Hewen
Nim : 14160190m
Mata Kuliah : pengauditan1
Pengertian SPI
Sistem pengendalian intern merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur
organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam
perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa
ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi ,dan membantu mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Tujuan SPI
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern:
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Jenis SPI
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang
tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data
akuntansi. Contoh: adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit
organisasi.
Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls)
Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen (dikerjakan setelah adanya
pengendalian akuntansi). Contoh: pemeriksaan laporan untuk mencari
penyimpangan yang ada untuk kemudian diambil tindakan.
Elemen SPI
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai macam
faktor yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur
pengendalian.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan
saja, tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen.
Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan
karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemen
dapat tercapai.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari:
a) Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau
transaksi.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang
mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap
transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan mempermudah
jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi aktivitas
transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi mencegah
terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.
b) Pembagian tugas.
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua
tahap suatu transaksi.
Dengan pemisahan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan,
catatan akuntansi yang disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang
sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika
semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan terjadinya
pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga informasi
akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai
akibatnya kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya.
c) Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan
catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan
transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya dokumen dan catatan
yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya
mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi
(biasanya dilakukan berdampingan dengan penggunaan wewenang secara
tepat).
d) Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat
penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya
pencurian aset dan data/informasi perusahaan.
e) Pengecekan independen terhadap kinerja.
f) Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek) secara
periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni harus
dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain unit fungsi
penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatan) untuk
menjaga objektivitas pemeriksaan.
Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti
ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan
non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di
analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang
dapat meminimalkannya.
Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh
manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan
pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum,
peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan
pelaporan eksternal.
Sejarah dan perkembangan berdirinya kantor pos, pada awalnya dari kegiatan surat
menyurrat yang dilakukan oleh orang Belanda ke Indonesia di bawah pimpinan ” CORNELIS
DE HOTMAN ” pada tahun 1756, dan telah diwujudkan oleh ” G.W BARON ” dengan
mendirikan kantor pos pertama kali di Batavia pada tanggal 26 agustus 1946 agar diperoleh
kebebasan bergerak yang lebih luas agar dalan mengembangkan usaha perusahaan, PN.
POSTEL di pecah menjadi dua badan usaha yang berbeda masaing-masing PN. POS dan
GIRO berdasarkan PP. NO 29 tahun 1965 dan PN. Telekomunikasi berdasarkan PP NO. 9
tahun 1978. Menghadapi pertumbahan dunia yang semakin semarak dan penuh persaingan,
diperlukan penyesuaian status badan usaha yang lebih fleksibel dan dinamis agar mampu
mengembangkan pelayanan yang lebih baik. PT Pos Indonesia ( persero ) dilaksanakan
berdasarkan PP No. 5 tahun 1995, tanggal 20 Juni 1995 sebagai Badan Usaha Milik Negara
merupakan wujud nyata dari persepsi bahwa customer merupakan inti dari pasar adalah
prioritas utama dalam memilih sikap dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam negara ini. Maka ditentukan visi, misi dan strategi pokok.
Hybrid Mail
Surat Elektronik
Layanan Pengiriman dan Pemberitaan
SMS Pos
PT. Pos Indonesia menggunakan sistem organisasi berbentuk garis dimana setiap bawahan
hanya menerima perintah dari seorang atasan saja dan bertanggung jawab kepada atasan yang
secara langsung berada di atasnya sehingga tidak terjadi satu orang bawahan memperoleh
pendelegasian wewenang yang berbeda dari dua atasan.
Selain itu, setiap jenis pekerjaan juga dikelompokkan dalam satu departemen. Keuntungan
dari struktur ini adalah kesatuan dalam pimpinan dan perintah, pembuatan keputusan dapat
dilakukan dengan cepat sehingga tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
menjadi lebih jelas dan tidak mudah terjadi penyimpangan dalam perusahaan serta
menghemat biaya karena pengawasan dari berbagai kegiatan dilakukan oleh satu orang.
Tugas dan Tanggung Jawab
1. 1. Kepala Wilayah Usaha Pos Bertugas memberi izin dalam suatu
kegiatan
2. Sekretariat Bertugas mencatat hal-hal yang penting.
3. Deputi Operasi Mengatur jalan keluar masuknya barang di
perusahaan
4. Deputi Umum Bertugas melayani masyarakat dalam
keluar masuknya surat
5. Reff Office Bertugas melayani suatu pelanggan
membayar rekening
6. Bagian jaringan Bertugas mengatur bagian pembayaran
Rekening yang ada di kantor pos
7. Bagian promosi Bertugas mempromosikan pelayanan baru
yang ada di kantor pos
8. Bagian produk regular Bertugas menetapkan biaya dalam suatu
kantor pos
9. Kantor Pos Berfungsi melayani masyarakat dalam
pembayaran rekening
10. SPP Berfungsi mengelola pusat pengelolaan
setiap kantor pos yang ada
11. Bagian keuangan Berfungsi untuk memproses transaksi
keuangan keluar masuknya uang dalam
kantor pos.
12. SDM Menerima orang yang sedang PKL,
karyawan baru
13. Bagian teknologi dan sarana Berfungsi untuk menyediakan sarana dan
fasilitas yang ada di PT. Pos Indonesia
Aktivitas Primer
1. Business Acquisition
Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan
dengan data dan informasi yang diperoleh dari pelanggan. Misalnya:
- Permintaan layanan jasa pengiriman kartu ucapan, undangan pernikahan.
