Anda di halaman 1dari 14

JURNAL NASIONAL

A. JURNAL NASIONAL 1

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja


Sistem Informasi Akuntansi

Jurnal : Sistem Informasi Akuntansi


Volume dan Halaman : Volume 14. 03 (2016)
Tahun : Tahun 2016

Penulis : Wayan Purwa Abhimantra1 dan I Ketut Suryanawa2

Reviewer : Firson Metboki


Tanggal : 23 April 2022
Abstrak
Penyaluran kredit pada BPR yang terus mengalami peningkatan
mengharuskan BPR mengedepankan efisiensi dan efektifitas sistem informasi
akuntansinya untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah. Keandalan BPR dalam
infrastruktur, pengembangan sistem, kemampuan serta pengalaman menilai risiko
kredit debitur dapat dinilai melalui faktor- faktor intern bank itu sendiri. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari keterlibatan pemakai, kemampuan teknik
personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, pelatihan
dan pendidikan pada kinerja sistem informasi akuntansi di BPR Se Kota Denpasar.
Metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah sampling jenuh. Jumlah
BPR yang dijadikan sampel berjumlah 18 BPR. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai, kemampuan
teknik personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem,
pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif pada kinerja sistem informasi
akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa jika keterlibatan pemakai, kemampuan
teknik personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem,
pelatihan dan pendidikan sangat menunjang kinerja sistem informasi akuntansi
untuk bekerja secara optimal.
Kata Kunci : Kinerja, Sistem Informasi Akuntansi, BPR
Pendahuluan
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang bergerak
didunia perbankan yang berfokus pada Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM). BPR
berfungsi sebagai penyedia jasa keuangan yang menyediakan pinjaman dan simpanan
dalam bentuk kredit dan tabungan, deposito, dan tabungan berjangka kepada
masyarakat. Pesatnya perkembangan sistem informasi dan teknologi saat ini, membuat
perkembangan dibidang sistem informasi sangat mempengaruhi kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Informasi merupakan output dari suatu sistem informasi. Sistem
informasi semakin dibutuhkan, baik untuk membantu manajemen dalam menjalankan
fungsinya maupun untuk kelangsungan bank itu sendiri. Persaingan yang ketat dengan
bank umum untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, mengharuskan BPR selalu
meningkatkan kinerjanya terutama pada kinerja sistem informasi akuntansi. Persaingan
yang ketat dengan bank umum untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat,
mengharuskan BPR selalu meningkatkan kinerjanya terutama pada kinerja sistem
informasi akuntansi. BPR diharapkan terus melakukan evaluasi pengembangan sistem
agar mampu meningkatkan kinerja sistem informasinya dan dapat menjadi alternatif yang
bisa dipercaya masyarakat layaknya bank umum. Pemakai sistem yang merasa
tidak puas dengan kinerja sistem informasi pada perusahaannya, dapat disebabkan
karena pemakai sistem informasi tidak mengerti cara mengoperasikan sistem tersebut, atau
mereka tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga mereka tidak memiliki
pengetahuan yang cukup. Pemicu lain dapat disebabkan karena sistem informasi yang ada
tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Manfaat yang diperoleh dari sistem informasi
tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk perancangan dan pembuatan sistem.

Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban masalah serta tujuan
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif berbentuk asosiatif. Lokasi penelitian
dilakukan pada Bank Perkreditan Rakyat di wilayah Kota Denpasar. Metode pengujian
sampel yang digunakan, yaitu metode Sampling Jenuh. Penentuan sampel pada penelitian
ini menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel, yaitu sebanyak 18 BPR.
Sumber data yang digunakan pada laporan ini adalah data primer, yaitu jawaban
responden dari kuesioner yang disebar dan data sekunder, yaitu daftar BPR di Kota
Denpasar, struktur organisasi, dan penjelasan atau gambaran umum tentang instansi.
Hasil dan Pembahasan

Hasil uji validitas, uji reliabel, dan uji asumsi klasik diketahui memenuhi syarat dan dapat
dilanjutkan sebagai penelitian. Dirumuskan persamaan linier berganda, sebagai berikut:

