Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 7, Juli 2019, hlm. 6956-6964 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi Manajemen Teknologi Informasi Menggunakan Framework


COBIT 5 Domain Monitoring, Evaluate, and Assess pada PT. PLN (Persero)
Kantor Pusat
Septian Rachmat Widayanto1, Suprapto2, Aditya Rachmadi3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1asepcls@rocketmail.com, 2spttif@ub.ac.id, 3rachmadi.aditya@ub.ac.id

Abstrak
PT. PLN Persero (Pembangkit Listrik Negara) adalah sebuah instansi Badan Usaha Milik Negara yang
menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu
yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenaga
listrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip – prinsip Perseroan
Terbatas. PT. PLN (Persero) Kantor Pusat memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung
kegiatan operasionalnya untuk saling terhubung antar Bidang TI yang di naungi Divisi Utama Sistem
dan Teknologi Informasi yang dapat mendukung proses bisnis Perseroan dan menambah nilai layanan
dari proses bisnis Perseroan. Namun pada penerapannya masih terdapat masalah atau kekurangan yaitu
belum maksimalnya penggunaan suatu dokumen pendukung yang mengakibatkan pelaksanaannya
kurang berjalan dengan baik atau terhambat yang membuat sumber daya manusia kurang memahami
terhadap penggunaan sistem serta manajemen pengelolaan pengembangan sistem informasi pada Divisi
Sistem dan Teknologi Informasi tersebut. Dari kendala tersebut maka diperlukan adanya evaluasi
manajemen teknologi informasi menggunakan framework COBIT 5 domain MEA (Monitoring,
Evaluate, and Assess) pada PT. PLN (Persero) Kantor Pusat. Hasil dari penelitian pengukuran rata –
rata Capability Level mencapai Level 2 Managed Process dan memiliki rata – rata GAP yaitu 1.
Kata kunci: cobit 5, analisis gap, capability level, tata kelola dan manajemen teknologi informasi.
Abstract
PT. PLN Persero (Pembangkit Listrik Negara) is an agency of a State-Owned Enterprise that conduct
electricity supply business for public interest in an amount and adequate quality and fosters profits and
implements Government assignments in the field of electricity in order to support development by
applying the principles of Limited Liability Company. PT. PLN (Persero) Kantor Pusat utilizing
information technology in supporting its operational activities to be interconnected between IT Fields
under the auspices of the STI Division that can support the Company's business processes value to
services from the Company's business processes. However, in the implementation there are still
problems, namely the use of a supporting document hasn’t been maximized which has resulted in the
implementation didn’t running well or being hampered which makes human resources less
understanding of the use of the system and management of information system development management
in the Information Technology and Systems Division. From these constraints it’s necessary to evaluate
information technology management using the framework COBIT 5 domain MEA (Monitoring,
Evaluate, and Assess)on PT. PLN (Persero) Pusat. The results of average Capability Level measurement
study reach to Level 2 Managed Process and have a GAP average of 1.
Keywords: cobit 5, gap analysis, capability level, information technology governance and management.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 6956
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6957

