Anda di halaman 1dari 6

Machine Translated by Google

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi e-KTP


menggunakan Framework COBIT 5
Tridoyo Agustinus Fritz Wijaya
Fakultas Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Kristen Satya Wacana
Jalan Diponegoro No. 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Jalan Diponegoro No. 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
682014602@student.uksw.edu agustinus.wijaya@staff.uksw.edu

Abstrak— Sistem administrasi kependudukan merupakan penulis menggunakan COBIT 5 COBIT 5 digunakan sebagai pedoman
infrastruktur teknologi informasi di Dinas Kependudukan dalam penelitian karena merupakan model kerangka kerja tata kelola
Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Landak. Pentingnya teknologi informasi yang mencakup masalah keuangan yang
sistem administrasi kependudukan yang berjalan, menjadikan representatif dan komprehensif, perencanaan, implementasi, operasi
kondisi tersebut optimal. Perlu dikontrol dan dievaluasi dan kontrol dari setiap proses TI [1].
kinerjanya dari sistem informasi tersebut agar sistem yang Dinas Kependudukan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) merupakan
dibangun organisasi dapat mencapai tujuan bisnis. Oleh karena
salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang administrasi
itu, perlu dilakukan evaluasi kinerja tata kelola teknologi
kependudukan. Tujuan proses bisnis DISDUKCAPIL adalah terciptanya
informasi, dalam penelitian ini standar yang digunakan untuk
proses evaluasi kinerja yaitu framework COBIT 5 pada domain DSS tertib administrasi
(Deliver, Service,kependudukan
Support). berbasis sistem informasi administrasi
Template COBIT 5 dapat menjadi alat evaluasi kinerja untuk kependudukan melalui pelayanan prima. Salah satu pelayanan yang
menilai apakah sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan diberikan oleh pemerintah melalui dinas DISDUKCAPIL adalah
tujuan bisnis. Berdasarkan evaluasi sistem tata kelola teknologi pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau e-KTP, dimana
informasi yang menggunakan COBIT 5 menunjukkan bahwa fungsi e KTP sendiri sebagai identitas seseorang yang membantu
organisasi telah menerapkan semua proses yang berarti pengurusan izin, pembukaan bank rekening, Pembuatan SIM dan lain-
DISDUKCAPIL Kabupaten Landak telah mencapai level ability lain. Pemanfaatan tata kelola TI secara efektif dan efisien dalam
pada level 3 (mapan proses). Untuk meningkatkan tingkat
prosedur pembuatan e-KTP.
kapabilitas proses TI, COBIT 5 telah memberikan arahan berupa
rekomendasi harmonisasi antara tujuan bisnis jasa pembuatan
e-KTP DISDUKCAPIL Kabupaten Landak dengan tujuan TI
Menteri Dalam Negeri di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi Sehingga evaluasi pemanfaatan tata kelola TI dari penelitian ini
dan efektifitas pembuatan e-KTP pelayanan untuk mencapai memberikan manfaat bagi pelayanan sehingga pelayanan yang
tujuan organisasi. diberikan kepada masyarakat kedepannya lebih cepat, relevan dan
akurat. Hasil yang dicapai bahwa tingkat kemampuan pemanfaatan TI
Kata kunci—Teknologi Informasi, Tata Kelola, e-KTP, di DISDUKCAPIL saat ini sudah baik namun masih banyak kekurangan
Framework COBIT 5.
dalam pemanfaatan TI. Disimpulkan bahwa DISDUKCAPIL telah
I. PENDAHULUAN dikelola dan dilaksanakan dengan baik, meskipun tingkat kapabilitasnya
masih belum maksimal dalam melakukan kinerja pelayanannya. Untuk
menjawab permasalahan tersebut di DISDUKCAPIL penulis
Pada saat ini kebutuhan akan teknologi informasi sebagai alat
merekomendasikan untuk menggunakan framework metodologi
penting untuk mengelola informasi pada suatu perusahaan karena
framework COBIT 5.
menawarkan efisiensi dan efektifitas sebagai penunjang pekerjaan.
COBIT 5 sebagai standar komprehensif yang membantu organisasi
Saat ini banyak organisasi yang mengimplementasikan, memanfaatkan
mencapai tujuan yang menghasilkan nilai melalui tata kelola dan
dan mengembangkan teknologi untuk membantu proses bisnis
manajemen TI secara efektif. COBIT 5 memberikan kerangka IT
organisasi dalam rangka memperoleh informasi yang relevan dan
Governance yang detail dan tujuan pengendalian bagi manajemen,
akurat serta membantu pengambilan keputusan. Untuk
pemilik proses bisnis, pengguna dan auditor, untuk mengelola teknologi
mengimplementasikan TI tentunya membutuhkan investasi yang besar
informasi secara holistik sehingga nilai yang diberikan oleh pemanfaatan
dan resiko yang tinggi pula, untuk itu diperlukan mekanisme tata kelola
TI dapat dicapai secara optimal dengan memperhatikan seluruh aspek
yang tepat agar penggunaan TI dalam pengawasan menyeluruh. Setiap
tata kelola TI dari orang, keterampilan, kompetensi, layanan,
perusahaan, dalam setiap pemanfaatan TI, kinerja perlu dievaluasi
infrastruktur, dan aplikasi yang merupakan bagian dari enabler dari tata
secara menyeluruh, agar setiap mekanisme pengelolaan TI berjalan
kelola teknologi informasi [2].
sesuai dengan rencana, tujuan, serta proses bisnis perusahaan.
Evaluasi tentunya sangat diperlukan agar pembangunan berkelanjutan
COBIT 5 membantu organisasi menciptakan nilai TI yang optimal
agar teknologi informasi yang telah diterapkan dapat memberikan
dengan menjaga keseimbangan antara mewujudkan manfaat dan
kontribusi yang maksimal dalam suatu organisasi. Untuk mengevaluasi
mengoptimalkan tingkat risiko yang akan terjadi dan sumber yang digunakan.
diperlukan kerangka kerja untuk memandu standar kontrol teknologi,
Framework COBIT 5 memiliki 5 domain dan 37 proses yang digunakan
dan beberapa di antaranya adalah ISO, COBIT, ITIL dan lain-lain.
untuk melakukan audit. Pemilihan COBIT 5 sangat tepat untuk
Dalam studi ini,
melakukan audit IT karena mampu mencakup semua
Machine Translated by Google

elemen tata kelola TI dengan tidak hanya berfokus pada masalah teknis dukungan layanan bagi pengguna, dan manajemen data dan fasilitas
dan teknologi saja tetapi juga untuk mengidentifikasi sumber daya lainnya operasional. Penelitian ini mengacu pada grafik RACI dalam menentukan
dan mendorong tata kelola TI menuju tujuan organisasi [3]. Domain yang audit responden yang akan dilakukan. Sehingga hasil evaluasi ini akan
digunakan dalam proses audit pada penulisan ini yaitu domain Deliver, diukur dengan menggunakan kapabilitas proses. Metode yang digunakan
Service, and Support (DSS) merupakan salah satu dari lima domain COBIT dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Hasil evaluasi
5 yang meliputi Management of Enterprise IT. Domain DSS berfokus pada menjadi temuan yang kemudian akan memberikan rekomendasi dan saran,
pengiriman data, layanan, dan dukungan yang disediakan untuk sistem agar DISDUKCAPIL dapat mengajukan pencapaian visi dan misi Jurusan.
informasi yang efektif dan efisien, untuk menentukan responden,
menggunakan grafik RACI, dan untuk menguji kematangan setiap proses
dari penggunaan kapabilitas tingkat domain. Tujuan dari penelitian ini B. Audit Teknologi Informasi Audit Teknologi
adalah pemanfaatan layanan TI Dalam evaluasinya pembuatan E-KTP Informasi merupakan evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem,
sudah memberikan kontribusi sesuai kebutuhan sehingga manfaat aplikasi proses, atau produk. Pemeriksaan dilakukan oleh pengadilan yang
untuk mendukung pencapaian visi dan misi Jurusan. Semoga penelitian ini, kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya
memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan pelayanan di adalah untuk memverifikasi bahwa subjek audit telah diselesaikan atau
DISDUKCAPIL Kabupaten Landak. dijalankan sesuai dengan standar, peraturan, dan praktik yang telah
disetujui dan diterima. Audit sistem informasi adalah proses mengumpulkan
dan mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat
mengamankan aset, menjaga integritas data, dapat mendorong tercapainya
II. TINJAUAN PUSTAKA tujuan organisasi secara efektif dan efisien menggunakan sumber daya.
Audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan
A. Tinjauan Pustaka dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan di sistem informasi perusahaan.
Hasil penelitian terdahulu terkait penelitian ini adalah penggunaan tata Istilah lain dari audit komputer audit teknologi informasi banyak digunakan
kelola teknologi informasi (IT Governance) di Dewan Kehormatan untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan telah bekerja
Penyelenggara Pemilu (DKPP) dengan menggunakan framework COBIT secara efektif, dan terintegrasi untuk mencapai target organisasi [6].
5 pada domain Align Plan and Organize, domain ini meliputi strategi dan
taktik, dan mengidentifikasi keprihatinan TI cara terbaik untuk berkontribusi
pada pencapaian tujuan bisnis.
Tujuan penelitian ini adalah merancang tata kelola TI dalam pengelolaan
strategi TI, anggaran dan biaya TI dan layanan TI. Hasil dari penelitian ini C. Framework COBIT 5
adalah tingkat kapabilitas dalam mengelola IT DKPP masih pada nilai 0,59 Framework COBIT 5 merupakan pengembangan dari COBIT 4.1 yang
mengarah ke level 1 (perfomed process) dan pencapaian pada setiap merupakan salah satu framework yang digunakan untuk melakukan proses
proses belum terpenuhi semua dan belum mencapai tujuan yang audit. COBIT adalah peringkat standar lengkap dengan cakupan menyeluruh
diharapkan oleh DKPP [4]. sebagai kerangka kerja audit. Oleh karena itu, peringkat COBIT dapat
digunakan di berbagai jenis organisasi. COBIT 5 adalah kerangka kerja
Kajian selanjutnya adalah penilaian proses penerapan IT Governance bisnis untuk tata kelola dan pengelolaan TI perusahaan (IT governance
menggunakan COBIT 5 pada domain BAI di PT. POS Indonesia, Build, framework), serta kumpulan alat yang mendukung manajer untuk
Acquire and Implement (BAI), domain ini mencakup perubahan dan menjembatani jarak antara kebutuhan untuk mengendalikan (control
pemeliharaan sistem yang ada juga tercakup dalam domain ini, untuk requirements), masalah teknis (technical issues) dan risiko bisnis (business
memastikan bahwa solusi terus memenuhi tujuan bisnis. Hasil dari risk).
penelitian ini adalah target tingkat kapabilitas tata kelola dan manajemen COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute (ITGI), yang merupakan
TI sudah berada di level 3 [5]. Kajian selanjutnya adalah pengukuran Tata bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA).
Kelola TI di rekam medis RS Muhammadiyah Bandung menggunakan EDM Menurut ISACA, COBIT 5 merupakan kerangka kerja tata kelola dan
domain COBIT 5, domain ini berhubungan dengan tujuan tata kelola pengelolaan teknologi informasi dan semua yang terkait, yang dimulai dari
pemangku kepentingan dalam penilaian, optimalisasi risiko dan sumber pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan atas informasi dan
daya, termasuk praktik dan aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi teknologi. Domain Deliver, Service, and Support (DSS) adalah salah satu
pilihan strategis , memberikan arahan kepada TI dan hasil pemantauan. dari lima domain COBIT 5, yang mencakup Management of Enterprise IT.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa RS Muhammadiyah Bandung
tingkat keserbagunaan masih berada pada level 2 (managed process). Domain DSS memiliki fokus pada penyampaian data, layanan, dan
dukungan yang diberikan untuk sistem informasi secara efektif dan efisien.
Domain DSS memiliki enam proses, yaitu [7]: a) DSS01 Manage Operation
b) DSS02 Manage Service Requests and Incidents c) DSS03 Manage
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan Problems d) DSS04 Manage Continuity e) DSS05 Manage Security
domain Deliver, Service and Support (DSS) Framework COBIT 5 pada Services f) DSS06 Manage Business Process Controls
pembuatan IT di manajemen DISDUKCAPILLandak
kesinambungan, Kab. keamanan dan
e-KTP
Machine Translated by Google

COBIT 5 menyediakan kerangka kerja yang komprehensif dalam AKU AKU AKU. METODOLOGI PENELITIAN
membantu perusahaan mencapai tujuannya dalam tata kelola dan
pengelolaan TI perusahaan. Kerangka kerja COBIT 5 memungkinkan TI Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.
untuk mengatur dan mengelola secara holistik untuk seluruh perusahaan, Wawancara dilakukan kepada Bagian Pemanfaatan Data dan Dokumen dan
yang mengambil bisnis proses end-to-end penuh bisnis dan area fungsional Bagian Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia dan Teknologi Komunikasi
TI yang bertanggung jawab, di mana kepentingan TI berurusan dengan sebagai sumber tata kelola teknologi informasi sebagai sumber informasi di
pemangku kepentingan internal dan prinsip bentuk eksternal , berikut adapun DISDUKCAPIL Kabupaten Landak.
prinsip framework COBIT 5 diilustrasikan pada gambar 1.
A. Tahap Penelitian
Dalam tugas penelitian di DISDUKCAPIL Kabupaten Landak, metode
yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian yang dilakukan studi
kasus meliputi objek penelitian yang artinya penelitian dilakukan secara
langsung terhadap objek penelitian dengan cara mengumpulkan data,
mengolah data kemudian menyimpulkan. Tahapan metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Studi pustaka,
mengumpulkan data melalui buku, literatur, berbagai sumber jurnal dan
sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 2). Observasi, pengamatan
langsung yang dilakukan oleh penulis terhadap objek penelitian guna
mendapatkan bahan dan data yang diperlukan. 3). Wawancara, komunikasi
atau percakapan dua arah yang dilakukan oleh peneliti dan responden untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. 4).

Pengolahan Data, pengolahan data hasil observasi dan wawancara sesuai


dengan pedoman domain DSS (Delivery, Service, and Support) framework
Gambar 1. COBIT 5 Prinsip COBIT 5.
5). Laporan, Laporan temuan dan memberikan rekomendasi pada lembaga.
D. Tingkat Kemampuan Proses
Pada pengukuran maturitas menggunakan COBIT 4.1 Maturity Model,
namun pada COBIT 5 menggunakan Capability Model. Pada level penilaian
Model Maturity dan Capability Model sama dengan 6 level, yang membedakan
dari kedua versi diatas adalah struktur framework yang telah dimodifikasi.
Berikut penjelasan mengenai level Process Capability [8]: a. Level 0
Incomplete Process Proses tidak dilaksanakan atau gagal mencapai tujuan
proses. Pada tingkat ini, ada sedikit atau tidak ada bukti sama sekali tentang
pencapaian tujuan dari proses tersebut. B. Proses yang Dilakukan Level 1 (1
atribut)

Proses diimplementasikan untuk mencapai tujuan bisnisnya. C. Proses


Gambar 2 Tahap Penelitian
terkelola level 2 (2 atribut)
Proses diimplementasikan dikelola (direncanakan, dipantau, dan B. Pemetaan Responden
disesuaikan) dan hasilnya ditetapkan dan dikendalikan Responden adalah pihak yang dipercaya untuk diminta memberikan
D. Level 3 Proses Terbentuk (2 atribut) pendapat terhadap sesuatu yang dipertanyakan, dalam penelitian ini penulis
Proses didokumentasikan dan dikomunikasikan (untuk efisiensi melakukan wawancara kepada responden kedua, alasan penulis memilih
organisasi) e. Level 4 Proses yang Dapat Diprediksi (2 atribut) dua responden karena mampu menjawab pertanyaan yang mengacu pada
RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed) di DISDUKCAPIL
Proses dipantau, diukur, dan diprediksi untuk mencapai hasil. Kabupaten Landak.

F. Proses Pengoptimalan Level 5 (2 atribut)


Proses diprediksi dan kemudian ditingkatkan untuk memenuhi tujuan TABEL I. Daftar Responden Fungsi
dan sasaran bisnis yang relevan yang akan datang. RACI Responden suatu kegiatan tertentu Penggunaan
Bertanggung jawab Data dan Dokumen Bagian memastikan
dilaksanakan.
berhasil
Machine Translated by Google

Bertanggung jawab dalam kewenangan untuk Penggunaan Data dan Dokumen D. Sasaran Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
menyetujui atau menerima Bagian
Landak Pada langkah ini kebutuhan stakeholder sebagai prioritas
pelaksanaan kegiatan.
tertinggi terkait dengan tujuan umum perusahaan dianalisis berdasarkan
Berkonsultasi pendapat atau pemberi pendapat Pemerintahan dan Manusia empat perspektif Balanced Scorecard (BSC).
yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan. Sumber daya dan
Komunikasi
Empat perspektif tersebut adalah Perspektif Finansial, Perspektif Pelanggan,
Bagian Teknologi
Diberitahukan menyimpan informasi tentang Pemerintahan dan Manusia Perspektif Proses Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
kemajuan kegiatan yang Sumber daya dan Pada tabel IV akan dijelaskan tujuan dan sasaran bisnis Office menurut BSC
dilakukan. Komunikasi
Perspective.
Bagian Teknologi

TABEL II. Tujuan dan Sasaran Usaha Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perspektif Sasaran
A. Profil Perusahaan
DISDUKCAPIL Kabupaten Landak beralamat di jl. Keuangan 1. Penggunaan anggaran.
2. Perbanyakan dan pemeliharaan fasilitas.
Pemuda, Hilir Kantor., Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Terbentuknya Kabupaten Landak berdasarkan UU No. 55 Tahun 1999 tanggal Pelanggan 3. Program sosialisasi.
4 Oktober 1999. Pertimbangan utama pembentukan Kabupaten Landak adalah 4. Undang-undang tentang perlindungan hak-hak penduduk.
berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan Provinsi Kalimantan Barat
Proses Internal 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
pada umumnya dan Kabupaten Mempawah pada khususnya juga sebagai
6. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan.
aspirasi yang berkembang di masyarakat, dipandang perlu untuk meningkatkan
Belajar dan 7. Peningkatan kualitas pelayanan.
penyelenggaraan dan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan
Perkembangan 8. Terselenggaranya pelayanan administrasi yang baik dan
masyarakat untuk menjamin pembangunan dan kemajuan di masa depan. akuntabel
Sesuai dengan Peraturan Bupati Landak Nomor 60 Tahun 2016 DISDUKCAPIL
mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat di bidang administrasi E. Sasaran Perusahaan dan Sasaran terkait TI
kependudukan dan pencatatan sipil menciptakan kondisi pelayanan yang Kemudian didapatkan hasil mapping IT-Related goals pada Tabel VIII
mudah, cepat, akurat dan transparan dalam rangka terwujudnya kepegawaian dengan enterprise goals. Kemudian digunakan model kapabilitas proses
dan kepegawaian. layanan Perdana. (PCM) dan dibagi menjadi dua kategori, yaitu primary (P) dan secondary (S).
P menunjukkan bahwa item tersebut memiliki prioritas yang tinggi, sedangkan
S menunjukkan bahwa item tersebut memiliki prioritas yang rendah. Pemetaan
tersebut digambarkan pada Tabel X dimana semua tujuan yang berhubungan
B. Kualitas Perusahaan dengan TI memiliki relasi dan digunakan dalam proses selanjutnya.
Pos, DISDUKCAPIL Kabupaten Landak berupaya menjalankan pelayanan
kepada masyarakat dengan tujuan membina pelayanan dan administrasi TABEL III. Sasaran Perusahaan dan Sasaran terkait TI
kependudukan dan pencatatan sipil.
1) Berorientasi Visi
Terciptanya sistem informasi administrasi kependudukan yang tertib
berbasis administrasi kependudukan melalui pelayanan prima.

2) Misi Perusahaan
Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di bidang administrasi
kependudukan dan catatan sipil. Menciptakan kondisi pelayanan yang mudah,
cepat, akurat dan transparan dalam rangka pelayanan kependudukan dan
catatan sipil untuk mewujudkan pelayanan prima. Penyiapan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana untuk mendukung terciptanya optimalisasi
pelayanan dan pengembangan administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi.

C. Bidang Usaha Perusahaan


DISDUKCAPIL Kabupaten Landak merupakan salah satu instansi TABEL IV. Sasaran Terkait TI Di Bawah Proses Terpilih COBIT
pemerintah yang bergerak di bidang Administrasi Kependudukan. Instansi
kependudukan yang membidangi pembuatan KTP, Akta Kelahiran, Kartu
Keluarga dan lain-lain. Nah itulah yang membuat DISDUKCAPIL Kabupaten
Landak. Kantor sebagai lembaga yang paling berpengaruh terhadap negara
yang berusaha menjalankan proses penyelenggaraan pelayanan publik.
Machine Translated by Google

F. Proses Penilaian COBIT 5 Proses ini semua masalah yang terjadi jika terjadi kerusakan pada proses yang sedang
diawali dengan pengumpulan informasi dari wawancara yang telah berjalan. Dapat disimpulkan bahwa hasil tingkat kapabilitas Dinas CAPIL
dilakukan selama proses audit. dalam mengelola layanan dan bantuan insiden berada pada level 3 Estabilished
Dari pengumpulan informasi diperoleh rata-rata level kemampuan existing (As Process yang mampu mencapai hasil dari proses tersebut.
is) dan target level (To be) pada tabel VII.
3. DSS03 (Manage Problems) : Pada
TABEL V. Hasil Proses Penilaian tahap ini mengidentifikasi dan mengklasifikasikan masalah dan
memberikan solusi perbaikan yang tepat, walaupun harus menunggu proses
perbaikan yang memakan waktu. Jadi DISDUKCAPILin mengelola masalah
berada pada level 3 Estabilished Process yang mampu mencapai hasil dari
proses tersebut.
4. DSS04 (Manage Continuity) : Pada
tahap ini ketersediaan peralatan serta pemeliharaan yang memungkinkan
proses bisnis dan tata kelola TI untuk merespons peristiwa dan gangguan
yang terjadi sehingga dapat melanjutkan proses operasi bisnis dan menjaga
ketersediaan informasi pemangku kepentingan. Disimpulkan bahwa hasil yang
diperoleh DISDUKCAPILin menjaga keberlanjutan tata kelola yang ada
meliputi perencanaan, pengawasan dan penyesuaian sumber daya yang ada
Berikut adalah tingkat kapabilitas dan tingkat target yang diperoleh
pada Level 2 dari Managed process yaitu proses yang ada telah ditetapkan,
berdasarkan proses analisis tata kelola yang telah dilaksanakan
dikendalikan, dan dipelihara dengan tepat.

5. DSS05 (Kelola Layanan Keamanan) :


Pada tahap ini pengamanan data stakeholder dan informasi organisasi
untuk menghindari risiko keamanan data telah diterapkan sesuai dengan
standarisasi kebijakan pemerintah. Pada tahap ini DISDUKCAPIL telah
mencapai level 3 Estabilished Process yang mampu mencapai hasil dari
proses tersebut.

6. DSS06 (Mengelola Kontrol Proses Bisnis) :


Gambar 4. Level Pencapaian dan Target Level Pada tahap ini mendefinisikan dan memelihara pengendalian proses
bisnis yang baik, dan memastikan informasi telah memenuhi persyaratan
G. Menghitung Tingkat Kemampuan pengendalian informasi yang relevan. Pada tahap ini DISDUKCAPIL mengelola
Dalam proses ini diperoleh berdasarkan pengumpulan informasi yang dan mengontrol proses bisnis yang sudah berada pada level 3 Estabilished
berkaitan dengan wawancara. Kemudian didapatkan nilai tingkat kapabilitas Process yaitu mampu mencapai hasil dari proses tersebut.
proses dan yang akan dinilai (target level) yang dapat dilihat pada Tabel XIII.
Kemudian hasil analisis perhitungan tingkat tata kelola TI pada Sistem Gap analysis dilakukan untuk mencari gap antara kondisi saat ini dengan
Informasi e-KTP di Dinas kemudian diperoleh data dari hasil wawancara dan kondisi yang diinginkan. Kondisi saat ini tercermin dari penilaian proses COBIT
observasi, setiap domain telah diimplementasikan dan mencapai tujuan saat ini di bawah kondisi yang diharapkan (to be assessment) dari setiap
bisnisnya. Selanjutnya dalam mengembangkan tata kelola TI semua proses proses.
diharapkan dapat berjalan dengan baik, mempengaruhi proses bisnis dan Target atau tingkat kemampuan yang ingin dicapai oleh DISDUKCAPIL adalah
mengembangkan sistem informasi. Sehingga pada tahap ini dapat dijelaskan Level 3 (Established Process) dan Level 4 (Predictable Process). Target
kajian detail proses TI pada tata kelola TI di e-KTP sebagai berikut. ditentukan berdasarkan cost benefit, artinya DISDUKCAPIL menetapkan
target berdasarkan manfaat yang diperoleh dengan biaya yang minimal dan
juga memperhitungkan Sumber Daya Manusia. Berikut gap dari masing-
1. DSS01(Manage Operations) : Pada masing proses dilihat dari gambar 5.
tahap ini operasi yang sedang berlangsung yang berkaitan dengan
sistem dan proses telah dikelola dengan baik oleh pihak DISDUKCAPIL sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Capability level
berada pada level 3, prosedur yang telah berjalan sesuai standar operasional
prosedur yang ada dan operasional TI yang telah berjalan telah dikoordinasikan
dan diimplementasikan sudah memenuhi dan mencapai proses yang
ditargetkan.

2. DSS02 (Kelola Permintaan Layanan dan Insiden):


Pada tahap ini proses pengelolaan layanan dan insiden yang terjadi Gambar 5. Spider Chart Kapabilitas Proses dengan To Be Assessed
tepat waktu dan efektif, penyelesaian cepat
Machine Translated by Google

H. Rekomendasi Perbaikan Rekomendasi V. KESIMPULAN


pada DISDUKCAPIL Kabupaten Landak tentang penerapan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan dijelaskan secara rinci sebagai Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja e-
berikut : 1. DSS01 (Manage Operations) : Dalam penggunaan IT, KTP DISDUKCAPIL Kabupaten Landak dengan menggunakan framework
operasional yang berkaitan dengan sistem dan prosedur telah berjalan COBIT 5 pada domain DSS (Delivery, Service, and Support) telah
dengan baik dikelola. Adanya pengelolaan sistem dan prosedur yang menunjukkan tata kelola TI pada DISDUKCAPIL Kabupaten Landak di
baik, sehingga informasi yang dihasilkan dari penggunaan TI yang ada lapangan pelayanan pembuatan e-KTP telah diterapkan dan berjalan
dapat diandalkan dan valid, sehingga dapat meminimalkan dan dengan baik. Sehingga untuk mencapai tingkat kapabilitas pada level 3
meniadakan risiko yang terkait dengan operasional operasi sehingga pada DSS01, DSS02, DSS03, DSS05, DSS06, dalam mengelola operasi,
dapat mengukur kinerja yang telah berjalan. untuk memberikan hasil yang layanan, masalah, layanan keamanan dan kontrol proses bisnis telah
stabil, kompeten dan terukur Dalam batas yang ditentukan untuk mencapai mencapai proses yang baik. Walaupun DSS04 dalam mengelola
level 4. keberlanjutan masih level 2, dimana Dinas belum mencapai proses yang
ditargetkan. Untuk mencapai level 4 dan 3 diharapkan layanan dapat
2. DSS02 (Kelola Permintaan Layanan dan Insiden): menangani masalah dan memperbaikinya untuk keberlanjutan proses
Dalam menentukan dan mengelola layanan dan insiden perlu yang ada. Sehingga lebih efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan
diperhatikan siapa yang melakukan, ditujukan kepada siapa, dan yang ingin dicapai. Framework COBIT 5 sebagai acuan dalam penelitian
bagaimana penentuan dan pengelolaan layanan dan insiden terjadi serta ini dapat membantu DISDUKCAPIL Kabupaten Landak melihat kinerja
berapa biaya yang dikeluarkan agar layanan dapat ditingkatkan dan selama ini yang dapat meningkatkan dan menentukan target proses
insiden dapat diatasi. pelayanan yang lebih baik.
3. DSS03 (Manage Problems) : Pada
saat masalah harus ditangani dan dikelola agar tidak menimbulkan
penurunan kinerja yang berhubungan dengan IT sehingga dapat mengatasi
jika terjadi kerusakan proses yang ditargetkan tercapai. REFERENSI

4. DSS04 (Manage Continuity) : Pada [1]. LHD Purnomo, “Perancangan Model Tata Kelola Ketersediaan Layanan
TI menggunakan Framework COBIT Pada BPK RI,” 2010.
saat sistem yang akan digunakan dalam mendukung peningkatan
[2]. ISACA, “Proses Pengaktifan COBIT 5,” 2012. [Online]. Tersedia: https://
kinerja organisasi diupayakan keberlanjutannya agar mencapai level 3. www.isaca.org/COBIT/Documents/COBIT-5-Enabling Processes-
Untuk itu dalam memilih dan mengimplementasikan sistem harus dilihat Introduction.pdf.
apakah sistem tersebut kompatibel dan dapat digunakan lebih lanjut. [3]. ISACA. 2012. COBIT 5, Kerangka Kerja Bisnis untuk Tata Kelola dan
Manajemen TI Perusahaan [4]. Mega Putri Islamiah, 2014. “Tata Kelola
Teknologi Informasi (IT GOVERNANCE) Menggunakan Framework COBIT
5. DSS05 (Manage Security Services) : 5 (Studi Kasus: Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu
Keamanan sistem merupakan hal yang krusial karena semua data (DKPP))”, Jakarta : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
dan informasi sudah masuk ke dalam sistem. Keamanan sistem yang Hidayatullah.
[5]. Josua Kristian Sitinjak, 2015. “PENILAIAN TERHADAP
baik adalah keamanan sistem yang terintegrasi.
PENERAPAN PROSES IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN COBIT
6. DSS06 (Manage Business Process Controls) : Sistem VERSI 5 PADA DOMAIN BAI UNTUK PENGEMBANGAN APLIKASI
yang digunakan untuk mendukung peningkatan kinerja organisasi secara STUDI KASUS IPOS DI PT. POS INDONESIA”, Bandung : Universitas
berkelanjutan. Sehingga dalam memilih dan mengimplementasikan sistem Telkom.
[6]. .Diakses 30 Oktober 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Audit [7].
harus dilihat apakah sistem tersebut kompatibel dan dapat digunakan
R. Sarno. Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi Berbasis
lebih lanjut.
Balanced Scorecard dan Framework COBIT 4.1. Surabaya: ITS
Press.2009.
[8]. ISACA. 2012. COBIT 5, Kerangka Bisnis untuk Tata Kelola dan
Manajemen TI Perusahaan.
[9]. ISACA, “COBIT 5: Kerangka Bisnis untuk Pemerintahan dan
Management of Enterprise IT,” 2012. [Online].

Anda mungkin juga menyukai