Anda di halaman 1dari 12

Accelerat ing t he world's research.

Analisis Tata Kelola Teknologi


Informasi ( It Governance ) pada
Bidang Akademik dengan Cobit
Frame Work Studi Ka...
Hida nursahidah

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

T INGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA T EKNOLOGI INFORMASI COBIT VERSI 4.0


Faisal Piliang

T INGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA T EKNOLOGI INFORMASI COBIT VERSI 5.0


Faisal Piliang

EVALUASI TATA KELOLA T EKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT ST UDI …
Erva Kurniawan
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance )


pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work
Studi Kasus pada Universitas Stikubank Semarang

Agus Prasetyo Utomo dan Novita Mariana


Fakultas teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang
e­mail : mustagus@yahoo.com, h4n4_473ng@yahoo.co.id

Abstrak

Tata kelola TI atau IT (Information Technology) Governance merupakan struktur hubungan


dan proses untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi untuk mencapai tujuannya dengan
menambahkan nilai ketika menyeimbangkan risiko dibandingkan dengan TI dan prosesnya. Dalam
penelitian ini dihasilkan suatu rekomendasi IT Governance yang merupakan pengembangan dari IT
Governance yang sudah dilaksanakan oleh Institusi saat ini, namun saat ini proses IT Governance
belum dilakukan secara menyeluruh. Rekomendasi IT Governance ini dibuat guna meningkatkan
kinerja TI layanan akademik yang ada di UNISBANK, dimana aktivitas layanan akademik tersebut
menjadi tanggung jawab kerja suatu biro yang bernama BAAK dan pengadaan dan pengelolaan TI
yang ada menjadi tanggung jawab suatu divisi yaitu P2ICT. Perancangan IT Governance dalam penelitian
ini menggunakan kerangka kerja COBIT (Control Objective For Information and Related Technology)
versi 4.0, Dalam penelitian ini hanya dibahas 2 domain dari 4 domain yang ada di COBIT dengan
pembahasan dibatasi pada tingkat control process saja, tidak membahas aktivitas­aktivitas yang
terdapat di setiap control process. Domain yang dipilih dalam penelitian ini untuk dibuatkan
rekomendasi pengelolaan TI adalah domain Deliver and Support (DS), Monitor and Evaluate
(ME). Dari pemetaan model maturity tersebut diperoleh bahwa tingkat maturity untuk DS mendidik
dan melatih users berada pada level maturity 4 (diatur), sementara untuk DS mengelola data berada pada
tingkat maturity 3 (ditetapkan), Domain untuk Monitor dan evaluasi kinerja TI berada tingkat
maturity 3 (ditetapkan). Berdasarkan pemetaan maturity tersebut dirancang rekomendasi IT Governance
untuk masing­masing control process agar tingkat maturity dari masing­masing control process tersebut
bisa lebih baik. Berdasarkan visi, misi, tantangan masa depan, dan tingginya harapan manajemen
UNISBANK terhadap proses IT COBIT, dapat disimpulkan untuk dapat mendukung pencapaian tujuan
UNISBANK setidaknya tingkat maturity pengelolaan IT yang dilakukan harus berada pada tingkat 4
– diatur (managed) dimana proses di monitor dan diukur manggunakan indikator tertentu.

Kata Kunci : IT Governance, COBIT, model maturity

PENDAHULUAN
IT Governance merupakan bagian
Teknologi informasi (TI) saat ini sudah terkait dengan corporate governance.
menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi Beberapa hal mendasar jika dibandingkan
hampir semua organisasi perusahaan karena dengan corporate governance adalah IT
dipercaya dapat membantu meningkatkan Governance berkaitan dengan bagaimana top
efektifitas dan efisiensi proses bisnis manajemen memperoleh keyakinan bahwa
perusahaan, tak terkecuali perguruan tinggi. Manager Sistem Informasi (Chief
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu Information Officer ) dan organisasi TI dapat
pengelolaan TI yang baik dan benar agar memberikan return berupa value bagi
keberadaan TI mampu untuk menunjang organisasi.
kesuksesan organisasi dalam pencapaian
Aktivitas utama dalam perguruan tinggi
tujuannya. Kesuksesan tata kelola perusahaan
sesuai dengan fungsi utamanya yaitu sebagai
(enterprise governance) saat ini mempunyai
penyelenggara pendidikan adalah layanan
ketergantungan terhadap sejauh mana tata
akademik. Dalam pelaksanaan layanan
kelola TI (IT Governance) dilakukan.
akademik ini perlu adanya penggunaan TI
yang dapat mendukung kecepatan, kemudahan

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work 139
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

