Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Oleh:

Muhammad Fauzan Amri (0702211035)

Prodi/Kelas : Sistem Informasi 5

Mata Kuliah : Analisis & Perancangan Sistem Informasi

Dosen Pengampu : Mardiah Nasution, S.Kom, M.Kom.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Analisis dan Perancangan Sistem Informasi". Makalah ini saya susun sebagai tugas mandiri
dalam rangka menggali dan memahami lebih dalam tentang analisis dan perancangan sistem
informasi.

Sistem informasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita, baik dalam skala
individu, organisasi, maupun masyarakat luas. Dalam era digital yang serba terkoneksi ini,
sistem informasi yang baik dan terstruktur memainkan peran yang krusial dalam mendukung
pengambilan keputusan yang tepat, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan
kualitas layanan.

Dalam makalah ini, saya akan membahas tentang analisis dan perancangan sistem
informasi sebagai suatu rangkaian proses penting dalam pengembangan sistem informasi yang
sukses. saya akan menjelajahi langkah-langkah dalam analisis sistem, identifikasi masalah
dan kebutuhan, pengumpulan informasi, identifikasi proses bisnis, analisis aliran informasi,
evaluasi kinerja sistem, serta identifikasi kebutuhan dan persyaratan yang relevan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan.
Oleh karena itu, saya mengharapkan masukan dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk
meningkatkan kualitas dan manfaat dari makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan kontribusi yang
bermanfaat dalam memperkaya pemahaman tentang analisis dan perancangan sistem
informasi. Semoga ilmu yang saya peroleh melalui penulisan makalah ini dapat berguna bagi
pengembangan teknologi informasi dan manfaat bagi pembaca yang menggunakannya.

Terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................5
1.3 Manfaat..............................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................................................5
2.1 Analisis Sistem..........................................................................................................................5
2.2 Perancangan Sistem.................................................................................................................7
2.3 Diagram Aliran Data (DFD)........................................................................................................9
2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)....................................................................................13
2.5 Kamus Data.............................................................................................................................15
BAB III...................................................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................19
3.2 Saran.......................................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisa dan perancangan sistem informasi (APSI) merupakan suatu proses penguraian
suatu pokok dan menyelidiki keadaan yang sebenarnya dalam sebuah entitas atau guna
mencari indikasi komponen dan unsur-unsur penting dalam membangun sebuah sistem
informasi. Didalam menganalisa rancangan sistem informasi, diperlukan survey proyek
sistem guna mengumpulkan data awal kemudian diolah menjadi kesimpulan informasi

4
rencana, menganalisa informasi yang sedang berjalan guna mencari indikasi dan potensi-
potensi subsistem yang bisa diciptakan atau revisi, dan mendefinisikan kebutuhan
komponen-komponen sistem guna untuk meprioritaskan komponen penting. Dalam
menganalisa dan merancang sebuah sistem informasi baru, ada tahapan-tahapan analisis
kebanyakan analis lakukan untuk pengembangan sistem, yaitu; Mengidentifikasi
Masalah, Identifikasi Batasan Masalah, Implementasi Analisis, Implementasi Diagram,
Dan anlisa kebutuhan laporan.

1.2 Rumusan Masalah

- Analisis Sistem,
- Perancangan Sistem,
- Diagram Aliran Data (DFD),
- Entity RelationShip Diagram (ERD),
- Kamus Data.

1.3 Manfaat

Agar lebih memahami materi mengenai Analisis Sistem, Perancangan Sistem beserta
contohnya, Diagram Aliran Data (DFD), Entity RelationShip Diagram (ERD), Kamus Data.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Sistem

1. Pendahuluan

Dalam era digital yang berkembang pesat, sistem informasi yang efisien dan
terintegrasi menjadi kunci keberhasilan organisasi. Dalam konteks ini, analisis sistem menjadi
langkah awal yang penting untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah, dan

5
merancang solusi yang sesuai. Makalah ini akan membahas analisis sistem pada PT. ALEX
Tbk. yang bergerak dalam industri ritel.