manajemen IT yang diterbitkan oleh Information


1. PENDAHULUAN System Audit and Control Association (ISACA).
PT. PLN Persero (Pembangkit Listrik COBIT merupakan suatu koleksi dokumen dan
Negara) adalah sebuah instansi Badan Usaha framework yang secara umum sudah diterima
Milik Negara yang menyelenggarakan usaha sebagai sebuah teknik terbaik untuk bidang tata
penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan kelola dan manajemen, control dan jaminan pada
umum dalam jumlah dan mutu yang memadai TI. (ITGI, 2007)
serta memupuk keuntungan dan melaksanakan Penelitian ini menggunakan COBIT 5
penugasan Pemerintah di bidang ketenaga karena diyakini dapat memberikan pemisah yang
listrikan dalam rangka menunjang pembangunan jelas antara proses-proses dalam lingkup
dengan menerapkan prinsip – prinsip Perseroan manajemen dan tata kelola. Sesuai dengan
Terbatas. PT. PLN (Persero) Kantor Pusat permasalahan yang akan dibahas, domain yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam khusus digunakan dari COBIT 5 ini adalah
mendukung kegiatan operasionalnya untuk Monitoring, Evaluate, and Assess (MEA)
saling terhubung antar Bidang TI yang di naungi sebagai acuan.
Divisi Utama Sistem dan Teknologi Informasi, Dari uraian yang telah dijabarkan diatas,
sehingga dapat meningkatkan penerapan peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
prosedur dan metodologi secara konsisten dalam “Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi
pengembangan Sistem Teknologi informasi agar Menggunakan Framework COBIT 5 Domain
dapat mendukung proses bisnis Perseroan dan Monitoring, Evaluate, and Assess pada PT. PLN
menambah nilai layanan dari proses bisnis Persero Pusat”.
Perseroan.
2. LANDASAN PUSTAKA
Namun dalam pelaksanaannya masih
terdapat masalah atau kekurangan yaitu belum 2.1. Manajemen Teknologi Informasi
maksimalnya penggunaan suatu dokumen
pendukung atau Standar Operasional Prosedur Defisinisi Manajemen Teknologi Informasi
(SOP) yang mengakibatkan pelaksanaan menurut (ISACA, 2012), adalah bagaimana
manajemen TI kurang berjalan dengan baik atau melibatkan pengendalian sejalan dengan arahan
terhambat yang membuat sumber daya manusia yang telah ditetapkan oleh tata kelola. Tim
yang ada, kurang memahami terhadap manajemen dibawah kepemimpinan Chief
penggunaan sistem serta manajemen Executive Officer atau direktur pelaksana
pengelolaan pengembangan sistem informasi bertanggung jawab atas hal tersebut. Serta
pada divisi Sistem dan Teknologi Informasi melibatkan planning, building, running, and
tersebut yang dapat mengakibatkan risiko yang monitoring yang sejalan dengan arahan yang
lebih besar bisa terjadi dikemudian hari nya ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan
sehingga tata kelola dan manajemen pada Divisi tersebut. Manajemen berguna untuk melakukan
Sistem dan Teknologi Informasi belum bisa perencanaan, pengembangan, langkah-langkah,
berjalan dengan maksimal. Sesuai dengan dan memonitor aktivitas yang disesuaikan
masalah yang ditemukan tersebut maka dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
diperlukan adanya evaluasi manajemen perusahaan. Di manajemen pada COBIT 5 ini
teknologi informasi pada PT. PLN (Persero) terdiri dari empat domain yang merupakan
Kantor Pusat. Tata kelola dan manajemen TI evolusi dari COBIT 4.1 yaitu Align, Plan,
merupakan bagian yang terintegrasi dari Organize (APO), Build, Acquire, Implement
pengelolaan organisasi yang mencakup struktur (BAI), Deliver, Service, Support (DSS) dan
serta proses instansi yang memastikan bahwa Monitor, Evaluate, Assess (MEA).
teknologi informasi dimanfaatkan sebaik
mungkin. 2.2. COBIT
Dalam proses evaluasi manajemen TI ada
beberapa perangkat (tools) maupun pendekatan COBIT merupakan kerangka kerja tata
yang dapat dijadikan referensi dalam melakukan kelola serta manajemen TI atau bisa disebut juga
evaluasi. Salah satunya yang paling banyak sebagai toolset pendukung yang dapat digunakan
digunakan saat ini adalah Control Objective for untuk jembatani gap dari kebutuhan dan
Information and Related Technology (COBIT), bagaimana teknisnya pelaksanaan pemenuh
sebuah framework atau best practice untuk kebutuhan tersebut pada suatu organisasi.
COBIT membuat pengembangan kebijakan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6958

