Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA

MANUSIA RUMAH SAKIT

SISTEM INFORMASI

OLEH :
PUTU RUSDI ARIAWAN (0504405050)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2010

PUTU RUSDI ARIAWAN 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke
berbagai sektor termasuk juga dalam sector kesehatan. Secara generik, alasan
utama menggunakan teknologi informasi adalah agar mampu memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat secara lebih efisien, meningkatkan efektivitas
dan produktivitas kerja serta menguatkan fungsi stratejik organisasi kesehatan
masyarakat dengan memanfaatkan informasi kesehatan dari berbagai sumber.
Sehingga, seorang praktisi kesehatan masyarakat harus mampu menggunakan
informasi kesehatan secara efektif, memanfaatkan teknologi informasi secara
efektif serta mengembangkan, mengelola dan memelihara program teknologi
informasi kesehatan masyarakat secara efektif pula.
Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat
information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal.
Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah
satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di
Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun
rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi
investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang
relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasinya,
rumah sakit rerata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.
Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi
merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi
(sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi
pada saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis,
dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000
artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat
tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte

PUTU RUSDI ARIAWAN 2


perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan
mengolahnya menjadi informasi, Teknologi Informasi juga mampu
menyimpannya dengan jumlah kapasitas yang jauh lebih banyak jika
dibandingkan dengan cara-cara manual. Konvergensi dengan menggunakan
teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah
dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang
sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan
pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih
besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini,
adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak
memberikan perhatian istimewa.faktor yang mempengaruhi keberhasilan serta
refleksi bagi komunitas rekam medis.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia rumah sakit ?
2. Faktor – factor apa saja yang mempengaruhi dalam Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia rumah sakit?
3. Mencari tahu hambatan dan kendala di dalam SDM rumah sakit?

1.3 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah
1. Memberi gambaran hal yang terkait dengan Sumber Daya Manusia bagi
pelayanan rumah sakit.
2. Memberikan gambaran system informasi dan alur program dari Sumber
Daya Manusia rumah sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 3


1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem Informasi Sumber Daya manusia
rumah sakit.
2. Untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi dalam Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia rumah.

PUTU RUSDI ARIAWAN 4


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Konsep Dasar Sistem Informasi


Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information system).
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
sebagai berikut: Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan. Di dalam suatu
informasi terdapat beberapa komponen yang terkait dengan system informasi
yaitu:
1. Pemakai
2. Tujuan
3. Masukan – proses – keluaran
4. Data
5. Teknologi
6. Model
7. Pengendali

System informasi dapat digambarkan sebagai berikut:


Teknologi

Masukan  Proses  Keluaran 


Data Tujuan  Pemakai

Model Pengendalian

Bagan 1.Komponen yang terkait dalam system informasi

PUTU RUSDI ARIAWAN 5


2.2 Sistem informasi Sumber Daya manusia
Personil merupakan salah satu sumber daya fisik yang mengalir melalui
perusahaan yang diakui sebagai sumber daya yang berharga, dan departemen
sumber daya manusia berperan penting dalam arus tersebut. Departemen sumber
daya manusia, disebut SDM, merupakan suatu area fungsional perusahaan, yang
melaksanakan fungsi staf. SDM bertanggung jawab membawa personil dari
lingkungan ke perusahaan. Hal ini mencakup perekrutan, pewawancaraan dan
pengujian. Setelah personil diterima, SDM menyimpan catatan-catatan pegawai
dan keluarganya. Jika personil berhenti kerja, SDM melakukan wawancara keluar
untuk memperoleh pandangan mengenai kebijakan sumber daya manusia
perusahaan, dan mengatur program pensiun dari pegawai yang pensiun, atau
dengan kata lain, sumber daya manusia mendukung area fungsional lain dengan
membantu mendapatkan personil baru, mempersiapkan personil untuk melakukan
tugasnya, dan menangani semua pencatatan yang berhubungan dengan pegawai
dan mantan pegawai. Sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya
manusia perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia (human
resource information system). HRIS mengumpulkan dan memelihara data yang
menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi,
dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Subsistem input HRIS yang
mengadakan penelitian khusus mengenai pekerjaan-pekerjaan perusahaan
dilaksanakan oleh subsistem penelitian sumber daya manusia. Penelitian ini
mengungkapkan tugas-tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan, pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan, dan tingkat kompensasi yang sesuai.