Y= 3,775 + 0,439X1 + 0,416X2 + 0,387X3 + 0,365X4 +0,700X5 e

Berdasarkan persamaan regresi dapat dijelaskan bahwa :

 = 3,775 artinya apabila variabel keterlibatan pemakai (X1), kemampuan


teknik personal (X2), dukungan manajemen puncak (X3), formalisasi
pengembangan sistem (X4), pelatihan dan pendidikan (X5), tidak
mengalami perubahan atau sama dengan konstan maka kinerja sistem
mempunyai nilai sebesar 3,775

b1 = 0,439 artinya apabila variabel kemampuan teknik personal (X2), dukungan


manajemen puncak (X3), formalisasi pengembangan sistem (X4), pelatihan dan
pendidikan (X5), tidak mengalami perubahan atau sama dengan konstan dan
variabel keterlibatan pemakai (X1) meningkat maka kinerja sistem mengalami
peningkatan sebesar 0,439.

b2 = 0,416 artinya apabila variabel keterlibatan pemakai (X1) dukungan


manajemen puncak (X3), formalisasi pengembangan sistem (X4), pelatihan dan
pendidikan (X5), tidak mengalami perubahan atau sama dengan konstan dan
variabel kemampuan teknik personal (X2) meningkat maka kinerja sistem
mengalami peningkatan sebesar 0,416.

b3 = 0,387 artinya apabila variabel keterlibatan pemakai (X1), kemampuan


teknik personal (X2), formalisasi pengembangan sistem (X4) dan pelatihan dan
pendidikan (X5), tidak mengalami perubahan atau sama dengan konstan dan
variabel dukungan manajemen puncak (X3) meningkat maka kinerja sistem
pengalami peningkatan sebesar 0,387.

b4 = 0,365 artinya keterlibatan pemakai (X1), kemampuan teknik personal (X2),


formalisasi pengembangan sistem manajemen puncak (X3) dan pelatihan dan
pendidikan (X5), tidak mengalami perubahan atau sama dengan konstan dan
variabel formalisasi pengembangan sistem (X4) meningkat maka kinerja sistem
akan mengalami peningkatan sebesar 0,365

b5 = 0,700 artinya apabila variabel keterlibatan pemakai (X1), kemampuan


teknik personal (X2), dukungan manajemen puncak (X3) dan formalisasi
pengembangan sistem (X4) tidak mengalami perubahan atau sama dengan
konstan dan variabel pelatihan dan pendidikan (X5) meningkan maka
kinerja sistem akan mengalami peningkatan sebesar 0,700.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda menunjukkan bahwa


Sig. F = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Itu membuktikan bahwa keterlibatan
pemakai, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem, pelatihan dan pendidikan secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada BPR di Kota
Denpasar. Hasil uji validitas 6 menunjukkan bahwa semua instrumen
penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel (Keterlibatan Pemakai,
Kemampuan Teknik Personal, Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi
Pengembangan Sistem, dan Pelatihan dan Pendidikan terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi) adalah valid karena memiliki koefisien korelasi diatas 0,3.

Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari pembahasan yaitu keterlibatan pemakai,


kemampuan teknik operasional, dukungan manajemen puncak, formalisasi
pengembangan sistem serta pelatihan dan pendidikan berpengaruh pada kinerja sistem
informasi akuntansi pada BPR di Kota Denpasar.

Penelitian selanjutnya agar menggunakan faktor-faktor lain yang kemungkinan


berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, misalnya komite pengendali dan lokasi
departemen, serta menggunakan tempat atau jenis perusahaan yang berbeda selain BPR.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan bagi ilmu pengetahuan.

B. JURNAL NASIONAL 2

Judul : Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi


Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan

Jurnal : Sistem Informasi Akuntansi

Volume dan Halaman : Vol. 11, No. 2 Januari 2020, pp. 170-178

Tahun : Tahun 2020

Penulis : Ni Luh Wayan Tiya Lestari dan Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi
Reviewer : Firson Metboki

Tanggal : 23 April 2022

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman akuntansi,


pemanfaatan sistem informasi akuntansi, dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas
laporan keuangan. Grand theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
kegunaan-keputusan (decision-usefulness theory). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yaitu
purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Data yang digunakan
adalah data primer. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linier berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi, dan sistem pengendalian intern berpengaruh secara parsial dan
simultan terhadap kualitas laporan keuangan.