2. Deskripsi Organisasi

PT. ALEX Tbk. adalah perusahaan ritel yang memiliki beberapa cabang toko di
berbagai kota. Perusahaan ini menjual berbagai produk konsumen, termasuk pakaian,
elektronik, dan peralatan rumah tangga. PT. ALEX Tbk. memiliki departemen pengadaan,
manajemen persediaan, penjualan, dan keuangan yang terhubung secara terpusat. Perusahaan
ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belanja yang memuaskan kepada pelanggan
dengan efisiensi operasional yang tinggi.

3. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan

Setelah melakukan analisis awal, PT. ALEX Tbk.mengidentifikasi beberapa masalah


dan kebutuhan yang harus dipecahkan. Beberapa masalah meliputi: proses pengadaan yang
lambat, kurangnya visibilitas persediaan di cabang toko, kurangnya integrasi antara sistem
penjualan dan keuangan, dan kebutuhan untuk meningkatkan layanan pelanggan melalui
sistem informasi yang lebih efektif.

4. Pengumpulan Informasi

Informasi yang diperlukan untuk analisis sistem ini diperoleh melalui wawancara
dengan manajer departemen terkait, observasi langsung di cabang toko, dan studi dokumen
seperti laporan keuangan, data penjualan, dan prosedur operasional. Penggunaan survei juga
dilakukan untuk mengumpulkan masukan dari pelanggan terkait pengalaman belanja mereka.

5. Identifikasi Proses Bisnis

Proses bisnis yang diidentifikasi dalam PT. ALEX Tbk. meliputi: pengadaan produk,
manajemen persediaan, penjualan di toko, pengelolaan transaksi pembayaran, dan pelaporan
keuangan. Setiap proses bisnis ini diuraikan dalam langkah-langkah terperinci dan
diidentifikasi interaksi serta ketergantungan antar proses tersebut.

6. Analisis Aliran Informasi

6
Dalam analisis aliran informasi, PT. ALEX Tbk. memetakan bagaimana data dan
informasi bergerak dalam sistem. Misalnya, informasi tentang permintaan pelanggan masuk
ke departemen pengadaan untuk mengatur pengadaan produk yang diperlukan. Informasi
persediaan yang diterima oleh departemen manajemen persediaan diperbarui dan diteruskan
ke cabang toko untuk memastikan ketersediaan produk yang tepat. Informasi penjualan dan
transaksi pembayaran diintegrasikan dengan sistem keuangan untuk pembuatan laporan
keuangan yang akurat.

7. Evaluasi Kinerja Sistem

Dalam evaluasi kinerja sistem, PT. ALEX Tbk. mengidentifikasi kelemahan dan
masalah yang ada dalam sistem saat ini. Misalnya, proses pengadaan yang lambat
mengakibatkan keterlambatan pengiriman produk, kurangnya visibilitas persediaan
mengakibatkan kehabisan stok atau overstock, dan ketidakcocokan data antara sistem
penjualan dan keuangan menghambat penyusunan laporan keuangan yang cepat dan akurat.

8. Identifikasi Kebutuhan dan Persyaratan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, PT. ALEX Tbk. mengidentifikasi


kebutuhan dan persyaratan sistem baru. Beberapa kebutuhan dan persyaratan meliputi: sistem
pengadaan yang terotomatisasi untuk mempercepat proses, sistem manajemen persediaan
yang terintegrasi untuk meningkatkan visibilitas persediaan di semua cabang, integrasi antara
sistem penjualan dan keuangan untuk keakuratan laporan keuangan yang lebih baik, dan
penggunaan solusi teknologi yang lebih inovatif untuk meningkatkan layanan pelanggan.

2.2 Perancangan Sistem

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak signifikan pada


organisasi dan bisnis di era digital saat ini. Dalam upaya meningkatkan efisiensi operasional
dan meningkatkan kualitas layanan, perancangan sistem informasi yang baik menjadi suatu

7
kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Dalam bab ini, saya akan memaparkan perancangan
sistem informasi yang telah saya kembangkan untuk PT. ALEX Tbk.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem informasi ini adalah untuk menciptakan suatu sistem
yang dapat mendukung dan meningkatkan operasional PT. ALEX Tbk. Sistem ini diharapkan
dapat mengatasi masalah dan kebutuhan yang diidentifikasi sebelumnya serta memberikan
solusi yang efektif dan efisien. Dengan perancangan sistem yang tepat, diharapkan akan
terjadi peningkatan kinerja, produktivitas, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

3. Model Konseptual

Model konseptual adalah tahap awal dalam perancangan sistem informasi, di mana
saya akan mengidentifikasi entitas, atribut, dan hubungan antara entitas dalam organisasi.
saya menggunakan pendekatan Entity-Relationship Diagram (ERD) untuk merepresentasikan
model konseptual sistem informasi ini. ERD akan membantu saya memahami struktur data
yang diperlukan dalam sistem dan bagaimana entitas saling berinteraksi.

4. Model Logikal

Setelah model konseptual dibangun, langkah selanjutnya adalah merancang model


logikal sistem informasi. Model logikal akan menggambarkan secara detail struktur data yang
akan digunakan dalam sistem, termasuk tabel, atribut, dan relasi antara tabel. saya
menggunakan pendekatan Diagram Relasi Entity (ERD) untuk menggambarkan model logikal
ini. Dengan model logikal yang jelas, saya dapat memastikan konsistensi dan integritas data
dalam sistem.

5. Model Fisik

Model fisik adalah implementasi dari model logikal ke dalam sistem yang nyata. Pada
tahap ini, saya akan merancang basis data berdasarkan model logikal yang telah dibuat
sebelumnya. saya akan menentukan jenis data, ukuran field, indeks, serta relasi antar tabel
dalam basis data. Selain itu, saya juga akan mempertimbangkan performa dan keamanan
dalam merancang model fisik ini.

6. Pemilihan Teknologi dan Platform

Pemilihan teknologi dan platform adalah langkah penting dalam perancangan sistem
informasi. saya akan melakukan evaluasi berbagai teknologi dan platform yang tersedia untuk

8
memastikan bahwa sistem yang saya rancang sesuai dengan kebutuhan organisasi. saya akan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemampuan, kehandalan, skalabilitas, serta
kebutuhan integrasi dengan sistem yang ada.

7. Perancangan Antarmuka Pengguna

Antarmuka pengguna yang baik adalah kunci keberhasilan sistem informasi. Dalam
tahap ini, saya akan merancang antarmuka pengguna yang intuitif, responsif, dan mudah
digunakan. saya akan memperhatikan faktor usabilitas, tampilan visual, dan interaksi
pengguna yang efektif. Antarmuka pengguna ini akan mempermudah pengguna dalam
mengakses dan menggunakan sistem dengan efisien.

8. Rencana Implementasi

Rencana implementasi akan menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk


mengimplementasikan sistem informasi yang telah dirancang. saya akan merencanakan proses
migrasi data, pelatihan pengguna, serta uji coba sistem sebelum peluncuran resmi. Rencana
implementasi juga akan mencakup jadwal pelaksanaan, sumber daya yang dibutuhkan, dan
evaluasi setelah implementasi.

Dalam bab ini, saya telah memaparkan secara detail perancangan sistem informasi
yang saya kembangkan. Diharapkan perancangan ini dapat memberikan solusi yang efektif
dan efisien dalam mengatasi masalah dan kebutuhan organisasi. Implementasi sistem ini
diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam operasional dan kesuksesan organisasi.

2.3 Diagram Aliran Data (DFD)

1. Definisi Diagram Aliran Data (DFD)


DFD atau Diagram Aliran Data adalah sebuah diagram yang digunakan untuk
menggambarkan aliran data dalam suatu sistem informasi. DFD menggambarkan bagaimana
data bergerak dari satu proses ke proses lainnya, serta bagaimana data tersebut berhubungan

9
dengan entitas luar sistem. DFD sering digunakan dalam analisis dan perancangan sistem
informasi untuk memvisualisasikan secara grafis bagaimana sistem bekerja.
Berikut adalah beberapa definisi yang terkait dengan DFD:
- Proses: Representasi dari suatu aktivitas yang mengubah data menjadi keluaran yang
diinginkan. Proses dapat berupa pemrosesan, perhitungan, pengambilan keputusan,
atau tindakan lain yang dilakukan pada data.
- Data Flow: Representasi aliran data antara proses, entitas luar, dan penyimpanan data.
Data flow menunjukkan bagaimana data masuk ke dalam sistem, diproses, dan keluar
dari sistem.
- Entitas Luar: Representasi dari entitas atau sistem yang berinteraksi dengan sistem
yang sedang dianalisis. Entitas luar bisa berupa pengguna, pelanggan, supplier, atau
sistem lain yang berhubungan dengan sistem yang sedang dianalisis.
- Penyimpanan Data: Representasi dari tempat penyimpanan data dalam sistem.
Penyimpanan data bisa berupa database, file, atau struktur penyimpanan data lainnya.

DFD membantu dalam memahami arus data dalam sistem, mengidentifikasi proses-
proses yang ada, dan memvisualisasikan hubungan antara entitas luar, proses, dan
penyimpanan data. DFD juga membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan sistem,
memperjelas alur informasi, dan memfasilitasi perancangan sistem yang efisien dan efektif.

2. DFD Level 0

10
Menunjukkan hubungan antara sistem dan entitas luar yang berinteraksi.

Pada level 0, digambarkan hubungan antara PT. ALEX Tbk dengan pelanggan yang
berinteraksi dengan sistem retail. Pelanggan merupakan entitas luar yang melakukan transaksi
pembelian produk.

3. Level 1

Memperinci proses utama dan aliran data antara proses-proses tersebut. Anda dapat
membuat level 2 atau lebih jika diperlukan untuk memperinci proses yang lebih spesifik.

11
Pada level 1, terdapat sistem retail sebagai pusat dari proses bisnis PT. ALEX Tbk. Sistem
retail berinteraksi dengan pelanggan dan terhubung dengan beberapa departemen, yaitu:
- Departemen Pengadaan: Bertanggung jawab untuk mengelola pengadaan produk dari
supplier.
- Departemen Persediaan: Mengelola persediaan produk yang tersedia di gudang, termasuk
penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran produk.
- Departemen Penjualan: Menangani proses penjualan kepada pelanggan, termasuk
penerimaan pesanan, pengelolaan transaksi, dan pengiriman produk.
- Departemen Keuangan: Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan,
termasuk pembayaran pelanggan, pembayaran ke supplier, dan laporan keuangan.
- Departemen Gudang: Menyimpan produk dan memastikan ketersediaan stok produk yang
akan dijual.
Data seperti detail penjualan, pesanan, stok produk, informasi pelanggan, dan transaksi
keuangan akan mengalir antara pelanggan, departemen penjualan, departemen persediaan,
departemen keuangan, departemen pengadaan, dan departemen gudang.

12
2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

1. Identifikasi entitas penting yang terlibat dalam sistem:


- Produk
- Departemen Pengadaan
- Manajemen Persediaan
- Penjualan
- Keuangan
2. Tentukan atribut dan hubungan antar entitas:
- Entitas "Produk" Atribut:
 ID_Produk (Primary Key)
 Nama_Produk
 Harga
 Kategori
- Entitas "Departemen Pengadaan" Atribut:
 ID_Departemen_Pengadaan (Primary Key)
 Nama_Departemen_Pengadaan
- Entitas "Manajemen Persediaan" Atribut:
 ID_Manajemen_Persediaan (Primary Key)
 Nama_Manajemen_Persediaan
- Entitas "Penjualan" Atribut:
 ID_Penjualan (Primary Key)
 Tanggal_Penjualan
 Jumlah_Item

Hubungan:

Penjualan (1) - Produk (N): Satu penjualan dapat berisi banyak produk,
tetapi satu produk hanya terhubung dengan satu penjualan.

