Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDITOR

EKSTERNAL TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN

KEPEMILIKAN KELUARGA SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016)

REVIEW JURNAL

Disusun Oleh :

AGRIS HARYANTO PRAKASA (2016121174)

VEBRIANI FERNANDA TRORBA (2016121568)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMUALANG

TANGERANG SEALATAN

2020
Judul = Pengaruh Komite Audit dan Kualitas Auditor Terhadap
Manajemen Laba dengan Kepemilikan Keluarga sebagai
Variabel Pemoderasi
Peneliti = Muhammad Natsir dan I Dewa Nyoman Badera
Jurnal = e-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
ISSN = e-ISSN 2302-8556
Tahun = 2020
Penelitian

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh komite audit
dan kualitas auditor eksternal yang di mediasi oleh kepemilikan keluarga pada praktik
manajemen laba yang terjadi pada perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode 5 tahun yaitu
periode 2012-2016. Sampel penelitian ini berjumlah 47 perusahaan dengan jumlah
pengamatan sebanyak 235 sampel. Hasil penelitian ini adalah komite audit dan kualitas
auditor eksternal berpengaruh negatif signifikan pada manajemen laba, kepemilikan keluarga
berpengaruh positif signifikan pada manajemen laba, kepemilikan keluarga tidak mampu
memoderasi pengaruh komite audit pada praktik manajemen laba perusahaan, dan
kepemilikan keluarga memperlemah pengaruh kualitas auditor eksternal pada manajemen
laba.

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan atau menurunkan
laba perusahaan yang dilaporkan pada saat ini dari suatu unit yang menjadi tanggung jawab
manajer tanpa mengkaitkan dengan peningkatan atau penurunan profitabilitas ekonomi
jangka panjang. Manajemen laba muncul akibat adanya konflik keagenan, hubungan
keduanya yaitu kinerja manajemen perusahaan diukur berdasarkan tingkat perolehan laba
perusahaan yang dihasilkan. Perolehan laba yang meningkat dapat mendorong perilaku
menyimpang seorang manajemen dengan mementingkan kepentingan pribadinya (moral
hazard).
Sementara perilakuan manajemen laba yang tidak baik dapat dicegah dengan
menerapkan sistem tata kelola perusahaan yang baik. Tahun 2004 Badan Pengawas Pasar