Kata Kunci: Pema ha ma n a kunta nsi; pema nfa a ta n sistem infor ma si a kunta nsi;
sistem pengenda lia n inter n; kua lita s laporan keuangan.

Pendahuluan

Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang


baik, telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menerapkan
akuntabilitas publik. Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik, pemerintah daerah
harus terus melakukan upaya untuk meningkatkan transparasi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah. Laporan keuangan merupakan media bagi sebuah entitas, dalam hal ini
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan kinerja keuangannya kepada publik. Pemerintah
harus mampu menyajikan laporan keuangan yang mengandung informasi yang berkualitas.
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dijelaskan bahwa laporan keuangan yang
berkualitas itu harus memenuhi karakteristik relevan, andal, dapat dibandingkan, dan
dapat dipahami.

Struktur pemerintahan daerah, khususnya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) merupakan entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan atas
transaksi-transaksi pendapatan, belanja, dan aset yang terjadi di lingkungan SKPD. Dalam
dunia pemerintahan, setiap bagian harus diisi oleh orang yang tepat. Begitu juga pada bagian
keuangan yang harus diisi oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam
memahami akuntansi dan ilmu-ilmu keuangan yang terkait lainnya. Pemahaman akuntansi
berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Badan
Pemeriksaan Keuangan (BPK) mengungkapkan pengawasan internal di pemerintahan provinsi
maupun kabupaten/kota di Bali oleh inspektorat masing-masing, dirasakan masih sangat lemah.
Akibatnya, banyak penyimpangan dalam pengelolaan anggaran yang lolos begitu saja.

Metod Penelitian

Tempat, Populasi dan Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini dilakukan pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
Kabupaten Badung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Badung yang berjumlah 108
responden.
Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Pemahaman Akuntansi (X1)

Paham terhadap akuntansi yaitu pandai dan mengerti bagaimana proses akuntansi itu
dilakukan sampai menjadi suatu laporan keuangan dengan berpedoman pada prinsip dan
standar penyusunan laporan keuangan yang telah ditetapkan. Variabel ini menggunakan 10
item pernyataan dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh (Artana, 2016).
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (X2)

Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan


yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Variabel
ini menggunakan 10 item pernyataan dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh (Artana, 2016).
Sistem Pengendalian Intern (X3)

Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengevaluasi, dan


mengukur sumber daya yang dimiliki suatu organisasi, serta berperan penting dalam
pencegahan dan pendeteksian adanya penggelapan dan kecurangan.
Kualitas Laporan Keuangan (Y)

