Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322

Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E- ISSN 2503-2933 2495

Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan


SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang Menggunakan
TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)

Rasyid Ramadhani Dharmawan*1, Luthfi Ramadani2, Falahah3


1,2,3
Prodi S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom, Bandung
e-mail: 1rasyidrrd@student.telkomuniversity.ac.id, 2luthfi@telkomuniversity.ac.id,
3
falahah@telkomuniversity.ac.id

Abstrak
Dalam rangka meningkatkan pelayanan berupa penyedia jasa pelayanan kesehatan
baik kuratif maupun rehabilitatif kepada masyarakat, Rumah Sakit XYZ membutuhkan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
operasional rumah sakit. SIMRS bertujuan untuk melaksanakan kebijakan penyederhanaan
birokrasi untuk mewujudkan organisasi yang lebih proporsional, efektif, dan efisien guna
meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan yang disebutkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan. Dalam mengembangkan SIMRS membutuhkan sebuah rancangan yang
disebut Enterprise Architecture (EA). EA dapat memudahkan rumah sakit untuk membuat
rencana strategi bisnis dan merancang sebuah sistem yang terintegrasi satu dengan yang lain
untuk membuat proses bisnis organisasi menjadi lebih efisien. Batasan jurnal pada
perancangan EA SIMRS ini yaitu pada Bidang Pelayanan Penunjang Rumah Sakit XYZ.
Perancangan EA dilakukan menggunakan referensi dari Permenkes SIMRS, Renstra Rumah
Sakit XYZ, dan Framework EA yaitu TOGAF ADM. Perancangan EA ini menghasilkan
enterprise architecture pada Rumah Sakit XYZ yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam
mengembangkan sistem informasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.

Kata kunci—Rumah Sakit, Arsitektur Enterprise, SIMRS, TOGAF ADM

Abstract
To improve services in the form of providing health services, both curative and
rehabilitative to the community, XYZ Hospitals require a Hospital Information System (HIS) to
improve the efficiency and effectiveness of hospital operations. HIS aims to implement a policy
of simplifying the bureaucracy to create a more proportional, effective, and efficient
organization to improve the performance of the implementation of the Ministry of Health's
duties as stated in the Minister of Health Regulation Number 25 of 2020 concerning
Organization and Work Procedures of the Ministry of Health. HIS Developing requires a design
called Enterprise Architecture (EA). EA can make it easier for hospitals to make business
strategic plans and design a system that is integrated to make the organization's business
processes more efficient. The limitation of the journal on the design of this EA is in the Support
Service Field for XYZ Hospital. The EA design is carried out using references from the HIS
Minister of Health Regulation, XYZ Hospital Strategic Plans, and the EA Framework, namely
TOGAF ADM. This EA design produces an enterprise architecture at the Regional General
Hospital which is expected to be a reference in developing information systems to improve
health services to the community.

