Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Praktek Auditing Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Disusun oleh:
14160190m
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
permasaran, keuangan, pemerintahan, dan lain-lain. Perilaku dan tindakan etis setiap
orang akan memberikan dampak bagi orang lain dan bagi organisasi di mana ia menjadi
bagiannya. Kesadaran akan pentingnya hal ini justru muncul ketika berbagai kasus kontra
etis terjadi, baik pada profesi auditor maupun bisnis secara umum. Banyak masalah yang
terjadi pada berbagai kasus bisnis yang ada saat ini melibatkan profesi auditor.
Dewasa ini, etika dalam berbagai hal sangatlah dijunjung tinggi oleh kebanyakan
orang. Etika dianggap sebagai sesuatu hal yang bernilai tinggi, begitu juga dalam hal
proses auditing. Dalam proses auditing, seorang auditor haruslah bekerja dan bertindak
secara professional sesuai dengan etika dan aturan yang ada. Etika dan regulator itu telah
ditetapkan oleh pasar modal dan BAPEPAM. Pengambilan keputusan seorang auditor
nantinya sangat berpengaruh kepada public dan para pengguna keputusan. Untuk itu
dalam makalah ini akan dibahas mengenai etika dalam auditing. Akan dibahas pula
mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri
auditor secara terus menerus berhadapan dengan dilema etik yang melibatkan pilihan
antara nilai-nilai yang bertentangan. Dilema etis dalam setting auditing misalnya, dapat
terjadi ketika auditor dan klien tidak sepakat terhadap beberapa aspek fungsi dan tujuan
hubungan antara factor faktor individual seperti locus of control, gender, lama
pengalaman kerja, equity of sensitivity sampai dengan sifat machiavellian yang kemudian
and Gender : The Impact on Accounting Student’s Ethical Decision Making”. Richmond
(2003) menemukan bukti bahwa kepribadian individu mempengaruhi perilaku etis. Hasil
machiavellian seseorang maka semakin mungkin untuk berperilaku tidak etis. Kedua
semakin tinggi level pertimbangan etis seseorang maka dia akan cenderung lebih
berperilaku etis.
didasarkan pada kode etik maupun oleh standar akuntansi berterima umum.
berbagai macam konflik kepentingan. Judgment akuntan profesional dapat dirusak oleh
konflik kepentingan. Muawanah, (2001) dalam Jamilah (2007) menjelaskan terdapat dua
jenis konflik kepentingan, yaitu real conflict dan latent conflict. Real conflict adalah
konflik yang mempunyai pengaruh pada masalah judgment yang ada, sedangkan latent
pada bab ini akan dicari pemecahan dengan penjelasan dan penjabarannya
Sebuah makalah ditulis tentunya dengan manfaat dan tujuan yang ingin dicapai,
sehingga makalah dapat bermanfaat tidak hanya sebagai sebuah tugas yang hanya
dituntut untuk menyelesaikannya saja. Berikut tujuan dan manfaat yang ingin dicapai
auditor haruslah bekerja sesuai dengan integritasnya dan tidak melanggar etika
PEMBAHASAN
A. Devinisi Etika
Secara garis besar etika dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai
moral yang dimiliki oleh setiap orang. Dalam hal ini kebutuhan etika dalam masyarakat
sangat mendesak sehingga sangatlah lazim untuk memasukkan nilai-nilai etika ini ke
dalam undang-undang atau peraturan yang berlaku di negara kita. Banyaknya nilai etika
yang ada tidak dapat dijadikan undang-undang atau peraturan karena sifat nilai-nilai etika
B. Definisi Auditing
informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan
Etika dalam Auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan
dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud
dengan kriteria – kriteria yang dimaksud yang dilakukan oleh seorang yang kompeten
dan independen.
D. Kepercayaan Publik
anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku
dan negara.
Banyak dari kode etik AICPA yang dapat dilanggar tanpa harus melanggar
2. Tanggung jawab
bekerja sama satu sama lain untuk mengembangkan metode akuntansi dan
3. Kepentingan public
4. Integritas
akan kebutuhan memiliki integritas. Integritas menurut CPA bertindak jujur dan
kecurangan/pelanggaran prinsip.
dalam praktek publik harus independent dalam kenyataan dan dalam penampilan
ketika memberikan jasa auditing dan jasa atestasi lainnya. Prinsip obyektifitas
menuntut seorang CPA untuk tidak memihak, jujur secara intelektual, dan bebas
6. Kemahiran
Seorang CPA harus melakukan standar teknis dan etis profesi, terus
dengan menguasai ilmu yang disyaratkan bagi seorang CPA. Kompetensi juga
Seorang CPA yang berpraktik publik harus mempelajari prinsip kode etik
perilaku profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan
diberikan. Dalam menentukan apakah dia akan melaksanakan atau tidak suatu
jasa seperti itu konsisten dengan setiap prinsip perilaku profesional CPA.n kesan
publik. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab
terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga
terhadap publik. Kepentingan publik adalah kepentingan masyarakat dan institusi yang
tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan kode etik professional
AKDA.
3. Auditor harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung
The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari Auditing
dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya
1. Bukti Auditor Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable
2. Pengendalian Intern.
dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain
yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan
keuangan.
Dilema Etika Seorang Auditor
merasa bingung untuk mengambil suatu keputusan tentang perilaku apa yang
etika, hanya saja diperlukan suatu perhatian khusus dari tiap individu untuk
obyektif.
syaratnya:
1. Klien harus menerima tanggung jawab atas laporan keuangan. Ketika
jawabnya.
3. Ketika laporan keuangan disiapkan dari buku dan catatan yang dikelola
oleh auditor, auditor tersebut harus menaati standar audit yang berlaku
umum.
KESIMPULAN
disimpulkan bahwa dalam hal ini auditor juga harus memiliki etika-etika
audit yang di ukur KAP yang telah menetapkan sembilan unsur kendali
http://www.akuntansiku.comhttp://tikuw.blogspot.com/2010/04/auditing-
audit-quality.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Pengendalian_Mutu
https://www.google.com/search?client=firefoxbd&q=ETIKA+AUDITING