1
Modal (BAPEPAM) mengeluarkan peraturan yang mewajibkan setiap perusahaan yang
terdaftar secara publik untuk memeliki komite audit. Komie audit merupakan salah satu
organ pengawas dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang dapat menurunkan perilakun
manajemen laba.
Pemeriksaan yang dilakukan perusahaan tak hanya berasal dari internal perusaaan, tetapi
dapat dibantu dengan pemeriksaan eksternal oleh auditor eksternal. Untuk dapat
menunjukkan tingginya kredibilitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh emiten, emiten
biasanya menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan Big Four. Penggunaan jasa KAP
Big Four ini disebabkan oleh kantor akuntan publik yang memiliki reputasi baik berafiliasi
dengan kantor akuntan publik universal seperti Big Four Worldwide Accounting Firm (Big
Four) (Verawati, & Wirakusuma, 2016). Kehadiran auditor eksternal sebagai pengawas dari
tata kelola perusahaan dapat menekan perilaku moral hazard yang dilakukan manajemen
dalam upayanya melakukan manajamen laba.
Penelitian tersebut juga menggunakan kepemilikan keluarga sebagai variabel moderasi.
Kepemilikan keluarga merupakan keterlibatan pengaruh keluarga terhadap manajemen
perusahaan. Terdapat dua teori mengenai pengaruh kepemilikan keluarga pada praktik
manajemen laba yang terjadi pada perusahaan, yaitu alignment effect and entrenchment
effect. Pada teori alignment effect, keluarga sebagai pemegang saham pengendali akan
menggunakan hak kontrolnya untuk meningkatkan pengawasan terhadap pihak manajer
sehingga menurunkan sifat opportunistiknya, sementara teori entrenchment effect, keluarga
sebagai pemegang saham pengendali akan menggunakan hak kontrol yang dimilikinya untuk
mengambil keuntungan dari perusahaan tanpa menanggung biaya yang tinggi atau biasa
dikenal sebagai tindakan ekspropiasi (Fan & Wong, 2002).
1.2 Fenomena
Perilaku menyimpang manajemen dalam melakukan manajamen laba sangat
mengkhawatirkan perusahaan. Karena dengan adanya manajemen laba yang tidak sehat bagi
perusahaan akan berdampak kepada kualitas manajemen. Manajemen cenderung memiliki
perilaku moral hazard, sehingga sangat merugikan perusahaan karena manajemen cenderung
mementingkan kepentingan pribadinya. Untuk itu diperlukan tata kelola perusahaan yang
baik sebagai bagian dari kontrol perusahaan atas manajemen laba. Pada penelitian tersebut
tata kelola perusahaan diwakili dengan pengawasan yang dilakukan oleh komite audit dan
auditor eksternal. Selain itu, terdapat juga kepemilikan keluarga yang mempengaruhi
pengawasan manajemen perusahaan terhadap manajemen laba.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Grand Theory
Pada jurnal tersebut tidak dijelaskan menggunakan teori utama / grand theory. Namun
untuk menjelaskan hubungan variabel kepemilikan keluarga, penulis menggunakan teori
alignment effect dan teori entrenchment effect.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut daftar penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis:
Abdillah, S. Y., & Purwanto, N. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance pada
Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2013-2014). Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi Unikama, 4(1), 1–
14.
Agustia, D. (2013). Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow, dan
Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 15(1), 27–42.
https://doi.org/10.9744/jak.15.1.27-42.
Alzoubi, E. S. S. (2017). Audit quality, debt financing, and earnings management: Evidence
from Jordan. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation.
https://doi.org/10.1016/j.intaccaudtax.2017.12.00.
Amin, A. (2016). Independensi Komite Audit , Kualitas Audit dan Kualitas Laba : Bukti
Empiris Perusahaan dengan Kepemilikan Terkonsentras i. Jurnal Akuntansi Bisnis, 18(1),
1–14. https://doi.org/10.9744/jak.18.1.1-14 .
Asward, I., & Lina, L. (2015). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap
Manajemen Laba dengan Pendekatan Conditional Revenue Model. Jurnal Manajemen
Teknologi, 14(1), 15–34. https://doi.org/10.12695/jmt.2015.14.1.2
Christiani, I., & Nugrahanti, Y. W. (2014). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen
Laba. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 16(1), 52–62. https://doi.org/10.9744/jak.16.1.52-
62.
Haji-abdullah, N. M., & Wan-hussin, W. N. (2015). Related Party Transactions , Audit
Committees and Real Earnings Related Party Transactions , Audit Committees and Real
Earnings Management : The Moderating Impact of Family Ownership, (November 2017).
https://doi.org/10.1166/asl.2015.6195.

3
Jaggi, B., & Leung, S. (2007). Impact of family dominance on monitoring of earnings
management by audit committees: Evidence from Hong Kong. Journal of International
Accounting, Auditing and Taxation, 16(1), 27–50.
https://doi.org/10.1016/j.intaccaudtax.2007.01.003.
Lidiawati, N. (2016). Pengaruh Kualitas Audit, Komite Audit, Kepemilikan Institusional,
Ukuran Perusahaan.
Partono, A. A., & Purwanto, A. (2015). Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan Audit
Eksternal Sebagai Mekanisme Pengawasan pada Manajemen Laba. Diponegoro Journal
of Accounting, 4(2), 10–23.
Prasetyo, A. B. (2014). Pengaruh Karakteristik Komite Audit Dan Perusahaan Terhadap
Kecurangan Pelaporan Keuangan. Jurnal Akuntansi Dan Auditing, 11(1), 1–24.
https://doi.org/10.14710/jaa.v11i1.9696.
Soliman, M. M., & Abd-Elsalam, M. (2014). Audit Committee Effectiveness, Audit Quality
and Earnings Management: An Empirical Study of the Listed Companies in Egypt.
Research Journal of Finance and Accounting, 5(2), 1292–1297. Retrieved from
http://ssrn.com/abstract=2257815.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian
Penulis tidak menjelaskan jenis penelitian apa yang digunakan untuk membantu
melakukan penelitian tersebut.
3.2 Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah pencatatan dokumen yaitu
pengumpulan data dengan mengutip catatan atau dokumen pada ikhtisar keuangan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.
Sementara penentuan sampel yang diujikan pada penelitian tersebut menggunakan teknik
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
3.3 Alat Ukur
Alat ukur untuk melakukan analisis data yaitu menggunakan teknik analisis data. Teknik
analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk mengolah data yang telah dikumpulkan
yang digunakan untuk menghasilkan suatu informasi yang berguna untuk menjawab masalah-

4
masalah yang telah dirumuskan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji Moderate Regression Analysis (MRA).

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hubungan Terhadap Variabel
4.1.1 Hubungan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
Diduga hubungan komite audit terhadap manajemen laba berpengaruh secara negatif.
Komite audit dapat mengurangi tindakan oportunistik manajer. Keahlian serta kemamuan
komite audit dalam melakukan pengawasan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya
praktik manajemen laba. Namun, kinerja komite audit akan efektif jika anggotanya memiliki
independensi dalam menyatakan sikap dan pendapat (Pamudji & Trihartati, 2010).
4.1.2 Hubungan Kualitas Auditor Eksternal Terhadap Manajemen Laba
Diduga hubungan kualitas auditor terhadap manajemen laba berpengaruh secara negatif.
Kualitas audtior eksternal dinilai berdasarkan besar kecilnya KAP tersebut. Jika KAP kecil
cenderung memiliki insentif yang lebih besar untuk tidak melaporkan kesalahan akuntansi,
hal ini bertujuan agar KAP kecil menjalin relasi yang lebih baik dengan klien. Sementara
KAP besar memiliki independensi yang lebih besar dibandingkan KAP kecil, sehingga
membuat KAP lebih leluasa dalam menemukan kesalahan akuntansi.
4.1.3 Hubungan Kepemilikan Keluarga Terhadap Manajemen Laba
Diduga hubungan kepemilikan keluarga terhadap manajemen laba berpengaruh secara
positif. Perusahaan keluarga memiliki keterkaitan erat dengan praktik manajemen laba. Chi
et. al. (2015) menyatakan bahwa perusahaan keluarga cenderung melakukan tindakan
manajemen laba dibanding perusahaan non keluarga.
4.1.4 Hubungan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kepemilikan
Keluarga Sebagai Variabel Moderasi.
Diduga kepemilikan keluarga memperlemah hubungan komite audit terhadap manajemen
laba. Pemegang saham mayoritas perusahaan umumnya menunjuk anggota keluarga untuk
mengisi posisi sebagai dewan komisaris atau posisi eksektif lainnya. Dalam susunan tata
kelola perusahaan komite audit berada di bawah komisaris dan memiliki tanggung jawab
kepada komisaris. Penunjukkan komisaris yang memiliki hubungan keluarga memberikan
tujuan tersendiri terhadap kepentingan pihak pengendali, sehingga memperlemah peran
komite audit dalam melakukan pengawasan manajemen laba.

5
4.1.5 Hubungan Kualitas Auditor Eksternal Terhadap Manajemen Laba Dengan
Kepemilikan Keluarga Sebagai Variabel Moderasi
Diduga kepemilikan keluarga memperlemah hubungan komite audit terhadap manajemen
laba. Amin (2016) menjelaskan bahwa kemampuan auditor eksternal dalam melakukan
pengawasan di lingkungan bisnis dengan kepemilikan yang terkonsentrasi akan menjadi
lemah. Semakin tinggi tingkat kepemilikan perusahaan oleh suatu pihak menyebabkan
kemampuan auditor eksternal dalam melakukan pengawasan semakin lemah.
4.2 Alasan Berpengaruh/Tidak Berpengaruh
4.2.1 Pengaruh Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
Komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini berarti dengan
semakin tingginya proporsi anggota komite audit yang independen akan dapat menurunkan
praktik manajemen laba yang terjadi di perusahaan.
4.2.2 Pengaruh Kualitas Auditor Eksternal Terhadap Manajemen Laba
Kualitas auditor eksternal berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini berarti
dengan semakin tinggi kredibilitas kualitas auditor eksternal yang digunakan oleh suatu
perusahaan akan dapat menurunkan praktik manajemen laba yang terjadi di perusahaan.
4.2.3 Pengaruh Kepemilikan Keluarga Terhadap Manajemen Laba
Kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini berarti
dengan semakin tingginya proporsi kepemilikan keluarga dalam suatu perusahaan akan
meningkatkan upaya praktik manajemen laba yang terjadi di perusahaan.
4.2.4 Pengaruh Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kepemilikan
Keluarga Sebagai Variabel Moderasi
Kepemilikan keluarga tidak dapat memoderasi pengaruh komite audit terhadap
manajemen laba. Hal ini berarti pada perusahaan dengan proporsi kepemilikan keluarga yang
tinggi, kinerja komite audit dalam mengawasi praktik manajemen laba yang terjadi pada
perusahaan tetap dapat menurunkan praktik manajemen laba yang terjadi pada perusahaan,
dikarenakan keluarga tidak mampu mengintervensi kinerja komite audit dalam mengurangi
praktik manajemen laba perusahaan tersebut.
4.2.5 Pengaruh Kualitas Auditor Eksternal Terhadpa Manajemen Laba Dengan
Kepemilikan Keluarga Sebagai Variabel Moderasi
Kepemilikan keluarga dapat memoderasi pengaruh kualitas auditor eksternal terhadap
manajemen laba. Perusahaan dengan konsentrasi kepemilikan keluarga yang tinggi, upaya
praktik manajemen laba tetap dapat terjadi pada perusahaan yang disebabkan oleh keluarga
mengintervensi upaya auditor eksternal dalam mengawasi praktik manajemen laba. Sebagai

6
pemegang saham pengendali, keluarga dapat menggunakan hak kontrol yang dimilikinya
untuk menciptakan manfaat pribadi yang disebut sebagai entrenchment effect.

BAB V
PENUTUP
5.1 Saran Kelompok
Dari penjelasan critical review diatas, dapat diketahui informasi inti atau penting yang
diringkas ke dalam suatu penjelasan yang singkat namun memiliki kemampuan dalam
memberi gambaran jurnal secara umum. Adapun saran saran yang kami berikan untuk jurnal
tersebut yaitu :
1. Kurangnya penjelasan fenomena yang disertai contoh kasus berdasarkan sumber,
referensi, dan fakta ilmiah yang dapat mendukung penelitian tersebut.
2. Peneliti tidak menggunakan grand theory untuk menjelaskan hubungan variabel-variabel
yang digunakan di dalam penelitian. Sebaiknya grand theory dicantumkan dan dijelaskan
hubungannya dengan variabel-variabel yang digunakan untuk mendukung hasil dari
penelitian tersebut.
3. Jenis penelitian tidak disebutkan atau dijelaskan pada jurnal tersebut. Jenis penelian
sangat penting untuk dijelaskan karena berisi tentang pola hubungan yang terjadi antar
variabel.
4. Hasil dari penelitian tersebut merupakan representatif dari perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Ada baiknya jika luas populasi dan
data penelitian meliputi seluruh sektor perusahaan di Bursa Efek Indonesia, hal ini
bertujuan agar hasil penelitian dapat dijadikan gambaran dari seluruh perusahaan yang
tergabung ke dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Anda mungkin juga menyukai