Received 2012; Accepted July 10th, 2012 http://jurnal.mdp.ac.id jatisi@mdp.ac.id


2496 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E-ISSN 2503-2933

Keywords—Hospital, Enterprise Architecture, HIS, TOGAF ADM

1. PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah salah satu organisasi yang menyediakan sarana pelayanan kesehatan
secara kompleks dengan pengetahuan medis dan fasilitas kesehatan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam hal kesehatan [1]. Sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat, rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dan diharapkan dapat berperan
optimal dalam mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat [2].Transformasi digital sangat
dibutuhkan dalam bidang kesehatan untuk mendukung segala program dan tujuan[3].
Pengembangan sistem informasi diberbagai aspek untuk mendorong kemudahan dalam
manajemen tatakelola dan informasi [4]. Sebagai institusi pelaksana pelayanan kesehatan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu melakukan penetapan Rencana Strategis dalam
laporan kinerja yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan
dalam periode lima tahun dengan mempertimbangkan potensi, peluang, dan kendala yang ada
atau yang mungkin muncul sehingga secara realistis dapat mengantisipasi hambatan dalam
pembangunan di masa depan [5].
Dijelaskan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2013 Tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), didalamnya berisi mengenai setiap rumah sakit
diwajibkan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan operasional rumah sakit
dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit, pembentukan sistem informasi
manajemen rumah sakit dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan rumah sakit di indonesia [6]. Selain itu pada Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, didalamnya
memuat untuk pelaksanaan kebijakan dalam penyederhanaan birokrasi untuk mewujudkan
organisasi yang lebih proporsional, efektif, dan efisien sehingga meningkatkan kinerja
pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan [7].
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem informasi yang
komprehensif dan terintegrasi dirancang untuk mengelola administrasi, keuangan, dan aspek
klinis rumah sakit. Sebagai dukungan medis, penerapan SIMRS bertujuan untuk meningkatkan
proses pelayanan kesehatan dan proses pelayanan informasi data yang lebih transparan serta
efisien, khususnya pada manajemen rumah sakit dengan memanfaatkan sistem informasi [8].
Rumah Sakit XYZ perlu menerapkan sistem informasi secara menyeluruh karena SIMRS
memiliki peran besar dalam organisasi kesehatan, semakin tinggi kebutuhan data kesehatan
yang kompleks dengan adanya pemanfaatan sistem informasi yang tepat akan mempermudah
proses pelayanan dan menyederhanakan kegiatan manajemen ataupun birokrasi [9].
Dalam merancang sebuah sistem aplikasi yang terintegrasi membutuhkan sebuah
rancangan yang disebut Enterprise Architecture (EA). EA adalah cetak biru organisasi yang
menentukan bisnis, data, aplikasi, dan teknologi yang digunakan agar tercapainya visi misi dan
tujuan organisasi [10]. Dalam peran organisasi, EA dapat menyelesaikan permasalahan terhadap
proses yang tidak efisien dan memaksimalkan penggunaan sistem informasi untuk mendukung
organisasi [11]. EA dapat memudahkan rumah sakit untuk membuat rencana strategi bisnis dan
merancang sebuah sistem yang terintegrasi satu dengan yang lain untuk membuat proses bisnis
organisasi menjadi lebih efisien [12]. Dengan adanya integrasi dalam sistem akan memudahkan
dan meminimalisir dampak negatif dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan [13].
Pengembangan SIMRS menggunakan Perancangan EA, dapat menjadi inovasi bagi rumah sakit
untuk mengembangkan teknologi untuk menunjang proses pelayanan rumah sakit yang lebih
efisien [14]. Perancangan EA pada penelitian ini menggunakan framework TOGAF (The Open

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E- ISSN 2503-2933 2497

Group Architecture Framework) versi 9.2 dengan metode ADM (Architecture Development
Method). Perencanaan arsitektur enterprise pada penelitian ini menghasilkan artefak target
arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan opportunities and solutions. Dari
penelitian ini diharapkan Rumah Sakit XYZ terutama pada Bidang Pelayanan Penunjang dapat
membangun sistem dengan acuan artefak yang telah dirancang sesuai dengan visimisi dan
tujuan organisasi guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian berfungsi untuk menentukan tahapan dalam pengelolaan informasi dan
pengolahan hasil identifikasi yang dilakukan pada rumah sakit. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan pengumpulan data
melalui proses wawancara, studi literatur, dan studi lapangan untuk mendapatkan informasi
tentang kondisi eksisting yang ada pada rumah sakit [15]. Data yang telah terkumpul
selanjutnya dilakukan identifikasi permasalahan untuk menciptakan solusi yang akan
digambarkan pada arsitektur target.
Tahapan pada penelitian ini terbagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap inisiasi, tahap
identifikasi, tahap analisis dan perancangan, dan tahap kesimpulan dan saran. Tahapan yang
dilakukan dalam perancangan enterprise architecture pada Rumah Sakit XYZ dapat dilihat
Gambar 1 Metode Penelitian.

