Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Oleh:

Muhammad Fauzan Amri (0702211035)

Prodi/Kelas : Sistem Informasi 5

Mata Kuliah : Analisis & Perancangan Sistem Informasi

Dosen Pengampu : Mardiah Nasution, S.Kom, M.Kom.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Analisis dan Perancangan Sistem Informasi". Makalah ini saya susun sebagai tugas mandiri
dalam rangka menggali dan memahami lebih dalam tentang analisis dan perancangan sistem
informasi.

Sistem informasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita, baik dalam skala individu,
organisasi, maupun masyarakat luas. Dalam era digital yang serba terkoneksi ini, sistem
informasi yang baik dan terstruktur memainkan peran yang krusial dalam mendukung
pengambilan keputusan yang tepat, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan
kualitas layanan.

Dalam makalah ini, saya akan membahas tentang analisis dan perancangan sistem informasi
sebagai suatu rangkaian proses penting dalam pengembangan sistem informasi yang sukses.
saya akan menjelajahi langkah-langkah dalam analisis sistem, identifikasi masalah dan
kebutuhan, pengumpulan informasi, identifikasi proses bisnis, analisis aliran informasi,
evaluasi kinerja sistem, serta identifikasi kebutuhan dan persyaratan yang relevan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan. Oleh
karena itu, saya mengharapkan masukan dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk
meningkatkan kualitas dan manfaat dari makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan kontribusi yang bermanfaat
dalam memperkaya pemahaman tentang analisis dan perancangan sistem informasi. Semoga
ilmu yang saya peroleh melalui penulisan makalah ini dapat berguna bagi pengembangan
teknologi informasi dan manfaat bagi pembaca yang menggunakannya.

Terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisa dan perancangan sistem informasi (APSI) merupakan suatu proses penguraian
suatu pokok dan menyelidiki keadaan yang sebenarnya dalam sebuah entitas atau guna
mencari indikasi komponen dan unsur-unsur penting dalam membangun sebuah sistem
informasi. Didalam menganalisa rancangan sistem informasi, diperlukan survey proyek
sistem guna mengumpulkan data awal kemudian diolah menjadi kesimpulan informasi
rencana, menganalisa informasi yang sedang berjalan guna mencari indikasi dan potensi-
potensi subsistem yang bisa diciptakan atau revisi, dan mendefinisikan kebutuhan
komponen-komponen sistem guna untuk meprioritaskan komponen penting. Dalam
menganalisa dan merancang sebuah sistem informasi baru, ada tahapan-tahapan analisis
kebanyakan analis lakukan untuk pengembangan sistem, yaitu; Mengidentifikasi
Masalah, Identifikasi Batasan Masalah, Implementasi Analisis, Implementasi Diagram,
Dan anlisa kebutuhan laporan.

1.2 Rumusan Masalah

- Analisis Sistem,
- Perancangan Sistem,
- Diagram Aliran Data (DFD),
- Entity RelationShip Diagram (ERD),
- Kamus Data.

1.3 Manfaat

Agar lebih memahami materi mengenai Analisis Sistem, Perancangan Sistem beserta
contohnya, Diagram Aliran Data (DFD), Entity RelationShip Diagram (ERD), Kamus Data.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Sistem

1. Pendahuluan

Dalam era digital yang berkembang pesat, sistem informasi yang efisien dan
terintegrasi menjadi kunci keberhasilan organisasi. Dalam konteks ini, analisis sistem menjadi
langkah awal yang penting untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah, dan
merancang solusi yang sesuai. Makalah ini akan membahas analisis sistem pada PT. ALEX
Tbk. yang bergerak dalam industri ritel.

2. Deskripsi Organisasi

PT. ALEX Tbk. adalah perusahaan ritel yang memiliki beberapa cabang toko di
berbagai kota. Perusahaan ini menjual berbagai produk konsumen, termasuk pakaian,
elektronik, dan peralatan rumah tangga. PT. ALEX Tbk. memiliki departemen pengadaan,
manajemen persediaan, penjualan, dan keuangan yang terhubung secara terpusat. Perusahaan
ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belanja yang memuaskan kepada pelanggan
dengan efisiensi operasional yang tinggi.

3. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan

Setelah melakukan analisis awal, PT. ALEX Tbk.mengidentifikasi beberapa masalah


dan kebutuhan yang harus dipecahkan. Beberapa masalah meliputi: proses pengadaan yang
lambat, kurangnya visibilitas persediaan di cabang toko, kurangnya integrasi antara sistem
penjualan dan keuangan, dan kebutuhan untuk meningkatkan layanan pelanggan melalui
sistem informasi yang lebih efektif.

