Anda di halaman 1dari 6

Jurnal SMART COMP Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 P-ISSN: 2089-676X

E-ISSN: 2549-0796

AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1


PADA WEBSITE UNIVERSITAS PERADABAN

Rito Cipta Sigitta Hariyono1


Email: rintocipta13@gmail.com
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Peradaban
Universitas Peradaban, Jl. Raya Pagojengan KM 03 Paguyangan Brebes 52276
Indonesia telp (0289) 432032

Abstrak
Teknologi informasi (TI) saat ini menjadi teknologi yang banyak diadopsi oleh hampir seluruh
organisasi dan dipercaya dapat membantu meningkatkan efisiensi proses yang berlangsung, tak terkecuali
di institusi pendidikan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu pengelolaan TI yang ada secara
terstruktur. Pedoman yang dapat memberikan panduan mengenai tata kelola TI di organisasi yang dapat
diukur, dimanfaatkan dan dikelola untuk mendapatkan daya saing organisasi adalah menggunakan
Control Objective for Information and Related Technology (COBIT) 4.1. Hasil penelitian menemukan
bahwa tata kelola system informasi pada Website di Universitas Peradaban dalam Capability Maturity
Model sudah mencapai level 4 (Managed), seperti adanya SOP untuk pemantauan proses Akademik,
melakukan backup, recovery dan penghapusan data secara periodik, fasilitas kemanan lingkungan secara
fisik, pemantauan kinerja teknologi informasi, hak akses diberikan ke setiap pengguna aplikasi, sistem
informasi pada Website UniversitasPeradaban telah mengikutsertakan peraturan dari eksternal khususnya
dari pemerintah dan mencapai level 3 (Defined), seperti fasilitas login untuk bisa mengakses aplikasi,
pemasangan firewall dan antivirus, identifikasi dan alokasi biaya-biaya TI dalam anggaran tahunan,
pelatihan pemakaian aplikasi dan penanganan permasalahan dalam sistem informasi keuangan disepakati
melalui peraturan yang sudah ada

Kata Kunci: Capability Maturity Model, tingkat kematangan, COBIT 4.1, Audit Sistem Informasi

1. Pendahuluan manfaat, mengkaptalisasi peluang dan


Penerapan teknologi informasi dalam mendapat keuntungan kompetitif. Tata
bidang perpustakaan semakin hari semakin kelola teknologi informasi juga
berkembang mengikuti perkembangan mengindentifikasi kelemahan control dan
teknologi yang ada. Sajian teknologi baru menjamin adanya implementasi perbaikan
dalam berbagai bentuk memungkinkan yang dapat terukur secara efektif dan
banyak kegiatan dalam jumlah besar bahkan efisien[2].
rumit dapat dikerjakan secara mudah dan Dalam penggunaan TI tersebut
cepat dan menghasilkan pekerjaan secara perusahaan telah mengeluarkan investasi
optimal. Teknologi Informasi (TI) telah yang tidak sedikit. Harapan dari penggunaan
menyebar di berbagai bidang, termasuk TI tersebut adalah sebagai upaya untuk
pada Website Kampus. TI yang semakin mendapatkan berbagai kemudahan dan
canggih dan modern mendorong kemajuan manfaat dari TI tersebut, sehingga
dan perkembangan otomasi dan digitalisasi diharapkan dapat membantu kinerja
di bidang Informasi, dan penerapannya perusahaan untuk melakukan strategi bisnis
menjadi suatu kebutuhan dan keharusan yang kompetitif. Namun ternyata, investasi
guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi yang dibuat seringkali tidak seimbang
berbagai kegiatan untuk penyampaian dengan outcame yang dihasilkan. Banyak
informasi[1]. manfaat yang bisa dituai dengan adanya
Tekonologi informasi perlu diatur agar pengukuran kinerja. Oleh sebab itu sudah
dapat dimanfaatkan dengan baik. Tindakan sepatutnya tiap perusahaan, organisasi atau
untuk mengatur TI disebut dengan tata lembaga apapun terutama yang telah
kelola TI. Tata kelola teknologi informasi menggunakan TI sebagai penggerak kinerja
akan memungkinkan perusahaan/organisasi perusahaannya untuk melakukan review dan
menda-patkan keuntungan penuh informasi analisa agar dapat mengetahui kemampuan
yang dimilikinya, sehingga memaksimalkan sistem dengan mengukur tingkat keselarasan

234
Jurnal SMART COMP Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 P-ISSN: 2089-676X
E-ISSN: 2549-0796

penggunaan TI yang ada dengan tujuan COBIT dengan menerapkan 2 domain dari 4
perusahaan, perbandingan prosentasi nilai domain COBIT yang ada. Domain yang
manfaat dan nilai kerugian yang diperoleh, dipilih Deliver and Support (DS) dan
tingkat kualitas layanan yang diberikan Monitor and Evaluate (ME). Hasil
kepada customer, supllier, atau pihak lain penelitian di dapatkan bahwa UNAS
yang terkait dengan perusahaan, untuk memerlukan perbaikan terhadap beberapa
menentukan arah dan pengembangan TI ke pengendalian proses. Untuk melakukan
depan, hingga mendeteksi dan menghindari pembuatan rekomendasi terhadap tata kelola
kegagalan pembuatan teknologi informasi Teknologi Informasi, diperlukan suatu studi
yang ada. Sehingga, perlu dilakukan lebih lanjut terhadap tingkat kematangan
pengukuran dan pengendalian terhadap dari masing-masing proses yang ada[4].
investasi yang sudah dilakukan tersebut.
Untuk melakukan pengukuran kinerja
terhadap penggunaan dan pengelolaan TI
suatu perusahaan/institusi bisa digunakan
beberapa standar tool/framework,
diantaranya COBIT (Control Objectives for
Information related Technology). Inti
kerangka kerja COBIT adalah sasaran
pengendalian dan pedoman pengelolaan
yang terdiri dari 34 proses teknologi
informasi yang teridentifikasi dan
dikelompokkan menjadi 4 domain yaitu (1)
perencanaan dan pengorganisasian (2)
Pengadaan dan implementasi (3) Dukungan
dan layanan dan (4) Monitoring. Maksud
dari pengendalian dalam COBIT adalah
dinyatakan sebagai suatu kebijakan,
prosedur, praktik-praktik, dan struktur
organisasi yang dirancang untuk
memberikan jaminan bahwa tujuan bisinis Gambar 1. Kerangka Kerja Model Audit Untuk
akan tercapai dan kejadian-kejadian yang Sistem Informasi Akademik
tidak dikehendaki akan dicegah atau
didteksi dan diperbaiki. Peneliti telah mencoba untuk mengem-
Selain itu, di dalam audit Teknologi bangkan suatu kerangka yang dapat
Informasi, juga dikenal konsep Capability digunakan untuk melakukan audit Sistem
Maturity Model (CMM) yang dilakukan Informasi dengan menggunakan langkah
untuk mengidentifikasi dan melakukan yang tergambar pada gambar 1 di atas.
penilaian terhadap tingkat kematangan suatu Nampak dari gambar 1 bahwa untuk
proses dalam suatu organisasi. Didalam melakukan audit sistem informasi akademik
menentukan tingkat kematangan, Capability juga harus mengikut sertakan Critical
Maturity Model dapat digabungkan dengan Success Factor untuk fungsi akademik[5].
kerangka kerja COBIT untuk melihat
kematangan suatu organisasi dengan 2. Metode Penelitian
menggunakan COBIT[1]. Ada 6 level Metode penelitian yang digunakan
tingkat kematangan menurut referensi: 0 adalah metode deskriptif, dimana metode ini
(Nothing), 1 (Initial), 2 (Repeatable), 3 memberikan gambaran mengenai proses
(Defined), 4 (Managed), dan 5 pengembangan, pemeliharaan, penerapan
(Optimised)[3]. dan pemakaian sistem informasi pada
Menurut penelitian terkait tata kelola Website yang sekarang berjalan di
tekonologi informasi untuk layanan Universitas Peradaban.
akademik di Universitas Nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Penelitiannya menggunakan kerangka kerja kualitatif, dimana kerangka kerja COBIT

235
Jurnal SMART COMP Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 P-ISSN: 2089-676X
E-ISSN: 2549-0796

dengan domain Delivery and Support (DS) Keberlangsungan pengembangan,


dan Monitoring and Evaluation (ME) yang peme-liharaan dan pengujian TI dilakukan
menjadi dasar untuk melakukan wawancara secara berkala atau sesuai kebutuhan jika
dan penyebaran kuisioner. Data primer ada layanan tambahan yang diperlukan.
penelitian ini berupa hasil wawancara dan Pengujian terhadap Website dilakukan
kuisioner dan hasil observasi yang terlebih dahulu sebelum diimplementasikan,
dilakukan terhadap Website Universitas hal ini dilakukan untuk mengurangi
Peradaban. Sedangkan untuk data sekunder kemungkinan dari kesalahan layanan TI.
berupa dokumen-dokumen dan kebijakan Kebutuhan untuk menjaga integritas
pimpinan yang terkait dengan Website informasi dan melindungi aset TI
universitas peradaban. Wawancara memerlukan proses manajemen keamanan.
diperoleh dengan beberapa pihak terkait, Pengaturan keamanan penggunaan TI pada
baik itu sebagai pengembang, pemelihara, layanan akademik di Website dilakukan
pengambil keputusan dan pengguna Website dengan penggunaan password login untuk
universitas peradaban[6]. membatasi hak akses users yang diatur oleh
PUKSI. Gateway yang menghubungkan
3. Hasil dan Pembahasan koneksi jaringan komputer Universitas
Penentuan tingkat kematangan (Maturity Peradaban ke jaringan komputer publik
Model) kondisi existing berdasarkan dilengkapi dengan firewall. Selain itu untuk
framework COBIT ini digunakan untuk menjaga komputer dan jaringan komputer
mengetahui kondisi saat ini, khususnya terhadap serangan virus dan worm sudah
untuk sistem informasi pada Website menggunakan perangkat lunak antivirus,
Universitas Peradaban. yang diupdate dan di gunakan secara
Proses deliver and support yang ideal berkala di seluruh komputer yang ada di
bagi sebenarnya didasarkan kepada Universitas peradaban.
kebutuhan yang terdapat dalam visi, misi, Kebutuhan alokasi biaya TI untuk
proses bisnis dan rencana strategis bisnis secara seimbang dan memadai
Universitas peradaban sendiri, apakah bias memerlukan pengukuran biaya TI yang
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan akurat serta persetujuan dengan pengguna
internal maupun eksternal yang bisnis pada alokasi yang seimbang. Setiap
mempengaruhinya. pembelanjaan rutin dari setiap aktifitas TI
Pengadaan perangkat keras dilakukan dicatat, diproses dan dilaporkan dengan
dengan pihak ketiga, sedangkan pengadaan baik. Dukungan anggaran TI dirasakan
perangkat lunak dan pembuatan aplikasi cukup memadai untuk perencanaan tahunan
yang digunakan untuk pengelolaan data operasional TI.
pada Website dilakukan oleh Biro Pusat Sumber daya manusia diatur sesuai
Komputer dan Sistem Informasi (PUKSI). dengan kebutuhan dan mengikuti prosedur
Setiap layanan yang akan diberikan dalam yang ditentukan oleh Universitas Peradaban.
setiap kerja sama ini tercakup dalam sebuah Keadaan saat ini proses pengaturan sumber
Service Level Agreement (SLA) merupakan daya manusia telah dilakukan dengan baik
persetujuan antara kedua belah pihak untuk sesuai dengan latar belakang pendidikan
menyajikan layanan tertentu dari supplier[7]. dengan posisi penempatan yang ada. Tetapi
Kebutuhan untuk mengelola proses pelatihan terhadap TI yang baru
performansi dan kapasitas sumber daya TI dikembangkan tidak dilakukan secara
saat ini dilakukan secara periodik, dimana efektif dan belum terjadwal dengan baik,
proses ini meliputi memprediksi kan dimana pelatihan dilakukan jika ada pihak
performansi masa depan berdasarkan beban tertentu merasa perlu diadakannya suatu
kerja yang telah ditentukan dalam SLA. Hal pelatihan. Selain itu pelatihan tersebut
ini dilakukan untuk meminimalisir risiko belum memuaskan bagi pihak pengguna,
dari gangguan layanan yang disebabkan dikarenakan keterbatasan waktu pelatihan
ketidak cukupan atau penurunan serta tidak adanya buku pedoman (user
performansi dan mengidentifi-kasi manual) yang diberikan kepada pengguna.
kelebihan kapasitas. Akibat dari permasalahan ini yaitu masih

236
Jurnal SMART COMP Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 P-ISSN: 2089-676X
E-ISSN: 2549-0796

ada beberapa staf dan mahasiswa yang sembarang orang bisa masuk dalam ruang
belum memahami tahap–tahap dalam tersebut.
menyelesaikan suatu permasalahan. Pemrosesan data yang lengkap dan
Respon yang efektif dan periodik akurat memerlukan manajemen yang efektif
terhadap masukan dan permasalahan atas prosedur pemrosesan data dan
membutuh-kan rancangan dan pelaksanaan pemeliharaan perangkat keras. Keadaan saat
yang baik dari help desk dan proses ini sudah terdapat prosedur bagaimana
manajemen insiden. Untuk penanganan untuk pengoperasian TI, dimana hal ini
insiden yang terjadi terhadap penggunaan TI menjamin semua pengguna terbiasa dengan
saat ini tidak dilakukan secara rutin, namun pelayanan dari Website yang berhubungan
dilakukan sewaktu-waktu jika terjadi dengan tugas kesehariannya.
keluhan dari users. Proses monitor and evaluate perlu
Menjamin integritas dari konfigurasi dilakukan secara teratur dari waktu ke
perangkat keras dan perangkat lunak waktu untuk pemenuhan dan kualitas TI
membutuhkan pembangunan dan perawatan dengan kebutuhan kendali.
konfigurasi repository secara komplit dan Proses monitor diperlukan untuk
akurat. Keadaan saat ini konfigurasi tipe memastikan bahwa TI memberikan
data yang digunakan dalam SI pada Website kontribusi bagi bisnis sesuai dengan arahan
sudah mempunyai standar yang sudah baku. dan kebijakan yang sudah ditetapkan.
Manajemen konfigurasi yang efektif Manajemen TI yang efektif membutuh kan
memfasilitasi availability system menjadi proses monitoring yang meliputi proses
lebih besar, meminimalkan masalah yang pendefinisian bagaimana pelaksanaan
timbul dalam kinerja dan menyelesaikan monitoring yang relevan dan sistematik,
permasalahan-permasalahan dengan lebih laporan dari pelaksanaan, tindakan yang
cepat. harus dilakukan sesuai dengan standar yang
Penanganan permasalahan yang ada ditetapkan. Keadaan saat ini monitoring dan
berkaitan dengan TI dilakukan dengan evaluasi terhadap kinerja TI yang ada
mengklasifikasikan permasalahan apakah difokuskan pada layanan TI berkaitan
permasalahan berhubungan dengan dengan layanan ke publik.
perangkat keras, perangkat lunak atau Universitas Peradaban dalam
perangkat lunak pendukung, dampak dari memantau dan mengevaluasi pengendalian
permasalahan tersebut terhadap fungsi internal TI untuk memenuhi tujuan
bisnis utama, tingkat kepentingan untuk organisasi dengan cara memperhatikan
menentukan prioritas penyelesaiannya. penggunaan TI dalam hal ini penggunaan
Proses manajemen data mencakup Website, apakah digunakan secara efektif,
proses penetapan prosedur yang efektif artinya dalam pekerjaan sehari-hari apakah
dalam mengelola backup, recovery data SI Website kampus dapat digunakan untuk
serta disposal media yang mendukung kinerja Universitas Peradaban.
memadai.Pemutakhiran data yang ada di Untuk Website semua karyawan dan
tingkat unversitas bisa secara otomatis ter- mahasiswa yang sudah diberi hak akses
update jika pemutakhiran suatu data akan memakai aplikasi tersebut. Untuk
dilakukan. pengendalian internal TI akan dievaluasi
Perlindungan bagi peralatan komputer apabila ada proses TI yang tidak sesuai
dan personelnya memerlukan fasilitas fisik dengan regulasi Universitas Peradaban yang
yang di rancang dan dikelola dengan baik. sebagian menggunakan TI dan sebagian
Pengelolaan lingkungan fisik terhadap masih manual. Proses yang seperti ini
keamanan TI diserahkan Biro Puksi. Tata memungkinkan adanya kesalahan control
letak lingkungan fisik TI dibuat oleh dalam proses SI nya. Dengan adanya proses
Rektorat dengan mempertimbangkan TI yang masih belum sempurna, Universitas
beberapa fasilitas yang mendukung terhadap Peradaban terus-menerus memantau dan
keamanan lingkungan fisik tersebut, mengevaluasi pengendalian internal di
misalnya AC yang bias menyala secara setiap proses TI. Proses ini meliputi
otomatis, alat pemadam kebakaran, tidak pendefinisian struktur organisasi, proses,

237
Jurnal SMART COMP Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 P-ISSN: 2089-676X
E-ISSN: 2549-0796

kepemimpinan, peran dan tanggung jawab


DS1
organisasi untuk menjamin investasi TI 4
ME4 DS3
selaras dengan strategi dan tujuan
ME2 3 DS4
organisasi. Rektorat sudah menyadari akan
perlu nya tata kelola TI. Aktivitas tata kelola 2
TI dan indikator kerja sedang dalam tahap ME1 DS5
1
pengemba-ngan. Proses-proses, alat dan
0
ukuran untuk mengukur tata kelola masih DS13 DS6
terbatas dan tidak digunakan secara penuh
karena adanya kekurangan keahlian pada DS12 DS7
fungsionalitasnya. Namun manajemen
hanya merespon secara aktif jika ada insiden DS11 DS8
yang menyebabkan kerugian maupun hal DS10 DS9
yang dapat menurunkan reputasi organisasi
di publik. Dengan adanya rencana
Gambar 2. Grafik Capability Maturity Model
strategis TI ini diharapkan, tata kelola TI
Hasil Kuisioner
dapat mendukung kinerja Universitas
Peradaban dan meng-identifikasikan tools
Tabel 1 Capability Maturity Model,
yang akan digunakan dalam tata kelola TI
untuk proses DS1, DS5, DS7, DS8, DS10,
khususnya untuk mengukur kinerja SI Pada
DS11, ME1, dan ME4 sudah mencapai level
Website Kampus.
4 (Managed) dimana kondisi universitas
Tabel 1. Capability Maturity Model Hasil
Kuisioner telah memiliki sejumlah indikator atau
Capability Maturity ukuran kuantitatif yang dijadikan sebagai
No Proses sasaran kinerja setiap penerapan aplikasi
Model (CMM)
1 DS1 3.7 Manage teknologi informasi yang ada dan proses
2 DS3 3.0 Define DS3, DS4, DS6, DS9, DS12, DS13 dan
3 DS4 2.9 Define ME2 mencapai level 3 (Defined). Pada level
4 DS5 3.5 Manage 3, universitas telah memiliki prosedur baku
5 DS6 3.0 Define
dan formal yang tertulis dan sudah
disosialisasikan.
6 DS7 3.6 Manage
7 DS8 3.9 Manage
4. Kesimpulan
8 DS9 3.4 Define
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
9 DS10 3.5 Manage
Universitas peradaban memiliki pengelolaan
10 DS11 3.8 Manage TI dalam mendukung layanan baik
11 DS12 3.0 Define akademik online dan dirasakan perlu
12 DS13 3.4 Define dilakukan perbaikan terhadap beberapa
13 ME1 3.7 Manage control process yang sangat penting
14 ME2 2.8 Define menurut Universitas peradaban yang terkait
15 ME4 3.5 Manage saat ini. Dalam pembuatan rekomendasi IT
Governance dilakukan berdasarkan posisi
maturity masing-masing control process
tersebut. Penerapan tata kelola teknologi
informasi, khususnya sistem informasi
menggunakan Website yang diukur dengan
framework COBIT 4.1 sudah pada tingkat
kematangan level 3 (Defined) dan level 4
(Managed). Untuk menentukan maturity
tersebut menggunakan model maturity yang
merupakan pemetaan yang menggambarkan
kondisi control process tersebut pada saat
ini dan dilakukan perbandingan antara

238
Jurnal SMART COMP Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 P-ISSN: 2089-676X
E-ISSN: 2549-0796

keadaan saat ini dan hasil pemetaan. Dari


model maturity tersebut didapatkan bahwa
control process melatih dan mendidik users
berada pada posisi dapat diulang, mengelola
data berada pada posisi dapat diulang, me-
monitor dan evaluasi kinerja TI berada pada
posisi inisialisasi

5. Daftar Pustaka
[1] S. Riyanarto, Audit Sistem&Teknologi
Informasi. Surabaya, 2009.
[2] K. Surendro, Implementasi Tata
Kelola Teknologi Informasi.
Bandung: Informatika Bandung,
2009.
[3] D. Mulyana, “Pengukuran Tingkat
Maturity Tata Kelola Sistem
Informasi Akademik,” pp. 1-14.
[4] M. Solar, J. Sabattin, and V. Parada,
“A maturity model for assessing the
use of ICT in school education,”
Educ. Technol. Soc., vol. 16, no. 1,
pp. 206-218, 2013.
[5] D. T. Yulianti and M. C. Patria,
“Audit Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia Pada PT X
Menggunakan Cobit Framework 4.1,”
J. Sist. Inf., vol. 6, pp. 15–33, 2011.
[6] H. Jusuf, “IT Governance Pada
Layanan Akademik On-Line di
Universitas Nasional menggunakan
Cobit (Control Objectives for
Information and Related Tecnology)
Versi 4.0,” Semin. Nas. Apl. Sains
dan Teknol. Inf., vol. 2009, no. Snati,
2009.
[7] E. Maria and E. Haryani, “Audit
Model Development of Academic
Information System : Case Study on
Academic Information System of
Satya Wacana,” Int. Ref. Res. J. ■,
vol. II, no. April 2011, pp. 12–24,
2011.

239

Anda mungkin juga menyukai