Laporan keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai laporan posisi keuangan dan transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data Regresi Linier Berganda dengan bantuan
software SPSS 20 for Windows. Sebelum dilakukan analisis regresi linier berganda, terlebih
dulu dilakukan uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, kemudian
dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas dan
uji heteroskedastisitas.
Hasli Penelitian
Penyebaran kuesioner dilakukan pada seluruh pegawai bagian keuangan di BPKAD
Kabupaten Badung. Keseluruhan kuesioner yang disebar adalah sebanyak 60 kuesioner. Dari
seluruh kuesioner yang disebar oleh peneliti, jumlah kuesioner yang kembali adalah berjumlah
60 kuesioner atau 100% dan kuesioner yang tidak kembali 0 atau 0%. Kuesioner yang dapat
diolah berjumlah 60 kuesioner atau 100% dan kuesioner yang tidak dapat diolah berjumlah 0
atau 0%.
Karakteristik Respondn
Dari data pengupulan sampel dapat dijelaskan bahwa responden-responden dalam
pnlitian ini sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 38 orang atau sebesar
63% dan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 22 orang atau sebesar 37%. Mayoritas
responden yang bekerja pada BPKAD Kabupaten Badung berusia 41-50 tahun yaitu sebanyak 25
responden atau 42%. Mayoritas responden dalam penelitian ini sebanyak 26 pegawai atau 43%
memiliki masa kerja sekitar 11-20 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 20 pegawai atau 34%
memiliki masa kerja 6-10 tahun, dan sekitar 14 pegawai atau 23% memiliki masa kerja lebih dari
20 tahun dan seluruh responden sebanyak 60 pegawai atau 100% berstatus PNS.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian melalui berbagai pengujian, maka dapat dihasilkan
pembahasan data sebagai berikut:
Pengaruh Pemahaman Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan di BPKAD
Kabupaten Badung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan di BPKAD Kabupaten Badung, sehingga hipotesis pertama diterima.
Pemahaman akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan di BPKAD
Kabupaten Badung mempunyai arti bahwa semakin baik pemahaman akuntansi yang dimiliki
oleh pegawai maka semakin baik pula kualitas laporan keuangan yang akan dihasilkan. Hasil
ini sejalan dengan hasil penelitian (Yuliani et al.,2010) dan (Diani, 2014) yang
menyatakan bahwa pemahaman akuntansi yang dimiliki oleh pegawai berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan di
BPKAD Kabuaten Badung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan sistem infromasi akuntansi berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan di BPKAD Kabupaten Badung, sehingga hipotesis
kedua diterima Pemanfaatan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan di BPKAD Kabupaten Badung mempunyai arti bahwa semakin tinggi
pemanfaatan sistem informasi akuntansi maka semakin baik pula kualitas laporan
keuangan yang dihasilkan.
Pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi, dan sistem
pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan di BPKAD Kabupaten Badung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi
akuntansi, dan sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan di
BPKAD Kabupaten Badung diterima. Hal ini mempunyai arti bahwa kualitas laporan
keuangan dipengaruhi oleh pemahaman akuntansi yang dimiliki oleh pegawai, selain itu
untuk dapat mempermudah suatu pekerjaan diperlukan pemanfaatan sistem informasi
akuntansi dan diperlukan suatu sistem pengendalian intern dalam mencegah suatu kecurangan
dan mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin saja terjadi.

Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa Pemahaman akuntansi terhadap kualitas laporan
keuangan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Badung berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan dengan nilai signifikan 0,000. Pemanfaatan
sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
dengan nilai signifikan 0,000. Sistem Pengendalian Intern berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan dengan nilai signifikan 0,001. Pemahaman akuntansi, pemanfaatan
sistem informasi akuntansi, dan sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan dengan nilai signifikan 0,000. Adapun, untuk meningkatkan
kualitas laporan keuangan pemerintah, sebaiknya dinas lebih memperhatikan pegawainya
untuk bisa memahami akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi, dan sistem
pengendalian intern dengan memberikan sosialisasi, pendidikan, dan pelatihan yang intensif
bagi pegawai yang bertanggungjawab langsung atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan, sehingga mampu membuat laporan keuangan yang berkualitas.