2.3 Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit


Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit.

PUTU RUSDI ARIAWAN 6


Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang berbasis komputer
(Computer Based Hospital Information System) akan berhasil dengan baik,
apabila memperhatikan konsep-konsep dasar pengembangan sistem informasi.
Pada dasarnya rancang bangun/desain SIRS, secara global (rancangan
global) adalah identik antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya dan
yang membedakannya adalah dalam rancangan rinci. Secara global SIRS dibagi
menjadi 6 subsistem, yaitu:
1.Subsistem Layanan Kesehatan, yang dijabarkan lagi menjadi 3 modul, yaitu
(a) Modul Rawat Jalan,
(b) Modul Rawat Inap dan
(c) Modul Penunjang Medis,
2.Subsistem Rekam Medis,
3 Subsistem Personalia,
4.Subsistem Keuangan,
5.Subsistem Sarana/Prasarana dan
6.Subsistem Manajemen Rumah Sakit.
Rancangan global SIRS dapat dikatakan relatif stabil untuk waktu yang
lama, selama fungsi/tugas utama rumah sakit tidak berubah secara mendasar.
Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu dalam 2
hal penting yaitu (1) kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS dan (2) sasaran
dari pengembangan SIRS tersebut. Adapun tahapan yang dilakukan dalam
pengembangan SIRS terdiri dari 6 tahapan, yaitu
(1) Penyusunan RencanaInduk Pengembangan SIRS,
(2) Penyusunan Rancangan Global SIRS,
(3) Penyusunan RancanganDetail/Rinci SIRS,
(4) Pembuatan Prototipe,
(5) Implementasi SIRS,
(6) Operasionalisasi dan Pemantapan SIRS

PUTU RUSDI ARIAWAN 7


BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Prosedur Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam menganalisis adalah data sekunder yang
berasal dari kajian pustaka.

3.2 Prosedur Pengolahan Data


Setelah mendapat data mentah dari berbagai sumber, maka data
tersebut diolah dengan :
- Mencari hal-hal yang penting dari berbagai sumber data.
- Menarik kesimpulan yang menjawab rumusan masalah.
3.3 Teknik Mengambil Kesimpulan
Dalam menarik suatu kesimpulan diperlukan beberapa pertimbangan
seperti :
- Kesimpulan langsung berhubungan dengan rumusan masalah.

PUTU RUSDI ARIAWAN 8


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1Sistem Informasi Sumber Daya Manusia rumah sakit


Keterkaitan SI – SDMRS
Keterkaitan antara berbagai hal yang terkait dengan system informasi Sumber
Daya Manusia Rumah sakit, dapat dilihat seperti pada gambar berkut ini:
Sub fungsi Manajemen SDM
 Perencanaan
 Staffing
 Pelatihan dan
pengembangan karir
 Menajemen kerja
 Kompensasi
 Kualitas suasana kerja

Lingkungan Sistem Informasi lain


 Legal SIM Di dalam Organisasi
 Polik SDM  Payroll
 Sosial  General
ledger

System Informasi di luar Proses manajemen strategic


Organisasi  Pengembangan
 Asuransi pelayanan
 Dana pension  Diversifikasi
 Konsultan  Merger
pajak  Akusisi

Bagan 2. Keterkaitan SI – SDMRS

Pengembangan SI – SDMRS

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pengembangan


system Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit,adanya hal – hal yang perlu
diperhatikan seperti di bawah ini.

PUTU RUSDI ARIAWAN 9


Fungsi Spesifik
Formulir dan tampilan khusus
Laporan tersendiri
Analisis khusus
Elemen Data yang Unik

keadaan diatas memberikan gambaran adanya kekhususan pada system


informasi jenis ini, sehingga akan, yang memerlukan dan perhatian akan
petingnya pedoman tailor made.

Siklus Hidup SI – SDMRS


Secara umum siklus hidup pengembangan sistem terdiri atas enam tahap, yaitu :
1. Perencanaan Sistem
2. Analisis sistem
3. Rancangan sistem general (atau konseptual)
4. Evaluasi dan pemilihan sistem
5. Rancangan sistem terinci (atau fungsional)
6. Implementasi system
Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik,
tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem
serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu:
1. Merencanakan proyek-proyek sistem, terdiri dari:
a.mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik
perusahaan
b. mengidentifikasi proyek-proyek sistem;
c. menetapkan sasaran proyek-proyek sistem;
d. menetapkan kendala proyek-proyek sistem;
e. menentukan proyek-proyek sistem prioritas;
f. membuat laporan perencanaan sistem; dan
g. meminta persetujuan manajemen.

PUTU RUSDI ARIAWAN 10


2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari:
a. menunjuk team analis; dan
b. mengumumkan proyek pengembangan sistem.

3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan, terdiri dari:


a.mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran
proyek sistem
b.melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan
penelitian

Analisis Sistem
Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu
perusahaan, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahuluuntuk
memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem
yang sedang berjalan. Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan
sebagai berikut:
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam
menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan adalah:
1. Mengidentifikasi masalah (identify)
Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis sistem.
Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk
dipecahkan. Menentukkan titik keputusan dimana letak penyebab masalahnya
sehingga proses pemecahan masalahnya dapat lebih terarah.
2. Memahami kerja dari sistem yang ada (understand)
Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari secara
terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang
diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian. Analis sistem perlu

PUTU RUSDI ARIAWAN 11


mempelajari apa dan bagaimana operasi sistem yang ada sebelum mencoba
menganalisis permasalahan, kelemahan dan kelebihan sistem tersebut.
3. Menganalisis sistem (analize)
Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang
berjalan, kemudian melakukan analisis sistem secara keseluruhan serta
permasalahan yang terjadi untuk menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya
dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab pertanyaan
seperti: apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, siapa yang
mengerjakannya, dimana dikerjakannya. Untuk menganalisis kelemahan sistem
dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti: mengapa
dikerjakan, perlukah
dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik.

4. Laporan hasil analisis (report)


Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan
keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem,sehingga
memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai dokumentasi
bagi pengembangan sistem selanjutnya.

Aplikasi Teknologi Informasi untuk Mendukung


Manajemen Informasi Kesehatan
Secara umum masyarakat telah mengenal produk teknologi informasi
dalam beberapa bentuk diantaranya
perangkat keras
perangkat lunak
infrastruktur.
Perangkat keras meliputi beberapa perangkat yaitu perangkat input
(keyboard, monitor, touch screen, scanner, mike, camera digital, perekam video,
barcode reader, maupun alat digitasi lain dari bentuk analog ke digital). Perangkat
keras ini bertujuan untuk menerima masukan data/informasi ke dalam bentuk
digital agar dapat diolah melalui perangkat komputer. Selanjutnya, terdapat

PUTU RUSDI ARIAWAN 12


perangkat keras pemroses yang lebih kita kenal dengan sebutan CPU (central
procesing unit) dan memori komputer. Perangkat keras ini berfungsi untuk
mengolah serta mengelola sistem komputer dengan dikendalikan oleh sistem
operasi komputer. Selain itu, terdapat juga perangkat keras penyimpan data baik
yang bersifat tetap (hard disk) maupun portabel (removable disk). Perangkat keras
berikutnya adalah perangkat outuput yang menampilkan hasil olahan komputer
kepada pengguna melalui monitor, printer, speaker, LCD maupun bentuk respon
lainnya.
Selanjutnya dalam perangkat lunak dibedakan sistem operasi dan
perangkat aplikasi dimana contoh untuk perangkat system informasi adalah
Windows, Linux atau Mac yang memiliki tugas untuk mengelola hidup matinya
komputer, menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai
perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer. Sedangkan perangkat
aplikasi adalah program praktis yang digunakan untuk membantu pelaksanaan
tugas yang spesifik seperti menulis, membuat lembar kerja, membuat presentasi,
mengelola database dan lain sebagainya. Selain itu terdapat juga program utility
yang membantu sistem operasi dalam pengelolaan fungsi tertentu seperti
manajemen memori, keamanan komputer dan lain-lain.
Pada aspek infrastruktur, kita mengenal ada istilah jaringan komputer baik
yang bersifat terbatas dan dalam kawasan tertentu (misalnya satu gedung) yang
dikenal dengan nama Local Area Network maupun jaringan yang lebih luas,
bahkan bisa meliputi satu kabupaten atau negara atau yang dikenal sebagai Wide
Area Network (WAN). Saat ini, aspek infrastruktur dalam teknologi informasi
seringkali disatukan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Sehingga
muncul istilah konvergensi teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat PDA
(personal digital assistant) yang berperan sebagai komputer genggam tetapi sarat
dengan fungsi komunikasi (baik Wi-Fi, bluetooth maupun GSM) merupakan salah
satu contoh diantaranya.
Perangkat keras (baik input, pemroses, penyimpan, maupun output),
perangkat lunak serta infrastruktur, ketiga-tiganya memiliki potensi besar untuk
meningkatkan efektivitas maupun efisiensi manajemen informasi kesehatan.

PUTU RUSDI ARIAWAN 13


Beberapa contoh penting penggunaan system informasi di dalam SDM
Rumah Sakit:
1. Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)
Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis
komputer. Dalam laporan resminya, Intitute of Medicine mencatat bahwa hingga
saat ini masih sedikit bukti yang menunjukkan keberhasilan penerapan rekam
medis berbasis komputer secara utuh, komprehensif dan dapat dijadikan data
model bagi rumah sakit lainnya. Pengertian rekam medis berbasis Komputer
bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat
semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di
rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data
klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat
diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun
interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya
disertai dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan
pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter dapat
mematuhi protokol klinik
.
2. Teknologi penyimpan fortable
Salah satu aspek penting dalam pelayanan kesehatan yang menggunakan
pendekatan rujukan (referral system) adalah continuity of care. Dalam konsep ini,
pelayanan kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi
dengan tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi
data medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan
menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas
yang memungkinkan penyimpanan data sementara). Smart card sudah digunakan
di beberapa negara Eropa maupun AS sehingga memudahkan pasien, dokter
maupun pihak asuransi kesehatan. Dalam smart card tersebut, selain data
demografis, beberapa data diagnosisi terakhir juga akan tercatat. Teknologi
penyimpan portabel lainnya adalah model web based electronic health record

PUTU RUSDI ARIAWAN 14


yang memungkinkan pasien menyimpan data sementara kesehatan mereka di
Internet. Data tersebut kemudian dapat diakses oleh dokter atau rumah sakit
setelah diotorisasi oleh pasien. Teknologi ini merupakan salah satu model aplikasi
telemedicine yang tidak berjalan secara real time.
Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode
batang). Kode batang ini sudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai
penanda unik merek datang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah
supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug
Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk
menggunakan barcode sebagai penanda obat. Penggunaan bar code juga akan
bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakit dalam mempercepat
proses inventori. Selain itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai
penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (radio
frequency identifier) yang memungkinkan pengidentifikasikan identitas melalui
radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan
barcode reader, maka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat
tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai
dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database
komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.

3. Teknologi nirkabel
Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah
dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of
Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area
network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai
komputer dari satu terminal di nursing station. Saat itu, media yang digunakan
masih berupa kabel koaxial. Saat ini, jaringan nir kabel menjadi primadona karena
pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh
kabel. Melalui jaringan nir kabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam
database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.

PUTU RUSDI ARIAWAN 15


4. Komputer genggam (Personal Digital Assistant)
Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin
lumrah di kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di
bawah 35 tahun menggunakan PDA. PDA dapat digunakan untuk menyimpan
berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan
klinis tertentu. Beberapa situs di Internet memberikan contoh aplikasi klinis yang
dapta digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai
dengan jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses
terhadap database pasien di rumahs akit melalui jaringan Internet. Salah satu
contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis
pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya
dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan
feedback kepada rumah sakit.

4.2 Faktor – faktor mempengaruhi dalam Sistem Informasi Sumber Daya


Manusia rumah sakit
Subsistem penelitian sumber daya manusia mengumpulkan data melalui
proyek penelitian khusus yaitu :
a. Penelitian suksesi, dilakukan untuk mengidentifikasi orang-orang dalam
perusahaan yang merupakan calon bagi posisi yang akan tersedia.
b. Analisis dan evaluasi jabatan, mempelajari setiap jabatan dalam suatuarea
untuk menentukan lingkup dan mengidentifikasikan pengetahuandan keahlian
yang diperlukan.
c. Penelitian keluhan, membuat tindak lanjut atas keluhan yang di sampaikan
pegawai untuk berbagai alasan. Subsistem output HRIS yang mencakup
semua aplikasi yang membantu perusahaan mengantisipasi kebutuhan SDM
di masa depan, seperti bagan organisasi, perkiraan gaji, analisis/evaluasi
pekerjaan, dan pembuatan model kerja adalah subsistem perencanaan tenaga
kerja. Sedangkan subsistem perekrutan digunakan untuk menelusuri lamaran-
lamaran kerja sebelum dipanggil, juga untuk melakukan pencarian internal
untuk mengidentifikasi pegawai yang patut dipertimbangkan untuk

PUTU RUSDI ARIAWAN 16


kesempatan kerja yang berkembang dalam perusahaan. Sumber daya manusia
melaksanakan empat kegiatan utama, yaitu :
1. Perekrutan dan Penerimaan
SDM membantu membawa pegawai baru ke dalam organisasi
denganmemasang iklan lowongan kerja dengan memberitahukan posisi yang
dibutuhkan melalui Koran atau Radio, dan mengurus ujian bagi pegawai.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Selama periode kepegawaian, SDM dapat mengatur berbagai program
pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data
SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai, dan
memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang
mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya data
perusahaan akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai.
Kegiatan manajemen data mencakup :
a. Pengumpulan data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir
yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
b. Integritas dan pengujian
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya
berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan
sebelumnya.
c. Penyimpanan
Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau piringan
magnetik.
d. Pemeliharaan Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data
yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumber daya tetap mutakhir.
e. Keamanan

PUTU RUSDI ARIAWAN 17


Data dijaga untuk mencegah penghanta dijaga untuk mencegah
penghanunaan.
f. Organisasi Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemakai.
g. Pengambilan Data tersedia bagi pemakai.

4. Penghentian dan administrasi tunjangan


Selama seseorang dipekerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket
tunjangan seperti: rumah sakit, asuransi kesehatan. Setelah penghentian, SDM
mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Salah fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia adalah fungsi
pengadaan. Kegiatan pengadaan pegawai merupakan kegiatan yang sangat
penting, sulit dan sangat kompleks karena untuk mendapatkan dan
menempatkan orang-orang yang kompeten serasi serta efektif tidaklah
semudah menempatkan berbagai peralatan seperti mesin yang telah memiliki
fungsi yang jelas dan tidak akan berubah fungsi karena mesin
adalah benda mati sedangkan pengadaan dan penempatan pegawai
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan manusia. Pengertian
pengadaan menurut Hasibuan, pengadaan adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif
dan efisien membantu tercapainya tujuan organisasi.
Pengadaan pegawai ini merupakan langkah pertama dan
mencerminkan berhasil-tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Jika
pegawai yang diterima kompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan
relatif mudah, sebaliknya bila pegawai yang diperoleh kurang memenuhi
persyaratan maka sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.

4.3 Hambatan dan Kendala dalam sumber daya manusia rumah sakit
Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam
penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika
masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data

PUTU RUSDI ARIAWAN 18


administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu
kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan
semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi
pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI
kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan
pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya.
Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan
tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan
tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya
aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis.

PUTU RUSDI ARIAWAN 19


BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan. Sistem informasi rumah sakit
adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data,
penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian
informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit sehingga di dalam suatu
rumah sakit dibutuhkan adanya suatu sistem informasi

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah perlunya penjelasan yang lebih
dalam terhadap SDM yang ada mengenai tentang TI di dalam sistem informasi,
Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan
salah satu kuncinya.

PUTU RUSDI ARIAWAN 20


DAFTAR PUSTAKA

Boar, Bernard H., The Art of Strategic Planning for Information Technology, 1st
ed., John Wiley & Sons, 1993
Dalmy Iskandar, Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan dan Pasien, Sinar Grafika,
1998
Sabarguna,Boy S,Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit,Konsorsium Rumah
Sakit Islam Jateng,2003
Weilert, Michael, “Implementing Informa-tion Systems” dalam buku Clinical
Laboratory Medicine, Laboratoy and Hos-pital Information Systems,
W.B.Saunders Co, 1991
Kuhn, Klaus A; Lenz, Richard; Blaser, Rainer, Building a Hospital Information
System : Design Considerations Based on Results from Europe-wide Selection
Process, The 1999 American Medical Informatics Association Symposium, 1999
http://www.amia.org/pubs/symposia/D0056 14.PDF

PUTU RUSDI ARIAWAN 21


BIODATA PENULIS

Nama : Putu Rusdi Ariawan

TTL : Denpasar. 19 April 1990

Agama : Hindu

Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana

Email : turusdi.info@gmail.com

www.facebook.com/turusdi

PUTU RUSDI ARIAWAN 22

Anda mungkin juga menyukai