dan kenyamanan dalam layanan akademik, tersebut berhubungan dengan proses


sehingga kualitas layanan akademik dapat pendukung yang semestinya terlebih dahulu
diberikan kepada ahasiswa. Hal tersebut juga harus ditetapkan untuk dapat memberikan
berlaku pada bagian akademik di lingkungan. pelayanan. Dengan adanya permasalahan
UNISBANK. UNISBANK sebagai salah satu tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
lembaga pendidikan yang menyelenggarakan membuat suatu rekomendasi pengelolaan TI
pendidikan tinggi di Semarang, menggunakan yang tepat sehingga dapat dijadikan panduan
teknologi informasi sebagai : yang dapat digunakan pemakainya serta dapat
meningkatkan penggunaan fasilitas tersebut
1. Salah satu positioning UNISBANK, yaitu
secara optimal. Pembuatan IT Governance
Universitas berbasis teknologi informasi,
dalam penelitian ini menggunakan kerangka
yaitu memberikan pendidikan berdasarkan
kerja COBIT (Control Objectives For
kurikulum yang berbasis kompetensi
Information And Related Technology), dimana
teknologi informasi dan komputer.
konsep dasar kerangka kerja COBIT adalah
2. Penunjang proses bisnis, yaitu bahwa penentuan kendali dalam TI didasarkan
menggunakan teknologi informasi sebagai kepada informasi yang diperlukan untuk
sarana dan prasarana untuk memberikan mendukung tujuan bisnis dan informasi yang
layanan kepada mahasiswa, dosen dan dihasilkan dari gabungan penerapan proses TI
seluruh stafnya serta membantu dan sumber daya terkait.
terlaksananya aktivitas di seluruh unit
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
kerja yang ada.
Penerapan TI untuk setiap organisasi
Dalam melakukan aktivitas utamanya
terkait dengan strategi dan tujuan masing­
dimana UNISBANK sebagai perguruan tinggi
masing organisasi, oleh karenanya penerapan
yang memberikan jasa pendidikan, didukung
suatu TI harus diselaraskan dengan strategi
oleh suatu biro akademik yaitu Biro
bisnis dan tujuan organisasi. Keselarasan
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
antara penerapan TI dengan strategi bisnis dan
(BAAK) yang mempunyai tujuan sebagai biro
tujuan organisasi dapat dicapai melalui
pemberi layanan administrasi dan informasi
pengelolaan TI yang baik.
akademik yang cepat, akurat, tertib dan ramah.
Berdasarkan uraian tersebut maka
Dalam melakukan tugasnya ini, BAAK
dirumuskan permasalahan yang nantinya akan
sudah didukung oleh TI berupa suatu sistem
diuraikan solusinya sebagai berikut :
informasi akademik, dimana untuk pengadaan
TI ini dilakukan oleh suatu divisi tersendiri 1. Bagaimana menerapkan IT Governance
yaitu P2ICT UNISBANK. Namun terdapat pada UNISBANK terutama yang
permasalahan dalam sistem informasi berhubungan dengan TI yang digunakan
akademik yang ada saat ini yaitu pengawasan dalam layanan akademik?
maupun penilaian terhadap kinerja TI
2. Bagaimana merancang IT Governance
khususnya sistem informasi akademik yang
yang menghubungkan domain Deliver and
digunakan dan evaluasi kinerja sistem maupun
Support (DS) dengan Monitor and
karyawan baik karyawan non TI maupun
Evaluate (ME) yang ada di COBIT dimana
karyawan TI yang terlibat dalam sistem
masing­masing domain terdiri dari
informasi akademik tersebut belum dilakukan
beberapa proses?
secara optimal dari pihak universitas karena
pengawasan dan penilaian terhadap TI hanya 3. Bagaimana pengendalian proses TI
dilakukan jika ada keluhan dari unit kerja Lembaga berdasarkan Key Goal Indicator
mengenai layanan TI tersebut. Permasalahan (KGI), Key Performance Indicator (KPI)
tersebut berkaitan dengan pelayanan yang untuk setiap control process ?
perlu diberikan terhadap pengguna dari sistem
4. Bagaimana memetakan tingkat maturity
informasi akademik, mulai dari operasi yang prosess TI Lembaga saat ini sehinggga
perlu dilakukan terhadap keamanan data dapat diukur posisi proses saat ini?
akademik yang ada dan aspek kesinambungan
sampai pelatihan sumber daya manusia yang 5. Apakah rekomendasi IT Governance yang
mendukung proses dari sistem informasi dibuat untuk control process yang
akademik tersebut. Selain itu permasalahan

140 Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

diprioritaskan selaras dengan strategi METODE PENELITIAN


bisnis Lembaga? Tahapan­tahapan yang dilakukan dalam
Batasan masalah dalam penelitian ini pembuatan rekomendasi pengelolaan TI ini
sebagai berikut : sebagai berikut :
1. Rekomendasi pengelolaan TI dalam 1. Melakukan studi lapangan mengenai
penelitian penelitian ini hanya dibatasi proses penggunaan TI yang sedang
pada domain DS dan ME karena pada berjalan dan mengumpulkan dokumen
domain ini dari hasil pengamatan awal di mengenai visi, misi, strategi, tujuan, dan
UNISBANK belum jelas bahkan struktur lembaga UNISBANK.
pengawasan dan penilaian TI untuk 2. Analisis data yang berkaitan dengan
layanan akademik belum optimal. domain DS dan ME.
Pembahasan IT Governance difokuskan
pada management guidelines dimana 3. Membuat kuesioner skala prioritas yang
nantinya dapat membantu pihak ditujukan bagi Kepala BAAK sebagai
manajemen menyeimbangkan risiko dan pihak yang bertanggung jawab dalam
pengendalian yang tidak diprediksi oleh kegiatan layanan akademik dan Kepala
lingkungan TI. Sedangkan bagi users P2ICT sebagai pihak yang
diharapkan nantinya membantu untuk bertanggung jawab terhadap pengadaan
mendapatkan jaminan atas keamanan dan dan pengelolaan TI yang ada di
pengendalian dalam pelayanan TI. UNISBANK.
2. Dalam kerangka COBIT yang dibahas 3. Analisis data hasil kuesioner, hasil
hanya pada tahap domain dan control pengamatan langsung dan pengalaman
process dan tidak dibahas mengenai yang dirasakan oleh penulis baik sebagai
aktivitas yang berada pada masing– users yang menggunakan informasi yang
masing control process. dihasilkan oleh layanan akademik maupun
keterlibatan dalam pembuatan sistem
Dalam penelitian ini tidak membahas
informasi akademik yang digunakan,
mengenai implementasi IT Governance di
data yang berkaitan dengan pengelolaan
lembaga, tapi sebatas langkah­langkah apa
TI saat ini yang terdokumentasi,
yang seharusnya dilakukan oleh P2ICT
penghitungan skala prioritas masing­
UNISBANK dalam melakukan IT Governance
masing control process yang terdapat pada
untuk mencapai sasaran dari layanan akademik
domain DS dan ME.
yang telah ditetapkan.
4. Membuat kuesioner untuk control
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN process d engan pertanyaan yang disusun
Tujuan dari penelitian penelitian ini berdasarkan management guidelines COB
sebagai berikut : IT yang disesuaikan dengan keadaan
pengelolaan TI saat ini. Setiap pertanyaan
1. Mengembangkan IT Governance yang yang diajukan diuji validitas dan
sudah ada di Lembaga melalui Deliver and
reliabilitasnya. Uji validitas dan
Support (DS), Monitor and Evaluate (ME). reliabilitas dilakukan untuk memastikan
2. Membuat sebuah rekomendasi bahwa tidak ada pertanyaan yang ambigu
pengelolaan TI yang sesuai dengan strategi menurut responden.
bisnis dan tujuan UNISBANK 5. Analisis hasil kuesioner, dimana pada
berdasarkan KGI dan KPI. tahap ini dilakukan pemetaan
pengelolaan TI layanan akademik
Nantinya diharapkan rekomendasi
UNISBANK dengan mengacu pada
pengelolaan TI ini dapat dijadikan sebagai
COBIT.
pertimbangan pihak manajemen TI bagaimana
sebaiknya pengelolaan TI untuk mendukung
kinerja layanan akademik yang dilakukan oleh
BAAK terutama dalam pelayanan dan
monitoring dari TI tersebut.

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work 141
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

Pembuatan rekomendasi pelaksanaan IT COBIT mencoba untuk menjembatani


Governance untuk masing­masing control kesenjangan dari kedua jenis kendali
process. tersebut.
TELAAH PUSTAKA Pada dasarnya kerangka kerja COBIT
terdiri dari 3 tingkat control objectives ,
COBIT (Control Objectives For Information
yaitu activities dan tasks , process , domains .
And Related Technology)
Activities dan tasks merupakan kegiatan
Alat yang komprehensif untuk rutin yang memiliki konsep daur hidup,
menciptakan adanya IT Governance di sedangkan task merupakan kegiatan yang
organisasi adalah penggunaan COBIT dilakukan secara terpisah. Selanjutnya
(Control Objectives For Information And kumpulan activity dan task ini dikelompokan
Related Technology ) yang mempertemukan ke dalam proses TI yang memiliki
kebutuhan beragam manajemen dengan permasalahan pengelolaan TI yang sama
menjembatani celah antara risiko bisnis, dikelompokan ke dalam domains.
kebutuhan kontrol, dan masalah­masalah
teknis TI. COBIT menyediakan referensi best
business practice yang mencakup
keseluruhan proses bisnis organisasi dan
memaparkannya dala m struktur aktivitas­
aktivitas logis yang dapat dikelola dan
dikendalikan secara efektif.
Tujuan utama COBIT adalah
memberikan kebijaksanaan yang jelas dan
latihan yang bagus bagi IT Governance bagi
organisasi di seluruh dunia untuk membantu
ma na jem en s enior u nt u k m ema ha mi
da n m en gatur r is iko– r is ik o ya ng
berhubungan dengan TI. COBIT
melakukannya dengan menyediakan Gambar 2.1 COBIT cube
kerangka kerja IT Governance dan petunjuk 1. C O B IT d i r a n ca n g t er dir i dar i 3 4
kontrol obyektif yang rinci bagi manajemen, h i g h l ev el co n t r o l o b j ect i ves ya n g
pemilik proses bisnis, pemakai dan auditor. menggambarkan proses TI yang terdiri
Kerangka Kerja COBIT dari 4 domain yaitu: Plan and Organise,
Acquire and Implement, Deliver and
COBIT (Control Objectives For Support dan Monitor and Evaluate.
Information And Related Technology) Berikut kerangka kerja COBIT yang
adalah kerangka IT Governance yang terdiri dari 34 proses TI yang terbagi ke
ditujukan kepada manajemen, staf pelayanan dalam 4 domain pengelolaan, yaitu Plan
TI, control departement, fungsi audit dan lebih and Organise (PO), mencakup masalah
penting lagi bagi pemilik proses bisnis mengidentifikasikan cara terbaik TI
(business process owner’s), untuk untuk memberikan kontribusi yang
memastikan confidenciality, integrity dan maksimal terhadap pencapaian tujuan
availability data serta informasi sensitif dan bisnis organisasi. Domain ini
kritikal. menitikberatkan pada proses perencanaan
Konsep dasar kerangka kerja COBIT dan penyelarasan strategi TI dengan
adalah bahwa penentuan kendali dalam TI strategi organisasi. Domain PO terdiri dari
berdasarkan informasi yang dibutuhkan 10 control objectives, yaitu :
untuk mendukung tujuan bisnis dan PO1 ­ Define a strategic IT plan. PO2 –
informasi yang dihasilkan dari gabungan Define the information architechture.,
penerapan proses TI dan sumber daya terkait. PO3 – Determine technological direction,
Dalam penerapan pengelolaan TI terdapat PO4 – Define the IT processes,
dua jenis model kendali, yaitu model kendali organisation and relationships, PO5 ­
bisnis (business controls model) dan model Manage the IT investment, PO6 –
kendali TI (IT focused control model ), Communicate management aims and

142 Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

direction, PO7 – Manage IT human pemeriksaan internal dan eksternal.


resource, PO8 – Manage quality, PO9 – Berikut proses­proses TI pada domain
Asses and manage IT risks, PO10 – monitoring and evaluate:
Manage projects.
ME1 – Monitor and evaluate IT
2. Acquire a nd Im plem ent (AI), domain performance, ME2 – Monitor and
ini menitikberatkan pada proses evaluate internal control, ME3 – Ensure
pemilihan, pengadaaan dan penerapan regulatory compliance, ME4 – Provide
TI yang digunakan. Pelaksanaan IT Governance.
strategi yang telah ditetapkan, harus
IT Governance menyediakan suatu
disertai solusi­solusi TI yang sesuai dan
struktur yang berhubungan dengan
solusi TI tersebut diadakan,
proses TI, sumber daya TI dan informasi
diimplementasikan dan diintegrasikan ke
untuk perencanaan strategi dan tujuan
dalam proses bisnis organisasi. Domain
organisasi guna mendukung kebutuhan
AI terdiri dari 7 control objectives,
bisnis. Cara mengintegrasikan IT
yaitu :
Governance dan mengoptimalisasikan
AI1 – Identify automated solutions, AI2 – organisasi yaitu melalui adanya Plan and
Acquire and maintain application Organise, Acquire and Implement,
software, AI3 – Acquire and maintain Deliver and Support dan Monitor and
technology infrastructure, AI4 – Enable Evaluate.
operation and use, AI5 – Procure IT
resources, AI6 – Manage changes, AI7 –
Install and accredit solutions and
changes.
3. Deliver and Support (DS), domain ini
menitikberatkan pada proses pelayanan
T I da n du ku nga n t eknis nya ya ng
melip ut i ha l kea ma na n s ist em,
kesinambungan layanan, pelatihan dan
pendidikan untuk pengguna, dan
pengelolaan data yang sedang berjalan.
Domain DS terdiri dari 13 control
Gambar 2.2 Prinsip dasar COBIT
objectives, yaitu :
DS 1 – Define and manage service levels,
DS2 – Manage third­party services. DS3 Manajemen sebuah organisasi akan
– Manage performance and capacity, berfungsi secara efektif apabila para
DS4 – Ensure continuous service. DS5 – pengambil keputusan selalu ditunjang
Ensure systems security, DS6 – Identify dengan keberadaan informasi yang
and allocate costs, DS7 – Educate and berkualitas. COBIT mendeskripsikan
train users, DS8 – Manage service desk karakteristik informasi yang berkualitas
and incidents, DS9 – Manage the menjadi tujuh aspek utama, yaitu masing­
configuration, DS 10 – Manage problems, masing
DS 11 – Manage data, DS 12 – Manage
1. Effectiveness, dimana informasi yang
the physical environment, DS13 –
dihasilkan haruslah relevan dan dapat
Manage operations.
memenuhi kebutuhan dari setiap proses
4. Monitor and Evaluate (M E), do main bisnis terkait dan tersedia secara tepat
ini menitikb eratkan pada proses waktu, akurat, konsisten dan dapat
pengawasan pengelolaan TI pada dengan mudah diakses.
organisasi seluruh kendali­kendali yang
2. Efficiency, dimana informasi dapat
diterapkan setiap proses TI harus
diperoleh dan disediakan melalui cara yang
diawasi dan dinilai kelayakannya secara
ekonomis, terutama terkait dengan
berkala. Domain ini fokus pada
konsumsi sumber daya yang dialokasikan.
masalah kendali­kendali yang
diterapkan dalam organisasi, 3. Confindentiality , dimana informasi

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work 143
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

rahasia dan yang bersifat sensitif harus teknologi informasi ditempatkan.


dapat dilindungi atau dijamin
4. Manusia, yang merupakan pemakai dan
keamanannya, terutama dari pihak­pihak
pengelola dari sistem informasi yang
yang tidak berhak mengetahuinya.
dimiliki.
4. Avaibility , dimana informasi haruslah
Pedoman Manajemen COBIT
tersedia bilamana dibutuhkan dengan
kinerja waktu dan kapabilitas yang Pedoman manajemen untuk COBIT,
diharapkan. yang terdiri dari model maturity, KGI, dan
KPI, yang kemudian menyediakan
5. Compliance , dimana informasi yang
manajemen dengan alat untuk menilai dan
dimiliki harus dapat di
mengukur lingkungan TI organisasi terhadap
pertanggungjawabkan kebenarannya dan
34 proses TI yang diidentifikasikan COBIT.
mengacu pada hukum maupun regulasi
yang berlaku, termasuk di dalamnya Saat ini manajemen TI terkait risiko
mengikuti standar nasional atau tersebut dipahami sebagai bagian inti dari
internasional yang ada. pengaturan organisasi. Pengaturan TI yang
merupakan bagian dari pengaturan
6. Reliability , dimana informasi yang
organisasi, menjadi lebih dirasakan
dihasilkan haruslah berasal dari sumber
peranannya dalam mencapai tujuan organisasi
yang dapat dipercaya sehingga tidak
dengan menambah nilai melalui
menyesatkan para pengambil keputusan
penyeimbangan risiko terhadap nilai kembali
yang menggunakan informasi tersebut.
atas TI dan prosesnya.
Untuk memastikan hasil yang
Pengaturan TI merupakan pelengkap
diperoleh dari proses TI sesuai kebutuhan
suksesnya pengaturan organisasi melalui
bisnis, perlu diterapkan kendali­kendali
peningkatan yang efisien dan efektif
yang tepat terhadap proses TI tersebut.
sehubungan dengan proses organisasi.
Hasil yang diperoleh perlu diukur dan
Pengaturan TI menyediakan struktur yang
dibandingkan kesesuaiannya dengan
berhubungan dengan proses TI,
kebutuhan bisnis organisasi secara berkala.
sumberdaya TI, dan informasi untuk strategi
Keseluruhan informasi tersebut dan tujuan organisasi. Lebih lanjut,
dihasilkan oleh sebuah TI yang dimiliki pengaturan TI mengintegrasikan dan
organisasi, dimana didalamnya terdapat melembagakan praktek yang berhubungan.
sejumlah komponen sumber daya penting,
Model Maturity
yaitu:
COBIT melihat bahwa menerapkan
1. Aplikasi, yang merupakan
mekanisme governance secara efektif tidaklah
sekumpulan program untuk mengolah
mudah, namun harus melalui berbagai tahap
dan menampilkan data maupun informasi
maturity (kematangan) tertentu. Model
yang dimiliki oleh organisasi.
m aturit y untuk mengontrol proses IT,
2. Informasi, yang merupakan hasil sehingga manajemen dapat mengetahui
pengolahan dari data yang merupakan dimana posisi organisasi sekarang, dan
bahan mentah dari setiap informasi yang diposisi dimana organisasi ingin berada.
dihasilkan, dimana di dalamnya Paling tidak posisi maturity sebuah
terkandung fakta dari aktivitas transaksi organisasi terkait dengan keberadaan dan
dan interaksi sehari­hari masing­masing kinerja proses IT Governance dapat
proses bisnis yang ada di organisasi. dikategorikan menjadi enam tingkatan, yaitu;
3. Infrastruktur, yang terdiri dari a. 0 Non existent (tidak ada), merupakan
sejumlah perangkat keras, infrastruktur posisi kematangan terendah, yang
teknologi informasi sebagai teknologi merupakan suatu kondisi dimana
pendukung untuk menjalankan portfolio organisasi merasa tidak membutuhkan
aplikasi yang ada. Selain itu yang adanya mekanisme proses IT Governance
termasuk dalam infrastruktur dapat berupa yang baku, sehingga tidak ada sama sekali
sarana fisik seperti ruangan dan gedung pengawasan terhadap IT Governance
dimana keseluruhan perangkat sistem dan yang dilakukan oleh organisasi.

144 Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

b. 1 Initial (inisialisasi), sudah ada sampai tingkat tertinggi agar aspek


beberapa inisiatif mekanisme governance terhadap teknologi informasi
perencanaan, tata kelola, dan pengawasan dapat berjalan secara efektif.
sejumlah IT Governance yang dilakukan,
HASIL DAN PEMBAHASAN
namun sifatnya masih ad hoc, sporadis,
tidak kosisten, belum formal, dan reaktif. Analisis Data
c. 2 Repeatable (dapat diulang), kondisi Jumlah responden yang dipilih untuk
dimana organisasi telah memiliki pengisian kuesioner dalam penelitian ini
kebiasaan yang terpola untuk sebanyak 37 orang responden yaitu meliputi
merencanakan dan mengelola IT karyawan P2ICT dan karyawan BAAK,
Governance dan dilakukan secara dosen dan mahasiswa UNISBANK tingkat
berulang­ulang secara reaktif, namun akhir. Responden yang dipilih adalah mereka
belum melibatkan prosedur dan dokumen yang mempunyai kemampuan untuk menilai
formal. penggunaan TI saat ini berkaitan dengan
kegiatan layanan akademik UNISBANK.
d. 3 Defined (ditetapkan), pada tahapan ini
organisasi telah memiliki mekanisme dan Dalam penelitian ini tidak semua data
prosedur yang jelas mengenai tata cara yang didapatkan dari hasil pengisian
dan manajemen IT Governance , dan kuesioner oleh responden dikatakan layak
telah terkomunikasikan dan untuk diproses lebih lanjut. Data dari hasil
tersosialisasikan dengan baik di seluruh penyebaran kuesioner dikatakan tidak layak,
jajaran manajemen. jika ada butir pertanyaan yang tidak dijawab
atau pengisiannya tidak sesuai dengan
e. 4 Managed (diatur), merupakan kondisi
petunjuk yang telah ditentukan. Sehingga
dimana manajemen organisasi telah
data kuesioner tersebut tidak dapat diolah
menerapkan sejumlah indikator
lebih lanjut. Jika semua butir pertanyaan yang
pengukuran kinerja kuantitatif untuk
ada dijawab sesuai dengan cara pengisian
memonitor efektivitas pelaksanaan
kuesioner, maka data kuesioner tersebut
manajemen IT Governance .
dikatakan layak sehingga dapat diolah lebih
f. 5 Optimised (dioptimalisasi), level lanjut.
tertinggi ini diberikan kepada organisasi
Pengolahan data dengan menggunakan
yang telah berhasil menerapkan prisip­
program bantu SPSS versi 15 for windows.
prinsip governance secara utuh dan
Adapun gambaran dari responden secara
mengacu best practice , dimana secara
lengkap dari hasil pengolahan data bisa
utuh telah diterapkan prinsip­prinsip
dilihat dari distribusi frekuensi dari tabel­
governance, seperti transparency,
tabel dibawah ini.
accountability, responsibility, dan
fairness. P engu mpulan data dilakukan
dengan mengedarkan kuesioner kepada
37 responden tersebut, dimana sela ma
pengisian kuesioner tersebut peneliti
mendampingi obyek penelitian dengan tujuan
untuk menjawab pertanyaan yang mungkin
muncul dari para responden.
Teknik Pembuatan Skala
Kuesioner dalam penelitian ini dibuat
menggunakan model pengukuran ordinal
skala likert. Ukuran dalam model ini meliputi
Gambar 2.4 Model maturity ukuran ordinal dan ukuran nominal. Ukuran
Dengan adanya maturity level model , ordinal merupakan angka yang diberikan
maka organisasi dapat mengetahui posisi dimana angka tersebut m en ga ndu ng
kematangannya saat ini, dan secara terus p en gert ia n t ingkata n. U kura n no m i na l
menerus serta berkesinambungan harus digu na ka n u nt u k mengurutkan obyek dari
bersaha untuk meningkatkan levelnya tingkatan terendah sampai tertinggi. Ukuran

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work 145
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

ini tidak memberikan nilai absolut terhadap Uji Validitas dan Reliabilitas
obyek, tetapi hanya memberikan urutan
Tujuan uji validitas instrumen dalam
tingkatan dari tingkat terendah sampai
penelitian ini adalah untuk memastikan secara
dengan tingkat tertinggi saja. Nilai
statistik apakah butir pertanyaan yang
tingkatan yang digunakan terdapat pada tabel
digunakan dalam penelitian valid atau tidak
4.6
dalam arti dapat digunakan dalam
Tabel 4.1 Nilai tingkatan pengambilan data penelitian. Dalam pengujian
Nilai Keterangan ini digunakan uji terpakai, yaitu kuesioner
1 Sangat tidak baik yang sudah terkumpul dan dilakukan tabulasi..
2 Kurang baik Pengujian validitas menggunakan
3 Cukup metode analisis faktor dengan cara
4 Baik mengkorelasikan masing­masing item dengan
5 Sangat baik skor total sebagai jumlah setiap skor item,
sehingga diperoleh koefisien korelasi. Untuk
Sedangkan nilai absolut yang
mengetahui valid tidaknya suatu variabel yang
merupakan nilai model maturity dapat dilihat
diuji dilakukan dengan membandingkan nilai
pada tabel berikut ini.
component matriks atau factor loading­nya
Tabel 4.2 Nilai absolut model maturity dengan 0,4., sedangkan KMO and Bartlett’s
Nilai Keterangan Test lebih besar dari 0,5.
0 Tidak ada Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas
1 Inisialisasi
2 Dapat diulang NamaVariabel KMO Nilai Ket.
3 Ditetapkan Mendidik dan 0,814 0,5000 Valid
4 Diatur Melatih User
5 Dioptimalisasi Mengelola Data 0,843 0,5000 Valid
Monitor dan Evaluasi 0,900 0,5000 Valid
Selanjutnya merelasikan antara nilai
tingkatan dan nilai absolut yang dilakukan Sumber : Data primer analisis data yang diolah
dengan perhitungan dalam bentuk indeks tahun 2011
menggunakan formula matematika sebagai
berikut : Persamaan matematik untuk Sesudah diadakan uji validitas langkah
menentukan nilai indeks adalah sebagai berikutnya adalah mengadakan uji reliabilitas.
berikut: Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh hasil pengukuran tetap
Σ jawaban pertanyaan terbanyak konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua
Indeks = ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ kali atau lebih terhadap gejala yang sama
Σ pertanyaan kuesioner menggunakan alat pengukur yang sama.
Sedangkan skala pembuatan indeks Konsistensi jawaban ditunjukkan oleh
bagi pemetaan ketingkat model maturity tingginya koefisien alpha (conbrach’s alpha).
terdapat pada tabel berikut ini. Semakin mendekati 1 koefisien alpha dari
variabel yang diuji semakin tinggi konsistensi
Tabel 4.3 Skala pembulatan indeks jawaban skor butir­butir pernyataan. Dengan
Skala Tingkat Model kata lain skor variabel tersebut makin dapat
Pembualatan Maturity dipercaya. Apabila koefisien alpha adalah
diatas 0,6 maka hasil pengukuran relatif
4,51 – 5,00 5­Dioptimalisasi konsisten jika dilakukan pengukuran ulang,
atau dapat dinyatakan bahwa reliabilitas yang
3,51 – 4,50 4­Diatur
dapat diterima adalah diatas 0,6.
2,51 – 3,50 3­Ditetapkan Berdasarkan perhitungan SPSS
1,51 – 2,50 2­Dapat diulang diperoleh nilai r alpha seperti yang terlihat
pada tabel di bawah ini:
0,51 – 1,50 1­Inisialisasi
0,00 – 0,50 0­Tidak Ada

146 Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas dan dibandingkan dengan keadaan sebagai
berikut :
Cronbach’s
NamaVariabel Nilai Ket.
Alpha • Penyelenggaraan pelatihan berkaitan
Mendidik dan 0,901 0,6000 Reliabel dengan TI akademik menjadi tanggung
Melatih User jawab P2ICT sebagai pengelola dan
Mengelola Data 0,950 0,6000 Reliabel penyedia TI yang digunakan di
Monitor dan Evaluasi 0,965 0,6000 Reliabel
lingkungan kerja UNISBANK, dimana
Sumber : Data primer analisis data yang diolah materi pelatihan yang diselenggarakan
tahun 2011 disesuaikan dengan kebutuhan yang
mendukung kinerja personel tersebut.
Hasil Penyebaran Kuesioner
• Pelatihan yang diberikan hanya sebatas
Hasil perhitungan kuesioner untuk bagaimana pengopersian SI akademik
menentukan tingkat model maturity masing­ diadakan dengan instruktur staf P2ICT
mas ing control pro cess . denga n dimana pelatihan tersebut ditujukan
p er hitu nga n menggunakan persamaan bagi para staf BAAK dan dosen tetap
matematika dan skala pembulatan indeks UNISBANK yang sifatnya wajib,
yang ada pada table sebelumnya. namun tidak ada evaluasi mengenai
Tabel 4.6 Hasil kuesioner penyelenggaraan efektifitas pelatihan
tersebut.
Tingkat
Jumlah Jumlah
Proses Indeks model • Pelatihan belum dijadikan program
pertanyaan jawaban
maturity
kerja Institusi dimana penjadwalan
Deliver and Support pelaksanaan pelatihan hanya dilakukan
1. Mendidik dan jika ada proyek TI baru maupun
10 36 3,6 4
melatih User permintaan dari unit kerja tertentu.
2. Mengelola data 16 55 3,43 3 Selain itu pelatihan belum dijadikan
sebagai faktor yang penting dalam
Monitor and Evaluate
peningkatan karir SDM terkait maupun
3. Memonitor kinerja TI 11 37 3,36 3 dalam rotasi SDM kebagian lain,
sehingga pada saat terjadi rotasi
Berdasarkan hasil fakta yang diperoleh pegawai, maka pelatihan dasar
dari kuesioner yang terdapat pada tabel mengenai SI akademik maupun SI yang
diatas, maka dapat disimpulkan sebagai terkait dengan unit kerja baru diberikan
berikut : kembali. Selain itu kebutuhan pelatihan
Mendidik dan Melatih User belum terdapat standar dan belum
didokumentasikan.
Berdasarkan model maturity, proses
ini berada pada tingkat 4 (Diatur) , artinya: Mengelola Data
1. Program pendidikan dan pelatihan Berdasarkan model maturity, proses
SDM sudah dilakukan secara terpadu ini berada pada tingkat 3 (Ditetapkan) ,
dengan hasil terukur. artinya:
2. Institusi menjadikan program • Institusi sudah memahami kebutuhan
pendidikan dan pelatihan sebagai salah akan manajemen data yang dilakukan
satu hal pertimbangan dalam antar unit kerja yang ada di Institusi,
peningkatan jalur karir SDM. dengan tanggung jawab manajemen data
sudah ditetapkan dalam hal ini adalah
3. Pengkajian ulang setiap penyelengga­ P2ICT.
raan pelatihan dan program pendidikan
dilakukan secara terjadwal dan • Sudah terdapat standar prosedur
pembaharuan program pelatihan dan manajemen data, penggunaan tools dalam
pendidikan selalu dilakukan kegiatan manajemen data seperti backup,
restoration, disposal dan pengawasan
Keadaan saat ini terkait dengan terhadap pelaksanan manajemen data.
permasalahan mendidik dan melatih users ,

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work 147
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

Keadaan saat ini terkait dengan • TI yang ada sudah terintegrasi dan
permasalahan mengelola data dan mempengaruhi keseluruhan unit kerja di
dibandingkan dengan keadaan sebagai Institusi.
berikut :
Keadaan saat ini terkait dengan
• Pengelolaan data maupun pengelolaan permasalahan monitoring dan evaluasi
arsip dan dokumen berkaitan dengan kinerja TI, dan dibandingkan dengan keadaan
proses akademik menjadi tanggung pada tabel IV.12 sebagai berikut :
jawab BAAK baik di tingkat universitas
• .Secara umum P2ICT belum mempunyai
dan masing­masing Program Studi.
standar untuk melakukan
Sedangkan pengelolaan data akademik
pengukuran kinerja proses IT yang ada
secara online merupakan tanggung jawab
dilingkungan unit kerja UNISBANK.
P2ICT.
• Pengawasan kinerja TI hanya dilakukan
• Format pengkodean data seperti kode
berdasarkan kebutuhan tertentu atau
mata kuliah, NIM (Nomor Induk
maupun proyek TI spesifik.
Mahasiswa), NIP (Nomor Induk
Pegawai) yang digunakan setiap Program • Penanganan terhadap insiden cenderung
Studi yang ada sudah sesuai dengan dilakukan secara tidak terjadwal,
pengkodean yang sudah ditetapkan tergantung apakah insiden tersebut
Institusi. Sedangkan prosedur input, menyebabkan suatu hal yang
pemrosesan, output data akademik menghambat proses bisnis Institusi atau
mengikuti tuntunan manual masing­ tidak. Jika akibat yang ditimbulkan
masing aplikasi yang dibuat oleh P2ICT menghambat operasi kinerja yang ada di
sebagai penyedia SI akademik. Institusi dan jika dinilai dapat merugikan
Institusi, maka pengawasan terhadap hal
Monitor dan Evaluasi
tersebut dilakukan secara reaktif.
Berdasarkan model maturity, proses
Rekomendasi IT Governance Lembaga
ini berada pada tingkat 3 (Ditetapkan) ,
artinya: Berdasarkan hasil kuesioner dan
pemetaan model maturity terhadap
• Sudah terdapat standarisasi proses
pengelolaan TI di Lembaga saat ini, maka
monitoring yang dikomunikasikan ke
dibuatlah rekomendasi pengelolaan TI,
seluruh unit kerja yang ada di Institusi,
dimana rekomendasi tersebut di buat untuk
namun penilaian hanya dilakukan
meningkatkan tingkat maturity pengelolaan TI
terhadap proyek TI tertentu yang tidak
sehubungan dengan kegiatan layanan
terintegrasi dengan seluruh proses TI
akademik. Berdasarkan visi, misi, tantangan
yang ada.
masa depan, dan tingginya harapan
• Program pendididkan dan pelatihan manajemen UNISBANK terhadap proses TI.
untuk monitoring diberikan untuk staf Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan
yang bertanggung jawab atas monitoring UNISBANK setidaknya tingkat maturity
kinerja TI. pengelolaan TI yang dilakukan minimal
harus berada pada tingkat level 4 – diatur
• Pengukuran kontribusi fungsi layanan
(managed) dimana proses di monitor dan
yang diberikan kinerja TI terhadap
diukur menggunakan indikator tertentu.
kinerja Institusi sudah didefinisikan
sesuai dengan kriteria operasional, KESIMPULAN
dengan pengukuran kinerja TI maupun
Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan
pengukuran kepuasan pengguna layanan
penelitian ini antara lain :
SI akademik.
2. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
• Sebaiknya P2ICT sebagai pihak yang
Lembaga UNISBANK memiliki
bertanggung jawab terhadap pengelolaan
pengelolaan TI dalam mendukung layanan
TI telah menentukan batasan proses yang
akademik dan dirasakan perlu dilakukan
harus beroperasi dengan laporan
perbaikan terhadap beberapa control process
monitoring sudah diformalkan dan
yang dirasakan sangat penting menurut
distandarisasi.
Lembaga yang terkait saat ini.

148 Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 139­149 ISSN : 0854­9524

3. Penentuan control process melatih dan pelaksanaannya dengan adanya rekomendasi


mendidik users, mengelola data dari domain pengontrolan proses kinerja TI di control process
delivery and support, me­monitor dan Monitor and Evaluate. Sehingga melalui ke 3
evaluasi kinerja TI dari domain monitor and control process ini dapat meningkatkan
evaluate merupakan control process efisiensi dan efektivitas kinerja TI.
yang penting untuk diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
4. Dalam pembuatan rekomendasi IT
Buku Panduan Akademik 2010/2011
Governance dilakukan berdasarkan posisi
Universitas Stikubank.
maturity masing­masing control process
tersebut. Untuk menentukan maturity Grembergen,Win Van (2004), Strategies for
tersebut menggunakan model maturity Information Technology Governance,
yang merupakan pemetaan yang Idea Group Publishing.
menggambarkan kondisi control process
Guidelines, Maturity Models , IT Governance
tersebut pada saat ini dan dilakukan Institute.
perbandingan antara keadaan saat ini dan hasil
pemetaan. Dari model maturity tersebut Handoko, Hani (1996), Manajemen
didapatkan bahwa control process melatih Personalia dan Sumberdaya Manusia,
dan mendidik users berada pada posisi Yogyakarta, BPFE.
dapat diulang, mengelola data berada pada Kadir, Abdul (2003), Pengenalan Sistem
posisi dapat diulang, me­monitor dan Informasi, Andi Offset Yogyakarta.
evaluasi kinerja TI berada pada posisi
inisialisasi. ISACA (2004), COBIT Student Book, IT
Governance Institute.
Rekomendasi pengelolaan TI yang dibuat selaras
dengan visi, misi dan tujuan Lembaga untuk IT Governance based on CobiT® 4.1 ­ A
masing­masing control process, maka pelatihan Management Guide. Ebook,
yang diberikan bagi karyawan baik yang non IT IT Governance Institute (2005), COBIT 4.0
maupun karyawan IT dapat dilakukan sesuai Control Objectives, Management
dengan kebutuhan di unit kerjanya dan
pengaturan kembali manajemen data yang IT Governance Institute (2007), IT
berhubungan dengan proses layanan akademik Governance Implementation Guide 2nd.
dimana antara BAAK dan layanan akademik di
Program Studi yang ada di UNISBANK
maupun unit kerja lain terintegrasi dalam satu
jaringan, dimana pengawasan data terpusat di
data center yaitu server di P2ICT. Hal ini
dapat meminimalkan permasalahan yang
terdapat dalam proses pengolahan data
akademik selama ini diantaranya sering
terjadinya redudansi data akademik.
Rekomendasi yang dibuat untuk monitor dan
evaluasi kinerja TI menjamin bahwa kinerja
dari TI dalam layanan akademik dapat
terkontrol secara periodik tidak bergantung
lagi apakah insiden yang terjadi mengganggu
proses bisnis Lembaga. Selain itu
rekomendasi yang dibuat antara mendidik dan
melatih users, mengelola data dan monitor dan
evaluasi kinerja TI dibuat saling berkaitan satu
dengan lainnya, sehingga aktivitas yang ada di
rekomendasi tersebut dapat terkontrol apakah
terjadi per masalahan atau tidak dan
segera mungkin dapat ditindaklanjuti.
Seperti rekomendasi melatih dan mendidik
users dan mengelola data dapat terkontrol

Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi ( It Governance ) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work 149

Anda mungkin juga menyukai