C. JURNAL NASIONAL 3

Judul : Perancangan Sistem Informasi Akuntansi


Upah Lembur Karyawan Menggunakan
Extreme Programming
Jurnal : Sistee Informasi Akuntansi
Volume dan Halaman : Volume 6. No Agustus 2021
Tahun : Tahun 2021
Penulis : Setiawansyah,
Heni Sulistiani, Asri Yuliani, Fikri Hamidy
Reviewer : Firson Metboki
Tanggal : 23 April 2022
Abstrak
Bagian produksi PT Sugar Labinta membutuhkan waktu kerja lembur (overtime)
untuk menyelesaikan pekerjaannya. Proses kerja lembur ini membutuhkan prosedur
dan perhitungan. Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah terlalu banyak
karyawan yang kerja lembur (overtime) dan terbatasnya sumber daya yang
mengelola dan menghitung upah lembur. Bagian staff dalam menghitung upah
lembur karyawan harus melihat surat perintah kerja lembur (SPKL) karyawan
secara satu persatu sehingga membutuhkan waktu yang lama, lalu menginputkan
jam lembur karyawan, gaji pokok, menghitung jam kerja lembur secara manual,
serta menghitung pembayaran upah lembur dan total upah lembur, hal ini
membutuhkan ketelitian sehingga jika terjadi kesalahan akan merugikan karyawan
dan perhitungan upah lembur akan dihitung ulang. Dengan menggunakan metode
extreme programming dapat lebih efektif dalam pengerjaan karena dapat
menghasilkan aplikasi dengan tingkat efisiensi kinerja yaitu 75% dari waktu target
yang telah direncanakan. Hasil dari sistem informasi akuntansi upah lembur
karyawan pada mempermudah pihak perusahaan dalam pembuatan laporan jurnal
pengeluaran kas untuk upah lembur karyawan pada PT Sugar Labinta.
Kata kunci : Extreme Programming, Sistem Informasi Akuntansi, Upah Lembur
Pendahuluan
Sistem merupakan serangkain dua atau lebih komponen yang saling terkait dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sedangkan informasi merupakan data yang telah dikelola
dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebuah
organisasi tergantung pada sistem informasi yang baik untuk menjadi daya saing perusahaan,
sebagai faktor penting untuk mempertahankan daya saing perusahaan, sistem informasi harus
ditingkatkan menjadi lebih baik untuk mempermudah karyawan menyelesaikan pekerjaannya.
PT Sugar Labinta adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufacturing.
Perusahaan ini memproduksi gula rafinasi sebagai bahan baku pembuatan makanan atau
minuman yang didistribusikan kepada industri makanan dan minuman yang terdapat di wilayah
Sumatra . Kegiatan operasional membutuhkan kinerja karyawan untuk mencapai target yang
maksimal.
Metod Penelitian
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti dalam pengumpulan data yang
diperlukan:
1. Observasi : melakukan observasi dan analisis data yang diperlukan untuk
membangun sistem informasi perhitungan upah lembur pada PT Sugar Labinta.
2. Wawancara : melakukan wawancara kepada pihak HRD di PT Sugar Labinta.
3. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode ini merupakan metode yang akan digunakan peneliti dalam proses
pengembangan perangkat lunak dari penelitian ini. Metode yang akan digunakan
adalah metode Extreme Programming .
Hasil dan Pebahasan
Perancangan sistem informasi akuntansi upah lembur karyawan menggunakan extreme
programming ini dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek yaitu menggunakan use
case diagram. Staff HRD adalah orang yang bertugas mengelola data upah lembur, dan
mengelola laporan upah lembur dalam sistem. Supervisor HRD adalah orang yang bertugas
mengawasi kerja staff HRD, maka dari itu tugas supervisor HRD pada sistem yaitu
memvalidasi laporan dan melihat laporan serta mengelola data pegawai, mengelola aturan
upah lembur.
Konsep pair programming yang digunakan dalam sistem akuntansi upah lembur karyawan
menggunakan dengan bahasa pemograman C# dan Database Firebase. Form login adalah
tampilan untuk masuk ke dalam sistem, dengan menginputkan email dan password dengan
benar dan sesuai dengan yang telah ditentukan pada saat user. Form pegawai adalah halaman
yang berisi daftar pegawai. Form pegawai digunakan untuk mengelola data pegawai dapat
berupa tambah data pegawai, hapus data pegawai, edit data pegawai, dan pencarian data
pegawai. Menu ini dikelola oleh supervisor. Form input data pegawai digunakan untuk
memasukan data pegawai baru yang berisi NIK, Nomor absen, nama pegawai, gaji pokok,
divisi, seksi, posisi, dan tanggal masuk kerja.
Form entry data lembur baru staff menginputkan NIK, nama pegawai, jabatan, gaji
pokok, nomor SPKL, pekerjaan, tanggal lembur, waktu lembur, aturan upah lembur. Data
validasi merupakan validasi data upah lembur yang sudah dibuat dan diajukan oleh staff dan
harus divalidasi oleh supervisor. Laporan upah lembur terdapat tanggal lembur, No.SPKL,
nama pegawai, Jenis pekerjaan, waktu kerja, dan jumlah pembayaran upah lembur.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam perancangan sistem informasi
akuntansi upah lembur karyawan menggunakan extreme programming sistem yang dihasilkan
dapat membantu pihak PT Sugar Labinta dalam melakukan pengelolaan data lembur
karyawan karena dapat mengatasi kesalahan dalam perhitungan upah lembur, sistem yang
dibuat dengan metode pengembangan extreme programming juga lebih efektif dalam
pengerjaan karena dapat menghasilkan aplikasi dengan tingkat efisiensi kinerja yaitu 75% dari
waktu target yang telah direncanakan, serta sistem informasi akuntansi yang dihasilkan dalam
pembuatan laporan jurnal pengeluaran kas dapat membantu PT Sugar Labinta dalam
mengelola pengeluaran kas.
4. JURNAL 4 (INTERNASIONAL)
Judul : Sistem Akuntansi Rusia: Relevansi Nilai Informasi yang
Dilaporkan dan Perspektif Adopsi IFRS
Jurnal : Sistem Informasi Akuntansi
Tahun : 2013
Penulis :Oksana Kim

