Anda di halaman 1dari 9

CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131

Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

PERANCANGAN STRATEGIS SI/TI PADA


DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI NTT
MENGGUNAKAN FRAMEWORK WARD DAN PEPPARD
Page | 172 Olivia Maria Inacio Tavares1, Ema Utami2, Hanif Al Fatta3
123
Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas AMIKOM Yogyakarta
Jln. Ring Road Utara, Ngringin Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Indonesia (55281)
1
olivia.1280@students.amikom.ac.id, 2ema.u@amikom.ac.id, 3hanif.a@amikom.ac.id.

Abstrak— Pemanfaatan SI/TI telah menjadi faktor utama penentu keunggulan kompetitif bagi
setiap instansi. Diketahui masih terdapat banyak kekurangan dalam pemanfaatan SI/TI pada
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT, yakni belum ada integrasi sistem diantara setiap
bidang kerja pada dinas, dimana sistem yang dibangun menggunakan basis data terpisah
sehingga mengakibatkan implementasi SI/TI tidak berjalan secara maksimal, banyaknya
kegiatan operasional yang berjalan secara manual sehingga mengakibatkan lambatnya proses
pelayanan publik, hal ini dikarenakan belum adanya susunan rencana strategis yang sesuai
dengan kebutuhan dinas. Melihat kondisi tersebut melalui penelitian ini akan dilakukan analisa
perencanaan strategis SI/TI dengan memanfaatkan Framework Ward dan Peppard dalam
menganalisis lingkungan bisnis dan lingkungan internal-eksternal SI/TI pada dinas. Rancangan
yang dihasilkan mencakup analisa SWOT, Value Chain, PEST, Five Force Model serta McFarland
Strategic Grid. Hasil penelitian ini berupa rekomendasi portofolio SI/TI yang diharapkan
mampu memudahkan kegiatan operasional serta meningkatkan keunggulan kompetitif pada
dinas dengan instansi serupa lainnya.

Kata Kunci— Perencanaan Strategis SI/TI, Framework Ward dan Peppard, Keunggulan Kompetitif, Portofolio SI/TI.

Abstract— The utilization of IS/IT has become the main factor to determine the competitive
advantage in every agency. It is known there is still many shortcomings in the use of IS/IT at
the Mining and Energy Office of NTT Province, including there is no system integration between
each work field in the agency, where the system is built using a separate database, which
effecting the IS/IT implementation not running optimally, a lot of operational activities run
manually resulting in the slow process of public services, this is due to the absence of a
strategic plan arrangement that is in accordance with the needs of the service. Seeing these
conditions, this research will analyze the IS/IT strategic design by using Ward and Peppard
Framework to analyze the business environment and the internal-external IS/IT environment at
the agency. The layot includes a SWOT analysis, Value Chain, PEST, Five Force Model and
McFarland Strategic Grid. The results of this study are in the form of IS/IT portofolio
recommendations which are expected to facilitate the operational activities and increase
competitive advantage in the agency with the other similar agencies.

Keywords— IS/IT Strategic Plan, Ward and Peppard Framework, Competitive Advantage, IS/IT Portofolio.

Memiliki strategi bisnis yang umum dan tidak


I. PENDAHULUAN
ditelaah secara baik sesuai visi, misi serta tujuan
Penerapan sistem informasi dan teknologi instansi dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam
informasi (SI/TI) saat ini telah menjadi tolak ukur menghadapi persaingan bisnis[3]. Menanggapi hal
utama yang mempengaruhi keberhasilan proses bisnis tersebut maka dibutuhkanlah suatu strategi untuk
dalam suatu perusahaan ataupun instansi, hal ini mendukung keunggulan kompetitif dengan perusahaan
berbanding lurus seiring dengan perkembangan kompetitor lainnya. Sudah sewajarnya bagi setiap
kebutuhan setiap individu dalam dunia industri yang perusahaan mulai menganalisa kerangka strategi yang
kian hari terus meningkat[1]. Adanya perencanaan tata paling tepat digunakan untuk mengembangkan
kelola teknologi informasi sangatlah dibutuhkan dalam keunggulan operasionalnya[4]. Setiap instansi dituntut
menunjang setiap kegiatan fungsional dan operasional untuk dapat merumuskan perencanaan strategi dengan
pada sebuah organisasi (IT Governance) mulai dari memanfaatkan SI/TI, guna meningkatkan efisiensi
penyusunan model rencana strategi (RENSTRA), proses bisnis yang berjalan, seperti pada proses
implementasi strategis, monitoring serta evaluasi pengolahan data, peningkatan kualitas layanan kepada
terhadap pengembangan kerangka sistem informasi stakeholder, solusi dalam pengambilan keputusan serta
dan teknologi yang tengah diterapkan[2]. membantu mewujudkan visi, misi dan tujuan bisnis

172
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

instansi terkait yang dapat mendukung kesuksesan membantu mengatasi permasalahan-permasalahan


implementasi bisnis di masa yang akan datang[5]. serta meningkatkan keunggulan kompetitif.
Berdasarkan susunan peraturan untuk kinerja Berdasarkan uraian kendala yang dihadapi pada dinas
sistem kepemerintahan di Negara Kesatuan Republik maka peneliti mengusulkan untuk memanfaatkan
Indonesia yang diatur dalam (Undang-Undang kerangka kerja (Framework) Ward dan Peppard.
Page | 173 Nomor.5 Tahun 2014) tertulis bahwa kinerja dinas Pemilihan framework tersebut didasarkan oleh
yang terbaik harus mampu mencerminkan kualitas karena framework ini memiliki lebih banyak kelebihan
pemerintahan yang semakin maju dan berkembang jika dibandingkan dengan kerangka kerja lainnya yang
dengan berbagai kemudahan dalam melaksanakan mana framework ini memiliki alur analisis yang
aktivitas dan tanggung jawabnya, dimana dalam hal ini lengkap dan tidak hanya berfokus pada kondisi SI dan
dapat dengan cepat dan tepat mengambil keputusan TI namun juga memperhatikan beragam aspek bisnis
untuk memajukan kinerjanya[6]. internal dan eksternal dari lokasi penelitian[7],
Salah satu instansi pemerintah yang membutuhkan memiliki kerangka kerja yang fleksibel dan mudah
analisa perencanaan strategis SI/TI yaitu Dinas dimengerti serta dapat di implementasi dalam
Pertambangan dan Energi Provinsi NTT yang bergerak perencanaan strategis SI/TI secara menyeluruh[8].
dalam 4 bidang yakni Bidang Energi Baru-terbarukan, Selain itu dalam penelitian[9] yang dilakukan oleh
lalu Bidang Mineral dan Batubara, Bidang Prasetyo telah dibuktikan bahwa pemanfaatan
Ketenagalistrikan, serta Bidang Geologi dan Air Tanah. Framework Ward dan Peppard mampu memberikan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, hasil rekomendasi strategi SI/TI yang mendukung
diketahui penerapan SI/TI pada dinas tersebut masih peningkatan kinerja proses bisnis dari perusahaan yang
memiliki banyak kekurangan dilihat dari belum menjadi objek penelitiannya dikarenakan tahapan
adanya sistem yang terintegrasi diantara tiap bidang analisis dilakukan dengan meneliti proses bisnis
sehingga memperlambat alur kegiatan operasional dan internal dan eksternal sehingga hasil yang diperoleh
fungsional yang seharusnya dapat dijalankan dengan menjadi lebih maksimal dari berbagai sudut pandang.
lebih efisien dan efektif. Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang
Kendala lainnya yaitu masih dibutuhkan dijadikan sebagai pembanding serta rujukan dalam
pembenahan sumber daya manusia yang berkompeten menganalisa perencanaan strategis SI/TI bagi Dinas
dalam bidang SI/TI, dimana sebagian besar aparatur Pertambangan dan Energi Provisi NTT diantaranya
masih belum memahami penggunaan teknologi yaitu Analisis perencanaan strategis di Dinas Energi
maupun sistem informasi dengan baik, selain itu dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten
lambatnya proses pelayanan kepada pihak masyarakat Kuantan Singingi[10] yang memberikan saran
(public service) terutama dalam pendistribusian perbaikan melalui IT Roadmap dengan memetakan
bantuan pemasangan listrik tenaga surya (PLTS). prioritas pengembangan piranti SI/TI berdasarkan hasil
Oleh karena sistem yang digunakan masih berjalan analisis SWOT. Penelitian serupa juga dilakukan
secara konvensional salah satunya untuk pengiriman dalam[11] menggunakan Framework Zachman dalam
proposal, dimana pihak desa diharuskan untuk menyusun pemetaan arsitektur strategis sistem. Dari
mengantar atau mengirimkan melalui kantor pos, kedua penelitian ini terdapat beberapa kekurangan
selanjutnya progress pemasangan diinformasikan oleh yaitu tidak adanya tahap implementasi sistem sehingga
aparatur melalui telepon hal tersebut tentu memakan tidak diketahui perbandingan sistem yang lama dengan
banyak waktu dan biaya. Pihak dinas juga sering sistem baru yang diusulkan, selain itu dalam Penelitian
melewatkan pemasangan bantuan listrik pada beberapa Penerapan Zachman Framework pada arsitektur sistem
desa yang membutuhkan hingga mengakibatkan penggajian[12] mendefinisikan Framework Zachman
terjadinya duplikasi pengiriman proposal disebabkan memiliki kerangka yang jauh lebih rumit untuk
oleh pihak dinas yang tak kunjung menanggapi. diimplementasikan secara keseluruhan. Oleh
Meski saat ini Distamben Provinsi NTT tengah karenanya dibutuhkanlah model framework yang lebih
merencanakan perbaikan SI/TI namun perbaikan tepat dan fleksibel untuk digunakan dalam
tersebut belum didukung dengan adanya perencanaan menganalisa perencanaan strategis SI/TI pada instansi
strategis yang memadai, oleh karena itu implementasi kepemerintahan yaitu Framework Ward dan Peppard.
SI/TI pada dinas belum bisa dikatakan maksimal. Selanjutnya penelitian[13] dilakukan oleh Kasma
Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkanlah sebuah yang meneliti perencanaan strategis SI untuk
model kerangka perencanaan strategis sistem meningkatkan persaingan kompetitif dengan
informasi dan teknologi yang dapat menjadi acuan memanfaatkan Framework Ward dan Peppard, alur
pembenahan SI/TI bagi dinas di masa mendatang. penelitian ini dimulai dari memahami situasi eksternal
Agar mampu menyusun model perencanaan dan internal lingkungan saat ini, baik lingkungan
strategis SI/TI yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis dan SI/TI. Metode analisis yang digunakan
dari instansi maka dibutuhkanlah suatu kerangka kerja adalah Value Chain, SWOT, dan McFarland Strategic
atau framework khusus yang dapat digunakan sebagai Grid. Hasil penelitian kemudian menunjukkan bahwa
metode atau teknik untuk mendukung proses pemetaan organisasi membutuhkan perencanaan strategis SI/TI
blueprint portofolio perancangan strategis SI/TI yang agar dapat bersaing dengan para kompetitornya.

173
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

Penelitian lainnya yaitu Perencanaan strategis Selain itu, untuk tahapan dari penelitian diurutkan
dengan menggunakan Framework Ward dan melingkupi beberapa proses yang ditampilkan pada
Peppard[14] penelitian ini memanfaatkan model Gbr. 2. berikut:
analisa Value Chain, SWOT, CFS dan McFarland
Strategic Grid, hasil yang didapatkan yaitu berupa
Page | 174 portofolio usulan aplikasi sesuai kebutuhan instansi.
Pada keempat penelitian terdahulu model metode
analisis yang digunakan hanya mencakup 3 hingga 4
model analisa umum dengan hasil akhir analisa
dipetakan dalam bentuk roadmap usulan
pengembangan SI/TI. Sedangkan analisis lainnya
seperti Five Forces Competitive dan PEST belum
banyak digunakan serta tidak dipetakan perbandingan
atau keuntungan yang dihasilkan dari implementasi
sistem lama dengan usulan SI/TI terbaru sehingga
terkesan memberikan solusi usulan tanpa hasil
pembaharuan yang jelas mengenai kekurangan
maupun hal-hal penting yang perlu diperbaharui dari
sistem telah yang ada.
Berdasarkan latar belakang permasalahan pada
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT maka
sebagai suatu bentuk solusi, peneliti mengusulkan
untuk menyusun sebuah penelitian yang berjudul
“Perancangan Strategis SI/TI Pada Dinas
Pertambangan Dan Energi Provinsi NTT
Menggunakan Framework Ward dan Peppard” yang
akan memberikan model rencana strategis secara
mendalam sesuai dengan kebutuhan dinas beserta
masterplan SI/TI untuk jangka waktu 5 tahun kedepan.
Gbr. 2 Bagan Alur Penelitian
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dijalankan melalui beberapa alur
Konsep untuk metode penelitian ini menggunakan tahapan yang saling berkaitan diantara tahap yang satu
metode kualitatif yang memiliki tujuan untuk dengan tahap lainnya. Berikut penjelasan kegiatan dari
menggambarkan serta menganalisa kegiatan-kegiatan setiap tahapan yang ditampilkan pada Gbr.2:
operasional maupun fungsional yang dijalankan pada
instansi[15]. Adapun metode kualitatif tersebut A. Tahapan Awal
didapatkan melalui analisa permasalahan yang ditemui Pada tahapan pertama peneliti melakukan studi
berdasarkan hasil studi literatur terhadap data literatur dengan mengumpulkan berbagai referensi
pendukung yang diperoleh di lapangan baik dari hasil pendukung sebagai landasan dan kerangka berpikir.
telaah laporan maupun hasil wawancara dan observasi. Kegiatan ini melalui beberapa tahapan diantaranya:
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini 1) Melakukan Survei: Melalui penyebaran
pada dasarnya mengikuti alur kerja Framework Ward kuesioner bebas terkait proses bisnis serta kendala
dan Peppard seperti pada Gbr. 1. sebagai model yang dihadapi pada dinas khususnya pihak aparatur.
kerangka kerja Ward dan Peppard berikut ini[16]: 2) Melakukan Observasi: Dengan pengamatan
secara langsung pada lingkungan dinas untuk
mengetahui proses bisnis yang berjalan.
3) Melakukan Wawancara: Dalam tahapan ini
peneliti mewawancarai pimpinan (Kepala Dinas),
aparatur serta beberapa warga yang pernah terlibat
dengan kegiatan bisnis. Wawancara berkaitan dengan
piranti SI/TI yang dioperasikan pada dinas.
4) Mengumpulkan Dokumentasi: Dalam tahapan
ini dilakukan pengumpulan data pendukung penelitian
melalui berbagai sumber laporan, buku serta jurnal
terkait perencanaan strategis.

B. Tahapan Kedua
Pada tahapan kedua peneliti mulai melakukan
Gbr. 1 Framework Ward dan Peppard
analisis terhadap lingkungan bisnis serta lingkungan

174
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

SI/TI di Distamben untuk dapat menghasilkan bentuk A. Analisis Lingkungan Bisnis Internal
perencanaan strategis yang paling tepat dan sesuai Proses awal yang dilakukan dalam menganalisis
dengan kebutuhan dinas melalui tahapan diantaranya: lingkungan bisnis internal pada dinas dimulai melalui
1) Analisis Lingkungan Bisnis Internal: Dalam penerapan analisis SWOT dalam menganalisa
tahapan ini peneliti melakukan analisis SWOT dan kekuatan yang dimiliki instansi (Strength), kelemahan
Page | 175 analisis Value Chain berdasarkan data yang telah (Weaknesses), peluang (Opportunities), serta ancaman
dikumpulkan pada tahapan awal. yang dihadapi instansi dalam menjalankan proses
2) Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal: Dalam bisnisnya (Threats)[17]. Berikut hasil analisis SWOT:
tahapan ini peneliti melakukan analisis PEST dan
analisis Five Force Factor pada lingkungan bisnis TABEL I
HASIL ANALISIS SWOT
eksternal dinas.
Strength Weaknesses
3) Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
SI/TI: Dalam tahapan ini peneliti mulai menganalisis • Terdapat visi, misi • Kualitas Sumber Daya
dengan tujuan yang Manusia rendah.
kebutuhan SI/TI pada dinas dan kemudian
jelas dan terarah • Belum adanya
memetakannya dalam McFarland Strategic dengan sebagai landasan pijak pemanfaatan SI/TI yang
kaitannya dalam tren SI/TI saat ini. pembangunan instansi terintegrasi diantara
4) Analisis Area Bisnis: Dalam tahapan ini ke depannya. setiap bidang pada dinas
peneliti mengidentifikasi peluang bisnis yang perlu • Adanya penataan sehingga proses kerja
mendapatkan perhatian khusus untuk pengembangan, struktur organisasi pada operasional dan
disaat yang sama analisis ini dilakukan untuk setiap unit kerja atau fungsional masih
mengetahui ancaman bisnis yang perlu diantisipasi bidang yang jelas. tergolong lambat.
oleh pihak dinas. • Adanya landasan • Tidak adanya
hukum yang menjadi perencanaan jadwal
dasar aturan tupoksi secara pasti dalam
C. Tahapan Ketiga
bagian fungsi kerja pendistribusian bantuan
Dalam tahapan ketiga peneliti mulai menganalisa operasional dan listrik tenaga surya
hasil-hasil rancangan strategis SI/TI yang menjadi fungsional pada dinas. terutama pada wilayah-
kebutuhan utama pada setiap bidang dalam • Mendapat dukungan wilayah yang
menjalankan proses bisnisnya serta penyelarasan dana secara penuh dari membutuhkan sehingga
kebutuhan strategi instansi dengan strategi SI/TI dinas. pihak pemerintah banyak wilayah yang
Provinsi NTT dalam terlewatkan.
D. Tahapan Keempat hal ini Gubernur • Banyaknya penempatan
Pada tahapan keempat peneliti menyusun usulan Provinsi NTT. aparatur yang tidak
rencana strategi yang mencakup usulan pengembangan • Fasilitas yang dimiliki sesuai dengan keahlian
instansi tergolong yang dimiliki.
strategi bisnis SI/TI, usulan pengembangan strategis
memadai. • Belum adanya rencana
manajemen SI/TI serta usulan strategis IT yang
• Lokasi dinas yang strategi yang terarah
dibutuhkan dinas dalam membenahi kinerja fungsional strategis dan terletak di untuk pengembangan
dan operasionalnya untuk meningkatkan keunggulan Ibu Kota sehingga dinas ke depannya.
kompetitif dengan instansi serupa lainnya. mudah membangun • Penyusunan laporan
komunikasi dengan kinerja sering terlambat.
E. Tahap Akhir pihak pemerintah • Proses pelayanan publik
Pada tahapan kelima yang menjadi akhir dari pusat. yang berbelit-belit.
penelitian ini akan ditampilkan hasil berupa pemetaan Opportunities Threats
portofolio usulan untuk peningkatan sistem informasi • Provinsi NTT kaya • Banyaknya kompetitor
dan teknologi (SI/TI) bagi Dinas Pertambangan dan akan sumber daya dari pihak swasta dalam
Energi Provinsi NTT beserta dengan roadmap rentang energi, mineral yang bidang ESDM.
waktu rencana implementasinya untuk pengembangan dapat dimanfaatkan. • Penguasaan pangsa pasar
SI/TI beberapa waktu ke depan. • Adanya hubungan yang masih lemah.
kerjasama dengan • Sulitnya komunikasi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pihak stakeholder di diantara pihak dinas dan
bidang ESDM serta masyarakat pada masa
Pembahasan menguraikan hasil analisis terhadap pemerintah provinsi.
pandemi COVID19
lingkungan bisnis serta lingkungan SI/TI. Analisis • Adanya upaya
yang dihasilkan akan menjadi dasar penentuan usulan perencanaan untuk terutama menyangkut
akhir untuk mengatasi berbagai permasalahan yang peningkatan kinerja pemasangan listrik
tengah dihadapi instansi serta dapat dijadikan sebagai melalui terapan SI/TI. tenaga surya.
referensi pengembangan rencana strategis dinas dalam • Adanya minat aparatur
meningkatkan keunggulan kompetitif. Pembahasan untuk melanjutkan
analisis ini mencakup beberapa proses sebagai berikut: studi ke jenjang yang
lebih tinggi sehingga
tentu dapat membantu

175
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

meningkatkan kualitas keahlian yang dimiliki, dan e) Menyusun pedoman


SDM dinas. dalam perencanaan pengembangan SI/TI bagi dinas.
• Pemenuhan kebutuhan 4) Weaknesses and Threats (WT): Yaitu strategi
akan listrik dan yang dapat digunakan dengan meminimalisir
mineral seiring dengan kelemahan untuk menghindari ancaman yang ada
peningkatan jumlah
Page | 176 masyarakat.
diantaranya a) Melakukan pengembangan SDM, b)
• Meningkatnya minat Mengembangkan potensi dalam bidang ESDM yang
swasta mendukung
dimiliki Provinsi NTT, c) Merancang dan membangun
fasilitas-fasilitas SI/TI penunjang komunikasi dan
bidang ESDM.
interaksi internal bagi dinas, serta d) Meningkatkan
regulasi atau perijinan perihal pemanfaatan ESDM.
Dalam Tabel 1 diuraikan hasil identifikasi macam- Setelah dilakukan analisis SWOT, langkah
macam kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknesses), selanjutnya yaitu melakukan analisis Value Chain
peluang (Opportunities), serta ancaman (Threats) untuk mengetahui proses operasional dan fungsional
yang saat ini dihadapi oleh instansi dalam yang berjalan pada dinas. Dengan dilakukannya
menjalankan proses bisnisnya. Setelah berhasil analisis Value Chain ini akan diidentifikasi macam
diuraikan hasil analisis sesuai yang ditampilkan pada kegiatan yang berfokus pada aktivitas utama dan
Tabel I, maka dapat dirumuskan ragam upaya pendukung[18]. Berikut hasil Analisa Value Chain :
pengembangan yang dapat digunakan sebagai poin
perencanaan strategis SI/TI pada dinas diantaranya:
1) Strength and Opportunities (SO): Yaitu
strategi yang dapat digunakan untuk mengisi peluang
yang ada diantaranya yakni a) Dikembangkannya
eksplorasi secara intens dalam memanfaatkan potensi
pertambangan dan energi yang dimiliki Provinsi NTT,
b) Dilakukan peningkatan pembangunan sarana bidang
pertambangan dan energi, c) Menyelenggarakan
pameran ataupun pengenalan terkait potensi ESDM
yang dimiliki sehingga secara tidak langsung dapat
memberikan keunggulan tersendiri, d) Meningkatkan
hubungan kerjasama dengan pihak stakeholder dan
pemerintah, e) Mulai membangun tim kerja untuk
merencanakan pembangunan macam piranti SI/TI
yang dapat membantu meningkatkan kinerja Gbr. 3 Hasil Analisis Value Chain
operasional dan fungsional dinas, f) Menyediakan
bantuan dana bagi aparatur yang berkeinginan untuk Gbr 3. menunjukkan hasil analisis Value Chain.
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Berdasarkan gambaran Value Chain kegiatan pada
dan g) Mendukung pemanfaatan SI/TI dalam dinas dibagi ke dalam 2 pembagian aktivitas yaitu
memudahkan komunikasi dengan pemerintah setempat. aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas
2) Strength and Threats (ST): Yaitu strategi utama yang dilakukan dinas untuk mencapai visi, misi
yang dapat digunakan dengan memanfaatkan kekuatan serta tujuan bisnis diantaranya:
instansi untuk menghindari ancaman yang ada 1) Menetapkan Program Kebijakan: Penetapan
diantarannya yakni a) Memanfaatkan dukungan dari kebijakan dalam pengelolaan ESDM didasarkan pada
pemerintah untuk menyebarluaskan layanan-layanan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh
terkait pengembangan ESDM kepada masyarakat pemerintah Provinsi NTT.
untuk menarik pangsa pasar, b) Menyediakan fasilitas 2) Melaksanakan Koordinasi: Prosedur
kontak yang dapat membantu memudahkan proses memulai koordinasi dapat dilakukan melalui
komunikasi diantara pihak masyarakat dan aparatur pembinaan serta pengawasan dalam pengelolaan
dan c) Meningkatkan pengawasan di bidang ESDM. bidang ESDM.
3) Weaknesses and Opportunities (WO): Yaitu 3) Mengendalikan Kegiatan Pengelolaan:
strategi yang dapat digunakan dengan meminimalisir Dilaksanakan melalui penyusunan persyaratan serta
kelemahan untuk meningkatkan peluang yang ada perijinan dalam pengelolaan di bidang ESDM.
diantaranya a) Mendukung peningkatan kualitas 4) Mendukung Kegiatan Operasional Dinas:
Sumber Daya Manusia (SDM), b) Membangun serta diantaranya a) Pembinaan unit pelaksana teknis SDM,
membenahi piranti SI/TI yang digunakan dalam b) Pengelolaan penataan usaha dalam bidang ESDM,
mendukung kegiatan operasional dan fungsional dinas, serta c) Pengekplorasian usaha ESDM
c) Menyusun penjadwalan untuk setiap kegiatan dinas 5) Menyusun Pelaporan Proses Setiap Kegiatan
secara jelas beserta dengan pembagian tupoksi kerja 6) Menyusun Pelaporan Kinerja per-Bulan
setiap aparatur, d) Membagi tugas aparatur sesuai 7) Kegiatan Terkait dengan Pelayanan Publik:
dalam hal ini diantarannya a) Distribusi bantuan PLTS

176
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

(Pemasangan Listrik Tenaga Surya), b) Distribusi pendapatan dan kualitas hidup masyarakat bukan
perijinan usaha tambang, dan c) Perijinan sumur bor hanya sebatas pada sektor penerangan saja.
dan bidang ESDM lainnya. 3) Social (Sosial): Merupakan analisa yang
dilakukan dengan melihat dari pengaruh sektor ESDM
B. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal terhadap kondisi ekonomi yang tentunya berbanding
Page | 177 Proses awal tahapan dilakukan dalam menganalisis lurus dengan keadaan sosial kemasyarakatan, dimana
lingkungan bisnis eksternal pada dinas dimulai melalui dengan adanya upaya-upaya pengembangan program
penerapan analisis PEST atau (politic, economy, social, dari dinas dalam mendistribusikan akses listrik
technology) dengan mengidentifikasikan lingkungan maupun meningkatkan kebutuhan masyarakat akan
bisnis eksternal[19]. Analisis ini berfokus pada bidang kebutuhan dalam bidang energi dan sumber daya
politik, ekonomi, sosial dan teknologi sebagai berikut: mineral tentunya akan meningkatkan standar
1) Politics (Politik): Merupakan analisa kehidupan publik mulai dari peningkatan pendapatan,
terhadap faktor politik dalam lingkungan eksternal pendidikan serta kesehatan masyarakat luas.
yang kemudian mempengaruhi perencanaan 4) Technology (Teknologi): Dilihat dari faktor
pembangunan dalam bidang ESDM yaitu, dapat teknologi yang mempengaruhi lingkungan bisnis
dilihat dari berbagai kebijakan pemerintah baik eksternal melalui perkembangan teknologi yang kian
pemerintah pusat, maupun pemerintah provinsi NTT berkembang di bidang ESDM tentu akan memberikan
yang memiliki kaitan dengan sektor ESDM sehingga dampak secara langsung dan tidak langsung terhadap
akan berdampak terhadap pengembangan kedepannya, pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki Provinsi
berupa Peraturan Daerah (PERDA) dan Perundang- NTT. Teknologi tersebut contohnya dalam pemetaan
Undangan negara. Keberhasilan ataupun kegagalan wilayah usaha penambangan, teknologi pelayanan
pembangunan ESDM tidak akan terlepas dari publik dalam perijinan bidang ESDM dan lain
landasan politik yang ada. Berdasarkan Undang- sebagainya. Melalui peningkatan teknologi tentu
Undang No.23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah mendorong peningkatan kualitas mutu pembangunan
menyatakan sasaran yang perlu dicapai dalam dan pengolahan ESDM sehingga dapat meningkatkan
menyusun, mengendalikan serta mengevaluasi PAD daerah terkhusus pada Provinsi NTT. Melihat
perencanaan pembangunan daerah yang dimana pengaruh besar teknologi, maka diperlukan adanya
menjadi satu kesatuan utuh yang perlu untuk perencanaan serta pembangunan model piranti SI/TI
diikutsertakan. Selain itu ada pula ketentuan hukum baru sesuai dengan kebutuhan setiap bidang pada
untuk penyusunan RENSTRA pada dinas diantaranya dinas yang lebih memadai dalam upaya membantu
dalam Undang-Undang No.4 tahun 2009, Peraturan melancarkan operasional serta pelayanan dinas.
Menteri Negeri No.54 tahun 2010. Setelah dilakukan analisis PEST selanjutnya
2) Economy (Ekonomi): Merupakan analisa dilakukan analisis Five Force Factor untuk
terhadap faktor ekonomi dalam lingkungan eksternal mengidentifikasikan posisi eksternal dinas. Analisis
yang dimaksudkan disini yaitu berbagai dilakukan dengan memetakan berbagai macam
kecenderungan perekonomian di luar sektor ESDM kegiatan eksternal kedalam 5 pembagian kekuatan
yang dapat memberikan pengaruh baik secara kompetitif[20] sebagai berikut:
langsung ataupun tidak langsung terhadap
perencanaan pembangunan yang tercermin antara lain
melalui telaah perkembangan kinerja perekonomian
Provinsi NTT. Dalam tahun 2010 hingga 2019
terdapat banyak peningkatan ekonomi yang dapat
dilihat diantaranya berdasarkan besaran Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
yang berlaku triwulan ke III tahun 2019 mencapai
Rp.27,40 triliun dan atas dasar harga konstan tahun
2010 yang mencapai Rp.17.74 triliun. Dalam hal ini
tentu adanya peran utama dari sektor ESDM dengan
dilakukan pendistribusian listrik per-kapita yang
menjadi salah satu program penting yang diancangkan
oleh dinas dengan kaitannya untuk segera Gbr. 4 Hasil Analisis Five Force Factor
meningkatkan kebutuhan perekonomian
masyarakatnya. Melihat kondisi tersebut maka pihak Uraian analisis five force factor diantarannya yakni:
dinas harus selalu membenahi program-programnya 1) Competitive Rivalry Within an Industry:
untuk lebih berperan memajukan kesejahteraaan Pesaing utama bisnis organisasi adalah dari Dinas
ekonomi salah satunya yaitu pada bidang Pertambangan dan Energi pada provinsi atau wilayah
ketenagalistrikan yang berdampak terhadap sektor- lainnya serta perusahaan pengembang dalam bidang
sektor produktif lainnya dalam meningkatkan ESDM misalkan perusahaan tambang serta

177
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

pengeboran swasta yang saat ini mulai banyak Pengawasan Pusat Modul
menyebar di Provinsi NTT. kegiatan Verifikasi
2) Barganing Power of Customers: Public penjualan Penjualan
8.
service pada dinas saat ini yaitu kepada pihak batu bara (MVP)
Mvp.esdm.go.
masyarakat Provinsi NTT serta perusahaan-perusahaan
id
Page | 178 swasta yang ingin mengajukan perijinan terkait usaha Pemetaan Terbagi setiap Website
pengembangan dalam bidang ESDM. wilayah kabupaten umum
3) Bargaining Power of Supplier: Dalam hal ini 9.
penambangan penambangan
didapatkan melalui perusahaan bidang ESDM lainnya provinsi NTT per-kab
mulai dari penyedia jasa pemasangan listrik atau
sumur bor serta pihak masyarakat. Setelah diketahui daftar dari macam-macam piranti
4) Threats of New Entrants: Dilihat dari mulai SI/TI yang diimplementasikan untuk mendukung
bermunculannya perusahaan swasta bidang ESDM proses bisnis pada Dinas Pertambangan dan Energi
pada Provinsi NTT. Provinsi NTT, selanjutnya dapat dilakukan pemetaan
5) Subtitute Product: Merupakan macam produk kriteria dan kebutuhan pengembangan atau
yang dihasilkan dalam proses operasional dan pembangunan dari setiap aplikasi yang ada dengan
fungsional Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi menggunakan analisis McFarland Strategic. Melalui
NTT salah satunya dalam bidang ketenagalistrikan ada pemanfaatan analisis ini pihak instansi dapat diketahui
bantuan pendistribusian PLTS (Pemasangan Listrik pembagian prioritas dari setiap piranti sehingga dapat
Tenaga Surya), sumur bor serta distribusi hasil segera dilakukan upaya-upaya pengembangan atau
penambangan. pembangunan untuk memaksimalkan fungsi kerja
SI/TI yang digunakan. Berikut dapat ditampilkan hasil
C. Analisis Lingkungan Internal-Eksternal SI/TI serta dari analisa McFarland Strategic:
Area Bisnis pada dinas
Menganalisis lingkungan bisnis internal dan TABEL IIIII
eksternal pada Dinas Pertambangan dan Energi HASIL ANALISA MCFARLAND STRATEGIC GRID
Provinsi NTT dilakukan melalui penerapan analisis STRATEGIC HIGH POTENTIAL
McFarland Grid Strategic dengan melihat kondisi • SI ESDM* • SIPEG ESDM*
SI/TI beserta areal bisnisnya [21]. Berikut ditampilkan • Modul Verifikasi • EPROC ESDM**
daftar implementasi SI/TI beserta kebutuhan dan areal Penjualan (MVP)* • Website umum
bisnis yang berjalan: • SILUP ESDM** penambangan per-
kabupaten**
TABEL III • SIKEU ESDM* • Website umum Dinas
DAFTAR IMPLEMENTASI SI/TI AREA BISNIS DINAS • Sistem absensi ESDM***
Kebutuhan Nama Piranti Fingerprint**
No. Pengguna
Aktivitas SI/TI
Pengelolaan Subbag Umum SIMPEG KEY OPERATIONAL SUPPORT
1. SDM & data & ESDM Note: * = Sistem memadai
kepegawaian Kepegawaian
** = Sistem perlu diperbaharui
Pengelolaan Subbag SIKEU
kebutuhan Administrasi ESDM
*** = Sistem perlu dibangun
2.
administrasi & Keuangan (Desktop
keuangan Based) Dilihat berdasarkan kondisi SI/TI eksternal dan
Sistem Seluruh Biometrik hubungannya dengan tren perkembangan SI/TI saat
3. absensi Pegawai Dinas ini, terdapat banyak instansi kepemerintahan atau
Fingerprint ESDM organisasi yang telah memanfaatkan penerapan khusus
Pengadaan Subbag Tata EPROC SI/TI mulai dari integrasi jaringan server untuk setiap
4. sarana Usaha ESDM unit kerja dalam dinas, aplikasi (software) penunjang
prasarana yang lengkap dan memadai, fasilitas hardware serta
Pengelolaan Subbag SI ESDM pengamanan SI/TI lainya. Banyak manfaat yang dapat
kegiatan Program (gatrik.esdm.g
5. dihasilkan apabila mengikuti perencanaan strategis ini
distribusi o.id)
ESDM kedepannya dengan mengikuti tren perkembangan
Pengelolaan Pusat Website SI/TI tentu akan memberikan peningkatan kinerja
informasi umum Dinas public service, serta memudahkan integrasi
6. promosi, ESDM komunikasi diantara berbagai pihak.
profil dan (Psdg.esdm.g
kontak o.id) D. Menyusun Usulan Rencana Strategis (RENSTRA)
Pengelolaan Pengusaha SILUP ESDM Dalam penyusunan rencana strategis akan dibagi
pelaporan ESDM kedalam 3 model identifikasi yaitu sebagai berikut:
7.
hasil usaha 1) Identifikasi Strategis Bisnis SI/TI:
tambang
Berdasarkan berbagai hasil analisa yang telah

178
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan untuk SDM & data masuk dan keluar
mengidentifikasi bentuk rekomendasi-rekomendasi pegawai) pada dinas)
strategis bisnis yang paling tepat dalam meningkatkan -Website Dinas
kinerja operasional dan fungsional pada Dinas ESDM NTT
- SIKEU
Pertambangan dan Energi Provinsi NTT serta
ESDM
Page | 179 meningkatkan keunggulan kompetitif, diantaranya
Subbag - SI-ARSIP
(Sistem
yakni a) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia 2. Administrasi (Sistem
Pengelolaan
(SDM) dimulai dari bagian ketenagakerjaan yang akan & Keuangan pengarsipan)
Administrasi
dikembangkan dengan mengadakan pelatihan khusus & Keuangan)
terkait pemanfaatan sarana SI/TI serta memberikan - SI-Relation
bantuan dana kepada pihak aparatur yang ingin - EPROC
integrasi dengan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, EPROC ESDM
ESDM
b) Membenahi perangkat SI/TI yang belum memadai (Sistem
Subbag Tata (Sistem
atau perlu untuk dibangun secara khusus, diantaranya 3. pengelolaan
Usaha Pengadaan
stakeholder)
website mengenai pengenalan, promosi serta profil Sarana
- SI-JAMU
dinas yang masih terpusat dan dikelola oleh Prasarana)
(Sistem Penjamin
pemerintah pusat, sehingga banyak informasi yang Mutu)
tidak terupdate secara berkala. Melalui hal tersebut - SI ESDM
maka perlu ada pembangunan website khusus dinas. (Sistem -SI-Facility
Selain itu beberapa aplikasi lainnya seperti EPPROC Informasi (Sistem
ESDM, SILUP ESDM, website umum penambangan Subbag Pengawasan Informasi
4.
per-kabupaten serta sistem absensi dengan scan sidik Program dan Pengelolaan,
jari yang harus selalu diperbaharui dan dikelola data- Penjadwalan pengembangan
Distribusi Fasilitas SI/TI)
data yang ada sehingga selalu terupdate. c)
ESDM)
Membangun program kerja baru terkait eksplorasi
- SI Terintegrasi
dalam bidang ESDM, d) Membangun tim kerja untuk (Sistem yang
merencanakan pembangunan macam piranti SI/TI - Sistem
mengintegrasikan
yang dapat membantu meningkatkan kinerja Pegawai absensi
5. kegiatan
Dinas ESDM Fingerprint
operasional dan fungsional. e) Perlu ada peningkatan operasional dan
Biometrik
keamanan dalam bidang SI/TI seperti dalam proses fungsional pada
backup data serta pemeliharaan secara rutin. setiap bidang)
2) Identifikasi Strategis Manajemen SI/TI: - SI-Perizinan
- SILUP
Usulan strategis selanjutnya didapatkan melalui diintegrasikan
ESDM
dengan SILUP
identifikasi strategis manajemen SI/TI pada Dinas (Sistem
Pengusaha (Sistem layanan
Pertambangan dan Energi Provinsi NTT yang dilihat 6. Pengelolaan
ESDM perizinan usaha
dari belum adanya tim khusus penanganan sarana Pelaporan
bidang ESDM
prasarana SI/TI pada dinas maka strategi yang perlu Hasil Usaha
online)
ada yaitu harus direncanakannya penyusunan tim kerja Tambang)
-SMS Gateway
untuk pembangunan serta pengembangan SI/TI pada - Website
- SI Kinerja
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT serta umum dinas
(Sistem
meningkatkan pengawasan dalam pengelolaan ESDM - Modul
7. Pusat Pelaporan kinerja
dengan merancang penjadwalan yang jelas dan terarah. Verifikasi
dinas pada
3) Identifikasi Strategis TI: Dilihat dari Penjualan
berbagai wilayah
(MVP)
pentingnya pembenahan piranti SI/TI dalam
mendukung kemajuan dinas maka strategis IT yang
Dari hasil roadmap portofolio dapat dipetakan
perlu dijalankan yaitu dalam hal pemeliharaan serta
perencanaan jangka waktu implementasi dari rencana
peningkatan sarana prasarana IT yang lebih beragam.
strategis SI/TI yang terbagi selama kurun waktu 5
E. Roadmap Portofolio Aplikasi
tahun ke depan. Perinciannya sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
maka dapat disusunkan usulan roadmap portofolio TABEL V
sesuai kebutuhan dinas yang ditampilkan berikut ini: JADWAL IMPLEMENTASI PORTOFOLIO SI/TI
Solusi SI/TI 2021 2022 2023 2024 2025
TABEL IVV Membenahi
PEMETAAN ROADMAP PORTOFOLIO SI/TI
SI/TI yang
SI/TI Saat SI/TI Solusi
No. Pengguna belum memadai
Ini Usulan
- SIMPEG - E-Surat (Sistem E-SURAT
Subbag
ESDM pengelolaan surat
1. Umum & Website Dinas
(Sistem masuk dan surat
Kepegawaian ESDM NTT
Pengelolaan keluar, proposal

179
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 6 No. 2 Juli 2021 e-ISSN :2502-714x

Pratama), Doctoral Dissertation. Semarang, Indonesia:


SI-ARSIP Diponegoro University, 2016.
[5] Widiati, I. Sholihah, U. Ema, dan Henderi, Perencanaan
SI-JAMU Strategis Sistem Informasi untuk Meningkatkan Keunggulan
Kompetitif Sekolah Islam Terpadu. Creative Information
SI-FACILITY Technology Journal: Vol 2.4: pp 329-340. 2015.
[6] Arianto, M. F. R., Implementasi Pasal 86 Undang-Undang
Page | 180 Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pada
SI-INTEGRASI Kedisiplinan Pegawai Kantor Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang, Doctoral dissertation, Semarang, Indonesia:
Universitas Negeri Semarang, 2018.
SI- KINERJA [7] Irawan, Y., Perencanaan Strategis SI/TI dengan
Menggunakan Framework Ward And Peppard di STIKES
Hang Tuah Pekanbaru. Jurnal Ilmu Komputer: 6(1), pp 25-32,
2017.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN [8] Krisnanto, D. M., Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif dengan Metode
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat Ward and Peppard Pada SMA Fons Vitae, Skripsi, Jakarta,
diambil kesimpulan akhir yaitu melalui penelitian Indonesia: Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie,
analisa rancangan strategis SI/TI pada Dinas Jakarta, 2019.
Pertambangan dan Energi Provinsi NTT menggunakan [9] Prasetyo, D. E., Wijaya, A F., Perencanaan Strategis SI/TI
menggunakan Framework Ward and Peppard (Studi Kasus:
Framework Ward and Peppard mampu diketahui PO. Blue Star). InComTech: Jurnal Telekomunikasi dan
beragam permasalahan nyata yang tengah dihadapi Komputer, 10(3), pp 177-188, 2020.
pihak instansi, dan berhasil dipetakan sebanyak 4 [10] D. Fitrawan, Analisis Perencanaan Strategis Di Dinas Energi
piranti SI/TI yang harus diperbaharui serta 8 aplikasi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Kuantan
Singingi. Jurnal Ilmu Administrasi: Vol 1.2. 2015.
usulan yang harus dibangun guna mendukung tujuan [11] W. A. Sudrajat, Penerapan Framework Zachman Dalam
serta visi dan misi dinas. Perencanaan strategis SI/TI Perancangan Arsitektur Sistem Manajemen Penyusunan
yang telah dilakukan menghasilkan rekomendasi Anggaran Keuangan Daerah (Studi Kasus UPTD Graha
portofolio sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini Teknologi Sriwijaya). Creative Information Technology
Journal, 6 (1), pp 51-63. 2015.
pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT. [12] M. S. Riani, Penerapan Zachman Framework pada Arsitektur
Portofolio ini akan menjadi usulan yang selanjutnya Sistem Penggajian (Studi Kasus: PT. Anugerah Mitra Mulia).
diimplementasikan oleh dinas dengan jangka waktu Jurnal Riset Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, 2 (1),
rencana kerja selama 5 tahun ke depan. pp 19-32. 2020.
[13] Kasma, U., Perencanaan Strategis Sistem Informasi Untuk
Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya a) Meningkatkan Persaingan Kompetitif. CSRID (Computer
Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi Science Research and Its Development Journal), 11(3), pp
informasi ini dapat diimplementasikan dan diuji lebih 149-157, 2021.
lanjut untuk meningkatkan kinerja operasional dan [14] A. Azis, T. Darmizal, Perencanaan Strategis Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi di Dinas Pendapatan,
fungsional dinas dalam mendukung keunggulan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Kampar (Model
kompetitif, b) Perencanaan strategis sistem informasi Strategis Ward dan Peppard). Jurnal CoreIT, Vol 2.2. 2016.
dan teknologi informasi ini dapat dikembangkan lebih [15] Fitrah, Muh., Metodologi penelitian: penelitian kualitatif,
lanjut dengan memanfaatkan model analisis atau tindakan kelas dan studi kasus, 2018, CV Jejak (Jejak
Publisher).
framework lainnya yang belum digunakan, c) [16] Ikhwan, A., dan Brajannoto, D., Analisis Perencanaan
Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
informasi belum meliputi seluruh aspek, karena hanya Menggunakan Framework Ward dan Peppard. Jurnal
melihat kinerja organisasi yang lebih berfokus pada Teknologi dan Informatika (JEDA), 1(1), pp 1-12, 2020.
[17] Meftahudin, M., Putranto, A., dan Wijayanti, R., Penerapan
bidang industri, ketenagakerjaan serta hubungan Analisis SWOT dan Five Forces Porter Sebagai Landasan
publik pada dinas. Untuk penelitian berikutnya dapat untuk Merumuskan Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan
berfokus pada keseluruhannya sehingga dapat Laba Perusahaan (Studi Pada Tin Panda Collection di
memberikan saran yang lebih lengkap. Kabupaten Magelang). Journal of Economic, Management,
Accounting and Technology (JEMATech), 1(1), pp 22-30,
2018.
REFERENSI [18] Kristanto, T., Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan
[1] Tavares, O. M. I., Analisis dan Perancangan Layanan Teknologi Informasi Pada PT Adira Dinamika Multi
Aspirasi dan Informasi Pada Kelurahan Oebufu, Jurnal Finance, Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia
Teknologi Terpadu: 5(2), pp. 226, 2019. (SESINDO), pp 1-7, 2015.
[2] Romindo, R., Niar, H., Sipayung, R., Julyanthry, J., [19] Hardjanto, K., Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dinas
Yendrianof, D., Pelu, M. F. A., dan Purba, B., Sistem Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Magelang
Informasi Bisnis, Edisi 1, 2020, Yayasan Kita Menulis. Dengan Metode Ward dan Peppard. Jurnal Teknologi
[3] Larasati, P. S., Evaluasi Strategi Dalam Menghadapi Informasi dan komunikasi, 4(2), pp 88-99, 2016.
Persaingan Bisnis (Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi [20] Putri, C. P. N., TA: Perencanaan Strategis Sistem dan
Indonesia, Tbk), Doctoral dissertation, Yogyakarta, Indonesia: Teknologi Informasi pada RSIA Putri Surabaya Berdasarkan
Universitas Islam Indonesia, 2019. Metode Ward and Peppard, Doctoral dissertation, Surabaya,
[4] F. A. Winata, M. Miyasto, dan Y. Sugiarto, Pengaruh Indonesia: Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya,
Kualitas Hubungan dan Kemampuan Adaptasi Terhadap 2018.
Lingkungan yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing dan [21] Firmansyah, Y., dan Purwaningtias, D., Analisa Metodologi
Implikasinya pada Kinerja Perusahaan (Studi pada PT. Aga Ward & Peppard Dalam Penentuan Perencanaan Strategis
SI/TI. CYBERNETICS, 1(02), pp 70-82, 2017.

180

Anda mungkin juga menyukai