4. Pengumpulan Informasi

Informasi yang diperlukan untuk analisis sistem ini diperoleh melalui wawancara
dengan manajer departemen terkait, observasi langsung di cabang toko, dan studi dokumen
seperti laporan keuangan, data penjualan, dan prosedur operasional. Penggunaan survei juga
dilakukan untuk mengumpulkan masukan dari pelanggan terkait pengalaman belanja mereka.
5. Identifikasi Proses Bisnis

Proses bisnis yang diidentifikasi dalam PT. ALEX Tbk. meliputi: pengadaan produk,
manajemen persediaan, penjualan di toko, pengelolaan transaksi pembayaran, dan pelaporan
keuangan. Setiap proses bisnis ini diuraikan dalam langkah-langkah terperinci dan
diidentifikasi interaksi serta ketergantungan antar proses tersebut.

6. Analisis Aliran Informasi

Dalam analisis aliran informasi, PT. ALEX Tbk. memetakan bagaimana data dan
informasi bergerak dalam sistem. Misalnya, informasi tentang permintaan pelanggan masuk
ke departemen pengadaan untuk mengatur pengadaan produk yang diperlukan. Informasi
persediaan yang diterima oleh departemen manajemen persediaan diperbarui dan diteruskan
ke cabang toko untuk memastikan ketersediaan produk yang tepat. Informasi penjualan dan
transaksi pembayaran diintegrasikan dengan sistem keuangan untuk pembuatan laporan
keuangan yang akurat.

7. Evaluasi Kinerja Sistem

Dalam evaluasi kinerja sistem, PT. ALEX Tbk. mengidentifikasi kelemahan dan
masalah yang ada dalam sistem saat ini. Misalnya, proses pengadaan yang lambat
mengakibatkan keterlambatan pengiriman produk, kurangnya visibilitas persediaan
mengakibatkan kehabisan stok atau overstock, dan ketidakcocokan data antara sistem
penjualan dan keuangan menghambat penyusunan laporan keuangan yang cepat dan akurat.

8. Identifikasi Kebutuhan dan Persyaratan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, PT. ALEX Tbk. mengidentifikasi


kebutuhan dan persyaratan sistem baru. Beberapa kebutuhan dan persyaratan meliputi: sistem
pengadaan yang terotomatisasi untuk mempercepat proses, sistem manajemen persediaan
yang terintegrasi untuk meningkatkan visibilitas persediaan di semua cabang, integrasi antara
sistem penjualan dan keuangan untuk keakuratan laporan keuangan yang lebih baik, dan
penggunaan solusi teknologi yang lebih inovatif untuk meningkatkan layanan pelanggan.
2.2 Perancangan Sistem

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak signifikan pada


organisasi dan bisnis di era digital saat ini. Dalam upaya meningkatkan efisiensi operasional
dan meningkatkan kualitas layanan, perancangan sistem informasi yang baik menjadi suatu
kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Dalam bab ini, saya akan memaparkan perancangan
sistem informasi yang telah saya kembangkan untuk PT. ALEX Tbk.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem informasi ini adalah untuk menciptakan suatu sistem
yang dapat mendukung dan meningkatkan operasional PT. ALEX Tbk. Sistem ini diharapkan
dapat mengatasi masalah dan kebutuhan yang diidentifikasi sebelumnya serta memberikan
solusi yang efektif dan efisien. Dengan perancangan sistem yang tepat, diharapkan akan
terjadi peningkatan kinerja, produktivitas, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

3. Model Konseptual

Model konseptual adalah tahap awal dalam perancangan sistem informasi, di mana
saya akan mengidentifikasi entitas, atribut, dan hubungan antara entitas dalam organisasi.
saya menggunakan pendekatan Entity-Relationship Diagram (ERD) untuk merepresentasikan
model konseptual sistem informasi ini. ERD akan membantu saya memahami struktur data
yang diperlukan dalam sistem dan bagaimana entitas saling berinteraksi.

4. Model Logikal

Setelah model konseptual dibangun, langkah selanjutnya adalah merancang model


logikal sistem informasi. Model logikal akan menggambarkan secara detail struktur data yang
akan digunakan dalam sistem, termasuk tabel, atribut, dan relasi antara tabel. saya
menggunakan pendekatan Diagram Relasi Entity (ERD) untuk menggambarkan model logikal
ini. Dengan model logikal yang jelas, saya dapat memastikan konsistensi dan integritas data
dalam sistem.

5. Model Fisik
Model fisik adalah implementasi dari model logikal ke dalam sistem yang nyata. Pada
tahap ini, saya akan merancang basis data berdasarkan model logikal yang telah dibuat
sebelumnya. saya akan menentukan jenis data, ukuran field, indeks, serta relasi antar tabel
dalam basis data. Selain itu, saya juga akan mempertimbangkan performa dan keamanan
dalam merancang model fisik ini.

6. Pemilihan Teknologi dan Platform

Pemilihan teknologi dan platform adalah langkah penting dalam perancangan sistem
informasi. saya akan melakukan evaluasi berbagai teknologi dan platform yang tersedia untuk
memastikan bahwa sistem yang saya rancang sesuai dengan kebutuhan organisasi. saya akan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemampuan, kehandalan, skalabilitas, serta
kebutuhan integrasi dengan sistem yang ada.

7. Perancangan Antarmuka Pengguna

Antarmuka pengguna yang baik adalah kunci keberhasilan sistem informasi. Dalam
tahap ini, saya akan merancang antarmuka pengguna yang intuitif, responsif, dan mudah
digunakan. saya akan memperhatikan faktor usabilitas, tampilan visual, dan interaksi
pengguna yang efektif. Antarmuka pengguna ini akan mempermudah pengguna dalam
mengakses dan menggunakan sistem dengan efisien.

8. Rencana Implementasi

Rencana implementasi akan menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk


mengimplementasikan sistem informasi yang telah dirancang. saya akan merencanakan proses
migrasi data, pelatihan pengguna, serta uji coba sistem sebelum peluncuran resmi. Rencana
implementasi juga akan mencakup jadwal pelaksanaan, sumber daya yang dibutuhkan, dan
evaluasi setelah implementasi.

Dalam bab ini, saya telah memaparkan secara detail perancangan sistem informasi
yang saya kembangkan. Diharapkan perancangan ini dapat memberikan solusi yang efektif
dan efisien dalam mengatasi masalah dan kebutuhan organisasi. Implementasi sistem ini
diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam operasional dan kesuksesan organisasi.
2.3 Diagram Aliran Data (DFD)

1. Definisi Diagram Aliran Data (DFD)


DFD atau Diagram Aliran Data adalah sebuah diagram yang digunakan untuk
menggambarkan aliran data dalam suatu sistem informasi. DFD menggambarkan bagaimana
data bergerak dari satu proses ke proses lainnya, serta bagaimana data tersebut berhubungan
dengan entitas luar sistem. DFD sering digunakan dalam analisis dan perancangan sistem
informasi untuk memvisualisasikan secara grafis bagaimana sistem bekerja.
Berikut adalah beberapa definisi yang terkait dengan DFD:
- Proses: Representasi dari suatu aktivitas yang mengubah data menjadi keluaran yang
diinginkan. Proses dapat berupa pemrosesan, perhitungan, pengambilan keputusan,
atau tindakan lain yang dilakukan pada data.
- Data Flow: Representasi aliran data antara proses, entitas luar, dan penyimpanan data.
Data flow menunjukkan bagaimana data masuk ke dalam sistem, diproses, dan keluar
dari sistem.
- Entitas Luar: Representasi dari entitas atau sistem yang berinteraksi dengan sistem
yang sedang dianalisis. Entitas luar bisa berupa pengguna, pelanggan, supplier, atau
sistem lain yang berhubungan dengan sistem yang sedang dianalisis.
- Penyimpanan Data: Representasi dari tempat penyimpanan data dalam sistem.
Penyimpanan data bisa berupa database, file, atau struktur penyimpanan data lainnya.

DFD membantu dalam memahami arus data dalam sistem, mengidentifikasi proses-
proses yang ada, dan memvisualisasikan hubungan antara entitas luar, proses, dan
penyimpanan data. DFD juga membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan sistem,
memperjelas alur informasi, dan memfasilitasi perancangan sistem yang efisien dan efektif.
2. DFD Level 0

Menunjukkan hubungan antara sistem dan entitas luar yang berinteraksi.

Pada level 0, digambarkan hubungan antara PT. ALEX Tbk dengan pelanggan yang
berinteraksi dengan sistem retail. Pelanggan merupakan entitas luar yang melakukan transaksi
pembelian produk.

3. Level 1

Memperinci proses utama dan aliran data antara proses-proses tersebut. Anda dapat
membuat level 2 atau lebih jika diperlukan untuk memperinci proses yang lebih spesifik.

Anda mungkin juga menyukai