Hasil Review
Abstrak :
Dalam makalah ini saya melakukan penyelidikan empiris ke dalam relevansi nilai
informasi yang dilaporkan oleh publik Rusia perusahaan dari dua perspektif yang berbeda.
Pertama, saya mendokumentasikan bahwa sebelum 2011, investor mengandalkan informasi
yang tergabung dalam nilai buku ekuitas.
Pendahuluan :
Studi ini mengkaji relevansi nilai informasi yang dilaporkan oleh perusahaan publik
Rusia dari dua perspektif yang berbeda. Pertama, studi menunjukkan bahwa untuk perusahaan
Rusia yang terdaftar di dua bursa saham nasional sebelum 2011, investor mengandalkan
informasi yang tergabung dalam nilai buku ekuitas, sedangkan bukti sehubungan dengan
pendapatan yang dilaporkan beragam. Kedua, pada 2011 pemerintah Rusia menandatangani
prosedur adopsi IFRS untuk transisi bertahap dari Standar Akuntansi Rusia (RAS) ke IFRS
pada tahun 2015. Studi ini menguji relevansi nilai informasi untuk sampel perusahaan Rusia
yang terdaftar di London Stock Exchange (LSE) yang melaporkan di bawah IFRS dan sampel
perusahaan terkemuka yang terdaftar secara lokal yang melaporkan di bawah RAS. Studi ini
dilatarbelakangi oleh fakta bahwa pasar saham Rusia saat ini sedang mengalami sejumlah
inovasi mendasar, antara lain adopsi IFRS, penggabungan dua bursa nasional, dan revisi
listing dan hukum perusahaan yang secara kolektif ditujukan untuk memperkuat posisi. dari
pasar Rusia.
Pembahasan :
Alasan di balik pilihan kedua model untuk menguji relevansi nilai informasi di pasar
Rusia adalah sebagai berikut. Literatur sebelumnya secara ekstensif membahas keuntungan
dan kerugian dari model harga dan pengembalian pada tingkat konseptual. Sebagai contoh,
Kothari dan Zimmerman (1995) berpendapat bahwa koefisien respon pendapatan dalam
model harga kurang bias dibandingkan dengan model pengembalian ketika harga memimpin
pendapatan, dan bahwa kedua model akan menghasilkan hasil yang bias dengan adanya
kebisingan nilai yang tidak relevan dalam pendapatan. . Akibatnya, model harga kurang cacat
dan lebih disukai daripada model pengembalian. Namun demikian, Kothari dan Zimmerman
mengakui bahwa kesimpulan ini mungkin tidak berlaku di bawah penyimpangan dari teori
jalan acak, dan kedua, kesimpulan mereka didasarkan pada asumsi linieritas antara harga dan
pendapatan. Oleh karena itu, model harga dan pengembalian direkomendasikan untuk
memeriksa properti dari informasi yang dilaporkan. Alasan kedua di balik pemilihan model
harga dan pengembalian adalah bahwa yang pertama bergantung pada dua variabel akuntansi
– EPS dan BVPS – yang menyampaikan informasi unik, berbeda dengan model berbasis
pengembalian yang mengandalkan pendapatan secara eksklusif. Ketika kesehatan keuangan
perusahaan memburuk atau ketika laba sangat tidak stabil, investor mengandalkan nilai buku
ekuitas lebih besar daripada laba yang dilaporkan (Barth et al., 1998). bahwa penelitian
sebelumnya diidentifikasi sebagai penting untuk keputusan perusahaan untuk daftar di luar
negeri (Bartov et al., 2005; Daske et al., 2008; Leuz & Verrecchia, 2000). Untuk menangkap
efek relevansi nilai pelaporan IFRS, saya memperkenalkan variabel dummy (DGDR) yang
sama dengan satu untuk perusahaan GDR dan nol.
Simpulan :
Studi ini tunduk pada keterbatasan, di antaranya adalah cakupan yang buruk dari pasar
saham Rusia dan ketidakmampuan untuk sepenuhnya mengontrol bias seleksi mandiri ketika
memeriksa relevansi nilai diferensial untuk perusahaan GDR versus RTS. Studi ini,
bagaimanapun, adalah karya empiris pertama yang memberikan bukti mengenai sifat
informasi yang dilaporkan untuk seluruh pasar saham Rusia. Studi ini memberikan bukti
empiris mengenai relevansi nilai informasi yang dilaporkan oleh perusahaan publik Rusia.
Pertama, ada bukti kuat bahwa dalam periode pra-reformasi  25 1995-2010, investor
mengandalkan informasi yang dimasukkan dalam nilai buku ekuitas, sedangkan bukti
sehubungan dengan laba yang dilaporkan beragam. Kedua, studi tersebut menunjukkan
bahwa informasi yang dilaporkan oleh GDR Rusia memiliki nilai yang lebih relevan
daripada informasi yang dilaporkan oleh rekan-rekan mereka yang terdaftar secara lokal –
perusahaan RTS. Bukti ini menunjukkan bahwa adopsi IFRS di Rusia kemungkinan akan
meningkatkan kualitas pelaporan. 
Studi ini tunduk pada keterbatasan, di antaranya adalah cakupan yang buruk dari pasar
saham Rusia dan ketidakmampuan untuk sepenuhnya mengontrol bias seleksi mandiri ketika
memeriksa relevansi nilai diferensial untuk perusahaan GDR versus RTS. Studi ini,
bagaimanapun, adalah karya empiris pertama yang memberikan bukti mengenai sifat
informasi yang dilaporkan untuk seluruh pasar saham Rusia.
5. JURNAL 5 (INTERNASIONAL)
Judul : Konsekuensi dari kustomisasi pada  desain sistem akuntansi
manajemen.
Jurnal : Sistem Informasi Akuntansi
Tahun : 2000
Penulis : Jan Bouwens , Margaret A. Abernethy
Hasil Review
Abstrak :
Hasil penelitian ini, paling banter, samar-samar dan banyak panggilan telah dibuat untuk
penelitian lebih lanjut untuk ``mengurai'' konflik yang muncul dalam literatur. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji tidak hanya hubungan antara strategi dan SAM tetapi
juga untuk mengembangkan model teoritis untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa
hubungan ini ada. Model mengacu pada Galbraith [Galbraith, J. (1973). Merancang
organisasi yang kompleks. Baca: Addison-Wesley] untuk mengembangkan argumen teoretis
tentang keterkaitan antara kustomisasi, interdependensi, dan MAS. Kami sangat tertarik
untuk menilai apakah hubungan antara kustomisasi dan MAS adalah hubungan langsung
atau apakah hubungan tersebut beroperasi melalui saling ketergantungan. Hasil
menunjukkan bahwa kustomisasi mempengaruhi MAS melalui saling ketergantungan,
bukan secara langsung.
Pendahuluan :
Beberapa keterbatasan metodologis yang terkait dengan penelitian sebelumnya juga
telah dibahas. Misalnya, cara model dioperasionalkan membatasi potensi bias variabel yang
dihilangkan yang berkorelasi. Ini memastikan atribusi yang lebih jelas dari hasil ke model
oretical yang diuji. Metode yang digunakan berupaya mengatasi ancaman common-rater
bias dengan menggunakan dua responden yang berbeda untuk variabel kepentingan. Desain
penelitian juga memberikan perhatian khusus pada masalah validitas konstruk. Sisa makalah
ini disusun sebagai berikut. Dua bagian berikutnya mendefinisikan konstruksi dan
mengembangkan model teoretis yang diakhiri dengan hipotesis yang dapat diuji. Kemudian
