OLEH :
KELOMPOK 3
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Dari berbagai macam kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan dijalankan oleh
entitas ada beberapa yang benar-benr relevan dengan audit atas laporan keuangan. Relevansi
kebijakan dan prosedur terhadap audit atas laporan keuangan misalnya adalah kemampuan
satuan usaha untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan dan melaporkan data keuangan
sesuai dengan asersi yang termuat dalam laporan keuangan. Yang tidak relevan seperti
kebijakan dan prosedur mengenai efektivitas proses pengambilan keputusan manajemen
tertenu, missal tentang penentuan harga produk yang layak, penentuan besarnya aktivitas
pengiklanan, dan lain lain. Standar Profesional Akuntan Publik SA 319 memberikan panduan
tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien dalam audit terhadap laporan
keuangan.
Fokus yang diutamakan dalam standar pekerjaan lapangan kedua adalah pentingnya
struktru pengendalian intern dan komponen-komponen yang ada dalam suatu entitas. Auditor
berkepentingan untuk memperoleh bukti yang cukup atas struktur pengendalian intern klien.
Hal ini disebabkan karena struktur pengendalian intern merupakan salah satu tipe bukti audit.
1. Horngren (2009:390)
Pengendalian internal adalah semua rencana dan tindakan dalam organisasional yang dirancang
untuk mengamankan aktiva, mendorong karyawan agar mengikuti kebijakan perusahaan,
memastikan catatan akuntansi yang tepat, dan meningkatkan efisiensi operasional.
2. Hery (2016:159)
Pengendalian internal adalah sebuah kesatuan perangkat kebijakan dan prosedur yang dibuat
untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari penyalahgunaan, menjamin informasi
akuntansi yang akurat, serta untuk memastikan bahwa semua peraturan dan undang-undang
dan kebijakan manajemen telah dipatuhi oleh seluruh karyawan.
Pengendalian internal adalah proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, serta
personel lainnya untuk meyakinkan beberapa pencapaian meliputi, keandalan laporan
keuangan, efektivitas dan efisiensi operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku.
5. Mulyadi (2013:163)
Pengendalian internal adalah struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang telah
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan sebuah perusahaan yang tugasnya meliputi,
mengecek ketepatan laporan keuangan, mendorong efisiensi operasional, dan mendorong
karyawan untuk mematuhi kebijakan manajemen yang ada.
Dengan melihat definisi di atas maka fungsi atau arti penting pengendalian intern dapat
didentifikasi sebagai berikut:
1. Melindungi harta organisasi dari tindakan dan keadaan yang merugikan, misalnya
pencurian, kerugian dan kerusakan.
2. Mengecek kerusakan data akuntansi, sehingga dapat menghasilkan data yang dapat
diandalkan dalam pengambilan keputusan.
3. Meningkatkan efisiensi usaha dalam beroperasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
pengulangan kerja yang tidak perlu dan merupakan pemborosan dalam seluruh aspek usaha.
4. Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen membuat
berbagai peraturan dan prosedur untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Telah lama diakui bahwa pengendalian intern penting bagi manajemen dan auditor
dalam berbagai literature yang berkaitan dengan pengendalian intern karena:
1) Lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin kompleks. Hal ini mengakibatkan
manajemen harus mengandalkan laporan dan analisis yang banyak jumlahnya agar
peranan pengendalian dapat berjalan efektif.
2) Pemeriksaan dan penelahhaan bawaan dalam sistem yang baik memberikan
perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan
dan ketidkberesan yang terjadi.
3) Pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga
dapat mengurangi biaya ataupun fee audit.
Bagi perusahaan, struktur pengendalian intern dapat digunakan secara efektif untuk
mencegah penggelapan maupun penyimpangan. Dengan kata lain, struktur pengendalian intern
memberikan kepastian bahwa penggelapan laporan keuangan dapat dicegah atau dideteksi
lebih dini.
Pengendalian terdiri dari lima elemen yang saling berkaitan sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi
kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar
untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengedalian antara lain:
Integritas dan nilai etik
Komitmen terhadap kompetensi
Dewan Direksi dan Komite Audit
Gaya Manajemen dan Gaya Operasi
Struktur Organisasi
Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
Praktik dan Kebijakan Sumber Data Manusia
Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan
pengendalian untuk memahami sikao, kesadaran, dan tindakan manajemen dan
dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern, dengan
mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secara
kolektif. Pada waktu memperoleh pemahaman tentang lingkungan pengendalian,
auditor mempertimbangkan dampak kolektif kekuatan dan kelemahan dalam
berbagai faktor lingkungan pengendalian. Kekuatan dan kelemahan manajemen
menyebabkan pervasive terhadap pengendalian intern.
2. Penentuan Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang
relevan untuk mencapai tujuannya, membuat suatu dasar untuk menentukan bagaimana
risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifikasi
organisasi, analisis, dan majemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan
keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.