- Entitas "Keuangan" Atribut:


 ID_Keuangan (Primary Key)
 Tanggal_Transaksi
 Jumlah_Pendapatan

13
Hubungan:

Keuangan (1) - Penjualan (N): Satu transaksi keuangan terkait dengan satu
penjualan, tetapi satu penjualan dapat memiliki banyak transaksi keuangan.

14
2.5 Kamus Data

1. Entitas: Produk

- Tabel: Produk

- Deskripsi: Tabel ini berisi informasi tentang produk yang dijual oleh PT. ALEX Tbk.

- Atribut:

 id_produk (PK): Kunci utama yang mengidentifikasi produk.

 nama_produk: Nama lengkap produk.

 harga: Harga produk.

 stok: Jumlah stok produk yang tersedia.

 jenis_produk: Jenis kategori produk.

2. Entitas: Departemen Pengadaan

- Tabel: Departemen_Pengadaan

- Deskripsi: Tabel ini menyimpan informasi tentang departemen pengadaan PT. ALEX
Tbk.

- Atribut:

 id_departemen (PK): Kunci utama yang mengidentifikasi departemen


pengadaan.

 nama_departemen: Nama lengkap departemen pengadaan.

 lokasi: Lokasi fisik departemen pengadaan.

3. Entitas: Departemen Persediaan

- Tabel: Departemen_Persediaan

- Deskripsi: Tabel ini menyimpan informasi tentang departemen persediaan PT. ALEX
Tbk.

- Atribut:

15
 id_departemen (PK): Kunci utama yang mengidentifikasi departemen
persediaan.

 nama_departemen: Nama lengkap departemen persediaan.

 lokasi: Lokasi fisik departemen persediaan.

4. Entitas: Departemen Penjualan

- Tabel: Departemen_Penjualan

- Deskripsi: Tabel ini menyimpan informasi tentang departemen penjualan PT. ALEX
Tbk.

- Atribut:

 id_departemen (PK): Kunci utama yang mengidentifikasi departemen


penjualan.

 nama_departemen: Nama lengkap departemen penjualan.

 lokasi: Lokasi fisik departemen penjualan.

5. Entitas: Departemen Keuangan

- Tabel: Departemen_Keuangan

- Deskripsi: Tabel ini menyimpan informasi tentang departemen keuangan PT. ALEX
Tbk.

- Atribut:

 id_departemen (PK): Kunci utama yang mengidentifikasi departemen


keuangan.

 nama_departemen: Nama lengkap departemen keuangan.

 lokasi: Lokasi fisik departemen keuangan.

6. Entitas: Transaksi Penjualan

- Tabel: Transaksi_Penjualan

- Deskripsi: Tabel ini menyimpan informasi tentang transaksi penjualan yang dilakukan
oleh pelanggan.

16
- Atribut:

 id_transaksi (PK): Kunci utama yang mengidentifikasi transaksi.

 tanggal_transaksi: Tanggal transaksi penjualan.

 total_harga: Total harga transaksi.

7. Entitas: Detail Transaksi

- Tabel: Detail_Transaksi

- Deskripsi: Tabel ini berisi detail transaksi penjualan yang terkait dengan transaksi
penjualan.

- Atribut:

 id_detail (PK): Kunci utama yang mengidentifikasi detail transaksi.

 id_transaksi (FK): Kunci asing yang menghubungkan detail transaksi dengan


transaksi penjualan terkait.

 id_produk (FK): Kunci asing yang menghubungkan detail transaksi dengan


produk terkait.

 jumlah: Jumlah produk yang dibeli dalam transaksi.

 harga: Harga produk per unit dalam transaksi.

Catatan tambahan:

- Tipe data yang dapat digunakan untuk atribut-atribut ini antara lain: id_produk
(integer), nama_produk (varchar), harga (decimal), stok (integer), jenis_produk
(varchar), id_departemen (integer), nama_departemen (varchar), lokasi (varchar),
id_transaksi (integer), tanggal_transaksi (date), total_harga (decimal), id_detail
(integer), jumlah (integer), harga (decimal).

- Panjang atribut string (varchar) dapat disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya


nama_produk memiliki panjang maksimum 100 karakter.

- Keterbatasan, batasan unik, atau batasan lainnya dapat ditambahkan sesuai dengan
kebutuhan sistem.

17
- Kunci utama (PK) digunakan untuk mengidentifikasi secara unik setiap entitas.

- Kunci asing (FK) digunakan untuk menghubungkan entitas dengan entitas lainnya
berdasarkan relasi yang telah ditentukan.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa sistem PT. ALEX Tbk, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini
menjual berbagai produk konsumen, termasuk pakaian, elektronik, dan peralatan rumah
tangga. PT. ALEX Tbk memiliki departemen pengadaan, manajemen persediaan, penjualan,
dan keuangan yang terhubung secara terpusat. Sistem ini dirancang untuk mengelola proses
pengadaan produk, manajemen persediaan, proses penjualan, dan keuangan perusahaan.

3.2 Saran

1. Integrasi Sistem: PT. ALEX Tbk dapat mempertimbangkan integrasi sistem yang
lebih kuat antara departemen pengadaan, manajemen persediaan, penjualan, dan
keuangan. Dengan demikian, informasi yang dibutuhkan dapat bergerak dengan lebih
efisien dan akurat antara departemen-departemen tersebut.

2. Sistem Manajemen Persediaan: Penting bagi perusahaan untuk mengimplementasikan


sistem manajemen persediaan yang efektif. Sistem ini harus dapat memantau dan
mengelola stok produk dengan baik, mengidentifikasi produk yang perlu di-restock,
serta mengoptimalkan proses pengadaan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan
persediaan.

3. Analisis Data Penjualan: PT. ALEX Tbk dapat memanfaatkan analisis data penjualan
untuk memahami tren penjualan, preferensi pelanggan, dan performa produk. Dengan
demikian, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam hal strategi
penjualan, promosi produk, dan pengembangan produk baru.

4. Integrasi Sistem Keuangan: Perusahaan perlu memastikan bahwa sistem keuangan


terintegrasi dengan baik dengan departemen lainnya. Hal ini memungkinkan
pelacakan transaksi penjualan, pengelolaan pembayaran, penghitungan pendapatan,
dan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.

5. Keamanan Data: Penting bagi PT. ALEX Tbk untuk menjaga keamanan data
pelanggan, transaksi, dan informasi perusahaan lainnya. Perusahaan harus mengadopsi

19
kebijakan keamanan yang kuat, termasuk penggunaan enkripsi data, akses terbatas,
dan pemantauan kegiatan sistem untuk melindungi informasi dari ancaman keamanan.

6. Pelatihan dan Pengembangan SDM: PT. ALEX Tbk dapat menginvestasikan dalam
pelatihan dan pengembangan SDM untuk memastikan bahwa semua karyawan dapat
menggunakan sistem dengan baik dan memahami proses bisnis yang terlibat. Pelatihan
rutin dan pembaruan pengetahuan akan membantu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penggunaan sistem.

Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, PT. ALEX Tbk dapat meningkatkan kinerja
operasional, pengelolaan persediaan, penjualan, dan keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Sistem yang terintegrasi dengan baik dan penanganan data yang efisien akan membantu
perusahaan mencapai keunggulan kompetitif dan memberikan pengalaman yang lebih baik
kepada pelanggan.

20

Anda mungkin juga menyukai