dilanjutkan dengan hasil dan pembahasan. Bagian akhir mengidentifikasi keterbatasan
penelitian dan memberikan beberapa arahan untuk penelitian lebih lanjut. 
Pembahasan :
Hasil penelitian ini, paling banter, samar-samar dan banyak panggilan telah dibuat untuk
penelitian lebih lanjut untuk ``mengurai'' konflik yang muncul dalam literatur. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji tidak hanya hubungan antara strategi dan SAM tetapi
juga untuk mengembangkan model teoritis untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa
hubungan ini ada. Model mengacu pada Galbraith [Galbraith, J. (1973). Merancang
organisasi yang kompleks. Baca: Addison-Wesley] untuk mengembangkan argumen teoretis
tentang keterkaitan antara kustomisasi, interdependensi, dan MAS. Kami sangat tertarik
untuk menilai apakah hubungan antara kustomisasi dan MAS adalah hubungan langsung atau
apakah hubungan tersebut beroperasi melalui saling ketergantungan. Hasil menunjukkan
bahwa kustomisasi mempengaruhi MAS melalui saling ketergantungan, bukan secara
langsung.
Simpulan :
Beberapa keterbatasan metodologi yang terkait dengan penelitian yang menggunakan
data berbasis survei dibahas dalam desain penelitian ini. Pertama, studi ini dioperasionalkan
untuk mengontrol perbedaan di tingkat manajerial dan jenis keputusan. Untuk mencapai ini,
kami dengan hati-hati memilih sampel kami untuk menyertakan hanya manajer tingkat
menengah, yaitu manajer produksi dan penjualan. Kami juga memastikan bahwa para
manajer hanya berfokus pada keputusan tingkat operasional ketika menjawab pertanyaan
tentang jenis informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Kami berharap bahwa
ini akan memungkinkan hasil untuk lebih baik dikaitkan dengan tingkat manajerial yang
berbeda dan keputusan. Kedua, untuk mengatasi masalah bias penilai umum, data
dikumpulkan dari dua kategori responden. Manajer unit bisnis digunakan untuk menangkap
variabel kustomisasi dan manajer produksi dan penjualan memberikan data tentang variabel
saling ketergantungan dan MAS. Ketiga, kami mengumpulkan data tambahan untuk
memungkinkan perhatian diberikan untuk membangun masalah validitas. 
Baik kustomisasi maupun interdependensi memiliki potensi untuk menciptakan
kesenjangan informasi bagi pengambil keputusan. Kesenjangan ini terjadi karena informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan kurang dari yang disediakan. Ketika ini
terjadi, pengambil keputusan menghadapi ketidakpastian. Sementara kustomisasi cenderung
memiliki beberapa efek langsung pada informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan, efek kustomisasi pada kesenjangan informasi terutama melalui saling
ketergantungan. Saling ketergantungan, yang mengalir dari penyesuaian, tidak hanya
memperburuk ketidakpastian yang berkaitan dengan hubungan input/output dalam
departemen, mereka juga berpotensi meningkatkan ketidakpastian mengenai tujuan.
Ketidakpastian ini dapat dikurangi jika informasi yang sesuai disediakan. Sistem akuntansi
manajemen dapat membantu manajer dalam menyelesaikan ketidakpastian yang terkait
dengan pengambilan keputusan jika informasi tersebut tidak tersedia.

Anda mungkin juga menyukai