Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4975-4983 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka


Kerja Cobit 4.1 Pada Bidang Penyelenggaraan E-Government Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Kediri
Mia Sahdana1, Suprapto2, Admaja Dwi Herlambang3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1mia.sahdana@ymail.com, 2spttif@ub.ac.id, 3herlambang@ub.ac.id

Abstrak
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri merupakan institusi pemerintahan yang
berwenang dalam bidang pengelolaan TIK memiliki permasalahan dalam penyampaian dan dukungan
layanan teknologi informasi, yang terdapat pada Bidang Penyelenggaraan E-Government. Sehingga,
dibutuhkan evaluasi tata kelola TI dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 pada domain
Deliver and Support (DS) terutama permasalahan yang ditemukan pada subdomain DS1 pendefinisian
dan pengelolaan tingkat layanan, DS5 memastikan keamanan sistem, DS7 mendidik dan pelatihan
pengguna dan DS10 pengelolaan permasalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
keadaan tata kelola TI yang ada dengan menetapkan RACI Chart, menghitung nilai maturity level dan
memberikan rekomendasi berupa perancangan dokumen seperti manual prosedur. Pengumpulan data
dilakukan dengan lembar penilaian, wawancara dan observasi. Dari hasil perhitungan maturity level
didapat hasil rata-rata pada DS1, DS5, DS7 dan DS10 sebesar 2,00 dan analisis kesenjangan sebesar
1,00. Untuk mencapai nilai maturity level harapan 3,00, rekomendasi yang diberikan adalah dengan
membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap proses TI yang ada dan melakukan
pendokumentasian yang lengkap dengan format yang baku yang nantinya akan diimplementasikan oleh
Bidang Penyelenggaraan E-Government agar pengelolaan layanan TI yang ada dapat stabil dan
terkontrol.
Kata kunci: Tata Kelola TI, Pengelolaan Tingkat Layanan, Keamanan Sistem, Pelatihan Pengguna,
Pengelolaan Permasalahan, COBIT

Abstract
Department of Communication and Information Kediri (Diskominfo) is a government institution
authorized in the field of ICT management had problems in the delivery and support of information
technology services, contained in the field of E-Government Organization. Hence, IT governance
evaluation is required using the COBIT 4.1 framework on Deliver and Support (DS) domains, especially
the problems found in DS1 defined and managed service levels, DS5 ensured system security, DS7
educated and train users and DS10 managed problems. The purpose of this research was aimed to know
the state of existing IT governance by defined RACI Chart, calculated maturity level and gave
recommendation in the form of document design such as procedure manual, work instruction, form and
report to achieve the expected state of IT governance. The data itself was collected with several methods
such us the assessment sheets, interviews and observations. From the maturity level calculation results
obtained average results on DS1, DS5, DS7 and DS10 of 2.00 and gap analysis of 1.00. In order to
achieve the maturity level 3.00, the recommendation was made with Standard Operating Procedure
(SOP) in every existing IT process and completed documentation of standard format which will be
implemented by field of E-Government Organization, so that management of IT services can be stable
and controlled.
Keywords: IT Governance, Service Level Management, System Security, User Training, Manage Problems,
COBIT

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4975
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4976