yang jelas dan sangat baik digunakan untuk dalam aktivitas manajemen dan tata
kontrol IT ke seluruh organisasi, membantu kelola.
membuat peningkatan kualitas dan nilai juga 5. Informasi dalam sebuah kebutuhan
menyediakan kerangka kerja komprehensif yang dalam memastikan agar dalam
membantu organisasi dalam mencapai tujuannya organisasi tetap berjalan dan dapat
untuk tata kelola dan manajemen IT perusahaan. dikelola dengan baik. Namun di tingkat
operasional, informasi sering digunakan
2.3. COBIT 5
sebagai hasil dari proses manajemen
COBIT 5 merupakan dari versi perusahaan.
pembaharuan yang menjadi satukan cara 6. Layanan, Infrastruktur, dan Aplikasi
berpikir yang bagus dalam teknik dan tata kelola memberikan pelayanan juga proses
TI pada organisasi. COBIT 5 mencakup teknologi informasi untuk organisasi.
keseluruhan model referensi proses, 7. Manusia, Keterampilan, dan kompetensi
mendefinisikan dan menjelaskan secara yang juga dibutuhkan guna
terperinci sejumlah dengan proses tata kelola menyelesaikan aktivitas dan pembuatan
dan manajemen. COBIT 5 dibuat berdasar keputusan yang sesuai serta memberi
perbaikan dari COBIT 4.1 dengan di tindakan-tindakan perbaikan untuk
integrasikan Val IT dan Resiko TI dari ISACA, kelangsungan organisasi.
ITIL, dan standar yang terkait dari ISO. Dasar
prinsip utama yang sudah dimiliki COBIT 5 2.6. MEA (Monitor, Evaluate, and Assess)
untuk tata kelola dan manajemen organisasi TI
(ISACA, 2012). Semua proses TI perlu dinilai secara teratur
dari waktu ke waktu untuk mengontrol kualitas
2.4. 5 Prinsip COBIT 5 dan kepatuhan. Domain ini tertuju pada
manajemen kinerja, pemantauan pengendalian
1. Memenuhi Kebutuhan Stakeholder internal, kepatuhan terhadap peraturan dan tata
2. Mencakup seluruh Enterprise kelola. Berikut domain proses MEA :
3. Menerapkan suatu kerangka kerja 1. MEA01 Monitor and Evaluate
tunggal Performance and Conformance
4. Menggunakan sebuah pendekatan yang Mengumpulkan, memvalidasi dan
menyeluruh mengevaluasi bisnis, TI dan tujuan
5. Pemisahaan tata kelola dari manajemen proses. Memantau bahwa proses
berkinerja terhadap kinerja, kesesuaian
2.5. 7 Enabler pada COBIT 5 tujuan dan metrik persetujuan serta
memberikan pelaporan yang sistematis
1. Prinsip, Kebijakan dan Kerangka Kerja dan tepat waktu.
adalah sarana guna menterjemahkan 2. MEA02 Monitor The System of Internal
sikap atau tingkah laku yang diperlukan Control
kedalam pengarahan praktik untuk Terus memantau dan mengevaluasi
lingkungan pengendalian, begitu juga
pelaksanaan manajemen hariannya.
penilaian diri dan ulasan jaminan
2. Proses menggambarkan kumpulan
independent. Memungkinkan
terorganisir dari praktik serta aktivitas manajemen untuk mengidentifikasi
guna dapat mencapai tujuan yang telah kekurangan control dan inefisiensi
ditetapkan dan menghasilkan untuk memulai tindakan perbaikan.
sekumpulan output di dalam pendukung Merencanakan, mengatur dan menjaga
pencapaian seluruh sasaran TI nya. standar untuk kegian penilaian
3. Struktur Organisasi adalah entitas pengendalian internal dan jaminan.
penentuan keputusan pada perusahaan. 3. MEA03 Monitor and Evaluate
4. Budaya, Etika, dan Tingkat Laku adalah Compliance with External
kebiasaan yang dilakukan dari individu Requirements
dan perusahaan yang sering dianggap Menilai bahwa proses TI dan proses
sebagai penyebab hambatan kesuksesan bisnis yang didukung telah sesuai
dengan undang-undang, peraturan dan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6959

persyaratan kontrak. Memperoleh 1. Responsible (Penanggung Jawab)


keyakinan bahwa persyaratan telah Adalah orang yang bertugas sebagai
diidentifikasi, dipenuhi dan penanggung jawab dan memiliki
mengintegrasikan IT compliance otoritas kewenangan untuk pengambilan
dengan kepatuhan perusahaan secara keputusan dalam suatu perkara.
keseluruhan. 2. Accountable (Pelaksana)
Adalah orang yang diberikan tugas
2.7. Capability Level
melaksanakan suatu kegiatan atau
Capability Model yang mengambil dari melakukan pekerjaan tersebut.
ISO/IEC 15504-2 adalah proses pemberian nilai 3. Consulted (Penasehat)
yang didasarkan pada tingkat mampunya sebuah Adalah orang yang dianggap memiliki
organisasi dalam menjalankan proses-proses wewenang untuk memberikan saran
yang telah terdefinisikan pada model atau nasehat yang diperlukan karena
assessment. Bagian yang dimana menjelaskan pendapat atau sarannya dapat
indikator tingkat kemampuan proses untuk 9 berkontribusi akan suatu kegiatan yang
atribut proses yang terdapat dalam dimensi ada.
kemampuan untuk level 1 hingga 5. Level 0 4. Informed (Terinformasi)
tidak termasuk jenis indikator apapun. Level 0 Adalah orang yang dirasa perluk untuk
menunjukkan proses yang tidak dilaksanakan mengetahui hasil dari suatu keputusan
atau proses yang gagal, bahkan sebagian, untuk atau tindakan yang sudah ditetapkan
mencapai hasil-hasilnya. Berikut ini adalah atau dilakukan.
tingkatan yang ada pada Capability Level, yaitu
: 2.9. Gap Analysis
- Level 1 – Performed Process, yaitu ukuran Analisa GAP adalah tool yang dapat
seberapa jauh tujuan prosesnya tercapai. digunakan guna membantu pada suatu
Pencapaian penuh dari hasil atribut dalam perusahaan untuk memberi perbandingan
proses mencapai hasil yang ditetapkan. kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan
- Level 2 – Manage Process, yaitu kinerja sesuai keputusan. Analisa ini dapat digunakan
proses sekarang telah di implementasikan guna membuat langkah-langkah apa saja yang
secara terkelola (terencana, dipantau, dan diperlukan dalam membuat kondisi sesuai
disesuaikan) dan hasil kinerjanya menjadi yang diharapkan (Holil et al., n.d.).
ditetapkan, dikendalikan, dan dipelihara
secara tepat. 3. METODOLOGI PENELITIAN
- Level 3 – Established Process, yaitu proses
yang terkelola sekarang sudah di Pada penelitian ini peneliti menerapkan
implementasikan menggunakan proses beberapa tahap metode yang digunakan mulai
yang ditetapkan dan mampu mencapai dari studi literatur, mengidentifikasi masalah,
tujuan prosesnya. menganalisis masalah, pemetaan RACI Chart,
- Level 4 – Predictable Process, yaitu proses pengumpulan data, proses perhitungan,
yang ditetapkan sudah berjalan dalam batas memberikan rekomendari, dan pembuatan
yang ditentukan untuk mencapai tujuan kesimpulan. Berikut alur metode penelitian yang
prosesnya. akan digunakan dengan menggunakan
- Level 5 – Optimising Process, yaitu proses framework COBIT 5 domain Monitor, Evaluate,
yang dapat terprediksi dapat meningkat and Asses (MEA).
untuk memenuhi target bisnis saat ini dan
yang diproyeksikan secara relevan.
2.8. RACI Chart
RACI adalah arti dari Responsible,
Accountable, Consulted, Informed ada pada
framework COBIT yang guna untuk proses
penentuan antar bagian penanggung jawab
dalam organisasi. RACI Chart akan dijelaskan
dibawah ini :

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6960

peneliti menggunakan RACI Chart yang


disesuaikan dengan struktur organisasi yang ada
di PT. PLN (Persero) Kantor Pusat.

3.3. RACI Chart

RACI (Responsible, Accountable,


Consulted, dan Informed) ini digunakan dalam
penentuan orang yang tepat dalam pengisian
kuesioner berdasar peran dan jabatan yang
diduduki dan dapat dipertanggung jawabkan.
RACI Chart melakukan pemetaan antara sub
control objective dan sumber daya manusia yang
ada dibagian pengelola teknologi informasi.
Dengan dilakukannya analisis ini RACI Chart,
maka nantinya dapat diketahui siapa saja
responden yang dianggap mampu dan memiliki
kapabilitas untuk menilai manajemen TI di
perusahaan dengan proses MEA.

3.4. Pengumpulan Data

1. Kuesioner digunakan dalam pengukuran


tingkat kapabilitas (Capability Level).
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Dalam mengukur tingkat kapabilitas
menggunakan control objective pada
framework COBIT 5. Pembuatan
kuesioner ini sendiri berdasar pada e-
3.1. Studi Literatur book COBIT 5 Enabling Process dan
COBIT Self Assessment Guide: Using
Studi literatur memiliki tujuan guna untuk COBIT 5.
mendapatkan pengetahuan tentang subjek dan 2. Wawancara dilakukan menggunakan
objek yang diteliti. Studi literatur ini berguna metode interview secara langsung
untuk mendukung penelitian didapatkan dari dengan Kepala Divisi Sistem dan
berbagai sumber informasi terkait dengan topik Teknologi informasi bertujuan untuk
penelitian seperti buku, dokumen resmi, artikel menggali penjelasan, informasi
ilmiah dan jurnal. Dan memiliki fokus yang sebanyak-banyaknya mengenai
dipelajari yakni COBIT 5 domain Monitor, penerapan dan manajemen TI yang
Evaluate, and Assess (MEA) sebagai fokus berlaku di PT. PLN (Persero) Kantor
penelitian. Selain itu juga sudah ada beberapa Pusat.
data PT. PLN (Persero) Pusat yang terdapat 3. Observasi dilakukan guna pengumpulan
kriteria bagian informasi yang sudah data pada penelitian ini dengan
disampaikan. digunakannya metode kualitatif.
3.2. Identifikasi Masalah 3.5. Analisis Data
Setelah studi literatur dan sudah 1. Capability Level
menetapkan subjek dan objek penelitian, maka Analisis tingkat kapabilitas berdasarkan
identifikasi masalah yang sudah dijelaskan pada hasil kuesioner yang telah diisi
latar belakang penelitian ini dimulai dengan responden, observasi, dan wawancara
wawancara awal terhadap Kepala Divisi Sistem guna mengetahui kondisi saat ini.
dan Teknologi Informasi di instansi tersebut 2. Gap Analysis
yakni bapak Agus Sutiawan yang memaparkan Analisis kesenjangan (GAP Analysis)
bahwa ada permasalahan pada tata kelolanya. selalu mengikuti hasil nilai pada
Dalam menentukan responden yang Capability Level secara keseluruhan.
memberikan hasil valid dan kompeten maka

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6961

3.6. Rekomendasi dan Kesimpulan Managed Process yang dimana memiliki arti PT.
PLN (Persero) Pusat pada tahapan ini sudah
Untuk proses rekomendasi, dilakukan melaksanakan penentuan persyaratan pihak
setelah perhitungan analisis capability level dan ketiga atau eksternal dalam pelaksanaan proses
GAP analysis telah selesai sebagai bahan TI guna mendukung pengembangan serta
pertimbangan guna memberi rekomendasi, tercapai tujuannya dilaksanakan dengan baik dan
kemudian dari hasil itu, akan dicocokkan dengan secara terkelola.
pedoman dari COBIT 5, peraturan dari
perusahaan itu sendiri, serta penelitian terdahulu. 5. PEMBAHASAN
Untuk tahap terakhir yaitu penarikan Tabel 2. Analisis Gap Keseluruhan Proses
kesimpulan serta saran berdasar dari hasil Subdomain
kuesioner yang telah dianalisa maka Level Level
No Nama Proses Gap
direkomendasikanlah perbaikan tata kelola yang Existing target
sesuai untuk instansi tersebut, selain itu MEA01- Monitor,
penelitian ini dapat menjadi sebagai referensi Evaluate and
1 Assess 2 3 1
penelitian selanjutnya. Performance and
Conformance
4. SURVEY DAN PENGUMPULAN MEA02- Monitor,
DATA Evaluate and
2 2 3 1
Assess The System
Tabel 1. Hasil Pencapaian Capability Level of Internal Control
Capability MEA03- Monitor,
No Nama Proses Level Evaluate and
Existing 3 Assess Compliance 2 3 1
MEA01 Monitor, Evaluate and with External
1 Assess Performance and 2 Requirements
Conformance
MEA 02 Monitor, Evaluate and
2 Assess The System of Internal 2
5.1. Analisis MEA01
Control
MEA 03 Monitor, Evaluate and Untuk pencapaian nilai capability level
3 Assess Compliance with External 2 pada sub domain MEA01 yakni berada di Level
Requirements 2 Managed Process, karena pencapaian kategori
level pada PA 2.1 Performance Management
Nilai pencapaian capability level pada sub
sebesar 85% termasuk pada kategori largely
domain MEA01 pada Level 2 Managed Process
achieved yaitu >50% - 85% dan PA 2.2 Work
yang dimana mempunyai arti PT. PLN (Persero)
Product Management sebesar 67.5% termasuk
Pusat ditahap ini sudah melaksanakan proses TI
pada kategori largely achieved yaitu >50% -
guna untuk mendukung perkembangan serta
85%.
dapat tercapai tujuannya dilaksanakan
sebagaimana mestinya, secara terkelola dengan
Untuk nilai gap yang didapat pada proses
baik. sub domain MEA01 antara level existing dan
Pada sub domain MEA02 pencapaian hasil level target yang diharapkan yaitu 1. Sebab dari
capability level yakni mendapat Level 2 nilai pada proses subdomain MEA01 tidak dapat
Managed Process yang disini artinya PT. PLN masuk ke level berikutnya karena, pada PA 2.1
(Persero) Pusat ditahap ini sudah Performance Management dari 6 kriterianya
dilaksanakannya proses TI yang dapat sudah di implementasikan oleh PT. PLN
mendukung pengembangan juga mencapai (Persero) Pusat, sedangkan PA 2.2 Work
tujuannya dilaksanakan terkelola dengan baik Product Management dari 4 kriteria yang ada, 3
dan benar. Untuk internal kontrol disini diantaranya sudah di implementasikan dan
organisasi memiliki perencanaan pengawasan hanya beberapa dokumen yang sudah memenuhi
internal kontrol dan pengelolaan keamanan kriteria nya tersebut.
sistem teknologi informasi yang didasarkan pada
pengajuan anggaran keuangan teknologi 5.2. Analisis MEA02
informasi.
Untuk pencapaian nilai capability level
Untuk di sub domain MEA03 ini nilai
capability level atau tingkat kapabilitas yang pada sub domain MEA02 yakni berada pada
Level 2 Managed Process, karena pencapaian
dapat tercapai memiliki hasil berada di Level 2

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6962

kategori level pada PA 2.1 Performance pemantauan dalam pengendalian


Management sebesar 80% termasuk pada internal, kepatuhan peraturan dan tata
kategorinya largely achieved yaitu >50% - 85% kelola. Domain MEA ini terdiri dari 3
dan PA 2.2 Work Product Management sebesar proses yaitu MEA01 Monitor, Evaluate,
77.5% termasuk pada kategori largely achieved and Assess Performance and
yaitu >50% - 85%. Conformance, MEA02 Monitor,
Untuk nilai gap yang didapat pada proses Evaluate, and Assess The System of
sub domain MEA02 antara level existing dan Internal Control, MEA03 Monitor,
level target yang diharapkan yaitu 1. Sebab dari Evaluate, and Assess Compliance with
nilainya pada proses subdomain MEA02 tidak External Requirements.
dapat masuk ke level berikutnya karena, pada PA 2. Berdasar dari hasil kuisioner,
2.1 Performance Management dari 6 kriterianya wawancara juga observasi yang telah
sudah di implementasikan oleh PT. PLN dilakukan, nilai pencapaian capability
(Persero) Pusat, sedangkan PA 2.2 Work level yang didapat untuk proses
Product Management dari 4 kriterianya yang subdomain MEA01, MEA02, dan
ada, 3 diantaranya sudah dapat di MEA03 adalah berada pada level 2.
implementasikan dan hanya ada beberapa 3. Dari hasil yang didapat dari evaluasi
dokumen yang bisa memenuhi kriteria tersebut. tingkat kemampuan atau Capability
Level, maka ditentukan level target
5.3. Analisis MEA03 masing-masing proses yaitu 1 tingkat
diatas tingkat kapabilitas, yang dimana
Untuk pencapaian nilai capability level hal tersebut ditentukan berdasarkan
pada sub domain MEA03 yakni mendapat Level analisis dan juga persetujuan dengan
2 Managed Process, karena pencapaian pada instansi terkait. Level target yang
kategori level pada PA 2.1 Performance didapat yaitu level 3 untuk MEA01,
Management nilai nya sebesar 76.5% termasuk MEA02, dan MEA03.
kategori yakni largely achieved yaitu >50% - 4. Berdasarkan nilai tingkat kapabilitas
85% dan PA 2.2 Work Product Management atau capability level serta level target
sebesar 67.5% termasuk pada kategori largely yang diharapkan oleh perusahaan. Oleh
achieved yaitu >50% - 85%. sebab itu, analisis gap manajemen TI
Untuk nilai gap yang didapat pada suatu pada Divisi Sistem dan Teknologi
proses sub domain MEA02 antara level existing
Informasi PT. PLN (Persero) Pusat,
dan level target yang diharapkan yaitu 1. Sebab
nilai dari proses sub domain MEA01 tidak dapat memberikan kesimpulan bahwa :
masuk ke level berikutnya adalah, pada PA 2.1 a. Nilai dari hasil capability level pada
Performance Management dari 6 kriteria yang proses sub domain MEA01
ada, 5 diantaranya sudah dapat di Monitor, Evaluate, and Assess
implementasikan oleh PT. PLN (Persero) Pusat, Performance and Conformance
sedangkan PA 2.2 Work Product Management berada pada level 2 Managed
dari 4 kriteria yang ada, 3 lainnya sudah bisa di Process yang artinya pada tahap ini
implementasikan dan juga hanya beberapa saja PT. PLN (Persero) Pusat telah
dokumen yang bisa dikatakan dapat memenuhi melaksanakan proses TI guna
kriteria tersebut. mendukung pengembangan dan
mencapai tujuannya, dilaksanakan
6. KESIMPULAN
secara terkelola dengan baik
Berdasar dari hasil penilitian dan analisa (termonitor, terencana, dan
yang sudah dilakukan pada PT. PLN (Persero) disesuaikan). Tetapi level target
Pusat Divisi Sistem Informasi, dapat diambil yang diharapkan oleh perusahaan
kesimpulan sebagai berikut : adalah level 3 Established Process.
1. Evaluasi ini dilakukan menggunakan Oleh sebab itu, nilai gap yang ada
kerangka kerja atau framework COBIT
pada proses sub domain MEA01
5 dengan menggunakan domain MEA
(Monitoring, Evaluate, and Assess) antara level existing dan level target
yang dipilih karena domain tersebut yaitu 1.
tertuju pada manajemen kinerja,
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6963

b. Nilai dari hasil capability level pada


proses subdomain MEA02
Monitor, Evaluate, and Assess The
System of Internal Control berada
pada level 2 Managed Process yang
artinya pada tahap ini PT. PLN
(Persero) Pusat telah melakukan
monitoring dan evaluasi
lingkungan pengendalian, begitu
juga penilaian diri dan ulasan
jaminan independen guna untuk
mendukung perkembangan serta
dapat mencapai tujuannya,
dilaksanakan dengan baik dan
secara terkelola (termonitor,
terencana, dan disesuaikan). Tetapi
level target yang diharapkan oleh
perusahaan yaitu level 3 yaitu
Established Process. Dari hal
tersebut, gap yang ada untuk proses
sub domain MEA02 antara level
existing dan level target yang ingin
dicapai yaitu 1.
c. Nilai dari hasil capability level pada
proses sub domain MEA03
Monitor, Evaluate, and Assess
Compliance with External
Requirements berada pada level 2
Managed Process yang artinya
pada tahap ini PT. PLN (Persero)
Pusat telah melaksanakan penilaian
proses TI dan proses bisnis yang
didukung telah sesuai dengan
undang-undang, peraturan dan
persyaratan kontrak. Memperoleh
keyakinan bahwa persyaratan telah
diidentifikasi, dipenuhi dan
mengintegrasikan IT compliance
dengan kepatuhan perusahaan
secara keseluruhan. Tetapi level
target yang telah ditentukan oleh
perusahaan adalah level 3
Established Process. Dari hal
tersebut, gap yang ada untuk proses
sub domain MEA02 antara level
existing dan level target yang ingin
dicapai adalah 1.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6964

DAFTAR PUSTAKA PT PLN, 2019. PT PLN Pusat (Persero) [online].


Tersedia di :
Abdillah, M. H., Sudarmaningtyas, P., & https://www.pln.co.id/. [Diakses 17
Sulistiowati. (2016). Rancang Januari 2019]
Bangun Aplikasi Pencatatan
Rowlands, B., Haes, S. D., & Grembergen, W.
Penerimaan Dan Pengeluaran Beras V., 2015. Understanding the
Pada Sub Divre Bulog Surabaya Dimensions of IT Governance
Utara. JSIKA Vol. 5 No. 7, 1-6. Culture. International Journal of IT /
Adi, P., 2015. Analisis Kesiapan Sertifikasi ISO Business Alignment and Governance,
9001:2015 pada PT. Wijara Vol. 6, Issue 2, 56-66.
Nagatsupazki dengan Metode Gap Sarno, R., 2009. Strategi Sukses Bisnis dengan
Analysis. Teknologi Informasi Berbasis
Haes, S. D., Huygh, T., Joshi, A., & Balanced Scorecard & COBIT.
Grembergen, W. V., 2016. Adoption Surabaya: ITS Press.
and Impact of IT Governance and
Management Practices: A COBIT 5 Waluyan, G., & Manuputty, A. D., 2016.
Perspective. International Journal of Evaluasi Kinerja Tata Kelola TI
IT / Business Alignment and Terhadap Penerapan Sistem Informasi
Governance, Vol. 7, Issue 1, 50-72. Starclick Framework COBIT 5 (Studi
Hakim, A., Saragih, H., & Suharto, A., 2014. Kasus: PT. Telekomunikasi Indonesia,
Evaluasi Tata Kelola Teknologi Tbk Semarang). Teknosi, Vol. 02, No.
03, 158-165.
Informasi Dengan Framework
COBIT 5 di Kementerian ESDM Zhafarina, V., & Wibowo, S., 2016. Evaluasi
(Studi Kasus Pada Pusat Data Dan Sistem E-Government Berdasarkan
COBIT 5 dengan Domain MEA01 pada
Teknologi Informasi ESDM). Jurnal
Badan Kepegawaian Daerah Kota
Sistem Informasi Vol.2 No.10, 108- Semarang. Jurnal Sistem Informasi.
117.
Hanafi, M. R., 2014. Audit Tata Kelola
Teknologi Informasi Pada PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur
Menggunakan Framework COBIT 4.1.
Holil, Ali, N, Prayogo, D., … Informasi, S.
(n.d.). MENGGUNAKAN GAP
ANALISIS.
ISACA, 2011. COBIT Process Assessment
Model (PAM). USA.
ISACA. (2012). A Business Framework for the
Governance and Management of
Enterprise IT. USA: Rolling Meadows.
ISACA. (2013). Self-Assessment Guide : Using
COBIT5. USA: Rolling Meadows.
Jogiyanto, H. M., 2005. Analisis dan Desain
Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi
Bisnis. Yogyakarta: Andi.
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero)
No. 529, Th. 2010 “Pedoman dan
Kebijakan Umum Tata Kelola
Teknologi Informasi di Lingkungan
PT PLN (Persero)”.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai