(Minggu 3 / Sesi 4)
Anggota kelompok :
Dimas Bayu Nugroho – 2201853223
Jamal Saripudin – 2440126032
Erig Marotta – 2440116712
Kevin Haryanto - 24019634242
This study source was downloaded by 100000871172947 from CourseHero.com on 09-10-2023 03:34:40 GMT -05:00
ISY6S316035 - Enterprise Architecture
https://www.coursehero.com/file/199567805/EA-TK1doc/
sistem informasi namun masih memiliki kekurangan misalnya saja masih lambatnya proses
pelayanan terutama dalam penangan terhadap pasien dikarenakan ruang lingkup yang masih
terbatas. Hal ini membuat kesadaran kan kebutuhan sistem informasi yang terintegrasi agar
dapat mendukung proses dan kegiatan yang akan dijalakan pada puskesmas.
Arsitektur enterprise merupakan tool yang akan digunakan untuk mengelola TI pada
Puskesmas Siantan Hilir yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan keselarasan TI dengan
pelayanan. Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan logis, komprehensif, dan holistik
untuk merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem secara bersamaan.
Berbagai macam metode lain yang dapat digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise,
diantaranya adalah Zachman Framework, TOGAF-ADM, dan lainnya. Pada tahapan ini akan
dibahas pada penelitian tentang bagaimana cara menggunakan TOGAF-ADM dalam
melakukan perancangan arsitektur enterprise, sehingga puskesmas akan mendapatkan
gambaran yang jelas tentang bagaimana melakukan perancangan arsitektur enterprise yang
baik dan benar serta yang bisa digunakan oleh puskesmas dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
Hasil yang dicapai dari perancangan arsitektur enterprise tersebut adalah model dan
kerangka dasar (blue print) dalam mengembangkan sistem informasi yang bisa terintegrasi
untuk mendukung kebutuhan organisasi yang terdapat pada Puskesmas Siantan Hilir.
Source: Saputra W, et al. 2018. Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi Puskesmas Siantan Hilir. Sensitek STMIK Pontianak.
This study source was downloaded by 100000871172947 from CourseHero.com on 09-10-2023 03:34:40 GMT -05:00
ISY6S316035 - Enterprise Architecture
https://www.coursehero.com/file/199567805/EA-TK1doc/
Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa EA merupakan sebuah cara untuk
menyelaraskan stretegi suatu organisasi dalam bisnisnya dan memastikan investasi yang
dilakukan di sisi teknologi sesuai dengan strategi bisnis yang dilaksanakan.
Dalam kaitannya dengan kasus Puskesmas Siantan Hilir, dapat dilihat bahwa organisasi
puskesmas ini memiliki bisnis pelayanan kesehatan kepada masyarakat di mana salah
satu strategi bisnis yang dilakukan adalah dengan melakukan pendataan pengunjung
puskesmas sebagai bahan laporan ke manajemen dan juga sebagai bahan pertimbangan
untuk pengembangan layanan selanjutnya.
Di puskesmas Siantan Hilir sendiri sudah terdapat teknologi berupa sistem informasi
pencatatan data kunjungan yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk mendukung strategi
bisnis yang dilaksanakan, tetapi hingga saat ini pencatatan kunjungan dan layanan masih
belum terintegrasi secara penuh karena masih membutuhkan rekap secara manual untuk
pelaporan ke manajemen. Peranan EA di sini tentunya adalah memetakan gap antara
kebutuhan pendukung strategi bisnis yang ada dengan kondisi saat ini sehingga dapat
dirumuskan perbaikan – perbaikan atau teknologi yang diperlukan dalam rangka
mendukung Puskesmas Siantan Hilir dalam menjalankan bisnisnya
This study source was downloaded by 100000871172947 from CourseHero.com on 09-10-2023 03:34:40 GMT -05:00
ISY6S316035 - Enterprise Architecture
https://www.coursehero.com/file/199567805/EA-TK1doc/
2. Apakah implementasi EA di Puskesmas Siantan Hilir menggunakan pendekatan
arsitektur “lengkap” dengan 6 elemen (Method, Framework, Standards, Artifacts, dan
Best Paracties)? Jelaskan!
Jawab:
Sesuai dengan kasus di atas, sudah ada metode yang digunakan yaitu Enterprise
Architecture Planning (EAP) dan Framework yang digunakan adalah TOGAF-ADM.
Untuk standard dan best practice tidak secara jelas disebutkan dalam kasus di atas tetapi
diasumsikan bahwa sudah ada standard dan best practice yang diacu sesuai dengan
informasi bahwa terdapat kebutuhan system yang terintegrasi di mana system yang
terintegrasi tersebut tentunya mengacu pada system lainnya yang sudah lebih dulu
dibuat.
Untuk Standard yang digunakan juga tidak disebutkan secara jelas namun jika melihat
framework yang digunakan adalah TOGAF-ADM yang sudah diakui secara internasional
maka paling tidak standar terkait perencanaan EA sudah tersedia.
Seperti yang diketahui, TOGAF ADM merupakan metodologi yang lengkap dan mudah
digunakan, namun banyak organisasi yang tidak memahami secara jelas bagaimana
tahapan-tahapan dari metodologi tersebut diterjemahkan kedalam aktivitas perancangan
architecture enterprise. TOGAF memiliki komponen utama yaitu Preliminary,
Architecture Vision, Business Architecture, Information Sistem Architecture, Technology
Architecture, Opportunities and Solution, Migration Planning,
Implementation Governance, Arcitecture Change Management.
Meskipun demikian, dengan menggunakan metode dan framework yang sudah terbukti
dan diakui secara internasional, serta dengan mempertimbangkan standar dan best
practice yang relevan, Puskesmas Siantan Hilir dapat mengembangkan arsitektur
perusahaan yang terintegrasi dan efektif. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan
arsitektur yang lengkap dengan 6 elemen, yaitu Method, Framework, Standards,
Artifacts, dan Best Practices, Puskesmas Siantan Hilir dapat memastikan bahwa
This study source was downloaded by 100000871172947 from CourseHero.com on 09-10-2023 03:34:40 GMT -05:00
ISY6S316035 - Enterprise Architecture
https://www.coursehero.com/file/199567805/EA-TK1doc/
arsitektur perusahaan mereka diimplementasikan secara efektif dan efisien untuk
mendukung tujuan bisnis dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
4. Aspek struktural dan budaya apa yang harus ditangkap oleh EA?
Jawab:
Aspek structural dan budaya yang harus ditangkap oleh EA adalah terkait jenis budaya
apa yang ada dalam organisasi tersebut dan juga bagaimana struktur di dalamnya. Jenis
budaya organisasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
This study source was downloaded by 100000871172947 from CourseHero.com on 09-10-2023 03:34:40 GMT -05:00
ISY6S316035 - Enterprise Architecture
https://www.coursehero.com/file/199567805/EA-TK1doc/
Dalam kaitannya dengan Puskesmas Siantan Hilir, maka budaya organisasi yang ada
kemungkinan besarnya adalah budaya hierarkhis yang mementingkan efisiensi dan
stabilitas, kaku terhadap struktur dan juga perlunya koordinasi. Untuk struktur sendiri
seperti diketahui pada umumnya dalam sebuah Puskesmas akan memiliki struktur
institusional atau pimpinan, kemudian struktur managerial atau pengawas dan struktur
teknikal atau pelaksana sesuai dengan model Parson Thompson. Pentingnya struktur
tersebut ditangkap adalah untuk menyesuaikan strategi yang akan dipilih untuk
penerapan EA nantinya.
5. Stakeholder adalah pihak yang paling mungkin menolak program atau perubahan yang
dianggap sebagai produk dari program arsitektur, jelaskan bagaimana strategi yang dapat
dilakukan agar tidak ada penolakan dari stakeholder?
Jawab:
Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi penolakan dari stakeholder
antara lain adalah:
a. Melibatkan stakeholder dalam proses perencanaan EA
b. Secara berkala mengkomunikasikan kegiatan penerapan EA kepada stakeholder
c. Memberikan kesempatan kepada stakeholder untuk memberikan masukan pada saat
perencanaan dan pengambilan keputusan selama proses EA
d. Melakukan manajemen ekspektasi stakeholder terhadap apa yang secara actual dapat
dilakukan oleh EA
This study source was downloaded by 100000871172947 from CourseHero.com on 09-10-2023 03:34:40 GMT -05:00
ISY6S316035 - Enterprise Architecture
https://www.coursehero.com/file/199567805/EA-TK1doc/
e. Mengkomunikasikan dengan manajemen dan staff mengenai bagaimana proses kerja
termasuk penugasan individu akan berubah termasuk juga pelatihan keahlian yang
baru.
6. Jelaskan bagaimana Globalization drives change dalam proyek implementasi EA
Holistic?
Jawab:
Globalization drive change dalam proyek implementasi EA dengan cara interaksi dengan
berbagai individu di berbagai tempat di setiap waktu karena adanya kemajuan teknologi
yang sangat drastic di bidang videoconferencing dan social media misalnya sehingga hal
tersebut tentunya akan mempengaruhi kultur organisasi baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Referensi:
- Scott A. Bernard. (2020). An Introduction to Holistic Enterprise Architecture. 04.
AuthorHouse. ISBN: 9781728358055.
- P. Bernus, K. Mertins, and G. Schmidt, Handbook on Enterprise Architecture. Berlin,
Germany: Springer, 2003.
---oOo---
This study source was downloaded by 100000871172947 from CourseHero.com on 09-10-2023 03:34:40 GMT -05:00
ISY6S316035 - Enterprise Architecture
https://www.coursehero.com/file/199567805/EA-TK1doc/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)