi, kemampuan beradaptasi, konsistensi, dan
keterlibatan terhadap sistem informasi akuntansi dan kinerja Perusahaan di Ghana. Selain
itu, penelitian yang dilakukan oleh Ayoub, A., et al. (2020) tentang The Impact of
Organizational Culture on the Internal Controls Components of Accounting Information
Systems in the City of Beirut, Libanon juga menjelaskan bahwa adanya budaya organisasi
secara signifikan mempengaruhi komponen pengendalian internal sistem informasi
akuntansi di Libanon, sehingga perusahaan dapat berhasil untuk mencapai tujuannya
dengan adanya dukungan tersebut. Penelitian Fitriani, K.D.N & Nurleli. (2023) tentang
Pengaruh Struktur Organisasi dan Budaya Organisasi terhadap Efektifitas Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen juga menjelaskan bahwa adanya budaya organisasi
islam berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem akuntansi manajemen,
sementara struktur organisasi tidak berpengaruh terhadap efektivitas sistem akuntansi
manajemen di perbankan syariah. Dan penelitian Fauzan, R & Suratman S. (2022) tentang
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Sistem Informasi Akuntansi yang Berdampak
pada Kualitas Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa adanya budaya organisasi yang
baik akan membuat sistem informasi akuntansi yang digunakan di Perusahaan lebih
berkualitas dan dampaknya akan membuat informasi akuntansi menjadi lebih berkualitas
juga.
Penerapan sistem informasi akuntansi merupakan hal mendasar dalam
keberhasilan organisasi, karena akan meningkatkan manajemen dan kinerja Perusahaan,
hingga kontrol data dalam organisasi. Oleh karena itu, adapun kerangka berfikir dalam
penelitian ini sebagai berikut:

Sistem Informasi Kinerja


Budaya Organisasi
Akuntansi Perusahaan
Misi Kegunaan
Keterlibatan H2 Keandalan H3 Profitabilitas
Konsistensi Ekonomis
Kemampuan Adaptasi Fleksbilitas
Ketepatan Waktu

H1

5
3. Metode Penelitian
Berdasarkan tujuannya penelitian ini bersifat exploratory. Jika berdasarkan kerangka
pemikiran, maka penelitian ini menggunakan pola induktif. Data penelitian ini adalah
data kuantitatif. Data didapatkan dari kuesioner dan kemudian diangkakan untuk
keperluan analisis data. Jika dilihat dari outputnya, penelitian ini bersifat applied
(terapan) yang dapat dijadikan suatu pertimbangan untuk mencapai kinerja perbankan
syariah yang optimal dengan adanya sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi
Adapun pemilihan objek penelitian ini adalah perbankan syariah yang terdaftar di
OJK dan berdomisili di Jabodetabek. Selain itu, jenis data yang dilakukan dalam
penelitian ini berupa data primer. Dalam penelitian ini, data primer didapat dari kuisioner
dan observasi terhadap perbankan syariah. Sementara itu, metode pengumpulan data
yang digunakan penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari hasil tanggapan
responden atas daftar pertanyaan berupa kuisioner yang diberikan kepada responden
mengenai objek permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan variabel independent, variabel dependen, dan variabel
mediasi. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini yaitu budaya organisasi yang
diproksikan dalam misi, keterlibatan, konsistensi dan kemampuan adaptasi. Sementara
variabel independent dalam penelitian ini yaitu kinerja Perusahaan, dan variabel mediasi
dalam penelitain ini yaitu sistem informasi akuntansi.
Adapun indikator pengukuran dari setiap variabel yang akan teliti sebagai berikut:
Variabel Indikator pengukuran
Budaya Organisasi 1. Misi
• Adanya strategi yang jelas yang memberikan arti,
arah dan tujuan
• Pemimpin berhasil menciptakan kesepakatan
mengenai tujuan yang ambisius, namun realistis
dan dapat dipahami serta di ukur
• Adanya visi jangka panjang yang menciptakan
kegembiraan serta motivasi
2. Keterlibatan
• Perusahaan terus berinvestasi dalam
pengembangan keterampilan karyawan agar tetap
kompetitif
• Setiap karyawan mempunyai wewenang, inisiatif
6
dan kemampuan dalam bertanggung jawab atas
pekerjaannya
• Semua karyawan bekerja secara kooperatif untuk
mencapai tujuan bersama
3. Konsistensi
• Setiap karyawan mempunyari seperangkat nilai
yang sama dalam menciptakan rasa identitas yang
kuat dan serangkaian harapan yang jelas
• Perusahaan mampu untuk mencapai kesepakatan
dalam menangani isu-isu kritis, serta
mendamaikan perbedaan ketika terjadi konflik
• Fungsi dan unit organisasi yang berbeda mampu
bekerja sama dengan baik dalam mencapai tujuan
bersama
4. Kemampuan beradaptasi
• Perusahaan mampu menciptakan perubahan yang
adaptif
• Perusahaan memahami dan cepat bereaksi
terhadap pelanggan, serta mengantisipasi
kebutuhan masa depan mereka
• Perusahaan mampu untuk menciptakan peluang
dalam mendorong inovasi, memperoleh
pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan
Sistem Informasi • Sistem informasi akuntansi berkontribusi pada
Akuntansi integritas pelaporan keuangan dan memperlancar
proses transaksi keuangan
• Adanya sistem informasi akuntansi secara rinci
dan memadai, mencerminkan perusahaan secara
akurat dan wajar
• Adanya sistem informasi akuntansi dapat
menghemat uang dan waktu pemegang saham
• Adanya sistem informasi akuntansi dapat
membantu manajer dalam membuat suatu

7
keputusan
• Adanya sistem informasi akuntansi mempercepat
proses pembuatan laporan keuangan dan
mengatasi human error dalam pengolahan data
Kinerja Perusahaan Profitabilitas
• Kinerja dalam Return of Asset (ROA)
• Kinerja dalam EBITDA
• Kinerja dalam Return of Investment (ROI)
• Kinerja dalam Return of Equity (ROE)
• Kinerja dalam pendapatan /nilai bersih
(Sumber: Data diolah peneliti dari Kwarteg, 2018)
Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert.
Jawaban dari setiap instrumen pertanyaan yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif. Untuk keperluan analisis data, maka
jawaban diberi skor mulai dari 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 =
setuju, dan 5 = sangat setuju

8
Daftar Pustaka

Ahmadi, P.F., et al. (2021). Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Sebelum
Merger Menjadi Bank Syariah Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis
Indonesia, Vol. 1 No. 1, 95-110
Ayoub, A., et al. (2020). The Impact of Organizational Culture on the Internal Controls
Components of Accounting Information Systems in the City of Beirut, Libanon.
Springer Nature Singapore Pte Ltd, 157-177
Fauzan, R & Suratman S. (2022). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Sistem Informasi
Akuntansi yang Berdampak pada Kualitas Informasi Akuntansi. Brainy, Vol. 3 No. 2
Fitriani, K.D.N & Nurleli. (2023). Pengaruh Struktur Organisasi dan Budaya Organisasi
terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Bandung Conference
Series: Accountancy, Vol. 3 No. 1
Indeje W.G. & Zheng, Q. (2010). Organizational culture and information systems
implementation: a structuration theory perspective, sprouts. Working Papers on
Information Systems, Vol. 10 No. 27, ISSN 1535-6078
Kwarteg, A. & Aveh, F. (2018). Empirical Examination of Organizational Culture on
Accounting Information System and Corporate Performance, Evidence from a
Developing Country Prespective. Meditary Accountancy Research, Vol. 26 No. 4,
675-698
Laudon, K.C. & Laudon, J.P. (2012). Management Information System, 12th ed.,
Managing the Digital Firm. Prentice-Hall. New York
Liviu, I. & Corina, G. (2008). The link between organizational culture and corporate
performance – an overview. Annals of Faculty of Economics, Vol. 4, 322-325
Marshall, B.R. & Steinbart, P.J. (2017). Accounting Information Systems. Pearson
Education Limited
Otoritas Jasa Keuangan. (2022). Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia
Peters, T. & Waterman, R.H. (1982). In Search of Excellence. Harper Collins, New York
Richard, P. & Devinney, M. (2009). Measuring organizational performance: towards
methodological best practice. Journal of Management, Vol. 35 No. 3, 718 -804
Stair, R. & Reynolds, G. (2010). Principles of Information Systems, a Managerial
Approach, 9th ed. Course Technology, Boston
Sudarsono, H. (2005). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Fakultas Ekonomi, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai