Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

 Latar Belakang
Pada teknologi modern seperti saat ini, zaman semakin berubah dan membuat segalanya
untuk menjadi cepat dan mudah. Perubahan zaman ini berbanding lurus dengan majunya
perkembangan dunia bisnis dan teknologi. Hal ini menyebabkan semakin banyak ide kreatif
atau inovasi-inovasi bisnis baru yang bermunculan dari berbagai perusahaan yang tentunya
dapat dimanfaatkan oleh perusahaan itu sendiri. Dengan perkembangan teknologi yang
sangat pesat, maka saat ini hadir sebuah inovasi baru berupa pembayaran secara digital
yakni dengan aplikasi DANA untuk mewujudkan cashless society. Sebagai aplikasi yang baru
hadir, DANA telah melakukan promosi serta memperkenalkan produknya melalui berbagai
platform. Dalam melakukan promosi, DANA menggaet berbagai perusahaan di Indonesia
yang telah muncul terlebih dahulu. Hal ini karena DANA hadir dengan konsep open platform
yang bisa digunakan dalam berbagai platform yang berbeda – baik offline maupun online –
tapi tetap terintegrasi [1]. Aplikasi Dana juga bisa dipakai untuk memindahkan uang yang
telah di top-up ke akun sesama pengguna. Namun, pengguna yang memindahkan harus
mendaftarkan informasi pribadinya terlebih dahulu, seperti data KTP dan KK. Penerapan
teknologi informasi di suatu aplikasi dinilai sangat penting untuk menerapkan suatu
framework atau kerangka kerja yang berfungsi sebagai acuan bagi pihak manajemen mulai
dari perencanaan hingga teknologi informasi sehingga memungkinkan sebuah perusahaan
untuk mencapai tahapan kinerja aplikasi yang baik. Salah satu kerangka kerja yang telah
mendapat pengakuan luas oleh masyarakat internasional yaitu COBIT (Control Objective for
Information and Related Technology). Kerangka kerja tersebut yang akan digunakan penulis,
karena merupakan standar untuk tata kelola teknologi informasi yang dikembangkan oleh
ISACA (Information System and Control Association).
 Perumusan masalah
Pada tahapan ini berisi tentang apa yang akan dilakukan oleh peneliti, dengan rumusan
masalah peneliti memiliki gambaran yang cukup mengenai tujuan dan arah penelitian. Dari
permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Layanan transaksi yang pending
2. Kendala dalam upgrade akun ke premium
3. Respon pengaduan yang lambat
 Maksud dan Tujuan

