Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 3
Mahfuzoh 12150321274
Mahyuda 12150315127
Irwanda
Miftahul Jannah 12150321893
Abstrak:
Tulisan ini membahas penerapan EAP pada Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) di
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Perencanaan, pemahaman situasi saat ini dan prospek bisnis
di masa depan, dan rencana implementasi adalah bagian dari EAP. Analisis value chain
Porter digunakan dalam pemodelan bisnis untuk menentukan entitas bisnis utama dan
pendukungnya. Entitas bisnis yang diusulkan diubah menjadi entitas data dan dihubungkan
dengan arsitektur aplikasi yang dibutuhkan organisasi. Terakhir, rencana pengembangan telah
disusun untuk memungkinkan implementasi EAP pada SIKDA.
Pendahuluan:
Metodologi Penelitian
Langkah-langkah EAP yang dilakukan pada SIKDA di Dinas Kesehatan Provinsi Riau adalah
sebagai berikut:
1. Inisialisasi Perencanaan
- Arsitektur Teknologi
4. Rencana Implementasi
Pemodelan bisnis dilakukan dengan menggunakan analisis value chain Porter untuk
mengidentifikasi entitas bisnis utama dan pendukung. Selanjutnya, kandidat entitas bisnis
diubah menjadi entitas data dan dihubungkan dengan arsitektur aplikasi yang dibutuhkan oleh
organisasi. Terakhir, roadmap rencana pengembangan disusun untuk implementasi EAP pada
SIKDA.
Landasan Teori:
Mewujudkan sumber daya yang beriman, berkualitas dan berdaya saing melalui
pembangunan manusia seutuhnya
Mewujudkan pembangunan insfrastruktur daerah yang merata dan berwawasan
lingkungan
Mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing
Mewujudkan budaya melayu sebagai payung negeri dan mengembangkan pariwisata
yang berdaya saing
Mewujudkann tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayan publik yang prima
berbasis teknologi informasi
3. Menentukan Metodologi
Blueprint Sistem Informasi Kesehatan disusun dengan menggunakan metodologi
Enterprise Architecture Planning karena dalam metodologi ini menyelaraskan kebutuhan
teknologi informasi dengan visi misi enterprise sehingga akan diperoleh tujuan akhir yang
terarah dan juga tepat.
Penyediaan Layanan Medis: Ini adalah tahap utama dalam rantai nilai di industri
kesehatan, yang mencakup penyediaan layanan medis kepada pasien.
Penyediaan Sarana Kesehatan: Ini mencakup penyediaan fasilitas, peralatan medis,
dan bahan medis.
Produksi Obat dan Alat Kesehatan: Ini mencakup produksi obat-obatan, perangkat
medis, dan produk-produk kesehatan lainnya.
Dengan pemodelan bisnis ini, Enterprise Architecture Planning dapat diterapkan
dengan lebih terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Itu
akan membantu dalam menyusun roadmap teknologi, pengelolaan sumber daya, dan
perencanaan strategis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan
informasi kesehatan di provinsi tersebut.
2. Sistem Teknologi Saat Ini (Current System & Technology)
Untuk tahap sistem dan teknologi saat ini di lapisan kedua, tujuannya adalah untuk
mencatat dan mendefinisikan seluruh platform sistem dan teknologi yang digunakan instansi
saat ini, serta memberikan acuan untuk migrasi jangka panjang. Sedangkan yang harus
dihasilkan pada tahap ini yaitu berupa Information Resource Catalog (IRC) atau disebut juga
sebagai ensiklopedia sistem atau inventory sistem.
Untuk lebih jelasnya maka perlu diturunkan kembali dari masing-masing entitas
bisnis menjadi entitas data sehingga rencana pendefinisian dari arsitektur data dapat
terbentuk. Berikut kandidat entitas data dari entitas bisnis.
2. 2. Data Pasien
3. 3. Data Penjadwalan
2) Arsitektur Aplikasi
Untuk arsitektur aplikasi yang diidentifikasikan untuk membantu fungsi bisnis utama
dari organisasi dimaksudkan untuk mendefinisikan aplikasi yang dibutuhkan oleh organisasi,
antara lain:
Dalam mendefinisikan kandidat aplikasi akan digunakan Four Stage Life Cycle
sebagai alat perkiraan kebutuhan terhadap aplikasi ini.
3) Arsitektur Teknologi
Setelah melakukan identifikasi arsitektur data dan arsitektur aplikasi, langkah
selanjutnya yakni mengusulkan pengembangan arsitektur teknologi yang dimiliki guna
meningkatkan kinerja sistem, seperti gambar di bawah ini:
Kesimpulan
Penerapan Enterprise Architecture Planning (EAP) pada Sistem Informasi Kesehatan Daerah
(SIKDA) di Dinas Kesehatan Provinsi Riau sangat penting untuk menyelaraskan kebutuhan
teknologi informasi dengan visi dan misi perusahaan. Metodologi EAP digunakan untuk
menyelaraskan kebutuhan teknologi informasi dengan visi dan misi perusahaan, sehingga
menghasilkan tujuan akhir yang terarah dan sesuai. Langkah-langkah EAP yang dilakukan
meliputi inisialisasi perencanaan, memahami kondisi saat ini, kondisi perusahaan di masa
depan, dan rencana implementasi. Pemodelan bisnis dilakukan dengan menggunakan analisis
rantai nilai Porter untuk mengidentifikasi entitas bisnis utama dan pendukung. Selanjutnya,
kandidat entitas bisnis ditransformasikan ke dalam entitas data dan dihubungkan dengan
arsitektur aplikasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Terakhir, rencana pengembangan
roadmap disiapkan untuk implementasi EAP pada SIKDA.