- Pengiriman surat dan barang
- Kerjasama dengan perusahaan jasa lain seperti Fedex untuk meningkatkan
pelayanan
2. Problem Specification
Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang bisa
terjadi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan melihat apakah masalah- masalah
dapat diatasi atau tidak.
- Penentuan tarif jasa-jasa yang ditawarkan
- Masalah SDM dan tenaga kerja yang telah lama bekerja
- Skill SDM dan para tenaga kerja lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan
tuntutan kerja sekarang
3. Knowledge Application
Dalam kegiatan ini perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang dihadapi
perusahaan yang belum dapat diselesaikan kemudian mencari solusinya dengan
memperbaharui sistem knowledge application yang sedang berjalan dan
mengembangkan pemasaran dengan menggunakan teknologi internet seperti website.
Jika perusahaan tidak mampu membuat website maka perusahaan dapat meminta
bantuan dari pihak luar. Contoh data yang dipakai selain internet untuk knowledge
application:
- Brosur
- Email, Fax
- Profil Pelanggan
- Profil Support
- Daftar Pemasok
- Daftar Produk
4. Allocation of Resources
Dalam kegiatan ini perusahaan melakukan analisis 5M(Man, Money, Material,
Machin, Method) dan informasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menerapkan strategi yang baru. Perusahaan dapat
menggunakan dana dari kas perusahaan untuk pengembangan sistem. Jika perusahaan
kekurangan dana maka perusahaan dapat menggunakan solusi eksternal dengan
meminjam dana ke bank ataupun meminta bantuan dari pihak luar seperti software
house.
Man
PT. Pos Indonesia memiliki banyak SDM dan cenderung kelebihan namun
banyak diantaranya merupakan tenaga kerja lama sehingga banyak
diantaranya yang sudah kurang kompeten dalam bidangnya masing-
masing.
Money
Selama ini sumber dana yang diperoleh PT. Pos Indonesia berasal dari
dana anggaran pemerintah, serta investasi dan dana dari
kemitraan/partnership.
Material
Material yang dimaksud adalah produk-produk yang dijual PT. Pos seperti
kertas, perangko serta layanan jasa–jasa yang ditawarkan yang digunakan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
Machine
Machine yang dimaksudkan berupa komputer, printer dan lainnya yang
digunakan oleh PT. Pos dalam menjalankan proses bisnisnya
Method
PT. Pos masih menggunakan metode tradisional dalam pengambilan
keputusan. Informasi pendukung keputusan PT. Pos diperoleh dari
pengalaman kerja serta informasi-informasi eksternal, belum ada metode
yang khusus dan terencana dalam pengambilan keputusan
5. Marketing the Capability
Kegiatan Perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk baru dari perusahaan
kepada pelanggannya atau pada masyarakat. Perusahaan harus mensosialisasikan
kelebihan dan keunggulan yang dimilikinya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelangggannya sehingga pelanggan akan semakin loyal terhadap perusahaan dan
masyarakat akan mengetahui kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga
kemungkinan masyarakat untuk bekerjasama dengan perusahaan menjadi lebih besar.
Sebagai contoh pemasaran melalui brosur, website, dan lain-lain.
6. Configure Solution
- Membuat perencanaan dalam mengimplementasikan solusi yang
dihasilkan, menentukan prioritas yang akan dilakukan, siapa yang akan
bertanggung jawab dan waktu pengimplementasian.
- Pengadaan kerjasama dengan perusahaan lain untuk meningkatkan layanan
dan kinerja perusahaan
- Perencanaan arsitektur jaringan yang baru
- Penempatan staff pengembangan SI/IT yang baru
- Pengawasan terhadap kinerja karyawan yang sudah ada
7. Execute Solution
Pada tahap ini perusahaan mulai mengaplikasikan solusi kepada para pelanggannya
tetapi kegiatan rantai analisis tidak berhenti sampai disini. Perusahaan harus tetap
mencari tahu apakah solusi yang dihasilkan sudah cukup memuaskan kebutuhan
pelanggan dan memenuhi standar yang diinginkan pelanggan.
- Mengirimkan Staff pengembangan SI/TI untuk meningkatkan aplikasi
yang baru
- Pemasangan Hardware & Software
- Integrasi komputer
- Evaluasi
- Training
Aktivitas Pendukung
Pembelian
Aktivitas pembelian yang dilakukan perusahaan untuk mendukung
aktivitas primer mencakup penerimaan alat-alat kantor yang telah dibeli
yaitu komputer, printer, scanner, mesin fotokopi, dan kertas.
Pengembangan Teknologi
Aktivitas pengembangan teknologi yang dilakukan perusahaan saat ini
adalah pengadaan jaringan LAN, dan teknologi Internet untuk mendukung
kolaborasi kerja, serta pengadaan website perusahaan untuk kepentingan
pemasaran.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan
meliputi aktivitas penyortiran surat, perekrutan, dan pelatihan karyawan.
Infrastruktur Perusahaan
Infrastruktur perusahaan terdiri atas sejumlah aktivitas yang meliputi
perencanaan strategi, manajemen perusahaan, kepala wilayah kantor pos,
deputi operasi, bagian keuangan.
Mitra Bisnis
Mitra bisnis yang bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia adalah DHL.
DHL memiliki andil dalam membantu PT. Pos Indonesia untuk jasa
pengiriman barang ke luar negeri
Website
PT. Pos Indonesia sudah memiliki website sendiri. Pada website ini menyediakan
informasi seputar fasilitas yang disediakan kantor pos seperti paket pos, wesel, hybrid
mail, serta layanan-layanan lain yang disediakan juga informasi seputar tarif-tarif
yang diperlukan.