Landasan teori

 Tata Kelola IT
Tata kelola TI merupakan salah satu bagian terpenting dari kesuksesan penerapan good
corporate governance. Tata kelola TI memastikan pengukuran efektivitas dan efisiensi
peningkatan proses bisnis perusahaan melalui struktur terkait dengan teknologi informasi
menuju ke arah tujuan strategis perusahaan. Tata kelola TI merupakan tanggung jawab
dewan direktur dan manajemen eksekutif, yang terdiri atas kepemimpinan, struktur
organisasi dan proses yang memastikan bahwa teknologi informasi perusahaan mendukung
dan memperluas strategi dan tujuan perusahaan. Manfaat yang didapatkan perusahaan
setelah menerapkan tata kelola TI dengan baik yaitu benefit realization, risk optimization dan
resource optimization. Salah satu cara agar perusahaan dapat menyelaraskan penerapan TI
dengan tujuan organisasi adalah dengan melalukan audit tata kelola TI. Audit tata kelola TI
sangat berguna karena dapat mengevaluasi sejauh mana tingkat kematangan penggunaan
teknologi informasi dan dapat memperbaiki kesalahan ataupun penyimpangan terhadap
implementasi teknologi informasi]. Framework yang dapat digunakan adalah Control
Objective for Information & Related Technology (Cobit).
 COBIT
COBIT merupakan suatu kumpulan bagi pengelolaan teknologi dalam bentuk dokumentasi
yang lebih berfokus terhadap tata kelola teknologi informasi serta manajemen teknologi
informasi. COBIT digunakan oleh para auditor maupun manajemen organisasi untuk dapat
menjembatani permasalahan yang berakibat terhadap resiko bisnis serta membantu
pemantauan resiko bisnis dan permasalahan teknis dalam penerapan teknologi informasi
dalam organisasi. COBIT dikembangkan dan dibentuk oleh badan IT Governance Institute
(ITGI) yang merupakan suatu bagian dari Information Systems Audit and Control Association
(ISACA). (ISACA,2012)
 COBIT 5
COBIT 5 merupakan bagian dari versi framework COBIT yang dikembangkan oleh IT
Governance Institute (ITGI). COBIT 5 adalah sebuah kerangka dasar untuk dapat membantu
organisasi dalam melakukan langkah untuk menciptakan nilai optimal dari penggunaan TI
pada organisasi. Seringkali COBIT 5 memungkinkan TI dalam organisasi dikelola serta diatur
secara menyeluruh dalam ruang lingkup organisasi dan fungsionalitas TI serta
mempertimbangkan kepentingan stakeholder yang berpengaruh dalam proses TI.
Dalam hal ini COBIT 5 memiliki 5 prinsip dasar dalam melakukan tata kelola dan manajemen
terhadap teknologi informasi pada organisasi, yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan Stakeholder
2. Memiliki Ruang Lingkup menyeluruh dalam organisasi
3. Menerapkan kerangka tunggal yang terhubung
4. Menggunakan pendekatan menyeluruh
5. Memiliki pemishan antara Tata Kelola dari Manajemen
Dalam kerangka kerja yang dimiliki oleh COBIT 5 memiliki perbedaan dalam hal pengelolaan
kebutuhan dan aktivitas yang dilakukan pada struktur organisasi agar dapat melayani tujuan
yang berbeda-beda.
 Domain Deliver, Service, and Support (DSS)
Deliver, Service, and Support yang biasa dikenal dengan singkatan DSS merupakan salah satu
domain di framework COBIT 5. Domain ini merupakan perluasan dari domain Deliver and
Support (DS) pada versi COBIT sebelumnya, yakni COBIT 4.1. Domain DSS menitikberatkan
pada proses pelayanan TI dan dukungan teknisnya yang meliputi hal keamanan sistem,
kesinambungan layanan, pelatihan, dan pengelolaan data yang sedang berjalan. Sementara
fokus domain DSS pada COBIT 5 yakni pada aspek pengiriman teknologi informasi, proses,
dan dukungan yang memungkinkan untuk pelaksanaan sistem TI yang efektif dan efisien.
Domain DSS terdiri dari 6 control objective, yakni sebagai berikut .
1. DSS01 – Mengelola Operasi
2. DSS02 – Mengelola Permintaan Layanan dan Insiden
3. DSS03 – Mengelola Masalah
4. DSS04 – Mengelola Keberlanjutan
5. DSS05 – Mengelola Keamanan Layanan
6. DSS06 – Mengelola Kontrol Proses Bisnis
 Dompet Digital
Dalam peraturan (Bank Indonesia, 2016) nomor 18 / 40 / PBI / 2016 Pasal 1 Ayat 7 tentang
penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran menjelaskan bahwa dompet elektronik
(Electronic Wallet) yang selanjutnya disebut dompet elektronik adalah layanan elektronik
untuk menyimpan data instrumen pembayaran antara lain: 3 alat pembayaran dengan
menggunakan kartu dan/atau uang elektronik, yang dapat juga menampung dana, untuk
melakukan pembayaran.
 DANA
DANA adalah dompet digital Indonesia yang di desain untuk menjadikan setiap transaksi
non-tunai dan non-kartu secara digital, baik online maupun offline dapat berjalan dengan
cepat, praktis dan tetap terjamin keamanannya. DANA sebagai dompet digital berplatform
terbuka yang siap dimanfaatkan untuk mendukung setiap aktivitas ekonomi dan gaya hidup
digital semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan DANA, masyarakat bisa menjadi lebih
produktif, efisien, dan kompeten. DANA juga dapat dioptimalkan untuk mendukung
komitmen pemerintah menghemat biaya produksi dan distribusi uang fisik, serta
meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. DANA adalah bukti bahwa
Indonesia mampu membangun serta mengembangkan teknologi dan infrastruktur ekonomi
digital yang selalu siap diandalkan.

Metode Penelitian

Metode penelitian ini juga digunakan untuk membantu kegiatan penelitian agar berada pada jalur
yang sudah ditentukan melalui metode penelitian ini

Pembahasan

 Analisa Kebutuhan
 Perancangan objek
 Hasil
 Cara kerja

Penutup

 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai