Anda di halaman 1dari 10

Accelerat ing t he world's research.

TATA KELOLA TEKNOLOGI


INFORMASI DENGAN COBIT 5
JURNAL AKUNTANIKA-ADMINIKA-INFORMANIKA

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

LAPORAN AKHIR KEAMANAN KOMPUT ER.docx


Endang Sit i Wahyuni

UAS KEAMANAN KOMPUT ER.docx


Rizki Agust ina

IT GOVERNANCE PADA DOMAIN DELIVER & SUPPORT (DS) PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN MAT U…
nezt senna
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 5

Tri Oktarina, M.Kom


Dosen Bina Darma Palembang

Abstrak

Tata kelola merupakan struktur hubungan dan proses untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini dihasilkan
suatu rekomendasi IT Governance yang merupakan dari pengembangan IT
Governance yang sudah dilaksanakan, namun saat ini proses IT Governance belum
dilakukan secara menyeluruh. Evaluasi tata kelola teknologi informasi perlu dilakukan
untuk menetukan angka keberhasilan atau kemajuan IT serta mengukur apakah IT yang
ada di disdikpora digunakan secara efektif dan efisien. Rekomendasi IT Governance ini
dibuat guna meningkatkan kinerja IT yang ada di Disdikpora. Dalam penelitian ini
menggunakan kerangka kerja COBIT (Control Objective For Information and Related
Technology) versi 5, Domain yang dipilih dalam penelitian ini untuk direkomendasi
pengelolaan IT adalah domain DSS, APO, DSS, dan MEA. Maturity level digunakan
untuk melihat gambaran kondisi tata kelola teknologi informasi saat ini dan peningkatan
masa yang akan datang. Dari pemetaan model maturity tersebut diperoleh bahwa tingkat
maturity untuk Disdikpora berada pada level 3, agar tingkat maturity dari masing-masing
control process tersebut bisa lebih baik lagi untuk mendukung pencapaian tujuan
pengelolaan IT yang dilakukan berada pada level 4.

Kata kunci : IT Governance, Framework COBIT, Maturity Level


1. PENDAHULUAN dapat meningkatkan kinerja
1.1 Latar Belakang pemerintahan, sehingga sesuai dengan
Perkembangan teknologi Informasi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
(TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan Hal ini untuk memastikan penggunaan
yang sangat penting bagi hampir semua teknologi informasi yang benar-benar
organisasi perusahaan baik pemerintahan dapat mendukung tujuan
maupun swasta sebagai penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan sekaligus
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan memperhatikan efisiensi
proses kinerja. Guna mencapai hal penggunaan sumber daya dan
tersebut diperlukan suatu pengelolaan pengelolaan resiko yang merupakan dasar
teknologi informasi yang baik dan benar, dibutuhkannya tata kelola teknologi
sehingga keberadaan teknologi informasi informasi. Dinas Pendidikan dan Pemuda
dirasakan kegunaannya oleh organisasi. Olahraga Kota Palembang
Penerapan teknologi informasi sebagai (DISDIKPORA) merupakan salah satu
instrumen pendukung dalam proses dinas yang ada pada pemerintahan
administrasi serta penyediaan informasi Provinsi Sumatera Selatan. Dinas ini
yang berguna bagi seluruh kalangan bergerak dalam dunia pendidikan
30
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

sehingga peneliti tertarik untuk melihat Namun setelah peneliti melakukan


sejauh mana kinerja Disdikpora terutama observasi, peneliti mendapatkan
dalam bidang teknologi informasi. Hal ini beberapan kecenderungan masalah terkait
terkait dengan salah satu tugas dengan sistem kontrol laporan.
DISDIKPORA Kota Palembang yaitu Pengontrolan laporan-laporan sekolah
pengontrolan terhadap laporan sekolah biasanya terjadi keterlambatan
se-kota palembang yang meliputi laporan penanganan permasalahan pada setiap
guru, sekolah, maupun siswa. Setiap user serta masih belum adanya sistem
laporan akan di analisis dan direvisi integrasi pengolahan data sebagai acuan.
kesalahan-kesalahan yang terjadi dan
nantinya akan dibagi menjadi beberapa Tata kelola teknologi informasi
domain. Evaluasi ini juga mendukung memiliki beberapa tools, salah satunya
visi dan misi yang menjadi tujuan adalah COBIT. Control Objective for
Disdikpora sehinga evaluasi/analisis Information and Related Technology atau
sangat diperlukan dalam pengelolaan yang lebih dikenal dengan COBIT
pada setiap unit kerja di DISDIKPORA merupakan suatu panduan standar praktik
Kota Palembang. manajemen teknologi informasi. Standar
COBIT dikeluarkan oleh IT Governance
Evaluasi juga kerap dilakukan Institute yang merupakan bagian dari
untuk menunjang tata kelola kinerja ISACA. COBIT memiliki 5 cakupan
dalam berbagai bidang. Salah satunya domain yaitu, Domain EDM (Evaluating,
yaitu bidang teknologi informasi. Direction, and Monitoring), Domain
Teknologi informasi merupakan pusat APO ( Align, Plan, Organise), Domain
utama penyelenggaraan terjadinya BAI (Build, Acquire, and Implement),
koneksi antar laporan yang akan dikirim Domain DSS (Deliver, Service and
ke pusat informasi. Dengan mengaitkan Support), dan Domain MEA (Monitoring,
sistem evaluasi dan pengelolaan dalam Evaluate, and Asses).
bidang teknologi dan informasi maka
akan memudahkan perencanaan yang Terkait dengan evaluasi terhadap
selanjutnya akan dikelola oleh beberapa tata kelola teknologi informasi, COBIT
pihak yang bekerja sama. Framework menyediakan ukuran,
indikator, proses dan kumpulan praktik
Tata kelola teknologi informasi terbaik untuk membantu instansi lebih
merupakan pusat sistem kerja yang optimal dari pengolahan teknologi
dilakukan oleh Disdikpora. Teknologi informasi. Selain itu COBIT juga berlaku
informasi dikelola sedemikian rupa untuk pengembangan terhadap
sehingga penyebaran informasi serta pengendalian terhadap manajemen
laporan-laporan dapat dikendalikan dari teknologi informasi yang pantas untuk
satu bagian namun menyeluruh. Dengan suatu organisasi .
demikian tidak terjadi tumpang tindih
terhadap sistem informasi yang ada di Terdapat beberapa masalah terkait
Disdikpora. Tata kelola juga perlu dengan sistem evaluasi yang belum
mendapat perhatian penting terkait terlalu matang. Sebagai contoh dalam
dengan evaluasi yang dilakukan. Evaluasi memetakan tingkat kematangan dalam
tata kelola dalam bidang teknologi evaluasi tertentu, agar dapat memberikan
informasi diharapkan akan menghasilkan informasi tentang kondisi teknologi
peningkatan terhadap sistem kerja di informasi DISDIKPORA kota palembang
bagian teknologi informasi. pada saat ini. Pengukuran tingkat evaluasi
masih belum terlalu matang dan jelas
31
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

sehingga pihak Disdikpora hanya yaitu APO01, APO02, APO06, dan


mengambil data berdasarkan ”kulit luar” APO7, DSS (Deliver, Decision, and
dari kemungkinan-kemungkinan ataupun Support ) yaitu DSS01 dan DSS 03,
prediksi bukan dari data yang ada di dan MEA (Monitor, Evaluate And
lapangan. Hal lain yang menjadi Assess) yaitu prosesnya MEA01
permasalahan yaitu bagaimana pihak saja.
Disdikpora produktif dalam berinovasi 2. Dalam Kerangka COBIT 5 yang
sekaligus terus meremajakan teknologi dibahas hanya pada tahap domain
informasi yang telah ada. dan control proses.
3. Untuk mengevaluasi tingkat
Berdasarkan uraian-uraian di atas pengoptimalan tata kelola teknologi
penulis tertarik untuk melakukan informasi mengunakan maturity
Evaluasi Tata Kelola Teknologi level pada semua domain yg
Informasi Dengan Framework COBIT 5 digunakan.
di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Palembang. Hal ini
disebabkan asumsi peneliti bahwa 1.3 Manfaat Penelitian
COBIT 5 dapat mengevaluasi secara Hasil dari penelitian ini diharapkan
tepat tat kelola teknologi informasi yang dapat memberi manfaat, diantaranya
ada di Disdikpora. Selain itu COBIT 5 adalah:
juga diharapkan dapat mampu
meningkatkan hasil kinerja dalam bidang a. Bagi DISDIKPORA kota
teknologi informasi setelah dilakukan Palembang, dapat memanfaatkan
evaluasi dengan menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan
framework yang disediakan COBIT 5. maupun bahan evaluasi serta
penyempurnaan dari kebijakan-
kebijakan yang akan diambil,
1.2 Ruang Lingkup Penelitian khususnya dalam hubungannya
Judul dari penelitian ini adalah dengan layanan, baik itu yang terlibat
“Evaluasi Tata Kelola Teknologi langsung maupun tidak langsung
Informasi dengan Framework COBIT 5 dengan layanan ini
di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kota Palembang”. Peneliti b. Membantu menghasilkan suatu data
memberi batasan masalah agar dengan evaluasi pengelolaan dan
menggunakan Framework COBIT 5, pemanfaatan teknologi informasi di
untuk mengukur dan pengontrolan kinerja DISDIKPORA kota Palembang
teknologi informasi sebagai penyedia c. Membantu adanya suatu referensi
layanan dengan menggunakan COBIT 5 dalam membuat suatu kebijakan dan
Framework Sebagai berikut : membantu dalam pengintegrasian
1. Untuk mengukur dan memonitor dan pengelolaan pemanfaatan
kinerja teknologi informasi sebagai Teknologi informasi di
penyedia layanan dengan DISDIKPORA Kota Palembang.
menggunakan COBIT 5 framework,
domain yang digunakan domain
EDM (Evaluating, Direction, and
Monitoring) prosesnya yaitu
EDM03, dan EDM04 , APO
(Align, Plan, Orgaise) Prosesnya
32
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

2. LANDASAN TEORI mengambil dalam bisnis secara penuh end-


to-end bisnis dan bidang fungsional TI yang
Menurut ISACA (2012) COBIT 5 bertanggungjawab, dimana mengingat
adalah salah satu kerangka bisnis untuk tata kepentingan TI berkaitan dengan pemangku
kelola dan manajemen perusahaan IT. Versi kepentingan internal maupun eksternal yang
evolusiner ini menggabungkan pemikiran berupa prinsip-prinsip, berikut ini adapun
terbaru dalam tata kelola perusahaan dan prinsip dari framework COBIT 5, antara
teknik manajemen, serta menyediakan lain :
prinsip-prinsip, praktek, alat-alat analisis
dan model yang diterima secara global
untuk membantu meningkatkan
kepercayaan, dan nilai dari sistem
informasi.
Manfaat COBIT 5 bagi perusahaan dan
para manager pelaksananya yaitu bekerja
keras untuk :
a. Menjaga kualitas informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan
bisnis.
b. Menghasilkan nilai bisnis dari investasi
pemanfaatan IT, yaitu, mencapai tujuan
strategis dan merealisasikan manfaat

bisnis melalui penggunaan IT yang


efektif dan inovatif.
c. Mencapai keunggulan operasional
melalui penerapan teknologi yang
handal dan efisien.
d. Menjaga resiko yang berhubungan
dengan penerapan pada tingkat yang
masih bisa ditoleransi.
e. Mengoptimalkan biaya penggunaan
IT Gambar 1. Prinsip COBIT 5
service dan teknologi.
Tujuan utama COBIT adalah Tingkat Kematangan (Maturity Level)
memberikan kebijaksanaan yang jelas dan Salah satu alat pengukuran dari kinerja
latihan yang bagus bagi IT governance bagi suatu sistem teknologi informasi adalah
organisasi di seluruh dunia untuk membantu tingkat kematangan (maturity level).
manajemen senior untuk memahami dan Tingkat kematangan untuk pengelolaan dan
mengatur risiko yang berhubungan dengan pengendalian pada proses teknologi
TI. informasi didasarkan pada metode evaluasi
Menurut ISACA (2012), COBIT 5 organisasi sehingga dapat mengevaluasi
menyediakan sebuah kerangka yang sendiri dari level 0 (tidak ada) hingga level
komprehensif dalam membantu perusahaan 5 (Optimis).
untuk mencapai tujuan mereka didalam tata Pendefinisian tingkat kematangan
kelola dan manajemen TI perusahaan. suatu proses teknologi informasi, COBIT
Kerangka kerja COBIT 5 memungkinkan TI mempunyai tingkat kematangan untuk
untuk diatur dan dikelola secara holistik mengontrol proses-proses TI dengan
untuk seluruh perusahaan, dimana menggunakan metode penilaian (scoring)

33
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

sehingga organisasi dapat menilai proses- b. Initial/Ad Hoc


proses TI yang dimilikinya Pada level ini terdapat bukti bahwa
Urutan tingkat kematangan tata kelola perusahaan mengetahui adanya
teknologi informasi dalam sebuah permasalahan yang harus diatasi.
perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2 c. Repeatable but Intuitive
dibawah ini: Proses dikembangkan ke dalam
tahapan
d. dimana prosedur serupa diikuti oleh
pihak-pihak yang berbeda. Defined
Prosedur distandarisasi dan
didokumentasikan kemudian
dikomunikasikan melalui pelatihan.
e. Managed
Manajemen perusahaan telah
memiliki
sejumlah indikator untuk mengawasi dan
mengukur kepatutan terhadap prosedur
dan mengambil tindakan jika proses tidak
dapat dikerjakan secara efektif.
f. Optimized
Proses telah dipilih ke dalam tingkat
praktek yang baik, berdasarkan hasil dari
perbaikan berkelanjutan dan permodelan
kedewasaan dengan perusahaan lain.
Teknologi informasi digunakan sebagi
Gambar 2. Tingkat Kematangan cara terintegrasi untuk mengotomatisasi
COBIT 5 alur kerja, penyediaan alat untuk
peningkatan kualitas dan efektifitas serta
Jika dikelompokkan berdasarkan membuat perusahaan cepat beradaptasi.
tingkat kematangan maka dapat dijelaskan
pada tabel 1 dibawah ini: 3.METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 1. Indeks Kematangan COBIT 3.1 Lokasi Penelitian


5 Penelitian ini dilakukan di lingkungan
Indeks Tingkat Kematangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kematangan Kota Palembang Jl. Dr Wahidin No. 03
0 – 0.49 0 – Non-existent Telp (0711) 350665 Fax (0711) 353007
0.50 – 1.49 1 – Initial/Ad Hoc Palembang.
1.50 – 2.49 2 – Repeatable but Intuitive
2.50 – 3.49 3 – Defined Process 3.2 Desain Penelitian
4-Managed and Desain penelitian ini bersifat sensus
3.50 – 4.49 Measureable dengan pendekatan survey, alat analisis
4.50 – 5.00 5 - Optimised yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sumber: Ignatius (2010) dengan prosedur standar COBIT (Control
Keterangan masing-masing level seperti Objective for Information and Related
penjelasan dibawah ini:
Tecnology) yang dikeluarkan oleh ISACA
a. Non-existent
(Information System Audit dan Control
Kekurangan yang menyeluruh
Association). Aktifitas pengumpulan data
terhadap
dan evaluasi COBIT (Contorl Objective For
proses apapun yang dapat dikenali.
34
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

Information and related technology) yang 3. Dokumentasi


dikeluarkan ISACA (Information System Adalah dengan mencari dokumen-
Audit and Control Associaton). Agis dokumen seperti struktur organisasi
Baswara (2011), COBIT merupakan suatu yang ada hubungannya dengan
kerangka kerja (framework) yang bersifat pembahasan masalah-masalah serta
generic, artinya COBIT 5 dapat melengkapi data-data yang diperlukan
diimplementasikan di berbagai bentuk dalam penulisan laporan penelitian ini.
organisasi bisnis termasuk lembaga
Pendidikan namun penggunaannya harus 4. Angket/Kuesioner
sesuai dengan kondisi organisasi dan Metode pengumpulan data yang
tujuannya. dilakukan dengan cara menggunakan
pertanyaan yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh orang yang meliputi
3.3 Metode Pengumpulan Data sasaran angket tersebut. Dalam
Metode pengumpulan data merupakan Pertanyaan Kuesioner terdapat 4 pilihan
teknik atau cara yang dilakukan untuk alternatif penilian yaitu :
mengumpulkan data.
1. Tidak Setuju
2. Kurang Setuju
3. Setuju
a. Data Primer 4. Sangat Setuju
Mengumpulkan data secara langsung
dari objek yang diteliti. Adapun cara-cara b. Data Sekunder
yang dipakai untuk mengumpulkan data
tersebut adalah sebagai berikut: Yaitu data yang didapat dan digunakan
berupa pengetahuan teoritis yang didapat
1. Metode Observasi penulis selama ini, baik dari bahan-bahan
Observasi yang dilakukan dengan cara kuliah, buku-buku referensi yang relevan,
melakukan pengamatan secara serta dari hasil penjelajahan (browsing) di
langsung ke lokasi, dan objek internet yang berhubungan dengan
penelitian, yang dalam hal ini pihak penelitian in.
yang terkait dalam bagian tata kelola
teknologi informasi pada Dinas
Pendidikan dan Pemuda Olahraga,
mendokumentasikan temuan-temuan 3.4 Teknik Analisa Data
yang didapatkan dari hasil observasi, Analisa data dilakukan untuk
konsolidasikan hasil dokumentasi mengolah setiap jawaban penyataan dari
tersebut. responden mengenai tingkat kematangan.
Instrumen penelitian yang digunakan pada
2. Wawancara penelitian ini adalah kuesioner yang disusun
Pengumpulan Data dengan menurut indikator penelitian yang diperoleh
mengadakan wawancara langsung dari pengembangan hasil kajian pustaka.
dengan responden dan pihak-pihak Perhitungan tingkat kematangan pada setiap
yang terkait. Dengan Wawancara pernyataan dalam proses pada COBIT 5
penelitian ini akan mendapatkan menggunakan modifikasi skala likert. Skala
informasi dan gambaran tentang likert menurut Sugiyono (2009:93) yaitu
permasalahan yang ada pada obyek. skala likert digunakan untuk mengukur
Wawancara dilakukukan secara Face to sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
face, agar data penelitian akurat dan kelompok orang tentang fenomena sosial.
real.
35
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

Tabel 3. Skala Penilaian Maka data kuisoner tersebut dikatakan layak


No. Skala Likert Indeks sehingga dapat diolah lebih lanjut. Data yang
1. Sangat Setuju (SS) 4 terdapat pada tabel dibawah ini merupakan
2. Setuju (S) 3 hasil jumlah kuisoner yang layak untuk diolah
3. Tidak Setuju (TS) 2 pada Hasil perhitungan kuisoner untuk
Sangat Tidak Setuju menentukan tingkat model maturity masing -
4. (STS) 1 masing control process terdapat pada table
5.18 dengan perhitungan menggunakan
persamaan matematika dan skala pembuatan
Rumus perhitungan total nilai tingkat indeks pada table berikut ini:
kematangan di dalam COBIT 5 dapat
dicari dengan cara sebagai berikut: No Domain dan Proses
Current Expected
Maturity Maturity

EDM03 Memastikan 3,22 4


1
Optimasi Resiko

EDM04 Memastikan 2,93 4


2 pengoptimalan sumber
daya

APO01 Mengelola 3,63 4


3 kerangka kerja manajemen
TI

4 APO02 Mengelola strategi 3,04 4

APO06 Mengelola 3,70 4


5
anggaran dan biaya

Gambar 4.2 formula matematika APO07 Mengelola sumber 3,52 4


6
daya manusia

7 DSS01 Mengelola operasi 3,52 4

8 DSS03 Mengelola masalah 3,41 4


4. HASIL DAN PEMBAHASAN
MEA01 Memantau, 3,07 4
9 mengevaluasi, menilai
4.44. kerja dan kesesuaian
Hasil Kuisoner

Dari penelitian ini tidak semua hasil


jawaban yang didapatkan dari hasil pengisian Berdasarkan hasil fakta yang diperoleh
kuesioner oleh responden dikatakan layak dari kuesioner yang terdapat pada tabel 5.19,
untuk diproses lebih lanjut. Terdapat maka dibuat pemetaan yang dilakukan dengan
beberapa jawaban dari hasil penyebaran menggunakan alat ukur model maturity
kuesioner dikatakan tidak layak. Jika ada terhadap posisi untuk tiap-tiap proses
butir pertanyaan yang tidak dijawab atau teknologi informasi
pengisiannya tidak sesuai dengan petunjuk
yang telah ditentukan sehingga data
kuesioner tersebut tidak dapat diolah lebih
lanjut. Jika semua butir pertanyaan yang ada

36
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

5. PENUTUP pihak Disdikpora belum secara optimal


5.1 Kesimpulan dan terkonsistensi dalam melakukan hal
Hasil pengolahan data dari tabulasi tersebut secara berkesinambungan. Hal
data, rata-rata nilai kematangan untuk ini disebabkan beberapa factor antara
Disdikpora Kota Palembang adalah 3,34. lain belum optimalnya biaya
Ini menunjukkan bahwa dalam penyediaan kegiatan pelatihan, kesiapan
melaksanakan tata kelola teknologi pihak Disdikpora sehingga pelatihan
informasi telah melakukan prosedur yang langsung dikembalikan kepada pihak
terstandarisasi, terdokumentasi, dan telah kementrian, serta belum mampu untuk
dikomunikasikan melalui pelatihan dan mengembangkan dan merealisasikan
media. Tetapi masih ditemukan rencana perubahan di masa depan.
permasalahan ditingkat pelaksana dan staff 4. Teknologi informasi yang mencakup
sehingga perlu dilakukan perbaikan- penentuan perencanaan strategis, resiko,
perbaikan yang lebih baik kedepannya. sumber daya teknologi informasi,
Berdasarkan hasil penelitian dan kinerja berdasarkan kebijakan dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan peraturan yang ada, untuk mencapai
sebagai berikut: pengelolaan teknologi informasi yang
baik.
1. Bahwa Disdikpora Kota Palembang Dari semua pengukuran secara
berada pada maturity level skala 3 yaitu umum sudah berada dilevel 3 untuk kinerja
seluruh proses didokumentasikan dan lebih baik diharapkan ditingkatkan lagi di
dikomunikasikan, serta dilaksanakan level kematangan.
berdasarkan metode pengembangan
system komputerisasi yang baik, namun 5.2 Saran
belum ada proses evaluasi terhadap
system tersebut yang telah 1. Cobit framework yang dijadikan
diimplementasikan. sebagai acuan untuk pengelolaan
2. Nilai kematangan tertinggi berada pada teknologi informasi bisa
domain APO proses mengelola menggambarkan strategi jangka
anggaran dan biaya dengan nilai panjang dan jangka pendek di tiap unit
kematangan 3.70. dalam hal ini bahwa kerja sehingga kinerjanya dapat terukur
pihak Disdikpora telah mampu dan dihasilkan sebuah rekomendasi
memaksimalisasikan pemanfaatan kerja untuk peningkatan level
biaya, mengoptimalisasikan pengadaan kematangan kearah yang lebih tinggi
teknologi informasi, dan lagi. Rekomendasi tersebut merupakan
mengefisiensikan pendayagunaan komitmen manajemen dan bagian
teknologi informasi dengan tepat. Pihak teknologi informasi.
Disdikpora juga dinilai telah mampu
2. Staf teknologi informasi untuk
untuk memanfaatkan teknologi
kedepannya diharapkan lebih
informasi guna menghemat biaya yang
memahami dan mengerti serta ahli di
akan digunakan untuk kepentingan
bidang teknologi informasi bukan
teknologi informasi lainnya dan
ditunjuk untuk menjadi staff teknologi
diharapkan mampu untuk terus
informasi demi untuk melengkapi staff.
meningkatkan dan terus melanjutkan
kinerja dinas yang telah cukup baik ini. 3. Pengawasan pelayanan diharapkan
3. Nilai kematangan terendah berada pada lebih aktif lagi dan melihat langsung
proses EDM04 (memastikan kondisi fasilitas saat ini.
pengoptimalan sumber daya) dengan
nilai kematangan 2.93. Dalam hal ini

37
Jurnal Informanika, Volume 3 No.2, Juli-Desember 2017 ISSN :2407-1730

DAFTAR PUSTAKA

Agis Baswara (2011), Framework IT dan


Managing COBIT (Control Object
for IT).Diakses 17 Juni 2014, dari :
(http://sundanesesilk.wordpress.co
m/2011/10/13/framework-it-dan-
managing-cobit-control-object-for-
it/)

ISACA, 2012. COBIT 5 : www.isaca.org.

ISACA. 2012. COBIT 5 .Process


Assesment Model.

ISACA, COBIT 5 Implementation, IT


Governance Institut, 2012

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian


Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta

38

Anda mungkin juga menyukai