Gambar 1. Metode Penelitian

Tahap inisiasi adalah tahap perencanaan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian.
Dalam tahap inisiasi dilakukan survei untuk menentukan rumah sakit yang akan diangkat
menjadi objek penelitian. Dalam tahap ini juga dilakukan studi literatur, studi lapangan, dan
wawancara. Tujuan akhir dari tahap ini adalah mendapatkan persetujuan dari rumah sakit terkait
untuk melaksanakan penelitian yang dalam hal ini adalah Rumah Sakit XYZ.
Tahap identifikasi adalah tahap pengumpulan data yang dapat mendukung penelitian
untuk mengidentifikasi kondisi existing dan permasalahan yang ada.

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2498 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E-ISSN 2503-2933

Tahap analisis dan perancangan adalah tahap perancangan enterprise architecture pada
fungsi yang dipilih yaitu fungsi Pelayanan Penunjang pada Rumah Sakit XYZ. Pada tahap ini
seluruh langkah didasarkan pada fase-fase TOGAF ADM yaitu preliminary phase, architecture
vision, business architecture, information system architecture (data architecture & application
architecture), dan opportunities and solutions [10]. Pada Tabel 1 Pemetaan Metodologi Fase
TOGAF ADM menjelaskan mengenai Fase TOGAF ADM yang dilaksanakan pada penelitian
ini.

Tabel 1. Pemetaan Metodologi Fase TOGAF ADM


Fase Input Proses Output
Preliminary Phase 1. Profil Rumah 1. Identifikasi Nilai 1. Principle Catalog
Sakit Dasar
2. SOP Rumah 2. Identifikasi dan
Sakit Menyusun
3. Hasil Wawancara Prinsip Arsitektur
Phase A: 1. Profil Rumah 1. Identifikasi 1. Solutions
Architecture Vision Sakit Kapabilitas Concept Diagram
2. SOP Rumah Bisnis 2. Value Chain
Sakit 2. Identifikasi KPI Diagram
3. Hasil Wawancara 3. Identifikasi
Kebutuhan Bisnis
Phase B: Business 1. Kondisi Eksisting 1. Identifikasi 1. Identifikasi
Architecture Bisnis Rumah Kondisi Eksisting Permasalahan
Sakit Bisnis Eksisting
2. SOP Rumah 2. Perencanaan 2. GAP Analysis
Sakit Kondisi Target Business
3. Rencana Strategis Bisnis Architecture
Rumah Sakit 3. Merancang Gap
4. Hasil Wawancara Analysis
Phase C: 1. Kondisi Eksisting 1. Identifikasi 1. Data
Information System Data Rumah Kondisi Eksisting Dissemination
Architecture (Data 2. SOP Rumah Data Diagram
Architecture) Sakit 2. Identifikasi
3. Rencana Strategis SIMRS Eksisting
Rumah Sakit 3. Merancang
4. Dokumentasi Kondisi Target
SIMRS Data
5. Hasil Wawancara
Phase C: 1. Kondisi Eksisting 1. Identifikasi 1. Application /
Information System Aplikasi Rumah Kondisi Eksisting Function Matrix
Architecture Sakit Aplikasi 2. Application
(Application 2. SOP Rumah 2. Identifikasi Communication
Architecture) Sakit SIMRS Eksisting Diagram
3. Rencana Strategis 3. Merancang
Rumah Sakit Kondisi Target
4. Dokumentasi Aplikasi
SIMRS
5. Hasil Wawancara
Phase E: 1. Kondisi Eksisting 1. Identifikasi 1. Project Catalog

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E- ISSN 2503-2933 2499

Fase Input Proses Output


Opportunities and Aplikasi Rumah Kondisi Eksisting
Solutions Sakit Aplikasi
2. SOP Rumah 2. Identifikasi
Sakit SIMRS Eksisting
3. Rencana Strategis 3. Identifikasi
Rumah Sakit Persiapan
4. Dokumentasi Perancangan
SIMRS Kondisi Target
5. Hasil Wawancara 4. Merancang
Kondisi Target
Aplikasi

Keterangan: Phase D: Technology Architecture tidak disertakan karena perancangan arsitektur


teknologi dilakukan berdasarkan kapabilitas dan kebijakan rumah sakit dalam pengelolaan
SIMRS.

Tahap kesimpulan dan saran adalah berisi hasil evaluasi dan pembahasan yang
dilakukan pada tahap sebelumnya serta seluruh output yang dihasilkan dalam perancangan
enterprise architecture.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. 1 Preliminary Phase
Tahap ini berfungsi untuk menetapkan kapabilitas arsitektur yang sesuai dengan prinsip
pada rumah sakit. Prinsip ini akan sebagai dasar mengembangkan enterprise architecture. Pada
tahapan ini dilakukan analisis terhadap profil rumah sakit dan wawancara untuk memperoleh
data. Keluaran yang dihasilkan dari fase ini adalah Tabel 2 Principle Catalog yang berisi prinsip
dalam perancangan enterprise architecture Rumah Sakit XYZ.

Tabel 2. Principle Catalog


No Arsitektur Prinsip
1 Business Architecture Menjunjung tinggi integritas
Mutu pelayanan kesehatan
Tanggung jawab profesi
Kesiapsediaan dalam pelayanan
Efisiensi dalam bekerja
Menjalankan koordinasi sebagai satu kesatuan
Kepatuhan hukum
Evaluasi dan pengawasan pelayanan kesehatan
2 Data Architecture Aset data
Distribusi data
Fleksibilitas data
Integrasi data
Akurasi data
Transparansi data
Keamanan data

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2500 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E-ISSN 2503-2933

No Arsitektur Prinsip
3 Application Architecture Kapabilitas aplikasi
Hak akses aplikasi
Integrasi aplikasi
Ketersediaan aplikasi
User friendly
Kemudahan modifikasi
4 Technology Architecture Kapabilitas teknologi
Interoperabilitas teknologi
Kontrol teknologi
Keamanan teknologi
Adaptasi teknologi

3. 2 Architecture Vision
Tahap ini berfungsi untuk menjelaskan tentang ruang lingkup perancangan arsitektur,
mengidentifikasi stakeholder, membuat visi arsitektur, dan mendapat persetujuan untuk
melanjutkan perancangan arsitektur ke fase selanjutnya. Pada tahapan ini dilakukan analisis
terhadap kapabilitas bisnis, KPI, dan kebutuhan bisnis rumah sakit. Keluaran yang dihasilkan
dari tahapan ini adalah Gambar 2 Solution Concept Diagram yang menggambarkan tentang
orientasi model solusi dan Gambar 3 Value Chain Diagram yang menggambarkan fungsi bisnis
yang ada pada Bidang Pelayanan Penunjang Rumah Sakit XYZ.

Keterangan : Aplikasi Target

Gambar 2. Solution Concept Diagram

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E- ISSN 2503-2933 2501

Gambar 3. Value Chain Diagram

3. 3 Business Architecture
Tahap ini berfungsi untuk menjelaskan tentang kebutuhan Rumah Sakit XYZ dalam
melaksanakan fungsi bisnis dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Pada tahap ini, dilakukan
analisis dan wawancara untuk mendapatkan data mengenai kondisi eksisting dan kebutuhan
bisnis pada Bidang Pelayanan Penunjang Rumah Sakit XYZ. Keluaran yang dihasilkan dari
tahapan ini adalah Identifikasi Permasalahan Eksisting untuk mengetahui permasalahan yang
ada dalam proses bisnis dan Tabel 3 Gap Analysis Business Architecture untuk menjelaskan
solusi untuk memenuhi permasalahan yang ada pada kondisi eksisting rumah sakit.

Identifikasi Permasalahan Eksisting


Identifikasi dilakukan untuk mengetahui adanya permasalahan dalam proses bisnis,
sehingga akan tercipta usulan perbaikan yang diharapkan dapat memberi dampak positif dalam
proses bisnis agar menjadi lebih efektif dan efisien. Permasalahan yang ditemukan dalam proses
identifikasi meliputi:
1. Pelaksanaan Layanan Fasilitas Penunjang
Proses pelaporan masih dilakukan secara manual dengan cara mengubah dari format laporan
yang telah ditetapkan secara berulang. Hal ini menyebabkan adanya kesalahan dalam
pengetikan dan ketidaksesuaian antara data di aplikasi dan dokumen laporan. Usulan yang
diberikan adalah menambahkan fitur cetak laporan otomatis pada Program Pembelian
menggunakan data yang telah masuk dalam aplikasi dengan memanfaatkan format laporan
yang telah ditetapkan. Usulan ini diharapkan dapat membuat proses menjadi lebih efisien
dan mengurangi biaya operasional.
2. Pelaksanaan Diklat
Belum adanya penerapan aplikasi sistem informasi, sehingga dalam proses administrasi
diklat hingga pengarsipan masih secara manual. Hal ini menyebabkan akses data yang tidak
fleksibel dan penyimpanan data yang rawan hilang, khususnya pada pendataan peserta diklat
dan riwayat diklat. Usulan yang diberikan adalah mengembangkan sistem informasi Program
Diklat pada fungsi bisnis.

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2502 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E-ISSN 2503-2933

3. Pengelolaan Litbang
Belum adanya penerapan aplikasi sistem informasi, sehingga dalam proses administrasi
litbang hingga pengarsipan masih secara manual. Hal ini menyebabkan akses data yang tidak
fleksibel dan penyimpanan data yang rawan hilang, khususnya pada pendataan peserta
litbang dan arsip penelitian serta. Usulan yang diberikan adalah mengembangkan sistem
informasi Program Litbang pada fungsi bisnis.
4. Pengelolaan Rumah Tangga
Belum adanya penerapan aplikasi sistem informasi, sehingga data dalam pengelolaan dan
pemanfaatan sarana prasarana tidak terdokumentasi. Hal ini menyebabkan adanya kesulitan
dalam proses pelacakan dan evaluasi sarana prasarana. Usulan yang diberikan adalah
mengembangkan sistem informasi Program Rumah Tangga.
5. Pelaksanaan Keamanan dan Ketertiban
Belum adanya penerapan aplikasi sistem informasi, sehingga data dalam pengelolaan dan
koordinasi keamanan dan ketertiban tidak terdokumentasi. Hal ini menyebabkan
ketidaksinkronan dalam koordinasi dan arsip pengawasan yang sulit diakses. Usulan yang
diberikan adalah mengembangkan sistem informasi Program Keamanan dan Ketertiban.
Berdasarkan identifikasi permasalahan eksisiting yang telah didefinisikan diatas, maka
perlu dilakukan perbaikan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas pelayanan
rumah sakit. Oleh karena itu, usulan perbaikan dari hasil analisis yang dilakukan dapat dilihat
pada Tabel 3 Gap Analysis Business Architecture.

Tabel 3. Gap Analysis Business Architecture


Pelaksanaan
Pelaksanaan
Layanan Pengelolaan Pengelolaan
Fungsi Bisnis Pelaksanaan Diklat Keamanan dan
Fasilitas Litbang Rumah Tangga
Ketertiban
Penunjang
Keterangan Improvement Improvement Improvement Improvement Improvement
Perubahan Menambahkan Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan
fitur rekap sistem informasi sistem informasi sistem informasi sistem informasi
laporan otomatis Program Diklat Program Litbang Program Rumah Program Keamanan
pada Program untuk menunjang untuk menunjang Tangga untuk dan Ketertiban
Pembelian proses pelayanan proses pelayanan menunjang proses untuk menunjang
diklat litbang pelayanan rumah proses keamanan
tangga dan ketertiban

3. 4 Data Architecture
Tahap ini berfungsi untuk menjelaskan tentang pengelolaan data pada rumah sakit.
Perancangan fase ini memiliki tujuan untuk memenuhi tujuan berdasarkan kebutuhan pada
arsitektur bisnis. Fase ini dirancang dengan sumber data diambil dari wawancara dan
Dokumentasi SIMRS Rumah Sakit XYZ. Keluaran dari fase ini adalah Gambar 4 Data
Dissemination Diagram yang menggambarkan pemetaan aplikasi dan data yang digunakan
dalam fungsi bisnis Bidang Pelayanan Penunjang Rumah Sakit XYZ.

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E- ISSN 2503-2933 2503

Keterangan: Entitas Data Target


Aplikasi Target
Aplikasi Diluar Bidang yang Memiliki Keterkaitan

Gambar 4. Data Dissemination Diagram

3. 5 Application Architecture
Tahap ini berfungsi untuk menjelaskan tentang pengelolaan aplikasi pada rumah sakit.
Perancangan fase ini memiliki tujuan untuk memenuhi tujuan berdasarkan kebutuhan pada
arsitektur aplikasi. Fase ini dirancang dengan sumber data diambil dari wawancara dan
Dokumentasi SIMRS Rumah Sakit XYZ. Keluaran dari fase ini adalah Tabel 4 Application /
Function Matrix yang menggambarkan keterkaitan aplikasi dengan fungsi bisnis dan Gambar 5
Application Communication Diagram yang menggambarkan interaksi antar aplikasi yang ada
pada Bidang Pelayanan Penunjang Rumah Sakit XYZ.

Tabel 4. Application / Function Matrix


Business Pelaksanaan Pelaksanaan
Function Pengelolaan
Fasilitas Pelaksanaan Pengelolaan Keamanan
Rumah
Application Pelayanan Diklat Litbang dan
Tangga
Component Penunjang Ketertiban
Program √
Pembelian
Program √
Diklat

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2504 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E-ISSN 2503-2933

Business Pelaksanaan Pelaksanaan


Function Pengelolaan
Fasilitas Pelaksanaan Pengelolaan Keamanan
Rumah
Application Pelayanan Diklat Litbang dan
Tangga
Component Penunjang Ketertiban
Program √
Litbang
Program √ √ √
Rumah
Tangga
Program √ √
Keamanan
dan
Ketertiban
Keterangan : Interaksi Target

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E- ISSN 2503-2933 2505

Keterangan: Aplikasi Target


Aplikasi Diluar Bidang yang Memiliki Keterkaitan

Gambar 5. Application Communication Diagram

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2506 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E-ISSN 2503-2933

3. 6 Opportunities and Solutions


Tahap ini berfungsi untuk menjelaskan evaluasi dari perancangan arsitektur yang telah
disusun pada fase sebelumnya. Fase ini dirancang dengan sumber data diambil dari wawancara
dan Dokumentasi SIMRS Rumah Sakit XYZ. Keluaran dari fase ini adalah Tabel 5 Project
Catalog yang menjelaskan hasil identifikasi project yang menjadi usulan dalam usaha
pemenuhan gap, termasuk persiapan dan hal yang berkaitan dengan project usulan yang ada
pada Bidang Pelayanan Penunjang Rumah Sakit XYZ.

Tabel 5. Project Catalog


No Project Sub Project Service / Application Dependencies
1 Implementasi Modul Aplikasi Dokumentasi Aplikasi SIMRS Eksisting
Perancangan Program Server Perancangan Server Infrastruktur
Aplikasi SIMRS Target Teknologi
Training Pegawai Pelaksanaan Diklat Kemampuan SDM
SOP Rapat Bidang Kebijakan Rumah
Pembagian Fungsi Sakit
Kerja
2 Implementasi Fitur Fitur Aplikasi Pengembangan Fitur SIMRS Eksisting
Pelaporan Otomatis Format Laporan Penetapan Format Kebijakan Rumah
Dalam Pengembangan Laporan Sakit
Aplikasi SIMRS SOP Rapat Bidang
Program Pembelian
3 Implementasi Integrasi Skema Pertukaran Data Pemetaaan Alur Data Kebijakan Rumah
Aplikasi SIMRS Sinkronisasi Data Sakit
4 Implementasi Hak Filter Data Manajemen Pengelolaan Struktur Organisasi
Akses Aplikasi SIMRS Data Rumah Sakit
Integrasi Data Tugas dan Fungsi
Unit
Transformasi Data Infrastruktur
Teknologi Rumah
Sakit
5 Implementasi Skema Pertukaran Data Audit Sistem Informasi Infrastruktur Basis
Pengembangan Quality Assurance Data
Backend Aplikasi Security Audit Security Service Keamanan Sistem
SIMRS Informasi
6 Implementasi Server Pengembangan Infrastruktur
Perancangan Server Infrastruktur Teknologi Teknologi
Aplikasi Sebagai Prototype Testing Audit Sistem Informasi Kapabilitas Aplikasi
Pemenuhan Penetration Testing Kapabilitas Server
Pengembangan SIMRS

4. KESIMPULAN

Penelitian perancangan enterprise architecture dilakukan di Rumah Sakit XYZ dengan


fokus Bidang Pelayanan Penunjang yang memiliki permasalahan terkait proses pelayanan yang
masih dilakukan secara manual, sehingga belum adanya integrasi dan penyimpanan data yang
mendukung dalam tujuan strategis rumah sakit khususnya pada pencapaian implementasi
SIMRS.
Penelitian perancangan enterprise architecture dilaksanakan dengan menggunakan
TOGAF ADM 9.2 sebagai framework perancangannya. Perancangan enterprise architecture
dilakukan pada fase Preliminary Phase, Architecture Vision, Business Architecture, Data
Architecture, Application Architecture, dan Opportunities and Solutions.

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E- ISSN 2503-2933 2507

Berdasarkan analisis kondisi eksisting, ditemukan kekurangan pada proses pelayanan


yang masih dilakukan secara manual dan implementasi SIMRS yang belum optimal. Analisis
pada business architecture menunjukkan bahwa pada proses diklat litbang dan rumah tangga
keamanan belum menerapkan sistem informasi, sehingga pada proses pelayanan masih
dilakukan secara manual. Pada pengelolaan pelaporan juga masih disusun secara manual. Maka
perlu dilakukan perbaikan pada proses bisnis yang kemudian menjadi target pada business
architecture. Analisis pada data architecture menunjukkan bahwa implementasi SIMRS belum
menyeluruh sehingga pengelolaan data masih dilakukan secara manual, sehingga timbul adanya
duplikasi data dan akses data yang terbatas. Maka perlu dilakukan perbaikan pada arsitektur
data yang kemudian menjadi target pada data architecture. Analisis pada application
architecture menunjukkan bahwa implementasi SIMRS belum menyeluruh, terlihat pada proses
diklat litbang dan rumah tangga keamanan ketertiban belum menerapkan aplikasi program yang
menunjang proses pelayanan. Pada aplikasi SIMRS yang sudah ada juga belum memiliki fitur
pelaporan otomatis yang seharusnya dapat diimplementasikan untuk proses birokrasi yang lebih
efisien. Maka perlu dilakukan perbaikan pada aplikasi yang kemudian menjadi target pada
application architecture.
Diharapkan perancangan enterprise architecture dapat membantu menyelesaikan
permasalahan yang dialami oleh Rumah Sakit XYZ. Sehingga dapat mendukung Rumah Sakit
dalam mewujudkan visi misi dan tujuan yang diinginkan.

5. SARAN

Pengembangan dari penelitian adalah perancangan lebih detail berisi tahapan fase
TOGAF ADM selanjutnya sehingga menghasilkan rancangan yang lebih kompleks untuk
diimplementasikan pihak rumah sakit.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis memberikan ucapan terima kasih kepada Rumah Sakit XYZ karena telah
memberikan dukungan pada penelitian ini sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA

[1] I. H. M. Aas, “Organizational Change: Decentralization in Hospitals,” Int. J. Health


Plann. Manage., Vol. 12, No. 2, pp. 103–114, 1997, doi: 10.1002/(SICI)1099-
1751(199704)12:2<103::AID-HPM461>3.0.CO;2-5.

[2] Sutopo JK, “Studi Evaluasi Kepuasan Pelayanan Informasi RSUD ‘dr.Raden Soedjati
Soemodiarjo’ Kabupaten Grobogan Tahun 2012,” Journal of Rural and Development,
Vol. III, No. I. pp. 15–24, 2012.

[3] M. I. Alhari, W. Febriyani, W. T. Jonson, and A. A. N. Fajrillah, “Perancangan Smart


Village Platform Aplikasi Edukatif untuk Pengentasan Stunting serta Monitoring
Kesehatan Ibu Hamil,” J. Ilm. Teknol. Inf. Asia, Vol. 15, No. 1, p. 51, 2021, doi:
10.32815/jitika.v15i1.562.

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2508 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2495-2508 E-ISSN 2503-2933

[4] M. I. Alhari, H. Nuraliza, A. Amalia, and N. Fajrillah, “Implementasi Aplikasi Smart


City pada Management Informasi Mitigasi Bencana Kekeringan,” J. Ilm. Teknol. Inf.
Asia, Vol. 16, No. 1, pp. 9–18, 2022.

[5] Sekretariat Negara RI, “Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 18/2020: Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024,” pp. 1–7, 2020.

[6] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Permenkes RI Nomor 82 tentang Sistem


Informasi Manajemen Rumah Sakit,” No. 87, pp. 1–36, 2013, [Online]. Available:
https://www.kemhan.go.id/.

[7] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Permenkes RI Nomor 25 Tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,” Vol. 68, No. 1, pp. 1–12, 2020,
[Online]. Available: https://peraturan.bpk.go.id/

[8] B. B. B. Susilo and K. Mustofa, “Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen


Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD Praya Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara
Barat,” J. Inf. Syst. Public Heal., Vol. 4, No. 1, pp. 1–15, 2019.

[9] SuryantokoI, Agnes, and A. Faisol, “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan di RUMKITAL Marinir Cilandak,” J. Manaj.
Dan Adm. Rumah Sakit Indones., Vol. 4, No. 2, pp. 2865–6583, 2020, [Online].
Available: http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI.

[10] The Open Group, “The Open Group Standard The TOGAF® Standard, Version 9.2,”
pp. 1–181, 2018, [Online]. Available: https://pubs.opengroup.org/architecture/togaf9-
doc/arch/.

[11] R. D. A. Pramesti, “Enterprise Architecture Sebagai Optimalisasi Proses dan


Pengembangan Teknologi Informasi Menggunakan Togaf Adm (Studi Kasus: PT Xyz),”
JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi), Vol. 8, No. 4, pp. 1945–1959, 2021,
doi: 10.35957/jatisi.v8i4.1127.

[12] P. W. Handayani et al., “Health Referral Enterprise Architecture Design in Indonesia,”


Healthc. Inform. Res., Vol. 25, No. 1, pp. 3–11, 2019, doi: 10.4258/hir.2019.25.1.3.

[13] D. X. Peng, Y. Ye, B. Feng, D. X. Ding, and G. R. Heim, “Impacts of Hospital


Complexity on Experiential Quality: Mitigating Roles of Information Technology,”
Decis. Sci., Vol. 51, No. 3, pp. 500–541, 2020, doi: 10.1111/deci.12368.

[14] N. Fadilla and W. Setyonugroho, “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Dalam
Meningkatkan Efisiensi: Mini Literature Review,” Tek. Inform. dan Sist. Inf., Vol. 8, No.
1, pp. 357–374, 2021.

[15] B. Setyawan, “Enterprise Architecture Untuk Industri Truk Logistik di Indonesia,”


JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi), Vol. 9, No. 2, pp. 1175–1186, 2022,
doi: 10.35957/jatisi.v9i2.2027.

Rasyid, et., al [Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ)]

Anda mungkin juga menyukai