dilakukan perhitungan maturity level dan


1. PENDAHULUAN pengumpulan bukti tata kelola TI dengan
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) saat menghasilkan laporan rekomendasi dan
ini digunakan oleh berbagai organisasi termasuk perancangan dokumen yang dapat digunakan
institusi pemerintahan. Dinas Komunikasi dan sebagai acuan dalam melakukan pengembangan
Informatika Kediri merupakan institusi TI seperti manual prosedur, form, laporan dan
pemerintahan yang berwenang dalam bidang instruksi kerja.
pengelolaan teknologi informasi dan Penelitian sebelumnya dengan
komunikasi. Dalam melakukan pengelolaan menggunakan framework yang sama telah
teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan dilakukan oleh Putri (2016) yang berfokus pada
sebuah tata kelola TI yang baik agar memiliki hasil evaluasi tata kelola TI yang dilakukan pada
pengelolaan layanan TI yang sesuai dengan Dishubkominfo Kota Kediri dengan menghitung
tujuan organisasinya. Diskominfo Kota Kediri nilai maturity level dan menghasilkan laporan
memiliki tiga bidang salah satunya Bidang rekomendasi untuk bisa mencapai nilai maturity
Penyelenggaraan E-Government. Dalam level yang diharapkan dengan menerapkan
pengelolaannya ditemukan permasalahan dalam empat domain dalam COBIT 4.1. Dasar teori
penyampaian dan dukungan layanan teknologi yang dapat mendukung dalam penelitian ini
informasi, sehingga diperlukan evaluasi pada yaitu Manajemen Layanan TI adalah
domain Deliver and Support (DS) terutama pada penggunaan TI untuk kebutuhan organisasi agar
DS1 ditemukan permasalahan bahwa memiliki nilai tambah dari pemanfaatan TI
pendefinisian dan pengelolaan tingkat layanan (ITSM, 2012). Tata kelola TI adalah sekumpulan
adalah tanggung jawab utama dalam Bidang proses untuk pengelolaan TI yang diterapkan
Penyelenggaraan E-Government, sehingga manajemen dari suatu organisasi agar tujuan
diperlukan evaluasi untuk mengetahui apakah organisasi dapat tercapai. Tujuan dari tata kelola
pendefinisian dan pengelolaan tingkat layanan TI adalah untuk mengontrol penggunaan TI agar
yang ada sudah terkelola dengan baik atau kinerja TI memenuhi dan sesuai dengan
belum, DS5 ditemukan permasalahan bahwa kebutuhan dan tujuan organisasi (ITGI, 2007).
kegiatan keamanan sistem yang merupakan COBIT 4.1 adalah (Control Objectives for
urgensi dalam Bidang Penyelenggaraan E- Information and Related Technology) digunakan
Government baru akan dilakukan audit sehingga tools dalam melakukan pengelolaan TI yang
diperlukan evaluasi terlebih dahulu terkait baik untuk membantu organisasi dari
pengelolaan keamanan sistem yang telah pemanfaatan TI (ITGI, 2007).
dilakukan, DS7 ditemukan permasalahan bahwa COBIT memiliki 4 komponen, yaitu Plan
kegiatan mendidik dan melatih pengguna belum and Organise (PO) adalah domain yang
dilakukan pengontrolan sehingga dibutuhkan memiliki strategi untuk mengidentifikasi
evaluasi apakah kegiatan yang dilakukan telah bagaimana pemanfaatan TI dapat berkontribusi
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan dalam pencapaian tujuan organisasi, Acquire
pengguna dan ditemukan permasalahan bahwa and Implement (AI) adalah menentukan strategi
pengelolaan permasalahan TI hanya memiliki atau solusi agar dapat memanfaatkan TI secara
satu aplikasi khusus gangguan layanan intranet tepat, Deliver and Support (DS) adalah domain
yang sudah terkelola namun untuk pengelolaan yang berfokus pada aspek penyelenggaraan dan
permasalahan lainnya belum memiliki pelayanan yang diberikan dari pemanfaatan TI
pengelolaan khusus sehingga diperlukan dan Monitor and Evaluate (ME) adalah domain
evaluasi terkait kegiatan pengelolaan yang memantau dan mengendalikan setiap
permasalahan yang ada. Evaluasi yang proses dari pemanfaatan TI (ITGI, 2007). Untuk
dilakukan digunakan untuk mendukung kegiatan mengetahui tingkat kematangan tata kelola TI
implementasi tata kelola TI yang nantinya akan dilakukan perhitungan maturity level yang
dilakukan. Tools yang dapat digunakan sebagai dikategorikan menjadi 6 tingkat seperti pada
guidelines dalam melakukan implementasi tata Tabel 1.
kelola TI adalah framework COBIT 4.1 yang Tabel 1. Tingkat Maturity Level
dapat membantu organisasi dalam melakukan Level Kategori
pengelolaan TI. Tujuan dari penelitian ini adalah 0 Non Existent
untuk mengetahui keadaan tata kelola TI yang 1 Initial / Ad Hoc
ada pada Bidang E-Government dengan 2 Repeatable but Intuitive
3 Defined

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4977

4 Manage and Measurable dengan mengamati aktivitas dan pengumpulan


5 Optimised bukti yang mendukung proses tata kelola.
Pengolahan data dimulai dengan melakukan
Untuk menggambarkan peran dan tanggung pemetaan dokumen yang disesuaikan dengan
jawab dalam aktivitas yang ada pada organisasi jenis dokumen seperti OTK, standard,
diperlukan RACI Chart yaitu Responsible, guidelines dan procedure untuk mengetahui
Accountable, Consulted, dan Informed (ITGI, dokumen yang belum tersedia. Lembar penilaian
2007). yang telah diisi responden selanjutnya dilakukan
perhitungan maturity level dan dilakukan
2. METODOLOGI analisis kesenjangan antara nilai maturity level
Alur pengerjaan yang akan digunakan dalam yang ada dengan maturity level yang diharapkan
penelitian ini seperti pada Gambar 1. untuk diberikan rekomendasi yang mendukung
perancangan dokumen yang belum tersedia.
Selanjutnya dibuat komponen penyusunan SOP
dengan mengumpulkan policy, standard,
guidelines dan procedure untuk dilakukan
pengarsipan SOP yang nantinya akan digunakan
Bidang Penyelenggaraan E-Government dalam
mengimplementasikan tata kelola TI terkait
domain yang terpilih.

3. HASIL DAN ANALISIS

3.1. Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat


Layanan (DS1)
Gambar 1. Alur Kerja Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
Penelitian dimulai dengan studi literatur ditemukan beberapa dokumen yang mendukung
untuk mendukung penelitian dengan proses tata kelola TI pada DS1 yaitu terdapat 6
berdasarkan dasar teori yang relevan dengan dokumen pada Tabel 3.
topik penelitian. Pengumpulan data yang
Tabel 3. Pemetaan Dokumen DS1
digunakan menggunakan teknik lembar
Jenis Dokumen Nama Dokumen
penilaian, wawancara dan observasi. Lembar
penilaian digunakan untuk mengetahui keadaan Organisasi Tata Kelola Peraturan Walikota Kediri
(OTK) Nomor 53 Tahun 2016
tata kelola TI yang didapat dari hasil lembar
Tentang Kedudukan,
penilaian yang telah diisi responden berdasarkan Susunan Organisasi, Tugas
RACI Chart seperti pada Tabel 2. Dan Fungsi Serta Tata Kerja
Dinas Komunikasi Dan
Tabel 2. Pemetaan RACI Chart Informatika Bagian
Keempat Bidang
Jumlah Penyelenggaraan E –
Domain Functions
Responden Goverment Pasal 12
Kabid E-Gov Draft Peraturan Walikota
sebagai CIO (Chief Kediri Tentang Tata Kelola
Information Teknologi Informasi Dan
Officer) Komunikasi Di Lingkungan
Deliver
Kasi Infrastruktur Pemerintah Kota Kediri Bab
and 3
TIK sebagai Head X Pasal 15
Support
Operations
Kasi Tata Kelola Keputusan Walikota Kediri
sebagai Head IT Tentang Tim Pengelolaan,
Administration Pengembangan dan
Pemberdayaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Pemerintah Kota Kediri
Untuk memperjelas informasi dilakukan Tahun 2018 diktum Kedua
wawancara untuk memvalidasi dari jawaban
Rencana Pengembangan TI
responden apakah telah sesuai dengan keadaan Pemkot Kediri (master plan)
yang ada yang didukung dengan observasi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4978

Laporan Monitoring dan Tabel 4. Pemetaan Dokumen DS5


Evaluasi Infrastruktur Jenis Dokumen Nama Dokumen
Jaringan
Organisasi Tata Kelola Peraturan Walikota Kediri
Standard Belum Ada (OTK) Nomor 53 Tahun 2016
Tentang Kedudukan,
Guidelines Belum Ada
Susunan Organisasi, Tugas
Procedure SOP Pemeliharaan Jaringan Dan Fungsi Serta Tata Kerja
Intranet Dinas Komunikasi Dan
Informatika Bagian
Lain-lain Daftar Layanan TI Keempat Bidang
Penyelenggaraan E –
Goverment Pasal 12 ayat 2
Pada Gambar 2 didapat perhitungan huruf e
maturity level dari hasil responden sebesar 1,94
Draft Peraturan Walikota
dengan hasil penilaian dari peneliti sebesar 2,00 Kediri Tentang Tata Kelola
yang telah divalidasi dengan berdasarkan hasil Teknologi Informasi Dan
wawancara dan observasi yang telah dilakukan Komunikasi Di Lingkungan
bahwa Bidang Penyelenggaraan E-Government Pemerintah Kota Kediri Bab
V Pasal 7
telah mencapai level 2 karena telah melewati
level 0 dan 1 yang didukung dengan bukti Keputusan Walikota Kediri
dokumen pada Tabel 2 yang sudah terencana dan Tentang Tim Pengelolaan,
Pengembangan dan
sudah dilakukan secara terpola dan berulang Pemberdayaan Teknologi
namun belum dilengkapi dengan dokumentasi Informasi dan Komunikasi
yang lengkap dan standar yang baku dalam Pemerintah Kota Kediri
melakukan pendefinisian dan pengelolaan Tahun 2018 diktum Kedua
tingkat layanan. Berdasarkan hasil wawancara Master Plan
dan observasi, bukti yang telah dilakukan dalam
Dokumen Pelaksanaan
melakukan pendefinisian dan pengelolaan Anggaran (DPA) 2018
tingkat layanan adalah dengan adanya tiga daftar
Standard Belum Ada
layanan TI yang telah dibuat yaitu layanan
aplikasi, layanan infrastruktur dan layanan pos Guidelines Belum Ada
telekomunikasi serta telah menghasilkan Procedure Belum Ada
Laporan Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur
Lain-lain Belum Ada
Jaringan. Dalam pengelolaannya Bidang
Penyelenggaraan E-Government bekerjasama
dengan pihak eksternal, sehingga dalam Pada Gambar 3 didapat perhitungan
pemberian layanannya Bidang Penyelenggaraan maturity level dari hasil responden sebesar 1,75
E-Government telah terikat kontrak dengan dengan hasil penilaian dari peneliti sebesar 2,00
pihak eksternal. yang telah divalidasi dengan berdasarkan hasil
wawancara dan observasi yang telah dilakukan
bahwa Bidang Penyelenggaraan E-Government
telah mencapai level 2 karena telah melewati
level 0 dan 1 yang didukung dengan bukti
dokumen pada Tabel 4 yang sudah terencana dan
sudah dilakukan secara terpola dan berulang
namun belum dilengkapi dengan dokumentasi
yang lengkap dan standar yang baku dalam
memastikan keamanan sistem. Berdasarkan hasil
Gambar 2. Tabel Perhitungan Maturity Level (DS1)
wawancara dan observasi, bukti yang telah
dilakukan dalam memastikan keamanan sistem
3.2. Memastikan Keamanan Sistem (DS5)
adalah menggunakan SSL (Secure Socket Layer)
Berdasarkan hasil wawancara dan yang telah tersertifikasi dengan melakukan
observasi ditemukan beberapa dokumen yang pemantauan jaringan untuk mengantisipasi
mendukung proses tata kelola TI pada DS5 yaitu adanya ancaman akses dari pihak yang tidak
terdapat 5 dokumen pada Tabel 4. berwenang.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4979

namun belum dilengkapi dengan dokumentasi


yang lengkap dan standar yang baku dalam
mendidik dan melatih pengguna. Berdasarkan
hasil wawancara dan observasi, bukti yang telah
dilakukan dalam mendidik dan melatih
pengguna adalah dalam memberikan pelatihan
terhadap pengelola dan pengguna TIK dilakukan
dengan melaksanakan workshop, seminar,
training dll kepada pengelola TIK sedangkan
untuk pengguna TIK dengan mengadakan
kegiatan sosialisasi.

Gambar 3. Tabel Perhitungan Maturity Level (DS5)

3.3. Mendidik dan Melatih Pengguna (DS7)


Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi ditemukan beberapa dokumen yang
mendukung proses tata kelola TI pada DS7 yaitu Gambar 4. Tabel Perhitungan Maturity Level (DS7)
terdapat 3 dokumen pada Tabel 5.
3.4. Mengelola Permasalahan (DS10)
Tabel 5. Pemetaan Dokumen DS7
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
Jenis Dokumen Nama Dokumen
ditemukan beberapa dokumen yang mendukung
Organisasi Tata Kelola Peraturan Walikota Kediri proses tata kelola TI pada DS1 yaitu terdapat 5
(OTK) Nomor 53 Tahun 2016
Tentang Kedudukan,
dokumen pada Tabel 6.
Susunan Organisasi, Tugas
Dan Fungsi Serta Tata Kerja Tabel 6. Pemetaan Dokumen DS10
Dinas Komunikasi Dan Jenis Dokumen Nama Dokumen
Informatika Bagian
Organisasi Tata Kelola Peraturan Walikota Kediri
Keempat Bidang
(OTK) Nomor 53 Tahun 2016
Penyelenggaraan E –
Tentang Kedudukan,
Goverment Pasal 13 huruf g
Susunan Organisasi, Tugas
dan 14 huruf i
Dan Fungsi Serta Tata Kerja
Master Plan Dinas Komunikasi Dan
Informatika Bagian
Draft Peraturan Walikota Keempat Bidang
Kediri Tentang Tata Kelola Penyelenggaraan E –
Teknologi Informasi Dan Goverment Pasal 13 huruf h
Komunikasi Di Lingkungan dan 14 huruf j
Pemerintah Kota Kediri Bab
XI Pasal 17 Peraturan Walikota Kediri
Tentang Tata Kelola
Standard Belum Ada Teknologi Informasi Dan
Guidelines Belum Ada Komunikasi Di Lingkungan
Pemerintah Kota Kediri Bab
Procedure Belum Ada X Pasal 16
Lain-lain Sertifikasi Pelatihan Master Plan
Laporan Monitoring dan
Pada Gambar 5 didapat perhitungan Evaluasi Infrastruktur
Jaringan
maturity level dari hasil responden sebesar 1,77
dengan hasil penilaian dari peneliti sebesar 2,00 Standard Belum Ada
yang telah divalidasi dengan berdasarkan hasil Guidelines Belum Ada
wawancara dan observasi yang telah dilakukan
Procedure SOP Layanan Aduan
bahwa Bidang Penyelenggaraan E-Government Gangguan Jaringan Intranet
telah mencapai level 2 karena telah melewati
level 0 dan 1 yang didukung dengan bukti Lain-lain Aplikasi Ganet
dokumen pada Tabel 6 yang sudah terencana dan
sudah dilakukan secara terpola dan berulang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4980

Pada Tabel 9 didapat perhitungan maturity 4. PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN


level dari hasil responden sebesar 1,33 dengan DOKUMEN
hasil penilaian dari peneliti sebesar 2,00 yang
telah divalidasi dengan berdasarkan hasil 4.1. Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat
wawancara dan observasi yang telah dilakukan Layanan (DS1)
bahwa Bidang Penyelenggaraan E-Government Menurut Indrajit (2014), setiap kelompok
telah mencapai level 2 karena telah melewati pengguna sistem memiliki harapan terhadap
level 0 dan 1 yang didukung dengan bukti pemanfaatan TI yang diterapkan, sehingga
dokumen pada Tabel 8 yang sudah terencana dan harapan atau tujuan tersebut perlu
sudah dilakukan secara terpola dan berulang didokumentasikan secara formal dalam bentuk
namun belum dilengkapi dengan dokumentasi kontrak kerja antara organisasi dengan pemasok
yang lengkap dan standar yang baku dalam atau penyedianya. Penggunaan TI harus
memastikan keamanan sistem. Berdasarkan hasil memenuhi kebutuhan dan dievaluasi apakah
wawancara dan observasi, bukti yang telah sudah sesuai dengan tujuan organisasi untuk
dilakukan dalam mengelola permasalahan TI memastikan agar sistem yang dipergunakan
adalah pelaporan dilakukan dengan benar-benar bermanfaat dan memenuhi
menggunakan group whatsapp, telepon, foto dan kebutuhan organisasi.
aplikasi Ganet (Gangguan Intranet) adalah Pada subdomain DS1 didapatkan hasil
aplikasi aduan gangguan layanan intranet. maturity level sebesar 2,00 dengan hasil temuan
yang didapat adalah belum adanya Standar
Operasional Prosedur (SOP) terkait DS1,
minimnya pendokumentasian pada proses DS1,
belum terdapat pengukuran pencapaian tingkat
layanan yang telah didefinisikan dan Layanan
yang memerlukan integrasi antar SKPD
membutuhkan waktu penyelesaian lebih lama,
Gambar 5. Tabel Perhitungan Maturity Level (DS10) sehingga hasil kesenjangan yang didapat sebesar
1,00. Tujuan dari pendokumentasian adalah agar
3.5. Analisis Kesenjangan proses tata kelola TI yang ada pada organisasi
Pada Tabel 7 didapatkan nilai maturity level dapat terkontrol dengan baik, di dalam
pada subdomain DS1 sebesar 2,00 dengan target organisasi umumnya terdapat empat jenis
level sebesar 3,00 dengan hasil kesenjangan dokumen, yaitu Policy, Standar, Guidelines dan
sebesar 1,00. Subdomain DS5 sebesar 2,00 Procedure (CISA, 2016), sedangkan SOP
dengan target level sebesar 3,00 dengan hasil merupakan prosedur dengan proses yang
kesenjangan sebesar 1,00. Subdomain DS7 lengkap dan rinci, tugas dan peran setiap
sebesar 2,00 dengan target level sebesar 3,00 individu bertanggung jawab dalam pelaksanaan
dengan hasil kesenjangan sebesar 1,00. proses dengan terdokumentasi dan dilaksanakan
Subdomain DS10 sebesar 2,00 dengan target sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang
level sebesar 3,00 dengan hasil kesenjangan berlaku (Rachmi, 2014). Untuk mencapai
sebesar 1,00. Dari total keseluruhan untuk rata- maturity level yang diharapkan sebesar 3,00,
rata DS1, DS5, DS7 dan DS10 adalah sebesar maka rekomendasi yang dibutuhkan adalah
1,00. dengan membuat Standar Operasional Prosedur
terkait pendefinisian dan pengelolaan tingkat
Tabel 7 Analisis Kesenjangan layanan, melakukan pendokumentasian dengan
Domain Nilai to- Nilai as- Kesenjangan format yang baku terkait pendefinisian dan
be is pengelolaan tingkat layanan dan melakukan
DS1 3,00 2,00 1,00 monitoring, identifikasi dan analisa terkait
DS5 3,00 2,00 1,00
dengan layanan yang ada pada Bidang
Penyelenggaraan E-Government apakah layanan
DS7 3,00 2,00 1,00 yang ada telah memenuhi kebutuhan pengguna.
DS10 3,00 2,00 1,00 Sehingga perancangan dokumen yang akan
dibuat adalah dengan membuat Standar
Operasional Prosedur (SOP) terkait
pendefinisian dan pengelolaan tingkat layanan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4981

yaitu SOP Pemenuhan Layanan TIK yang dapat Operasional Prosedur (SOP) terkait keamanan
digunakan sebagai pedoman dalam pemenuhan sistem yaitu SOP Pengelolaan Keamanan Sistem
layanan TIK agar dapat diimplementasikan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
Bidang Penyelenggaraan E-Government dalam pengelolaan keamanan sistem agar dapat
memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan diimplementasikan Bidang Penyelenggaraan E-
penggunanya. Government dalam menjaga data dan informasi
yang dilindungi.
4.2. Memastikan Keamanan Sistem (DS5)
4.3. Mendidik dan Melatih Pengguna (DS7)
Data dan informasi harus dilindungi, selain
itu memproteksi berbagai aset teknologi Pengguna aplikasi teknologi informasi di
informasi mewajibkan organisasi untuk organisasi memerlukan pendidikan untuk
menerapkan sejumlah proses terkait pengelolaan mendapatkan bimbingan atau pelatihan terkait
keamanan sistem dengan mengembangkan penggunaan TI sesuai dengan kebutuhannya,
sejumlah kebijakan, standar, maupun prosedur sehingga organisasi perlu mengidentifikasi dan
untuk mengelola semua aspek yang berkaitan mengelola kebutuhan pengguna untuk
dengan TI. Semua peraturan membutuhkan mempersiapkan program pelatihan yang tepat
pengawasan terhadap pengelolaan keamanan dan sesuai dengan kebutuhan agar pengguna
sistem dan memastikan efektivitasnya dalam memiliki kompeten dalam menggunakan sistem,
mengatasi berbagai ancaman keamanan maupun sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja
mencegah kelemahan atau kerawanan (Indrajit, 2014)
keamanan yang dimiliki organisasi (Indrajit, Pada subdomain DS7 didapatkan hasil
2014). maturity level sebesar 2,00 dengan hasil temuan
Pada subdomain DS5 didapatkan hasil yang didapat adalah belum adanya Standar
maturity level sebesar 2,00 dengan hasil temuan Operasional Prosedur (SOP) terkait DS7 dan
yang didapat adalah belum adanya Standar minimnya pendokumentasian pada proses DS7,
Operasional Prosedur (SOP) terkait DS5 dan sehingga hasil kesenjangan yang didapat sebesar
minimnya pendokumentasian pada proses DS5, 1,00. Tujuan dari pendokumentasian adalah agar
sehingga hasil kesenjangan yang didapat sebesar proses tata kelola TI yang ada pada organisasi
1,00. Tujuan dari pendokumentasian adalah agar dapat terkontrol dengan baik, di dalam
proses tata kelola TI yang ada pada organisasi organisasi umumnya terdapat empat jenis
dapat terkontrol dengan baik, di dalam dokumen, yaitu Policy, Standar, Guidelines dan
organisasi umumnya terdapat empat jenis Procedure (CISA, 2016), sedangkan SOP
dokumen, yaitu Policy, Standar, Guidelines dan merupakan prosedur dengan proses yang
Procedure (CISA, 2016), sedangkan SOP lengkap dan rinci, tugas dan peran setiap
merupakan prosedur dengan proses yang individu bertanggung jawab dalam pelaksanaan
lengkap dan rinci, tugas dan peran setiap proses dengan terdokumentasi dan dilaksanakan
individu bertanggung jawab dalam pelaksanaan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang
proses dengan terdokumentasi dan dilaksanakan berlaku (Rachmi, 2014). Untuk mencapai
sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang maturity level yang diharapkan sebesar 3,00,
berlaku (Rachmi, 2014). Untuk mencapai maka rekomendasi yang dibutuhkan adalah
maturity level yang diharapkan sebesar 3,00, dengan membuat Standar Operasional Prosedur
maka rekomendasi yang dibutuhkan adalah pada DS7, melakukan pendokumentasian
dengan membuat Standar Operasional Prosedur dengan format yang baku terkait DS7,
pada DS5, melakukan pendokumentasian mengidentifikasi dan melaksanakan sebuah
dengan format yang baku terkait DS5, program edukasi dan training yang efektif
melakukan analisa terhadap rencana dan solusi kepada semua staf TI dan pengguna secara
keamanan TI, melakukan pelaporan yang formal dan melakukan evaluasi terkait edukasi
berkala terkait dengan pengamanan sistem dan dan training terhadap pengguna. Sehingga
melakukan perbaikan pada setiap masalah perancangan dokumen yang akan dibuat adalah
pengamanan sistem yang ada, memantau potensi dengan membuat Standar Operasional Prosedur
dan insiden terkait keamanan TI dan melakukan (SOP) terkait mendidik dan melatih pengguna
pengujian atau penilaian keamanan secara yaitu SOP Pelatihan Pengelola dan Pengguna
teratur. Sehingga perancangan dokumen yang TIK yang dapat digunakan sebagai standar
akan dibuat adalah dengan membuat Standar dalam pelaksanaan training pengelola dan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4982

pengguna TIK agar dapat diimplementasikan Sehingga perancangan dokumen yang akan
Bidang Penyelenggaraan E-Government dalam dibuat adalah dengan membuat Standar
penyusunan program training, persiapan, Operasional Prosedur (SOP) terkait pengelolaan
mengundang peserta dan pelaksanaan training permasalahan TIK yaitu SOP Pengelolaan
pengelola dan pengguna TIK. Permasalahan TIK yang dapat digunakan
sebagai pedoman pengelolaan permasalahan
4.4. Mengelola Permasalahan (DS10) TIK agar dapat diimplementasikan Bidang
Pengelolaan permasalahan yaitu menangani Penyelenggaraan E-Government dalam
berbagai insiden atau masalah terkait dengan mengelola permasalahan TIK.
layanan teknologi informasi baik bersifat teknis,
administratif, maupun operasional. Pengelolaan 5. KESIMPULAN
masalah mengharuskan organisasi untuk dapat Kesimpulan yang didapatkan dari hasil
menanganinya secara cepat, akurat, dan efektif. penelitian adalah sebagai berikut:
Termasuk menganalisis penyebab akar masalah 1) Nilai maturity level yang didapatkan dari
dan cara untuk melakukan penyelesaian masalah hasil responden adalah DS1 sebesar 1,94;
dengan memberikan nilai kepada organisasi DS5 sebesar 1,75; DS7 sebesar 1,77 dan
untuk dapat mencegah, mengurangi dan DS10 sebesar 1,33. Rata-rata nilai maturity
memitigasi dampak dari masalah yang dapat level yang didapatkan dari hasil penilaian
menyebabkan kerugian pada organisasi. peneliti yang telah divalidasi dengan hasil
Pada subdomain DS10 didapatkan hasil wawancara dan observasi untuk DS1, DS5,
maturity level sebesar 2,00 dengan hasil temuan DS7 dan DS10 adalah sebesar 2,00 karena
yang didapat adalah belum adanya Standar setiap proses tata kelola TI yang ada sudah
Operasional Prosedur (SOP) terkait DS10, terencana sudah terencana dan sudah
minimnya pendokumentasian pada proses DS1, dilakukan secara terpola dan berulang
belum adanya monitoring secara berkala. Untuk namun belum dilengkapi dengan
mengantisipasi permasalahan yang ada dan dokumentasi yang lengkap dan standar yang
pengelolaan permasalahan yang ada masih baku.
dilakukan secara informal dan mendadak saat 2) Berdasarkan analisis kesenjangan yang telah
masalah terjadi, sehingga hasil kesenjangan dilakukan maka didapatkan nilai
yang didapat sebesar 1,00. Tujuan dari kesenjangan pada DS1, DS5, DS7 dan DS10
pendokumentasian adalah agar proses tata kelola sebesar 1,00. Untuk mencapai nilai maturity
TI yang ada pada organisasi dapat terkontrol level harapan sebesar 3,00 maka
dengan baik, di dalam organisasi umumnya rekomendasi yang diberikan adalah dengan
terdapat empat jenis dokumen, yaitu Policy, membuat Standar Operasional Prosedur
Standar, Guidelines dan Procedure (CISA, pada setiap proses yang ada dan melakukan
2016), sedangkan SOP merupakan prosedur pendokumentasian yang lengkap dengan
dengan proses yang lengkap dan rinci, tugas dan format yang baku. Sehingga dari hasil
peran setiap individu bertanggung jawab dalam rekomendasi yang ada dapat mendukung
pelaksanaan proses dengan terdokumentasi dan dalam pembuatan dokumen SOP pada setiap
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan subdomain yang sudah terpilih.
peraturan yang berlaku (Rachmi, 2014). Untuk
mencapai maturity level yang diharapkan 6. DAFTAR PUSTAKA
sebesar 3,00, maka rekomendasi yang
dibutuhkan adalah dengan membuat Standar Brewster E., Griffiths R., Lawes A. & Sansbury
Operasional Prosedur pada DS10, melakukan J., 2012. IT Service Management: A
pendokumentasian dengan format yang baku Guide for ITIL Foundation.
terkait DS10, mengidentifikasi setiap masalah CISA, 2016. Certified Information Systems
yang muncul kemudian dilakukan penyelesaian Auditor Study Guide Fourth Edition.
masalah secara proaktif, melakukan monitoring Wiley Publishing: Canada.
untuk mengantisipasi permasalahan yang
Indrajit, E., 2014. Manajemen Organisasi dan
mungkin terjadi dan melakukan peninjauan
Tata Kelola Teknologi Informasi.
terhadap status masalah dan mengevaluasi
Yogyakarta: Graha Ilmu.
terhadap permasalahan yang sering terjadi untuk
dilakukan solusi penyelesaian permasalahan. ITGI, 2007. COBIT 4.1 Kerangka Kerja,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4983

Control Objectives, Management


Guidelines, Maturity Models. Rolling
Meadows: ITGI.
Putri, M., 2016. Evaluasi Tata Kelola Teknologi
Informasi Menggunakan Kerangka
Kerja COBIT 4.1 (Studi Kasus : Bidang
Kominfo Dishubkominfo Kota Kediri).
S1. Universitas Brawijaya.
Rachmi, A., 2014. Pembuatan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Service
Desk Berdasarkan Kerangka Kerja Itil
V3 (Studi Kasus: PT XYZ, Tangerang).
S1. Institut Teknologi Sepuluh
November Surabaya.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai