Abstrak
PT. PLN Persero (Pembangkit Listrik Negara) adalah sebuah instansi Badan Usaha Milik Negara yang
menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu
yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenaga
listrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip – prinsip Perseroan
Terbatas. PT. PLN (Persero) Kantor Pusat memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung
kegiatan operasionalnya untuk saling terhubung antar Bidang TI yang di naungi Divisi Utama Sistem
dan Teknologi Informasi yang dapat mendukung proses bisnis Perseroan dan menambah nilai layanan
dari proses bisnis Perseroan. Namun pada penerapannya masih terdapat masalah atau kekurangan yaitu
belum maksimalnya penggunaan suatu dokumen pendukung yang mengakibatkan pelaksanaannya
kurang berjalan dengan baik atau terhambat yang membuat sumber daya manusia kurang memahami
terhadap penggunaan sistem serta manajemen pengelolaan pengembangan sistem informasi pada Divisi
Sistem dan Teknologi Informasi tersebut. Dari kendala tersebut maka diperlukan adanya evaluasi
manajemen teknologi informasi menggunakan framework COBIT 5 domain MEA (Monitoring,
Evaluate, and Assess) pada PT. PLN (Persero) Kantor Pusat. Hasil dari penelitian pengukuran rata –
rata Capability Level mencapai Level 2 Managed Process dan memiliki rata – rata GAP yaitu 1.
Kata kunci: cobit 5, analisis gap, capability level, tata kelola dan manajemen teknologi informasi.
Abstract
PT. PLN Persero (Pembangkit Listrik Negara) is an agency of a State-Owned Enterprise that conduct
electricity supply business for public interest in an amount and adequate quality and fosters profits and
implements Government assignments in the field of electricity in order to support development by
applying the principles of Limited Liability Company. PT. PLN (Persero) Kantor Pusat utilizing
information technology in supporting its operational activities to be interconnected between IT Fields
under the auspices of the STI Division that can support the Company's business processes value to
services from the Company's business processes. However, in the implementation there are still
problems, namely the use of a supporting document hasn’t been maximized which has resulted in the
implementation didn’t running well or being hampered which makes human resources less
understanding of the use of the system and management of information system development management
in the Information Technology and Systems Division. From these constraints it’s necessary to evaluate
information technology management using the framework COBIT 5 domain MEA (Monitoring,
Evaluate, and Assess)on PT. PLN (Persero) Pusat. The results of average Capability Level measurement
study reach to Level 2 Managed Process and have a GAP average of 1.
Keywords: cobit 5, gap analysis, capability level, information technology governance and management.
yang jelas dan sangat baik digunakan untuk dalam aktivitas manajemen dan tata
kontrol IT ke seluruh organisasi, membantu kelola.
membuat peningkatan kualitas dan nilai juga 5. Informasi dalam sebuah kebutuhan
menyediakan kerangka kerja komprehensif yang dalam memastikan agar dalam
membantu organisasi dalam mencapai tujuannya organisasi tetap berjalan dan dapat
untuk tata kelola dan manajemen IT perusahaan. dikelola dengan baik. Namun di tingkat
operasional, informasi sering digunakan
2.3. COBIT 5
sebagai hasil dari proses manajemen
COBIT 5 merupakan dari versi perusahaan.
pembaharuan yang menjadi satukan cara 6. Layanan, Infrastruktur, dan Aplikasi
berpikir yang bagus dalam teknik dan tata kelola memberikan pelayanan juga proses
TI pada organisasi. COBIT 5 mencakup teknologi informasi untuk organisasi.
keseluruhan model referensi proses, 7. Manusia, Keterampilan, dan kompetensi
mendefinisikan dan menjelaskan secara yang juga dibutuhkan guna
terperinci sejumlah dengan proses tata kelola menyelesaikan aktivitas dan pembuatan
dan manajemen. COBIT 5 dibuat berdasar keputusan yang sesuai serta memberi
perbaikan dari COBIT 4.1 dengan di tindakan-tindakan perbaikan untuk
integrasikan Val IT dan Resiko TI dari ISACA, kelangsungan organisasi.
ITIL, dan standar yang terkait dari ISO. Dasar
prinsip utama yang sudah dimiliki COBIT 5 2.6. MEA (Monitor, Evaluate, and Assess)
untuk tata kelola dan manajemen organisasi TI
(ISACA, 2012). Semua proses TI perlu dinilai secara teratur
dari waktu ke waktu untuk mengontrol kualitas
2.4. 5 Prinsip COBIT 5 dan kepatuhan. Domain ini tertuju pada
manajemen kinerja, pemantauan pengendalian
1. Memenuhi Kebutuhan Stakeholder internal, kepatuhan terhadap peraturan dan tata
2. Mencakup seluruh Enterprise kelola. Berikut domain proses MEA :
3. Menerapkan suatu kerangka kerja 1. MEA01 Monitor and Evaluate
tunggal Performance and Conformance
4. Menggunakan sebuah pendekatan yang Mengumpulkan, memvalidasi dan
menyeluruh mengevaluasi bisnis, TI dan tujuan
5. Pemisahaan tata kelola dari manajemen proses. Memantau bahwa proses
berkinerja terhadap kinerja, kesesuaian
2.5. 7 Enabler pada COBIT 5 tujuan dan metrik persetujuan serta
memberikan pelaporan yang sistematis
1. Prinsip, Kebijakan dan Kerangka Kerja dan tepat waktu.
adalah sarana guna menterjemahkan 2. MEA02 Monitor The System of Internal
sikap atau tingkah laku yang diperlukan Control
kedalam pengarahan praktik untuk Terus memantau dan mengevaluasi
lingkungan pengendalian, begitu juga
pelaksanaan manajemen hariannya.
penilaian diri dan ulasan jaminan
2. Proses menggambarkan kumpulan
independent. Memungkinkan
terorganisir dari praktik serta aktivitas manajemen untuk mengidentifikasi
guna dapat mencapai tujuan yang telah kekurangan control dan inefisiensi
ditetapkan dan menghasilkan untuk memulai tindakan perbaikan.
sekumpulan output di dalam pendukung Merencanakan, mengatur dan menjaga
pencapaian seluruh sasaran TI nya. standar untuk kegian penilaian
3. Struktur Organisasi adalah entitas pengendalian internal dan jaminan.
penentuan keputusan pada perusahaan. 3. MEA03 Monitor and Evaluate
4. Budaya, Etika, dan Tingkat Laku adalah Compliance with External
kebiasaan yang dilakukan dari individu Requirements
dan perusahaan yang sering dianggap Menilai bahwa proses TI dan proses
sebagai penyebab hambatan kesuksesan bisnis yang didukung telah sesuai
dengan undang-undang, peraturan dan
3.6. Rekomendasi dan Kesimpulan Managed Process yang dimana memiliki arti PT.
PLN (Persero) Pusat pada tahapan ini sudah
Untuk proses rekomendasi, dilakukan melaksanakan penentuan persyaratan pihak
setelah perhitungan analisis capability level dan ketiga atau eksternal dalam pelaksanaan proses
GAP analysis telah selesai sebagai bahan TI guna mendukung pengembangan serta
pertimbangan guna memberi rekomendasi, tercapai tujuannya dilaksanakan dengan baik dan
kemudian dari hasil itu, akan dicocokkan dengan secara terkelola.
pedoman dari COBIT 5, peraturan dari
perusahaan itu sendiri, serta penelitian terdahulu. 5. PEMBAHASAN
Untuk tahap terakhir yaitu penarikan Tabel 2. Analisis Gap Keseluruhan Proses
kesimpulan serta saran berdasar dari hasil Subdomain
kuesioner yang telah dianalisa maka Level Level
No Nama Proses Gap
direkomendasikanlah perbaikan tata kelola yang Existing target
sesuai untuk instansi tersebut, selain itu MEA01- Monitor,
penelitian ini dapat menjadi sebagai referensi Evaluate and
1 Assess 2 3 1
penelitian selanjutnya. Performance and
Conformance
4. SURVEY DAN PENGUMPULAN MEA02- Monitor,
DATA Evaluate and
2 2 3 1
Assess The System
Tabel 1. Hasil Pencapaian Capability Level of Internal Control
Capability MEA03- Monitor,
No Nama Proses Level Evaluate and
Existing 3 Assess Compliance 2 3 1
MEA01 Monitor, Evaluate and with External
1 Assess Performance and 2 Requirements
Conformance
MEA 02 Monitor, Evaluate and
2 Assess The System of Internal 2
5.1. Analisis MEA01
Control
MEA 03 Monitor, Evaluate and Untuk pencapaian nilai capability level
3 Assess Compliance with External 2 pada sub domain MEA01 yakni berada di Level
Requirements 2 Managed Process, karena pencapaian kategori
level pada PA 2.1 Performance Management
Nilai pencapaian capability level pada sub
sebesar 85% termasuk pada kategori largely
domain MEA01 pada Level 2 Managed Process
achieved yaitu >50% - 85% dan PA 2.2 Work
yang dimana mempunyai arti PT. PLN (Persero)
Product Management sebesar 67.5% termasuk
Pusat ditahap ini sudah melaksanakan proses TI
pada kategori largely achieved yaitu >50% -
guna untuk mendukung perkembangan serta
85%.
dapat tercapai tujuannya dilaksanakan
sebagaimana mestinya, secara terkelola dengan
Untuk nilai gap yang didapat pada proses
baik. sub domain MEA01 antara level existing dan
Pada sub domain MEA02 pencapaian hasil level target yang diharapkan yaitu 1. Sebab dari
capability level yakni mendapat Level 2 nilai pada proses subdomain MEA01 tidak dapat
Managed Process yang disini artinya PT. PLN masuk ke level berikutnya karena, pada PA 2.1
(Persero) Pusat ditahap ini sudah Performance Management dari 6 kriterianya
dilaksanakannya proses TI yang dapat sudah di implementasikan oleh PT. PLN
mendukung pengembangan juga mencapai (Persero) Pusat, sedangkan PA 2.2 Work
tujuannya dilaksanakan terkelola dengan baik Product Management dari 4 kriteria yang ada, 3
dan benar. Untuk internal kontrol disini diantaranya sudah di implementasikan dan
organisasi memiliki perencanaan pengawasan hanya beberapa dokumen yang sudah memenuhi
internal kontrol dan pengelolaan keamanan kriteria nya tersebut.
sistem teknologi informasi yang didasarkan pada
pengajuan anggaran keuangan teknologi 5.2. Analisis MEA02
informasi.
Untuk pencapaian nilai capability level
Untuk di sub domain MEA03 ini nilai
capability level atau tingkat kapabilitas yang pada sub domain MEA02 yakni berada pada
Level 2 Managed Process, karena pencapaian
dapat tercapai memiliki hasil berada di Level 2